Anda di halaman 1dari 6

MODEL PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK

Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak


Dosen Pengampu : Jagad Sugiantara, M.Kom

Oleh:
1. RADEN PURNOMO (210604082)
2. ARBI MABRURI (210604055)
3. BQ WIDIYA AFRILIA (210604056)
4. HAMDANI (210604058)

PRODI TEKNIK KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HAMZANWADI
TUGAS 3
1. Model proses perangkat lunak adalah suatu kerangka kerja atau pendekatan yang
digunakan untuk mengelola pengembangan perangkat lunak. Model ini terdiri dari
serangkaian langkah atau fase yang dilakukan secara terstruktur untuk menghasilkan
produk perangkat lunak yang berkualitas.
2. Berikut adalah beberapa model proses perangkat lunak yang umum digunakan:

a. Model Prototipe (Prototype Model)


Model Prototipe adalah model proses perangkat lunak yang mengacu pada
pengembangan perangkat lunak secara iteratif. Proses pengembangan dimulai dengan
membangun prototipe yang fungsional yang kemudian diuji dan dievaluasi.
Berdasarkan hasil evaluasi, prototipe diperbaiki atau dikembangkan lagi sampai
produk perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dihasilkan.

1) Kelebihan :
 Prototype melibatkan user dalam analisa dan desain.
 Punya kemampuan menangkap requirement secara konkret daripada secara
abstrak.
 Untuk digunakan secara standalone.
 Digunakan untuk memperluas SDLC.
 Mempersingkat waktu pengembangan Sistem Informasi
2) Kekurangan :
 Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
 Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah.
 Bisanya kurang fleksible dalam mengahdapi perubahan.
 Prototype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah
b. Model RAD
Rapid Aplication Development (RAD) adalah sebuah model proses
perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus
perkembangan yang sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari). Model RAD ini
merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier dimana
perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan konstruksi berbasis
komponen.

1) Kelebihan Model RAD :


 Lebih efektif dari Pengembangan Model waterfall/sequential linear dalam
menghasilkan sistem yang memenuhi kebutuhan langsung dari pelanggan.
 Cocok untuk proyek yang memerlukan waktu yang singkat.
 Model RAD mengikuti tahap pengembangan sistem seperti pada umumnya,
tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang
ada sehingga pengembang tidak perlu membuatnya dari awal lagi sehingga
waktu pengembangan menjadi lebih singkat dan efisien.
2) Kekurangan Model RAD :
 Tidak semua aplikasi sesuai untuk RAD, bila system tidak dapat dimodulkan
dengan teratur, pembangunan komponen penting pada RAD akan menjadi
sangat bermasalah.
 RAD tidak cocok digunakan untuk sistem yang mempunyai resiko teknik yang
tinggi.
 Membutuhkan Tenaga kerja yang banyak untuk menyelesaikan sebuah proyek
dalam skala besar
c. Model Inceremental
Incremental model adalah model pengembangan sistem pada software
development berdasarkan requirement software yang dipecah menjadi beberapa
fungsi atau bagian sehingga model pengenbangannya secara bertahap. Dengan
menggunakan incremental model dapat membantu kita untuk mengurangi biaya
sebelum mencapai level dari initial productivity dan mengakselerasi proses dari
pembuatan suatu fungsi sistem.

1) Beberapa Kelebihan Dari Mode Incremental atara lain :

 Merupakan model dengan manajemen yang sederhana


 Pengguna tidak perlu menunggu sampai seluruh sistem dikirim untuk mengambil
keuntungan dari sistem tersebut. Increment yang pertama sudah memenuhi persyaratan
mereka yang paling kritis, sehingga perangkat lunak dapat segera digunakan.
 Resiko untuk kegagalan proyek secara keseluruhan lebih rendah. Walaupun masalah
masih dapat ditemukan pada beberapa increment. Karena layanan dengan prioritas
tertinggi diserahkan pertama dan increment berikutnya diintegrasikan dengannya,
sangatlah penting bahwa layanan sistem yang paling penting mengalami pengujian
yang ketat. Ini berarti bahwa pengguna akan memiliki kemungkinan kecil untuk
memenuhi kegagalan perangkat lunak pada increment sistem yang paling bawah.
 Nilai penggunaan dapat ditentukan pada setiap increment sehingga fungsionalitas
sistem disediakan lebih awal.
 Memiliki risiko lebih rendah terhadap keseluruhan pengembagan sistem,
 Prioritas tertinggi pada pelayanan sistem adalah yang paling diuji

2) Kelemahannya adalah :

 Kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan


 Dapat menjadi build and Fix Model, karena kemampuannya untuk selalu mendapat
perubahan selama proses rekayasa berlangsung
 Harus Open Architecture
 Mungkin terjadi kesulitan untuk memetakan kebutuhan pengguna ke dalam rencana
spesifikasi masing-masing hasil increment.
 Membutuhkan waktu yang relative lama untuk menghasilan product yang lengkap

d. Model Spiral (Spiral Model)


Model Spiral adalah model proses perangkat lunak yang menggabungkan
elemen dari model Air Terjun dan model Prototipe. Proses pengembangan dilakukan
secara iteratif dengan melakukan evaluasi risiko dan analisis kebutuhan pada setiap
putaran (atau spiral) untuk memastikan produk perangkat lunak yang dihasilkan
berkualitas.

1) Kelebihan Model Spiral :


 Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar.
 Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup
perangkat lunak komputer.
 Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi
terhadap resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja
selama proses.
 Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada
setiap keadaan di dalam evolusi produk.
2) Kekurangan Model Spiral :
 Banyak konsumen (Client) tidak percaya bahwa pendekatan secara
evolusioner dapat dikontrol oleh kedua pihak.
 Model spiral mempunyai resiko yang harus dipertimbangkan ulang oleh
konsumen dan developer.
 Memerlukan tenaga ahli untuk memperkirakan resiko, dan harus
mengandalkannya supaya sukses.
 Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi
masalah yang serius jika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.
 Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian
yang absolute.

Dalam pengembangan perangkat lunak, memilih model proses yang tepat sangat
penting untuk memastikan pengiriman produk perangkat lunak yang berkualitas.
Setiap model proses memiliki kelebihan dan kelemahan sendiri dan harus dipilih
berdasarkan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia.

Anda mungkin juga menyukai