Anda di halaman 1dari 7

PERBANDINGAN METODE WATERFALL DAN

METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT


(RAD)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


SISTEM INFORMASI

DISUSUN OLEH:
 M. Iqbal Shorfana (10116465)
 Erzi Hutama Dwirama Putra (10116479)
 Ilham Prasetyo (10116496)
 Ken Wite Ariing Cahyu (10116502)
 Gilang Kusuma Wijaya (10116506)

Kelas : SI-11 / IF-11

Program Studi Teknik Informatika


Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
2018
A. Metodologi Waterfall

Pengertian Metode Waterfall – Metode air terjun atau yang sering disebut


metode waterfall sering dinamakan siklus hidup klasik (classic life cycle), dimana hal ini
menggambarkan pendekatan yang sistematis dan juga berurutan pada pengembangan
perangkat lunak, dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna lalu berlanjut melalui
tahapan-tahapan perencanaan (planning), permodelan (modeling), konstruksi (construction),
serta penyerahan sistem ke para pelanggan/pengguna (deployment), yang diakhiri dengan
dukungan pada perangkat lunak lengkap yang dihasilkan (Pressman, 2012). Tahapan
metode waterfall dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Tahapan Metode Waterfall
Tahapan Metode Waterfall
Dalam pengembangannya metode waterfall memiliki beberapa tahapan yang berurut
yaitu: requirement (analisiskebutuhan), designsystem (desainsistem), Coding (pengkodean) 
& Testing  (pengujian), Penerapan Program, pemeliharaan. Tahapan tahapan dari
metode waterfall adalah sebagai berikut :

Requirement Analisis
Tahap ini pengembang sistem diperlukan komunikasi yang bertujuan untuk memahami
perangkat lunak yang diharapkan oleh pengguna dan batasan perangkat lunak tersebut.
Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, diskusi atau survei langsung.
Informasi dianalisis untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh pengguna.
System Design
Spesifikasi kebutuhan dari tahap sebelumnya akan dipelajari dalam fase ini dan desain
sistem disiapkan. Desain Sistem membantu dalam menentukan perangkat
keras(hardware) dan sistem persyaratan dan juga membantu dalam mendefinisikan arsitektur
sistem secara keseluruhan.
Implementation
Pada tahap ini, sistem pertama kali dikembangkan di program kecil yang disebut unit, yang
terintegrasi dalam tahap selanjutnya. Setiap unitdikembangkan dan diuji untuk fungsionalitas
yang disebut sebagai unit testing.
Integration & Testing
Seluruh unit yang dikembangkan dalam tahap implementasi diintegrasikan ke dalam sistem
setelah pengujian yang dilakukan masing-masing unit. Setelah integrasi seluruh sistem diuji
untuk mengecek  setiap kegagalan maupun kesalahan.
Operation & Maintenance
Tahap akhir dalam model waterfall. Perangkat lunak yang  sudah  jadi,  dijalankan  serta
dilakukan  pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki  kesalahan yang tidak
ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan
jasa sistem sebagai kebutuhan baru.

Contoh aplikasi model waterfall pada kehidupan sehari–hari :


Nah, agar anda tidak merasa kebingungan dengan karakteristik model waterfall ini, maka kita
bisa menghubungkannya atau memberikan contoh seperti dalam kehidupan sehari – hari.
Contohnya adalah kira – kira sebagai berikut :
Ketika kita akan menjalankan sebuah kendaraan, baik motor atau mobil, maka ada proses
yang harus kita lakukan terlebih dahulu, yang dilakukan secara berurutan, seperti :
 Membuka kunci mobil
 Membuka kunci stang
 Memutar kunci kontak
 Menstarter kendaraan
 Memanaskan kendaraan
 Memasukkan gigi
 Lalu mulai bisa mengendarai
Nah, seperti itu adalah contoh urutan dari model waterfall. Bagaimana apabila salah satu
tahap mengalami masalah? Yang terjadi adalah kita memang harus membereskan masalah
itu terlebih dahulu. Misalnya, kendaraan yang akan kita gunakan tidak mau distarter, maka
proses akan terhenti sampai disitu, dan baru bisa berlanjut apabila masalah tersebut sudah
kita atasi terlebih dahulu.
Itulah contoh mudah dari penggunaan karakteristik dari model waterfal

Kelebihan Metode Waterfall
Kelebihan menggunakan metode air terjun (waterfall) adalah metode ini memungkinkan untuk
departementalisasi dan kontrol. proses pengembangan model fase one by one, sehingga
meminimalis kesalahan yang mungkin akan terjadi. Pengembangan bergerak dari konsep,
yaitu melalui desain, implementasi, pengujian, instalasi, penyelesaian masalah, dan berakhir
di operasi dan pemeliharaan.
 
Kekurangan Metode Waterfall
Kekurangan menggunakan metode waterfall adalah metode ini tidak memungkinkan untuk
banyak revisi jika terjadi kesalahan dalam prosesnya. Karena setelah aplikasi ini dalam tahap
pengujian, sulit untuk kembali lagi dan mengubah sesuatu yang tidak terdokumentasi dengan
baik dalam tahap konsep sebelumnya.

B. Metodologi RAD(Rapid Application Development)


Rapid Aplication Development (RAD) adalah sebuah model proses perkembangan
software sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek.
Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier
di mana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan kontruksi berbasis
komponen. Jika kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim
pengembangan menciptakan “sistem fungsional yang utuh” dalam periode waktu yang
sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari). Karena dipakai terutama pada aplikasi sistem
konstruksi, pendekatan RAD melingkupi fase – fase sebagai berikut :

 Business modeling. Aliran informasi di antara fungsi – fungsi bisnis dimodelkan


dengan suatu cara untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan berikut : informasi apa yang
mengendalikan proses bisnis? Informasi apa yang di munculkan? Siapa yang
memunculkanya? Ke mana informasi itu pergi? Siapa yang memprosesnya?
 Data modeling. Aliran informasi yang didefinisikan sebagai bagian dari fase business
modelling disaring ke dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk menopang
bisnis tersebut. Karakteristik (disebut atribut) masing – masing objek diidentifikasi dan
hubungan antara objek – objek tersebut didefinisikan.
 Proses modeling. Aliran informasi yang didefinisikan di dalam fase data modeling
ditransformasikan untuk mencapai aliran informasi yang perlu bagi implementasi sebuah
fungsi bisnis. Gambaran pemrosesan diciptakan untuk menambah, memodifikasi,
menghapus, atau mendapatkan kembali sebuah objek data.
 Application Generation. RAD mengasumsikan pemakaian teknik generasi ke empat.
Selain menciptakan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman generasi
ketiga yang konvensional, RAD lebih banyak memproses kerja untuk memkai lagi
komponen program yang ada ( pada saat memungkinkan) atau menciptakan komponen
yang bisa dipakai lagi (bila perlu). Pada semua kasus, alat – alat bantu otomatis dipakai
untuk memfasilitasi konstruksi perangkat lunak.
 Testing and turnover.Karena proses RAD menekankan pada pemakaian kembali,
banyak komponen program telah diuji. Hal ini mengurangi keseluruhan waktu pengujian.
Tetapi komponen baru harus di uji dan semua interface harus dilatih secara penuh.

Kelebihan RAD (Rapid Application Development)


 Mudah mengakomodasi peruabahan sistem
 Progress development bisa di ukur
 Waktu iterasi bisa di perpendek menggunakan RAD Tools
 Mengurangi waktu development
 Mudah dalam menentukan dasar sistem
 Mempermudah feedback customer
 Cocok untuk proyek yang membutuhkan waktu pengembangan yang lebih pendek.
 Cocok untuk sistem yang berbasis komponen dan terukur.
Kekurangan RAD (Rapid Application Development)
 Ketergantungan pada anggota bisnis tim untuk mengidentifikasi persyaratan bisnis
 Hanya sistem yang bisa di modularized yang bisa dibangun menggunakan RAD
 Membutuhkan developer / designer yang berpengalaman
 Ketergantungan pada keterampilan model
 Kompleksitas manajemen 
 Tidak dapat diterapkan pada proyek yang kecil / murah

Perbandingan Metodologi Waterfall dan RAD

Pada model Waterfall membutuhkan pendekatan yang sistematis dan sequencial


dalam pengembangan perangkat lunak, dimulai dari tingkat sistem dan kemajuan melalui
analisis kemudian desain,coding, testing dan pemeliharaan (maintenance). Model
Waterfall dilakukan ketika suatu tahapan proses selesai baru bisa dilanjutan ke tahapan
selanjutnya, jadi jika suatu proses tidak dilakukan maka proses selanjutnya tidak dapat
dijalankan, jadi bayangkan saja prosesnya seperti air terjun yang airnya mengaliri ke
semua bagian.

Model ini juga merupakan model pengembangan yang paling baik dan paling lama
digunakan karena pengerjaan sistem ini sudah terjadwal dengan baik dan mudah
dikontrol. Proses ini juga memerlukan waktu yang lama untuk menyelesaikan suatu
software. Alasan pelanggan memilih menggunakan model Waterfall karena untuk
mengaplikasikan model ini sangat mudah, dapat didefinisikan secara utuh dan benar
diawal project maka sebuah sofware dapat berjalan dengan baik dan tanpa masalah.
Kebutuhan sistem di awal project lebih ekonomis untuk soal biaya/lebih murah dan waktu
yang terbuang lebih sedikit jika dibandingkan dengan masalah yang muncul pada tahap-
tahap selanjutnya.

Sedangkan sistem kerja pada model Rapid Application Development (RAD) yang
merupakan pengembangan lebih lanjut dari model Waterfall dan hampir sama dengan
model waterfall. Rapid Application Development (RAD) merupakan model inkremental dari
proses pengembangan perangkat lunak yang menekankan pada sedikitnya siklus
pengembangan. Tapi pada Rapid Application Development (RAD) proses pengerjaannya
itu terbagi atas beberapa tim kerja dan menempuh waktu yang singkat untuk
menyelesaikan suatu software yang utuh. Tetapi jika ada kesalahan maka proses takkan
berjalan dengan lancar atau pada tim yang melakukan kesalahan harus memperbaikinya
ulang.

Tujuan utama dari model ini yaitu menyelesaikan suatu proyek perbagian sehingga
proses perencanaannya pun per bagian walaupun pada awalnya melakukan perencanaan
secara global. Untuk mengembangkan suatu software juga membutuhkan komitmen
antara pemegang dan pelanggan.

Model Waterfall tidak cocok dengan model pengembangan yang tinggi karena
tahapan-tahapannya tidak dapat berulang dan memakan biaya yang tidak sedikit karena
waktu pengembangannya yang lama. Sedangkan model RAD cocok dengan skala yang
besar karena menggunakan metode iteratif (berulang) dan biasanya dapat menghemat
biaya tetapi mungkin juga memerlukan biaya yang tidak sedikit karena tim yang terbentuk
lebih dari satu.
Daftar Pustaka

http://budi73.blogspot.co.id/2009/11/perbandingan-metodologi-waterfall-rad.html
http://www.pengetahuandanteknologi.com/2016/09/metode-waterfall-definisi-
tahapan.html

https://novimyblog.blogspot.co.id/2017/07/mode-waterfall-classic-life-cycle.html

https://dosenit.com/kuliah-it/rpl/karakteristik-model-waterfall

https://piyaneo.wordpress.com/2014/05/10/rapid-application-development-rad/

Anda mungkin juga menyukai