Proyek yang sebenarnya jarang mengikuti alur sekuensial seperti diusulkan, sehinggaperubahan
yang terjadi dapat menyebabkan hasil yang sudah didapatkan tim pengembang harus diubah
kembali/iterasi sering menyebabkan masalah baru.
Terjadinya pembagian proyek menjadi tahap-tahap yang tidak fleksibel, karena komitmen harus
dilakukan pada tahap awal proses.
Pelanggan harus sabar untuk menanti produk selesai, karena dikerjakan tahap per tahap, dan
proses pengerjaanya akan berlanjut ke setiap tahapan bila tahap sebelumnya sudah benar-benar
selesai.
Perubahan ditengah-tengah pengerjaan produk akan membuat bingung tim pengembang yang
sedang membuat produk.
Adanya waktu kosong (menganggur) bagi pengembang, karena harus menunggu anggota tim
proyek lainnya menuntaskan pekerjaannya.
2.MODEL PROTOTYPE
Metode Prototype merupakan suatu paradigma baru
dalam metode pengembangan perangkat lunak dimana
metode ini tidak hanya sekedar evolusi dalam dunia
pengembangan perangkat lunak, tetapi juga merevolusi
metode pengembangan perangkat lunak yang lama yaitu
sistem sekuensial yang biasa dikenal dengan nama SDLC atau
waterfall development model.
Software Development Life Cycle-SWDLC menjadi komponen siklus hidup dari System Development Life
Cylce - SDLC untuk beberapa alasan (D.Suryadi H.S & Bunawan,1995) :
SDLC mencakup pengembangan sistem keseluruhan, yang memerlukan komponen-komponen lain
disamping perangkat lunak.
Dalam sistem yang memerlukan pengembangan perangkat lunak yang didasarkan pada rancangan sistem
yang diciptakan oleh SDLC, SWDLC akan diinisiai.
Apabila SWDLC menjadi berperan, maka SWDLC seperti halnya SDLC yang berbasis lebih luas, akan
memberikan kumpulan acuan tahap-tahap yang diperlukan untuk mengembangkan perangkat lunak
tersebut. SWDLC menjabarkan tugas-tugas dan prosedur-prosedur yang harus dijalankan dalam setiap
tahap; hasil yang diciptakan oleh setiap tahap; dan metriks untuk menyusun jadwal, mengestimasi
biaya, dan mengukur produktifitas.
WHITE BOX
Pengertian White Box Testing
White box testing adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan,
menggunakan struktur kontrol dari desain program secara procedural untuk membagi pengujian ke dalam
beberapa kasus pengujian. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk
untuk mendapatkan program yang benar secara 100%.
Kelebihan White Box Testing
Kesalahan logika. Digunakan pada sintaks ‘if’ dan pengulangan. Dimana White Box Testing akan mendeteksi
kondisi-kondisi yang tidak sesuai dan mendeteksi kapan proses pengulangan akan berhenti.
Ketidaksesuaian asumsi. Menampilkan asumsi yang tidak sesuai dengan kenyataan, untuk di analisa dan
diperbaiki.
Kesalahan Ketik. Mendeteksi bahasa pemrograman yang bersifat case sensitive.