Anda di halaman 1dari 9

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

RAPID APPLICATION DEVELOPMENT METHOD


Dosen Pengampu: Ida Bagus Made Mahendra, S.Kom., M.Kom.

Oleh
I Made Adi Susilayasa

(1408605016)

I Gusti Ngurah Agung Wisnu Arimurti

(1408605019)

Kadek Dimas Anggarajaya

(1408605020)

I Made Anggun Dwiguna

(1408605022)

Kadek Eliskarini

(1408605035)

JURUSAN ILMU KOMPUTER


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
A. PENGERTIAN RAD (RAPID APPLICATION DEVELOPMENT)

Rapid application development (RAD) adalah model proses pembangunan perangkat


lunak yang tergolong dalam teknik incremental (bertingkat). RAD menekankan pada siklus
pembangunan pendek, singkat, dan cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting
untuk model ini. Rapid application development menggunakan metode iteratif (berulang)
dalam mengembangkan sistem dimana working model (model kerja) sistem dikonstruksikan
di awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan (requirement) pengguna.
Model kerja digunakan hanya sesekali saja sebagai basis desain dan implementasi sistem
akhir.
Dalam metodelogi ini pengembangan perangkat lunak yang berfokus pada
membangun aplkasi dalam waktu singkat. Istilah ini menjadi kata kunci pemasaran yang
umum menjelaskan aplikasi yang dapat dirancang dan dikembangkan dalam waktu 60-90
hari, tapi itu awalnya ditujukan untuk menggambarkan suatu proses pembangunan yang
melibatkan application prototyping dan iterative development.
B. UNSUR UNSUR PADA RAD
RAD membutuhkan 4 unsur penting yaitu :
1 Managemen
Khususnya manajemen puncak, hendaknya menjadi penguji coba (experimenter)
yang suka melakukan hal-hal dengan cara baru atau pengadaptasi awal (early adapter)
yang dengan cepat mempelajari bagaimana cara menggunakan metodologi-metodologi
2

baru.
Methodology
Dasar-dasar metodologi RAD demikian meliputi:
a Menggabungkan teknik terbaik yang tersedia dan menentukan urutan tugas yang
b
c
d

akan membuat orang-orang teknik yang paling efektif.


Menggunakan prototipe yang pada akhirnya berubah menjadi produk akhir.
Menggunakan lokakarya, bukannya wawancara, untuk mengumpulkan persyaratan.
Memilih satu set CASE tools untuk mendukung pemodelan, prototyping, dan code
generation.

Tools
Tools dalam RAD terutama terdiri atas bahasa bahasa generasi keempat dan alat
alat rekayasa peranti lunak dengan bantuan komputer (computer - aided software
engineering - CASE) yang memfasilitasi prototyping dan penciptaan kode. CASE tools

menggunakan komputer untuk membuat dokumentasi yang dapat berubah menjadi


4

peranti lunak dan basis data operasional.


People
Dari pada hanya memanfaatkan satu tim untuk melakukan seluruh aktivitas
SDLC, RAD menyadari adanya efesiensi yang dapat dicapai melalui penggunaan tim-tim
khusus. Anggota dari tim ini adalah para ahli dalam metodologi dan alat
yang dibutuhkan untuk melakukan tugas-tugas khusus mereka masing-masing. Martin
menggunakan istilah tim SWAT, dimana SWAT merupakan singkatan dari Skilled With
Advanced Tools (ahli dengan alat-alat canggih). Bagian lain dari People yang juga
memegang peran penting termasuk : Sponsor, User Coordinator, Tim Perencanaan
Persyaratan, Tim Perancangan Pengguna, User Review Board, Training Manager, Project
Manager, dan Pemimpin Workshop.
RAD bekerja dengan memecah mecahkan suatu proyek yang sebelumnya besar menjadi

lebih kecil kecil dimana tiap tiap bagian nya di bentuk menjadi mirip waterfall. Dengan
tujuan dari terciptanya sistem RAD ini yaitu menyelesaikan suatu proyek yang akan di
kerjakan per bagian.

RAD pun mempunyai fase-fase yang terdapat pada RAD diantaranya :

Pemodelan Bisnis> Bisnis modeling memfokuskan pada pencarian informasi apa yang
dibutuhkan proses bisnis, Informasi apa saja yang dihasilkan, siapa yang membuat
informasi tersebut, Informasi itu dibutuhkan siapa saja dan siapa yang memproses

informasi tersebut.
Pemodelan Data> Aliran informasi yang telah didefinisikan disempurnakan lagi
menjadi kumpulan object data, yang dibutuhkan untuk mendukung sistem tersebut.
Karakteristik (Atau atribut) masing-masing object diidentifikasi dan relasi antara object

tersebut didefinisikan.
Pemodelan Proses> Object data yang telah didefinisikan ditransformasi untuk
mendapatkan aliran informasi yang mungkin mengimplementasikan fungsi bisnis.
Deskripsi proses dibuat untuk menambah, modifikasi, penghapusan, atau pencarian

object data.
Pembentukan Aplikasi> Pekerjaan proses RAD dilakukan dengan menggunakan
kembali komponen program yang sudah ada

atau membuat komponen yang bisa

dipergunakan kembali. Untuk itu, dibutuhkan (automated tool) untuk pembuatan software
5

tersebut.
Pengujian & Turnover > Karena proses RAD mempergunakan kembali komponen
yang sudah ada, maka beberapa komponen program telah teruji. Hal ini bisa mengurangi
waktu pengujian secara keseluruhan, akan tetapi komponen harus tetap di uji.
Model RAD mengadopsi model waterfall dan pembangunan dalam

waktu singkat yang dicapai dengan menerapkan :


1. Component based construction ( pemrograman berbasis komponen
bukan prosedural).
2. Penekanan pada penggunaan ulang (reuse) komponen perangkat lunak
yang telah ada.
3. Pembangkitan kode program otomatis/semi otomatis.
4. Multiple team (banyak tim), tiap tim menyelesaikan satu tugas yang
selevel tapi tidak sama.
Model RAD hampir sama dengan model waterfall, bedanya siklus
pengembangan

yang

ditempuh

model

ini

sangat

pendek

dengan

penerapan teknik yang cepat. Sistem dibagi-bagi menjadi beberapa modul


dan dikerjakan beberapa tim dalam waktu yang hampir bersamaan dalam
waktu yang sudah ditentukan. Model ini melibatkan banyak tim, dan
setiap tim mengerjakan tugas yang selevel, namun berbeda. Sesuai
dengan pembagian modul sistem.
Menurut Kendall (2010), terdapat tiga fase dalam RAD yang melibatkan penganalisis dan
pengguna dalam tahap penilaian, perancangan, dan penerapan. Adapun ketiga fase tersebut
adalah requirements planning (perencanaan syarat-syarat), RAD design workshop (workshop
desain RAD), dan implementation (implementasi). Sesuai dengan metodologi RAD menurut
Kendall (2010), berikut ini adalah tahap-tahap pengembangan aplikasi dari tiap-tiap fase
pengembangan aplikasi.

1. Rencana Kebutuhan (Requirement Planning)


Pada tahap ini, pengguna dan pengembang (anggota staf TI) melakukan semacam
pertemuan untuk melakukan identifikasi tujuan dari aplikasi atau sistem dan
melakukan identifikasi kebutuhan informasi untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini
hal terpenting adalah adanya keterlibatan dari kedua belah pihak, bukan hanya
sekedar persetujuan akan proposal yang sudah dibuat. Disamping itu, dapat juga
melakukan koordinasi dengan Chief Information Office (CIO) atau bagian perencana
strategis. Pertemuan semacam ini seringkali disebut Joint Aplication Development
(JAD).
2. Proses Desain (Design Workshop)
Pada tahap ini adalah melakukan proses desain dan melakukan perbaikanperbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara pengguna dan
pengembang. Untuk tahap ini maka keaktifan pengguna yang terlibat sangat
menentukan untuk mencapai tujuan, karena pengguna bisa langsung memberikan
komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada desain. Biasanya, pengguna dan
pengembang berkumpul menjadi satu dan duduk di meja melingkar dimana masingmasing orang bisa melihat satu dengan yang lain tanpa ada halangan. Apabila
memungkinkan, maka masing-masing pengguna diberikan satu komputer yang
terhubung satu dengan yang lain, sehingga masing-masing bisa melihat desain yang
dibuat dan langsung memberikan komentar. Hal ini sering kali disebut dengan Group
Decision Support System (GDSS). GDSS ini merupakan suatu langkah yang ideal,
karena pengguna dan pengembang dapat menyetujui desain yang dibuat. Dengan
demikian proses pengembangan suatu sistem membutuhkan waktu yang cepat.
3. Implementasi (Implementation)

Setelah desain dari sistem yang akan dibuat sudah disetujui baik itu oleh
pengguna dan pengembang, maka pada tahap ini programmer mengembangkan
desain menjadi suatu program. Setelah program selesai baik itu sebagian maupun
secara keseluruhan, maka dilakukan proses pengujian terhadap program tersebut
apakah terdapat kesalahan atau tidak sebelum diaplikasikan pada suatu organisasi.
Pada saat ini maka pengguna bisa memberikan tanggapan akan sistem yang sudah
dibuat serta persetujuan mengenai sistem tersebut. Adapun hal terpenting adalah
bahwa keterlibatan pengguna sangat diperlukan supaya sistem yang dikembangkan
dapat memberikan kepuasan kepada pengguna.
4. Tahapan keseluruhan
Dengan berdasarkan pada tahapan-tahapan tersebut di atas maka proses utama
pengembangan suatu sistem dengan menggunakan metode RAD adalah sebagai
berikut
Pengembang membuat prototype berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang sudah

didefinisikan sebelumnya
Desainer melakukan penilaian terhadap prototype
Pengguna melakukan uji coba pada prototype dan memberikan masukan

mengenai kebutuhan-kebutuhan yang kurang.


Pengguna dan developer melakukan pertemuan untuk memberikan penilaian
terhadap

produk

secara

bersama-sama,

menyesuaikan

kebutuhan

serta

memberikan komentar apabila diperlukan perubahan.


Semua kebutuhan akan sistem dan perubahan-perubahan yang terjadi dilakukan

proses timeboxed dengan mempunyai 2 kemungkinan :


Perubahan yang tidak dapat ditampung seperti yang sudah direncanakan harus

dihilangkan.
Jika diperlukan, kebutuhan-kebutuhan yang bersifat sekunder ditiadakan.

C. CONTOH IMPLEMENTASI RAD


Contoh dari implementasi metode RAD adalah sebagai berikut : misalnya seorang
software analyst menerima suatu proyek dari konsumen berupa proyek pengembangan
system kalkulator. Dalam hal ini,

software analyst akan membagi anggotanya menjadi

beberapa tim sehingga pengerjaan suatu program lebih cepat dan efisien, dimana masingmasing tim akan mengerjakan modul-modul tertentu, misalnya ada tim yang mengerjakan
program tambah, ada tim yang mengerjakan program kurang, ada tim yang mengerjakan
program kali, dan ada tim yang mengerjakan program bagi. Ketika tim sudah selesai

membuat program tersebut, maka program tersebut secara bersamaan akan diserahkan
kepada software analyst untuk dikembangkan untuk menjadi sebuah system kalkulator.
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN RAD
Kelebihan yang perlu diperhatikan dalam implementasi pengembangan menggunakan
model RAD :
1. Model ini cocok untuk proyek dengan skala besar.

2. Karena mempunyai kemampuan untuk menggunakan komponen yang sudah ada dan
waktu yang lebih singkat maka membuat biaya menjadi lebih rendah dalam
menggunakan RAD.
3. Sangat berguna dilakukan pada kondisi user tidak memahami kebutuhan kebutuhan apa
saja yang digunakan pada proses pengembangan perangkat lunak.
4. System analyst dapat menggunakan kembali komponen yang sudah ada sehingga system
analyst tidak perlu mengembangkan komponen dari awal lagi.
5. Metode RAD ini dapat dikatakan lebih efektif jika dibandingkan dengan metode
waterfall, sebab metode RAD ini menghasilkan system yang langsung memenuhi
kebutuhan pelanggan.
Kekurangan yang perlu diperhatikan dalam implementasi pengembangan menggunakan
model RAD :
1. Model RAD memerlukan sumber daya yang cukup besar, terutama untuk proyek dengan
skala besar karena model RAD menggunakan beberapa tim yang mengerjakan modul
masing masing.
2. Hasil kinerja dari perangkat lunak dapat menjadi masalah jika kebutuhan kebutuhan
diawal proses tidak dapat dimodulkan, sehingga pendekatan dengan model ini menjadi
kurang efektif.
3. Sistem yang tidak bisa dimodularisasi/dibagi menjadi beberapa modul tidak cocok untuk
model ini, karena langkah utama yang dilakukan adalah membagi system menjadi
beberapa modul dan dikerjakan oleh beberapa tim dalam waktu yang hamper bersamaan.

4. Penghalusan dan penggabungan dari beberapa tim di akhir proses sangat diperlukan dan
ini memerlukan kerja keras.
5. Proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi akibat dari tim yang
terlambat menyelesaikan modulnya.
6. Risiko teknis yang tinggi juga kurang cocok untuk model ini.

E. KESIMPULAN
Rapid application development (RAD) adalah model proses pembangunan perangkat
lunak yang tergolong dalam teknik incremental (bertingkat) dimana pengembangan
perangkat lunak yang berfokus pada membangun aplkasi dalam waktu singkat.
RAD memiliki 4 unsur yaitu Management, Methodology, Tools, dan People. Fase fase
pada rad yaitu Pemodelan Bisnis, Pemodelan Data, Pemodelan Proses, Pembentukan
Aplikasi, dan Pengujian & Turnover.

Anda mungkin juga menyukai