Anda di halaman 1dari 15

METODE PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK

RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD)

Disusun Oleh :

Muhammad Sakti Magribi / 2022109

Sry Yuli / 202210914

Rusmini / 202210911

Dosen :

Muliyadi, S.Kom., M.Cs

UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

BUTON TENGAH

2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “RAPID
APPLICATION DEVELOPMENT (RAD)”.

Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas dari bapak makalah ini diharapkan dapat
menjadi penambah wawasan bagi pembaca serta bagi penulis sendiri.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Muliyadi, S.Kom., M.Cs pada kuliah RPL.
yang sudah mempercayakan tugas ini kepada penulis, sehingga sangat membantu penulis
untuk memperdalam pengetahuan pada bidang studi yang sedang ditekuni.

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi
pengetahuannya kepada penulis, sehingga maklah ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Tidak ada gading yang tak retak, penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran demi kesempurnaan
dari makalah ini.

Mawasangka, 1 September 2022

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. II


BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 1
B. TUJUAN ......................................................................................................................... 2
C. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................ 2
BAB II ....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
A. Pengertian Rapid application development (RAD) ........................................................ 3
B. Sejarah Rapid application development (RAD) ............................................................. 4
C. Unsur – unsur Rapid application development (RAD) ................................................... 5
D. Model Rapid application development (RAD) ............................................................... 7
E. Cara kerja Rapid application development (RAD) ......................................................... 7
F. Kelamahan dan Kelebihan Model Rapid application development (RAD).................... 9
a. Kelemahan RAD ......................................................................................................... 9
b. Kelebihan RAD ........................................................................................................... 9
BAB III.................................................................................................................................... 11
PENUTUP............................................................................................................................... 11
A. KESIMPULAN ............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... I

III
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Rapid application development (RAD) atau rapid prototyping adalah model


proses pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik incremental
(bertingkat). RAD menekankan pada siklus pembangunan pendek, singkat, dan cepat.
Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model ini. Rapid application
development menggunakan metode iteratif (berulang) dalam mengembangkan sistem
dimana working model (model kerja) sistem dikonstruksikan di awal tahap
pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan (requirement) pengguna. Model
kerja digunakan hanya sesekali saja sebagai basis desain dan implementasi sistem
akhir.
Rapid Application Development (RAD) adalah metodologi pengembangan
perangkat lunak yang berfokus pada membangun aplikasi dalam waktu yang sangat
singkat. Istilah ini menjadi kata kunci pemasaran yang umum menjelaskan aplikasi
yang dapat dirancang dan dikembangkan dalam waktu 60¬90 hari, tapi itu awalnya
ditujukan untuk menggambarkan suatu proses pembangunan yang melibatkan
application prototyping
dan interatif development. Menurut James Martin “Rapid Application
Development (RAD) merupakan pengembangan siklus yang dirancang untuk
memberikan pengembangan yang jauh lebih cepat dan hasil yang lebih berkualitas
tinggi daripada yang dicapai dengan siklus hidup tradisional. Hal ini dirancang untuk
mengambil keuntungan maksimum dari pengembangan perangkat lunak yang telah
berevolusi baru-baru ini."
Metode Rapid Application Development (RAD) merupakan pengembangan
sistem yang mengutamakan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan user dalam
penggunaann suatu rangkaian sistem, dimana rangkaian tersebut berfungsi untuk
suatu model prototype sistem yang lebih efektif. RAD melibatkan user pada proses
desain menyebabkan kebutuhan user dapat terpenuhi dengan baik dan secara otomatis
kepuasan user sebagai pengguna sistem semakin meningkat. Jika kebutuhan dipahami
dengan baik, proses RAD memungkinkan tim pengembangan menciptakan sistem
fungsional yang utuh dalam periode waktu yang sangat pendek.

1
B. TUJUAN
 Untuk mengetahui sejarah dan pengertian rapid application development
(RAD)
 Mengetahui keunggulan dan kekurangan dalam menggunakan model rapid
application development (RAD)
 Mengetahui unsur-unsur dan fase-fase dalam rapid application development
(RAD)

C. RUMUSAN MASALAH

 Apa pengerttian dari rapid application development (rad)


 Bagaimana sejarah dari rapod application development (rad)
 Apa saja unsur – unsur rapid application development (rad)
 Apa saja model rapid application development (rad)
 Apa saja cara kerja rapid application development (rad)
 Apa saja kelamahan dan kelebihan model rapid application development (rad)

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Rapid application development (RAD)

Rapid application development (RAD) atau rapid prototyping adalah model proses
pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik incremental
(bertingkat). RAD menekankan pada siklus pembangunan pendek, singkat, dan
cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model ini. Rapid
application development menggunakan metode iteratif (berulang) dalam
mengembangkan sistem dimana working model (model kerja) sistem
dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan
kebutuhan (requirement) pengguna. Model kerja digunakan hanya sesekali saja
sebagai basis desain dan implementasi sistem akhir.

Profesor Clifford Kettemborough dari College Whitehead, University of


Redlands, mendefinisikan Rapid Application Development sebagai "pendekatan
untuk membangun sistem komputer yang menggabungkan ComputerAssisted
Software Engineering (CASE) tools dan teknik, userdriven prototyping,. RAD
meningkatkan kualitas sistem secara drastis dan mengurangi waktu yang
diperlukan untuk membangun sistem."
Sebagai gambaran umum, pengembangan aplikasi berarti mengembangkan
aplikasi pemrograman yang bervariasi dari pemrograman umum dalam arti bahwa
ia memiliki tingkat yang lebih tinggi dari liabillity, termasuk untuk kebutuhan
capturing dan testing. Pada 1970an, Rapid Application Development muncul
sebagai respon untuk nonagile processes, seperti model Waterfall. Pengembang
perangkat lunak menghadapi masalah waktu dengan metodologi sebelumnya
sebagai sebuah aplikasi yang begitu lama untuk membangun. Dengan demikian,
metodologi tersebut sering mengakibatkan sistem tidak dapat digunakan.

3
B. Sejarah Rapid application development (RAD)

Siklus hidup Tradisional dirancang di tahun 1970an, dan masih banyak


digunakan hingga saat ini, berdasarkan pendekatan terstruktur yang bertahap
untuk mengembangkan sistem. Urutan atau langkahlangkah yang rumit ini
memaksa user untuk keluar setelah menyelesaikan spesifikasi masingmasing
sebelum pengembangan dapat melanjutkan ke langkah berikutnya. Persyaratan
dan perencanaan kemudian berhenti dan sistem diimplementasikan,dan diuji,.
Dengan konvensional metode, ada penundaan yang lama sebelum pelanggan dapat
melihat hasil apapun dan proses pembangunan dapat mengambil waktu begitu
lama sehingga pelanggan bisnis dapat mengubah secara mendasar sebelum sistem
ini siap
untuk digunakan. Sebagai tanggapan terhadap, langkah searah Stagewise atau
Model Water Fall, Barry Boehm, Ketua SW Engineer di TRW, memperkenalkan
Model development Spiral nya. Model Spiral adalah risikodriven, sebagai lawan
dari kodedriven, pendekatan yang menggunakan pemodelan proses daripada fase
metodologi. Melalui model nya, Boehm pertama kali diimplementasikan
perangkat lunak prototyping sebagai cara untuk mengurangi risiko.
Pengembangan proses Spiral Model memisahkan produk ke bagianbagian yang
kritis atau tingkat sementara melakukan analisis risiko, prototyping, dan langkah
yang sama di setiap tingkatan. Demikian pula, Tom Gilb's evolusioner Life Cycle
didasarkan pada evolusi prototyping alasan mana prototipe tumbuh dan halus ke
final produk.
Karya Boehm dan Gilb membuka jalan bagi perumusan metodologi yang disebut
Rapid Prototyping Iteratif Produksi (RIPP) di DuPont di pertengahankeakhir
1980an. James Martin kemudian diperluas kerja yang dilakukan di DuPont dan
tempat lain ke dalam suatu proses, lebih besar lebih formal, yang telah menjadi
dikenal sebagai Rapid Application Development (RAD). RAD kompres
pengembangan langkahdemilangkah metode konvensional menjadi proses
berulangulang. Pendekatan RAD demikian termasuk mengembangkan dan
memperbaiki model data, model proses, dan prototipe secara parallel
menggunakan proses iteratif.

4
C. Unsur – unsur Rapid application development (RAD)

RAD memiliki banyak unsu - runsur yang membuat sebuah metodologi yang unik
termasuk prototyping, iterative development, time boxing, team members,
management approach, dan RAD tools.
1. Prototyping
Sebuah aspek kunci dari RAD adalah pembangunan prototipe untuk tujuan
membangkitkan kembali desain untuk kebutuhan pengguna. Tujuannya adalah
untuk membangun sebuah fitur ringan yang hasil akhirnya dalam jumlah
pendek dengan waktu yang memugkinkan. Prototipe awal berfungsi sebagai
bukti konsep untuk klien, tetapi lebih penting berfungsi sebagai titik berbicara
dan alat untuk kebutuhan pemurnian. Mengembangkan prototipe cepat dicapai
dengan Computer Aided Engineering CASE tools Software yang berfokus
pada menangkap persyaratan, mengkonversi mereka ke model data, mengubah
model data ke database, dan menghasilkan kode semua dalam satu alat. CASE
tools populer di 80an dan awal 90an, tetapi sebagai teknologi telah berubah
(dan COBOL telah menjadi usang) beberapa alat mengambil keuntungan
penuh dari potensi penuh dari teknologi KASUS alat. Perusahaan rasional
adalah yang paling terkenal meskipun prototipe potensi pembangkitnya
terbatas. Pada Otomatis Arsitektur produk cetak biru kami berfokus pada
peningkatan tingkat aplikasi enterprise web yang berfungsi sebagai prototipe
karena kecepatan
yang merka dapat diciptakan (dalam menit).
2. Iterative Development
Iterative Development berarti menciptakan versi yang lebih fungsional dari
sebuah sistem dalam siklus pembangunan pendek. Setiap versi ditinjau dengan
klien untuk menghasilkan persyaratan untuk membuat versi berikutnya. Proses
ini diulang sampai semua fungsionalitas telah dikembangkan. Panjang ideal
iterasi adalah antara satu hari (yang lebih dekat dengan Metodologi Agile) dan
tiga minggu. Setiap siklus pengembangan memberikan pengguna kesempatan
untuk memberikan umpan balik, memperbaiki persyaratan, dan kemajuan
melihat (dalam pertemuan sesi fokus grup). Hal ini akhirnya pembangunan

5
berulang yang memecahkan masalah yang melekat dalam metodologi fleksibel
dibuat pada 1970an.

3. Time boxing
Time boxing adalah proses menunda fitur untuk versi aplikasi di masa
mendatang untuk melengkapi versi saat ini sebagai ketepatan waktu.Ketepatan
waktu merupakan aspek penting dari RAD, karena tanpa itu ruang lingkup
dapat mengancam untuk memperpanjang iterasi pembangunan, sehingga
membatasi umpan balik dari klien, meminimalkan manfaat dari pembangunan
berulang, dan berpotensi mengembalikan proses kembali ke pendekatan
metodologi air terjun.

4. Team Member
Metodologi RAD merekomendasikan penggunaan tim kecil yang terdiri dari
anggota yang berpengalaman, serbaguna, dan motivasi yang mampu
melakukan peran ganda. Sebagai klien memainkan peran penting dalam proses
pembangunan, sumber daya klien khusus harus tersedia selama awal Joint
Application Development (JAD) sesi serta Focus Group Sessions dilakukan
pada akhir siklus pengembangan. Pengembangan tim (juga dikenal sebagai
SWAT atau Skilled Workers with Advance Tools) idealnya harus memiliki
pengalaman di Rapid Application Development dan harus memiliki
pengalaman dengan Computer Aided Software Engineering. Pendekatan
manajemen Aktif dan manajemen yang terlibat sangat penting untuk
mengurangi risiko siklus pengembangan diperpanjang, kesalahpahaman klien,
dan melebihi tenggat waktu. Di atas manajemen semua harus kuat dan
konsisten dalam keinginan mereka untuk menggunakan metodologi Rapid
Application Development. Selain menegakkan waktu yang ketat, manajemen
harus fokus pada pemilihan anggota tim, motivasi tim, dan pada kliring
hambatan birokrasi atau politik.

5. RAD Tools
Salah satu tujuan utama dari metodologi Rapid Application Development yang
dikembangkan oleh James Martin pada tahun 1980an adalah untuk
memanfaatkan teknologi terbaru yang tersedia untuk mempercepat

6
pembangunan. Jelas teknologi tahun 1980 sudah kuno, tetapi fokus RAD
tentang alat terbaru adalah sama pentingnya hari ini seperti ketika metodologi
awalnya diciptakan.

D. Model Rapid application development (RAD)


Rapid Application Development (RAD) adalah salah satu metode pengembangan
suatu sistem informasi dengan waktu yang relatif singkat. Untuk pengembangan
suatu sistem informasi yang normal membutuhkan waktu minimal 180 hari, akan
tetapi dengan menggunakan metode RAD suatu sistem dapat diselesaikan hanya
dalam waktu 30-90 hari.
1. Penerapan Rapid Application Development (RAD)
Model RAD mengadopsi model waterfall, dan pembangunan dengan waktu
singkat dicapai dengan menerapkan:
a. Component based construction ( pemrograman berbasis komponen bukan
prosedural).
b. Penekanan pada penggunaan ulang (reuse) komponen perangkat lunak
yang telah ada.
c. Pembangkitan kode program otomatis/semi otomatis.
d. Multiple team (banyak tim), tiap tim menyelesaikan satu tugas yang
selevel tapi tidak sama. Banyaknya tim tergantung dari area dan
kompleksitasnya sistem yang dibangun.
2. Tahapan – tahapan Rapid Application Development (RAD)
a. Requirements Planing
User dan analyst melakukan semacam pertemuan untuk melakukan
identifikasi tujuan dari aplikasi atau system dan melakukan identifikasi
kebutuhan informasi untuk mencapai tujuan
b. Design Workshop
Melakukan proses desain dan melakukan perbaikan-perbaikan apabila
masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan analyst.
c. Implementation
Proses pengujian terhadap program apakah terdapat kesalahan atau
tidak sebelum diaplikasikan pada suatu organisasi.

E. Cara kerja Rapid application development (RAD)


7
1. Menentukan Project requirements
Tahap pertama adalah menentukan project requirements.
Untuk kamu yang belum tahu, project requirements biasanya berisikan apa
saja yang harus dicapai dalam sebuah proyek dan strategi untuk menghadapi
permasalahan yang mungkin akan muncul.
Persyaratan ini juga mencakup timeline dan budget yang ada.
Orang-orang yang membuat project requirements adalah para developer,
klien, dan juga software user.
Semua pihak harus menyetujui semua persyaratan di awal, agar tidak ada
miskomunikasi, sekaligus menghindari kesalahan yang akan merugikan
waktu dan biaya nantinya.
2. Membuat Prototipe
Langkah kedua dalam menjalankan rapid application development adalah
membuat prototipe.
Alih-alih mengikuti persyaratan secara kaku, para developer akan
mengembangkan prototipe secara cepat, dengan fitur dan fungsi yang
dibutuhkan.
Setelah itu, prototipe tersebut akan diberikan kepada klien untuk mengetahui
apa saja yang mereka suka dan apa yang tidak.
Pada tahap ini, hasil yang diberikan sama sekali belum sempurna, hanya
menunjukkan fitur dan fungsi yang akan ada saja.
Dengan begitu, user bisa menentukan dari situ terlebih dahulu.

3. Rapid construction dan pengumpulan feedback


Nah, tahap ketiga dari rapid application development adalah
melihat feedback yang diberikan oleh user.
Feedback yang dimaksud di sini mencakup fitur, fungsi, visual, dan
juga interface dari program yang sedang dikembangkan.
Setelah itu, prototipe akan dikembangkan lagi sampai klien memberikan
persetujuan untuk finalisasi produk.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, kedua tahapan ini akan diulang terus-
menerus, sampai hasilnya sesuai dengan keinginan klien.
4. Implementasi atau penyelesaian produk

8
Langkah terakhir adalah implementasi hasil feedback dan membuat produk
akhir.
Fitur, fungsi, visual, dan interface akan diulas kembali oleh klien. Pada tahap
ini, uji coba akan dilakukan jika memang dibutuhkan.
Uji cobanya mencakup kestabilan, usability testing, dan pengujian lainnya
untuk memastikan semua hal sudah terkontrol.

F. Kelamahan dan Kelebihan Model Rapid application development (RAD)


a. Kelemahan RAD
a. Model RAD memerlukan sumber daya yang cukup besar, terutama untuk
proyek dengan skala besar.
b. kinerja dari perangkat lunak yang dihasilkan dapat menjadi masalah
manakala kebutuhan-kebutuhan diawal proses tidak dapat dimodulkan,
sehingga pendekatan dengan model ini kurang bagus.
c. sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model ini.
d. penghalusan dan penggabungan dari beberapa tim di akhir proses sangat
diperlukan dan ini memerlukan kerja keras.
e. proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi
risiko teknis yang tinggi juga kurang cocok untuk model ini.

b. Kelebihan RAD
a. Lebih efektif dari pendekatan waterfall/sequential linear dalam
menghasilkan sistem yang memenuhi kebutuhan langsung dari pelanggan
b. Cocok untuk proyek yang memerlukan waktu yang singkat
c. Model ini cocok untuk proyek dengan skala besar.

9
Gambar Model RAD

10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Metode Rapid Application Development (RAD) merupakan pengembangan


sistem yang mengutamakan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan user dalam
penggunaann suatu rangkaian sistem, dimana rangkaian tersebut berfungsi untuk
suatu model prototype sistem yang lebih efektif.
Tahapan – tahapan Rapid Application Development (RAD)
a. Requirements Planing
b. Design Workshop
c. Implementation
Kelemahan RAD
 Model RAD memerlukan sumber daya yang cukup besar, terutama untuk proyek
dengan skala besar.
 kinerja dari perangkat lunak yang dihasilkan dapat menjadi masalah manakala
kebutuhan-kebutuhan diawal proses tidak dapat dimodulkan, sehingga
pendekatan dengan model ini kurang bagus.
Kelebihan RAD
 Lebih efektif dari pendekatan waterfall/sequential linear dalam menghasilkan
sistem yang memenuhi kebutuhan langsung dari pelanggan
 Cocok untuk proyek yang memerlukan waktu yang singkat

11
DAFTAR PUSTAKA

https://anakteknik96.blogspot.com/2018/10/makalah-rapid-application-
development.html
http://materirpluit.blogspot.com/2017/02/makalah-tentang-rad.html
https://www.academia.edu/37472730/MAKALAH_RAD
https://glints.com/id/lowongan/rapid-application-development-
adalah/#.YxBzBnZBzIU

Anda mungkin juga menyukai