Kelas : 57
Kelompok Mawar :
Mirdayanti Febyana 3101 1602 3014
Hanny Riananda Siska 3101 1602 3008
Widiatul Atkia 3101 1602 3021
Farah Ulfah Kamila 3101 1602 3017
M. Rizky Maradhika 3101 1602 3030
Muhammad Ihsan Ansyari 3101 1502 2788
Syarifudin Ahmad 3101 1602 3026
1
1. Model Sekuensial Linier atau Waterfall Development Model
2
coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan
yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas
sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai
konfigurasi dari software.
Coding. Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah
komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang
dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui
proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang
secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.
Testing / Verification. Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan.
Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus
diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-
benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.
Maintenance. Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di
dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak
selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada
errors kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-
fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan
ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada
pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.
3
Demikian, alasan mengapa tahap pemeliharaan merupakan tahap yang
panjang karena pada tahap ini terbagi menjadi beberapa kegiatan lagi,
Dalam model ini terdapat beberapa sifat-sifat yang menojol dan cenderung
menjadi permasalahan pada model waterfall.
Ketika problem muncul, maka proses berhenti karena tidak dapat menuju
ke tahapan selanjutnya. Apabila terdapat kemungkinan problem tersebut
muncul akibat kesalahan dari tahapan sebelumnya, maka proses harus
membenahi tahapan sebelumnya agarproblem ini tidak muncul.
Karena pendekatannya secara sequential, maka setiap tahap harus
menunggu hasil dari tahap sebelumnya. Hal itu tentu membuang waktu
yang cukup lama, artinya bagian lain tidak dapat mengerjakan hal lain
selain hanya menunggu hasil dari tahap sebelumnya.
4
pengembang yang sia-sia. Tahapan yang lama ini lah yang akan memakan
biaya lebih. Karena tahap-tahapan pada waterfall tidak dapat berulang, maka
model ini tidak cocok untuk pemodelan pengembangan sebuah proyek yang
memiliki kompleksitas tinggi.
5
waktu serta pendaftar tidak perlu repot-repot langsung mendatangi Instansi
Pendidikan. Teknisnya adalah sebagai berikut :
2. Model Prototype
6
model 3D dengan menggunakan sinar laser untuk bedak sekering logam
dalam prototipe solid, single layer pada suatu waktu. Deckard
mengembangkan ide ini menjadisebuah teknik yang disebut "Selective Laser
Sintering".
Pemilihan fungsi
Evaluasi
Penggunaan Selanjutnya
Mendengarkan pelanggan
7
Uji Coba
Pada tahap ini, prototype dari system di uji oleh pelanggan atau
pengguna. Kemudian dilakukan evaluasi kekurangan-kekurangan dari
kebutuhan pelanggan. Pengembangan kemudian kembali mendengarkan
keluhan dari pelanggan untuk memperbaiki prototype yang ada.
8
Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.
Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
Penerapan menjadi lebih mudah karena pelanggan mengetahui apa yang
diharapkannya.
9
pada situasi di mana sistem yang diharapkan adalah yang inovatif dan
mutakhir sementara tahap penggunaan sistemnya relatif singkat.
1. Bussiness Modeling
10
Fase ini untuk mencari aliran informasi yang dapat menjawab pertanyaan
berikut:
2. Data Modeling
3. Proses Modeling
4. Application Generation
11
Menurut Kendall (2010), terdapat tiga fase dalam RAD yang melibatkan
penganalisis dan pengguna dalam tahap penilaian, perancangan, dan
penerapan. Adapun ketiga fase tersebut adalah requirements planning
(perencanaan syarat-syarat), RADdesign workshop (workshop desain RAD),
dan implementation (implementasi). Sesuai dengan metodologi RAD menurut
Kendall (2010), berikut ini adalah tahap-tahap pengembangan aplikasi dari
tiap-tiap fase pengembangan aplikasi.
Requirements Planning (Perencanaan Syarat-Syarat)
Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk
mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk
megidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-
tujuan tersebut. Orientasi dalam fase ini adalah menyelesaikan masalah-
masalah perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan sistem bisa
mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu
tetap pada upaya pencapaian tujuan-tujuan perusahaan (Kendall, 2010).
RAD Design Workshop (Workshop Desain RAD)
Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang bisa
digambarkan sebagai workshop. Penganalisis dan dan pemrogram dapat
bekerja membangun dan menunjukkan representasi visual desain dan pola
kerja kepada pengguna. Workshop desain ini dapat dilakukan selama
beberapa hari tergantung dari ukuran aplikasi yang akan dikembangkan.
Selama workshop desain RAD, pengguna merespon prototipe yang ada
dan penganalisis memperbaiki modul-modul yang dirancang berdasarkan
respon pengguna. Apabila sorang pengembangnya merupakan
pengembang atau pengguna yang berpengalaman, Kendall menilai bahwa
usaha kreatif ini dapat mendorong pengembangan sampai pada tingkat
terakselerasi (Kendall, 2010).
Implementation (Implementasi)
Pada fase implementasi ini, penganalisis bekerja dengan para pengguna
secara intens selama workshop dan merancang aspek-aspek bisnis dan
nonteknis perusahaan. Segera setelah aspek-aspek ini disetujui dan sistem-
sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem baru atau bagian dari sistem
diujicoba dan kemudian diperkenalkan kepada organisasi (Kendall, 2010).
12
3.2 Kelebihan dan Kekurangan
13
Model RAD mengikuti tahap pengembangan sistem seperti pada
umumnya, tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali
komponen yang ada sehingga pengembang tidak perlu membuatnya dari
awal lagi sehingga waktu pengembangan menjadi lebih singkat dan
efisien.
14
pada tahap analisis kebutuhan telah lengkap dan jelas, maka waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan secara lengkap perangkat lunak
yang dibuat adalah berkisar 60 sampai 90 hari. Model RAD hampir
sama dengan model waterfall, bedanya siklus pengembangan yang
ditempuh model ini sangat pendek dengan penerapan teknik yang
cepat. Sistem dibagi-bagi menjadi beberapa modul dan dikerjakan
beberapa tim dalam waktu yang hampir bersamaan dan waktu yang
sudah ditentukan. Model ini melibatkan banyak tim, dan setiap tim
mengerjakan tugas yang selevel, namun berbeda. Sesuai dengan
pembagian modul sistem.
15