Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

SDLC
(Software Development Life Cycle)
Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Menulis Makalah

Disusun Oleh:

Agatha Herma Putra 233140700111111


Avrilla Agnesya Meifilistiara 233140700111104

Muhammad Baihaqi 233140700111098

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG 2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Semakin majunya teknologi informasi dan komputer dewasa ini,tentunya


membuat setiap pengguna ingin juga memanfaatkan dan maju beserta
teknologi tersebut.keinginan untuk maju tersebut mendorong setiap
orang,perusahaan organisasi dan lembaga pendidikan dari berbagai macam
jenjang untuk memperkenalkan ke luar dengan memanfaatkan teknologi yang
canggih dewasa ini yaitu internet. Penyajian informasi seputar perusahaan,
organisasi dan lembaga pendidikan di komputer dilakukan dengan metode
penyajian program aplikasi yang di rancang dengan baik dan bahkan dapat
diakses dari berbagai pengguna.
Pembangunan sebuah aplikasi perangkat lunak sering kali kita
temui pembuatan aplikasi tersebut mengalami kegagalan. Kegagalan
pembangunan perangkat lunak biasanya disebut dengan software crisis, yang pada
intinya aplikasi perangkat lunak yang dibuat tidak sesuai dengan tujuan yang
ingin tercapai. Untuk menghindari software crisis ada bebrapa metode didalam
mebuat sebuah aplikasi perangkat lunak , salah satuya adalah Software
Development Life Cycles(SDLC). SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan
yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem
informasi. Ada 6 tahapan secara umum didalam SDLC yaitu:
1. Perencanaan (planning),yaitu melibatkan identiifikasi kebutuhan bisnis,analisis
resiko,dan penyusunan rencana proyek secara kesuluruhan.pada tahap ini tim proyek
merumuskan tujuan,ruang lingkup,dan jadwal proyek.
2. Analisis,yaitu tim melakukan analisis mendalam terhadap kebutuhan pengguna dan
masalah yang ingin dipecahkan oleh sistem.Data dikumpulkan dan dianalisis untuk
mengidentifikasi solusi yang tepat.
3. Desain spesifikasi,yaitu tim merancang arsitektur sistem,antar muka
pengguna,desain data base dan komponen teknis lainnya untuk memastikan sistem
akan berfungsi sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi yang telah diidentifikasi.
4. Pengembangan (Development),yaitu tim mulai menulis kode program sesuai
dengan desain yang telah dirancang sebelumnya.Kode tersebut kemudian diuji untuk
memastikan kualitas dan fungsionalitasnya.
5. Pengujian (Testing),yaitu sistem yang telah dikembangkan diuji secara menyeluruh
untuk mengidentifikasi bug,kesalahan,dan masalah lainnya.Pengujian ini mencakup
pengajuan unit,integrasi,performa dan lain-lain.6.Implementasi (Implementation)
yaitu setelah melewati tahap pengujian sistem siap untuk diimplementasikan di
lingkungan pengguna dan penyebaran sistem juga dilakukan pada tahap ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah
pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana SDLC Menangani keamanan?
2. Mengapa SDLC Penting Bagi Pengguna?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat disimpulkan tujuan


penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan pengetahuan bagi
pengguna ,bahwa penggunaan SDLC untuk memastikan pengembangan
software yang berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna, sekaligus
meminimalisir risiko yang mungkin terjadi selama proses pengembangan.
Dengan menggunakan SDLC, proses pengembangan software dapat lebih
terencana, terstruktur, dan terukur, sehingga dapat mengurangi biaya
pengembangan dan meningkatkan efisiensi dalam pengembangan software.
.

D. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari penyusunan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk penulis dan pembaca:
menambah wawsan tentang SDLC (Software Development Life
Cycle),bahwa dengan SDLC bisa memastikan pengembangan software
yang berkualitas dan dapat meminimalisir resiko

2. Untuk pengguna :
SDLC (Software Developmeny Cycle), Prosesnya yang beururtan
sehingga pengerjaan dapat terjadwal dengan baik dan mudah,
cocok untuk system dengan kompleksitas rendah dan setiap proses
tidak dating tiumpang tindih.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. System Development Life Cycle (SDLC)

Software Development Life Cyle (SDLC) adalah sebuah proses


yang menggambarkan metode dan strategi seperti bagaimana caranya
mengembangkan desain dan memelihara proyek perangkat lunak serta
memastikan bahwa semua tujuan, sasaran, fungsional, dan kebutuhan
pengguna terpenuhi.
Pengertian System Development Life Cycle (SDLC) lainnya
adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan
metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem
dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak . Hal ini bertujuan
untuk memberikan hasil yang sesuai dengan ekspektasi dan keinginan
dari pengguna, serta mengurangi pengerjaan yang dilakukan secara
berulang-ulang. Langkah penerapan dari metode SDLC adalah sebagai
berikut :

1. Identifikasi Masalah Pada tahap ini mencari tahu kebutuhan


dan masalah untuk menciptakan suatu sistem yang baru
maupun memperbaiki sistem yang sudah ada. Dalam
melakukan proses ini dibutuhkan beberapa pihak yang
terkait seperti programmer, user, stakeholder, dan lain
sebagainya. Hal ini bertujuan untuk menerima berbagai
masukan dan pandangan terhadap kelebihan dan kekurangan
pada sistem yang akan dibuat maupun yang akan
diperbaharui dari masing-masing pihak.
2. Perencanaan Pada tahap ini akan programmer akan
merencanakan berbagai persyaratan dalam mengembangkan
sistem. Selain itu perlu memikirkan juga resiko yang akan
dihadapi selama proses berlangsung termasuk dengan waktu
yang digunakan dan menentukan biaya yang perlu
dikeluarkan. Dalam menentukan waktu diperlukan evaluasi
strategi yang akan digunakan dalam pengembangan sistem.
3. Rancangan Pada tahap ini akan dilakukan desain terkait
sistem yang akan dibangun berdasarkan kebutuhan klien.
Kemudian hasil desain akan diberikan kepada klien untuk
diperiksa ulang dan diberikan umpan balik. Hal ini
dilakukan agar klien dapat melihat perkiraan hasil jadi ketika
sistem tersebut dibuat.
4. Membangun atau mengembangkan produk Pada tahap ini
programmer akan membuat dan membangun sistem
berdasarkan desain yang telah dirancang pada tahap
sebelumnya. Sistem yang dibangun menggunakan bahasa
pemrograman dalam bentuk modul kecil yang nantinya akan
digabungkan pada tahap akhir pembangunan sistem. Selain
itu, tahap ini juga membutuhkan waktu yang cukup lama.
5. Pengujian Pada tahap ini, sistem telah dibangun dan masuk
ke dalam tahap menguji sistem tersebut. Hal ini bertujuan
agar dapat mengantisipasi adanya kesalahan pada sistem
sebelum digunakan langsung oleh masyarakat. Di sisi lain
juga menyesuaikan kembali sistem yang dibangun dengan
permintaan dari klien.
6. Melakukan Pemeliharaan (maintenance) Pada tahap akhir,
sistem dapat dioperasikan oleh masyarakat dan dilanjutkan
ke proses pemeliharaan. Pemeliharaan dapat berupa
perbaikan sistem atas kesalahan yang tidak terdeteksi pada
tahap sebelumnya. Contoh dari pemeliharaan sistem
meliputi perbaikan kesalahan pemrograman ataupun
penyesuaian sistem berdasarkan kebutuhan masyarakat.
Selain itu juga meningkatkan mutu dari sistem tersebut.
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUP
I. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, D. (2017). Merancang Aplikasi Perpustakaan Menggunakan SDLC.


Arisantoso, A., Harjanti, T. W., & Yulianti, S. D. (2022). Modul Pembelajaran
Rekayasa perangkat lunak
Erawati, W., Heristian, S., & Purnama, R. A. (2023). Rancang Bangun Sistem
Informasi Akademik Berbasis Website Dengan Metode SDLC. Computer
Science (CO-SCIENCE), 3(2), 68-77.
https://kc.umn.ac.id/21683/4/BAB_II.pdf : Implementasi Algoritma VIKOR..., Sherina Chandra,
Universitas Multimedia Nusantara

Anda mungkin juga menyukai