Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK

RAPID APLICATION DEVELOPMENT (RAD)

Disusun oleh :

Yudhistira Izaaz Saif Ifitkhaar (211501041)


Julang Waralungli (211501024)
Moch. Imam Soebachtiar (211501040)
Semester II

JURUSAN SISTEM INFORMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI
BOJONEGORO
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh,


Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT karena atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Model SDLC RAD”. Ucapan terima kasih
juga tak lupa penulis haturkan kepada dosen mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak, Ibuk
Hastie Audytra, M.T. yang memberikan arahan serta pihak-pihak yang ikut berpartisipasi
sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Bojonegoro, 19 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... ⅰ

KATA PENGATAR ........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB 1 : PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2

BAB 2 : PEMBAHASAN .................................................................................................. 3

A. Pengertian Rapid Aplication Development (RAD) ................................................ 4


B. Keunggulan dan kekurangan Rapid Aplication Development (RAD) ................... 5
C. Unsur-unsur Rapid Aplication Development (RAD) ............................................. 6
D. Contoh penerapan Rapid Aplication Development (RAD) .................................... 8

BAB 3 : PENUTUP ............................................................................................................ 11

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 12

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi menyebabkan banyaknya


dibutuhkan banyak sistem informasi yang perlu dibangun. Untuk membangun sebuah
sistem informasi para pengembang sistem informasi membutuhkan suatu metode
pengembangan sistem yang mampu membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan
dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat
lunak. (Systems Development Life Cycle ) merupakan siklus hidup pengembangan
system. Dalam rekayasa system dan rekayasa perangkat lunak, SDLC berupa suatu
proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan
untuk mengembangkan system-sistem tersebut.
System Development Lyfe Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun
sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup populer
dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain,
spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize. Dari
beberapa model tersebut tidak ada yang paling bagus. Semua memiliki kekurangan dan
kelebihan. Tergantung suatu kelompok pengembang perangkat lunak menggunakan
metode apa yang paling cocok dengan kondisi lingkungan pengembangan perangkat
lunak tersebut. Dari metode-metode tersebut harus menghasilkan sistem yang berkualitas
tinggi yang memenuhi atau melampui harapan pelanggan, mencapai penyelesaian dalam
waktu dan perkiraan biaya, bekerja secara efektif dan efisien di saat ini dan direncanakan
Teknologi Informasi infrastruktur, dan murah untuk mempertahankan dan biaya efektif.
Pemilihan model haruslah sesuai dengan kondisi lingkungan pengembangan perangkat
lunak tersebut.

iv
B. Rumusan Masalah

 Apa pengertian dari Rapid Application Development (RAD) ?


 Tahapan dalam pemodelan Rapid Application development (RAD)?
 Karateristik Rapid Application Development (RAD ?
 Keunggulan dan kekurangan dalam RAD ?
 Apa saja fase – fase dalam Rapid Application Development ?

C. Tujuan

 Untuk mengetahui Sejarah dan Pengertian Rapid Application Development (RAD)


 Mengetahui Keunggualan dan Kekurangan dalam menggunakan model Rapid
Application Development (RAD)
 Mengetahui Unsur – unsur dan fase – fase dalam Rapid Application Development
(RAD)

v
BAB 1
PEMBAHASAN

A. Pengertian Rapid Application Development (RAD)

Rapid Application Development (RAD) atau Rapid Prototyping adalah model


proses pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik incremental
(bertingkat). RAD menekankan pada siklus pembangunan pendek, singkat, dan cepat.
Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model ini. Rapid Application
Development menggunakan metode iteratif (berulang) dalam mengembangkan sistem
dimana working model(model kerja) sistem dikonstruksikan di awal tahap
pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan (requipment) pengguna. Model
kerja digunakan hanya sesekali saja sebagai basis desain dan implementasi sistem akhir.
Rapid Application Development (RAD) adalah metodologi pengembangan perangkat
lunak yang berfokus pada membangun aplikasi dalam waktu yang sangat singkat. Istilah
ini menjadi kata kunci pemasaran yang umum menjelaskan aplikasi yang dapat dirancang
dan dikembangkan dalam waktu 6090 hari, tapi itu awalnya ditujukan untuk
menggambarkan suatu proses pembangunan yang melibatkan application prototyping dan
iterative development. Menurut James Martin “Rapid Application Development (RAD)
merupakan pengembangan siklus yang dirancang untuk memberikan pengembangan
yang jauh lebih cepat dan hasil yang lebih berkualitas tinggi dari pada yang dicapai
dengan siklus hidup tradisional. Hal inidirancang untuk mengambil keuntungan
maksimum dari pengembangan perangkat lunak yang telah berevolusi baru-baru ini.
Profesor Clifford Kettemborough dari College Whitehead, University of Redlands,
mendefinisikan Rapid Application Development sebagai "pendekatan untuk membangun
sistem komputer yang menggabungkan Computer Assisted Software Engineering
(CASE) tools dan teknik, userdriven prototyping. RAD meningkatkan kualitas sistem
secara drastis dan mengurangi waktu yang diperlukan untuk membangun sistem. Sebagai
gambaran umum, pengembangan aplikasi berarti mengembangkan aplikasi
pemrograman yang bervariasi dari pemrograman umum dalam arti bahwa ia memiliki
tingkat yang lebih tinggi dari liabillity, termasuk untuk kebutuhan capturing dan testing.

vi
Pada 1970an, Rapid Application Development muncul sebagai respon untuk nonagile
processes, seperti model Waterfall. Pengembang perangkat lunak menghadapi masalah
waktu dengan metodologi sebelumnya sebagai sebuah aplikasi yang begitu lama untuk
membangun. Dengan demikian, metodologi tersebut sering mengakibatkan sistem tidak
dapat digunakan.

Model RAD mengadopsi model waterfall dan pembangunan dalam waktu singkat yang
dicapai dengan menerapkan :

 Component based construction ( pemrograman berbasis komponen ).


 Penekanan pada penggunaan ulang (reuse) komponen perangkat lunak
yang telah ada.
 Pembangkitan kode program otomatis/semi otomatis.

Multiple team (banyak tim), tiap tim menyelesaikan satu tugas yang selevel tapi tidak
sama. Banyaknya tim tergantung dari area dan komplekstasnya sistem yang dibangun.
Jika keutuhan yang diinginkan pada tahap analisa kebutuhan telah lengkap dan jelas,
maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesakan secara lengkap perangkat lunak yang
dibuat adalah berkisar 60 sampai 90 hari. Model RAD hampir sama dengan model
waterfall, bedanya siklus pengembangan yang ditempuh model ini sangat pendek
dengan penerapan teknik yang cepat. Sistem dibagi-bagi menjadi beberapa modul dan
dikerjakan beberapa tim dalam waktu yang hampir bersamaan dalam waktu yang sudah
ditentukan. Model ini melibatkan banyak tim, dan setiap tim mengerjaka tugas yang
selevel, namun berbeda. Sesuai dengan pembagian modul sistem.

B. Tahapan dalam Pemodelan Rapid Application Development (RAD)


Karena dipakai terutama pada aplikasi sistem konstruksi, pendekatan RAD melingkupi
fase – fase sebagai berikut :

a. Bussiness modeling

Aliran informasi di antara fungsi – fungsi bisnis dimodelkan dengan suatu cara
untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan berikut : informasi apa yang mengendalikan

vii
proses bisnis? Informasi apa yang di munculkan? Siapa yang memunculkanya? Ke mana
informasi itu pergi? Siapa yang memprosesnya?

b. Data modeling

Aliran informasi yang didefinisikan sebagai bagian dari fase bussiness modelling
disaring ke dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk menopang bisnis
tersebut. Karakteristik (disebut atribut) masing – masing objek diidentifikasi dan
hubungan antara objek – objek tersebut didefinisikan.

c. Prosess modelling

Aliran informasi yang didefinisikan di dalam fase data modeling


ditransformasikan untuk mencapai aliran informasi yang perlu bagi implementasi sebuah
fungsi bisnis. Gambaran pemrosesan diciptakan untuk menambah, memodifikasi,
menghapus, atau mendapatkan kembali sebuah objek data.

d. Aplication generation

RAD mengasumsikan pemakaian teknik generasi ke empat. Selain menciptakan


perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga yang
konvensional, RAD lebih banyak memproses kerja untuk memkai lagi komponen
program yang ada ( pada saat memungkinkan) atau menciptakan komponen yang bisa
dipakai lagi (bila perlu). Pada semua kasus, alat – alat bantu otomatis dipakai untuk
memfasilitasi konstruksi perangkat lunak.

e. Testing and turnover

viii
Karena proses RAD menekankan pada pemakaian kembali, banyak komponen
program telah diuji. Hal ini mengurangi keseluruhan waktu pengujian. Tetapi komponen
baru harus di uji dan semua interface harus dilatih secara penuh.

C. Karakteristik Rapid Application Development (RAD)

RAD memiliki banyak unsur-unsur karakteristik yang membuat sebuah


metodologi yang unik termasuk prototyping iterative development, time boxing, team
members, management approach, dan RA Tools.

 Prototyping

Sebuah aspek kunci dari RAD adalah pembangunan prototipe untuk tujuan
membangkitkan kembali desain untuk kebutuhan pengguna.Tujuannya adalah untuk
membangun sebuah fitur ringan yang hasil akhirnya dalam jumlah pendek dengan waktu
yang memugkinkan. Prototipe awal berfungsi sebagai bukti konsep untuk klien, tetapi
lebih penting berfungsi sebagai titik berbicara dan alat untuk kebutuhan pemurnian.
Mengembangkan prototipe cepat dicapai dengan Computer Aided Engineering CASE
tools Software yang berfokus pada menangkap persyaratan, mengkonversi mereka ke
model data, mengubah model data ke database, dan menghasilkan kode semua dalam
satu alat. CASE tools populer di 80an dan awal 90an, tetapi sebagai teknologi telah
berubah (dan COBOL telah menjadi usang) beberapa alat mengambil keuntungan penuh
dari potensi penuh dari teknologi KASUS alat. Perusahaan rasional adalah yang paling
terkenal meskipun prototipe potensi pembangkitnya terbatas. Pada Otomatis Arsitektur
produk cetak biru kami berfokus pada peningkatan tingkat aplikasi enterprise web
yang berfungsi sebagai prototipe karena kecepatan yang mereka dapat diciptakan (dalam
menit).

 Iterative Development

Iterative Development berarti menciptakan versi yang lebih fungsional dari


sebuah sistem dalam siklus pembangunan pendek. Setiap versi ditinjau dengan klien
untuk menghasilkan persyaratan untuk membuat versi berikutnya. Proses ini diulang
sampai semua fungsionalitas telah dikembangkan.Panjang ideal iterasi adalah antara satu

ix
hari (yang lebih dekat dengan Metodologi Agile) dan tiga minggu.Setiap siklus
pengembangan memberikan pengguna kesempatan untuk memberikan umpan balik,
memperbaiki persyaratan, dan kemajuan melihat (dalam pertemuan sesi fokus grup). Hal
ini akhirnya pembangunan berulang yang memecahkan masalah yang melekat dalam
metodologi fleksibel dibuat pada 1970an.

 Time boxing

Time boxing adalah proses menunda fitur untuk versi aplikasi di masa
mendatang untuk melengkapi versi saat ini sebagai ketepatan waktu.Ketepatan waktu
merupakan aspek penting dari RAD, karena tanpa itu ruang lingkup dapat mengancam
untuk memperpanjang iterasi pembangunan, sehingga membatasi umpan balik dari klien,
meminimalkan manfaat dari pembangunan berulang, dan berpotensi mengembalikan
proses kembali ke pendekatan metodologi air terjun.

 Team Member

Metodologi RAD merekomendasikan penggunaan tim kecil yang terdiri dari


anggota yang berpengalaman, serbaguna, dan motivasi yang mampu melakukan peran
ganda. Sebagai klien memainkan peran penting dalam proses pembangunan, sumber daya
klien khusus harus tersedia selama awal Joint Application Development (JAD) sesi serta
Focus Group Sessions dilakukan pada akhir siklus pengembangan. Pengembangan tim
(juga dikenal sebagai SWAT atau Skilled Workers with Advance Tools) idealnya harus
memiliki pengalaman di Rapid Application Development dan haru memiliki pengalaman
dengan Computer Aided Software Engineering. Pendekatan manajemen Aktif dan
manajemen yang terlibat sangat penting untuk mengurangi risiko siklus pengembangan
diperpanjang, kesalahpahaman klien, dan melebihi tenggat waktu. Di atas manajemen
semua harus kuat dan konsisten dalam keinginan mereka untuk menggunakan metodologi
Rapid Application Development. Selain menegakkan waktu yang ketat, manajemen harus
fokus pada pemilihan anggota tim, motivasi tim, dan pada kliring hambatan birokrasi atau
Politik.

x
 RAD Tools

Salah satu tujuan utama dari metodologi Rapid Application Development yang
dikembangkan oleh James Martin pada tahun 1980an adalah untuk memanfaatkan
teknologi terbaru yang tersedia untuk mempercepat pembangunan. Jelas teknologi tahun
1980 sudah kuno, tetapi fokus RAD tentang alat terbaru adalah sama pentingnya hari ini
seperti ketika metodologi awalnya diciptakan

D. Keunggulan dan Kekurangan Rapid Application Development (RAD)


Keunggulan RAD :
 Membeli sistem yang baru memungkinkan untuk lebih menghemat biaya ketimbang
mengembangkan sendiri.
 Proses pengiriman menjadi lebih mudah, hal ini dikarenakan proses pembuatan lebih
banyak menggunakan potongan-potongan script.
 Mudah untuk diamati karena menggunakan model prototype, sehingga user lebih
mengerti akan sistem yang dikembangkan.
 Lebih fleksibel karena pengembang dapat melakukan proses desain ulang pada saat yang
bersamaan.
 Bisa mengurangi penulisan kode yang kompleks karena menggunakan wizard.
 Keterlibatan user semakin meningkat karena merupakan bagian dari tim secara
keseluruhan.
 Mampu meminimalkan kesalahan-kesalahan dengan menggunakan alat-alat bantuan
(CASE tools).
 Mempercepat waktu pengembangan sistem secara keseluruhan karena cenderung
mengabaikan kualitas.
 Tampilan yang lebih standar dan nyaman dengan bantuan software-software pendukung.

xi
Kekurangan dari RAD :

 Dengan melakukan pembelian belum tentu bisa menghemat biaya dibandingkan dengan
mengembangkan sendiri.
 Membutuhkan biaya tersendiri untuk membeli peralatan-peralatan penunjang seperti
misalnya software dan hardware.
 Kesulitan melakukan pengukuran mengenai kemajuan proses.
 Kurang efisien karena apabila melakukan pengkodean dengan menggunakan tangan bisa
lebih efisien.
 Ketelitian menjadi berkurang karena tidak menggunakan metode yang formal dalam
melakukan pengkodean.
 Lebih banyak terjadi kesalahan apabila hanya mengutamakan kecepatan dibandingkan
dengan biaya dan kualitas.
 Fasilitas-fasilitas banyak yang dikurangi karena terbatasnya waktu yang tersedia.
 Sistem sulit diaplikasikan di tempat yang lain.
 Fasilitas yang tidak perlu terkadang harus disertakan, karena menggunakan komponen
yang sudah jadi, sehingga hal ini membuat biaya semakin meningkat.

E. Contoh penerapan Rapid Application Development (RAD)


Rapid Application Development ( RAD ) pertama kali dikembangkan dan berhasil
digunakan selama pertengahan 1970-an oleh Sistem Pusat Pengembangan New York
Telephone Co di bawah arahan Dan Gielan. Setelah serangkaian implementasi sangat
berhasil dari proses ini, Gielan kuliah secara ekstensif di berbagai forum pada
metodologi , praktek, dan manfaat dari proses ini. RAD melibatkan pengembangan dan
pembangunan prototipe iteratif . Pada tahun 1990 , dalam buku RAD, Rapid
Application Development, James Martin didokumentasikan penafsirannya tentang
metodologi. Baru-baru ini, istilah dan singkatan yang telah datang untuk digunakan
dalam lebih luas, pengertian umum yang mencakup berbagai metode yang bertujuan

xii
untuk mempercepat pengembangan aplikasi, seperti penggunaan kerangka perangkat
lunak dari berbagai jenis, seperti kerangka kerja aplikasi web.
Pengembangan aplikasi yang cepat merupakan respon terhadap proses yang
dikembangkan pada 1970-an dan 1980-an.

xiii
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka di dalam menggunakan metode RAD dapat
disimpulkan sebagai berikut:

- Penggunaan RAD harus digunakan secara tepat, sebab bila tidak maka akan
menimbulkan kerugian-kerugian seperti misalnya biaya yang semakin membengkak dan
waktu yang semakin lama.

- Penggunaan metode RAD harus digunakan dengan mempertimbangkan aspek waktu


dan biaya secara seimbang, tidak bisa diprioritaskan satu per satu.

- Sebagai salah satu alternatif dari SDLC maka RAD dapat dijadikan acuan untuk
Mengembangkan suatu sistem informasi yang unggul dalam hal kecepatan, ketepatan dan
biaya yang lebih rendah.

- Dengan menggunakan RAD, maka keterlibatan user menjadi semakin meningkat yang
pada akhirnya dapat meningkatkan kepuasan user terhadap sistem yang dikembangkan.

xiv
DAFTAR PUSTAKA
Jeffrey A. Hoffer, Joey F. George, Joseph S. Valacich. Modern Systems Analysis
and Design Second Edition. Addison-Wesley. 1997.
Jeffrey L. Whitten, Lonnie D. Bentley, Kevin C. Dittman. Systems Analysis and
Design Methods. McGraw-Hill. 2001.
Kendal & Kendal. Systems Analysis and Design Fifth Edition. Prentice-Hall
International, Inc. 2002.
Ramez El Masri, Shamkant B. Navache. Fundamental of Database Systems. The
Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc. 1994.
Raymond McLeod, George Schell. Management Information Systems 8/e.
Prentice-Hall, Inc. 2001.

xv

Anda mungkin juga menyukai