Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

“MODEL PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK”

Oleh:

Nama : Hendrikus Klau


Nim : 200301012

UNIVERSITAS SAN PEDRO – KUPANG


FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANAAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas waktu
dan kesempatanyang diberikan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat pada waktunya. Tidak lupa saya sampaikan terimakasih untuk sebesar besar
yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam penyususan makalah
ini yang berjudul “Model Pengembangan Perangkat Lunak”
Saya menyadari dalam penyusunan makalah ini bisa dikatakan masih jauh dari
kata sempurna untuk itu saya menunggu kritik dan saran yang membangun agar
kedepannya saya bisalebih baik lagi. Terima kasih.

Kupang,9 maret 2022

(Penulis)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 3


DAFTAR ISI....................................................................................................................... 4
BAB I PENDHULUAN...................................................................................................... 5
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 5
B. Perumusan Masalah .................................................................................................... 5
C. Tujuan Pembuatan ...................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 6
A.MODEL WATERFALL .............................................................................................. 6
B. MODEL RAD ( RAPID APPLICATION DEVELOPMENT ) ............................. 11
C. MODEL AGILE ........................................................................................................ 15
D. MODEL SPIRAL ...................................................................................................... 21
`BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 24
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 24
B. Saran..................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 25
BAB I
PENDHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia teknologi sekarang pengembangan dalam bidang
informatikan telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dengan
perkembangan ini, dalam bidang informatika tidak hanya menghasilkan hanya
dalam pengembangan program perangkat lunak saja, melainkan pengambangan
dalam bidang suatu permodelan yang bersifat komplek. Dalam pembuatan sebuah
perangkat lunak yang haruslah memiliki Teknik analisa kebutuhan dan teknik
permodelan yang baik, supaya terwujudnya suatu perangkat lunak yang baik.
Dengan hal tersebut maka perlulah suatu pengenalan mengenai permodelan dalam
suatu pembangunan Perangkat Lunak (Software). Berdasarkan tugas yang kami
peroleh, kami hanya membatasi penjelasan mengenai permodelan ini.

B. Perumusan Masalah
a) Model Waterfall ?

b) Model RAD (Rapid Application Development ?

c) Model Agile ?

d) Model Spiral ?

C. Tujuan Pembuatan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah :

a) Supaya kita bisa memahami model proses pengembangan perangkat


lunak.

b) Supaya kita bisa menyajikan karakteristik berbagai metode


pengembangan perangkat lunak.
BAB II
PEMBAHASAN

A. MODEL WATERFALL

1. Sejarah model waterfall


Nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”. Model ini
sering disebutdengan “classic life cycle” atau model waterfall. Model ini pertama kali
yang
diperkenalkan oleh Winston Royce sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap
kuno,tetapimerupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software
Engineering
(SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan berurutan. Disebut
dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya
tahap sebelumnya danberjalan berurutan.
2. Pengertian Model Waterfall
Waterfall atau AIR terjun adalah model yang dikembangkan untuk
pengembangan perangkat lunak, membuat perangkat lunak. model berkembang secara
sistematis dari satu tahap ke tahap lain dalam mode seperti air terjun. Model ini
mengusulkan sebuah pendekatan kepada pengembangan software yang sistematik dan
sekuensial yang mulai dari tingkat kemajuan sistempada seluruh analisis, desain, kode,
pengujian dan pemeliharaan. Model ini melingkupi aktivitas-aktivitas sebgai berikut :
rekayasa dan pemodelan sistem informasi, analisis kebutuhan, desain, koding,
mengujian dan pemeliharaan. Model pengembangan ini bersifat linear dari tahap awal
pengembangan system yaitu tahap perencanaan sampai tahap akhir pengembangan
system yaitu tahap pemeliharaan. Tahapan berikutnya tidak akan dilaksanakan sebelum
tahapan sebelumnya selesai dilaksanakan dan tidak bisa kembali atau mengulang ke
tahap sebelumnya .
3. Karakteristik
Dalam model ini terdapat beberapa sifat-sifat yang menojol dan
cenderung menjadipermasalahan pada model waterfall.
a. Ketika problem muncul, maka proses berhenti karena tidak dapat menuju
ke tahapanselanjutnya. Apabila terdapat kemungkinan problem tersebut
muncul akibat kesalahan dari tahapan sebelumnya, maka proses harus
membenahi tahapan sebelumnya agar problem ini tidak muncul.
b. Karena pendekatannya secara sequential, maka setiap tahap harus
menunggu hasil dari tahap sebelumnya. Hal itu tentu membuang waktu
yang cukup lama, artinya bagian lain tidak dapat mengerjakan hal lain
selain hanya menunggu hasil dari tahapsebelumnya.
4. Tahap Pengembangan Waterfall

Tahapan model waterfall adalah :


a. System / Information Engineering and Modeling
Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem
yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting,
mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang
lain seperti hardware,database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan
Project Definition.
b. Software Requirements Analysis
Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software.
Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para
software engineer harusmengerti tentang domain informasi dari software,
misalnya fungsi yang dibutuhkan,user interface, dsb. Dari 2 aktivitas
tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus
didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.
c. Design
Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas
menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint” software sebelum
coding dimulai. Desainharus dapat mengimplementasikan kebutuhan
yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas
sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai
konfigurasi dari software.
d. Coding
Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka
desain tadiharus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti
oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding.
Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis
nantinya dikerjakan oleh programmer.
e. Testing / Verification
Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan
software. Semuafungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software
bebas dari error, dan
hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah
didefinisikansebelumnya.
f. Maintenance
Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah
pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti
itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada errors kecil yang tidak
ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada
pada software tersebut.Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan
dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau
perangkat lainnya.
5. Keuntungan dari Model Waterfall
a. Merupakan model pengembangan paling handal dan paling lama digunakan.
b. Cocok untuk system software berskala besar.
c. Cocok untuk system software yang bersifat generic.
d. Pengerjaan project system akan terjadwal dengan baik dan mudah dikontrol.
6. Kelemahan Waterfall
a. Waktu pengembangan lama. hal ini dikarenakan input tahap
berikutnya adalahoutput dari tahap sebelumnya. Jika satu tahap
waktunya molor, maka waktu keseluruhan pengembangan juga ikut
molor.
b. Biaya juga mahal, hal ini juga dikarenakan waktu pengembangan yang lama.
c. Terkadang perangkat lunak yang dihasilkan tidak akan digunakan karena
sudah tidaksesuai dengan requirement bisnis customer. hal ini juga
dikarenakan waktu pengembangan yang lama. selain itu dikarenakan
waterfall merupakan aliran yang linear, sehingga jika requirement berubah
proses tidak dapat diulang lagi.
d. Karena tahap-tahapan pada waterfall tidak dapat berulang, maka model
ini tidak cocok untuk pemodelan pengembangan sebuah proyek yang
memiliki kompleksitastinggi.
e. Meskipun waterfall memiliki banyak kelemahan yang dinilai cukup fatal,
namun model ini merupakan dasar bagi model-model lain yang
dikembangkan setelahnya.
B. MODEL RAD ( RAPID APPLICATION DEVELOPMENT )

1. Pengertian Model RAD


Apa itu RAD ( Rapid Application Development )?
RAD ( Rapid Application Development ) adalah metodologi pengembangan
perangkat lunak (SDLC ) yang menggunakan pengabungan antara Prototype Model
dengan Iterative Model.
Prototipe adalah model kerja yang secara fungsional setara dengan komponen produk.
Dalam model RAD ( Rapid Application Development ), modul fungsional
dikembangkan secara paralelsebagai prototip dan terintegrasi untuk membuat produk
yang lengkap untuk pengiriman produkyang lebih cepat. Dikarenakan tidak ada rincian
planning yang detail, maka memudahkan untuk melakukan perubahan pada saat
development berjalan.

2. Fase – fase Model RAD

Model RAD mendistribusikan tahap analisis, perancangan, pembuatan dan


pengujian kedalam rangkaian siklus pengembangan jangka pendek yang singkat.
Berikut fase – fase model RAD :

a. Business Modeling ( Bisnis Model )


Fase ini untuk perancangan dasar dari pengembangan produk berdasarkan
informasi dan distribusi informasi antar saluran bisnis. Analisis bisnis yang
lengkap dilakukan untuk menemukan informasi penting untuk bisnis,
bagaimana hal itu dapat diperoleh,bagaimana dan kapan informasi diproses
dan faktor apa yang mendorong arus informasi yang berhasil.
b. Data Modeling ( Data Model )
Fase ini untuk menganalisa informasi yang sudah dikumpulan dari fase
Business Modeling. semua kumpulan data diidentifikasi dan didefinisikan
secara rinci untukmencari model bisnis yang tepat.
c. Process Modeling ( Proses Pemodelan )
Fase ini untuk untuk menetapkan arus informasi bisnis yang diperlukan
untuk mencapai tujuan bisnis yang spesifik sesuai model bisnis.
perubahan atau penyempurnaan pada kumpulan objek data didefinisikan
dalam fase ini. Deskripsi proses untuk menambahkan, menghapus,
mengambil atau memodifikasi objek datadiberikan.
d. Application Generation ( Generasi Aplikasi )
Fase ini untuk Sistem yang sebenarnya dibangun dan pengkodean
dilakukan denganmenggunakan automatic tools i untuk mengubah model
proses dan data menjadi prototype yang actual.
e. Testing and Turnover
fase ini untuk pengujian keseluruhan sistem yang dibangun semua
komponen perlu diuji secara menyeluruh dengan cakupan uji yang
lengkap. Dengan pengujian yang lengkap dapat mengurangi risiko cacat
sistem.

3. Kelebihan RAD ( Rapid Application Development )


a. Mudah mengakomodasi peruabahan system.
b. Progress development bisa di ukur.
c. Waktu iterasi bisa di perpendek menggunakan RAD Tools.
d. Mengurangi waktu development.
e. Mudah dalam menentukan dasar system.
f. Mempermudah feedback customer.
g. Cocok untuk proyek yang membutuhkan waktu pengembangan yang lebih
pendek..
h. Cocok untuk sistem yang berbasis komponen dan terukur.
4. Kekurangan RAD (Rapid Application Development)
a. Ketergantungan pada anggota bisnis tim untuk mengidentifikasi persyaratan
bisnis.
b. Hanya sistem yang bisa di modularized yang bisa dibangun menggunakan
RAD.
c. Membutuhkan developer / designer yang berpengalaman.
d. Ketergantungan pada keterampilan model.
e. Kompleksitas manajemen.
f. Tidak dapat diterapkan pada proyek yang kecil / murah.
C. MODEL AGILE

1. Pengertian Model Agile


Agile methods merupakan salah satu dari beberapa metode yang digunakan
dalam pengembangan sooftware. Agile method adalah jenis pegembangan sistem
jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat dan pengembang terhadap perubahan
dalam bentuk apapun. Dalam Agile Software Development interaksi dan personel lebih
penting dari pada proses dan alat, software yang berfungsi lebih penting daripada
dokumentasi yang lengkap, kolaborasi dengan klien lebih penting dari pada negosiasi
kontrak, dan sikap tanggap terhadap perubahan lebih penting daripada mengikuti
rencana. Agar suatu tim berhasil dalam menerapkan agile development methods, maka
tim tersebut harus mengikuti dua belas prinsip yang ditetapkan olehAgile Alliance,
yaitu :
a. Prioritas utama proses agile adalah memuaskan klien dengan menghasilkan
perangkatlunak yang bernilai dengan cepat dan rutin.
b. Menyambut perubahan kebutuhan, walaupun terlambat dalam
pengembangan perangkat lunak. Proses Agile memanfaatkan perubahan
untuk keuntungan kompetitifklien.
c. Menghasilkan perangkat lunak yang bekerja secara rutin, dari jangka waktu
beberapaminggu sampai beberapa bulan, dengan preferensi kepada jangka
waktu yang lebih pendek.
d. Rekan bisnis dan pengembang perangkat lunak harus bekerja
sama tiap harisepanjang proyek.
e. Kembangkan proyek di sekitar individual yang termotivasi. Berikan
mereka lingkungan dan dukungan yang mereka butuhkan, dan
percayai mereka untukmenyelesaikan pekerjaan dengan baik.
f. Metode yang paling efisien dan efektif untuk menyampaikan informasi
dari dan dalam tim pengembang perangkat lunak adalah dengan
komunikasi secara langsung.
g. Perangkat lunak yang bekerja adalah ukuran utama kemajuan.
h. Proses agile menggalakkan pengembangan berkelanjutan.
Sponsorsponsor, pengembang-pengembang, dan pengguna-
pengguna dapat mempertahankankecepatan tetap secara
berkelanjutan.
i. Perhatian yang berkesinambungan terhadap keunggulan teknis dan
rancangan yangbaik meningkatkan Agility.
j. Kesederhanaan (memaksimalkan sumber daya yang tersedia) adalah hal
yang amatpenting.
k. Arsitektur, kebutuhan, dan rancangan perangkat lunak terbaik muncul dari
tim yangyang dapat mengorganisir diri sendiri.
l. Secara berkala, tim pengembang berefleksi tentang bagaimana untuk
menjadi lebihefektif, kemudian menyesuaikan dan menyelaraskan
kebiasaan bekerja mereka.
2. Model Agile Method
Berikut ini model-model agile method :
a. Extreme Programming (XP)
Proyek Pemrograman Extreme pertama dimulai 6 Maret 1996. Extreme
Programming adalah salah satu dari beberapa Proses Agile populer. Sudah
terbukti sangat sukses di banyak perusahaan dari berbagai ukuran dan
industri di seluruh dunia.
b. Adaptive Software Development (ASD)
Adaptive Software Development (ASD) diajukan oleh Jim Highsmith
sebagai teknikuntuk membangun software dan sistem yang kompleks.
Filosofi yang mendasari Adaptive Software Development (ASD) adalah
kolaborasi manusia dan tim yang mengatur diri sendiri. Sistem kerja
adaptive software development : Collaboration dan Learning Adaptive
cycle planning yaitu menggunakan informasi awal seperti misi dari klien,
batasan proyek dan kebutuhan dasar untuk definisikan rangkaian software
increment (produk software yang secara berkala diserahkan).
c. Dynamic Systems Development Method (DSDM)
Pada Dynamic System Development Method menyajikan kerangka kerja
(framework)untuk membangun dan memelihara sistem dalam waktu yang
terbatas melalui penggunaan prototyping yang incremental dalam
lingkungan yang terkondisikan.
Metode ini akan membangun software dengan cepat: 80% dari proyek
diserahkandalam 20% dari waktu total untuk menyerahkan proyek
secara utuh.
d. Scrum Methodology
Pertama kali diperkenalkan oleh Jeff Sutherland tahun awal tahun 1990an,
dan dikembangkan selanjutnya dilakukan oleh Schwaber dan Beedle. Pada
dasarnya Scrum merupakan salah satu komponen dari metodologi
pengembangan Agile mengenai pertemuan harian untuk membahas
kemajuan dan XP adalah menekankanmetodologi yang berbeda sepasang
ujian dulu pemrograman dan pembangunan.
e. Crystal
Crystal diperkenalkan oleh Cockburn dan Highsmith, Development yang
tidak pada jalur kritis, dapat menghabikan waktu lebih, mereka yang
memperbaiki produk ataumembantu oaring yang ada di jalur proyek kritis.
f. Feature Driven Development
Feature Driven Development merupakan model proses praktis untuk
keahlian proses software engineering, Feature merupakan sebuah fungsi
yang berharga dimana dapat dilaksanakan. Keuntungan dari metode feature
: User dapat menggambarkan denganmudah bentuk system.
• Dapat di organisasikan atau diatur ke dallamkelompok bisnis yang
hirarki.
• Desain dank ode lebih mudah diperiksa secara efektif.
• Merancang proyek, penjadwalan dan jalur diarahkan oleh feature.
g. Agile Modeling
Dalam situasi pembangunan software harus membangun sistem bisnis yang
besar danpenting. Jangkauan dan kompleksitas sistem harus dimodelkan
sehingga dapat dimengerti, masalah dapat dibagi menjadi lebih kecil dan
kualitas dapat dijaga pada tiap langkah pembangunan software. Agile
Modeling adalah suatu metodologi yang praktis untuk dokumentasi dan
pemodelan sistem software. Agile Modeling adalah kumpulan nilainilai,
prinsip dan praktek-praktek untuk memodelkan software agar dapat
diaplikasian pada software development proyek secara efektif.
h. Rational Unified Process
Rational Unified Process, adalah suatu kerangka kerja proses
pengembangan perangkat lunak iteratif yang dibuat oleh Rational
Software, suatu divisi dari IBM sejak 2003. RUP bukanlah suatu proses
tunggal dengan aturan yang konkrit, melainkan suatu kerangka proses
yang dapat diadaptasi dan dimaksudkan untuk disesuaikan oleh organisasi
pengembang dan tim proyek perangkat lunak yang akanmemilih elemen
proses sesuai dengan kebutuhan mereka.
3. Kelebihan Agile Methode
a. Meningkatkan kepuasan kepada klien.
b. Pembangunan system dibuat lebih cepat.
c. Mengurangi resiko kegagalan implementasi software dari segi non-teknis.
d. Jika pada saat pembangunan system terjadi kegagalan,kerugian dar
segi materirelative kecil.
D. MODEL SPIRAL

1 Pengertian Model Spiral


Model ini mengadaptasi dua model perangkat lunak yang ada yaitu model
prototyping dengan pengulangannya dan model waterfall dengan pengendalian dan
sistematikanya. Modelini dikenal dengan sebutan Spiral Boehm. Pengembang dalam
model ini memadupadankan beberapa model umum tersebut untuk menghasilkan
produk khusus atau untuk menjawab persoalan-persoalan tertentu selama proses
pengerjaan proyek.
Model Spiral/Boehm sangat cocok diterapkan untuk pengembangan sistem dan
perangkatlunak skala besar di mana pengembang dan pemakai dapat lebih mudah
memahami kondisi padasetiap tahapan dan bereaksi terhadap kemungkinan terjadinya
kesalahan. Selain itu, diharapkan juga waktu dan dana yang tersedia cukup memadai.
2. Tahap – tahap Model Spiral
Tahap-tahap model ini dapat dijelaskan secara ringkas sebagai berikut :

a. Tahap Liason : pada tahap ini dibangun komunikasi yang baik


dengan calonpengguna/pemakai.
b. Tahap Planning (perencanaan) : pada tahap ini ditentukan sumber-sumber
informasi,ba tas waktu dan informasi-informasi yang dapat menjelaskan
proyek.
c. Tahap Analisis Resiko : mendefinisikan resiko, menentukan apa saja yang
menjadiresiko baik teknis maupun manajemen.
d. Tahap Rekayasa (engineering) : pembuatan prototipe.
e. Tahap Konstruksi dan Pelepasan (release) : pada tahap ini dilakukan
pembangunanperangkat lunak yang dimaksud, diuji, diinstal dan diberikan
sokongan-sokongan tambahan untuk keberhasilan proyek.
f. Tahap Evaluasi : Pelanggan/pemakai/pengguna biasanya memberikan
masukanberdasarkan hasil yang didapat dari tahap engineering dan
instalasi.
3. Kelebihan model spiral
Adalah sangat mempertimbangkan resiko kemungkinan munculnya kesalahan
sehingga sangat dapat diandalkan untuk pengembangan perangkat lunak skala besar.
Pendekatan model inidilakukan melalui tahapan-tahapan yang sangat baik dengan
menggabungkan model waterfall ditambah dengan pengulangan-pengulangan sehingga
lebih realistis untuk mencerminkan keadaan sebenarnya. Baik pengembang maupun
pemakai dapat cepat mengetahui letak kekurangan dan kesalahan dari sistem karena
proses-prosesnya dapat diamati dengan baik.
4. Kekurangan model spiral
Adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan perangkat lunak cukup
panjang demikian juga biaya yang besar. Selain itu, sangat tergantung kepada tenaga
ahli yang dapat memperkirakan resiko. Terdapat pula kesulitan untuk mengontrol
proses. Sampai saat ini, karenamasih relatif baru, belum ada bukti apakah metode ini
cukup handal untuk diterapkan.
` BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengelolaan proyek perangkat lunak secara keseluruhan adalah kuncikeberhasilan
dalam pengembangan perangkat lunak. Tidak ada model proses perangkat lunak yang benar-
benar sempurna dan menjadi yang paling baik, sehingga memerlukan proses pendekatan dan
melakukananalisa untuk menemukan model yang sesuai dengan organisasi yangdikerjakan.
Model proses perangkat lunak yang terdiri dari SpiralModel, Extreme Programming Model,
Prototyping Model dan RAD(Rapid Application Development) memiliki kelebihan dan
kelemahanmasing-masing. Pertimbangan pemilihan metodologi yang tepat sesuaidengan
kebutuhan dapat didasarkan pada kriteria penilaian yang terdiridari kejelasan persyaratan
pengguna, keakraban dengan teknologi,sistem kompleksitas, sistem keandalan, jadwal waktu
singkat danvisibility jadwal hingga mereferensi beberapa pendapat dari penelitianatau jurnal
ilmiah. Tidak hanya itu, disarankan untuk melakukan pendekatan dengan model
lain dengan sudut pandang yang berbeda agardapat ditemukan atau dipastikan model yang
paling tepat untukditerapkan dalam proses pengembangan perangkat lunak.

B. Saran
Berdasarkan pemaparan di atas diharapkan dalam
pengembangan perangkat lunak dapat melakukan pendekatan dan penelitian dalammemilih model
proses perangkat lunak dengan mempertimbangkan poin
poin yang menjadi tumpuan akan tercapainya pengembangan perangkat lunak yang sesuai
dengan ekspektasi.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/7585995/BAB_I_Model_Waterfall

http://evafinufa25.blogspot.co.id/2013/04/rpl-tentang-model-waterfall.html

http://www.sistem-informasi.xyz/2017/05/pengertian-rad-rapid-application.html

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&ua
ct=8&ve d=0ahUKEwiyv-
noiaDaAhWIK48KHfQLBX8QFghSMAM&url=http%3A%2F%2Fjournal.lppmunindr
a.ac.id%2
Findex.php%2FFaktor_Exacta%2Farticle%2Fdownload%2F796%2F690&usg=AOvVa
w09O3cn
-omVEDZx_3cK7xhf

https://dwijaantara.wordpress.com/2010/10/25/agile-method/

https://murtri.wordpress.com/2014/08/25/model-model-pengembangan-perangkat-
lunak-beserta- contoh-penerapannya/

Anda mungkin juga menyukai