Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TENTANG WATERFALL

Di Susun Oleh :

 ARIGOTAMA YUNANDAR
 ABDE FADLI AL-AWABIN
 M.WARID ALI MUKTI
 NUR FIKRI ADITAMA
 FIKRI ANDRIYAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha


Kuasa, atas anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penulisan “MAKALAH TENTANG WATERFALL” ini

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain


untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar,
juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa
khususnya bagi penulis

Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini


dengan baik, namun penulis pun menyadari bahwa kami
memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia
biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan
baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka kami
memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar
bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk
dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam
pengetahuan kita bersama. Harapan ini dapat bermanfaat bagi
kita semua

Kalirejo, 21 september 2019


DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL...........................................................................
................. i
KATA
PENGANTAR...............................................................
........................... ii
DAFTAR
ISI..................................................................................
...................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang........................................................................
.................. 1
B. Rumusan
Masalah..........................................................................
........... 1
C.
Tujuan............................................................................
............................ 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Model
Waterfall........................................................................
... 2
B. Pengertian Model
Waterfall......................................................................
2
C. Tahapan dalam Model Waterfall
.............................................................. 2
D. Karakteristik Model Waterfall
................................................................. 4
E. Kepopuleran Model
Waterfall................................................................... 4
F. Penggunaan Model
Waterfall.................................................................... 5
G. Keuntungan dan Kelebihan Model
Waterfall........................................... 5
H. Contoh Proyek menggunakan Model
Waterfall........................................ 6

BAB III PENUTUP


A.
Kesimpulan....................................................................
............................ 8
B.
Saran..............................................................................
............................ 8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Yang melatar belakangi pembuatan makalah ini yaitu
merupakan salah satu pemenuhan atau kewajiban sebagai
mahasiswa untuk mengerjakan tugas dari dosen mata kuliah
yang bersangkautan.

Selain itu juga pembuatan makalah ini di latar belakangi atas


dasar kemauan untuk tahu terhadap mata kuliah rekayasa
perangkat lunak, khususnya mengenai Pemodelan Waterfall.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Waterfall?
2. Apa saja tahapan dalam model Waterfall?
3. Apa kelemahan dan kelebihan model Waterfall?

C. Tujuan
Tujuan dari tugas ini adalah wujud dari keingin tahuan kami
sebagai mahasiswa terhadap salah satu mata kuliah Analisis
Perancangan. Selain itu bertujuan kami membuat makalah ini
karena ingin menerapkan atau memberikan contoh – contoh
sederhana untuk memperjelas Proses dalam Pengembangan
Model waterfall.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Model Waterfall


Nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”.
Model ini sering disebut dengan “classic life cycle” atau model
waterfall. Model ini pertama kali yang diperkenalkan oleh
Winston Royce sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap
kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai
didalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan
pendekatan secara sistematis dan berurutan. Disebut dengan
waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu
selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.

B. Pengertian Model Waterfall


Model rekayasa piranti lunak yang diuraikan oleh Roger S.
Pressman (1992: 24) salah satunya adalah waterfall model.
Model ini memberikan pendekatan-pendekatan sistematis dan
berurutan bagi pengembangan piranti lunak.

C. Tahapan dalam Model Waterfall


Penjelasan dari tahap-tahap waterfall model adalah sebagai
berikut:
1. Perancangan Sistem (System Enginering)
Perancangan sistem sangat diperlukan, karena piranti lunak
biasanya merupakan bagian dari suatu sistem yang lebih besar.
Pembuatan sebuah piranti lunak dapat dimulai dengan melihat
dan mencari apa yang dibutuhkan oleh sistem. Dari kebutuhan
sistem tersebut akan diterapkan kedalam piranti lunak yang
dibuat.

2. Analisa Kebutuhan Piranti Lunak (Software Requirement


Analysis)
Merupakan proses pengumpulan kebutuhan piranti lunak.
Untuk memahami dasar dari program yang akan dibuat,
seorang analisis harus mengetahui ruang lingkup informasi,
fungsi-fungsi yang dibutuhkan, kemampuan kinerja yang ingin
dihasilkan dan perancangan antarmuka pemakai piranti lunak
tersebut.

3. Perancangan (Design)
Perancangan piranti lunak merupakan proses bertahap yang
memfokuskan pada empat bagian penting, yaitu: Struktur data,
arsitektur piranti lunak, detil prosedur, dan karakteristik antar
muka pemakai.

4. Pengkodean (Coding)
Pengkodean piranti lunak merupakan proses penulisan bahasa
program agar piranti lunak tersebut dapat dijalankan oleh
mesin.
5. Pengujian (Testing)
Proses ini akan menguji kode program yang telah dibuat
dengan memfokuskan pada bagian dalam piranti lunak.
Tujuannya untuk memastikan bahwa semua pernyataan telah
diuji dan memastikan juga bahwa input yang digunakan akan
menghasilkan output yang sesuai.
Pada tahap ini pengujian ini dibagi menjadi dua bagian,
pengujian internal dan pengujian eksternal. Pengujian internal
bertujuan menggambarkan bahwa semua statement sudah
dilakukan pengujian, sedangkan pengujian eksternal bertujuan
untuk menemukan kesalahan serta memastikan output yang
dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.

6. Pemeliharaan (Maintenance)
Proses ini dilakukan setelah piranti lunak telah digunakan oleh
pemakai atau konsumen. Perubahan akan dilakukan jika
terdapat kesalahan, oleh karena itu piranti lunak harus
disesuaikan lagi untuk menampung perubahan kebutuhan yang
diinginkan konsumen.

D. Karakteristik Model Waterfall


Dalam model ini terdapat beberapa sifat-sifat yang menojol dan
cenderung menjadi permasalahan pada model waterfall.
1) Ketika problem muncul, maka proses berhenti karena tidak
dapat menuju ke tahapan selanjutnya. Apabila terdapat
kemungkinan problem tersebut muncul akibat kesalahan dari
tahapan sebelumnya, maka proses harus membenahi tahapan
sebelumnya agarproblem ini tidak muncul.

2) Karena pendekatannya secara sequential, maka setiap tahap


harus menunggu hasil dari tahap sebelumnya. Hal itu tentu
membuang waktu yang cukup lama, artinya bagian lain tidak
dapat mengerjakan hal lain selain hanya menunggu hasil dari
tahap sebelumnya.

E. Kepopuleran Model Waterfall


Selain karena pengaplikasian menggunakan model ini mudah,
kelebihan dari model ini adalah ketika semua kebutuhan sistem
dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan benar di awal
project, maka SE dapat berjalan dengan baik dan tanpa
masalah. Meskipun seringkali kebutuhan sistem tidak dapat
didefinisikan seeksplisit yang diinginkan, tetapi paling tidak,
problem pada kebutuhan sistem di awal project lebih ekonomis
dalam hal uang (lebih murah), usaha, dan waktu yang terbuang
lebih sedikit jika dibandingkan problem yang muncul pada
tahap-tahap selanjutnya.

Meskipun demikian, karena model ini melakukan pendekatan


secara urut / sequential, maka ketika suatu tahap terhambat,
tahap selanjutnya tidak dapat dikerjakan dengan baik dan itu
menjadi salah satu kekurangan dari model ini.
F. Penggunaan Model Waterfall
Salah satu model tradisional dan mudah yang tahapannya
mengalir satu arah seperti air terjun adalah Waterfall Model
atau Linear Sequential Model. Pertanyaannya, kapan sebaiknya
model tersebut digunakan?
Teori-teori lama menyimpulkan ada beberapa hal, yaitu:
1) Ketika semua persyaratan sudah dipahami dengan baik di awal
pengembangan.
2) Definisi produk stabil dan tidak ada perubahan saat
pengembangan untuk alasan apapun seperti perubahan
eksternal, perubahan tujuan, perubahan anggaran atau
perubahan teknologi. Untuk itu, teknologi yang digunakan pun
harus sudah dipahami dengan baik.
3) Menghasilkan produk baru, atau versi baru dari produk yang
sudah ada. Sebenarnya, jika menghasilkan versi baru maka
sudah masuk incremental development, yang setiap tahapnya
sama dengan Waterfall kemudian diulang-ulang.
4) Porting produk yang sudah ada ke dalam platform baru.

Dengan demikian, Waterfall dianggap pendekatan yang lebih


cocok digunakan untuk proyek pembuatan sistem baru. Tetapi
salah satu kelemahan paling dasar adalah menyamakan
pengembangan perangkat keras dengan perangkat lunak dengan
meniadakan perubahan saat pengembangan. Padahal, galat
diketahui saat perangkat lunak dijalankan, dan perubahan-
perubahan akan sering terjadi.
G. Keuntungan dan Kelebihan Model Waterfall
a. Keuntungan dari Model Waterfall
1) Merupakan model pengembangan paling handal dan paling
lama digunakan.
2) Cocok untuk system software berskala besar.
3) Cocok untuk system software yang bersifat generic.
4) Pengerjaan project system akan terjadwal dengan baik dan
mudah dikontrol
b. Kelemahan Waterfall
1) Waktu pengembangan lama. hal ini dikarenakan input tahap
berikutnya adalah output dari tahap sebelumnya. Jika satu tahap
waktunya molor, maka waktu keseluruhan pengembangan juga
ikut molor.
2) Biaya juga mahal, hal ini juga dikarenakan waktu
pengembangan yang lama
3) Terkadang perangkat lunak yang dihasilkan tidak akan
digunakan karena sudah tidak sesuai dengan requirement bisnis
customer. hal ini juga dikarenakan waktu pengembangan yang
lama. selain itu dikarenakan waterfall merupakan aliran yang
linear, sehingga jika requirement berubah proses tidak dapat
diulang lagi.
4) Karena tahap-tahapan pada waterfall tidak dapat berulang,
maka model ini tidak cocok untuk pemodelan pengembangan
sebuah proyek yang memiliki kompleksitas tinggi.
5) Meskipun waterfall memiliki banyak kelemahan yang dinilai
cukup fatal, namun model ini merupakan dasar bagi model-
model lain yang dikembangkan setelahnya.

H. Contoh Proyek menggunakan Model Waterfall


Sebagai contoh sebuah perusahaan yang ingin meramalkan dan
mengelola pertumbuhan bisnisnya. Jika perusahaan
memprediksi bahwa akan mengatasi sistem akuntansi internal
dan memutuskan untuk mengembangkan program akuntansi
baru, ini adalah beberapa tingkat yang berbeda dari banyak
proyek yaitu :

Pada tahap analisis dan definisi kebutuhan, programmer


mengumpulkan
ebutuhan system secara lengkap, karena akan dibutuhkan pada
tahap selanjutnya.

Pada tahap perancangan, programmer harus mendesain


interface program
dan juga database yang akan digunakan. Pada tahap ini seorang
programmer haruslah teliti, karena hasil system secara umum
akan terlihat dari hasil rancangan.

Pada tahap implementasi dan pengetesan, desain system akan


dibuat menggunakan bahasa pemrograman yang telah
ditentukan, kemudian diuji coba apakah telah berjalan atau
masih ada kesalahan.
Integrasi dan Sistem Testing, program yang sudah jadi lalu di
tes secara keseluruhan, apakah program yang di buat sudah
sesuai dengan yang di inginkan perusahaan tersebut atau
belum. Pada tahap operasi dan perawatan, seorang programmer
akan mengoperasikan hasil system kedalam perusahaan. Jika
pada tahap pengoperasian system sudah berjalan tanpa ada
kesalahan system, maka proyek bisa dikatakan berhasil,
selanjutnya adalah tahap perawatan yang akan mengadaptasi
system dengan situasi sebenarnya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan demikian, Waterfall dianggap pendekatan yang lebih
cocok digunakan untuk proyek pembuatan sistem baru. Tetapi
salah satu kelemahan paling dasar adalah menyamakan
pengembangan perangkat keras dengan perangkat lunak dengan
meniadakan perubahan saat pengembangan. Padahal, galat
diketahui saat perangkat lunak dijalankan, dan perubahan-
perubahan akan sering terjadi.

B. Saran
Sekiranya makalah ini dapat menjadikan acuan teman-teman
untuk bisa bersaing dalam membuat software agar
mendapatkan jenis analisis yang tepat dan sesuai permintaan
konsumen. Walau kami sadari bahwa makalah kami tidak
sempurna, maka dari itu kami sangat mengharapkan masukan
atau saran yang dapat membangun, agar dapat menjadi acuan
dan motivasi makalah kami berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai