Anda di halaman 1dari 15

NAMA : WULAN NOVI PUTRIANTI

NIM : 210180092

KELAS : A2 SISTEM ONFORMASI

MK : ( RPL )

DOSEN : RAHMA FITRIA, B.TECH (HONS).,M.Sc

JENIS-JENIS SOFTWARE MODEL BESERTA KEKURANGAN DAN


KELEBIHANNYA

1. Waterfall
Pengertian metode waterfall
Pada intinya, metode waterfall adalah konsep pengembangan yang menekankan pada
langkah sistematis. Sehingga, proses penciptaan sebuah sistem harus dilakukan secara
berurutan, mulai dari tahapan identifikasi kebutuhan sampai ke proses perawatan.
Waterfall apabila diartikan secara literature berarti air terjun. Pada model pengembangan
sistem metode waterfall, sebuah pengembangan sistem dilakukan berdasarkan urutan
analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan berakhir pada tahap supporting. Disebut
sebagai metode waterfall dikarenakan tahapan dan juga urutan dari metode yang
dilakukan merupakan jenis metode yang berurutan dan berkelanjutan, seperti layaknya
sebuah air terjun.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Waterfall

 Kelebihan
 Memiliki proses yang urut, mulai dar analisa hingga support
 Setiap proses memiliiki spesifikasinya sendiri, sehingga sebuah sistem dapat
dikembangkan sesuai dengan apa yang dikehendaki (tepat sasaran)
 Setiap proses tidak dapat saling tumpang tindih.
 Kekurangan

 Proses yang dilakukan cenderung panjang dan juga lama


 Biaya penggunaan metode yang cenderung mahal
 Membutuhkan banyak riset dan juga penelitian pendukung untuk
mengembangkan sistem menggunakan metode waterfall.

2. DevOps
Pengertian DevOps
DevOps adalah seperangkat prosedur yang merupakan kombinasi antara proses
pengembangan (development) dan Operasi (Operations). DevOps juga dapat diartikan
sebagai studi konseptual tentang pegembangan dan pengiriman perangkat lunak ke dalam
infrastruktur dengan mengambil suatu pendekatan kolaboratif dan integratif antara
pengembang (develope) dan operasi perangkat lunak (Operation). DevOps membutuhkan
seprangkat alat untuk menunjukkan fungsi dari kombinasi dan integrasi. Dengan kata
lain, DevOps adalah tim tunggal yang menangani pengembangan, pengujian, dan operasi
di siklus produk total yang tidak pernah putus. DevOps juga dapat diartikan sebagai
seperangkat praktik dan alat yang didasarkan pada perangkat lunak dan rekayasa sistem.

SIKLUS DevOps

Metode DevOps memiliki siklus hidup dalam pengembangan proyek perangkat lunak.

Kelebihan dan Kekurangan DevOps

 Kelebihan
 Siklus pengembangan yang lebih pendek
 Meningkatkan kualitas dan fleksibilitas
 Biaya yang lebih efisien
 Kontrol Resiko dan Pemulihan yang lebih baik
 Dapat meningkatkan Praktik Keamanan.
 Kekurangan
 Penerapan Metode DevOps harus merubah kebiasaan atau kebudayaan dalam
pengembangan proyek
 Membutuhkan Software Engineering yang ahli
 Memerlukan kolaborasi yang kuat.

3. V-Model
Pengertian v-model
V-Model adalah sebuah model SDLC yang eksekusi per fasenya dilakukan secara
sekuensial dalam bentuk V. V-Model adalah sebuah perpanjangan dari model waterfall
dan didesain berdasarkan hubungan antar tahap pengujian antar fase. Ini berarti bahwa
untuk setiap fase dalam satu siklus, ada tahap pengujian yang terkait langsung. Seperti
halnya model waterfall, model ini merupakan model yang menerapkan tingkat
kedisiplinan yang sangat tinggi di mana fase selanjutnya tidak dapat dimulai sebelum fase
sebelumnya selesai. Di dalam V-Model, tahapan pengujian di dalam satu siklus dilakukan
secara paralel. Jadi di dalam V-Model terdapat fase Verifikasi di satu sisi dan fase
Validasi di sisi lainnya. Fase Koding (Implementation) menggabungkan kedua sisi dari
V-Model ini.

Kelebihan dan Kekurangan V-Model

 Kelebihan
 Model ini merupakan model dengan displin yang tinggi dimana fase selesai satu
per satu
 Sangat cocok untuk projek kecil dimana kebutuhan sudah dimengerti
 Simpel dan mudah dimengerti
 Model ini memudahkan project management untuk merekam jejak proses
pengembangan.
 Kekurangan
 Resiko tinngi dan tidak pasti
 Kurang cocok untuk projek kompleks dan berorientasi objek(object-oriented)
 Kurang cocok untuk projek yang kebutuhannya kurang jelas dan berkemungkinan
tinggi untuk berubah
 Model ini sulit untuk menangani pekerjaan yang bersamaan.

4. Linear Sequential Model

Linear Sequential Model / Waterfall model adalah suatu proses pengembangan software
yang dimana proses yang dilakukan masih sederhana, proses yang dibuat pun memiliki
aturan dalam setiap tahap yang akan dilakukan telah ditentukan dari mana proses awal
yang akan dilakukan dan proses selanjutnya. Model ini memiliki bentuk seperti air terjun
yang biasa kita lihat dimana bentuk itu sama dengan tahapan proses yang akan dilakukan
pada linear sequential model /waterfall model. Di dalam model ini kesalahan yang
muncul belum tentu bisa ditemukan penyebabnya dengan cepat hal ini disebabkan karena
pencarian penyebab dilakukan secara bertahap dimana setiap tahap dilakukan evaluasi
dengan teliti dan satu persatu tahap dilakukan evaluasi hingga diketahui penyebabnya.
Alasan memilih metode linear sequential adalah lebih mudah dan cepat, tahap pembuatan
sistem menjadi lebih teratur dari desain sampai penyelesaian akhir.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Linear Sequential Model

 Kelebihan
 Prosesnya mudah dipahami dan jelas
 Mudah dalam pengelolaan proyek
 Struktur sistem jelas
 Jadwal menjadi lebih menentu.

 Kekurangan
 Proyek dunia nyata jarang mengikuti alur proses
 Membutuhkan daftar kebutuhan yang lengkap di awal, tapi jarang klien bisa
memberikan kebutuhan secara lengkap di awal
 Sifatnya kaku, sehingga susah melakukan perubahan di tengah proses
 Kesulitan jika terjadi perubahan kebutuhan.
5. Prototyping Model
Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang
menggunakan pendekatan untuk membuat rancangan dengan cepat dan bertahap sehingga
dapat segera dievaluasi oleh calon pengguna/klien. Dengan metode prototyping ini
pengembang dan klien dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan prototype
sistem.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Prototyping Model

 Kelebihan
 Pelanggan ikut dalam pengembangan sistem yang akan memudahkan
pengembang mengetahui produk yang diharapkan pelanggan.
 Analisa kebutuhan lebih mudah diwujudkan.
 Mempersingkat waktu pengembangan produk perangkat lunak.
 Komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
 Pengembang akan lebih mudah dalam menentukan kebutuhan pelanggan.
 Penerapan menjadi lebih mudah karena pelanggan mengetahui apa yang
diharapkannya.

 Kekurangan
 Proses yang dilakukan untuk analisis dan perancangan terlalu singkat.
 Kurang fleksibel jika terjadi perubahan.
 Banyak ketidak sesuaian pada bentuk prototype.

6. RAD Model
Metode pengembangan perangkat lunak RAD (Rapid Application Development) adalah
sebuah proses pengembangan perangkat lunak yang menekankan siklus pengembangan
dengan waktu yang singkat. Definisi lain menyatakan bahwa metode pengembangan
perangkat lunak RAD adalah metode yang menggunakan pendekatan beorientasi objek
untuk pengembangan sistem yang meliputi pengembangan perangkat dan perangkat
lunak.

Kelebihan dan Kekurangan RAD Model

 Kelebihan
 Dapat menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object) sebelumnya
sehingga tidak perlu membuat dari awal lagi.
 Integrasi proses yang lebih cepat dan efektif.
 Penyesuaian kebutuhan dan keinginan user menjadi lebih mudah.
 Memperkecil kemungkinan kesalahan atau error.

 Kekurangan
 Memerlukan kolaborasi tim yang kuat dan memadai.
 Memerlukan komitmen yang kuat antara pengembang dan stakeholder.
 Hanya cocok diterapkan untuk proyek kecil dan memiliki waktu pengerjaan yang
singkat.
 Hanya cocok digunakan untuk mengembangkan aplikasi yang memiliki fokus
pada suatu fitur untuk dijadikan modular terpisah.

7. Incremental
Metode Incremental adalah suatu model pengembangan sitem pada software engineering
yang berdasarkan requirement software yang dipecah menjadi beberapa fungsi atau
bagian sehingga model pengembanganya dilakukan secara bertahap atau increment.
Kekurangan dan Kelebihan Metode Incremental

 Kelebihan
 Merupakan model dengan manajemen yang sederhana
 Pengguna tidak perlu menunggu sampai seluruh sistem dikirim untuk mengambil
keuntungan dari sistem tersebut.
 Resiko untuk kegagalan proyek secara keseluruhan lebih rendah.
 Nilai penggunaan dapat ditentukan pada setiap increment sehingga fungsionalitas
sistem disediakan lebih awal.
 Memiliki risiko lebih rendah terhadap keseluruhan pengembagan sistem,
 Prioritas tertinggi pada pelayanan sistem adalah yang paling diuji.

 Kekurangan
 Kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan
 Dapat menjadi build and Fix Model
 Harus Open Architecture
 Mungkin terjadi kesulitan untuk memetakan kebutuhan pengguna ke dalam
rencana spesifikasi masing-masing hasil increment.
 Membutuhkan waktu yang relative lama untuk menghasilan product yang
lengkap.
8. Spiral Model
Model spiral adalah gabungan dari model Prototyping dan model waterfall dengan
penekanan yang tinggi pada analisis resiko pada tiap tahapanya. Spiral Model ini telah
didukung dengan penanganan risiko. Spiral Model sebagaimana namanya, memiliki
diagram representasi yang berbentuk menyerupai spiral. Dalam spiral itu terdapat
beberapa loop yang jumlah tidak diketahui secara pasti, bergantung pada fase proses
pengambangan perangkatnya. Perlu juga untuk diperhatikan bahwa, fasenya sendiri
jumlahnya akan beragam pada kebutuhan pengembangan produk. Estimasinya mungkin
akan divariasikan oleh manajer proyeknya berdasarkan risiko yang mungkin terjadi.
Untuk itu, manajer proyek memiliki peranan yang sangat penting dalam Spiral Model.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Spiral Model

 Kelebihan
 Mudah dalam mengestimasi biaya karena proses pembuatan prototype yang jelas
dan terencana dalam tahapan yang sistematis.
 Manajemen dan analisa risiko yang lebih cepat dan mudah. Mudah dalam
melakukan perubahan kebutuhan dan dokumentasi.
 Kekurangan
 Tidak cocok dan sulit diimplementasikan dalam projek kecil.
 Memakan waktu yang cukup lama.
 Membutuhkan best practice atau pengalaman sebelumnya karena proses yang
sangat kompleks.
 Resiko dalam tahap planning cukup besar.

9. Win-win Spiral Model


Win-win spiral model adalah satu perluasan dari Spiral Model. Di model ini, tim
pengembang dan pelanggan mendiskusikan dan merundingkan permintaan. Model ini
disebut Win-Win karena memberikan suatu situasi menguntungkan untuk tim
pengembang dan juga untuk pelanggan. Pelanggan untung dengan mendapatkan produk
yang sesuai dengan permintaan mereka, disamping itu regu pengembang untung dengan
mengirim software yang dikembangkan dengan semua permintaan yang dibentuk setelah
negosiasi-negosiasi dengan pelanggan.Win-win spiral model adalah model yang
menguntungkan kedua belah pihak, yaitu pihak pembuat project dan customer. Fase
tertentu dapat di ulang oleh pembuat project tanpa harus mengulang dari awal. Disini tim
pengembang dan pelanggan akan melakukan diskusi dan negosiasi terhadap requirement-
nya
Kelebihan dan Kekurangan Win-Win Spiral Model

 Kelebihan
 Sama sama adanya kesepakatan developer dengan customer
 Terdapat kepuasan dan keuntungan antara developer dengan customer karena
aplikasi yang dijalankan dengan negoisasi sesuai kesepakatan
 Sangat efektif untuk digunakan karena kesepakatan antara developer dengan
customer sama-sama disepakati sehingga tidak akan menimbulkan ketidak puasan
customer.

 Kekurangan
 Membutuhkan waktu yang cukup lama
 Seringkali pada awalnya customer dengan developer mengalami kecekcokkan
pada saat negoisasi.
10. Concurent Develpment Model
Concurrent Development Model bisa di sebut Concurrent Engineering merupakan model
yang mendefinisikan serial kejadian yang dapat terjadi secara bersamaan yang akan
memicu pergantian/perpindahan dari satu pernyataan ke pernyataan yang lainnya dari
setiap proses aktifitas rekayasa perangkat lunak. Model ini termasuk dalam jenis Iterative
Model. Concurrent Process Model sering digunakan sebagai paradigma untuk
pengembangan aplikasi Client/Server. Sistem Client/Server terdiri atas satu set komponen
yang fungsional. Ketika diaplikasikan untuk Client/Server, Concurrent Process Model
menggambarkan aktivitas di dua dimensi yaitu dimensi sistem dan dimensi komponen.
1. Dimensi Sistem ditujukan menggunaan tiga aktivitas : Design, Perakitan (Assembly)
dan Penggunaan (Use).
2. Dimensi Komponen ditujukan dengan dua aktivitas : Design dan Realisasi.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Concurrent Development Model

 Kelebihan
 Hasil projek akan menjadi lebih baik karena sudah terencana secara matang.

 Kekurangan
 Memungkinkan perubahan yang sangat besar, sehingga membuat biaya dan waktu
meningkat drastis.

11. Component- Based Development


Component Based Development adalah prosedur yang menjelaskan tentang desain dan
pengembangan sistem berbasis komputer dengan bantuan komponen perangkat lunak
yang dapat digunakan kembali. Dengan CBD fokus utama kita adalah untuk beralih dari
pemrograman perangkat lunak ke penyusunan sistem perangkat lunak. Teknik
pengembangan CBD melihatkan prosedur untuk mengembangkan sistem perangkat lunak
dengan memilih komponen yang ideal, dan kemudian merakitnya menggunakan
arsitektur perangkat lunak yang terdefinisi dengan baik. Dengan penggunaan kembali
sistematis komponen dasar, CBD bermaksud untuk memberikan kualitas dan output yang
lebih baik.

Kelebihan dan Kekurangan Component- Based Development

 Kelebihan
 Kelebihan model ini adalah tinggal menggunakan program atau komponen yang
sudah ada dan menyusunnya menjadi sebuah program yang lebih kompleks dan
berkembang sesuai dengan kebutuhan user/pengguna sehingga dapat
mengefisienkan penggunaan waktu dan tenaga.

 Kekurangan
 Kekurangan model ini adalah seringnya program atau komponen-komponen
terdahulu tidak kompatibel atau sejalan dengan model perakitan komponen ini
sehingga untuk perusahaan berskala kecil akan kesulitan menemukan komponen
yang sesuai untuk dirakit.
12. Formal Method Model
Formal method Model adalah teknik yang mengandalkan perhitungan matematika dalam
setiap prosesnya. Hanya digunakan pada sistem yang sangat memperhatikan keamanan
atau keselamatan dari pengguna. Contoh penggunaan teknik ini adalah aerospace
engineering. Metode formal digambarkan sebagai penerapan berbagai cukup luas
fundamental ilmu komputer teoritis, dalam kalkuli logika tertentu, bahasa formal, teori
automata, dan semantik program, tetapi juga sistem jenis dan tipe data aljabar untuk
masalah dalam spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras dan verifikasi.

Kelebihan dan Kekurangan Formal Method Model

 Kelebihan
 Meminimalkan resiko dengan adanya perhitungan komputasi.

 Kekurangan
 Biaya Tinggi.
 Kompleks
 Tidak Umum untuk Proyek Software pada umumnya.

13. Agile Method Model


Metode agile adalah pendekatan khusus untuk manajemen proyek yang digunakan dalam
pengembangan perangkat lunak. Metode ini membantu tim dalam merespon
ketidakpastian pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan incremental
berulang yang umumnya disebut sprint.
Kelebihan dan Kekurangan Agile Method Model

 Kelebihan
 Menambah produktivitas tim
 Menambah kualitas dari perangkat lunak.
 Menambah kepuasan dari klien
 Menghemat biaya.
 Dapat melakukan review pelanggan mengenai software yang dibuat lebih awal.
 Pembangunan sistem dibuat lebih cepat.
 Perubahan dengan cepat ditangani.

 Kekurangan
 Metode ini kurang cocok diimplementasikan pada tim yang tidak memiliki
komitmen untuk bekerja sama atau menyelesaikan proyek bersama-sama.
 Kurang tepat jika diimplementasikan pada tim dengan skala besar
 Para developer harus senantiasa siap siaga, lantaran perubahan dapat terjadi
sewaktu-waktu.
 Jangkauan kerja yang dapat berubah-ubah juga menjadi salah satu kelemahan
metode agile.
 Adanya ketidakpastian waktu berakhirnya proyek
 Dokumentasi yang dibuat dalam Metode Agile membutuhkan waktu yang singkat
dan hasil akhirnya kurang lengkap.

14. Scrum
Scrum adalah salah satu metode rekayasa perangkat lunak dengan menggunakan prinsip-
prinsip pendekatan AGILE, yang bertumpu pada kekuatan kolaborasi tim, incremental
product dan proses iterasi untuk mewujudkan hasil akhir. Pengertian lain dari Scrum
adalah kerangka kerja yang menggunakan satu atau lebih tim yang cross-functional
dengan proses pengembangan yang incremental (Perkembangan secara teratur).
Kelebihan dan Kekurangan Scrum

 Kelebihan
 Keperluan berubah dengan cepat
 Tim berukuran kecil sehingga melancarkan komunikasi, mengurangi biaya dan
memberdayakan satu sama lain
 Pekerjaan terbagi-bagi sehingga dapat diselesaikan dengan cepat
 Dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun
 Proses Scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun diperlukan
 Kekurangan
 Jika anggota tim Anda tidak berkomitmen dengan baik, maka proyek Anda tidak
akan selesai atau bahkan bisa gagal.
 Metode SCRUM ini hanya membutuhkan anggota tim yang sudah
berpengalaman, jika tim Anda berisi orang-orang yang masih pemula maka
proyek tidak dapat selesai sesuai dengan waktunya.
15. Extreme Programming
Extreme Programming adalah salah satu metodologi dalam rekayasa pengembangan
perangkat lunak yang mencoba menyederhanakan berbagai tahapan dalam proses
pengembangan tersebut sehingga menjadi lebih adaptif dan fleksibel. XP bukan hanya
berfokus pada coding tetapi meliputi seluruh area pengembangan perangkat lunak.
Sasaran Extreme Programming adalah tim yang dibentuk berukuran antara kecil sampai
medium saja, tidak perlu menggunakan sebuah tim yang besar. Hal ini dimaksudkan
untuk menghadapi requirements yang tidak jelas maupun terjadinya perubahan-
perubahan requirements yang sangat cepat. Tujuan utama dari Extreme Programming
(XP) untuk menurunkan biaya dari adanya perubahan software.

Kelebihan dan Kekurangan Extreme Programming

 Kelebihan
 Menambah kualitas perangkat lunak.
 Pembuatan sistem lebih cepat.
 Terjalin komunikasi yang baik dengan klien.
 Menurunnya biaya pengembangan.
 Meningkatkan komunikasi dan sifat saling menghargai antar developer, sehingga
menambah produktivitas tim.
 Setiap feedback ditanggapi dengan melakukan tes.
 Banyak ide baru dan berani untuk mencoba (Berani mengerjakan kembali dan
setiap kali menemukan kesalahan, langsung diperbaiki).

 Kekurangan
 Tidak memiliki dokumentasi formal yang dibuat selama pengembangan, satu-
satunya dokumentasi merpakan dokumentasi awal yang dilakukan oleh user.
 XP merupakan metodologi yang semi-formal. Ini mengartikan developer harus
selalu siap dengan adanya perubahan/fleksibel dengan situasi yang terjadi.
16. Metode Iteratif
Model proses berulang (Metode Iteratif) adalah implementasi siklus hidup
pengembangan perangkat lunak di mana pengembangan awal dimulai berdasarkan
persyaratan awal dan lebih banyak fitur ditambahkan ke produk perangkat lunak dasar
dengan iterasi yang berkelanjutan hingga sistem akhir dibuat.
Manfaat dari model ini adalah bahwa hal itu digunakan selama tahap awal SDLC. Ini
memungkinkan pengembang dan penguji proyek untuk menemukan kelemahan praktis
atau terkait desain sedini mungkin. Hal ini selanjutnya memungkinkan mereka untuk
mengambil tindakan korektif dalam anggaran terbatas.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Iteratif

 Kelebihan
 Dengan model iteratif, versioning (produksi versi software yang berbeda) lebih
mudah dengan memastikan setiap iterasi yang baru adalah versi yang lebih baik
dari iterasi sebelumnya.
 Jika iterasi baru gagal, iterasi sebelumnya bisa diimplementasikan atau rolled-
back dengan kerugian minimal.
 Lebih mudah dapat masukan dari pengguna, seperti tanggapan mereka tentang
produk saat ini dan apa yang mereka harapkan dari produk tersebut di masa
depan.
 Bisa menghemat waktu untuk dokumentasi yang seringkali terjadi di cara kerja
waterfall.
 Jadi bisa lebih fokus pada desain proyek.
 Cocok untuk organisasi yang cepat berubah, terutama yang memiliki tim kecil dan
tangkas.
 Meski kelihatannya banyak tahapan yang harus diikuti dan diulangi, model iteratif
menawarkan proses penyelesaian yang cepat.

 Kekurangan
 Masalah Tahap Akhir yang Mahal
 Peningkatan Tekanan pada Keterlibatan Pengguna.

Anda mungkin juga menyukai