Anda di halaman 1dari 5

DESAIN SYSTEM SISTEM INFORMASI DALAM REKAYASA PERANGKAT

LUNAK(RPL)
Jodi Tantowi Jahaya1, Bayu Andika2, Fitri3, Devi4, Hasudungan Siahaan,M.Kom5
1
Program studi Sistem Informasi, STIKOM Tunas Bangsa
Jln. Jendral Sudirman Blok A No.1/2/3 Pematangsiantar, Medan, Indonesia 21127
jodi.tan95@gmail.com1

Abstrak
Dalam dunia teknologi sekarang pengembangan dalam bidang informatikan telah mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Dengan perkembangan ini, dalam bidang informatika tidak hanya menghasilkan hanya dalam pengembangan program
perangkat lunak saja, melainkan pengambangan dalam bidang suatu permodelan yang bersifat komplek.Dalam pembuatan
sebuah perangkat lunak yang haruslah memiliki Teknik analisa kebutuhan dan teknik permodelan yang baik, supaya
terwujudnya suatu perangkat lunak yang baik. Dengan hal tersebut maka perlulah suatu pengenalan mengenai permodelan
dalam suatu pembangunan Perangkat Lunak (Software). Berdasarkan tugas yang kami peroleh, kami hanya membatasi
penjelasan mengenai permodelan ini.Hal ini dapat menjadi masukan kepada para masyarakat yang mengerti di bidang
komputer agar lebih memanfaatkan dalam penerapan sebuah system informasi.

1.Pendahulan 1)      Model air terjun (Model Waterfall) ?

Dalam dunia teknologi sekarang 2)      Model Prototyping ?


pengembangan dalam bidang informatikan telah
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dengan 3)      Model RAD (Rapid Aplication Development) ?
perkembangan ini, dalam bidang informatika tidak hanya
menghasilkan hanya dalam pengembangan program 4)      Spiral Model/Spiral Boehm
perangkat lunak saja, melainkan pengambangan dalam
bidang suatu permodelan yang bersifat komplek. 5)      Model 4GT ?

Dalam pembuatan sebuah perangkat lunak yang haruslah


memiliki Teknik analisa kebutuhan dan teknik
permodelan yang baik, supaya terwujudnya suatu 3.Hasil Dan Pembahasan
perangkat lunak yang baik. Dengan hal tersebut maka
perlulah suatu pengenalan mengenai permodelan dalam 3.1. Model air terjun (Model Waterfall)
suatu pembangunan Perangkat Lunak (Software). Model ini adalah model klasik yang mengusung
Berdasarkan tugas yang kami peroleh, kami hanya pengembangan  perangkat lunak yang sistematis,
membatasi penjelasan mengenai permodelan ini. berurutan/sekuensial dimulai pada tingkat dan kemajuan
system pada seluruh persyaratan dalam analisis,
2.Teoritis perancangan (desain), pengkodean, pengujian (testing),
hingga ke tahap pemeliharaan dalam membangun
2.1.Pengembangan Proses Pengembangan software (perangkat lunak).
Perangkat Lunak
Berikut ini gambaran dari Linear Sequential Model /
Proses pengembangan perangkat lunak (Software waterfall model.
Process / Development Paradigm) adalah sekumpulan
tahap, tugas dan aktivitas yang dibutuhkan untuk secara Pada setiap tahapan dianalogikan bak air yang mengalir
effisien mentransformasikan kebutuhan pemakai ke suatu dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah, artinya
solusi perangkat lunak yang efektif. sebuah proses baru bias dilanjutkan setelah satu tahap
awal selesai dengan sempurna.
Pemodelan proses perangkat lunak (Software Process
Modeling) bertujuan untuk merepresentasikan aktivitas Penjelasan tentang setiap tahapan dapat diringkas sebagai
yang terjadi selama pembuatan perangkat lunak dan berikut:
perubahan-perubahannya (evolusi). Latar belakang
penggunaan model-model tersebut adalah kebutuhan a)      Tahap analisis: pada tahap ini berlangsung proses
untuk menghasilkan suatu sistem yang benar sedini pengumpulan kebutuhan secara lengkap untuk dianalisis
mungkin didalam proses pengembangannya.  dan didefinisikan kebutuhan apa saja yang harus
dipenuhi oleh program yang akan dibuat, seperti
Alasan utama adalah biaya, Semakin dini suatu kesalahan memahami domain permasalahan, tingkah laku, unjuk
bisa dideteksi dalam pengembangan sistem, biaya kerja dan interface (antar muka).
perbaikannya semakin rendah.

Model-Model Proses Pengembangan Perangkat Lunak.

1
*coresponding author
b)      Tahap desain: proses ini melibatkan empat atribut a)      Tahap Pengumpulan kebutuhan: pada tahap ini,
sebuah program yaitu struktur data, arsitektur, perangkat pelanggan dan pengembang saling bantu dalam
lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) mendefinisikan format seluruh perangkat lunak,
prosedural. menentukan keperluan dan garis besar sistem yang akan
dirancang.
c)      Tahap pengkodean: proses penterjemahan desain ke
dalam bentuk bahasa mesin yang dapat dilakukan secara b)      Tahap Quick design: membangun rancangan global
mekanis. sebagai contoh bagi user.

d)     Tahap pengujian: proses ini dikerjakan setelah kode c)      Tahap Pembangunan Prototipe: proses perancangan
dirancang dan difokuskan pada fungsi dan jumlah sementara yang fokusnya kepada penyajian kepada
kesalahan untuk diperbaiki. pelanggan, termasuk pengujian dan penyempurnaan.

e)      Tahap pemeliharaan: meliputi penyesuaian atau d)     Tahap Evaluasi Pelanggan: di mana pelanggan
perubahan yang berkembang seiring dengan adaptasi melakukan pengujian terhadap prototipe yang ada dan
perangkat lunak dengan kondisi atau situasi sebenarnya pengembang memperhalus analisis kebutuhan pemakai.
setelah disampaikan kepada konsumen atau pelanggan.
e)      Tahap Pembuatan dan Implementasi: tahap ini
termasuk proses desain (rancang), pengkodean dan
testing.
Kelebihan metode ini antara lain mudah diaplikasikan
karena urutan-urutan pengerjaan sudah sering dipakai; Keunggulan model ini adalah sifatnya yang sangat
selain itu juga cocok untuk software berskala besar dan interaktif sehingga pengembang dan pengguna (pemakai)
yang bersifat umum; yang paling penting, karena dapat terus berinteraksi selama pengerjaan tahapan-
langkah-langkahnya sangat sekuensial, pengerjaan tahapan tersebut. Peran aktif pemakai ini dapat
proyek akan mudah dikontrol dan terjadwal dengan baik. menghemat waktu dalam pengembangan sistem dan bila
terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian keinginan,
Namun, terdapat pula beberapa kelemahan yang menjadi pemakai dapat segera memberitahukannya sehingga
kekurangan dari metode waterfall ini, seperti kurang pengembang dapat secepatnya melakukan penyesuaian.
fleksibel, dikarenakan rincian prosesnya harus benar-
benar jelas dan tidak boleh diubah-ubah. Apabila Kelemahan model ini antara lain, akibat adanya quick
dikerjakan dengan melampaui tahap yang seharusnya design, kadang pemakai tidak menyadari bahwa
maka proses desain yang sebelumnya itu akan berubah perangkat lunak yang ditunjukkan masih berupa blue
total dan memakan waktu yang banyak jika harus print sehingga tidak ada jaminan terhadap kualitas secara
mengulang proses. keseluruhan dan pemeliharaan jangka panjangnya. Dari
sisi pengembang, karena ingin menyegerakan selesainya
Model waterfal ini sangat sesuai digunakan dalam proyek, sering menggunakan bahasa pemrograman yang
pengembangan sistem perangkat lunak dan hardware sederhana dalam membuat prototipe tanpa memikirkan
yang luas dan apabila kebutuhan pengguna telah lebih lanjut program yang lebih kompleks untuk
dimengerti dengan baik. Selain itu, juga apabila waktu membangun sistem yang sebenarnya.
yang tersedia juga masih cukup banyak.
Model Prototyping ini sangat sesuai diterapkan untuk
kondisi yang beresiko tinggi di mana masalah-masalah
tidak terstruktur dengan baik, terdapat fluktuasi
kebutuhan pemakai yang berubah dari waktu ke waktu
atau yang tidak terduga, bila interaksi dengan pemakai
menjadi syarat mutlak dan waktu yang tersedia sangat
terbatas sehingga butuh penyelesaian yang segera. Model
ini juga dapat berjalan dengan maksimal pada situasi di
mana sistem yang diharapkan adalah yang inovatif dan
mutakhir sementara tahap penggunaan sistemnya relatif
singkat.

Gambar 3.1.model waterfall

3.2. Prototyping Model


Metode ini menyajikan gambaran yang lengkap dari
sistem, terdiri atas model kertas, model kerja dan
program. Pihak pengembang akan melakukan identifikasi
kebutuhan pemakai, menganalisa sistem dan melakukan
studi kelayakan serta studi terhadap kebutuhan pemakai,
meliputi model interface, teknik prosedural dan teknologi
yang akan dimanfaatkan.

Secara ringkas, tahapan-tahapan dalam model Gambar 3.2.mode; prototyping


prototyping adalah:
3.3. Model RAD (Rapid Aplication proyek yang berskala kecil dengan waktu pengembangan
Development) perangkat lunak yang singkat.
RAD adalah proses pembangunan Perangkat Lunak
yang menekankan pada siklus pengembangan yang
pendek dan singkat. Model ini mengawinkan model
waterfall dan model component based construction.

Secara ringkas, tahapan-tahapan RAD adalah sebagai


berikut.

a)      Tahap Pemodelan Bisnis: dibuat agar dapat


menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: informasi apa
yang mengontrol proses bisnis? Informasi apa yang
didapat? Siapa yang mendapatkannya? Untuk siapa
informasi itu ditujukan? Siapa yang akan memprosesnya?

b)      Tahap Pemodelan Data: informasi-informasi yang


dipadu dari pemodelan bisnis dipilah-pilah ke menjadi
sekumpulan objek data yang masing-masing objek
diidentifikasikan dan ditentukan hubungan antara objek- Gambar 3.3.model RAD
objek tersebut.
3.4. Spiral Model/Spiral Boehm
c)      Tahap Pemodelan Proses: aliran informasi yang Model ini mengadaptasi dua model perangkat lunak
didapat dalam proses pemodelan data diolah sedemikian yang ada yaitu model prototyping dengan
untuk dapat menopang fungsi-fungsi bisnis. Prosesnya pengulangannya dan model waterfall dengan
dikreasikan untuk menambah, memodifikasi, menghapus pengendalian dan sistematikanya.
dan atau mendapatkan kembali sebuah objek data.
Model ini dikenal dengan sebutan Spiral Boehm.
d)     Tahap Pembuatan Aplikasi: RAD dapat saja Pengembang dalam model ini memadupadankan
memakai kembali komponen program yang sudah ada beberapa model umum tersebut untuk menghasilkan
bila dimungkinkan, atau membuat komponen yang dapat produk khusus atau untuk menjawab persoalan-persoalan
digunakan lagi bila diperlukan di masa mendatang. RAD tertentu selama proses pengerjaan proyek.
juga diasumsikan menggunakan teknik generasi keempat
(4GT). Tahap-tahap model ini dapat dijelaskan secara ringkas
sebagai berikut.
e)      Tahap Pengujian dan Pergantian: Proses RAD
menekankan pada pemakaian kembali yang a)      Tahap Liason: pada tahap ini dibangun komunikasi
memungkinkan berkurangnya keseluruhan waktu yang baik dengan calon pengguna/pemakai.
pengujian, namun komponen harus diuji dan harus dilatih
secara penuh dan terintegrasi. b)      Tahap Planning (perencanaan): pada tahap ini
ditentukan sumber-sumber informasi, batas waktu dan
Kelebihan model RAD: tahap-tahap RAD membuatnya informasi-informasi yang dapat menjelaskan proyek.
mampu untuk menggunakan kembali komponen yang
ada (reusable object), karena setiap komponen software c)      Tahap Analisis Resiko: mendefinisikan resiko,
dikerjakan secara terpisah dengan tim-tim tersendiri menentukan apa saja yang menjadi resiko baik teknis
sehingga dapat digunakan juga untuk aplikasi lain yang maupun manajemen.
pada akhirnya akan menghemat waktu.  Penggunaan tim
yang terpisah untuk mengerjakan pekerjaan yang berbeda d)     Tahap Rekayasa (engineering): pembuatan prototipe
membuat pekerjaan lebih cepat dalam proses integrasi
dan efisien terhadap waktu tanpa mengacaukan aplikasi. e)      Tahap Konstruksi dan Pelepasan (release): pada
tahap ini dilakukan pembangunan perangkat lunak yang
Kelemahan model RAD: Tidak begitu cocok untuk dimaksud, diuji, diinstal dan diberikan sokongan-
proyek dengan skala besar karena dibutuhkan sumber sokongan tambahan untuk keberhasilan proyek.
daya manusia yang semakin banyak seiring dengan
semakin banyaknya komponen yang dikerjakan, selain f)       Tahap Evaluasi: Pelanggan/pemakai/pengguna
itu, semakin besar proyek, semakin kompleks pula biasanya memberikan masukan berdasarkan hasil yang
koordinasi yang dibutuhkan.  Dalam waktu yang singkat, didapat dari tahap engineering dan instalasi.
rasanya sulit untuk pengembang dan pemakai
berkomitmen untuk melaksanakan berbagai kegiatan Kelebihan model ini adalah sangat mempertimbangkan
untuk melengkapi sistem. Apalagi bila sistem ternyata resiko kemungkinan munculnya kesalahan sehingga
tidak dapat dimodularisasi sementara sistem mempunyai sangat dapat diandalkan untuk pengembangan perangkat
resiko teknik yang tinggi. lunak skala besar. Pendekatan model ini dilakukan
melalui tahapan-tahapan yang sangat baik dengan
Model RAD sangat tepat diterapkan untuk sistem yang menggabungkan model waterfall ditambah dengan
telah jelas dan lengkap kebutuhannya, di mana terdapat pengulangan-pengulangan sehingga lebih realistis untuk
komponen-komponen yang dapat dipakai kembali dalam mencerminkan keadaan sebenarnya. Baik pengembang
maupun pemakai dapat cepat mengetahui letak
kekurangan dan kesalahan dari sistem karena proses- timbul masalah yang sama jika dibuat dengan model
prosesnya dapat diamati dengan baik. konvensional. Namun, untuk proyek skala kecil tahap ini
dapat dihilangkan dengan  langsung melakukan
Kekurangan model ini adalah waktu yang dibutuhkan implementasi dengan menggunakan bahasa generasi
untuk mengembangkan perangkat lunak cukup panjang keempat (4GT).
demikian juga biaya yang besar. Selain itu, sangat
tergantung kepada tenaga ahli yang dapat memperkirakan c)      Tahap Implementasi Menggunakan Bahasa
resiko. Terdapat pula kesulitan untuk mengontrol proses. Keempat: untuk skala kecil tahap ini dapat langsung
Sampai saat ini, karena masih relatif baru, belum ada dilakukan ketika kebutuhan telah jelas, dan untuk proyek
bukti apakah metode ini cukup handal untuk diterapkan. besar tahapan ini dijalankan setelah dirancang prototipe
operasional. Implementasi yang menggunakan 4GT
Model Boehm sangat cocok diterapkan untuk memudahkan pengembang software untuk menjelaskan
pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar di hasil yang diharapkan yang nantinya akan diterjemahkan
mana pengembang dan pemakai dapat lebih mudah ke dalam bentuk kode sumber dan kode objek.
memahami kondisi pada setiap tahapan dan bereaksi
terhadap kemungkinan terjadinya kesalahan. Selain itu, d)     Tahap Produksi: Tahap ini merupakan langkah
diharapkan juga waktu dan dana yang tersedia cukup terakhir yakni mengubah implementasi  4GT ke dalam
memadai. hasil akhir berupa produk.

Kelebihan model ini adalah pengurangan waktu dan


peningkatan produktivitas yang besar.

Kekurangan model ini adalah kemungkinan akan sulit


memanfaatkan alat bantu/peralatan/tools 4GT
dibandingkan dengan menggunakan bahasa
pemrograman yang konvensional, selain itu terdapat juga
masalah dalam hal kode sumber yang tidak efisien. Di
samping itu, pemeliharaan sistem software besar yang
dikembangkan oleh 4GT juga masih sedang dalam proses
pengkajian.

Model ini diaplikasikan untuk mengembangkan


perangkat lunak yang memakai bentuk bahasa khusus
atau notasi grafik yang dieksekusi/diselesaikan dengan
syarat atau ketentuan yang dipahami oleh
pemakai/pengguna/kustomer.
Gambar 3.4.model spiral

3.5.  MODEL 4GT


Istilah Fourth Generation Techniques (4GT)
mencakup seperangkat peralatan perangkat lunak yang
berfungsi sebagai perangkat bantu yang memudahkan
seorang pengembang software mengaplikasi beberapa
karakteristik software pada tingkat yang tinggi, yang
akan menghasilkan source code dan object code secara
otomatis sesuai dengan spesifikasi (persyaratan khusus)
yang dibuat oleh sang pengembang perangkat lunak.
Gambar 3.5.model 4GT
Dewasa ini, 4GT tools dipakai sebagai bahasa non
prosedur untuk DataBase Query, Pembentukan laporan 4.Kesimpulan
(Report Generation), Manipulasi data, Definisi dan Dalam mendesain suatu system informasi sangat
interaksi layar (screen), Pembentukan object dan source ( dibutuhkan sebuah desain yang bertujuan agar system
Object and source generation ), Kemampuan grafik yang informasi yang dibangun dapat terstryktur dan
tinggi, dan Kemampuan spreadsheet. terorganisir dengan baik dan meminimalisir kesalahan-
kesalahan yang akan terjadi dan lebih memudahkan
Tahapan-tahapan model 4GT dapat diringkas sebagai dalam mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan yang
berikut. dibutuhkan dalam system yang ingin dibangun.

a)      Tahap Pengumpulan Kebutuhan: tahap ini dimulai 6.REFERENSI


dengan mengumpulkan serangkaian kebutuhan yang
nantinya akan diterjemahkan ke dalam prototipe. Namun,
Alhir, S. S. 2002. Understanding the Unified Process
apabila pelanggan tidak yakin dengan apa yang
(UP). Methods & Tools.
diperlukan dan fakta-fakta tidak jelas diketahui maka
Hunt, J. 2000. The unified process for practitioners
prototipe tidak dapat dikerjakan oleh peralatan 4GT.
: object-oriented design, UML and Java.London:
Springer.
b)      Tahap Merancang Strategi: tahap ini dibutuhkan
Pressman, R. 2001. Software Engineering 5th Edition.
untuk proyek besar yakni dengan menterjemahkan
New York: McGraw Hill.
kebutuhan menjadi prototipe operasional  agar tidak
Rumbaugh, J., Jacobson, I., & Booch, G. 2005. The Edition. Canada: Pearson Education.
Unified Modeling Language Reference Manual Second

Anda mungkin juga menyukai