METODE WATERFALL
Muhammad Alfian
201251162
Erwin Arya S.
201251172
Rahmat Hakim F.
201251174
Ahsin Luthfaka
201251174
Faris Sifautijani
201251191
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Yang melatar belakangi pembuatan makalah ini yaitu merupakan salah satu
pemenuhan atau kewajiban sebagai mahasiswa untuk mengerjakan tugas dari dosen
mata kuliah yang bersangkautan.
Selain itu juga pembuatan makalah ini di latar belakangi atas dasar kemauan
untuk tahu terhadap mata kuliah rekayasa perangkat lunak, khususnya mengenai
Pemodelan Waterfall.
B.
Tujuan
1. Mengetahui model waterfall pada system rekayasa perangkat lunak
2. Mengetahui metode pada tahapan metode waterfall
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan model waterfall
C. Manfaat
1. Menambah referensi tentang Analisis Perancangan
2. Memperdalam wawasan tentang sistem Model Waterfall
Gambar di atas adalah tahapan umum dari model proses ini. Akan tetapi Roger S.
Pressman memecah model ini menjadi 6 tahapan meskipun secara garis besar sama
dengan tahapan-tahapan model waterfall pada umumnya. Berikut adalah penjelasan
dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model ini menurut Pressman:
System / Information Engineering and Modeling. Permodelan ini diawali dengan
mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam
bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat
berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dsb.
Tahap ini sering disebut dengan Project Definition.
Software Requirements Analysis. Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan
difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan
dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi
2
dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb. Dari 2
aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus
didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.
Design. Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas
menjadi representasi ke dalam bentuk blueprint software sebelum coding
dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah
disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka proses
ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.
Coding. Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer,
maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti
oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini
merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya
dikerjakan oleh programmer.
Testing / Verification. Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga
dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar
software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan
kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.
Maintenance. Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya
adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya
seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada errors kecil yang tidak
ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada
software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari
eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat
lainnya.
C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Waterfall
1.
2.
o
o
o
o
Kelebihan
software yang dikembangkan dengan metode ini biasanya menghasilkan
kualitas yang baik.
Document pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus
terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya.
Mudah aplikasikan
Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian,
dan pemeliharaan
Kekurangan
Jarang sekali proyek riil mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan model
Karen model ini bisa melakukan itersi tidak langsung . Hal ini berakibat ada
perubahan yang diragukan pada saat proyek berjalan.
Pelanggan sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga sulit
untuk megakomodasi ketidakpastian pada saat awal proyek.
Pelanggan harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir proyrk
dilalui. Sebuah kesalahan jika tidak diketahui dari awal akan menjadi masalah
besar kare harus mengulang dari awal.
Pengembang sering malakukan penundaan yang tidak perlu karena anggota tim
proyek harus menunggu tim lain untuk melengkapi tugas karena memiliki
ketergantungan hal ini menyebabkan penggunaan waktu tidak efesien
Faktor
Water
fall
Spiral
Incremen
tal
Concurent
Rational
unified
process
(RUP)
Proto
type
Proyek denganKecil
ukuran resiko
Sedang
Besar
Besar
Besar
Kecil
Ukuran
Software
Kecil
Besar
Besar
Besar
Bersar
Kecil
Jenis aplikasi
Biasa
Fleksibel
terhadap
perubahan
(waktu)
Rendah Peruba
Perubahan Perubahan Perubahan Rendah
han awal selama
membutuh awal
proyek
kan waktu
berlang
yang lama
sung
Keterlibatan
konsumen
Rendah Sedang
Bahasa
pemrograman
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rendah
OOP
OOP
OOP
BAB IV KESIMPULAN
Kesimpulan
Perkembangan dunia industri teknologi di dunia semakin pesat, hal ini
menjadikan persaingan setiap perusahaan semakin kuat pula. Jika di hubungkan dengan
pemodelan analisis perangkat lunak terletak pada jenis pemodelannya, karena pada
dasarnya pemodelan analisis bermacam-macam. Hal inilah yang di manfaatkan oleh
perusahaan perangkat lunak atau pembuatan software.
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/Waterfall_model
http://samrony.wordpress.com
http://anasblogku.blogspot.com
http://pujidesi.wordpress.com
http://saifulmubin.blogspot.com/2011/02/metode-waterfall.html