Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MODEL PROSES PRANGKAT LUNAK EVOLUSIONER

DISUSUN OLEH:
SOFIAN
ARIF RAHMAN
M.HAFID
ABDUL GAFUR 01

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP YAPIS DOMPU

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bapak/ibu dosen.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
a. Latar blakang.............................................................................................
b. Rumusan masalah.....................................................................................
c. Tujuan.......................................................................................................
BAB IIPEMBAHASAN................................................................................
Evolution Software Process Models..............................................................
1. Incremental Model....................................................................................
2. Spiral Model..............................................................................................
3. WINWIN Spiral Model.............................................................................
4. The Concurrent Development Model.......................................................
BAB III PENUTUP.......................................................................................
a. Kesimpulan...............................................................................................
b. Saran.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar blakang
Komputer merupakan sistem elektronik untuk manipulasi data yang berlangsung dengan
sangat cepat dan akurat serta terorganisir untuk menerima input atau masukan,kemudian
dilakukan pemprosesan hingga didapatkan output atau keluaran dibawah pengawasan
suatu langkah-langkah atau instruksi program yang tersimpan di memori atau  storage
program. Terdapat tiga komponen utama pada sistem komputer yaitu software, hardware,
dan brainware.  Berdasarkan perkembangannya,  software  telah mengalami evolusi yang
cukup signifikan yang terbagi atas empat era evolusi yaitu era pioner, era stabil, era
mikro, dan era modern. Selain mengalalami empat tahapan evolusi, software juga terbagi
atas dua yaitu software sistem dan software aplikasi. Pada makalah ini kita akan
mengupas sedikit banyak mengenai evolusi perangkat lunak dari masa ke masa.

B. Rumusan masalah
Adapun rumusan  masalah  yang  akan  dibahas  pada  makalah  yaitu  mengenai
perkembangan teknologi perangkat lunak/software komputer.

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Evolution Software Process Models 
2. Untuk   mengetahui   perkembangan   teknologi   perangkat   lunak atau software
BAB II
PEMBAHASAN

 Evolution Software Process Models

Evolution Software Process Models  adalah sebuah siklus atau tahapan dengan tujuan
pengembangan atau evolusi perangkat lunak, dimana masing – masing dari setiap aktifitas
saling terkoneksi untuk menentukan, membuat sebuah perancangan, serta implementasi
maupun pengujian sistem perangkat lunak.

Evolusi ini Bersifat Literatif/ mengandung perulangan. Hasil proses berupa produk yang
makin lama makin lengkap sampai versi terlengkap dihasilkan sebagai produk
akhir dari proses.

1. Incremental Model

Incremental model adalah model pengembangan sistem pada software engineering


berdasarkan requirement software yang dipecah menjadi beberapa fungsi atau bagian
sehingga model pengembangannya secara bertahap. dilain pihak ada mengartikan model
incremental sebagai  perbaikan dari model waterfall dan sebagai standar pendekatan
topdown. Layaknya Model Waterfall, model ini pun juga memiliki tahapan tahapan untuk
perancangan perangkat lunaknya, yaitu:

1. Requirement  , Requirment adalah proses tahapan awal yang dilakukan pada incremental
model adalah penentuan kebutuhan atau analisis kebutuhan.
2. Specification, Specification adalah proses spesifikasi dimana menggunakan analisis
kebutuhan sebagai acuannya.
3. Architecture Design, adalah tahap selanjutnya, perancangan software yang terbuka agar
dapat diterapkan sistem pembangunan per-bagian pada tahapan selanjutnya.
4. Code setelah melakukan proses desain selanjutnya ada pengkodean.
5. Test merupakan tahap pengujian dalam model ini.

2. Spiral Model

Proses model yang lain, yang cukup populer adalah Spiral Model. Model ini juga cukup
baru ditemukan, yaitu pada sekitar tahun 1988 oleh Barry Boehm pada artikel A Spiral
Model of Software Development and Enhancement.

Model spiral (spiral model) adalah model proses software yang evolusioner yang
merangkai sifat iteratif dari prototipe dengan cara kontrol dan aspek sistematis dari model
sekuensial linier. Model ini berpotensi untuk pengembangan versi pertambahan software
secara cepat.
Spiral model adalah salah satu bentuk evolusi yang menggunakan metode iterasi
natural yang dimiliki oleh model prototyping dan digabungkan dengan aspek sistimatis
yang dikembangkan dengan model waterfall. Tahap desain umumnya digunakan pada
model Waterfall, sedangkan tahap prototyping adalah suatu model dimana software
dibuat prototype (incomplete model), “blue-print”-nya, atau contohnya dan ditunjukkan
ke user / customer untuk mendapatkan feedback-nya. Jika prototype-nya sudah sesuai
dengan keinginan user / customer, maka proses SE dilanjutkan dengan membuat produk
sesungguhnya dengan menambah dan memperbaiki kekurangan dari prototype tadi.
Model ini juga mengkombinasikan top-down design dengan bottom-up design,
dimana top-down design menetapkan sistem global terlebih dahulu, baru diteruskan
dengan detail sistemnya, sedangkan bottom-up design berlaku sebaliknya. Top-down
design biasanya diaplikasikan pada model waterfall dengan sequential-nya, sedangkan
bottom-up design biasanya diaplikasikan pada model prototyping dengan feedback yang
diperoleh. Dari 2 kombinasi tersebut, yaitu kombinasi antara desain dan prototyping,
serta top-down dan bottom-up, yang juga diaplikasikan pada model waterfall dan
prototype, maka spiral model ini dapat dikatakan sebagai model proses hasil kombinasi
dari kedua model tersebut. Oleh karena itu, model ini biasanya dipakai untuk pembuatan
software dengan skala besar dan kompleks.

Spiral model dibagi menjadi beberapa framework aktivitas, yang disebut dengan task
regions. Kebanyakan aktivitas2 tersebut dibagi antara 3 sampai 6 aktivitas. Berikut adalah
aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam spiral model:

 Customer communication. Aktivitas yang dibutuhkan untuk membangun komunikasi


yang efektif antara developer dengan user / customer terutama mengenai kebutuhan dari
customer.
 Planning. Aktivitas perencanaan ini dibutuhkan untuk menentukan sumberdaya,
perkiraan waktu pengerjaan, dan informasi lainnya yang dibutuhkan untuk
pengembangan software.
 Analysis risk. Aktivitas analisis resiko ini dijalankan untuk menganalisis baik resiko
secara teknikal maupun secara manajerial. Tahap inilah yang mungkin tidak ada pada
model proses yang juga menggunakan metode iterasi, tetapi hanya dilakukan pada spiral
model.
 Engineering. Aktivitas yang dibutuhkan untuk membangun 1 atau lebih representasi dari
aplikasi secara teknikal.
 Construction & Release. Aktivitas yang dibutuhkan untuk develop software, testing,
instalasi dan penyediaan user / costumer support seperti training penggunaan software
serta dokumentasi seperti buku manual penggunaan software.
 Customer evaluation. Aktivitas yang dibutuhkan untuk mendapatkan feedback dari
user / customer berdasarkan evaluasi mereka selama representasi software pada tahap
engineering maupun pada implementasi selama instalasi software pada tahap construction
and release.
 Berikut adalah gambar dari spiral model secara umum :
3. WINWIN Spiral Model

Dalam win win spiral model yang merupakan ekstensi dari spiral model, tim pengembang
dan pelanggan akan melakukan diskusi dan negosiasi terhadap requirement-nya. Disebut
win win karena merupakan situasi kemenangan antara tim pengembang dan pelanggan.
Yang membedakan antara win win spiral model dan spiral model adalah setelah selesai
mendapatkan feed back dari pelanggan, tim pengembang aplikasi dan pelanggan akan
kembali melakukan negosiasi untuk perkembangan aplikasi tersebut.

Kelebihan :

 Sama sama adanya kesepakatan developer dengan customer


 Terdapat kepuasan dan keuntungan antara developer dengan customer karena aplikasi
yang dijalankan dengan negoisasi sesuai kesepakatan
 Sangat efektif untuk digunakan karena kesepakatan antara developer dengan customer
sama-sama disepakati sehingga tidak akan menimbulkan ketidak puasan customer

Kekurangan : 

 Membutuhkan waktu yang cukup lama


 Seringkali pada awalnya customer dengan developer mengalami kecekcokkan pada saat
negoisasi
 
4.The Concurrent Development Model

adalah bisa di sebut Concurrent Engineering merupakan model yang dapat direpresentasikan


dengan skema sebagai series dari kerangka aktifitas, aksi software engineering dan juga tugas
dari jadwal.

Pada model ini aktifitas kerja dilakukan secara bersamaan, setiap proses kerja memiliki
beberapa pemicu kerja dari aktifitas. Pemicu dapat berasal dari awal proses kerja maupun dari
pemicu yang lain karena setiap pemicu akan saling berhubungan. Misalnya proses desain
akan berubah atau dihentikan sementara karena ada perubahan permintaan kebutuhan dari
customer.

Concurrent Process Model dapat digambarkan secara skematik sebagai rangkaian dari


kegiatan teknis utama, tugas dan hubungan antar bagian. Jadi, pada intinya Metode CDM ini
suatu skema model yang mengimplementasikan suatu proses kerja yang dilakukan cepat
namun dikerjakan secara bersama-sama dan tetap efektif dalam menyelesaikan berbagai
penyelesaian masalah sesuai permintaan customer.

Diagram Modeling Activity menunjukkan skematik dari satu aktivitas dengan Concurrent


Process Model. Aktivitas analisa pada setiap orang mencatat bagian-bagian di setiap waktu
sesuai jadwal. Dengan cara yang sama, aktivitas yang lain seperti komunikasi antara customer
dapat digambarkan dengan cara yang sama.

Concurrent Process Model sering digunakan sebagai paradigma untuk pengembangan


aplikasi Client/Server. Sistem Client/Server terdiri atas satu set komponen yang fungsional.
Ketika diaplikasikan untuk Client/Server, Concurrent Process Model menggambarkan
aktivitas di dua dimensi yaitu dimensi sistem dan dimensi komponen.

1. Sistem dan komponen aktivitas terjadi secara simultan dan dapat diperagakan
menggunakan pendekatan yang berorientasi status sebelumnya.
2. Kekhasan aplikasi Client/Server adalah diterapkan dengan banyak komponen, masing-
masing dapat dirancang dan direalisasi secara bersamaan.

Kelebihan dari Model CDM :

 Hasil yang di dapat akan menghasilkan suatu sistem yang sangat baik karena terdapat
perancangan yang terjadi secara besar dan terencana secara matang.

Kekurangan dari Model CDM :

 Memungkinkan terjadinya perubahan besar-besaran, maka akan membuat biaya dan


waktu yang diperlukan membengkak.

Jadi kesimpulannya, Model The Concurrent Development ini suatu “Cara” atau


langkah kerja untuk membuat suatu sistem yang dikerjakan secara besar-besaran namun tetap
mempertahankan kualitas sesuai dengan permintaan Customer, bila ada permintaan lain dari
Customer maka langkah-langkah kerja dihentikan sementara untuk memaksimalkan hasil
akhir dari Model CDM.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Perangkat lunak komputer adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan
diatur oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa
program   atau instruksi   yang   akan   menjalankan   suatu   perintah.   Melalui   software
atau perangkat   lunak inilah   suatu   komputer   dapat   menjalankan   suatu   perintah.
Tahapan perkembangan perangkat lunak ada empat yatiu era pioner, era stabil, era mikro dan
era modern. Secara umum, perangkat lunak dibedakan atas dua yaitu perangkat lunak sistem
dan perangkat lunak aplikasi.

B. Saran

Makalah ini membahas mengenai perkembangan teknologi pada perangkat lunak, dan
penulis menyadari masih banyak kekurangan dari makalah ini. Penulis sangat mengharapkan
masukan dari pembaca untuk menyempurnakan isi makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://wisbays.wordpress.com/2016/09/30/evolutionary-software-process-models/

Anda mungkin juga menyukai