Anda di halaman 1dari 6

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK EU101

TUGAS SESI 3
METODE PEMBANGUNAN SISTEM

DISUSUN OLEH :
Cindy Ariani Pasha
20200801379

Fakultas – Teknik Informatika


TUGAS. 3
Jelaskan kegunaan methodelogi pembangunan system, penjelasan disertai keuntungan dan
kerugian penggunaan methode logi tersebut
Jawab :
A. PENGERTIAN
Pembangunan sistem adalah suatu jenis pemecahan masalah yang terstruktur dengan
aktivitas yang jelas. Aktivitas-aktivitas ini terdiri atas analisis sistem, perancangan
sistem, pemrograman, pengujian, konversi, serta produksi dan pemeliharaan.

Beberapa manfaat dari system informasi :


1. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi,
mengurangi biaya dan menghasilkan pendapat sebagai salah satu produk atau
pelayanan mereka.
2. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan
membuat berbagai laporan rekening Koran dan transaksi yang terjadi.
3. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan
pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.

B. MACAM-MACAM METODOLOGI
1. Model Waterfall
Model waterfall atau sering kali disebut sebagai classic life cycle adalah
Metode pengembangan sistem yang paling tua dan paling sederhana. Cocok
untuk pengembangan perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak berubah.
Model ini menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak
secara sequential atau terurut dimulai dari analisa, desain, pengodean,
pengujian dan tahap pendukung.
Kelebihan model waterfall

Salah satu kelebihan dalam metode ini adalah dengan model


pengerjaannya yang linear, sehingga meminimalisir kesalahan. Selain itu,
pengerjaan yang terstruktur dan terlihat jelas arahnya, membuat metode ini juga
bisa menjadi pilihan yang cocok dalam pengembangan software. beberapa
kelebihan yang ada dalam model waterfall ini :

 Sistem rangkaian jelas

Memiliki alur yang jelas, membuat pengerjaan proyek akan semakin


mendetail. Dengan begitu, kesalahan bisa dikurangi. Semakin terperinci
tugas yang akan dikerjakan, maka semakin kecil juga potensi kesalahan
yang akan dilakukan.

 Gambaran akhir yang jelas

Pada tahap awal pengembangan melalui metode ini, dibutuhkan analisa


data yang jelas dan lengkap. Hal tersebut membuat proyek memiliki
tujuan akhir yang jelas. Dengan begitu, tentu produk yang dihasilkan
akan setia pada konsep awal.

 Baik dalam dokumentasi

Salah satu kelebihan yang ada dalam model ini adalah baik dalam
dokumentasi. Karena hal tersebut, setiap progres dan informasi bisa
tercatat dan dapat diakses oleh pengembang yang lain.

Kekurangan model waterfall

Dalam model ini, pengembangan software juga memiliki kekurangan.


Salah satu kekurangan yang ada adalah dengan tidak fleksibelnya
pengerjaan sebuah proyek. Karena pengerjaan yang linear, sulit untuk
banyak melakukan perubahan dari konsep awal .Jadi jika ada informasi
yang tidak terdokumentasi, maka mustahil untuk dilakukan
perubahan.Beberapa kekurangan yang ada dalam model waterfall ini :
 Tidak fleksibel
Jika klien memiliki perubahan visi di tengah jalan, tentu akan
sulit bagi pengembang untuk merubahnya. Pengerjaan yang
linear memaksa hasil akhir harus setia dengan konsep di awal.
 Memakan waktu yang lama
Pengerjaan yang linear dan struktural tersebut, memaksa proses
yang dilakukan menjadi lama. Pengerjaan yang tidak bisa
dilakukan secara paralel, tentu bisa lebih memakan banyak
waktu.
 Potensi kenaikan biaya yang besar
Karena produk software baru bisa dilihat setelah hasil akhirnya
jadi, maka jika ada rasa tidak puas dan revisi dari klien,
dibutuhkan pengerjaan ulang. Karena pengulangan tersebut
tentu biaya dan tenaga yang dikeluarkan akan lebih besar.
2. Model Prototype
Prototype merupakan sebuah metode pengembangan software yang cukup
banyak digunakan.Dengan metode ini, pengembang dan pelanggan bisa saling
berinteraksi selama proses pengembangan software.Hal ini tentu sangat
menguntungkan dan semakin memudahkan dalam pembuatan perangkat lunak.
Metode prototype adalah teknik pengembangan system yang menggunakan
prototype untuk menggambarkan system sehingga kline atau pemilik system
mempunyai gambaran jelas pada system yang akan dibangun oleh tim
pengembang.

Kelebihan model prototype

 Kurangi risiko persyaratan pengguna yang salah.


 Baik di mana persyaratan berubah/tidak terikat.
 Proses terlihat teratur membantu manajemen.
 Dukung pemasaran produk awal.
 Mengurangi biaya pemeliharaan.
 Kesalahan dapat dideteksi lebih awal karena system dibuat
berdampingan.

Kekurangan model prototype

 Prototype yang tidak stabil/diimplementasikan dengan buruk


sering kali menjadi produk akhir.
 Memerlukan kolaborasi pelanggan yang luas.
 Membebani uang pelanggan.
 Membuutuhkan pelanggan yang komitmen.
 Sulit untuk diselesaikan jika pelanggan menarik diri.
 Terlalu spesifik untuk pelanggan, tidak ada pasar luas.
 Sulit mengetahui berapa lama proyek akan berlangsung.
 Mudah untuk Kembali ke kode dan memperbaikinya tanpa
analisis persayratan, desai, evaluasi pelanggan, dan umpan balik
yang tepat.
 Alat prototype mahal.
 Alat & teknik khusus diperlukan untuk membangun prototype
 Proses memakan waktu.

3. SDLC - Model Inkrem


Dalam model Iterative Incremental, awalnya, implementasi parsial dari
sistem total dibangun sehingga akan berada dalam status pengiriman.
Fungsionalitas yang ditingkatkan ditambahkan. Cacat, jika ada, dari pengiriman
sebelumnya diperbaiki dan produk yang berfungsi dikirim. Proses ini diulangi
sampai seluruh pengembangan produk selesai. Pengulangan proses ini disebut
iterasi. Di akhir setiap iterasi, kenaikan produk dikirimkan.
Kelebihan Model Inkremental Iteratif

 Anda dapat mengembangkan persyaratan yang diprioritaskan terlebih


dahulu.
 Pengiriman produk awal lebih cepat.
 Pelanggan mendapatkan fungsionalitas penting lebih awal.
 Menurunkan biaya pengiriman awal.
 Setiap rilis adalah peningkatan produk, sehingga pelanggan akan
memiliki produk yang berfungsi di tangan sepanjang waktu.
 Pelanggan dapat memberikan umpan balik untuk setiap kenaikan
produk, sehingga menghindari kejutan di akhir pengembangan.
 Perubahan persyaratan dapat dengan mudah diakomodasi.

Kekurangan Model Inkremental Iteratif

 Membutuhkan perencanaan iterasi yang efektif.


 Memerlukan desain yang efisien untuk memastikan penyertaan
fungsionalitas yang diperlukan dan penyediaan untuk perubahan nanti.
 Membutuhkan definisi awal dari sistem yang lengkap dan berfungsi
penuh untuk memungkinkan definisi kenaikan.
 Antarmuka modul yang terdefinisi dengan baik diperlukan, karena
beberapa dikembangkan jauh sebelum yang lain dikembangkan.
 Total biaya sistem lengkap tidak lebih rendah.
4. Model Spiral
Model ini berfokus pada identifikasi risiko di awal. Developer mulai
meneliti potensial isu ketika proyek masih dalam skala yang kecil. Kemudian
mereka mengatasi risiko tersebut dengan membuat perencanaan untuk tetap
menjalankan project sebagaimana rencana awal atau dengan menyelesaikan isu
yang mungkin terjadi dulu baru kemudian melanjutkan ke iterasi berikutnya.
Kelebihan Model Spiral

 Tim butuh waktu yang lama dan energy yang besar untuk menganalisis
risiko yang dapat meminimalisir risiko yang akan datang kemudian
 Metode ini efektif untuk skala yang besar dan proyek yang sangat
krusial
 Cukup fleksibel dan mampu memberikan fungsionalitas tambahan di
kemudian hari

Kekurangan Model Spiral

 Mahal karena level analisis yang cukup complicated


 Kesuksesan dari seluruh proyek tergantung dari kesuksesan dalam
analisa risiko
 Tidak ada definisi selesai yang pasti, dimana proyek bisa saja overtime
dan budget jika tidak di manage dengan hati-hati

Anda mungkin juga menyukai