Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

RESEARCH METHODS

PENGEMBANGAN SISTEM TIK DALAM PERGURUAN TINGGI

DOSEN PENGAMPU: Dr. Dany Eka Saputra

Disusun oleh:

NAMA : FAJAR NAZMI FADILLAH


NPM : 1742070
Prog/Jur. : S1 TEKNIK INFORMATIKA (IF)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA &


KOMPUTER BANDUNG (STMIK) “AMIKBANDUNG”
2020
Fajar Nazmi Fadillah - 1742070

Soal 1:

Anda diminta untuk mengembangkan sistem TIK untuk suatu perguruan tinggi. Sistem TIK yang
diminta dikembangkan digunakan untuk kegiatan akademik perguruan tinggi tersebut yang melibatkan
mahasiswa, dosen, dan manajemen perguruan tinggi. Proses akademik yang termasuk dalam sistem TIK
tersebut adalah: penerimaan mahasiswa baru, perwalian tiap semester, penjadwalan perkuliahan, ujian
tengah dan akhir semester, penugasan dosen ke mata kuliah, pelaksanaan perkuliahan dan penilaian
mahasiswa.

1. Menyusun rumusan penyelesaian masalah yang sesuai untuk skenario penelitian tersebut.

Jawab:

• Merancang antarmuka situs web (publik)


• Merancang antarmuka aplikasi proses akademik
• Merancang alur dan aplikasi proses akademik
• Merancang basis data
• Membuat tampilan web (publik)
• Membuat tampilan aplikasi proses akademik
• Membuat aplikasi proses akademik
• Mengintegrasikan web dan aplikasi
• Melakukan pengujian

Catatan: Situs web publik digunakan untuk modul penerimaan mahasiswa baru, karena situs web
penerimaan mahasiswa baru tentunya harus bisa dilihat untuk dijadikan daya tarik perguruan tinggi
disertai dengan proses pendaftaran dan validasinya ketika calon mahasiswa baru mendaftar.

2. Memilih metode yang sesuai untuk skenario penelitian tersebut. Pilih salah satu metode yang sudah
dipelajari dalam kelas.

Jawab:

Dalam studi kasus ini penulis memilih untuk menggunakan metode pengembangan Agile.
Metodologi Agile adalah praktik kerangka kerja yang menggunakan iterasi berulang dari
pengembangan dan pengujian sepanjang siklus pengembangan perangkat lunak. Dalam model ini,
aktivitas pengembangan dan pengujian dilakukan secara berdampingan.

Perlu diketahui metode pengembangan Agile merupakan metode yang iteratif, artinya
pengembangan akan terus berjalan terus menerus hingga pengembangan selesai dilakukan, dan sifat
iteratif ini juga yang membuat metode Agile cocok digunakan di pengembangan sistem informasi
perguruan tinggi kali ini.

Secara spesifiknya, penulis akan menggunakan metode Scrum dari Agile untuk mengatur fase
pengembangan, metode Scrum merupakan strategi pengembangan perangkat lunak yang mengatur
pengemban perangkat lunak sebagai tim demi mencapai tujuan bersama – menciptakan produk yang
siap untuk dipasarkan.

1
Fajar Nazmi Fadillah - 1742070

Gambar 1 Fase iteration dalam pengembangan Agile, Sumber: Parody, Liz

Scrum namakan setiap iterasi/versi perangkat lunak yang dilalui dengan istilah sprint, setiap sprint
memiliki awal dan akhir yang sama dimulai dari perencanaan yang didasari dari umpan balik dalam
kasus ini umpan balik perguruan tinggi, lalu setelah semuanya direncanakan dan setiap anggota tim
pengembang sudah mendapat bagian tugasnya masing-masing, tahap selanjutnya meliputi
perancangan dan pengembangan atau yang biasa disebut coding. Setelah pengembangan selesai
dilakukan maka akan dilakukan pengujian terlebih dahulu sebelum hasil produk dari sprint yang
dilaksanakan dirilis dan disampaikan kepada perguruan tinggi demi memfilter fitur mana saja yang
sudah siap pakai, modul mana yang belum selesai dan apa kendalanya, entah itu berupa bug atau
hanya waktu saja. Setelah perangkat lunak melewati masa pengujian, maka perangkat lunak sprint
kali ini bisa disajikan kepada perguruan tinggi lewat rapat yang diadakan oleh kedua belah pihak,
jadwalnya biasanya berjangka mulai dari dua minggu, satu bulan, mengikuti persetujuan tim
pengembang dan perguruan tinggi. Di akhir pertemuan ini, semua hal yang belum terpenuhi, fitur
yang hendak ditambahkan (jika ada) bisa disampaikan dan tim pengembang bertugas untuk mencatat
semua umpan balik yang diterima, semua umpan balik ini nanti akan berguna untuk perencanaan
yang akan dilakukan kembali di sprint baru yang akan berjalan setelah rapat selesai dilakukan. Dan
proses ini akan diulang terus menerus hingga produk sudah benar-benar selesai dikembangkan dan
siap digunakan.

Keuntungan bagi tim pengembang untuk menggunakan metode ini yang paling besar adalah dapat
menerima semua umpan balik terhadap produk yang mereka kembangkan lebih jelas karena
diadakannya pertemuan setiap jangka waktu yang ditentukan. Belum lagi setiap sprint selalu ada
evaluasi perangkat lunak terlebih dahulu sebelum produk dirilis kepada perguruan tinggi.

Bagaimana dengan keuntungan bagi perguruan tinggi sebagai konsumen dari perangkat lunak ini?
Karena konsumen selalu diminta untuk memberikan umpan balik setiap saat, positifnya adalah
konsumen dapat benar-benar meyakini produk yang dikembangkan telah sesuai dengan apa yang
diinginkan dari awal hingga akhir pengembangan. Pertemuan kedua pihak juga bisa membangun
relasi jikalau di masa yang akan datang akan ada pengembangan lain lagi.

3. Merinci metode yang dipilih agar tiap pekerjaan untuk mencapai rumusan penyelesaian masalah.
(Daftar pekerjaan rinci). Anda harus menjelaskan apa yang menjadi luaran dari tiap pekerjaan
tersebut. Anda juga harus menjelaskan bagaimana luaran tersebut bisa menyelesaikan rumusan
penyelesaian masalah.

Jawab:

2
Fajar Nazmi Fadillah - 1742070

Umumnya terdapat 6 fase yang dilakukan dalam metode pengembangan Agile: Concept,
Inception, Iteration/Construction, Release, Production, Retirement. Alur ini menyajikan model
siklus hidup yang terjadi selama produk dikembangkan. Di setiap perusahaan mungkin ada proyek
yang beroperasi secara bersamaan, beberapa sprint dicatat pada lini produk yang berbeda, dari
berbagai pelanggan, baik eksternal maupun internal, dengan berbagai kebutuhan bisnis.

Gambar 2 Fase-fase yang dilalui dalam pengembangan Agile, Sumber: Smartsheet

Tahap concept dilakukan pertama untuk mendiskusikan apa yang akan dibangun, supaya tim
pengembang mendapat sebagian besar apa yang diinginkan oleh perguruan tinggi, apa yang menjadi
prioritas dan mendapat ide pokok dari produk yang akan dikembangkan. Di tahap ini juga adanya
pendekatan akan metode pengembangan seperti apa yang lebih cocok untuk pekerjaan ini.

Tahap Inception merupakan tahap selanjutnya yang berada dalam siklus pengembangan, dalam tahap
ini biasanya anggota tim pengembang yang akan bertugas sudah ditunjuk disertai dengan
pembahasan anggaran yang akan dikeluarkan untuk membangun produk yang dimaksud. Dalam
studi kasus ini, penulis dapat mengenali kebutuhan perguruan tinggi yang ingin membuat sistem TIK
untuk kegiatan akademik perguruan tinggi yang melibatkan banyak civitas academica dan publik.
Modul-modulnya antara lain penerimaan mahasiswa baru, perwalian tiap semester, penjadwalan
perkuliahan, pelaksanaan ujian tengah dan akhir semester, penugasan dosen ke mata kuliah,
pelaksanaan perkuliahan, dan penilaian mahasiswa. Sebagian rumusan masalah yang ditetapkan di
halaman satu mulai disanggah di tahap ini, terutama dalam tahap perancangan.

Iteration/Construction merupakan tahap iteratif yang akan dilewati, isinya berupa inti pengembangan
yang dilakukan. Juga telah ditetapkan di halaman satu, penulis menggunakan tipe Scrum untuk
metode pengembangan ini karena bisa melakukan evaluasi tiap sprint demi menghasilkan produk
yang maksimal dan sesuai dengan kebutuhan yang telah didefinisikan di fase Concept, rumusan-
rumusan seperti mulai dibuatnya basis data, merancang antarmuka, dan membuat logika aplikasi inti
yang dikembangkan.

Dalam tahap iteration, perancangan akan dihadapi dengan tipe pekerjaan berupa UI/UX Building
yang fungsinya mengembangkan interaksi antara sistem komputasi dengan manusia. Pekerjaan ini
memastikan bahwa user dapat menggunakan sistem komputasi tanpa hambatan dan dapat cepat
beradaptasi dengan sistem. Jadi bukan hanya tampilan antarmukanya saja yang menjadi
pertimbangan ketika sudah selesai dikembangkan, tetapi bagaimana nanti pengguna produk
berinteraksi dengan produknya.

Basis data berperan untuk menyimpan data yang digunakan oleh suatu perangkat lunak/sistem.
Pekerjaannya antara lain menentukan struktur data, susunan tabel, metode pemanggilan/penulisan
data, dan mengatur akses basis data. Pekerjaan ini akan menghasilkan struktur data dan basis data
yang akan digunakan untuk produk.

Pembuatan inti logika aplikasi yang meliputi penulisan kode dalam bahasa pemrograman yang
ditentukan, pengembangan modul, integrasi perangkat lunak, dan rekayasa basis data terjadi di proses
ini. Yang berarti ketika melakukan coding, pengembang sedang mengerjakan jenis pekerjaan
Software Developement.

3
Fajar Nazmi Fadillah - 1742070

Proses ini berjalan secara terus menerus hingga semua tugas yang berkaitan dengan pengembangan
perangkat lunak berada dalam rumusan penyelesaian masalah telah selesai. Hanya sebagian tahap
yang dilakukan sekali seperti perancangan basis data, yang lainnya mengikuti umpan balik dari
perguruan tinggi dan memastikan apakah sudah sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan di awal
mulai pekerjaan.

Fase selanjutnya akan bertemu dengan fase Release yang pada intinya melakukan evaluasi produk
yang sudah jadi, evaluasi ini termasuk menguji perangkat lunak, modul logika atau modul yang
berhubungan dengan antarmuka dan interaksi manusia komputer, mencari bug atau error sebelum
produk diluncurkan. Menguji ketahanan perangkat lunak terhadap segala kemungkinan yang
mungkin muncul dalam penggunaan. Perlu diketahui bahwa fase ini berjalan berdampingan dengan
tahap iteration, maka dari itu tahap ini juga biasanya akan dijalankan ketika pengembangan perangkat
lunak akan sampai di tahap-tahap akhir pengembangannya. Bidang tugas ini juga untuk memastikan
tingkat kualitas perangkat lunak yang dikembangkan. Di tahap ini juga dokumentasi dari produk
yang dikembangkan akan dibuat, anggaplah sebagai buku panduan dan rincian semua fitur dari
produk sistem informasi yang dikembangkan.

Setelah melewati evaluasi keseluruhan produk, produk akan dirilis kepada perguruan tinggi dan siap
digunakan untuk publik dan civitas academica. Selama di tahap Production, pengembang bertugas
untuk tetap memberikan layanan dukungan pada perangkat lunak selama jangka waktu yang sudah
ditentukan sebelumnya oleh kedua pihak. Layanan dukungan ini bertujuan untuk memberikan
pengembang umpan balik tambahan jika ada modul atau fitur yang kurang sesuai, terdapat bug,
terjadi penurunan performa, dan jika tampilan atau interaksinya terlalu sulit untuk digunakan. Proses
pengujian tentunya masih berjalan di fase ini, karena memberikan umpan balik demi menaikkan
kualitas perangkat lunak juga termasuk dalam pengujian.

Akhirnya di tahap Retirement, semua aktivitas pengembangan dan layanan dukungan akan
dihentikan dan akan mengadakan pertemuan terakhir dari tim pengembang dan perguruan tinggi, hal
ini meliputi umpan balik terakhir mengenai produk yang dibangun kepada tim pengembang apakah
sudah memenuhi semua kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai