Anda di halaman 1dari 177

MODUL PERKULIAHAN

Arsitektur
management E-
Business
Dasar E-Business

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

01
Ilmu Komputer Sistem Informasi 18053 Andi Nugroho, ST,.Mkom

Abstract Kompetensi
Memberikan pengenalan dasar tentang Mampu memahami dan mengetahui
e-business dan teknologi yang apa yang di maksud dengan
mendukung e-business . fundamental dan model serta
konstruksi dari e-business.
E-Business dan Dunia Maya
Fenomena eBusiness tidak dapat disangkal telah menjadi trend yang mewarnai
aktivitas bisnis di negara-negara maju maupun berkembang. Konsep baru yang berkembang
karena kemajuan teknologi informasi dan berbagai paradigma bisnis baru ini dianggap
sebagai kunci sukses perusahaan-perusahaan di era informasi dan di masa-masa
mendatang. Secara ringkas, Mohan Sawhney mendefinisikan eBusiness sebagai:
“The use of electronic networks and associated technologies to enable, improve,
enhance, transform, or invent a business
process or business system to create superior value for current or potential customers”.
Secara prinsip definisi tersebut jelas memperlihatkan bagaimana teknologi elektronik
dan digital berfungsi sebagai medium tercapainya proses dan sistem bisnis (pertukaran
barang atau jasa) yang jauh lebih baik dibandingkan dengan cara-cara konvensional,
terutama dilihat dari manfaat yang dapat dirasakan oleh mereka yang berkepentingan
(stakeholders).
Seperti halnya pepatah yang mengatakan “banyak jalan menuju Roma”, eBusiness
merupakan salah satu jalan yang dimaksud untuk menuju kepada “the creation of wealth”
bagi sebuah perusahaan (harap diperhatikan bahwa eBusiness bukanlah merupakan tujuan,
atau “Roma” yang dimaksud dalam pepatah terkait). Dengan kata lain, cakupan atau
spektrum eBusiness dapat sangat luas wilayahnya tergantung dari masin-masing orang
melihat definisi dari kata “bisnis” itu sendiri. Untuk dapat menangkap dimensi ruang lingkup
pengertian eBusiness, cara yang kerap dipakai adalah dengan menggunakan prinsip 4W
(What, Who, Where, dan Why).

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Dimensi WHAT
Banyak orang mempertukarkan istilah eBusiness dengan eCommerce. Secara
prinsip, pengertian eBusiness jauh lebih luas dibandingkan dengan eCommerce; bahkan
secara filosofis, eCommerce merupakan bagian dari eBusiness. Jika eCommerce hanya
memfokuskan diri pada aktivitas atau mekanisme transaksi yang dilakukan secara
elektronik/digital, eBusiness memiliki wilayah yang jauh lebih luas, termasuk di dalamnya
aktivitas relasi antara dua entiti perusahaan, interaksi antara perusahaan dengan
pelanggannya, kolaborasi antara perusahaan dengan para mitra bisnisnya, pertukaran
informasi antara perusahaan dengan para pesaing usahanya, dan lain sebagainya. Adanya
internet telah memungkinkan perusahaan untuk menjalin komunikasi langsung maupun tidak
langsung dengan berjuta-juta bahkan bermilyar-milyar entiti (pelanggan, mitra, pesaing,
pemerintah, dsb.) yang ada di dunia maya; karena sifat komunikasi tersebut merupakan
bagian dari sebuah sistem bisnis, maka dapat dimengerti luasnya pengertian dari
eBusiness.

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Dimensi WHO
Siapa saja yang terlibat di dalam eBusiness? Seperti yang tersirat dalam definisinya,
semua pihak atau entiti yang melakukan interaksi dalam sebuah sistem bisnis atau
serangkaian proses bisnis (business process) merupakan pihak-pihak yang berkepentingan
dalam ruang lingkup eBusiness. Paling tidak ada tujuh (A sampai G) klasifikasi entiti yang
kerap dipergunakan dalam mengilustrasikan eBusiness, masingmasing: Agent, Business,
Consumer, Device, Employee, Family, dan Government. Contohnya adalah sebuah aplikasi
tipe eCommerce B-to-C yang merupakan mekanisme hubungan perdagangan antara
sebuah perusahaan dengan para pelanggannya (end consumersnya); atau tipe G-to-G yang
menghubungkan dua buah negara untuk permasalahan eksport dan import; atau D-to-D
yang menghubungkan antara dua peralatan canggih teknologi informasi seperti antara PDA
dengan Handphone; atau B-to-F yang menghubungkan sebuah perusahaan penjual barang-
barang kebutuhan rumah tangga dengan berbagai keluarga; dan lain sebagainya.

Dimensi WHERE
idak sedikit awam yang mempertanyakan dimana sebenarnya kegiatan bisnis dapat
dilakukan dalam eBusiness. Jawabannya sangat singkat dan mudah, yaitu dimana saja,
sejauh pihak yang berkepentingan memiliki fasilitas elektronik/digital sebagai kanal akses
(access channel). Berbeda dengan bisnis konvensional dimana transaksi biasa dilakukan
secara fisik di sekitar perusahaan yang bersangkutan, maka di dalam eBusiness, interaksi
dapat dilakukan melalui berbagai kanal akses. Di rumah, seorang Ibu dapat menggunakan
telepon atau webTV untuk berkomunikasi dengan perusahaan penjual produk atau jasa; di
kantor, seorang karyawan dapat menggunakan perlengkapan komputer atau fax; di mobil,
seorang mahasiswa dapat menggunakan handphone atau PDA-nya; di lokasi keramaian
seperti mall, toko-toko, atau pasar, masyarakat dapat memanfaatkan ATM, Warnet, atau
Kios-Kios Telekomunikasi (Wartel) untuk melakukan hal yang sama. Dengan kata lain,
istilah dimana saja untuk melakukan hubungan dengan siapa saja bukanlah sekedar
semboyan yang muluk, tetapi telah menjadi kenyataan di dalam implementasi eBusiness.

Dimensi WHY
Pertanyaan terakhir yang kerap menghantui para pelaku bisnis tradisional adalah
mengapa para praktisi bisnis di seluruh dunia sepakat untuk mengimplementasikan
eBusiness sesegera mungkin sebagai model bisnis di masa mendatang. Penerapan konsep
eBusiness secara efektif tidak saja menguntungkan perusahaan karena banyaknya
komponen biaya tinggi yanga dapat dihemat (cost cutting), tetapi justru memberikan
kesempatan perusahaan untuk meningkatkan level pendapatannya (revenue generation)
secara langsung maupun tidak langsung. Dengan mengimplementasikan eBusiness,
2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
perusahaan dapat melihat berbagai peluang dan celah bisnis baru yang selama ini belum
pernah ditawarkan kepada masyarakat. Disamping itu, terbukti telah banyak perusahaan
yang melakukan transformasi bisnis (perubahan bisnis inti) setelah melihat besarnya
peluang bisnis baru di dalam menerapkan konsep eBusiness. Yang tidak kalah menariknya
adalah, bahwa dengan menerapkan konsep jejaring (internetworking), sebuah perusahaan
berskala kecil dan menengah dapat dengan mudah bekerja sama dengan perusahaan
raksasa untuk menawarkan berbagai produk dan jasa kepada pelanggan. Dan tidak jarang
pula teradapat sebuah perusahaan berskala kecil (dilihat dari jumlah karyawannya) yang
pendapatannya dapat melebihi perusahaan menengah maupun besar karena strategi efektif
mereka dalam menerapkan eBusiness.
Jika teknologi elektronik dan digital sudah diketemukan beberapa puluh tahun yang
lalu, mengapa baru “booming” belakangan ini? Jawabannya adalah karena baru setelah
tahun 1990-an inilah teknologi internet berkembang dengan pesatnya.

Secara “tidak terduga”, jaringan internet yang tadinya hanya diperuntukkan bagi lembaga-
lembaga penelitian semacam perguruan tinggi ternyata berkembang dan meluas

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
penggunaannya di kalangan bisnis dan masyarakat. Akibatnya adalah terhubungkannya
beratus-ratus juta manusia (dan terus bertambah) ke dalam sebuah arena jaringan yang
sering dinamakan sebagai dunia maya (virtual world) tersebut. Dikatakan sebagai dunia
maya karena arena ini tidak dapat dijamah atau diraih secara fisik karena terbentuk dari
koneksi hubungan digital antar berbagai teknologi informasi (komputer dan telekomuniasi).
Disamping itu, dunia maya tidak memiliki batas-batas geografis (borderless) seperti halnya
planet bumi yang terbagi atas beberapa negara.

E-Business Type

Costumer to Costumer (C2C)

 Singkatan dari perdagangan consumer-to-consumer; yaitu, perdagangan tanpa


perantara. Contoh yang paling nyata adalah Lelang berbasis web. Tempat yang cukup
besar untuk kegiatan tersebut (contohnya, eBay dan Classifieds2000) cepat digunakan
oleh konsumen yang berpartisipasi secara aktif dan teratur sehingga mereka menjadi
bentuk usaha kecil bagi lingkungan tersebut.
 C2C merupakan perdagangan elektronik consumer to consumer. Internet telah
memfasilitasi jenis baru dari C2C meskipun penting untuk dicatat bahwa jenis
perdagangan ini – dalam bentuk barter, pasar loak , dan sejenisnya – telah ada sejak
zaman dahulu. Khususnya, kebanyakan contoh C2C yang sangat sukses menggunakan
internet, sebenarnya menggunakan perusahaan perantara dan berarti tidak harus murni
contoh dari C2C

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Business to Business (B2B)

 B2B merupakan singkatan dari "business-to-business," sebagai bentuk kegiatan


transaksi bisnis dengan pelaku bisnis lain. Istilah ini paling sering digunakan dalam
kegiatan e -commerce dan iklan, ketika Anda menargetkan pelaku bisnis sebagai lawan
konsumen.
 Di internet, B2B (business-to-business), adalah tindakan pertukaran produk, layanan
atau informasi diantara pelaku bisnis. B2B adalah e-commerce diantara pelaku bisnis.
Komunikasi B2B menggunakan XML over HTTP B2B
 Transaksi elektronik Business-to-business (B2B) biasanya mengambil bentuk proses
otomatisasi diantara rekan dagang dan dilakukan dalam intensitas yang lebih tinggi
daripada aplikasi business-to-consumer (B2C) applications.

Business to Administration (B2A)

Singkatan dari business-to-administration, atau juga dikenal sebagai e-government. B2A


adalah konsep dimana lembaga pemerintah dan pengusaha dapat menggunakan website
terpusat untuk melakukan kegiatan bisnis dan saling berinteraksi dengan lebih efisien
daripada jika dilakukan di luar web. FindLaw adalah contoh dari sebuah web yang
menawarkan layanan B2A – sebuah tempat untuk mencari dokumen persidangan, formulir
pajak, dan berkas-berkas untuk beragam jenis pemerintah lokal maupun pusat

Tujuan dan manfaat implementasi dari e-business

Tujuan implementasi e-business adalah mendukung efisiensi dan integritas pengolahan data
sumber daya manusia, keuangan, supply chain management / Logistic management. Selain
itu juga berfungsi sebagai sarana komunikasi dan informasi bagi public dan stakeholder
lainnya. Dengan berbasiskan internet, system ini dapat diakses di mana saja sesuai dengan
hak akses yang telah ditentukan. Manfaat implementasi e-Business adalah :
 Meningkatkan kerja operasional perusahaan,
 Meningkatkan peluang akses ke pasar, pemasok, dan pendanaan yang sangat luas.
 Meningkatkan efisiensi perusahaan
 Mempermudah pengelolaan asset perusahaan
 Meningkatkan kualitas layanan terhadap pelanggan
 Meningkatkan komunikasi seluruh stakeholder
 Mengatasi kesenjangan digital
 Media mempromosikan kompetensi perusahaan
 Memperlancar kegiatan ekonomi

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
 Memperlancar transaksi bisnis
 Sarana penyebaran informasi secara luas Dll.
Manfaat Lain Bagi Organisasi
 Memperluas pasar hingga mencakup pasar nasional dan internasional, sehingga
dapat
 menjangkau pelanggan yang cukup luas, memilih pemasok terbaik, dan menjalin
mitra bisnis yang paling sesuai.
 Menekan biaya dokumentasi.prosedur, penyimpanan dokumen berbasis kertas
 Dapat mengcreate produk baru dengan cepat
 Menekan biaya persediaan dan overhead dengan cara memfasilitasi manajement
rantai nilai yang prosesnya berawal dari pesanan pelanggan dan menggunakan
teknik just in time dalam system stock order
 Memungkinkan perusahaan untuk menekankan mass customization terhadap produk
dan jasa
 Menekan waktu antara pembayaran dan penerimaan produk
 Meningkatkan produktivitas karyawan melalui rekayasa ulang proses bisnis
 Menekan biaya telekomunikasi
 Pencitraan perusahaan akan meningkat
 Layanan pelanggan lebih baik
 Biaya - biaya transportasi semakin murah
 Menemukan mitra bisnis yang baru dan lebih sesuai.
Bagi Konsumen
 Memungkinkan konsumen berbelanja atau melakukan transaksi setiap saat 24 jam
dan dari seluruh tempat
 Memberikan pilihan produk dan pemasok yang lebih banyak kepada konsumen
 Memungkinkan konsumen dalam mendapatkan produk dan jasa yang lebih murah,
karena konsumen bisa berbelanja dibanyak tempat dengan waktu yang cepat
 Dalam produk yang terdigitalisasi, e-business memungkinkan pengiriman produk
secara cepat dan real time
 Memungkinkan pelanggan memperoleh informasi relevan dan rinci dalam satuan
detik
 Memungkinkan pelanggan berinteraksi dangan pelanggan lainnya dalam electronic
 communities dan saling bertukar informasi
 Memfasilitasi kompetisi yang mengarah pada diskon substansial bagi pelanggan.

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Bagi Masyarakat
 Memungkinkan lebih banyak orang bekerja di rumah dan lebih jarang bepergian
untuk berbelanja, sehingga kemacetan dan polusi udara dapat berkurang
 Memungkinkan beberapa jenis barang dijual dengan harga lebih murah, sehingga
mudah terjangkau oleh banyak masyarakat
 Memungkinkan masyarakat di Negara berkembang dan kawasan pedalaman
menikmati produk dan jasa yang relative langka di tempat tinggalnya.

Faktor-faktor penyebab kegagalan E-business


 Penerapan e-business tidak diikuti change management
 Tidak profesionalnya vendor tekhnologi informasiyang menjadi mitra bisnis
 Buruknya infrastruktur komunikasi
 Tidak selarasnya strategi TI dengan strategi perusahaan
 Adanya masalah keamanan dalam berinteraksi
 Kurangnya dukungan financial
 Belum adanya peraturan yang mendukung dan melindungi pihak-pihak yang
berinteraksi [eyberlaw]
 Menggunakan target jangka pendek sebagai pijakan investasi e-business

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

 DR Indrajit Eko Richardus, Konsep dan Strategi E-Business, APTIKOM, 2002

 Teodora Bakardjieva, Prof. Dr, E-business tecnology and network, varna free
university

 http://saifulrahman.lecture.ub.ac.id/files/2014/02/1.-KERANGKA-E-–BUSINESS.pdf

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id

MODUL PERKULIAHAN

Arsitektur
management E-
Business
E-Business dan E-Commere

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

02
Ilmu Komputer Sistem Informasi 18053 Andi Nugroho, ST,.Mkom

Abstract Kompetensi
Memberikan pengetahuan tentang Memahami perbedaan antara e-
perbedaan dari e-business dan e- commerce dengan e-business dan
commerce dan megetahui kegiatan
dari e-commerce . jenis-jenis e-commerce
Mengenali pengendali dikedua tipe
dari E-Commerce
.
Dunia Elektronik Commerce
Gedung Putih pada bulan Juli tahun 1997 mendeklarasikan telah terjadinya sebuah
revolusi industri baru yang akan berdampak pada stabilitas ekonomi global, yaitu sejalan
dengan fenomena maraknya bisnis secara elektronik/digital dengan menggunakan internet
sebagai medium bertransaksi. Metode bertransaksi ini kemudian lebih dikenal sebagai istilah
“E-Commerce”.
Definisi dari “E-Commerce” sendiri sangat beragam, tergantung dari perspektif atau
kacamata yang memanfaatkannya. Association for Electronic Commerce secara sederhana
mendifinisikan E-Commerce sebagai “mekanisme bisnis secara elektronis”. CommerceNet,
sebuah konsorsium industri, memberikan definisi yang lebih lengkap, yaitu “penggunaan
jejaring komputer (komputer yang saling terhubung) sebagai sarana penciptaan relasi
bisnis”. Tidak puas dengan definisi tersebut, CommerceNet menambahkan bahwa di dalam
Ecommerce terjadi “proses pembelian dan penjualan jasa atau produk antara dua belah
pihak melalui internet atau pertukaran dan distribusi informasi antar dua pihak di dalam satu
perusahaan dengan menggunakan intranet”. Sementara Amir Hartman dalam bukunya “Net-
Ready” (Hartman, 2000) secara lebih terperinci lagi mendefinisikan E-Commerce sebagai
“suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronis yang memfokuskan diri pada transaksi
bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai medium pertukaran barang
atau jasa baik antara dua buah institusi (B-to-B) maupun antar institusi dan konsumen
langsung (B-to-C)”. Beberapa kalangan akademisi pun sepakat mendefinisikan E-
Commerce sebagai “salah satu cara memperbaiki kinerja dan mekanisme pertukaran
barang, jasa, informasi, dan pengetahuan dengan memanfaatkan teknologi berbasis
jaringan peralatan digital”.
Terlepas dari berbagai jenis definisi yang ditawarkan dan dipergunakan oleh
berbagai kalangan, terdapat
kesamaan dari masing-masing definisi, dimana E-Commerce memiliki karakteristik sebagai
berikut:
 Terjadinya transaksi antara dua belah pihak;
 Adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi; dan
 Internet merupakan medium utama dalam proses atau mekanisme perdagangan
tersebut.
Dari karakteristik di atas terlihat jelas, bahwa pada dasarnya E-Commerce merupakan
dampak dari berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi, sehingga secara

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
signifikan merubah cara manusia melakukan interaksi dengan lingkungannya, yang dalam
hal ini adalah terkait dengan mekanisme dagang.
Semakin meningkatnya komunitas bisnis yang mempergunakan internet dalam
melakukan aktivitasnya seharihari secara tidak langsung telah menciptakan sebuah domain
dunia baru yang kerap diistilahkan sebagai “cyberspace” atau dunia maya. Berbeda dengan
dunia nyata (real world), cyberspace memiliki karakteristik yang unik dimana seorang
manusia dapat dengan mudah berinteraksi dengan siapa saja di dunia ini sejauh yang
bersangkutan terhubung ke internet. Hilangnya batasan dunia yang memungkinkan
seseorang berkomunikasi dengan orang lain secara efisien dan efektif ini secara langsung
merubah cara perusahaan dalam melakukan bisnis dengan perusahaan lain atau
konsumen.
Peter Fingar mengungkapkan bahwa pada prinsipnya E-Commerce menyediakan
infrastruktur bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi proses bisnis internal menuju
lingkungan eksternal tanpa harus menghadapi rintangan waktu dan ruang (time and space)
yang selama ini menjadi isu utama. Peluang untuk membangun jejaring dengan berbagai
institusi lain tersebut harus dimanfaatkan karena dewasa ini persaingan sesungguhnya
terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat memanfaatkan E-Commerce untuk
meningkatkan kinerja dalam bisnis inti yang digelutinya.
Jika dilihat secara seksama, pada dasarnya ada 4 (empat) jenis relasi dalam dunia
bisnis yang biasa dijalin oleh sebuah perusahaan (Fingar, 2000):
1. Relasi dengan pemasok (supplier);
2. Relasi dengan distributor;
3. Relasi dengan rekanan (partner); dan
4. Relasi dengan konsumen (customer).
Berdasarkan bisnis intinya, masing-masing perusahaan memiliki urutan proses utamanya
sendiri-sendiri (core processes), dimana pada berbagai titik sub-proses, terjadi interaksi
antara perusahaan dengan salah satu entity relasi di atas. Jika dahulu kebanyakan relasi
hanya dapat terjalin secara “one-to-one relationship” karena alasan efisiensi, maka dengan
adanya E-Commerce, hubungan antar perusahaan dengan entiti eksternal lainnya dapat
dilakukan secara “many-to-many relationship” dengan lebih cepat, lebih baik, dan lebih
murah.

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Tiga jenis jaringan teknologi informasi biasanya dibangun pada sebuah perusahaan,
yaitu: internet, intranet, dan ekstranet.
Internet merupakan jaringan komputer yang dapat menghubungkan perusahaan
dengan domain publik, seperti individu, komunitas, institusi, dan organisasi. Jalur ini
merupakan jalur termurah yang dapat digunakan perusahaan untuk menjalin komunikasi
efektif dengan konsumen. Mulai dari tukar menukar data dan informasi sampai dengan
transaksi pembayaran dapat dilakukan dengan cepat dan murah melalui internet. Jenis
Ecommerce yang cocok memakai jalur internet ini adalah B-to-C.
Intranet merupakan infrastruktur jaringan komputer yang menghubungkan semua
sumber daya manusia, baik manajmen maupun staf, dalam sebuah perusahaan sehingga
dengan mudah mereka dapat saling berkomunikasi untuk menunjang aktivitas bisnis sehari-
hari. Aplikasi-aplikasi yang berhubungan dengan komunikasi, kolaborasi, dan kooperasi
biasanya diimplementasikan di dalam sistem intranet ini.
Sementara Ekstranet merupakan sebuah infrastruktur jaringan yang
menghubungkan perusahaan dengan para pemasok dan rekanan bisnisnya. Jika dahulu
2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
teknologi EDI (Electronic Data Interchange) banyak dipergunakan untuk keperluan ini, tipe
E-Commerce B-to-B merupakan pilihan tepat untuk membangun sistem ekstranet di
perusahaan.
Pada akhirnya, E-Commerce bukanlah sekedar mekanisme penjualan barang atau
jasa melalui medium internet, tetapi lebih pada sebuah transformasi bisnis yang merubah
cara-cara perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya sehari-hari. Perubahan
mendasar dan redefinisi ulang terhadap bisnis inti perusahaan sering kali harus dilakukan
sehubungan dengan fenomena ini, karena berbagai paradigma baru telah mengubur prinsip-
prinsip manajemen konvensional yang jika masih terus dilaksanakan akan justru menjadi hal
yang merugikan perusahaan (disadvantage).

Mekanisme Elektronik Commerce Dalam Dunia Bisnis


Mempelajari E-Commerce sebenarnya cukup mudah, karena tidak jauh berbeda dengan
memahami bagaimana perdagangan atau bisnis selama ini dijalankan. Yang membedakannya adalah
dilibatkannya teknologi computer dan telekomunikasi secara intensif sebagai sarana untuk melakukan
dua hal utama (Kosiur, 1997):
 Mengolah data mentah menjadi informasi yang dapat dimanfaatkan bersama oleh para
pelaku bisnis dan konsumen; dan
 Mendistribusikan data atau informasi tersebut secara cepat dan efisien ke seluruh komponen
bisnis yang membutuhkan.
Dari beragam jenis aplikasi E-Commerce yang ada, secara prinsip mekanisme kerjanya kurang lebih
sama, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Ada dua hal utama yang biasa dilakukan oleh konsumen (Customers) di dunia maya
(arena transaksi yang terbentuk karena adanya jaringan internet). Pertama adalah melihat
produk-produk atau jasa-jasa yang diiklankan oleh perusahaan terkait melalui website-nya
(Online Ads). Kedua adalah mencari data atau informasi tertentu yang dibutuhkan
sehubungan dengan proses transaksi bisnis atau dagang (jual beli) yang akan dilakukan.
Jika tertarik dengan produk atau jasa yang ditawarkan, konsumen dapat melakukan
transaksi perdagangan dengan dua cara. Cara pertama adalah secara konvensional
(Standard Orders) seperti yang selama ini dilakukan, baik melalui telepon, faks, atau
langsung datang ke tempat penjualan produk atau jasa terkait. Cara kedua adalah
melakukan pemesanan secara elektronik (Online Orders), yaitu dengan menggunakan
perangkat komputer yang dapat ditemukan dimana saja (rumah, sekolah, tempat kerja,
warnet, dsb.).
Berdasarkan pesanan tersebut, penjual produk atau jasa akan mendistribusikan
barangnya kepada konsumen melalui dua jalur (Distribution). Bagi perusahaan yang
melibatkan barang secara fisik, perusahaan akan mengirimkannya melalui kurir ke tempat
pemesan berada. Yang menarik adalah jalur kedua, dimana disediakan bagi produk atau
jasa yang dapat digitisasi (diubah menjadi sinyal digital). Produk-produk yang berbentuk
semacam teks, gambar, video, dan audio secara fisik tidak perlu lagi dikirimkan, namun
dapat disampaikan melalui jalur internet. Contohnya adalah electronic newspapers, digital
library, virtual school, dan lain sebagainya.
Selanjutnya, melalui internet dapat dilakukan pula aktivitas pasca pembelian, yaitu
pelayanan purna jual (Electronic Customer Support). Proses ini dapat dilakukan melalui jalur
konvensional, seperti telepon, ataupun jalur internet, seperti email, tele conference, chatting,
dan lain-lain. Diharapkan dari interaksi tersebut di atas, konsumen dapat datang kembali
dan melakukan pembelian produk atau jasa di kemudian hari (Follow-On Sales).
Secara strategis, ada tiga domain besar yang membentuk komunitas E-Commerce,
yaitu: proses, institusi, dan teknologi. Seperti telah dijelaskan di atas, proses yang terjadi di
dalam perdagangan elektronik kurang lebih sama.
Elemen pertama adalah “proses”. Proses yang berkaitan dengan produk atau jasa
fisik, biasanya akan melalui rantai nilai (value chain) seperti yang diperkenalkan oleh
Michael Porter:
 Proses utama terdiri dari: inbound logistics, production, outbound logistics and
distribution, sales and marketing, dan services; dan
 Proses penunjang terdiri dari: procurement, firm infrastructure, dan technology.

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
 Sementara proses yang melibatkan produk atau jasa digital, akan mengikuti rantai
nilai virtual (virtual value chain) seperti yang diperkenalkan oleh Indrajit Singha, yang
meliputi rangkaian aktivitas: gathering, organizing, selecting, synthesizing, dan
distributing.

Elemen kedua adalah “institusi”. Salah satu prinsip yang dipegang dalam E-
Commerce adalah diterapkannya asas jejaring (inter-networking), dimana dikatakan bahwa
untuk sukses, sebuah perusahaan E-Commerce harus bekerja sama dengan berbagai
institusi-institusi yang ada (perusahaan tidak dapat berdiri sendiri). Sebuah perusahaan
dotcom misalnya, dalam menjalankan prinsip-prinsip perdagangan elektronik harus bekerja
sama dengan pemasok (supplier), pemilik barang (merchant), penyedia jasa pembayaran
(bank), bahkan konsumen (customers). Kerjasama yang dimaksud di sini akan mencapai
tingkat efektivitas dan efisiensi yang diinginkan dengan cara melakukannya secara otomatis
(melibatkan teknologi komputer dan telekomunikasi).
Elemen ketiga adalah “teknologi informasi”. Pada akhirnya secara operasional, faktor
infrastruktur teknologi akan sangat menentukan tingkat kinerja bisnis E-Commerce yang
diinginkan. Ada tiga jenis “tulang punggung” teknologi informasi yang biasa dipergunakan
dalam konteks perdagangan elektronik: intranet, ekstranet, dan internet. Intranet merupakan

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
infrastruktur teknologi informasi yang merupakan pengembangan dari teknologi lama
semacam LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Prinsip dasar dari
intranet adalah dihubungkannya setiap sumber daya manusia (manajemen, staf, dan
karyawan) di dalam sebuah perusahaan. Dengan adanya jalur komunikasi yang efisien
(secara elektronis), diharapkan proses kolaborasi dan kooperasi dapat dilakukan secara
efektif, sehingga meningkatkan kinerja perusahaan dalam hal pengambilan keputusan.
Setelah sistem intranet terinstalasi dengan baik, infrastruktur berikut yang dapat dibangun
adalah ekstranet. Ekstranet tidak lebih dari penggabungan dua atau lebih intranet karena
adanya hubungan kerja sama bisnis antara dua atau lebih lembaga. Contohnya adalah
sebuah perusahaan yang membangun “interface” dengan sistem perusahaan rekanannya
(pemasok, distributor, agen, dsb.). Format ekstranet inilah yang menjadi cikal bakal
terjadinya tipe E-Commerce B-to-B (Business-to-Business). Infrastruktur terakhir yang
dewasa ini menjadi primadona dalam perdagangan elektronik adalah menghubungkan
sistem yang ada dengan “public domain”, yang dalam hal ini diwakili oleh teknologi internet.
Internet adalah gerbang masuk ke dunia maya, dimana produsen dapat dengan mudah
menjalin hubungan langsung dengan seluruh calon pelanggan di seluruh dunia. Di sinilah
tipe perdagangan E-Commerce B-to-C (Business-to-Consumers) dan C-to-C (Consumers-
to-Consumers) dapat diimplementasikan secara penuh.

Empat Tipe Aplikasi E-Commerce


Dilihat dari jenisnya, E-Commerce kerap dibagi menjadi dua kategori, yaitu B-to-B
dan B-to-C. Prinsip pembagian ini dilandasi pada jenis institusi atau komunitas yang
melakukan interaksi perdagangan dua arah. Jika dilihat dari perspektif lain, yaitu
berdasarkan jenis aplikasi yang dipergunakan, E-Commerce dapat dikategorikan menjadi 4
(empat) tipe: I-Market, Customer Care, Vendors Management, dan Extended Supply Chain
(Fingar, 2000).

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
I-Market
Internet Market (I-Market) didefinisikan sebagai suatu tempat atau arena di dunia
maya dimana calon pembeli dan penjual saling bertemu untuk melakukan transaksi secara
elektronis melalui medium internet. Dari definisi tersebut terlihat bahwa tipe bisnis yang
terjadi adalah B-to-C karena sebagai penjual produk atau jasa, perusahaan berusaha
menghubungkan dirinya dengan I-Market yang notabene merupakan komunitas para
pengguna internet yang ada di seluruh dunia. Prinsip yang dipegang dalam tipe ini adalah
perusahaan menyediakan berbagai informasi lengkap mengenai seluruh produk atau jasa
yang ditawarkan melalui internet, dengan harapan bahwa ada calon pelanggan yang pada
akhirnya melakukan pemesanan atau pembelian terhadap produk atau jasa tersebut (order).

Customer Care
Tipe aplikasi E-Commerce kedua adalah suatu usaha dari perusahaan untuk
menjalin hubungan interaktif dengan pelanggan atau konsumen yang telah dimilikinya. Jika
pada waktu terdahulu perusahaan biasanya menyediakan nomor telepon bebas pulsa (toll
free) sebagai sarana yang dapat dipergunakan pelanggan untuk bertanya, berdiskusi, atau
menyampaikan keluhan sehubungan dengan produk atau jasa yang telah atau akan
dibelinya. Nomor telepon ini pada dasarnya dihubungkan dengan pusat informasi
perusahaan atau call center. Dengan berkembangnya internet, maka dengan mudah
konsumen dapat berhubungan dengan customer service perusahaan selama 24 jam melalui
situs terkait. Tengoklah beberapa pelayanan yang biasa ditawarkan melalui situs seperti:
FAQ (Frequently Asked Questions), real time chatting, customer info changes, dan lain
sebagainya. Prinsip utama yang diharapkan oleh perusahaan dengan
mengimplementasikan E-Commerce jenis ini adalah untuk memberikan pelayanan (supports
and services) yang prima sehingga mempertinggi atau meningkatkan loyalitas konsumen.
Seperti halnya dengan I-Market, sebagian besar aplikasi yang dipergunakan bersifat B-to-C.

Vendors Management
Hakekat dari sebuah bisnis adalah melakukan transformasi “bahan mentah” menjadi
sebuah produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Dengan kata lain, mayoritas
perusahaan pastilah memiliki pemasok (supplier) “bahan mentah” tersebut. Disamping itu,
berbagai aktivitas penunjang seperti proses administrasi, pengelolaan SDM, dan lain
sebagainya kerap membutuhkan beragam barang yang harus dibeli dari perusahaan lain.
Proses pembelian yang berlangsung secara kontinyu dan berulang secara periodik tersebut
pada dasarnya memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap pengeluaran total perusahaan
(cost center). Penerapan aplikasi E-Commerce untuk menghubungkan perusahaan dengan
para vendor pemasok berbagai kebutuhan bisnis seharihari dapat menekan biaya total yang
2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
dikeluarkan untuk aktivitas pengadaan dan pembelian barang. Dengan dimanfaatkannya
aplikasi E-Commerce jenis ini, perusahaan dapat melakukan eliminasi berbagai proses yang
tidak perlu, mengintegrasi beberapa proses yang dapat sekaligus dilakukan,
menyederhanakan proses yang berbelit-belit, dan mengotomatisasikan proses-proses
manual yang memakan waktu dan biaya. Sehingga prinsip yang dijalankan dalam
implementasi aplikasi E-Commerce ini adalah perusahaan melakukan proses pemesanan,
pengadaan, dan pembeliaan bahan-bahan yang dibutuhkan dari berbagai pemasok dan
vendor melalui internet, dan para rekanan ini akan mengirimkannya kepada perusahaan
sesuai dengan kebutuhan. Tipe B-to-B merupakan platform transaksi yang diterapkan dalam
tipe E-Commerce ini.

Extended Supply Chain


Supply Chain adalah urutan proses atau aktivitas yang dijalankan perusahaan mulai
dari “bahan mentah” (raw materials) dibeli sampai dengan produk jadi ditawarkan kepada
calon konsumen. Proses generik yang biasa dilakukan dalam supply chain adalah:
pengadaan bahan mentah, penyimpanan bahan mentah, produksi atau operasi bahan
mentah menjadi bahan baku/jadi, penyimpanan bahan baku/jadi, distribusi, pemasaran dan
penjualan, serta pelayanan purna jual. Tidak seperti pada perusahaan konvensional dimana
proses dari hulu ke hilir ini dilakukan secara penuh dan menyeluruh oleh perusahaan, untuk
dapat berkompetisi di era globalisasi seperti saat ini, perusahaan harus menjalin kerja sama
dengan rekanan bisnis yang lain (collaboration to compete). Kunci dari kerja sama ini adalah
untuk menciptakan suatu produk atau jasa yang lebih murah, lebih baik, dan lebih cepat dari
yang ditawarkan para kompetitor. Tentu saja untuk dapat menciptakan produk atau jasa
yang demikian, proses penciptaan produk atau jasa di internal perusahaan harus dilakukan
pula secara murah, baik, dan cepat. Di sinilah prinsip penggunaan E-Commerce
dipergunakan, yaitu untuk melakukan optimisasi supply chain perusahaan dengan cara
menjalin hubungan dengan seluruh rekanan atau pihak-pihak lain yang terlibat langsung
dalam proses penciptaan produk atau jasa melalui jalur elektronis semacam internet. Jelas
terlihat bahwa seperti halnya tipe E-Commerce Vendor Management, prinsip B-to-B
merupakan platform yang diterapkan dalam pengembangan E-Commerce terkait.

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

 DR Indrajit Eko Richardus, Electronic Commerce Strategi dan konsep bisnis di dunia
maya, APTIKOM, 2002

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN

Arsitektur
management E-
Business
E-Business dan E-Commere

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

03
Ilmu Komputer Sistem Informasi 18053 Andi Nugroho, ST,.Mkom

Abstract Kompetensi
Memberikan pengetahuan tentang Mempunyai wawasan yang lebih
Sistem arsitektur aplikasi e- baik bagaimana suatu organisasi
busines. yang siap melakukan proses e-
business.
Ruang Lingkup E-Commerce
Salah satu subset terpenting dan terbesar dari e-business adalah e-commerce,
dimana berbagai aktivitas transaksi jual beli dilakukan melalui medium internet. Karena
sangat lebarnya spektrum proses dari transaksi jual beli yang ada, sangat sulit menentukan
ruang lingkup atau batasan dari domain e-commerce. Salah satu cara yang dapat
dipergunakan untuk dapat mengerti batasan-batasan dari sebuah e-commerce adalah
dengan mencoba mengkaji dan melihat fenomena bisnis tersebut dari berbagai dimensi,
seperti yang dijelaskan berikut ini.

Teknologi
Kontributor terbesar yang memungkinkan terjadinya e-commerce adalah teknologi
informasi, dalam hal ini perkembangan pesat teknologi komputer dan telekomunikasi. Tidak
dapat dipungkiri bahwa arena jual beli di dunia maya terbentuk karena terhubungnya
berjuta-juta komputer ke dalam sebuah jaringan raksasa (internet). Dari sisi ini e-commerce
dapat dipandang sebagai sebuah prosedur atau mekanisme berdagang (jual beli) di internet
dimana pembeli dan penjual dipertemukan di sebuah dunia maya yang terdiri dari sekian
banyak komputer.

Marketing dan “New Consumer Processes”


Dari segi pemasaran, e-commerce sering dilihat sebagai sebuah kanal atau cara
baru untuk berhubungan dengan pelanggan. Melalui e-commerce jangkauan sebuah
perusahaan menjadi semakin luas karena yang bersangkutan dapat memasarkan produk
dan jasanya ke seluruh dunia tanpa memperhatikan batasan-batasan geografis. Dengan
cara yang sama pula sebuah perusahaan dapat langsung berhubungan dengan end-
comsumers-nya.

Economic
E-commerce merupakan sebuah pemicu terbentuknya prinsip ekonomi baru yang
lebih dikenal dengan ekonomi digital (digital economy). Di dalam konsep ekonomi ini, semua
sumber daya yang dapat didigitalisasikan menjadi tak terbatas jumlahnya (bukan merupakan
“scarce of resources”) dan berpotensi menjadi public goods yang dapat dimiliki oleh siapa
saja dengan bebas. Di dalam konsep ekonomi ini pula informasi dan knowledge menjadi
sumber daya penentu sukses tidaknya para pelaku ekonomi melakukan aktivitasnya.
Beragam model bisnis (business model) pun diperkenalkan di dalam konsep ekonomi baru
ini yang belum pernah dijumpai sebelumnya. Dari segi produksi, selain physical value chain,
2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
diperkenalkan pula konsep virtual value chain yang sangat menentukan proses penciptaan
produk dan jasa di dunia maya.

Electronic Linkage
Di suatu sisi yang lain, banyak orang melihat e-commerce sebagai sebuah
mekanisme hubungan secara elektronis antara satu entiti dengan entiti lainnya. Dengan
adanya e-commerce, maka dua buah divisi dapat bekerja sama secara efisien melalui
pertukaran data elektronis; demikian juga antara dua buah kelompok berbeda seperti
misalnya antara kantor pemerintah dengan masyarakatnya; atau mungkin antara pelanggan
dengan perusahaan-perusahaan tertentu.

Information Value Adding


Di dalam e-commerce, bahan baku yang paling penting adalah informasi.
Sehubungan dengan hal ini, proses pertambahan nilai (value adding processes) menjadi
kunci terselenggaranya sebuah mekanisme ecommerce. Konsep ini dikuatkan dengan teori
virtual value chain yang menggambarkan bagaimana proses pertambahan nilai diberlakukan
terhadap informasi, yaitu melalui langkah-langkah proses: gathering, organizing, selecting,
synthesizing, dan distributing.

Market-Making
E-commerce dikatakan sebagai market-making karena keberadaannya secara
langsung telah membentuk sebuah pasar perdagangan tersendiri yang mempertemukan
berjuta-juta penjual dan pembeli di sebuah pasar digital maya (e-market). Di pasar maya ini
terjadi perdagangan secara terbuka dan bebas, karena masing-masing penjual dan pembeli
dapat bertemu secara efisien tanpa perantara. E-market juga disinyalir sebagai arena
perdagangan yang paling efisien karena kecenderungannya untuk selalu mencari bentuk-
bentuk perdagangan yang berorientasi kepada pembeli (customer oriented), disamping
struktur persaingan antar penjual produk dan jasa yang hampir berada dalam suasana
perfect competition.

Service Infrastructure
Konsep e-commerce ternyata tidak hanya membuahkan mekanisme transaksi jual
beli semata, namun ternyata banyak sekali jasa-jasa baru yang diperlukan sebagai sarana
pendukung aktivitas jual beli produk tersebut. Katakanlah jasa dari institusi keuangan untuk
menawarkan cara pembayaran secara elektronik, jasa dari vendor aplikasi yang
menawarkan cara melakukan transaksi secara aman (secure), jasa dari ISP

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
(internet service provider) yang menawarkan cara mengakses internet dengan cepat dan
murah, jasa perusahaan hosting yang menawarkan perangkat penyimpan data maupun
situs perusahaan yang bersangkutan, dan lain-lain.

Legal, Privacy, dan Public Policy


Sisi terakhir dalam melihat e-commerce adalah mencoba memandangnya dari unsur-
unsur semacam hukum, peraturan, kebijakan, proses, dan prosedur yang diberlakukan.
Secara tidak langsung terlihat bahwa interaksi perdagangan elektronis yang telah mengikis
batas-batas ruang dan waktu mau tidak mau mendatangkan tantangan baru bagi
pemerintah dan masyarakat dalam mencoba membuat regulasi tertentu agar di satu pihak
terbentuk lingkungan bisnis yang kondusif, sementara di pihak lain hak-hak individu maupun
masyarakat dapat terjaga dengan baik.
Berdasarkan kedelapan perspektif tersebut di atas dapat digambarkan lima domain
yang membatasi ruang lingkup dari e-commerce, yaitu masing-masing sebagai sarana
untuk:
• Enterprise Management, yang berarti menghubungkan divisi-divisi yang ada di dalam
perusahaan dengan cara mengalirkan informasi dari satu tempat ke tempat lainnya
melalui medium elektronik/digital (flow of information);
• Linking with Suppliers, yang berarti menghubungkan sebuah perusahaan dengan satu
atau keseluruhan mitra bisnisnya secara elektronik agar proses pemesanan dan/atau
pengadaan bahan mentah/baku produksi dapat dilakukan seefisien mungkin;
• Linking with Distributors/Retailer, yang berarti menghubungkan perusahaan dengan para
• distritributor, wholesaler, maupun retailer yang bertanggung jawab untuk menyebarkan
produk dari perusahaan ke tangan pelanggan;
• Interface with Consumers, yang berarti menghubungkan perusahaan dengan calon
pembelinya secara langsung (end-consumers) tanpa melalui perantara atau broker; dan
• Global E-Commerce Infrastructure, yang berarti menghubungkan perusahaan dengan
pihakpihak pendukung lain semacam vendor, ISP, lembaga keuangan, penyedia jasa
infrastruktur, dan lain-lain karena merekalah yang merupakan institusi pendukung dapat
terselenggaranya rangkaian proses transaksi e-commmerce secara utuh.

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Model Arsitektur Aplikasi E-Business
Di dalam menerapkan konsep e-business, peranan aplikasi sangatlah penting dan
krusial. Beragamnya kebutuhan untuk melayani pelanggan memaksa perusahaan untuk
membeli dan mengembangkan berbagai aplikasi bisnis maupun teknis. Sehubungan dengan
hal tersebut, memiliki arsitektur aplikasi e-business yang handal akan sangat menentukan
kinerja perusahaan dalam menghasilkan produk dan jasa yang dapat memuaskan
pelanggan. Bagaimana konsep sebuah arsitektur e-business yang baik?
Kebanyakan perusahaan di masa lalu biasanya mengembangkan aplikasi
berdasarkan fungsi-fungsi yang ada di perusahaan (berbasis struktur organisasi yang
dianut). Contohnya adalah aplikasi keuangan, aplikasi pemasaran, aplikasi sumber daya
manusia, aplikasi pengadaan, aplikasi manufaktur, dan lain sebagainya. Ketika perusahaan
hendak mengintegrasikan berbagai aplikasi ini untuk mengimplementasikan konsep e-

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
business, yang biasa dilakukan oleh manajemen adalah menghubungkan satu aplikasi
dengan lainnya sesuai dengan urut-urutan proses. Karena masing-masing aplikasi pada
mulanya dibangun sendirisendiri, maka untuk menghubungkannya biasanya dikembangkan
beberapa program antarmuka (interface) agar output dari sebuah aplikasi dapat dibaca
sebagai input dari aplikasi lainnya.

Konsep arsitektur sekuensial semacam ini memiliki kelemahan mendasar, yaitu pada
aspek kecepatan dan reliabilitas. Proses transformasi pada modul interface jelas
membutuhkan waktu tersendiri sehingga semakin banyak dibutuhkan modul interface pada
sebuah rangkaian proses akan semakin memperlambat kinerja aplikasi (throughput).
Padahal untuk menerapkan e-business, banyak sekali rangkaian proses yang harus
menghubungkan antara bagian backoffice perusahaan dengan para pelanggan secara
langsung. Masalah reliabilitas timbul karena sebuah data atau informasi harus melalui begitu
banyak titik aplikasi (termasuk modul interface) yang bekerja berdasarkan mekanisme IPO
(Input-Proses-Output). Distorsi terhadap data maupun informasi sangat besar potensinya
terjadi di masing-masing titik aplikasi yang ada.
Untuk mengatasi permasalahan ini ditawarkanlah sebuah konsep arsitektur baru
yang merubah prinsip sekuensial ke dalam apa yang dinamakan sebagai prinsip
sinkronisasi. Untuk meningkatkan reliabilitas data/informasi sambil meningkatkan kecepatan
proses, diperlukan sebuah aplikasi besar yang akan mensinkronisasikan mekanisme IPO
masing-masing unit dengan cara memusatkan data dan proses pada sebuah titik. Aplikasi
berbasis ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan salah satu contoh perangkat
lunak yang dibangun untuk mengatasi permasalahan ini. Berbagai rangkaian proses
2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
(business processes) yang dibutuhkan perusahaan tidak lagi dipetakan berdasarkan fungsi-
fungsi aplikasi yang ada pada masing-masing unit, tetapi dipetakan pada modul atau entiti
yang ada dan telah tersedia pada aplikasi ERP. Dilihat dari segi kecepatan, arsitektur
semacam ini jelah lebih baik dibandingkan dengan sekuensial karena data/informasi yang
dibutuhkan tidak harus berjalan melalui beberapa titik aplikasi melainkan langsung diambil
dari sebuah titik. Konsep sinkronisasi juga menawarkan tingkat reliabilitas yang tinggi karena
data/informasi yang dibutuhkan berasal dari satu sumber yang telah dikoordinasikan dengan
data/informasi dari berbagai aplikasi di tiap-tiap unit (misalnya dengan menggunakan
konsep replikasi, datawarehouse, buffer, dan lain sebagainya).
Konsep sinkronisasi di atas cukup baik dipergunakan untuk keperluan internal
perusahaan yang ingin mulai menerapkan konsep e-business sederhana. Sesuai dengan
evolusi berikutnya dari pengembangan ebusiness, biasanya perusahaan akan berkembang
dan ingin menghubungkan sistem internalnya dengan sistem aplikasi mitra-mitra bisnisnya.
Secara natural yang biasanya terjadi pada situasi ini adalah dua pihak yang berkepentingan
akan membuat modul aplikasi interface sebagai jalan keluarnya. Tentu saja fenomena
sekuensial akan terjadi kembali di sini, hanya saja skalanya menjadi lebih besar (antar
perusahaan, bukan antar unit di dalam perusahaan). Berdasarkan konsep supply chain
management dan/atau deman chain management, terlihat jelas bahwa di dalam dunia maya,
produk atau jasa harus melalui beberapa perusahaan dulu sebelum yang bersangkutan
dapat sampai ke tanah konsumen (end users). Dengan kata lain, factor kecepatan dan
realibilitas kembali akan menjadi pertanyaan besar sejalan dengan banyaknya titik-titik
perusahaan yang harus dilalui.
Untuk memecahkan masalah ini, sebuah konsep sinkronisasi yang dinamakan
sebagai “Metaprise Applications” diperkenalkan. Konsep arsitektur metaprise ini berpegang
pada dibutuhkannya sebuah hub untuk melakukan sinkronisasi akan data dan proses yang
terjadi pada masing-masing aplikasi perusahaan (enterprise application). Dewasa ini banyak
sekali dapat ditemukan di dunia maya perusahaan-perusahaan yang menawarkan jasanya
sebagai hub tersebut dengan mekanisme outsourcing. Perusahaan-perusahaan besar yang
memiliki brand product yang kuat biasanya mempercayakan distribusi produknya di dunia
maya melalui perusahaan hub ini untuk jaminan kecepatan dan keamanan. Alasan lain
adalah untuk mengurangi rumitnya atau kompleksnya sebuah perusahaan dalam
membangun aplikasi jika yang bersangkutan ingin menghubungkan seluruh rangkaian
proses dari hulu ke hilir. Disamping itu perusahaan tidak harus pula memikirkan
permasalahan standarisasi data dan aplikasi maupun hal-hal lainnya (seperti sistem
operasi,sistem database, dan lain-lain).

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Strategi Bertahan di Dunia Maya
Banyak orang lupa bahwa melakukan bisnis di dunia maya (e-business) sama sekali
berbeda dengan menjalankannya di dunia nyata, terutama bagi mereka yang menjual
produk atau jasa yang dapat didigitalisasikan (perusahaan dotcom murni). Ada dua hal
utama yang menyebabkan hal tersebut, yaitu:
1. Dari berbagai mekanisme, strategi, cara, skenario, kebijakan, teknik, dan sumber
daya yang ada, banyak sekali yang dapat dengan mudah ditiru oleh para pesaing
dalam waktu yang relatif singkat; dan
2. Tidak semua hal yang ada di dalam e-business memiliki tingkat atau platform
pertumbuhan yang sama, dalam arti kata sangat sulit untuk mendapatkan dan
mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage).
Untuk menyusun strategi agar dapat paling tidak dapat bertahan di lingkungan
persaingan yang sangat ketat, paling tidak ada tujuh modal utama (entiti) yang harus
diperhatikan oleh perusahaan sehubungan dengan dua hal tersebut di atas, yaitu masing-
masing:
1. Products and Services;
2. Market Access;
3. Solutions;
4. Ideas and Expertise;
5. Attitude and Behaviors;
6. Capabilities and Relationships; dan
7. The Capacity to Learn.

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Dari kedelapan entiti tersebut, produk dan jasa merupakan hal yang paling mudah ditiru oleh
para pesaing. Hal ini disebabkan karena untuk jenis produk dan jasa yang dapat
didigitalisasikan, yang dibutuhkan para pesaing adalah membuat atau mengembangkan
produk dan jasa yang sama karena selain mudah untuk diproduksi, biayanyapun tergolong
sangat murah (misalnya biaya duplikasi, biaya penyimpanan, dan biaya distribusi). Karena
bahan mentah dari jenis produk dan jasa ini adalah bit-bit digital (sinyal digital), maka
kesempatan untuk membuat atau menambah value terhadap produk dan jasa yang adapun
sangat sulit (alasan lain adalah karena dengan mudahnya orang lain dapat menduplikasi
produk dan jasa yang ada tanpa ada karakteristik yang hilang, atau identik).
Demikian pula halnya dengan kesempatan mengakses beragam pasar yang ada di
dunia maya. Seperti diketahui bersama, lingkungan di dunia maya telah menerapkan konsep
perdagangan bebas dan terbuka karena setiap individu dapat bertemu dengan individu
siapapun di dunia maya tanpa ada entiti atau organisasi lain yang menghalanginya.
Disamping itu, masing-masing individu atau organasisasi tidak terlampau sulit untuk dapat
masuk ke pasar atau industri yang ada di dunia maya, karena yang mereka butuhkan pada
dasarnya adalah koneksi ke internet beserta seperangkat hardware dan software yang
sederhana. Melihat hal ini, tidak ada keunggulan kompetitif yang dapat diraih sehubungan
dengan aspek penguasaan terhadap akses ke pasar virtual.

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Solusi atau pemecahan masalah terhadap berbagai problema yang ada merupakan
hal yang kerap menimpa para pelanggan, dan disanalah perusahaan datang untuk
menawarkan produk dan/atau jasanya. Dan adalah tanggung jawab manajemen untuk dapat
selalu mencari peluang dan fokus pada pendefinisian masalah yang ada di pasar (para
calon pelanggan yang potensial). Kemampuan perusahaan untuk melakukan hal ini akan
sangat bergantung pada kreativitas dan inovasi manajemen dan karyawannya. Semakin
tinggi kemampuan, kompetensi, dan keahlian sumber daya manusia perusahaan dalam
menemukan dan menawarkan solusi kepada pelanggan, semakin tinggi tingkat keunggulan
kompetitif yang dimiliki. Disamping itu, hal tersebut sangat sulit diimitasi atau ditiru oleh para
pesaing karena semua knowledge yang ada berada di kepala (otak) masing-masing
individu.
Pada akhirnya, tingkatan yang lebih tinggi lagi adalah jika disamping ide, perusahaan
juga memiliki sejumlah ahli (expert) di bidang yang bersangkutan, karena ide tidak memiliki
arti apa-apa jika tidak ada orang yang sanggup mengejawantahkannya secara operasional.
Tentu saja selain sulit dicari, dibutuhkan sumber daya finansial yang tidak kecil untuk
merekrut ahli yang handal di bidangnya. Oleh karena itu, barangsiapa memiliki tenaga ahli
yang baik, akan sulit bagi pesaingnya untuk melakukan hal-hal yang keluar dari ide maupun
inovasi para ahli terkait.
Memiliki sumber daya manusia yang handal, terutama jika dilihat dari aspek
intelektualitas, kompetensi, dan keahlian, belum tentu merupakan value yang berarti bagi
perusahaan jika tidak didampingi dengan sikap dan perilaku profesional dari individu-individu
tersebut. Harap diperhatikan bahwa di dalam dunia ebusiness, tingkat prosentase
perpindahan sumber daya manusia dari satu perusahaan ke perusahaan lain sangatlah
tinggi; dalam arti kata, perusahaan akan sangat mudah kehilangan aset sumber daya
manusianya yang sangat berharga. Sehubungan dengan hal ini, maka sikap profesionalitas
yang dipadu dengan jiwa entrepreneurship merupakan suatu kombinasi yang ideal untuk
dapat membentuk suatu kekuatan yang sulit ditiru oleh para pesaing. Perpaduan ini pula
yang sanggup meningkatkan kinerja perusahaan secara signifikan dan membuatnya tumbuh
dengan pesat. Hal selanjutnya yang dapat meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan
adalah bagaimana kapabilitas manajemen dalam menjalin relasi pada jejaring perusahaan
yang ada di dunia maya (internetworking). Hubungan ini sangatlah penting karena
kecenderungan berlakunya hukum “zero sum game” di dunia maya yang membuat jika
perusahaan tidak dapat memiliki mitra bisnis yang handal, akan sulit baginya untuk dapat
bertahan. Relasi juga berarti adanya format “take and give” yang saling menguntungkan
berbagai pihak yang berkolaborasi (aliansi), karena tanpa adanya kolaborasi yang kuat,
akan sangat sulit dapat mengalahkan para pemain besar (ingat fenomena “collaboration to
compete”).
2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Pada akhirnya, hal yang terpenting yang harus dimiliki oleh sebuah perusahaan
adalah kemampuannya untuk belajar secara cepat. Belajar dari fenomena bisnis 24/7 yang
terjadi di dunia maya, belajar dari kesalahan yang dilakukan perusahaan maupun orang lain,
belajar memahami kebutuhan pelanggan, belajar mengkaji perilaku pasar virtual, belajar
teknik meningkatkan perusahaan secara signifikan, belajar membagi dan mengelola
pengetahuan dan informasi dengan orang lain, dan lain sebagainya. Kemampuan ini
sangatlah sulit kalau tidak mustahil untuk ditiru oleh perusahaan lain, karena telah melebur
dan menjadi budaya perusahaan. Hal ini pula yang akan menjadi modal utama bagi
perusahaan untuk dapat mengembangkan usahanya secara cepat, menuju pada visi dan
misi yang dicanangkan.

Daftar Pustaka

 DR Indrajit Eko Richardus, Electronic Commerce Strategi dan konsep bisnis di dunia
maya, APTIKOM, 2002

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN

Arsitektur
management E-
Business
Prilaku pelanggan dalam
membeli

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

04
Ilmu Komputer Sistem Informasi 18053 Andi Nugroho, ST,.Mkom

Abstract Kompetensi
Memahami tentang prilaku pelanggan Output yang dihasilkan setiap
dalam membeli barang. mahasiswa diharapkan mampu untuk
melihat pasar saat ini dalam
menentukan trand jual beli barang
dalam memanfaatkan teknologi portal.
Consumer Behavior: Arti dan Mengapa Penting salam
Komunikasi Pemasaran
Yang dimaksud dengan consumer behavior (arti perilaku konsumen):

“Consumer behavior can be defined as the behavior that customer display in searching for,
purchasing, using, evaluating, and disposing of products, services, and ideas they expect
will satisfy their needs”.

(perilaku yang diperlihatkan konsumen saat mencari, membeli, menggunakan,


mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan
konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa
yang ditawarkan)
Shiffman dan Kanuk (2000)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Consumer Behavior


Sebuah test yang melibatkan seorang balita yang baru bangun tidur. Kira-kira dari ketiga
benda, mana yang lebih dulu dipilih (empeng, tumbler berisi susu, pentungan)?

Mulanya sang ayah mengira si balita akan memilih tumbler berisi susu, karena berasumsi
bahwa setelah tidur beberapa jam maka si balita akan merasa haus dan lapar. Pada
kenyataanya si balita justru mengambil empeng dan pentungan, setelah itu justru pergi dan
tidak melirik tumbler susu tersebut.

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Consumers are Unpredictable. Best you can do is to know them better!!

Test ini memperlihatkan bagaimana si balita keinginan dan tindakannya bisa sangat tidak
terduga, sama halnya dengan konsumen. Si ayah pun menyediakan 3 opsi benda tersebut
bukan tanpa alasan tapi berdasarkan asumsi-asumsi yang ia susun berdasarkan
pengetahuannya tentang si balita. Demikian pula dalam komunikasi pemasaran kita penting
untuk mengenali dan mengetahui lebih dalam perihal konsumen kita. Memang – konsumen
sangat tidak terduga – namun dengan mengenali konsumen maka setidaknya kita bisa
menawarkan opsi-opsi yang paling mendekati keinginan konsumen.

Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen:

Budaya:

adalah kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan tingkah laku yang dipelajari
oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Beberapa strategi pemasaran bisa dilakukan berkenaan dengan pemahaman budaya suatu
masyarakat. Dengan memahami budaya suatu masyarakat, pemasar dapat merencanakan
strategi pemasaran pada penciptaan produk, segmentasi dan promosi.

Pengaruh budaya sangat alami dan otomatis sehingga pengaruhnya terhadap perilaku
sering diterima begitu saja. Misalnya, di budaya yang membiasakan menggosok gigi dua kali
sehari dengan pasta gigi akan merasa bahwa itu kebiasaan yang baik bila dibandingkan
dengan budaya yang tidak mengajarkan menggosok gigi dua kali sehari. Konsumen melihat
diri mereka sendiri dan bereaksi terhadap lingkungan mereka berdasarkan cultural
framework yang mereka miliki. Setiap individu mempersepsi dunia dengan kacamata
budaya mereka sendiri.

Budaya ada untuk memuaskan kebutuhan masyarakat. Budaya memberikan petunjuk, dan
pedoman dalam menyelesaikan masalah dengan menyediakan metode “tried-and-true”
dalam memuaskan kebutuhan fisiologis, personal dan sosial.

Misalnya: Budaya memberikan peraturan dan standar mengenai kapan. Kapan waktu kita
makan, dan apa yang harus dimakan tiap jam-jam makan.

Sub Budaya:

Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya – sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan
identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya.

Terdapat enam dimensi nilai budaya pada berbagai budaya yang berbeda (McCarty &
Hattwick: 1992) sebagai berikut:

 Individual versus kolektif

 Maskulinitas/feminitas

 Orientasi waktu

 Menghindari ketidakpastian

 Orientasi aktivitas

 Hubungan dengan alam

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Kelas Sosial:

adalah pelapisan sosial yang terjadi pada masyarakat (divisi masyarakat yang relatif
permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah
laku yang serupa)

Variabel yang membentuk kelas sosial dapat berupa:

1. Ekonomi : Pekerjaan, Pendapatan, dan Kekayaan

2. Interaksi : Prestis pribadi, Asosiasi, Sosialisasi

3. Politik : Kekuasaan, Kesadaran kelas, dan Mobilitas /suksesi.

Keluarga:

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat
dan telah diteliti secara mendalam, pemasar tertarik dalam peran dan pengaruh suami,
istri dan anak-anak pada pembelian berbagai produk dan jasa.

Peran & Status:

Peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang menurut orang-orang yang
ada disekitarnya. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang
diberikan oleh masyarakat. Orang seringkali memilih produk yang menunjukkan
statusnya dalam masyarakat

Konsep Nilai Merek


Berdasarkan Aaker (1996: 95), terbagi menjadi 3 nilai yg dijanjikan sebuah merek, yaitu
nilai fungsional, nilai emosional dan nilai ekspresi diri. Sementara berdasarkan
Temporal (2000: 25) hanya terdapat 2 nilai suatu merek, yaitu nilai rasional dan nilai
emosional.

Nilai Fungsional Merek

Nilai yg paling mudah dilihat adalah nilai fungsional, yaitu nilai yg diperoleh dari atribut
produk yg memberikan kegunaan (utility) fungsional kepada konsumen. Nilai ini
2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
berkaitan langsung dengan fungsi yg diberikan oleh produk atau layanan kepada konsumen.
Jika memiliki keunggulan secara fungsional, maka sebuah merek mendominasi kategori.

Contoh:

Karena diproses dengan dua kali penyaringan, Filma adalah minyak goreng paling jernih.

Dengan kandungan kalsium tinggi, Calsimex mencegah pengeroposan tulang.

Nilai Emosional Merek

Bila konsumen mengalami perasaan positif (positive feeling) pada saat membeli atau
menggunakan suatu merek, maka merek tersebut memberikan nilai emosional. Pada
intinya nilai emosional berhubungan dengan perasaan, yaitu perasaan positif apa yg akan
dialami konsumen pada saat membeli produk.

Contoh:

Aman dalam Volvo

Pribadi yg sukses dalam BMW

Sehat kalau minum Aqua

Kuat dan Berani kalau minum M-150.

Nilai Ekspresi Diri Merek

Aaker (1996: 101) mengakui bahwa nilai ekspresi diri merupakan bagian dari nilai
emosi. Kalau nilai emosional berkaitan dengan perasaan positif (misalnya nyaman,
bahagia, bangga), maka ekspresi diri berbicara tentang “bagaimana saya di mata orang lain
maupun diri saya sendiri”. Nilai emosional berpusat pada diri sendiri, maka nilai ekpresi
diri berpusat pada publik.

Contoh:

Maskulin diekspresikan oleh Marlboro

Ceria diekspresikan oleh Fanta

Berjiwa petualang diekspresikan oleh Djarum

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Piramida Nilai Davis

Davis (2000: 55-72) dalam Simamora mengatakan bahwa keseluruhan asosiasi terhadap
merek dapat dipadatkan menjadi 3 bagian:

 fitur dan atribut

 manfaat

 keyakinan dan nilai.

Bagi Davis, fitur dan atribut merupakan faktor dasar yg harus dipenuhi setiap merek
(function benefits). Manfaat merek (Davis) terdiri dari manfaat fungsional dan emosional.
Pengertiannya sama dengan pendapat Aaker Keyakinan & Nilai (Davis) berkaitan dengan
kebanggaan, kemantapan diri, keyakinan, dan kebahagiaan yg dipenuhi atau dijanjikan oleh
merek. Apabila sudah memiliki asosiasi di tingkat ke-3, menurut Davis sebuah merek akan
menikmati loyalitas konsumen yg tinggi.

Rational & Emotional Approach


Pemasaran rasional merupakan strategi pemasaran yang dirancang berdasarkan motivasi
konsumen dalam memilih produk karena alasan rasional (Kartajaya,2004:12) Andreani
(2007:2) berpendapat bahwa “dengan berpikir (think) dapat merangsang kemampuan
intelektual dan kreativitas seseorang”. Schmitt dalam Rini (2009:3) perusahaan berusaha

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
untuk menantang konsumen, dengan cara memberikan problem-solving experiences, dan
mendorong pelanggan untuk berinteraksi secara kognitif dan/atau secara kreatif dengan
perusahaan atau produk. Iklan pikiran biasanya lebih bersifat tradisional, menggunakan
lebih banyak informasi tekstual, dan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang tak
terjawabkan

Menurut Schmitt cara yang baik untuk membuat think campaign berhasil adalah:

(1) menciptakan sebuah kejutan yang dihadirkan baik dalam bentuk visual, verbal
ataupun konseptual,

(2) berusaha untuk memikat pelanggan dan

(3) memberikan sedikit provokasi.

Pembelian yang didasari motivasi emosional terjadi pada saat proses penyeleksian barang
atau jasa, didasari oleh alasan yang subjektif dan pribadi, seperti misalnya kebanggaan,
ketakutan, afeksi atau status. Pemasaran emosional merupakan strategi pemasaran yang
dirancang berdasarkan keinginan membeli konsumen untuk dapat mengekspresikan emosi
dan perasaanya (Kertajaya, 2004).

Menurut Schmitt dalam Rini (2009:3): dua hal yang harus diperhatikan dan dipahami, yaitu:
a. Suasana hati (moods), merupakan affective yang tidak spesifik. Suasana hati dapat
dibangkitkan dengan cara memberikan stimuli yang spesifik. Suasana hati merupakan
keadaan afektif yang positif atau negatif. Suasana hati seringkali mempunyai dampak yang
kuat terhadap apa yang diingat konsumen dan merek apa yang mereka pilih.

b. Emosi (emotion), lebih kuat dibandingkan suasana hati dan merupakan pernyataan
afektif dari stimulus yang spesifik, misalnya marah, irihati, dan cinta. Emosi-emosi tersebut
selalu disebabkan oleh sesuatu atau seseorang (orang, peristiwa, perusahaan, produk, atau
komunikasi).

Portal dalam Peranan consumer Behavior

Portal menyediakan kombinasi “out of the box“ (di luar kotak) dan pengaturan
fungsionalitas sesuai keinginan yang memungkinkan user untuk menemukan,
mengatur, mengkategorikan, dan menggunakan isi dan aplikasi-aplikasi. Walau tidak

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
semua portal mempunyai feature (keistimewaan) tersebut, hal ini menggambarkan
pandangan tingkat tinggi dari elemen-elemen yang bisa dibuat sebagai solusi portal.

Taksonomi (taxonomy) – Walau taksonomi dapat didefinisikan


sebagai direktori isi (konten) untuk sebuah informasi perusahaan yang tak
terstruktur, ini bisa dikelompokkan sesuai isi dan dipresentasikan kepada user
dengan berbagai cara. Baik substansi dan tingkah laku dari direktori yang
ditetapkan sebagai taksonomi untuk sebuah perusahaan.
Daftar bertakik, pohon klasifikasi dan hirarki adalah cara lain menggambarkan
struktur taksonomi, bagaimanapun jua, hal ini akan memberi kita cara untuk
mengorganisasikan isi ke dalam struktur yang mudah dibrowse oleh pengguna
portal.

Direktori – Direktori portal adalah organisasi dari isi dalam struktur dan
hirarki kategori. Direktori merupakan implementasi dari taksonomi
(pengklasifikasian) portal perusahaan.

Browse atau navigasi dokumen – Feature ini memungkinkan pengguna


portal untuk mencari isi dengan menelusuri struktur direktori.

Search (pencarian) – Bagian fundamental dari implementasi portal adalah


kemampuannya mencari (search), dengan mengindeks atau merujuk isi perusahaan
dari sistem penyimpanan yang beraneka ragam dan memungkinkan pengguna
untuk mencari dan memperoleh isi didasarkan kriteria pilihan. Pencarian melintasi
banyak portal yang beraneka dan aplikasi terintegrasi yang direferensikan sebagai
“kumpulan“ atau pencarian jaringan. Dalam skenario ini, pengguna dapat
menspesifikasikan kriteria pencarian sekali, tetapi memperoleh links dari isi yang
berkaitan dari bermacam-macam sumber data yang menjadi sasaran pencarian.

Manajemen isi (konten) – Manajemen isi adalah proses penciptaaan,


kontribusi, pemunculan kembali, persetujuan, publikasi, pengiriman, dan
pemeliharaan konten yang terintegrasi dengan melalui portal atau website lain.
Manajemen isi biasanya berbentuk teks dan grafis yang bisa dilihat dari web

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
browser.

Manajemen dokumen – Manajemen dokumen sama dengan


manajemen konten, meskipun ini didasarkan pada kontrol dan manajemen
dokumen perusahaan (berbeda dari halaman web) yang disimpan dalam file
elektronik, termasuk image hasil scan dari kertas dokumen. Ini juga termasuk
pengecekan dokumen masuk dan keluar untuk memastikan kontrol versi.

Pengaturan end user – Pengaturan yang didasarkan pada kemampuan


portal untuk memungkinkan penggunannya mengatur penampilan mereka sendiri
(pada atribute interface look – and – feel). Pengaturan umumnya
mengakomodasikan penampilan dari pola warna, modul, dan lay out dari modul dan
konten dari halaman portal.

Personalisasi – Personalisasi portal dapat dilihat pada berbagai


tingkatan. Setiap pengguna dapat mempunyai setting untuk setiap fungsi portal
yang dapat mereka gunakan. Sebuah komunitas, atau kelompok pengguna, dapat
mempunyai setting tersendiri dan setting tersebut dapat diluncurkan ke level
organisasi. Portal menyediakan kerangka bagi penggunanya untuk menyimpan
setting dan menyesuaikan isinya seperti apa yang mereka ingin lihat.

Penemu ahli (Expert locator) – Dalam rangka menolong pengguna


mencari informasi yang penting bagi mereka, sebuah portal bisa sangat berguna
dalam menemukan “ahli” dalam suatu organisasi. Ini merupakan perluasan konsep
dari pengetahuan perusahaan untuk memasukkan orang dan keahliannya masing-
masing. Dalam beberapa kasus, keahlian (skill) ini tercermin dari fungsi pekerjaan
dan tipe informasi yang mereka tangani. Dalam kasus yang lain keahlian ini
bersifat eksplisit.

Kolaborasi (kerja sama) – Sebuah solusi EIP (Enterprise Information


Portals) dapat menjadi alat kolaborasi yang sangat kuat. Fungsi kolaborasi
memungkinkan kelompok pengguna bekerja bersama untuk berbagi ide dan
menyelesaikan kerja sebagai tim. Kolaborasi menyertakan interaksi elektronik

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
diantara pengguna dalam lokasi fisik yang berbeda dalam waktu nyata (real time)
“syncronous“ dan dalam waktu berbeda “asyncronous“. Forum kolaborasi berupa
pesan instan (instan messaging) “chat“, ruang kerja tim, dan forum diskusi,
sharing document, papan elektronik, konferensi virtual, dan konferensi video.

Business intellegence – Sebagian besar portal perusahaan dapat


berfungsi sebagai universal front-end untuk komponen yang berbeda dari solusi
business intelegence, membantu penggunanya membuat keputusan bisnis yang
lebih baik. BI memasukkan pelaporan perusahaan, laporan ad hoc (khusus),
analisis OLAP dan multidimensi, dan laporan pengecualian.

Alerts - Alerts adalah pemberitahuan adanya event atau perubahan yang


didasarkan pada satu atau lebih kondisi yang melibatkan informasi tunggal atau
beragam atau sumber aplikasi. Pemberitahuan ini dapat dikirim ke portal sebagai
mekanisme lain seperti email atau peralatan wireless. Alerts biasanya
mengakomodasikan keinginan pengguna individual, diantaranya mekanisme
pengiriman dan format, kondisi yang memicu alerts, dan frekuensi pemberitahuan.

Langganan/Apa berita terbaru? – Beberapa portal (dan webste lain


dan aplikasi-aplikasi lain) memungkinkan individual untuk mendaftar pada topik
yang menarik atau berlangganan “subscribe” pada sebagian komponen atau
berdasar kategori isi (konten). Portal akan memberitahukan pelanggan ketika isi
berubah atau isi yang baru ditambahkan.

Workflow (aliran kerja) – Aliran kerja didasarkan pada manajemen


elektronik efisien dari proses bisnis, termasuk peranan, tugas, template, penilaian,
penyetujuan, dan prosedur kenaikan. Dalam portal, sistem workflow ini
diselenggarakan dan dintegrasikan untuk meningkatkan interaksi antar komponen
modul portal yang berbeda yang melalui aliran proses bisnis. Dalam hal ini,
pemberitahuan mengingatkan bahwa tahapan atau tugas dari workflow (aliran kerja)
telah ditentukan sudah dikirim ke portal kepada penggunanya.

Single Sign-on. Kemampuan untuk melihat informasi dari berbagai

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
macam sistem, berbagai macam format, yang ditampilkan dalam satu halaman
dengan harapan memberikan manfaat besar pada komunitas pengguna portal.
Hasil ini secara signifikan akan mengurangi training dan orientasi pekerja,
sebagai penghematan waktu dari pengguna yang dapat memonitor dan update
beraneka ragam sistem melalui tampilan web tunggal dari perusahaan.
Semenjak sistem yang berbeda menyusun sebuah halaman portal bisa
diamankan dengan user login yang berbeda, solusi single sign- on memfasilitasi
navigasi diantara sistem dalam pola otentifikasi tunggal.

Daftar Pustaka

 Sandiwarno Sulis, Konsep Portal dan Manajemen Konten, modul Universitas Mercu
Buana 2013

 Kartika Cherry, SIP, M.Si, Strategic Brand Communication, Overview consumer


behavior dalam komunikasi pemasaran, modul Universitas Mercu Buana 2013

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id

MODUL PERKULIAHAN

Manajemen
Arsitektur E-
Business
Sistem Keamanan Komunikasi
Dalam E-Commerce

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

05
Ilmu Komputer Sistem Informasi 18053 Andi Nugroho, ST,.Mkom

Abstract Kompetensi
Mengetahui hal-hal apa saja yang Output yang dihasilkan mahasiswa
harus diketahui dalam mengamankan mengetahui langkah-langkah dalam
website e-commerce . mempertahankan e-commerce.
Pendahuluan
Konsep Dasar Keamanan e-Commerce Secure Socket Layer
Informasi yang dikirim melalui Internet biasanya menggunakan seperangkat aturan yang
disebut TCP / IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol). Informasi ini dibagi
menjadi paket-paket dan bernomor secara berurutan. Masing-masing paket dikirim melalui
rute yang berbeda. PKI dan SSL menggunakan sertifikat digital untuk memastikan privasi
dan otentikasi. Prosedur adalah seperti client mengirimkan pesan ke server, yang menjawab
dengan sertifikat digital. Menggunakan PKI, server dan client bernegosiasi untuk membuat
sesi kunci, yang merupakan kunci rahasia simetris khusus diciptakan untuk transmisi
tertentu. Setelah sesi kunci sepakat, komunikasi berlanjut dengan sesi ini kunci dan sertifikat
digital. PCI, SET, Firewalls and Kerberos : PCI, SET, Firewall dan Kerberos Standar enkripsi
yang digunakan e-commerce saat ini adalah SET (Secure Electronic Transaction). Selain
digunakan untuk pembayaran dengan credit card, SET juga digunakan untuk pembayaran
dengan smartcard. Dengan menggunakan SET, kerahasiaan informasi customer (berupa
nama dan nomor kartunya) bisa terjaga dengan baik. SET juga bisa menjaga autotentifikasi
atau identitas penjual dan customer, sehingga tidak bisa disalahgunakan oleh sembarang
orang. SET menggunakan suatu kriptografi khusus bernama asymmetric cryptography untuk
menjamin keamanan transaksi. Asymmetric cryptography ini juga disebut dengan nama
Public-key Cryptography. Enkripsi ini menggunakan dua kunci/key (yaitu kode), satu kunci
digunakan untuk meng-enkripsi data, dan kunci lainnya untuk men-dekripsi data tersebut.
Kedua kunci tersebut terhubung secara matematis dengan rumus tertentu, sehingga data
yang telah di-enkripsi oleh suatu kunci hanya bisa di-dekripsi dengan menggunakan kunci
pasangannya.
Rincian kartu kredit dapat dikirim secara aman dengan SSL, tetapi sekali tersimpan di server
mereka rentan terhadap luar hacking ke server dan jaringan yang menyertainya. Kartu PCI
(peripheral component interconnect: hardware) sering ditambahkan untuk perlindungan, oleh
karena itu, atau pendekatan lain sama sekali diterapkan: SET (Secure Electronic
Transaction). Dikembangkan oleh Visa dan Mastercard, SET menggunakan PKI untuk
privasi, dan sertifikat digital untuk autentikasi yang tiga pihak: pedagang, nasabah dan bank.
Lebih penting lagi, informasi yang sensitif tidak dilihat oleh para pedagang, dan tidak
disimpan di server pedagang. Firewall (perangkat lunak / perangkat keras) melindungi
server, jaringan dan individu PC dari serangan virus dan hacker. Tidak kalah pentingnya
adalah perlindungan dari kejahatan atau kecerobohan dalam sistem, dan banyak
perusahaan yang menggunakan protokol Kerberos, yang menggunakan kriptografi kunci
rahasia simetrik untuk membatasi akses ke karyawan yang berwenang.

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Tujuan-tujuan Sistem Keamanan Informasi:
1. Confidentially: menjamin apakah informasi yang dikirim tersebut tidak dapat
dibuka atau tidak dapat diketahui oleh orang lain yang tidak berhak.
2. Integrity: menjamin konsistensi data tersebut apakah masih utuh sesuai
aslinya atau tidak, sehingga upaya orang-orang yang tidak bertanggung
jawab untuk melakukan penduplikatan dan perusakan data bisa dihindari.
3. Availability: menjamin pengguna yang sah agar dapat mengakses informasi
dan sumber miliknya sendiri.
4. Legitimate Use: menjamin kepastian bahwa sumber tidak digunakan oleh
orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
5. Sistem Keamanan Informasi
Merupakan penerapan teknologi untuk mencapai tujuan-tujuan keamanan
system informasi dengan menggunakan bidang-bidang utama yaitu:

 Sistem Keamanan Komunikasi (Communications security) merupakan


perlindungan terhadap informasi ketika di kirim dari sebuah sistem ke
sistem lainnya.
 Keamanan Komputer (Computer security) adalah perlindungan
terhadap sistem informasi komputer itu sendiri.
 Keamanan secara fisik seperti pengamanan oleh penjaga keamanan,
pintu yang terkunci, sistem control fisik lainnya, dan sebagainya.
 Keamanan Personal meliputi kepribadian orang-orang yang
mengoperasikan atau memilki hubungan langsung dengan sistem
tersebut.
 Keamanan administrative contohnya mengadakan control terhadap
perangkat-perangkat lunak yang digunakan, mengecek kembali
semua kejadian-kejadian yang telah diperiksa sebelumnya dan
sebagainya.
 Keamanan media yang digunakan meliputi pengontrolan terhadap
media penyimpanan yang ada dan menjamin bahwa media
penyimpanan yang mengandung informasi sensitive tersebut tidak
mudah hilang begitu saja.

 Konsep Dasar e-Commerce:


 Security Policy (Kebijaksanaan keamanan yang digunakan)
merupakan satu set aturan yang diterapkan pada semua
2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
kegiatan-kegiatan pengamanan dalam security domain.
Security domain merupakan satu set sistem komunikasi dan
computer yang dimiliki oleh organisasi yang bersangkutan.

 Authorization (Otorisasi) berupa pemberian kekuatan secara


hukum untuk melakukan segala aktifitasnya
 Accountability (kemampuan dapat diakses) memberikan akses
ke personal security.
 A Threat(ancaman yang tidak diinginkan) merupakan
kemungkinan-kemungkinan munculnya seseorang, sesuatu
atau kejadian yang bisa membahayakan aset berharga
khususnya hal-hal yang berhubungan dengan confidentiality,
integrity, availability dan legitimate use.
 An Attack(serangan yang merupakan realisasi dari ancaman),
pada system jaringan computer ada dua macam attack, yaitu
passive attack dan active attack.
 Safeguards(pengamanan) meliputi control fisik, mekanisme,
kebijaksanaan dan prosedur yang melindungi informasi
berharga dari ancaman-ancaman yang mungkin timbul setiap
saat.
 Vulnerabilities(lubang-lubang kemaan yang bisa ditembus)
 Risk(resiko kerugian) merupakan perkiraan nilai kerugian yang
ditimbulkan oleh kemungkinan adanya attack yang sukses.
 Risk Analysis(analisa kerugian) merupakan proses yang
menghasilkan keputusan apakah pengeluaran yang dilakukan
terhadap safeguards benar-benar bisa menjamin tingkat
keamanan yang diinginkan.

Threats(ancaman):
 System Penetration: orang-orang yang tidak berhak,
mendapatkan akses ke sistem computer dan diperbolehkan
melakukan segalanya.
 Authorization Violation: Ancaman berupa pelanggaran atau
penayalahgunaan wewenang legal yang dimiliki oleh
seseoarang yang berhak.

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
 Planting: Ancaman yang terencana misalnya Trojan horse
yang masuk secara diam-diam yang akan melakukan
penyerangan pada waktu yang telah ditentukan.
 Communications Monitoring: penyerang dapat melakukan
monitoring semua informasi rahasia.
 Communications Tampering: penyerang mengubah informasi
transaksi di tengah jalan pada sebuah jaringan komunikasi dan
dapat mengganti sistem server dengan yang palsu.
 Denial of Service (DoS): Penolakan service terhadap client
yang berhak.
 Repudiation: Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi
atau sebuah komunikasi yang terjadi dikarenakan sesuatu
yang bersifat senagja, kecelakaan ataupun kesalahan teknis
lainnya.

Safeguards:
Yang dilakukan safeguards yaitu:

 Mencegah munculnya threats (ancaman) sebelum benar-


benar terealisasi
 Meminimalisasikan kemungkinan terjadinya ancaman tersebut.
 Mengurangi akibat yang timbul karena ancaman yang sudah
terealisasi.

Security service safe guards:


 Authentication Service: memberikan kepastian identitas
pengguna.
a. Entity authentication: contohnya password.
b. Data origin authentication: membuktikan sah tidaknya
identitas dalam bentuk pesan tertulis.

 Access Control Services: melindungi semua fasilitas dan


sumber-sumber yang ada dari akses-akses yang tidak berhak.
- Confidentiality Service: memberikan perlindungan terhadap
informasi yang berusaha disingkap oleh orang

lain yang tidak berhak.


2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
 Data Integrity Srevice: perlindungan terhadap ancaman yang
dapat mengubah data item seandainya ini terjadi di dalam
lingkungan security policy.
 Non-Repudiation Service: melindungi user melawan ancaman
yang berasal dari user berhak lainnya seperti kesalahan
penolakan ketika transaksi atau komunikasi sedang terjadi

Sistem keamanan di dalam dunia komputer mulai menjadi perhatian serius para
peneliti dan praktisi teknologi informasi semenjak diketemukannya teknologi jaringan
komputer. Yang menjadi pemicu berkembangnya isu di bidang ini adalah karena adanya
fenomena pengiriman data melalui media transmisi (darat, laut, dan udara) yang mudah
“dicuri” oleh mereka yang tidak berhak. Data mentah dari sebuah komputer yang dikirimkan
ke komputer lain pada dasarnya rawan terhadap “interfensi” dari pihak ketiga, sehingga
diperlukan suatu strategi khusus agar paling tidak dua hal terjadi (Kosiur, 1997):
1. Data yang dikirimkan tidak dapat secara “fisik” diambil oleh pihak lain yang
tidak berhak; atau
2. Data yang dikirimkan dapat “diambil secara fisik”, namun yang bersangkutan
tidak dapat membacanya. Secara prinsip, pencapaian obyektif kedua lebih mudah
dibandingkan dengan yang pertama, karena untuk dapat memproteksi data secara fisik
memerlukan teknologi dan biaya yang teramat besar. Prinsip yang kedua sebenarnya sudah
lama berkembang dalam dunia ilmu pengetahuan pada umumnya, yaitu ketika
diperkenalkan ilmu sandi (menyamarkan data asli atau data yang sebenarnya ke dalam
bentuk lain dengan menggunakan metoda pemetaan tertentu), seperti yang diajarkan di
kalangan kepanduan (pramuka) atau militer. Di dalam dunia komputer, teknik penyadian
tersebut dinamakan sebagai encryption dan decryption. Encryption adalah proses
pengkodean data mentah menjadi data samaran dengan teknik pemetaan tertentu,
sementara decryption adalah proses pemetaan kembali dari data samaran menjadi data
aslinya. Mekanisme penyandian
yang terjadi di dalam dunia internet adalah sebagai berikut. Katakanlah dua orang yang
berbeda lokasi ingin melakukan pertukaran dokumen melalui internet. Si pengirim dan si
penerima masing-masing memiliki sebuah “kunci” (misalnya
sebuah “password”) yang akan dipergunakan sebagai variabel dalam melakukan
pemetaan. Berdasarkan rumus atau formula pemetaan tertentu (misalnya rumus

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
matematika sederhana), teks dokumen asli akan diacak atau dienkripsi menjadi sebuah teks
yang baru (cipher text). Teks yang “tidak dapat dibaca” ini kemudian barulah dikirimkan ke
penerima melalui jalur internet. Untuk dapat membacanya, si penerima akan menggunakan
“kunci” yang sama untuk mendekripsikan pesan yang ada. Dengan adanya mekanisme ini,
si pengirim dan si penerima dapat melakukan komunikasi secara aman tanpa rasa takut
pesannya terbaca oleh mereka yang mencurinya sepanjang jalur komunikasi.

Kelemahan dari sistem ini adalah sebagai berikut:


 Karena kunci yang dipergunakan sama, berarti masing-masing orang harus

memiliki kunci yang berbeda jika ingin berkomunikasi dengan orang lain, yang
tentu saja akan sangat repot mengingatnya;
 Jika secara kebetulan dua atau lebih orang memiliki kunci yang sama, maka
yang bersangkutan dapat mencuri dan mendeskripsikan pesan orang lain; dan
 Masalah autentifikasi juga akan menjadi isu utama, karena si penerima belum tentu
yakin bahwa si pengirim adalah orang yang sesungguhnya, karena mungkin saja
orang lain yang secara sengaja mengetahui kunci enkripsi si pengirim mencoba
mengirimkan dokumen atas nama orang lain.

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Terlepas dari kekurangan-kekurangan di atas, mekanisme “symmetric encryption” ini masih
cukup baik dipergunakan untuk sebuah jaringan komputer sederhana, dimana data atau
informasi yang dikirim tidak memiliki tingkat kerahasiaan yang tinggi. Aplikasinya dalam
dunia internet atau E-Commerce misalnya dipergunakan untuk pengiriman
dokumen-dokumen standar (brosur, pengumuman, dsb.) baik melalui email maupun
attachment. Mekanisme penyandian lainnya yang lebih baik adalah dengan menggunakan
metode “public-key cryptography” seperti yang digambarkan di berikut ini. Dalam sistem ini,

setiap orang yang akan melakukan komunikasi via internet akan diberikan sebuah kunci
(disebut sebagai “public key”) yang diketahui oleh semua orang secara terbuka. Jika
seseorang ingin mengirimkan sebuah pesan, maka yang bersangkutan diharapkan untuk
terlebih dahulu melihat daftar public key (kunci publik) dan mencari tahu kunci publik si
penerima. Kunci inilah yang akan menjadi variabel enkripsi terhadap dokumen atau teks asli
tersebut, sebelum dokumen samaran (acak) yang ada dikirimkan melalui internet. Pesan ini
baru akan dapat dideskripsikan dengan sebuah “private key” yang hanya diketahui oleh si
penerima. Tanpa adanya “private key” tersebut, mustahil seseorang dapat melakukan
deskripsi terhadap pesan atau dokumen yang ada. Dengan kata lain, setiap orang yang
ingin berkomunikasi akan memiliki sepasang kunci:
1. Kunci yang diketahui oleh umum (public key) dan
2. Kunci yang hanya diketahui secara pribadi (private key).

Dengan adanya sistem semacam ini, maka kekurangan-kekurangan pada metoda


“symmetric encryption” dapat teratasi:
 Setiap orang hanya perlu mengingat kunci pribadinya, karena kunci untuk

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
berkomunikasi ke orang-orang lain dapat dengan mudah ditemukan pada daftar
kunci;
 Algoritma pemetaan bekerja berdasarkan pasangan kunci, sehingga walaupun
seseorang memiliki salah satu kunci yang sama, namun jika pasangan kuncinya
berbeda, tidak akan dapat dipergunakan untuk mendeskripsikan pesan orang lain;
 Dengan sendirinya problem autentifikasi akan terselesaikan karena yang
bersangkutan pasti akan menggunakan kunci yang benar (bukan kunci orang lain)
agar dapat dibaca oleh mereka yang memiliki pasangan kuncinya. Mekanisme
penyandian di atas biasa pula dipergunakan dalam dunia E-Commerce untuk
menjaga kerahasiaan sebuah data, misalnya:

 Data nomor kartu kredit yang hanya boleh diketahui oleh si pengirim dan
bank atau lembaga keuangan tertentu;
 Nomor identifikasi pengguna (user id) dan password yang hanya boleh
diketahui oleh konsumen dan perusahaan penyedia jasa E-
Commerce;
 Mengirimkan daftar pelanggan beserta rincian profilnya yang secara prinsip
merupakan milik perusahaan yang tidak boleh dilihat para saingan bisnis;
 Melakukan download dokumen atau produk digital lainnya yang hanya dapat
dibaca oleh mereka yang secara sah telah membeli; dan lain sebagainya.
Satu-satunya kelemahan sistem ini adalah implementasinya secara teknis
yang memakan waktu cukup lama untuk melakukan pengkodean dengan
kunci publik. Berbagai teknik
baru telah diperkenalkan di dunia pengamanan data sebagai alternatif untuk
melakukan komunikasi secara lebih cepat sekaligus aman.

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
 Sandiwarno Sulis, Konsep Portal dan Manajemen Konten, modul Universitas Mercu
Buana 2013

 Koleksi Tulisan dan Pemikiran E-Commerce Kiat dan Strategi Bisnis di Dunia Maya, Dr. Ir.
Richardus Eko Indrajit, M.Sc.,MBA, Elex Media Komputindo

 Seluk Beluk E-Commerce, Andi Sunarto, GaraIlmu

 Seputar Keamanan E-Commerce http://yebeblog.blogspot.com/2009/10/seputar-


keamanan-e-commerce.html

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN

Arsitektur
Manajemen E-
Business
Enkripsi Data Dalam
Mengamankan E-commerce

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

06
Ilmu Komputer Sistem Informasi 18053 Andi Nugroho, ST,.Mkom

Abstract Kompetensi
Mengetahui hal-hal apa saja yang Output yang dihasilkan mahasiswa
harus diketahui dalam mengamankan mengetahui langkah-langkah dalam
website e-commerce. mempertahankan e-commerce.
Memperkenalkan jenis-jenis enkripsi
Pendahuluan
Permasalahan keamanan transaksi dalam perdagangan secara online
hanya dapat di atasi dengan menggunakan perlindungan kemananan yang
seusia. Solusi permasalahan yang terkait dengan kemanan online dapat diatasi
dengan menggunakan kriptografi yang telah bertahun – tahun dipelajari oleh
peneliti baik yang dilakukan oleh pihak akademik maupun militer.kriptografi
menyediakan enkripsi dan mekanisme tanda tangan secara digital utuk
menjamin kerahasiaan data elektrnik, hak kepemilikan atas keaslian,
perlindungan terhadap integritas dan tidak adanya pegingkaran terhadap sebah
dokumen elektronik yang telah dibuat.
Konsep Dasar Kriptografi
Kriptografi, sebagai batu bata utama untuk keamanan e-commerce : ilmu yang
mempelajari bagaimana membuat suatu pesan yang dikirim pengirim dapat
disampaikan kepada penerima dengan aman. Sifat-sifat dalam kriptografi
meliputi :
1. kerahasiaan (confidential) dari pesan dijamin dengan melakukan enkripsi
(penyandian), sehingga pesan yang telah disandikan itu tidak dapat dibaca
oleh orang-orang yang tidak berhak.
2. Keutuhan (integrity) dari pesan, sehingga saat pesan itu dikirimkan tidak
ada yang bisa mengutak-atik ditengah jalan. Sebagai contoh, dalam suatu
transaksi pembayaran, sang pengirim pesan berkepentingan agar nilai cek
digital sebesar Rp. 1.000.000,- tidak diubah orang lain menjadi Rp.
10.000.000,- ditengah jalan.
3. Jaminan atas identitas dan keabsahan (authenticity) jati diri dari pihak-
pihak yang melakukan transaksi. Sekedar ilustrasi, dari sisi konsumen,
harus ada jaminan bahwa www.ibu-dibyo.co.id adalah benar benar ticket
office milik ibu dibyo di Cikini. Sebaliknya, seorang pedagang di internet
2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
juga perlu mengetahui apakah seorang konsumen yang sedang berbelanja
di websitenya benar-benar menggunakan kartu kredit miliknya sendiri.
4. Transaksi dapat dijadikan barang bukti yang tidak bisa disangkal (non
repudiation) jika terjadi sengketa atau perselisihan pada transaksi
elektronik yang telah terjadi.

Dalam kriptografi, ada dua proses utama :


1. Enkripsi (encryption) : yakni proses untuk mengubah pesan asli (plain
text) menjadi pesan yang tersandikan atau pesan yang terrahasiakan
(cipher text)
2. Dekripsi (decryption) : yakni proses mengubah pesan yang tersandikan
(cipher text) kembali menjadi pesan pada bentuk aslinya (plain text).
o Key
o Plain text
o Cipher text
o Plain text

Proses enkripsi dan dekripsi


Proses enkripsi dan dekripsi mengunakan kunci (key). Jadi meskipun penyerang
(hacker) mengetahui secara tepat algoritma enkripsi dan dekripsinya, namun
jika penyerang itu tidak memiliki kunci yang tepat , maka penyerang itu tidak
bisa menjebol saluran komunikasi antara pengirim dan penerima

2. Kriptografi Kunci Simetrik


Ini adalah jenis kriptografi yang paling umum dipergunakan. Kunci untuk
membuat pesan yang disandikan sama dengan kunci untuk membuka pesan
yang disandikan itu. Jadi pengirim pesan dan penerima pesan harus memiliki
kunci yang sama persis . Siapapun yang memiliki kunci tersebut termasuk
pihak-pihak yang tidak diinginkan dapat membuat dan membongkar rahasia
2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
cipher text . Problem yang paling jelas disini terkadang bukanlan masalah
Encryption dan Decryption pengiriman ciphertextnya , melainkan masalah
bagaimana meyampaikan kunci simetris rahasia tersebut kepada pihak yang
diinginkan. Dengan kata lain ada masalah pendistribusian kunci rahasia.
Contoh : algoritma kunci Simetris yang terkenal adalah DES (data encryption
standart), TripleDES, IDEA, Blowfish, Twofish, AES (advanced encryption
standard ) dan RC-4.

3. Kriptografi kunci publik / kunci asimetrik


Teknik kriptografi kunci publik mencoba menjawab permasalahan
pendistribusian kunci pada teknologi kriptografi kunci simetrik. Dalam
kriptografi kunci publik, setiap pihak memiliki sepasang kunci :
1. Sebuah kunci publik yang didistribusikan kepada umum/ khalayak ramai.
2. Sebuah kunci privat yang harus disimpan dengan rahasia dan tidak boleh
diketahui orang lain.
Dalam ilustrasi yang akan dijabarkan nanti, guna mempermudah penjelasan kita
akan menggunakan beberapa nama ganti orang yakni Anto, Badu, Chandra dan
Deni untuk mempresentasikan pihak-pihak yang melakukan transaksi.
Ada dua kegunaan mendasar dari setiap pasangan kunci privat :
1. Membungkus pesan sehingga kerahasiaannya terjamin . Siapapun Anto,
Chandra dan Deni dapat mengirim pesan rahasia kepada Badu dengan
cara mengenkripsi pesan asli (plain text) dengan kunci publik milik Badu.
Karena yang memiliki pasangan kunci
Enkripsi dan Dekripsi. Maka tentu yang bisa membuka pesan rahasia
hanyalah Badu.
2. Menandatangani pesan untuk menjaga keotentikan pesan. Jika Anto
hendak menandatangani suatu pesan , maka Anto akan menggunakan
kunci privatnya untuk membuat tanda tangan digital. Semua orang

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
lainnya (Badu, Chandra , Deni) bisa memeriksa tanda tangan itu jika
memiliki kunci publik Anto.

4. Fungsi Hash Satu Arah


Fungsi hash berguna untuk menjaga keutuhan (integrity) dari pesan yang
dikirimkan. Bagaimana jika Anto mengirimkan surat pembayaran kepada Badu
sebesar 1 juta rupiah, namun ditengah jalan Maman (yang ternyata berhasil
membobol sandi entah dengan cara apa) membubuhkan angka 0 lagi
dibelakangnya sehingga menjadi 10 juta rupiah ? Dimana dari pesan tersebut
harus utuh, tidak diubah-ubah oleh siapapun, bahkan bukan hanya oleh Maman ,
namun juga termasuk oleh Anto, Badu dan gangguan pada transmisi pesan
(noise). Hal ini dapat dilakukan dengan fungsi hash satu arah (one way hash
function ), yang terkadang disebut sidik jari (fingerprint), hash, message
integrity check , atau manipulation detection code. Saat Anto hendak
mengirimkan pesannya, dia harus membuat sidik jari dari pesan yang akan
dikirim untuk Badu. Pesan (yang besarnya dapat bervariasi) yang akan di hash
disebut pre-image, sedangkan outputnya yang memiliki ukurannya tetap,
disebut hash value (nilai hush). Kemudian , melalui saluran komunikasi yang
aman, dia mengirimkan sidik jarinya kepada Badu. Setelah Badu menerima
pesan si Anto ¬ tidak peduli lewat saluran komunikasi yang mana, Badu
kemudian juga membuat sidik jari dari pesan yang telah diterimanya dari Anto.
Kemudian Badu membandingkan sidik jari yang dibuatnya dengan sidik jari
yang diterimanya dari Anto. Jika kedua sidik jari itu identik, maka Badu dapat
yakin bahwa pesan itu tidak diubah-ubah sejak dibuatkan sidik jari yang
diterima dari Badu. Jika pesan pembayaran 1 juta rupiah itu diubah menjadi 10
juta rupiah, tentunya akan menghasilkan nilai Hash yang berbeda.

5. Membuat sidik jari pesan

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Untuk membuat sidik jari tersebut tidak dapat diketahui oleh siapapun, sehingga
siapapun tidak dapat memeriksa keutuhan dokumen atau pesan tertentu. Tak ada
algoritma rahasia dan umumnya tak ada pula kunci rahasia. Jaminan dari
keamanan sidik jari berangkat dari kenyataan bahwa hampir tidak ada dua pre-
image yang memiliki hash value yang sama. Inilah yang disebut dengan sifat
collision free dari suatu fungsi hash yang baik. Selain itu , sangat sulit untuk
membuat suatu pre-image jika hanya diketahui hash valuenya saja.
Contoh algoritma fungsi hash satu arah adalah MD-4, MD-5 dan SHA .
Message authentication code (MAC) adalah satu variasi dari fungsi hash satu
arah, hanya saja selain pre-image , sebuah kunci rahasia juga menjadi input bagi
fungsi MAC.

6. Tanda Tangan digital


Badu memang dapat merasa yakin bahwa sidik jari yang datang bersama pesan
yang diterimanya memang berkorelasi. Namun bagaimana Badu dapat merasa
yakin bahwa pesan itu berasal dari Anto ? Bisa saja saat dikirimkan oleh Anto
melalui saluran komunikasi yang tidak aman, pesan tersebut diambil oleh
Maman. Maman kemudian mengganti isi pesan tadi, dan membuat lagi sidik jari
dari pesan yang baru diubahnya itu. Lalu, Maman mengirimkan lagi pesan
beserta sidik jarinya itu kepada Badu, seolah-olah dari Anto. Untuk mencegah
pemalsuan, Anto membubuhkan tanda tangannya pada pesan tersebut. Dalam
dunia elektronik, Anto membubuhkan tanda tangan digital pada pesan yang
akan dikirimkan untuk Badu, sehingga Badu dapat merasa yakin bahwa pesan
itu memang dikirim Anto. Sifat yang diinginkan dari tanda tangan digital
diantaranya adalah :
1. Tanda tangan asli (otentik), tidak mudah ditulis/ ditiru oleh orang lain.
Pesan dan tanda tangan pesan tersebut juga dapat menjadi barang bukti
sehingga penandatangan tidak bisa menyangkal bahwa dulu ia tidak
pernah menandatanganinya.
2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
2. Tanda tangan itu hanya sah untuk dokumen (pesan) itu saja .
Tanda tangan itu tidak bisa dipindahkan dari suatu dokumen ke dokumen
lainnya .Ini juga berarti bahwa jika dokumen itu diubah, maka tanda
tangan digital dari pesan tersebut tidak sah lagi.
3. Tanda tangan itu dapat diperiksa dengan mudah.
4. Tanda tangan itu dapat diperiksa oleh pihak-pihak yang belum pernah
bertemu dengan penandatangan.
5. Tanda tangan itu juga sah untuk kopi dari dokumen yang sama persis.
Meskipun ada banyak skenario, ada baiknya kita perhatikan salah satu
skenario yang cukup umum dalam penggunaan tanda tangan digital .

Tanda tangan digital memanfaatkan fungsi hash satu arah untuk menjamin
bahwa tanda tangan itu hanya berlaku untuk dokumen yang bersangkutan saja.
Bukan dokumen tersebut secara keseluruhan yang ditandatangani, namun
biasanya yang ditandatangani adalah sidik jari dari dokumen itu beserta time
stamp-nya dengan menggunakan kunci privat. Time stamp berguna untuk
berguna untuk menentukan waktu pengesahan dokumen.

7. Pembuatan tanda tangan digital


Keabsahan tanda tangan digital itu dapat diperiksa oleh Badu. Pertama-tama
Badu membuat lagi sidik jari dari pesan yang diterimanya. Lalu Badu
mendekripsi tanda atangan digital Anto untuk mendapatkan sidik jari yang asli.
Badu lantas membandingkan kedua sidik jari tersebut. Jika kedua sidik jari
tersebut sama, maka dapat diyakini bahwa pesan tersebut ditandatangani oleh
Anto.
 Enkripsi
 Sidik Jari
 Kunci Privat
 Anto
2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
 Tanda tangan Digital Anto

8. Panjang kunci dan keamanannya


Pembobolan kunci mungkin saja terjadi. Besar kecilnya kemungkinan ini
ditentukan oleh panjangnya kunci. Semakin panjang kunci semakin sulit pula
untuk membobolnya dengan brute force attack.

9. Key Backup & Recovery


Tujuan dari adanya kriptografi adalah memberikan proteksi kerahasiaan pada
data. Dengan kritografi kunci publik, kerahasiaan terjamin karena kunci privat
yang dipergunakan untuk proses deskripsi digital, hanya diketahui oleh pemilik
kunci privat yang sah. Ada beberapa hal yang bisa memaksa kunci privat juga
diback up oleh pihak ketiga yang dipercaya (trusted third party/ TTP ), misalnya
: kunci privatnya yang ada dalam harddisk, secara tidak sengaja sengaja
terhapus, smart card yang dipergunakannya hilang atau rusak, ada pegawai
kantor yang mengenskripsi data-data penting perusahaan menggunakan kunci
publiknya, sehingga saat pegawai kantor berhenti bekerja, perusahaan tidak bisa
membuka data-data penting tersebut. Perlu dicatat,bahwa yang dibackup oleh
TTP hanya private descrition key (kunci privat yang dipergunakan untuk
mendeskripsi pesan), bukan private signing key ,( kunci yang dipergunakan
untuk membuat tanda tangan) . Hal ini disebabkan karena kalau yang di backup
adalah pivate signing key, maka dikuatirkan terjadi pemalsuan tanda tangan.
Dalam kasus dimana private signing key-nya hilang, maka terpaksalah sertifikat
yang berkaitan dibatalkan (di-revoke).

10. Time Stamping


Dalam bisnis, waktu terjadinya kesepakatan, kontrak atau pembuatan surat
amatlah penting. Oleh karena itu, diperlukan suatu mekanisme khusus untuk
2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
menyediakan `waktu’ yang terpercaya dalam infrastruktur kunci publik.
Artinya,’waktu’ tersebut tidak didapatkan dari `clock’ setiap komputer, namun
didapatkan dari satu sumber yang dipercaya. Penyedia jasa sumber `waktu’
yang dipercaya, juga termasuk kategori TTP. Waktu yang disediakan oleh time
stamp server ,tidaklah harus tepat sekali, karena yang paling penting adalah
waktu `relatif’ dari suatu kejadian lain. Misalnya suatu transaksi purchase order
terjadi sebelum transaksi payment. Meskipun demikian, memang lebih bagus
kalau waktu yang bersumber dari time stamp server mendekati waktu resmi
(dari Badan Meteorologi dan Geofisika/BMG). Perdagangan melalui internet
tidak hanya penjual dan pembeli tetapi banyak peran yang ikut dalam
terwujudnya e-commerce. Seperti : Jasa pengiriman atau pos, jasa jaringan
perbankan internasional, Web Server ( Penyedia Web site ). Jaminan yang
diberikan Toko online bergantung pada perjanjian kerjasama antara toko dan
jasa pengiriman, Dalam hal ini kita harus hati-hati dalam memilih atau
mengakses online-shop pada saat membeli barang maupun jasa. Pengiriman
barang dari gudang perusahaan sampai ke pembeli bukan suatu hal yang
sederhana, karena pengiriman lintas negara harus mengikuti aturan bea-cukai di
negara pengirim maupun penerima. Oleh sebab itu jasa pengiriman barang ini
menjadi sangat vital, karena membutuhkan jasa pengiriman yang cepat dan
aman. Seringkali cyber shop memberikan jaminan baik dalam hal produknya
dan pengirimannya karena Pelayanan yang diberikan tidak jauh berbeda toko
yang offline. Dan pelayanan terhadap konsumen merupakan hal yang terpenting
dalam mencari pelanggan.

Empat aspek utama berkomunikasi online dengan aman adalah sebagai


berikut :
1. Menjaga kerahasiaan data. Transaksi yang dilakukan secara
elektronik telah dienkripsi dengan menggunakan sistem kriptografi

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
yang canggih sehingga pihak – pihak yang tidak berwenang tidak
dapat membuka dan membaca isi transaksi
2. Integritas data. Pihak yang tidak memiliki ha katas data bias
mengubah atau merusak data tanpa terdeteksi
3. Tidak ada pengingkaran terhadap dokumen yang telah dibuat oleh
pengirim jika transaksi tersebut dikirim dengan tanda tangan
digital.

Pengamanan data pada e-commerce :


1. Metode pengamanan dalam jaringan menggunkan teknologi Secure
Socket Layer (SSL)
2. Teknologi sertfikat digital yang memungkinkan klien mengetahui
apakah halaman situs yang di aksesnya itu asli atau palsu
3. Dari sisi server adalah tersedianya teknologi SSL, Digital Certficate,
enkrispi data, dan sebagainya. Dari sisi klien adalah kesiapn clien atau
browser untuk menandingi kemampuan server.

Pendukung keamanan E-commerce :


1. Digital Signature
DS merupakan tanda tangan digital merupakan bentuk tiruan tanda
tangan konvensional ke dalam bentuk digital. Akan tetapi ini bukan
file scan tanda tanan dikertas. Sebuatan ini sebenarnya merupakan
konsep. Di dunia nyata, tanda tangan digital adalah rangkaian byte –
byte yang jika diperiksa bias digunakan untuk memeriksa apakah
sebuah dokumen digital, termasuk e-email benar – benar berasal dari
orang tertentu atau tidak.

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
2. Protokol Kriptografi
PK merupakan sebuah protocol yang menggunakan kriptografi
dengan melibatkan sejumlah algoritma kriptografi. Sifat – sifat dari
PK adalah sebagai berikut :
1. Protokol memiliki urutan dari awal hingga akhir
2. Setiap langkah harus dilaksanakan secara berurutan
3. Diperlukan dua pihak atau lebih untuk melaksanakan
protocol
4. Protocol harus mencapai sebuah hasil

3. Jenis protocol kriptografi


a. Arbritated protocol
b. Adjudicated protocol
c. Self-enforcing protocol

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
[1]. Konsep Keamanan E-Commerce, Riya Widayanti, S.Kom, MMSI,
Universitas Esa Unggul
[2]. Seluk Beluk E-Commerce Bagi Pemula Untuk Menjual Produknya
Melalui Internet, Andi Sunarto, SEI, Graha Ilmu
[3]. Koleksi Tulisan dan Pemikiran E-Commerce Kiat dan Strategi
Bisnis di Dunia Maya, Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc.,MBA,
Elex Media Komputindo

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN

Arsitektur
management E-
Business
E-Commerce

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

07
Ilmu Komputer Sistem Informasi 18053 Andi Nugroho, ST,.Mkom

Abstract Kompetensi
E-commerce merupakan sebuah Output yang dihasilkan setiap
teknologi yang memungkinkan mahasiswa dapat mengenal sebuah
seseorang berjualan tanpa harus teknologi yang disebut dengan E-
bertemu langsung antara penjual commerce yang memanfaatkan media
dengan pembeli. internet sebagai sarana untuk
melakukan transaksi.
Definisi e-Commerce
E-Commerce termasuk salah satu istilah pada ” perdagangan elektronik’ yang berubah
sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik merupakan aktivitas perdagangan
yang memanfaatkan transaksi komersial, misalnya mengirim dokumen komersial seperti
pesanan pembelian secara elektronik.

Kemudian berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih
tepat yaitu “perdagangan web” (pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web). Pada
awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis
memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Sehingga
Antara pada era 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web
perdagangan ini.

E-com, atau Electronic Commerce merupakan salah satu teknologi yang berkembang
pesat dalam dunia bisnis dan per-internet-an. Penggunaann sistem E-commerce,
sebenarnya dapat menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak
produsen dan penjual (retailer). Misalnya bagi pihak konsumen, menggunakan E-Commerce
dapat membuat waktu berbelanja menjadi singkat.Selain itu, harga barang-barang yang
dijual melalui E-Commerce biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga di toko,
karena jalur distribusi dari produsen barang ke pihak penjual lebih singkat dibandingkan
dengan toko konvensional.

Di Indonesia, sistem E-commerce ini kurang populer, karena banyak pengguna


internet yang masih meragukan keamanan sistem ini, dan kurangnya pengetahuan mereka
mengenai apa itu E-Commerce yang sebenarnya. Sehingga sampai saat ini, web resmi
yang telah menyelenggarakan e-commerce di Indonesia adalah RisTI Shop.Risti, yaitu Divisi
Riset dan Teknologi Informasi milik PT. Telkom, menyediakan layanan e-commerce untuk
penyediaan informasi produk peralatan telekomunikasi dan non-telekomunikasi. Web ini
juga telah mendukung proses transaksi secara online.

Selain RisTI, tampaknya belum ada web lain yang menyelenggarakan E-commerce di
Indonesia. Padahal, untuk membuat sistem E-commerce, investasi yang dikeluarkan tidak
terlalu besar.Selain itu, lingkup pemasaran produknya bisa jauh lebih luas dan biaya
penyelenggaraan serta promosi pada E-commerce juga lebih kecil jika dibandingkan dengan
biaya pada sitem toko konvensional.

Perkembangan teknologi informasi menyebabkan terjadinya perubahan kultur kita


sehari-hari dewasa ini. Dalam era yang disebut “information age” ini, media
2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
elektronik menjadi salah satu media andalan untuk melakukan komunikasi dan bisnis, salah
satu cara yang mulai dilirik adalah dengan menggunakan internet. Salah satu bentuk nyata
bisnis yang memanfaatkan internet tersebut dinamakan e-commerce, yang merupakan
perkembangan dari commerce dengan menggunakan media elektronik yaitu
internet.Walaupun masih banyak para pelaku bisnis yang belum mengenal betul tentang
internet tersebut tetapi karena desakan bisnis yang semakin mengarah ke media ini, banyak
para pelaku bisnis mulai menggunakan ini. Bagi pebisnis yang belum benar-benar mengerti
akan menggunakan jasa outsourcing dalam aktifitas ini. Disini lain, pebisnis yang mulai
mengerti atas manfaat dari e-commerce ini mulai membangun sebuah sistem untuk
mengimplementasikan sistem ini dalam aktifitas perusahaannya.

Adapun keuntungan utama yang didapat dengan menggunakan teknologi ini adalah
open platform yang tidak tergantung kepada satu vendor tertentu, sehingga sistem e-
commerce tersebut dapat dikembangkan dengan cepat tanpa terikat dengan satu vendor
tertentu. Walapun hingga saat ini belum ada defenisi baku dari e-commerce, beberapa
mengatakan bahwa e-commerce adalah website yang digunakan untuk berdagang
(semacam storefront), di lain pihak ada menghubungan e-commerce dengan EDI (electronik
data interchange) dan seterusnya. Sebagai contoh, berikut ini adalah salah satu definisi dari
e-commerce yang mendekati aktifitas dari e-commerce tersebut yang diambil dari sebuah
buku Electronic Commerce, A Managerial Prespective (Turban, 2002): “E-commerce
is an emerging concept that describes the process of buying, selling, or exchanging
products, services, and information via computer networks, including internet.”

Sehingga, jika kita lebih mendalami defenisi diatas, dapatlah dikatakan bahwa e-
commerce dalam prespektif komunikasi merupakan aktifitas pengiriman atau penjualan
produk, service dan informasi atau pembayaran melalui jaringan computer atau internet,
sedangkan dalam prespektif proses bisnis adalah suatu sistem yang menggunakan
teknologi informasi dalam mewujudkan otomisasi transaksi bisnis dan work flow,
dalamperspektif service dikatakan bahwa e-commerce merupakan suatu cara bagi
perusahaan, konsumen dan manajemen untuk memangkas biaya yang ada, selama hal itu
tetap meningkatkan kualitas dari produk/service dan kecepatan dalam distribusinya
sedangkan yang terakhir dalam prespektif online, e-commerce menyediakan kesempatan
untuk membeli dan menjual produk/service dan informasi dengan menggunakan internet
dan sarana pelayanan online lainnya.

Dengan melihat tujuan-tujuan di atas, dapat disimpulkan bahwa e-commerce


merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas dalam berbisnis dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
kualitas dari produk/service dan informasi serta mengurangi biaya-biaya yang tidak
diperlukan sehingga harga dari produk/service dan informasi tersebut dapat ditekan
sedemikian rupa tanpa mengurangi dari kualitas yang ada. Jenis-jenis E-Commerce Secara
umum aktifitas dari e-commerce mencakup berbagai aktifitas mulai dari direct marketing,
search jobs, online banking, banking, e-government, e-purchasing, B2B exchanges,
ccommerce, m-commerce, auctions, travel, online publishing dan consumer services.

Dalam aplikasinya e-commerce dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu business
to business (B2B) dan business to customer (B2C).Dalam perkembangannya B2B lebih
pesat dibandingkan B2C. Business to business dalam e-commerce umumnya menggunakan
mekanisme EDI (electronic data interchange). Tetapi karena begitu banyaknya standarisasi
yang ada, dalam pelaksanaannya menyulitkan antara pebisnis untuk saling berinteraksi
sehingga berkembanglah dewasa ini yang dinamakan Extensible Markup Language (XML)
yang dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C).dalam XML ini tersimpan
struktur dan jenis elemen data di dalam dokumennya yang berbentuk tags seperti HTML
sehingga sangat efektif digunakan dalam system yang berbeda.

Sehingga yang sebelumnya EDI menggunakan jaringan yang sering disebut VAN
(value added network) dengan populernya jaringan internet mulai dikenal sebuah system
yang disebut EDI over internet dan system lainnya yang sedang berkembang seperti
electronic/internet procurement dan ERP (enterprise resource planning). Secara umum
adapun aktifitas dari B2B ini seperti trading partners dan pertukaran data (data exchange)
yang dilakukan secara rutin antara pebisnis. Sedangkan dalam business to customer (B2C)
umumnya menggunakan internet dengan berbagai model pendekatan seperti electronic
shopping mall atau dengan konsep portal.Kedua-duanya menggunakan website sebagai
basisnya.Aktifitas electronic shopping mall lebih ke mempromosikan produk dan service
yang ada dengan dukungan online catalog dan sebagainya.Adapun contoh dari system ini
seperti amazon (http://www.amazon.com) dan netmarket
(http://www.netmarket.com).Sedangkan dalam konsep portal lebih ke pelayanan yang lebih
kompleks dimana electronic shopping mall juga termasuk didalamnya, dengan tetap
berbasis website, di dalam portal ini juga terdapat pelayanan lainnya seperti e-mail, online
database, news dan sebagainya. Adapun contoh dari sistem ini seperti netscape home
(http://home.netscape.com) dan yahoo(http://www.yahoo.com).

Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya
mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal,
pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik,

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang
termasuk:

1. Menyediakan harga kompetitif


2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
7. Mempermudah kegiatan perdagangan

Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:

* E-mail dan Messaging


* Content Management Systems
* Dokumen, spreadsheet, database
* Akunting dan sistem keuangan
* Informasi pengiriman dan pemesanan
* Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
* Sistem pembayaran domestik dan internasional
* Newsgroup
* On-line Shopping
* Conferencing
* Online Banking

Perusahaan yang terkenal dalam bidang ini antara lain: eBay, Yahoo, Amazon.com, Google,
dan Paypal. Untuk di Indonesia, bisa dilihat tradeworld.com, bhineka.com, fastncheap.com,
dll.

e-Commerce dapat didefinisikan dari beberapa perspektif:

 Komunikasi: penyampaian barang, jasa, layanan, informasi atau pembayaran melalui


jaringan komputer atau perangkat elektronik lainnya

 Komersial (perdagangan): kemampuan untuk membeli dan menjual produk, jasa,


layanan dan informasi di internet dan melalui layanan pembayaran online lainnya

 Proses bisnis: melakukan bisnis melalui jaringan elektronik dengan menggunakan


informasi sebagai pengganti proses bisnis secara fisik

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
 Layanan: sebuah alat bagi pemerintah, perusahaan, konsumen dan manajemen
untuk mengurangi biaya layanan, meningkatkan kualitas layanan pelanggan dan
mempercepat penyampaian layanan

 Pembelajaran: memungkinkan pembelajaran secara online pada sekolah, universitas


dan organisasi lain (termasuk bisnis)

 Kolaborasi: kerangka kerja bagi kolaborasi inter dan intra organisasi

 Komunitas: penyediaan “tempat berkumpul” bagi anggota komunitas untuk belajar,


bertransaksi dan berkolaborasi

eCommerce: pertukaran antar pihak – pihak (individu maupun organisasi) dengan


perantaraan teknologi yang difasilitasi dengan aktivitas intra dan inter organisasi secara
elektronik

Kerangka Kerja eCommerce


Penerapan eCommerce didukung oleh infrastruktur dan 5 (lima) area pendukung:

 Manusia (people)

 Kebijakan publik (public policy)

 Pemasaran dan iklan (marketing and advertising)

 Dukungan layanan (support services)

 Rekanan bisnis (business partnerships)

Keuntungan eCommerce
- Keuntungan bagi organisasi / perusahaan:

 Jangkauan global

 Pengurangan biaya

 Perbaikan rantai pasokan

 Perpanjangan waktu layanan: 24/7/365

 Customization

 Time-to-market yang cepat

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
 Biaya komunikasi yang lebih murah

 Proses pembelian yang lebih efisien

 Peningkatan relasi pelanggan

 Informasi perusahaan yang mutakhir (up-to-date)

- Keuntungan bagi pelanggan:

 Dapat berada dibeberapa “tempat” sekaligus

 Lebih banyak produk dan jasa

 Harga produk dan jasa lebih murah

 Pengiriman yang lebih cepat

 Ketersediaan informasi

 Komunitas elektronik / maya

 Di beberapa negara tidak dikenakan pajak penjualan

- Keuntungan bagi masyarakat:

 Telecommuting

 Meningkatkan standard hidup

 Ketersediaan layanan public

Keterbatasan eCommerce
- Keterbatasan teknis:

 Belum adanya standard kualitas, keamanan dan kehandalan yang diterima secara
global

 Keterbatasan bandwith telekomunikasi

 Kesulitan integrasi aplikasi eCommerce dengan legacy systems

 Biaya akses (internet) yang masih relatif mahal

 Kebutuhan Web server atau infrastruktur lain yang bersifat khusus / istimewa
- Keterbatasan non–teknis:

 Biaya dan justifikasi

 Keamanan dan privasi (kebebasan pribadi / privacy)

 Penolakan dan ketidak–percayaan pengguna

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
 Keterbatasan “touch and feel” secara online

Hambatan pada eCommerce


- Keamanan
- Kepercayaan dan resiko
- Kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas
- Kurangnya model bisnis
- Budaya
- Organisasi
- Kejahatan (fraud)
- Akses internet yang lambat
- Legalitas dan hokum

Tantangan eCommerce di Indonesia


- Infrastruktur telekomunikasi masih tertinggal
- Biaya pulsa telepon yang mahal
- Jangkauan ISP masih terbatas
- Harga hardware komputer yang mahal

Model-Model Bisnis E-Commerce


Dari beberapa literatur dan iklan-iklan bisnis e-commerce di internet kita bisa melihat
banyak model-model bisnis yang ditawarkan, dimulai dari model arisan berantai sampai
bermain valas atau forex secara online. Empat contoh model bisnis e-commerce yang
dapat digunakan adalah sebagai berikut (Arfans, 2011) :

1. Binis Affiliasi

Model bisnis affiliasi adalah dimana kita menjual produk orang lain, bisnis ini dapat
digunakan oleh yang tidak memiliki produk sendiri untuk dijual tetapi sangat ingin berbisnis
di internet. Disini kita akan mendapatkan penghasilan melalui komisi hasil penjualan,
biasanya berkisar antara 4% sampai 60% dari harga produk.

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
2. Binis Reseler

Model bisnis reseler adalalah dimana pada prinsipnya hampir sama dengan model bisnis
affiliasi, hanya saja untuk bisa bergabung dengan bisnis model ini terlebih dahulu
diharuskan untuk membeli salah satu produk yang mereka miliki, baru setelah itu diijinkan
untuk memasarkannya. Biasanya hasil yang bisa kita dapatkan dari bisnis model ini sebesar
20% sampai 50%.

3. Bisnis Pribadi (Menjual Produk Sendiri)

Bila kedua model bisnis e-commerce di atas sumber penghasilan adalah dengan menjual
produk-produk orang lain, dalam bisnis pribadi ini bisa menawarkan produk yang merupakan
hasil karya kita sendiri. Karya di sini tidak hanya berbentuk benda hasil produksi saja,
namun hasil dari keahlian kita juga bisa. Misalnya dalam membuat sebuah e-book tentang
bagaimana cara menghemat listrik sampai 80% lalu anda memasarkannya melalui internet.

4. Publisher
Model bisnis publisher ini sangat menarik, karena tidak menjual sebuah produk atau jasa
sama sekali, tetapi hanya membuat sebuah situs/blog yang berisi informasi yang unik dan
sedang dicari banyak orang, lalu anda bisa daftarkan situ/blog anda kesebuah perusahaan
periklanan/advertising online. Jika situs/blog anda memenuhi syarat maka anda akan
mendapat komisi dari setiap pengunjung yang datang ke situ/blog anda dan membaca iklan
yang berasal dari perusahaan advertising tersebut. Contoh perusahaan advertising yang
sudah sangat terkenal adalah google.

Membuat Toko Online dengan E-Commerce


Software

Jika ingin membangun sebuah toko online dapat menggunakan E-


Commerce Software dibawah ini (Anonymous) :

1. Magneto - Untuk pengguna juga sebagai admin, software ini memiliki beberapa fitur yang
kuat untuk mendukung e-commerce. Hal ini memungkinkan beberapa toko untuk dikelola
dari antarmuka admin tunggal.

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
2. Fortune3 - ini maju tetapi mudah menggunakan perangkat lunak dan layanan
e-commerce memiliki semua fitur dan dukungan yang dibutuhkan untuk mengelola sebuah
toko online yang sukses.

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
3. OXID esales - ini open source e-commerce sistem siap untuk B2C, B2B dan skenario
commerce social.

4. PrestaShop - Apa yang menarik paling adalah antarmuka itu ramping. Dengan open
source Anda dapat membuat kesepakatan khusus seperti voucher hadiah, penurunan
harga, produk tag.

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
5. osCommerce - t adalah salah satu gratis aplikasi e-commerce tertua yang menawarkan
beberapa pilihan pemasaran dan mendukung sebagian besar sistem pembayaran. SEO
friendly ini aplikasi dan multibahasa bekerja dengan PHP / MySQL.

6. Digistore - ini dikembangkan dari mesin osCommerce dengan perbaikan di ujung depan
dan admin app. Ini menyediakan platform untuk menjual & virtual barang fisik.

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
7. OpenCart - ini PHP – MySQL sistem shopping cart adalah aplikasi yang tampak
sederhana namun memiliki semua harus-memiliki fitur.

8. Freeway - Aplikasi ini memiliki beberapa ide inovatif untuk menjual. Ini dapat digunakan
untuk menjual sebuah pelajaran gitar atau menyewa lapangan tenis pada tanggal tertentu
dan waktu.

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
9. Cart Zen - Ini adalah gratis dan kompatibel keranjang belanja open source perangkat
lunak. Dikembangkan oleh sekelompok pemilik toko programmer, desainer dan konsultan.

10. Ecommr - Aplikasi ini menawarkan website penyajian dan elemen desain antarmuka
situs web e-commerce dengan cara dikategorikan.

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


14 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
11. Spree - lain e-commerce platform menggunakan Ruby on Rails. Spree
memungkinkan perbaikan dan kustomisasi. Dengan Merchant Aktif plugin mendukung
sebagian besar prosesor pembayaran.

Menurut Zifan (2011), terdapat dua pilihan dalam membuat toko on line, dengan plugin
wordpress E-commerce dengan Theme Thesis untuk WordPress yaitu: Dengan galeri
gambar atau tampilan standar

Daftar Pustaka

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


15 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
 Sandiwarno Sulis, Konsep Portal dan Manajemen Konten, modul Universitas Mercu
Buana 2013

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


16 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id

MODUL PERKULIAHAN

Technology
Infrastructure, Web
Development Process
Modul Standar untuk
digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

09
Ilmu Komputer Sistem Informasi 18053 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM.

Abstract Kompetensi
Modul ini berisi materi tentang Dasar Mahasiswa mampu menjelaskan
dari langkah- langkah dalam infrastruktur teknologi, dan proses
membangun website, user experience, pengembangan web
Proses Desain Arsitektur, dan
Implementasi
2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Pendahuluan
E-Commerce termasuk salah satu istilah pada “perdagangan elektronik” yang berubah
sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik merupakan aktivitas perdagangan
yang memanfaatkan transaksi komersial, misalnya mengirim dokumen komersial seperti
pesanan pembelian secara elektronik.

Kemudian berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih
tepat yaitu “perdagangan web” (pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web). Pada
awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis
memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Sehingga
Antara pada era 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web
perdagangan ini.

Electronic Commerce merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat dalam
dunia bisnis dan per-internet-an. Penggunaan sistem E-commerce, sebenarnya dapat
menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual
(retailer). Misalnya bagi pihak konsumen, menggunakan E-Commerce dapat membuat
waktu berbelanja menjadi singkat.Selain itu, harga barang-barang yang dijual melalui E-
Commerce biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga di toko, karena jalur distribusi
dari produsen barang ke pihak penjual lebih singkat dibandingkan dengan toko
konvensional.

Di Indonesia, sistem E-commerce ini kurang populer, karena banyak pengguna


internet yang masih meragukan keamanan sistem ini, dan kurangnya pengetahuan mereka
mengenai apa itu E-Commerce yang sebenarnya. Sehingga sampai saat ini, web resmi
yang telah menyelenggarakan e-commerce di Indonesia adalah RisTI Shop.Risti, yaitu Divisi
Riset dan Teknologi Informasi milik PT. Telkom, menyediakan layanan e-commerce untuk
penyediaan informasi produk peralatan telekomunikasi dan non-telekomunikasi. Web ini
juga telah mendukung proses transaksi secara online.

Selain RisTI, tampaknya belum ada web lain yang menyelenggarakan E-commerce di
Indonesia. Padahal, untuk membuat sistem E-commerce, investasi yang dikeluarkan tidak
terlalu besar.Selain itu, lingkup pemasaran produknya bisa jauh lebih luas dan biaya
penyelenggaraan serta promosi pada E-commerce juga lebih kecil jika dibandingkan dengan
biaya pada sitem toko konvensional.

Perkembangan teknologi informasi menyebabkan terjadinya perubahan kultur kita


sehari-hari dewasa ini. Dalam era yang disebut “information age” ini, media
2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
elektronik menjadi salah satu media andalan untuk melakukan komunikasi dan bisnis, salah
satu cara yang mulai dilirik adalah dengan menggunakan internet. Salah satu bentuk nyata
bisnis yang memanfaatkan internet tersebut dinamakan e-commerce, yang merupakan
perkembangan dari commerce dengan menggunakan media elektronik yaitu
internet.Walaupun masih banyak para pelaku bisnis yang belum mengenal betul tentang
internet tersebut tetapi karena desakan bisnis yang semakin mengarah ke media ini, banyak
para pelaku bisnis mulai menggunakan ini. Bagi pebisnis yang belum benar-benar mengerti
akan menggunakan jasa outsourcing dalam aktifitas ini. Disini lain, pebisnis yang mulai
mengerti atas manfaat dari e-commerce ini mulai membangun sebuah sistem untuk
mengimplementasikan sistem ini dalam aktifitas perusahaannya.

Adapun keuntungan utama yang didapat dengan menggunakan teknologi ini adalah
open platform yang tidak tergantung kepada satu vendor tertentu, sehingga sistem e-
commerce tersebut dapat dikembangkan dengan cepat tanpa terikat dengan satu vendor
tertentu. Walapun hingga saat ini belum ada defenisi baku dari e-commerce, beberapa
mengatakan bahwa e-commerce adalah website yang digunakan untuk berdagang
(semacam storefront), di lain pihak ada menghubungan e-commerce dengan EDI (electronik
data interchange) dan seterusnya.

Jika kita lebih mendalami definisi diatas, dapatlah dikatakan bahwa e-commerce dalam
prespektif komunikasi merupakan aktifitas pengiriman atau penjualan produk, service dan
informasi atau pembayaran melalui jaringan computer atau internet, sedangkan dalam
prespektif proses bisnis adalah suatu sistem yang menggunakan teknologi informasi dalam
mewujudkan otomisasi transaksi bisnis dan work flow, dalamperspektif service dikatakan
bahwa e-commerce merupakan suatu cara bagi perusahaan, konsumen dan manajemen
untuk memangkas biaya yang ada, selama hal itu tetap meningkatkan kualitas dari
produk/service dan kecepatan dalam distribusinya sedangkan yang terakhir dalam prespektif
online, e-commerce menyediakan kesempatan untuk membeli dan menjual produk/service
dan informasi dengan menggunakan internet dan sarana pelayanan online lainnya.

Dengan melihat tujuan-tujuan di atas, dapat disimpulkan bahwa e-commerce


merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas dalam berbisnis dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan
kualitas dari produk/service dan informasi serta mengurangi biaya-biaya yang tidak
diperlukan sehingga harga dari produk/service dan informasi tersebut dapat ditekan
sedemikian rupa tanpa mengurangi dari kualitas yang ada. Jenis-jenis E-Commerce Secara
umum aktifitas dari e-commerce mencakup berbagai aktifitas mulai dari direct marketing,

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
search jobs, online banking, banking, e-government, e-purchasing, B2B exchanges,
ccommerce, m-commerce, auctions, travel, online publishing dan consumer services.

Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya
mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal,
pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik,
jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang
termasuk:

1. Menyediakan harga kompetitif


2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
7. Mempermudah kegiatan perdagangan

Proses Pengembangan Website


Tujuan dari pengembangan website adalah untuk menyajikan fungsi dan konten melalui
beberapa jenis interface visual.

Tiga Kekuatan Eksternal untuk Mencapai Tujuan


• Waktu:
– Kapan deadline untuk proyek ini?
– Apakah deadline bersifat fleksibel atau dapat dinegosiasikan?
– Apakah website dapat dikembangkan secara bertahap, atau semua fitur yang
diinginkan harus segera dibangun?
• Anggaran:
– Berapa banyak uang yang telah dialokasikan untuk proyek, dan angka itu berasal
dari mana?
– Apakah dalam anggaran cukup untuk mempekerjakan staf tambahan jika batas
waktu yang terlalu ketat?
– Dapatkah proyek di outsourcing, sebagian atau keseluruhan?

• Sumber Daya:

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
– Apakah organisasi memiliki kombinasi keterampilan internal yang tepat untuk
menyelesaikan proyek seperti yang ditentukan?
– Apakah skill yang ada mencukupi untuk pengerjaan proyek mengingat jadwal
yang telah disusun?
– Apakah tersedia sumber daya untuk pengerjaan proyek, atau sumber daya yang
dibutuhkan akan diambil dari proyek lain?

Proses untuk Pengembangan Website

Perumusan Strategi

Pendefinisian User Experience

Proses Desain Arsitektur

Implementasi

Uji Coba / Perbaikan

Peluncuran (Launch)

Proses untuk Membangun Website dari Nol


 Aspek Penting yang perlu diketahui :
– Pendefinisian tujuan bisnis yang baik untuk website
– Dukungan eksekutif
– Pendefinisian umum dari segmen audience
– Penyampaian Project Plan dengan jelas
– Definisi dan deskripsi yang ringkas dan jelas dari branding system yang
relevan
– Sebuah analisis kompetitif untuk industri dan produk / layanan yang
ditawarkan website
– Anggaran
– Pengembangan Sumber Daya
– Komite pengawas stakeholder dan eksekutif senior.

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
 User Experience : Mengacu pada bagaimana pengguna mempersepsikan dan
menginterpretasi website
 Spesifikasi Fungsional : Memberikan panduan yang sangat detil terhadap setiap
halaman pada website
 Proses Manajemen Perubahan: kerangka kerja untuk mengidentifikasi masalah
dalam proyek (misalnya, software bugs atau perubahan persyaratan website),
memprioritaskan permasalahan, menetapkan tugas untuk menyelesaikan masalah
tersebut, dan menelusuri perkembangan tugas sampai semua masalah diselesaikan
 Project Plan: memaparkan checkpoints, pencapaian, dan sumber daya yang
diperlukan untuk menyelesaikan proyek.

Area disiplin utama untuk pengembangan website yang sukses meliputi:


– Strategi bisnis
– keahlian Fungsional / Materi Pokok
– arsitektur informasi
– Pengembangan konten / penulisan
– Desain Visual
– Desain Antarmuka
– Arsitektur Teknis
– Administrasi Database
– Pemodelan Data
– Pengembangan Teknis
– Pengujian Quality Assurance

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Project Plan
ID Task Name Duration Mar 31, '02 Apr 28, '02 May 26, '02 Jun 23, '02 Jul 21, '02 Aug 18, '02 Sep 15, '02 Oct 13, '02 Nov 10, '02 Dec 8, '02 Jan 5, '03 Feb 2, '03
2 13 24 5 16 27 7 18 29 10 21 1 12 23 3 14 25 6 17 28 8 19 30 11 22 2 13 24 4 15 26
1 Acme.com Version 1.0 145 days?
2 User Experience Definition 70 days?
3 Audience Definition 45 days
4 ID initial audience groups 5 days
5 Brainstorm user intentions 5 days
6 Brainstorm features / functions to satisfy intentions 5 days
7 Test assumptions on intentions 5 days
8 Test assumptions on features / functions 5 days
9 Build user personea guides 10 days
10 Develop Functional Matrix 10 days
11 Develop Audience Definition Findings Document 10 days
12 Functional Definition 25 days
13 Create Functional Matrix 10 days
14 Process Flow s 5 days
15 Site Architecture 10 days
16 Nav Model 2 days
17 Directory Structure 2 days
18 Page inventory 2 days
19 Content Matrix 5 days
20 Page Schematics 10 days
21 Visual Definition 30 days?
22 Gather Interface Development Requirements 15 days
23 Develop Interface Findings Document 5 days?
24 Develop Visual Identity System 2 w ks
25 Develop Style Guide 2 w ks
26 Architecture Design Process 85 days
27 Technical Discovery and Definition 80 days
28 Existing Technology Discovery 10 days
29 Gather Technical Development Requirements 10 days
30 Development Environment Setup 1 wk
31 Live Environment Setup 1 wk
32 Implementation 45 days
33 Findings Validation 1 wk
34 Visual Design Development 2 w ks
35 Interface Development 4 w ks
36 Application Development 8 w ks
37 Testing 65 days
38 Unit Testing 8 w ks
39 Component Integration Testing 5 days
40 UI Integration Testing 5 days
41 Integration Testing 5 days
42 Systems Testing 5 days
43 Performance and Stress Testing 5 days
44 Go Live 5 days
Pengidentifikasian User Experience
Dengan mengembangkan penawaran secara online melalui:
– Mengidentifikasi lingkup penawaran
– Mengidentifikasi proses keputusan konsumen
– Pemetaan penawaran untuk proses keputusan
Hal-hal berikut dapat didefinisikan:
 Jenis Pengguna: Jenis-jenis pengguna berlainan yang akan menggunakan situs
 Keinginan Pengguna: Tugas apa yang ingin diselesaikan ketik mengunjungi website
 Kepribadian Pengguna: Hal ini bersifat fiktif, contoh pola dasar pengguna yang
sebenarnya yang memungkinkan tim pengembangan untuk fokus pada
pengumpulan kebutuhan inti dari pengguna dalam suatu kelompok
 Use case: Menjelaskan bagaimana pengguna dan sistem berinteraksi untuk
mencapai tujuan tertentu, biasanya langkah-langkah panduan yang menjelaskan
semua tindakan yang figunakan, dan apa yang dikembalikan oleh system.

Proses Desain Arsitektur


Pada tahap ini tim perlu untuk menghasilkan beberapa dokumen penting:
Site Map:
– Biasanya hirarki website yang diusulkan dan meliputi semua halaman utama,
atau template, yang dikembangkan.
– Memungkinkan tim pengembang untuk mengelompokkan konten secara logis
ke area konten dan untuk memahami bagaimana berbagai jenis konten
berhubungan dan nge-link ke satu sama lain
– Tantangannya adalah untuk mengembangkan sistem navigasi yang berarti
bagi pengguna dan juga sesuai dengan desain visual dari website
Halaman Skema:
– Gambar atau diagram sederhana yang berfungsi sebagai layout konseptual
untuk setiap halaman pada website
– Skema memberikan informasi fungsi dan konten tertentu yang akan muncul
pada halaman tertent
Contoh Site Map
Contoh Halaman Skema

Penemuan Teknis
• Visi teknologi dipengaruhi oleh banyak unsur, termasuk diantaranya:
– Tujuan bisnis website
– Pengguna Pribadi (User personal)
– Teknologi yang ada
– Keahlian Internal
– Keinginan Pengguna
– Waktu dan budget
– Kunjungan terhadap website (Traffic)
– Persyaratan Uptime
– Persyaratan Keamanan

• Dokumen Ringkasan teknologi harus merinci berikut ini:


– Sistem perusahaan yang ada, termasuk sistem back-end dan database yang
relevan
– Bagaimana perbedaan website yang diusulkan dari para pesaing perusahaan
– Arsitektur teknis konseptual untuk mendukung website
– Analisis dan rekomendasi untuk komponen software yang akan digunakan
selama proses pembangunan
Implementasi
 Validasi
– Melakukan finalisasi desain visual website
– Membuat fungsi prototipe

 Tahap Pembangunan
• Proses pembangunan intinya beberapa langkah yang sangat sederhana:
– Desain infrastruktur teknis
– Desain komponen teknis sehingga mereka akan fleksibel dan dapat
dikembangkan
– Membangun komponen (baik visual dan fungsional) yang akan membentuk
website
– Mengintegrasikan komponen-komponen sehingga mereka bekerja seperti
yang diharapkan
– Menguji komponen-komponen, baik secara individu maupun setelah mereka
telah diintegrasikan
– Menyempurnakan sistem dan komponen berdasarkan tes pengujian
– Launch website

 Pengembangan lingkungan
• Memutuskan bahasa yang digunakan diarahkan oleh sejumlah faktor:
– Keterampilan yang tersedia
– Portabilitas
– Fitur skalabilitas / perusahaan
– Biaya
 Halaman Desain
• Halaman unik: adalah halaman yang memiliki desain yang berbeda dari halaman lain
di situs
• Halaman Template: desain dan tata letak halaman ini diulang lebih dari sekali,
biasanya pada bagian dari situs yang memiliki beberapa halaman dari isi yang
serupa

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
 Pengembangan Antar Muka
• Pemilihan teknologi yang mana untuk mengimplementasikan sebuah antarmuka
adalah hal sulit karena tidak semua halaman memerlukan fungsi yang sama atau
memberikan informasi yang sama
• Keberhasilan sebuah antarmuka ditentukan oleh apakah penggunanya berhasil
dalam mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dan memahami informasi
yang diberikan kepada mereka

 Pengembangan Aplikasi
• Pengembangan aplikasi Pembuatan aplikasi ini dibentuk oleh matriks fungsionalitas
dan spesifikasi fungsional
• Tim ini menciptakan modul yang memenuhi semua kemampuan yang perlu dimiliki
website

Infrastruktur Teknologi
Pada pembahasan ini akan memperhitungkan teknologi yang dibutuhkan untuk menerapkan
strategi Electronic Commerce. Teknologi merupakan bagian penting dari keseluruhan
strategi organisasi untuk keberhasilan dalam jaringan ekonomi. Diskusi teknologi Electronic
Commerce dimulai dengan melihat model berlapis dari teknologi Electronic Commerce.
Berikutnya, mengkaji proses menggunakan Web untuk melakukan transaksi dan teknologi
untuk memproses transaksi pada klien (browser) dan server Web.

Infrastruktur Electronic Commerce


Electronic commerce bergantung pada sejumlah teknologi yang berbeda. Teknologi ini
bekerja dengan bersama-sama untuk menciptakan infrastruktur berlapis, terintegrasi yang
memungkinkan pengembangan dan penyebaran aplikasi electronic commerce, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar dibawah. Setiap lapisan dibangun di atas lapisan di bawahnya
dan tidak dapat berfungsi tanpa itu.

Electronic commerce applications


Business services infrastructure
Electronic publishing infrastructure
Message distribution infrastructure

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Global information infrastructure
Gambar Infrastruktur Electonic Commerce

1. Lapisan Infrastruktur Informasi Global


Lapisan Global Information Infrastructure (GII) adalah landasan perdagangan
elektronik karena semua lalu lintas harus dikirimkan oleh satu atau lebih jaringan komunikasi
dan protokol. GII terdiri dari infrastruktur informasi nasional (National Information
Infrastructure - NII) untuk masing-masing negara, yang meliputi televisi dengan saluran
kabel dan satelit, jaringan telepon, sistem komunikasi mobile, jaringan komputer, EDI, dan
protokol Internet (TCP / IP).

2. Lapisan Message Distribution Infrastructure


Lapisan Message Distribution Infrastructure terdiri dari protokol untuk mengirim dan
menerima pesan. Tujuannya adalah untuk menyampaikan pesan dari server ke klien
menggunakan pertukaran data elektronik (EDI) GII atau NIL, e-mail (SMTP), File Transfer
Protocol (FTP), dan Hypertext Transfer Protocol (HTTP) semuanya merupakan contoh
protokol pengiriman pesan (messaging). Protocol e-mail SMTP digunakan untuk
memindahkan pesan e-mail melalui Internet. Demikian pula, transfer file Web dari server ke
browser bergantung pada protokol HTTP. Pesan dapat tidak diformat (seperti e-mail melalui
SMTP) atau diformat (seperti pesanan pembelian melalui EDI).

3. Lapisan Electronic Publishing Infrastructure


Lapisan Electronic Publishing Infrastructure memungkinkan organisasi untuk
mempublikasikan berbagai teks dan multimedia melalui infrastruktur pendistribusian
message. Web menawarkan contoh yang baik dari lapisan infrastruktur penerbitan
elektronik. Mengingat bahwa Web memiliki tiga elemen kunci:
 Uniform Resource Locator (URL), yang secara unik mengidentifikasi setiap server
 Sebuah pesan yang terdiri dalam Hypertext Markup Language (HTML), yang
memungkinkan untuk memberikan file teks ditambah berbagai tag format dan link
hypertext
 File yang terkait dengan multimedia yang dihubungkan dengan pesan
Lapisan electronic publishing didasarkan pada lapisan GII karena memerlukan
lapisan kedua untuk menyampaikan pesan (message). Web juga memerlukan TCP/IP untuk
bagian Internet dari lapisan GII. Selain itu, Web memerlukan metode yang dialamatkan
(URL) untuk menemukan sumber dan penggunaan bahasa yang umum di seluruh jaringan

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


14 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
(HTML). Dalam beberapa kasus, seperti URL, standar ini dibangun di atas lapisan
sebelumnya.

4. Lapisan Busines Service Infrastructure


Lapisan infrastruktur layanan bisnis terdiri dari sejumlah proses bisnis yang umum
digunakan oleh sebagian besar aplikasi perdagangan elektronik. Hampir setiap bisnis,
misalnya, berusaha untuk menagih pembayaran untuk barang dan jasa yang dijualnya.
Dengan demikian, lapisan layanan bisnis mendukung transmisi yang aman dari nomor kartu
kredit antara pelanggan dan pedagang online. Secara umum, lapisan ini termasuk fasilitas
untuk enkripsi dan otentikasi.

5. Lapisan Electronic Commerce Application


Akhirnya, di atas semua lapisan lain terletak lapisan aplikasi dimana pelanggan
berinteraksi. Transaksi berlangsung pada bagian dari infrastruktur perdagangan elektronik
ini, dan web di mana Anda telah membeli produk atau membandingkan produk memiliki
aplikasi electronic commerce. Aplikasi bisnis di Web melibatkan banyak pemrograman
dalam berbagai bahasa komputer.
Meskipun semua lapisan lainnya dari model ini berada di server, lapisan aplikasi
merupakan contoh klasik dari model empat-tier client / server. Artinya, hal ini memerlukan
browser pada komputer pelanggan untuk berkomunikasi dengan server Web, yang pada
gilirannya berkomunikasi dengan server aplikasi dan server database. Untuk aplikasi yang
sangat sederhana, database, aplikasi, dan server Web berada di satu dan komputer yang
sama; untuk volume tinggi atau aplikasi yang kompleks, server database dan aplikasi
berada pada komputer yang terpisah. Dalam kasus apapun, browser Web pada komputer
klien berinteraksi dengan perangkat lunak server Web untuk menyelesaikan transaksi,
seperti yang ditunjukkan pada Gambar dibawah.

2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning


15 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
2016 Arsitektur management E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
16 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Jeffrey Rayport, Bernard Jaworski, Breakaway Solutions Inc. 2003.Introduction to e-
commerce. Mcgraw-Hill/Irwin.
2. Sandiwarno, Sulis. 2013. Konsep Portal dan Manajemen Konten. modul Universitas
Mercu Buana.

3. Keown, Patrick. 2009. Information Technology and The Networked Technology.


http://creativecommons.org/licenses/by/3.0
MODUL PERKULIAHAN

Using Next
Generation Web in
Construction e-
Business
Modul Standar untuk
digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

10
Ilmu Komputer Sistem Informasi 18053 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM.

Abstract Kompetensi
Modul ini berisi materi tentang Mahasiswa mampu menjelaskan
bagaimana menggunakan teknologi bagaimana menggunakan teknologi
web generasi mendatang dalam web generasi mendatang dalam
konstruksi e-business konstruksi e-business
Pendahuluan
Teknologi informasi telah berkembang secara signifikan dalam beberapa tahun
terakhir dan kemajuan yang utama seperti pengembangan teknik komputasi dan teknologi
komunikasi yang inovatif seperti internet dan teknologi nirkabel dianggap sebagai hal yang
penting dalam mengatasi beberapa masalah yang melekat terkait dengan proyek-proyek
konstruksi. Proyek konstruksi tim biasanya melibatkan berbagai bidang ilmu heterogen yang
bekerja bersama dalam jangka waktu sementara untuk menyelesaikan fasilitas yang
dibangun. Semakin anggota tim ini didistribusikan secara geografis dan melintasi batas-
batas organisasi, dan membuat komunikasi kolaboratif menjadi lebih sulit. Teknologi
Informasi dan Komunikasi (ICT) yang ada telah melakukan banyak hal untuk mengatasi
permasalahan ini dan menyediakan kolaborasi infrastruktur yang tepat disaat tidak
memungkinkan pertemuan face to face, biaya yang mahal, sulit atau hanya akan
merepotkan.
Berkembangnya minat pada e-bisnis dan kerja sama berbasis Web mengarah
kepada peningkatan pembangunan aplikasi Web. Selanjutnya, ICT di masa depan harus
mampu memfasilitasi kolaborasi di mana-mana dan dengan keuntungan bahwa tim proyek
konstruksi perlu untuk pengiriman proyek yang efektif. Dalam hal ini, penting bahwa ada
ketentuan untuk sistem mobile dan nirkabel yang memungkinkan anggota tim proyek untuk
memiliki akses terhadap informasi dan partisipan proyek kapan saja, di mana saja dan pada
tingkat granularitas yang tepat.
Dari sudut pandang metodologis, dukungan kerjasama untuk mitra proyek saat ini
dilihat sebagai penyampaian 'sederhana' dari informasi yang relevan. Penyampaian
informasi terutama bersifat statis dan tidak dapat memperhitungkan perubahan konteks
pengguna. Seringkali, aplikasi yang dirancang untuk mendukung proses tertentu (misalnya
manajemen proyek, penjaminan kualitas, kesehatan dan keselamatan, dll). Permasalahan
yang terkait dengan kebutuhan pengguna, seperti kebutuhan untuk konten dinamis yang
sintesis, penyediaan akses konteks yang sensitif dan real-time ke beberapa sumber
informasi belum ditangani secara memadai.
Teknologi yang berkembang seperti Semantic Web, Web Services dan Wi-Fi
memiliki potensi untuk mengatasi kekurangan saat ICTs dalam hal mendukung anggota tim
mobile project. Secara bersamaan, teknologi ini membuka kemungkinan baru untuk
memanfaatkan kemampuan komputasi mobile dalam konstruksi. Relevansi Semantic Web
dalam mendukung pekerja konstruksi seluler terletak pada kenyataan bahwa data
persyaratan khas pekerja konstruksi untuk kegiatan baik waktu-kritis (misalnya Permintaan

2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Informasi, bekerja sama dengan mitra proyek) atau bagi mereka yang dapat memfasilitasi
penyelesaian tugas (misalnya akses dengan gambar, jadwal dll.).
Semantic Web menyediakan makna kontekstual dan teknologi Layanan Web yang
memungkinkan pendaftaran dan penemuan layanan berdasarkan konteks pekerja. Bersama
teknologi ini memiliki potensi untuk memfasilitasi proses bisnis konstruksi dengan
memungkinkan pekerja mobile memiliki akses ke berbagai data dan kebutuhan layanan
pada dasar.
Semantic Web dapat membantu konstruksi organisasi untuk lebih baik mengelola
pengetahuan mereka dan hal ini pada gilirannya memiliki efek positif pada aplikasi e-bisnis
tetentu seperti supply chain management dan customer relationship management. Bab ini
membahas potensi menggunakan Semantic Web dalam memfasilitasi pembangunan e-
bisnis melalui integrasi layanan konstruksi.
Pada mulanya mengulas tentang teknologi dan kemudian menjelaskan konteks
pembangunan masa depan untuk integrasi dan penyebaran. Hal ini mengulas tentang
teknologi Semantic Web sebagai solusi yang mungkin untuk mengatasi beberapa masalah
fragmentasi industri konstruksi dan kemudian menggambarkan bagaimana teknologi
Semantic Web dapat menawarkan manfaat untuk pembangunan e-bisnis.
Pada mulanya hal ini akan mengulas tentang teknologi dan kemudian menjelaskan
konteks pembangunan masa depan untuk integrasi dan penyebaran. Hal ini mengulas
tentang teknologi Semantic Web sebagai solusi yang mungkin untuk mengatasi beberapa
masalah fragmentasi industri konstruksi dan kemudian menggambarkan bagaimana
teknologi Semantic Web dapat menawarkan manfaat untuk pembangunan e-bisnis.

Konteks Pembangunan
Industri konstruksi sangat berorientasi proyek secara alami, dan itu diatur pada
skema dimana aktor yang terlibat dalam beberapa proyek pada waktu yang sama (Zarli et al
dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar, 2008). Juga mengembangkan mekanisme untuk
memanipulasi (capture, menyimpan, pencarian, mendapatkan kembali) pengetahuan yang
dihasilkan selama proyek telah menarik sejak kesadaran bahwa orang dan pengetahuan
adalah sumber daya strategis yang paling penting dari sebuah organisasi (Fruchter dalam J.
Anumba dan Kirti Ruikar, 2008). Aktor yang terlibat dalam proyek yang sama kadang-
kadang ribuan mil terpisah dan berlatih metode kerja yang berbeda yang berkaitan dengan
peran masing-masing dalam setiap proyek. Selain itu, sebagian besar proyek dapat dicirikan
sebagai organisasi virtual yang hanya didirikan atas dasar kontrak sementara dan karena itu
hanya memelihara hubungan bisnis jangka pendek. Semua faktor ini telah menciptakan
kebutuhan untuk sumber daya tambahan yang diperlukan untuk mengelola setiap proyek
dan informasi yang dihasilkan sebagai konsekuensi.
2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Proyek konstruksi telah lama menghadapi tantangan di bidang infrastruktur, logistik
dan manajemen. Industri konstruksi di seluruh dunia telah menggunakan berbagai metode
untuk mencoba dan menghasilkan bangunan berkualitas tinggi dalam jangka waktu yang
singkat dan dengan biaya yang terjangkau. Kalay (dalam Chimay J. Anumba dan Kirti
Ruikar, 2008) menyatakan bahwa setelah bertahun-tahun melakukan penelitian, fakta yang
diterima adalah bahwa kolaborasi yang efisien antara semua pihak yang berpartisipasi
selama proses pembangunan suatu proyek tertentu adalah kunci utama untuk keberhasilan
proyek. Komunikasi yang efektif adalah hal penting bagi keberhasilan dalam konstruksi
(Anumba dan Evbuomwan dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar, 2008). Saling berbagi
dan mentransfer pengetahuan adalah dua kegiatan utama dalam melakukan kolaborasi.
Dixon (dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar, 2008) telah menunjukkan bahwa efisiensi
kolaborasi dalam proyek dapat ditingkatkan dengan penciptaan lingkungan yang berbagi
pengetahuan yang tepat. Teknologi Informasi dianggap sebagai cara yang populer untuk
memungkinkan efisiensi komunikasi informasi dan transfer pengetahuan menggunakan
media seperti Web. Mengintegrasikan perangkat teknologi informasi yang ada dengan fitur
masing-masing, seperti co-editing, co-browsing dan Web conferencing, dalam rangka
menciptakan lingkungan berbagi pengetahuan (sharing knowledge) yang efisien adalah
karenanya kepentingan penelitian besar untuk meningkatkan kualitas dalam industri
konstruksi (Ingirige et.al dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar, 2008).
Meskipun teknologi informasi dan komunikasi (ICT) saat ini memungkinkan
pembentukan tim proyek virtual yang dapat bekerja pada batasan geografis dan waktu
melalui ruang kerja virtual, mengintegrasikan sumber informasi yang heterogen (terutama
yang yang berisi informasi yang terstruktur lemah) tetap menjadi tugas yang sulit dalam
sektor konstruksi.

Kebutuhan Pada Web Semantik


Dalam beberapa tahun terakhir, pemanfaatan beberapa solusi layanan web telah
memberikan sebagian jawaban untuk masalah konstruksi industri. Penggunaan Layanan
Web yang dapat meningkatkan kualitas kerjasama telah memotivasi evolusi teknologi dalam
industri konstruksi sejak tahun 1990-an. Zhu dan Issa dalam Chimay J. Anumba dan Kirti
Ruikar (2008) menyatakan bahwa Web Services adalah media yang baik untuk menyimpan,
mengolah dan memanipulasi sejumlah besar informasi yang dihasilkan selama proyek
konstruksi. Keuntungan menggunakan layanan web (Web Services) dalam konteks
konstruksi adalah untuk mengkomunikasikan secara efisien informasi dan pengetahuan
yang representasi secara relevan dengan cepat, terlepas dari waktu dan kendala lokasi

2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
geografis dan dalam format yang dapat diandalkan. Sejumlah proyek konstruksi didasarkan
pada solusi kolaborasi proyek online dan komunitas baru dari anggota tim konstruksi virtual
yang telah muncul (Anumba et al. dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar, 2008).
Beberapa upaya telah dimulai untuk pengembangan aplikasi berbasis web khususnya untuk
manajemen proyek (Stouffs dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar, 2008). Tujuan dari
aplikasi Web Services adalah untuk mengintegrasikan pengembangan teknologi berbasis
Web menjadi konstruksi dengan tujuan untuk memudahkan proses manajemen proyek.
Namun, aplikasi Web Services dalam tahap desain awal, seperti perencanaan dan desain
dan Layanan konseptual Web yang melayani kebutuhan di tenaga kerja yang berada di
lapangan dan mobile masih jarang.
Seperti telah disebutkan, pertumbuhan Internet dan fenomena globalisasi telah
mengakibatkan banyak organisasi dan tim proyek yang semakin terpisah secara geografis.
Untuk mengatasi hal ini, organisasi memerlukan alat manajemen pengetahuan yang
memungkinkan pemahaman yang lebih baik dari yang organisasi dan proyek yang
didistribusikan - pengetahuan digital yang spesifik dan wadah yang sesuai, dengan
demikian, memungkinkan kolaborasi yang efisien serta menangkap pengetahuan,
representasi dan user disesuaikan akses. Sebagian besar alat manajemen pengetahuan
saat ini yang ada memiliki keterbatasan seperti yang dijelaskan di bawah ini meskipun
mereka dirancang untuk menangani operasi yang relevan dengan siklus hidup pengetahuan
organisasi tertentu. Menurut Ding et al. dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar (2008)
beberapa keterbatasan sistem informasi manajemen saat ini adalah:
 Pencarian Informasi terutama berdasarkan pada pencarian kata kunci, yang dapat
mengambil informasi yang tidak relevan karena istilah yang ambiguitas dan
menghilangkan informasi relevan yang penting ketika disimpan dengan keyword yang
berbeda.
 Upaya manual seperti browsing dan membaca tetap menjadi metode utama untuk
mengekstrak informasi yang relevan dari representasi tekstual atau lainnya.
 Merawat informasi repositori yang besar dengan struktur informasi yang lemah tetap
menjadi tugas berat dan memakan waktu.
Salah satu metode yang mungkin untuk mengatasi keterbatasan ini adalah melalui
pengembangan jasa pengiriman informasi push-based yang melengkapi layanan pull-based
yang ada yang tersedia untuk pengguna.
Dalam pengetahuan / lingkungan sharing document tertentu pengguna akhir harus
mencari dokumen untuk melakukan tugas. Pengguna mungkin perlu untuk sharing
document, menavigasi dan melakukan query terhadap dokumen database seperti yang
ditunjukkan pada Gambar dibawah ini. Sistem sharing document saat terdiri dari satu set
layanan pull (yaitu pengguna aktif mencari informasi). Apa yang diperlukan selain layanan
2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
pull ini adalah layanan push untuk menyediakan dokumentasi yang diperlukan untuk
pengguna akhir.

Layanan Push based untuk memfasilitas manajemen informasi

Semantic Web memungkinkan akses yang lebih besar tidak hanya untuk konten
Web, tetapi juga untuk layanan di Web. Dengan menggunakan teknologi web semantic,
pengguna dan software agent harus dapat menelusuri, dan memonitor sumber daya Web
yang menawarkan layanan tertentu.
Software agent adalah software yang berfungsi sebagai agen untuk pengguna atau
program lain, bekerja secara mandiri dan berkesinambungan dalam lingkungan tertentu. Hal
ini dihambat oleh proses dan agen lainnya, tetapi juga mampu belajar dari pengalaman
dalam berfungsi dalam lingkungan selama jangka waktu yang panjang.
Semantic Web meningkatkan utilitas dari Web Services dengan menyediakan
semantik berbasis kemampuan yang menengahi, mengungkapkan bagaimana sesuati hal
berhubungan satu sama lain dan dengan memungkinkan komposisi layanan baru yang
dinamis. Hal ini akan memungkinkan mengakses secara cerdas untuk beraneka ragam,
informasi yang didistribusikan, yang memungkinkan produk perangkat lunak untuk
menengahi antara kebutuhan pengguna dan sumber informasi yang tersedia. Hal ini sangat
penting dalam transaksi e-bisnis.
Penggunaan Semantic Web tidak terbatas pada manajemen informasi di World Wide
Web, Semantic Web adalah teknologi yang akan bekerja pada intranet internal perusahaan.
Hal ini menciptakan kemungkinan bahwa Semantic Web akan memecahkan beberapa
masalah yang terkait dengan arsitektur teknologi informasi saat ini seperti informasi yang
berlebihan, stovepipe systems dan konten yang buruk:

2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
 Information overload: Information overload adalah masalah yang paling jelas. Saat ini,
Internet memiliki lebih dari lima miliar halaman informasi dan lebih dari 300 juta
pengguna. Dengan demikian, masalah ini telah berkembang lebih buruk dengan
penyebaran Internet, email dan instant messaging.
 Stovepipe systems: stovepipe system adalah di mana semua komponen dari sistem
yang didesain untuk bekerja bersama-sama. Dengan demikian informasi hanya mengalir
dalam saluran ini dan tidak dapat dibagi dengan sistem atau organisasi lainnya.
 Konten yang Kurang: Menyusun informasi dari sumber yang berbeda adalah masalah
yang kronis di beberapa bidang pekerjaan.

Semantic Web
Konsep Utama
Fasilitas untuk menempatkan mesin - data yang bisa dimengerti di Web menjadi
prioritas utama bagi banyak komunitas seperti halnya dengan pembangunan e-business.
World Wide Web Consortium (W3C) memiliki keyakinan lama bahwa Web dapat mencapai
potensi penuh hanya jika hal itu menjadi tempat dimana data dapat dibagi dan diproses oleh
alat otomatis serta oleh orang-orang. Konsep ini menjadi dasar dari Semantic Web.
Semantic Web adalah visi: ide memiliki data pada Web yang didefinisikan dan dihubungkan
dengan cara yang dapat digunakan oleh mesin bukan hanya untuk tujuan ditampilkan, tapi
untuk otomatisasi, integrasi dan penggunaan kembali data di berbagai aplikasi (W3C dalam
Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar, 2008).
Internet terkait dengan aplikasi yang paling populer, Web, menyediakan infrastruktur
yang saling berhubungan yang biasa digunakan untuk memfasilitasi aksesibilitas sumber
daya digital. Namun, teknologi Web memiliki kekurangan besar yang muncul dari protokol
dan struktur sederhana yang mendasar. Web saat ini bekerja dengan baik karena
memposting dan me-render semua jenis isi web tapi memberikan dukungan yang sangat
terbatas untuk memproses mereka. Hal ini karena sebagian besar isi Web yang disimpan
dalam potongan bahasa natural, yang membuat mereka sangat tergantung pada pengguna
manusia selama pencarian, pengaksesan, ekstraksi, interpretasi dan pengolahan.
Meningkatnya penggunaan Web juga telah meningkatkan kesulitan untuk
memanipulasi jumlah meningkat informasi secara eksponensial. Menanggapi hal ini, visi dari
Semantic Web telah dibuat oleh Tim Berners-Lee agar memungkinkan akses dan
penggunaan informasi secara otomatis berdasarkan mesin dimana data semantik dapat
diproses. Menurut W3C (2001), Semantic Web bukanlah Web yang terpisah tapi perluasan
dari Web saat ini. Menggunakan informasi Semantic Web yang diberikan dengan jelas,
memungkinkan komputer dan orang-orang untuk bekerja sama dengan lebih baik (Berners-
Lee et al., dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar, 2008).
2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Semantic Web harus memungkinkan akses yang lebih besar tidak hanya untuk
konten, tetapi juga untuk layanan pada Web. Menggunakan teknologi Semantic Web,
pengguna dan software agents harus dapat menelusuri, mengaktifkan, menyusun dan
memonitor sumber daya Web yang menawarkan layanan tertentu dan memiliki sifat tertentu.
Sebagaimana dijelaskan dari definisi di atas, konsep Semantic Web memiliki dua dimensi
yang luas:
1. Semantik untuk penentuan isi: Semantic Web dapat digunakan untuk manajemen
pengetahuan perusahaan dan membuat hubungan antara informasi perusahaan lebih
cerdas dimana hal ini dimungkinkan melalui pengembangan ontologi tingkat
perusahaan.
2. Semantik untuk orientasi pesan: Meningkatkan cara informasi dipertukarkan dan
menyediakan model data formal untuk Web Services. Semantic Web harus
memungkinkan pengguna untuk menemukan, memilih, mempekerjakan, menyusun dan
memonitor layanan berbasis Web secara otomatis. Hal ini dimungkinkan dengan
menggunakan layanan standar seperti SOAP, WSDL dan UDDI.

Evolusi dari Semantic Web di sektor


konstruksi
Sebagian besar alat manajemen pengetahuan beredar saat ini yang digunakan di
sektor konstruksi memiliki keterbatasan seperti yang dijelaskan di bawah ini meskipun
mereka dirancang untuk menangani operasi yang relevan dengan siklus hidup pengetahuan
organisasi tertentu. Informasi pencarian pada umumnya berdasarkan pada kata kunci
pencarian, yang dapat mengambil informasi yang tidak relevan karena ambiguitas istilah dan
menghilangkan informasi relevan yang penting ketika disimpan dengan kata kunci yang
berbeda (Ding et al., 2003 dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar). Upaya manual seperti
browsing dan membaca tetap menjadi metode utama untuk mengekstrak informasi yang
relevan dari tekstual atau representasi lainnya.
Konsep menggunakan meta-data untuk mengurangi kompleksitas dan meningkatkan
pengaturan dari data yang disimpan dalam penyimpanan data telah dikenal sejak satu
dekade terakhir (Lia et al. dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar, 2008). Teknologi yang
berkembang seperti Semantic Web yang menggunakan konsep ini untuk penyimpanan
informasi memiliki potensi untuk menawarkan manajemen yang lebih baik dan distribusi data
dan pengetahuan dalam sebuah proyek.

2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Penggunaan Semantic Web memungkinkan untuk interoperabilitas informasi dan
data yang lebih baik, navigasi dan pemetaan yang cepat. Menurut Lia et al. dalam Chimay J.
Anumba dan Kirti Ruikar (2008) Semantic Web akan memungkinkan pengembangan dari
model inti bangunan sederhana yang membentuk dasar dari ruang kerja virtual yang
kolaboratif sambil menangani redundansi dari sub-model yang mengganggu untuk
menyimpan, mengakses, mengambil dan mentransfer selama pengambilan setiap informasi
/ data yang diinginkan. Dengan latar belakang ini bisa dikatakan bahwa perlu untuk melihat
ke dalam keuntungan Semantic Web yang ditawarkan untuk memfasilitasi proses konstruksi
dan juga untuk memenuhi tuntutan kerja mobile saat ini. Bagian berikutnya dari bab ini akan
menyelidiki konsep Semantic Web dan mencoba untuk menjelaskannya dengan beberapa
skenario / contoh.
Teknologi Semantic Web mendukung pembuatan meta-model (Metamodels.com
dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar, 2008). Menurut Draskic et al. dalam Chimay J.
Anumba dan Kirti Ruikar (2008) Evbuomwan pengembangan meta-model dalam proses
desain memiliki beberapa manfaat termasuk pengurangan kompleksitas sistem, penyediaan
model yang fleksibilitas dan integrasi dari berbagai dan beraneka ragam database. Meta-
model juga memfasilitasi interoperabilitas yang lebih baik dan fleksibilitas pertukaran data.
Hal ini dapat dikatakan bahwa Semantic Web didukung meta-model yang dapat digunakan
dalam industri konstruksi terutama untuk mengelola data dalam jumlah besar yang
dihasilkan selama proses desain dan konstruksi. Memanfaatkan karakteristik intrinsik dari
meta-data untuk membuat metamodel deskriptif sendiri dapat memecahkan masalah dari
islands of information yang ada dalam industri konstruksi.
Semantic Web dapat membantu organisasi termasuk dalam konstruksi untuk
mengelola aset pengetahuannya yang lebih baik berbeda dengan metode yang kacau saat
mengelola berbagai data bisnis yang dapat didukung oleh manajemen yang lebih baik
dengan menggunakan aplikasi Semantic Web. Semantic Web juga mencakup aplikasi e-
bisnis yang umum seperti Supply Chain Management dan Customer Relationship
Management.

Beberapa contoh penggunaan potensi Semantic Web di sektor konstruksi adalah:

2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
1. Manajemen Pengetahuan: teknologi Semantic Web dapat digunakan untuk manajemen
pengetahuan dengan organisasi konstruksi untuk membangun, mengelola,
mendistribusikan dan mengevaluasi memori perusahaan dalam sebuah organisasi.
Semantic Web ini terdiri dari Ontologi, sumber daya (seperti dokumen atau orang) dan
penjelasan, mungkin dengan pemodelan beberapa sudut pandang.
2. Otomatisasi Supply chain: Dengan mengekspos layanan dalam format standar dan
melalui format standar pertukaran data (XML) antara mitra proyek beberapa tugas dapat
diotomatisasi membutuhkan intervensi manusia yang lebih sedikit.
3. Pembuatan ruang kerja virtual: Lokasi dan waktu interaksi yang independen dan
kolaborasi di antara mitra proyek konstruksi pada tahap desain awal sangat
mempengaruhi kualitas produk bangunan akhir. Sebuah cross-platform IT didukung
ruang kerja virtual itu perlu. Semantic Web mendukung konsep ini.
4. Penggunaan on-site (di tempat): Teknologi Semantic Web dapat digunakan untuk
otomatisasi.

Arsitektur Semantic web


Menurut World Wide Web Consortium (W3C), arsitektur dari semantic web terdiri dari
beberapa Layer yang ditunjukkan oleh Gambar dibawah ini.
1. Layer Unicode dan URI
2. Layer XML, Namespace, skema XML
3. RDF dan RDF Schema
4. Ontology vocabulary
5. Logic
6. Proof
7. Trust
8. Digital Signature

2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Gambar Arsitektur Semantic web (Lee dalam Eka Puji Agustini, dan Andri. 2014)

Ontologi
Semantic web memanfaatkan ontologi untuk merepresentasikan basis pengetahuan dan
sumberdaya web. Ontologi menghubungkan simbol-simbol yang dipahami manusia dengan
bentuknya yang dapat diproses oleh mesin, dengan demikian ontologi menjadi jembatan
antara manusia dan mesin.
Beberapa manfaat menggunakan ontologi, yaitu:
1. Ontologi dapat membagi pemahaman atau definisi tentang konsep-konsep dalam
sebuah domain (sharing informasi).
2. Ontologi menyediakan cara untuk menggunakan kembali domain pengetahuan
(knowledge domain reusable).
3. Ontologi membuat asumsi eksplisit sebuah domain. (Davies, Studer, dan Warren dalam
Eka Puji Agustini dan Andri, 2014)
Ontologi bersama dengan bahasa deskripsi (seperti RDF Schema), menyediakan
cara untuk mengkodekan pengetahuan dan semantik seperti machine-understand. Ontologi
memungkinkan pemrosesan mesin otomatis dalam skala besar (Antoniou dan Harmelen
dalam Eka Puji Agustini dan Andri, 2014).

Model Ontologi
Menurut Chandrasekaran dan Josehson dalam Azhari dan Sholichah (2006) ontologi
merupakan teori tentang makna dari suatu obyek, properti dari suatu obyek, serta relasi
obyek tersebut yang mungkin terjadi pada suatu domain pengetahuan. Ontologi sangat
penting karena dapat digunakan menerangkan tentang struktur suatu disiplin ilmu.
2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning
11 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Secara teknis sebuah ontologi direpresentasikan dalam bentuk classes, properties, slots,
dan instans (Tijerino et. al dan Chandrasekaran dan Josehson dalam Azhari dan Sholichah,
2006).
1. Class, menerangkan konsep (atau makna) suatu domain. Class adalah kumpulan dari
elemen dengan properti yang sama. Suatu class dapat mempunyai turunan subclass
yang menerangkan konsep yang lebih spesifik.
2. Properti, menerangkan konsep nilai-nilai, status terukur yang mungkin ada untuk
domain.
3. Slot, merupakan representasi dari kerangka pengetahuan atau relasi yang menerangkan
properti dari kelas dan instant.
4. Instant, adalah individu yang telah dibuat (diciptakan). Instant dari sebuah subclass
merupakan instant dari suatu superclass.

Proses Pengembangan Ontologi


Terdapat berbagai pendapat mengenai tahapan proses pengembangan sebuah model
ontologi. Salah satunya menurut Chandrasekaran dan Josehson (1999) dan Tijerino (2003)
dalam Azhari dan Sholichah (2006), tahapan yang dilakukan dalam proses pengembangan
ontologi adalah:
1. Tahap Penentuan Domain
Merupakan tahap awal proses digitalisasi pengetahuan yang dilakukan dengan cara
menjawab beberapa pertanyaan seperti: Apa yang merupakan domain ontologi?
Mengapa harus menggunakan ontologi? Apa jenis pertanyaan terhadap ontologi
sehingga perlu menyediakan jawaban? Siapa akan menggunakan dan memelihara
ontologi?
2. Tahap Penggunaan Ulang
Tahap penggunaan kembali dan justifikasi dari ontologi yang telah dibangun. Hal ini
dimungkinkan karena merupakan sebuah kebutuhan saat sistem harus berhubungan
dengan aplikasi yang menyatu dengan ontologi.
3. Tahap Penyebutan Istilah-istilah pada Ontologi
Tahap proses menentukan istilah-istilah yang digunakan untuk membuat pernyataan
atau untuk menjelaskan hal yang sama.
4. Tahap Pendefinisian Kelas dan Hirarki Kelas
Menciptakan beberapa definisi dari konsep dalam hirarki dan kemudian menguraikan
properti dari konsep. Hirarki kelas direpresentasikan dengan relasi “is-a” : setiap kelas A
adalah subkelas B jika setiap instant kelas A juga instant kelas B.
5. Tahap Pendefinisian Properti

2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Secara umum, ada beberapa jenis properti (sifat) obyek yang dapat menjadi slot dalam
suatu ontologi. Properti Intrinsik (hakiki), seperti rasa dari anggur. Properti Ekstrinsik
(karena keadaan luar), seperti nama anggur dan area (regional). Properti karena
hubungan dengan individu yang lain, misalnya hubungan antara anggota individu dari
suatu kelas dengan individu yang lain.
6. Tahap Pendefinisian Konstrain dan Slot
Beberapa domain pengetahuan dapat memiliki memiliki slot bersyarat kardinalitas
tunggal (satu nilai) atau dengan kardinalitas banyak (memiliki sejumlah nilai).
Kardinalitas dari N berarti suatu slot mempunyai sedikitnya N nilai. Suatu slot juga dapat
berupa string, boolean, enumerasi (simbolik), serta instant.
7. Tahap Pembuatan Instant
Pendefinisian sebuah instant dari kelas dapat meliputi pememilihan kelas, pembuatan
individu instant dari kelas, dan pengisian nilai slot.

OWL
OWL (Web Ontology Language) merupakan suatu bahasa ontologi yang digunakan untuk
mendeskripsikan kelas-kelas, properti-properti dan relasi antar objek-objek dalam suatu cara
yang dapat diinterpretasi oleh mesin. OWL merupakan sebuah vocabulary namun dengan
tingkatan semantik yang lebih tinggi dibandingkan dengan RDF dan RDF Schema.
a. Syntax OWL
Sintaks dan semantic formal dari OWL diperlukan untuk membuat ontologi dapat
dintepretasikan dan digunakan oleh agen perangkat lunak. OWL dibuat berdasarkan
RDF dan RDF Schema yang berbasis XML.
b. Header
Dokumen OWL biasanya disebut juga OWL ontology, memiliki elemen root berupa tag
rdf:RDF yang juga menspesifikasikan sejumlah namespace.
c. Elemen Class
OWL menyediakan konsep untuk mendefinisikan kelas beserta dengan batasan-batasan
(constraints) dan aksiomanya (axiom). Kelas-kelas (classes) dalam dokumen OWL
didefinisikan dengan menggunakan owl:Class.
d. Elemen Property
Macam-macam property dalam OWL, yaitu:
1. Properti Object, properti ini berfungsi untuk menghubungkan antar satu object
dengan object yang lain.
2. Properti Data type, properti ini merelasikan object dengan nilai dari data type.
e. Metoda Pengembangan Ontologi

2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Saat ini terdapat beberapa metoda pengembangan ontologi yang umum digunakan
antara lain:
 Skeletal method
 Toronto Virtual Enterprise (TOVE) method
 Methonlogy
 KACTUS, Metoda ini terbagi atas tiga fase: specification of application, preliminary
ontology desing, dan refinement and structuring.

Ontologi mendukung suatu sistem manajemen pengetahuan serta membuka


kemungkinan untuk berpindah dari pandangan berorientasi dokumen ke arah pengetahuan
yang saling terkait, dapat dikombinasikan, serta dapat dimanfaatkan kembali secara lebih
fleksibel dan dinamis. Ontologi merupakan cara merepresentasikan pengetahuan tentang
makna objek, properti dari suatu objek, serta relasi objek tersebut yang mungkin terjadi pada
domain pengetahuan

Semantic Web berdasarkan konstruksi e-business


Semantic Web memiliki potensi besar untuk meningkatkan e-bisnis di sektor konstruksi. Hal
ini diilustrasikan di sini melalui penjelasan rinci tentang dua skenario pembangunan e-bisnis.

Skenario e-Business 1: Manajemen dokumen proyek dan distribusi menggunakan


aplikasi Web Semantik
Overview
Sejumlah besar dokumen dan gambar dihasilkan dalam siklus hidup proyek
konstruksi. Dokumen-dokumen dan gambar tidak hanya dimiliki oleh semua mitra proyek
(yang mungkin didistribusikan secara global) tetapi juga secara internal dalam organisasi
yang membuatnya. Pertumbuhan yang cepat dalam volume informasi proyek sebagai akibat
progress dari proyek membuat semakin sulit untuk menemukan, mengatur, dan memelihara
akses informasi yang diperlukan oleh peserta proyek.
Prosedur pengelolaan dokumen untuk persetujuan dan distribusi proses formal untuk
gambar proyek melibatkan banyak pihak yang berbeda di lokasi yang berbeda. Biasanya
konsultan (arsitek, teknisi, dll) menyiapkan dokumen / gambar dan meneruskan
menggunakan fax, kurir untuk penggunaan website. Dokumen para konsultan diterima di
site office dan biasanya pengontrol dokumen memberikan tanggal perjalanan document
tersebut ketika diterima, menyimpan dokumen asli dan memberikan salinan kepada tim
proyek / anggota tim di lokasi. Pada site office tertentu gambar akan dicatat, disalin dan
didistribusikan ke rak tempat penyimpanan gambar.
2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning
14 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Apabila ada versi baru dari gambar, maka gambar lama yang dikeluarkan akan
digantikan dan dihapus dari rak. Ketika pekerjaan harus dilakukan, fotokopi gambar
diberikan kepada koperasi dan mandor oleh site engineer. Hal ini tergantung teknisi website
untuk memastikan bahwa semua orang menggunakan versi terbaru dan bahwa tidak ada
yang bekerja menggunakan gambar yang sudah out of date. Kompleksitas dengan proses
ini telah menjadi lebih jelas dengan munculnya desain dan kontrak yang dibangun pada
desain proses dan konstruksi yang berjalan secara bersamaan.

Skenario Penerapan
Dalam skenario ini seperti yang ditunjukkan pada Gambar 10.4 (bayangkan pada
tahap manajemen konstruksi atau fasilitas), teknisi website membutuhkan gambar tertentu
atau ingin diberitahu tentang update untuk gambar. Menggunakan aplikasi Web Service
Client, pekerja konstruksi yang mobile berinteraksi dengan database proyek melalui jaringan
nirkabel (misalnya WLAN, GPRS / UMTS). Query ini dicatat dalam registri proyek. Database
proyek ini akan bertindak sebagai repositori bersama untuk semua proyek - data yang
berhubungan untuk dokumen proyek percontohan dan gambar yang dapat diakses oleh
semua mitra proyek. Penjelasan Semantik menggunakan ontologi yang dikembangkan
untuk semua dokumen dan gambar proyek dipertimbangkan dalam skenario ini. Penjelasan
ini akan memfasilitasi pengindeksan dan pencarian.

Untuk menunjukkan penggunaan Semantic Web untuk manajemen data proyek dan
distribusi dalam konstruksi OntoShare, digunakan software prototipe Semantic web berbasis
pengetahuan. Sistem ini telah dimodifikasi (untuk pengelolaan data dan struktur ontologis)
dan disebut OntoWise. OntoWise menunjukkan informasi dan data sharing dalam proyek
konstruksi menggunakan Semantic Web.

2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


15 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Skenario e-Business 2: Semantic Web yang didukung sistem Manajemen
Pengetahuan (Knowledge Management - KM) untuk kolaborasi konstruksi dan e-
bisnis
Tujuan utama dari sistem manajemen pengetahuan adalah untuk mendukung
pengambilan keputusan secara lingkungan multi aktor dimana informasi diarsipkan dalam
sumber-sumber yang heterogen. Sistem ini terutama dikembangkan untuk mengintegrasikan
potongan informasi yang dihasilkan pada tahap perulangan desain awal, untuk memberikan
pencarian semantik yang cepat dan tepat, dan untuk menangkap maksud dan alasan di
balik keputusan yang dibuat terutama selama proses desain awal.
Pemeriksaan data dalam domain industri dan tren penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan extranet proyek adalah mekanisme utama untuk memfasilitasi aliran informasi
proyek dalam proyek-proyek kolaboratif di Britania Raya. Extranet proyek adalah
mekanisme yang paling populer digunakan dalam kasus ini sebagai sarana untuk
mengumpulkan informasi proyek yang relevan.
Karakteristik modular dari jaringan ontologi, yang dapat diakses melalui URI yang
ditentukan secara unik, memungkinkan informasi untuk didistribusikan. Seperti sistem yang
memungkinkan hal-hal berikut ini:
1. Integrasi informasi yang didistribusikan dalam sumber-sumber yang heterogen tanpa
menggunakan satu repositori pusat untuk mengurangi pengulangan beban kerja.
2. Penangkapan dan penyimpanan konten diskusi dimana desain pemikiran dan niat
keputusan dikemas secara intrinsik.

3. Organisasi informasi yang ditangkap dengan agar dapat dibaca manusia dan mesin.
4. Kontekstualisasi informasi ditangkap di sebuah representasi yang mungkin
meningkatkan efisiensi manusia dalam menafsirkan makna yang tersirat.

2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


16 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Dengan demikian, dengan memanfaatkan teknologi dari Semantic Web dan ontologi,
dokumen desain konvensional dan gambar dapat ditingkatkan ke media yang terstruktur
secara semantis dan dinamis. Implikasinya adalah bahwa media ini dapat menangani jumlah
yang banyak desain informasi secara efektif dengan menghilangkan beban kerja ekstra, baik
yang nyata maupun dipersepsikan, harus menggunakan aplikasi tambahan untuk
menjalankan pengetahuan berorientasi proyek (atau informasi) dasar, seperti extranet
proyek

2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


17 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar. 2008. e-Business in Construction. Blackwell
Publishing. Singapore.
2. Eka Puji Agustini, dan Andri. 2014. Perancangan Ontologi sebagai Meta Data Aplikasi
Berbasis Web Semantik (Studi Kasus: Perpustakaan Universitas Bina Darma
Palembang). Seminar Nasional Informasi dan Tren.
3. Azhari dan Minurita Sholichah. 2006. Model Ontologi untuk informasi Jadwal
Penerbangan Menggunakan Protégé. Jurnal Informatika Vol.7, No.1 Mei 2006: 67-76.

2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


18 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
4.

MODUL PERKULIAHAN

XML & CSS

Modul Standar untuk


digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

11
Ilmu Komputer Sistem Informasi 18053 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM.

Abstract Kompetensi
Modul ini berisi materi tentang HTML, Mahasiswa mampu membuat XML,
XML, DTD, dan XSL CSS, dan menampilkan dalam IE
Browser
Pendahuluan
Kemajuan teknologi dan layanan Web terkait telah menyediakan lingkungan yang
kaya untuk mengembangkan banyak sistem e-bisnis untuk pengadaan produk konstruksi
untuk meningkatkan proses bisnis, untuk memotong biaya administrasi dan memberikan
informasi yang lebih komprehensif. Saat ini, sistem e-bisnis yang dimiliki dan dioperasikan
oleh berbagai pihak seperti produsen, pemasok, agen dan penyedia layanan aplikasi.

XML adalah profil aplikasi SGML (ISO 8879). XML adalah profil dari standar ISO
SGML, dan sebagian besar XML berasal dari SGML yang tidak berubah. Dari SGML
dilengkapi pemisahan struktur logis dan fisik (elemen dan entitas), ketersediaan validasi
berbasis grammar (DTD), pemisahan data dan metadata (elemen dan atribut), konten
campuran, pemisahan pengolahan dari representasi (pengolahan instruksi), dan sintaks
yang standar menggunakan angle-bracket (< dan >).

Sistem e-business yang sudah ada untuk


pengadaan Produk Konstruksi
Sebuah sistem e-bisnis yang khas untuk pengadaan produk konstruksi terdiri dari sebuah
katalog produk elektronik dan fungsi untuk melakukan transaksi online. Katalog produk
elektronik dibagikan melalui Internet memungkinkan pelanggan untuk menelusuri
representasi produk multimedia dan untuk mendapatkan informasi yang relevan mengenai
produk (Timm dan Rosewitz dalam Chimay J. Anumba and Kirti Ruikar. 2008). Stanoevska-
Slabeva dan Schmid (2000) mendefinisikan katalog produk Internet berbasis elektronik
sebagai antarmuka multimedia interaktif antara pembeli dan penjual di Internet, yang
mendukung representasi produk, pencarian dan klasifikasi dan memiliki antarmuka untuk
layanan pasar lainnya seperti negosiasi, pemesanan dan pembayaran. Katalog produk
elektronik berbasis internet juga dapat dilihat sebagai antarmuka front-end yang interaktif
yang menyediakan informasi produk yang rahasia dan terstruktur, dan mendukung
pencarian produk, perbandingan dan evaluasi, dan mungkin memiliki keterkaitan dengan
layanan e-bisnis lainnya seperti penawaran, pemesanan dan pembayaran (Kong et al.,
2001b). katalog produk berbasis web elektronik juga memanfaatkan Internet sebagai
jaringan untuk transmisi informasi produk. Selain itu, menggunakan browser Web sebagai
antarmuka frontend untuk mengakses informasi produk.

2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Arsitektur sistem e-bisnis untuk pengadaan produk konstruksi
sistem e-Bisnis untuk produk pengadaan konstruksi adalah aplikasi multi-tier, yang membagi
fungsionalitas ke dalam tingkatan yang terpisah. Tingkatan ini dapat berada di komputer
yang sama, tetapi mereka biasanya berada pada komputer yang terpisah. Gambar dibawah
menunjukkan struktur dasar dari sebuah aplikasi berbasis Web 3-tier. Tiga tingkatan
tersebut yaitu client tier, middle tier dan information tier.

Information tier memelihara data yang berkaitan dengan aplikasi. Tier ini biasanya
menyimpan data dalam sistem manajemen database relasional seperti Microsoft SQL
Server. Informasi produk konstruksi yang terstruktur disimpan dalam tingkat ini. Informasi
produk atau informasi terkait lainnya dapat disimpan dalam beberapa database, yang
menyediakan data yang diperlukan untuk katalog produk elektronik.

Middle tier bertindak sebagai perantara antara data pada information tier dan application
client. Middle tier menerapkan logika bisnis, logika controller dan logika presentasi untuk
mengontrol interaksi antara aplikasi klien dan aplikasi data. Kontroler logika memproses
permintaan klien, seperti permintaan untuk melihat jenis tertentu dari konstruksi produk di
katalog, dan mengambil data dari database. Presentation logic kemudian memproses data
dari tingkat informasi dan menyajikan konten ke klien yang biasanya dalam bentuk dokumen
hypertext markup language (HTML).

Logika bisnis di middle tier memaksakan aturan bisnis dan memastikan bahwa data tersebut
handal sebelum aplikasi server meng-update database atau menyajikan data ke pengguna.
Aturan bisnis menentukan bagaimana klien dapat dan tidak dapat mengakses data aplikasi
dan bagaimana proses data aplikasi. Misalnya informasi produk konstruksi di katalog
elektronik mungkin hanya tersedia untuk anggota yang terdaftar, dan anggota tidak dapat
melihat informasi satu sama lain. Juga, sebelum informasi produk konstruksi baru
ditambahkan ke database, perlu untuk memvalidasi format informasi dan memastikan
bahwa informasi ini disediakan oleh pengguna yang berwenang.

Client tier adalah aplikasi user interface, pada umumnya merupakan browser Web seperti
Microsoft Internet Explorer atau Firefox. Pengguna sistem e-bisnis berinteraksi secara
2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
langsung dengan aplikasi melalui user interface pengguna, yang dalam standar format
HTML sangat terbatas. Namun, dengan penambahan teknologi Java atau plug-in pihak
ketiga lainnya dalam browser Web, ada cara yang tidak terbatas untuk membangun user
interface. Client tier berinteraksi dengan middle tier untuk membuat permintaan dan untuk
mengambil data dari information tier. Kemudian data tersebut ditampilkan kepada pengguna
dimana data tersebut diambil dari middle tier.

Perancangan three-tier memiliki banyak keuntungan lebih dari desain tradisional two-tier
atau single-tier, yang meliputi:
 Kebutuhan hardware yang lebih murah.
 Pemeliharaan aplikasi terpusat dengan pengalihan logika bisnis bagi banyak
pengguna akhir menjadi server aplikasi tunggal. Hal ini menghilangkan kekhawatiran
distribusi software yang bermasalah dalam model tradisional two-tier client-server.
 Modularitas yang ditambahkan membuatnya lebih mudah untuk memodifikasi atau
mengganti one tier tanpa mempengaruhi tingkatan lainnya.
 Load balancing lebih mudah dengan pemisahan inti logika bisnis dari fungsi
database.

Extensible Markup Language (XML)


XML adalah meta-language (bahasa untuk mendeskripsikan bahasa lain) yang
memungkinkan desainer untuk membuat tag yang disesuaikan sendiri untuk menyediakan
fungsionalitas yang disediakan HTML.

Keuntungan XML
Beberapa keuntungan menggunakan XML pada Web
 Kesederhanaan
XML adalah standar yang relatif sederhana, kurang dari 50 halaman. XML dirancang
sebagai bahasa berbasis teks yang dapat dibaca manusia dan cukup jelas.
 Open Standard dan platform / vendor yang independen
XML merupakan platform yang independen dan juga vendor yang independen, dan
bentuk terbatas dari SGML, yang merupakan standar ISO.
 Ekstensibilitas
Tidak seperti HTML, XML dapat dikembangkan memungkinkan pengguna untuk
mendefinisikan tag mereka sendiri.
 Reuse (penggunaan ulang)

2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
juga memungkinkan libraries tag XML untuk dibangun sekali dan digunakan kembali
oleh banyak aplikasi.
 Pemisahan konten dan presentasi
XML memisahkan isi dokumen dari bagaimana dokumen akan disajikan (seperti dalam
browser).
 Peningkatan load balancing
Data dapat dikirim ke browser di desktop untuk komputasi lokal, offloading computation
dari server dan dengan demikian mencapai load balancing yang lebih baik. offloading
Computation merupakan perhitungan pembongkaran yang mengacu pada transfer tugas
komputasi tertentu untuk platform eksternal, seperti cluster, grid, atau cloud.
 Dukungan untuk integrasi data dari berbagai sumber
Kemampuan untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber yang heterogen sangat
sulit dan memakan waktu. Namun, XML memungkinkan data dari sumber yang berbeda
untuk dikombinasikan dengan lebih mudah. Software agents dapat digunakan untuk
mengintegrasikan data dari database backend dan aplikasi lain, yang kemudian dapat
dikirim ke klien atau server lain untuk diproses lebih lanjut. Software agent adalah
software yang berfungsi sebagai agen untuk pengguna atau program lain, bekerja
secara mandiri dan berkesinambungan dalam lingkungan tertentu. Hal ini dihambat oleh
proses dan agen lainnya, tetapi juga mampu belajar dari pengalaman dalam berfungsi
dalam lingkungan selama jangka waktu yang panjang.
 Kemampuan untuk menggambarkan data dari berbagai macam aplikasi
Seperti XML yang dapat dikembangkan, dapat digunakan untuk menggambarkan data
yang terdapat dalam berbagai macam aplikasi.
 Search engines yang lebih canggih
Saat ini, Search engines bekerja pada informasi yang terkandung dalam meta-tag HTML
atau kedekatan satu kata kunci terhadap yang lain. Dengan XML, Search engines akan
dapat dengan sederhana mengurai tag deskripsi.
 Peluang baru
Mungkin salah satu keuntungan besar dari XML adalah sejumlah besar peluang yang
sekarang disajikan oleh teknologi baru ini.

2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Dokumen XML untuk menampilkan informasi produk konstruksi

Pengolahan dokumen XML memerlukan program yang disebut XML parser, yang
bertanggung jawab untuk memeriksa sintaks dokumen XML dan membuat data dokumen
XML tersedia untuk aplikasi. Beberapa parser populer termasuk Microsoft MSXML, Xerces
Apache Software Foundation dan IBM XML4J. Dokumen XML dapat mereferensi dokumen
opsional yang menentukan bagaimana dokumen XML harus terstruktur. Dokumen-dokumen
opsional disebut Document Type Definition (DTD) dan skema. DTD menyediakan sarana
untuk memeriksa jenis dokumen XML dan dengan demikian menyatakan bahwa unsur-
unsur mengandung atribut dan pengaturan yang tepat.

Document Type Definition (DTD)


Document type definition atau sering disebut DTD, memungkinkan format yang unik
untuk setiap dokumen xml. DTD berfungsi untuk mendefinisikan tipe dokumen XML. Seperti
halnya deklarasi variable, deklarasi fungsi dan deklarasi tipe data pada bahasa
pemrograman atau scripting untuk memastikan bahwa data yang diterima aplikasi itu adalah
data yang valid.

Dokumen XML harus memenuhi spesifikasi dalam Document Type Definition (DTD)
untuk memastikan validitasnya. DTD adalah deklarasi tipe dokumen, berisi deklarasi yang
mendefinisikan elemen, atribut dan fitur-fitur lain dokumen. DTD diletakkan dibagian prolog
dokumen, dimulai dengan tulisan <!DOCTYPE Nama DTD>, dimana Nama menyatakan

2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
nama elemen dokumen. DTD berisi simbol [ diikuti serangkaian deklarasi markup, diikuti
dengan simbol ].

Deklarasi markup menjelaskan struktur logika dokumen, yaitu mendefinisikan


elemen, atribut dan fitur lain dokumen. DTD boleh tidak ditulis, namun menyebakan
dokumen XML tersebut tidak dapat diperiksa validitasnya.

Deklarasi Internal DTD


Jika DTD dinyatakan dalam file XML, harus dibungkus dalam definisi <!DOCTYPE>:

DTD di atas ditafsirkan seperti ini:


 !DOCTYPE note mendefinisikan bahwa akar elemen dari dokumen ini adalah note
 !ELEMENT note mendefinisikan bahwa unsur note harus berisi empat unsur: "to, from,
heading, body"
 !ELEMENT to mendefinisikan elemen to menjadi tipe "# PCDATA"
 !ELEMENT from mendefinisikan elemen from untuk menjadi tipe "# PCDATA"
 !ELEMENT heading mendefinisikan elemen heading menjadi tipe "# PCDATA"
 !ELEMENT body mendefinisikan elemen body menjadi tipe " "#PCDATA"

Deklarasi DTD Eksternal


Jika DTD dinyatakan dalam sebuah file eksternal, definisi <! DOCTYPE> harus berisi
referensi ke file DTD:

2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Dokumen XML dengan referensi ke sebuah DTD Eksternal

Dan ini adalah file "note.dtd", yang berisi DTD:

Bahasa XSL
XSL singkatan eXtensible Stylesheet Language. World Wide Web Consortium (W3C) mulai
mengembangkan XSL karena ada kebutuhan untuk Stylesheet Language berbasis XML.

CSS = Style Sheets untuk HTML


HTML menggunakan tag yang telah ditetapkan. CSS digunakan untuk menambah style
untuk elemen HTML.

XSL = Style Sheets untuk XML


XSL (eXtensible Stylesheet Language) adalah rekomendasi W3C formal yang telah
dibuat khusus untuk mendefinisikan bagaimana data dokumen XML yang diberikan dan
untuk menentukan bagaimana satu dokumen XML dapat diubah menjadi dokumen lain
(W3C, 2001a).
XML tidak menggunakan tag yang telah ditetapkan, dan oleh karena itu arti dari
setiap tag tidak dipahami dengan baik.
Elemen <table> bisa mengindikasikan sebuah tabel HTML, atau yang lain - dan browser
tidak tahu bagaimana untuk menampilkannya!
Jadi, XSL menggambarkan bagaimana elemen XML harus ditampilkan.

2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
XSL – Lebih dari Bahasa Style Sheet
XSLT (XSL Transformations) merupakan bagian dari XSL (W3C, 2003a). XSLT
menyediakan mekanisme untuk mengubah struktur XML menjadi struktur lain seperti XML,
HTML, atau sejumlah format textbased lainnya (seperti SQL). Meskipun dapat digunakan
untuk membuat tampilan output halaman Web, kemampuan utama XSLT adalah untuk
mengubah struktur yang mendasari bukan hanya representasi media struktur-struktur,
seperti halnya dengan CSS.
XSL terdiri dari empat bagian:
 XSLT - bahasa untuk mengubah dokumen XML
 XPath - bahasa untuk menavigasi dalam dokumen XML
 XSL-FO – bahasa mark-up XML untuk menata dokumen (dihentikan pada 2013)
 XQuery - bahasa untuk query dokumen XML

XSLT - Transformation
Deklarasi Style Sheet yang benar
Elemen root yang menyatakan dokumen untuk menjadi stylesheet XSL adalah
<xsl:stylesheet> atau <xsl:transform>.
Note: <xsl:stylesheet> dan <xsl:transform> benar-benar identik dan juga dapat digunakan!

Cara yang benar untuk menyatakan style sheet XSL menurut Rekomendasi W3C XSLT
adalah:

atau

2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Untuk mendapatkan akses ke elemen XSLT, atribut dan fitur, kita harus menyatakan
namespace XSLT di bagian atas dokumen.
xmlns:xsl="http://www.w3.org/1999/XSL/Transform" mengarahkan ke namespace W3C
XSLT. JIka menggunakan namespace tersebut, kalian juga harus menyertakan atribut
version="1.0".

Mulailah dengan Dokumen Material XML


Mengubah dokumen XML berikut ("cdcatalog.xml") ke XHTML:

Buat Style Sheet XSL


Kemudian buat XSL Style Sheet ("cdcatalog.xsl") dengan template transformasi:

2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Hubungkan Style Sheet XSL ke Dokumen XML
Tambahkan referensi style sheet XSL ke dokumen XML ("cdcatalog.xml"):

Hasil

My CD Collection

Title Artist
Empire Burlesque Bob Dylan

XPath
XPath (XML Path Language) adalah bahasa Query untuk memilih bagian - bagian (nodes)
dari sebuah dokumen XML. XPath juga dapat digunakan untuk menghitung nilai (contoh :
string, angka atau boolean) dari isi dari sebuah dokumen XML. XPath distandarisasi oleh
World Wide Web Consortium (W3C).

Diagram XPath:

2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
XSL-FO

XSL Formatting Objects atau XSL-FO adalah sebuah bahasa markup XML untuk menata
dokumen. XSL-FO adalah bagian dari XSL, sekelompok teknologi dari W3C yang dirancang
untuk transformasi dan penataan data XML. Bagian-bagian XSL lainnya adalah XSLT dan
XPath.

Tidak seperti HTML dan XHTML, dokumen-dokumen XML tidak memiliki penataan default.
XSL-FO adalah bahasa yang dapat digunakan untuk mengatur tata letak tertentu, warna,
tipografi dsb, dokumen XML untuk digunakan dalam tampilan layar, cetakan, dan media
lainnya. Dalam pengertian ini ia memiliki peran yang mirip dengan CSS, tapi lebih handal
dan fleksibel, terutama berkaitan dengan (antara lain) pembagian halaman dan scrolling.

Tidak seperti CSS, namun seperti XSLT, XSL-FO juga dinyatakan dalam bentuk XML. Hal
ini meningkatkan fleksibilitasnya lebih lanjut, contohnya memungkinkan XSL-FO untuk
digabungkan dengan XSLT dalam stylesheet yang sama bila diperlukan.

XQuery
Apa itu XQuery?
 XQuery adalah bahasa untuk query data XML
 XQuery untuk XML adalah seperti SQL untuk database
 XQuery dibangun di atas ekspresi XPath
 XQuery didukung oleh semua database utama
 XQuery adalah standar W3C

Contoh:

2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
CSS
CSS adalah bahasa stylesheet yang menggambarkan penyajian dari dokumen HTML (atau
XML).

Contoh dari CSS:

Menampilkan File XML dengan CSS


Berikut merupakan contoh bagaimana menggunakan CSS untuk format dokumen XML.

2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Berikut merupakan file cd_katalog.css

Hasil dari Katalog CD dengan file CSS:

2016 Pemprograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


14 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
4. http://www.w3schools.com/xml/xml_dtd_intro.asp diakses 1 Desember 2015
5. ehttp://www.w3schools.com/xsl/xsl_languages.asp diakses 1 Desember 2015
6. Chimay J. Anumba and Kirti Ruikar. 2008. e-Business in Construction. Blackwell
Publishing. Singapore.
7. https://en.wikipedia.org/wiki/XML diakses 1 Desember 2015
8. Connolly, Thomas M., Begg, Carolyn E. 2004. Database Systems: A Practical Approach
to Design, Implementation and Management (4th Edition).
9. http://www.w3schools.com/xsl/xsl_transformation.asp diakses 1 Desember 2015
10. https://id.wikipedia.org/wiki/XPath diakses 1 Desember 2015
11. https://id.wikipedia.org/wiki/XSL-FO diakses 1 Desember 2015
12. http://www.w3schools.com/xsl/xquery_intro.asp diakses 1 Desember 2015
13. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=91906&val=5002 diakses 1
Desember 2015
14. http://www.w3schools.com/css/default.asp diakses 1 Desember 2015
15. http://www.w3schools.com/xml/xml_display.asp diakses 1 Desember 2015
MODUL PERKULIAHAN

Legal Issues in
Construction e-
Business
Modul Standar untuk
digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

12
Ilmu Komputer Sistem Informasi 18053 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM.

Abstract Kompetensi
Modul ini berisi materi tentang Mahasiswa mampu menjelaskan
permasalahan hukum dan kontrak kerja permasalahan hukum dan kontrak kerja
dalam konteks e-business dalam konteks e-business
Permasalahan Hukum dalam Konstruksi e-
Bisnis

Pendahuluan
Sensasi untuk e-bisnis di industri konstruksi sekarang lebih tinggi. Dengan pemain
industri sudah merangkul perubahan, banyak yang sekarang mengalihkan fokus mereka
terhadap dampak, atau bukan dampak, dimana e-bisnis telah meninggalkan bisnis yang
mereka jalankan. Aplikasi e-bisnis di industri konstruksi bersiap untuk restrukturisasi sebagai
pelaku industri yang telah mengakui bahwa e-bisnis akan kembali, mengacaukan sebagian
dan mengarahkan orang lain terhadap efisiensi diantara hubungan pasar yang ada, karena
itu fokus di era berikutnya harus pada tugas-tugas yang mengganggu beberapa dan
mengendarai efisiensi yang baru, karena itu fokus di era berikutnya harus pada tugas-tugas
restrukturisasi.

Meskipun prediksi tentang keberhasilan e-bisnis di konstruksi dan bagaimana hal itu
bisa mengubah industri konstruksi (Berning; Merrill Lynch; Anumba dan Ruikar dalam
Chimay J. Anumba and Kirti Ruikar, 2008), industri konstruksi masih berjuang dengan
aplikasi e-bisnis. Memang, penadopsian aplikasi e-bisnis dan Teknologi Informasi oleh
industri konstruksi secara umum lamban tapi stabil (Berning dalam Chimay J. Anumba and
Kirti Ruikar, 2008). Industri sekarang harus peduli dengan kesiapan untuk fase berikutnya
dari implementasi e-bisnis; fase yang akan melibatkan lebih banyak pemain dari inovator
dan pengadopsi awal.

Pertanyaan tentang berapa banyak nilai e-bisnis yang dapat menambah operasi
konstruksi telah dipelajari dalam berbagai karya (Johnson dan Clayton; Mohamed dan
Stewart; Love et al.; Stewart dan Mohamed dalam Chimay J. Anumba and Kirti Ruikar,
2008). Kebutuhan kontrak elektronik yang mengikat secara hukum dalam aplikasi konstruksi
telah dicatat (Nitithamyong dan Skibniewski, 2004). Lebih penting lagi, hubungan antara
keberadaan aturan hukum yang berkualitas untuk mengatur e-bisnis dan jumlah pendapatan
e-bisnis telah ditetapkan. Telah terbukti bahwa aturan hukum dan penegakan yang
berkualitas secara 'signifikan dan positif' terkait dengan pendapatan e-bisnis (Millard, 2000).
Hal ini juga mencatat bahwa, jika dan ketika, sebuah sistem e-kolaborasi dan e-bisnis yang
mengikat secara hukum didirikan pada proyek-proyek konstruksi, pemanfaatan sistem
tersebut terasa meningkat (Pena-Mora dan Choudary, 2001).

‘13 Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Dengan demikian, identifikasi dan analisis risiko hukum e-construction, ditambah
dengan penggabungan dimensi hukum dalam alat pemrograman e-bisnis, secara radikal
dapat meningkatkan pemanfaatan e-bisnis dalam konstruksi dan secara signifikan
meningkatkan kepercayaan dan keyakinan dalam industri di e-bisnis (Ismail dan Kamat,
2005).

Tipe risiko gugatan hukum dalam konstruksi e-bisnis


Risiko hukum dari melakukan bisnis online berubah setiap hari sebagaimana
teknologi baru yang diperkenalkan ke pasar. Teknologi ini menimbulkan masalah penting
kepada anggota legislatif yang membutuhkan solusi cepat dan efektif. Perbedaan antara
tingkat di mana teknologi e-bisnis berkembang ke tingkat di mana kerangka hukum dan
peraturan dikembangkan adalah hal yang substansial.

Risiko hukum belum diteliti dalam kaitannya dengan pembangunan e-bisnis. Risiko
diklasifikasikan berdasarkan terbentuknya kontrak, validitas dan kesalahan, yurisdiksi,
privasi, otentikasi, atribusi, non-repudiation (layanan yang dapat mencegah suatu pihak
untuk menyangkal aksi yang dilakukan sebelumnya) dan kelembagaan.

Pembentukan Kontrak, validitas dan kesalahan


Hukum tentang perjanjian (kontrak) secara luas, hukum kewajiban secara sukarela;
yaitu, hukum kewajiban yang timbul karena komitmen yang tersurat maupun tersirat (Fuller
dan Eisenberg, 2001). Menurut penyajian kembali dari Kontrak (PIhak Pertama), Perjanjian
dapat didefinisikan sebagai ekspresi niat untuk bertindak (atau menahan diri dari bertindak)
dengan cara tertentu, sehingga dibuat untuk membenarkan orang kepada siapa ekspresi
dibahas dalam pemahaman bahwa komitmen telah dibuat untuk orang itu. Dalam konteks
komersial, janji-janji sering dipertukarkan dalam bentuk tawaran dan penerimaan tawaran.
Penawaran dan penerimaan, ditambah dengan pertimbangan yang valid dan saling
menyetujui, tunduk pada batasan-batasan tertentu, merupakan kontrak yang sah.

Misalnya, dalam konteks kontrak konstruksi, hubungan kontrak pertama diprakarsai


oleh pemilik dengan dikeluarkannya Request for Proposals (RFP). RFP bukan penawaran
dari pemilik untuk kontraktor umum; RFP adalah iklan bagi kontraktor umum untuk
mengajukan proposal sebagai bahan pertimbangan.

Kontraktor umum akan mempelajari proyek berdasarkan informasi RFP dan akan
mengajukan proposal harga dengan syarat dan kondisi tertentu kepada pemilik. Proposal
harga bertindak sebagai tawaran untuk masuk ke dalam perjanjian dengan persyaratan dan
‘13 Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
harga tertentu. Setelah itu, pemilik akan memberitahu kontraktor yang berhasil dalam proses
seleksi. Pemberitahuan ini akan merupakan penerimaan penawaran yang sah dari
kontraktor. Jika saling menyetujui dan pertimbangan yang valid, pemilik dan kontraktor akan
menandatangani kontrak yang memiliki kekuatan hukum.

Dalam transaksi e-bisnis, mungkin tidak mudah untuk membedakan pembuat


tawaran dari pengambil tawaran. Hal ini sangat penting karena kontrak tidak valid sampai
tawaran diterima dan penerimaan dikomunikasikan ke pembuat penawaran. Sebuah kasus
hukum baru-baru ini di Inggris adalah contoh yang baik dari masalah ini. Sebuah e-merchant
memasang harga £3,99 untuk TV pada halaman Web mereka, bukannya £399,00 karena
kesalahan komputer. Lebih dari 20.000 TV yang dijual dengan harga £3.99 sebelum
kesalahan diketahui. E-merchant kemudian menutup website tersebut dan perselisihan
antara e-merchant dan pembeli belum diselesaikan. Pembeli ingin mengklaim produk yang
mereka beli tetapi penjual tidak bersedia mengirimkan permintaan pembeli.

Permasalahan utama adalah apakah postingan halaman Web dari TV itu merupakan
penawaran dari e-merchant yang telah diterima oleh pembeli dan dengan demikian
mengikat secara hukum, atau halaman pada postingan Web adalah undangan mengajukan
penawaran atau iklan semata yang tidak mengandung suatu yang ditawarkan. Jika yang
terakhir ini benar, maka pembeli adalah orang-orang yang mengajukan tawaran untuk £3.99;
di mana penjual mempertahankan haknya untuk menolak tawaran tersebut dan tidak masuk
ke dalam perjanjian (Gallagher; Pacini et al dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar,
2008).

Yurisdiksi (Wilayah Hukum)


Yurisdiksi adalah istilah hukum yang menggambarkan hukum yang berlaku pada
periode waktu tertentu dan dimana keputusan pengadilan akan mengikat secara hukum.
Permasalahan yurisdiksi muncul ketika ada pihak yang mempermasalahkan kontrak dan
mencoba pengadilan untuk memutuskan secara yurisdiksi atas permasalahan tersebut.
Permasalahan tersebut diperparah oleh kenyataan bahwa dalam kontrak e-bisnis,
pertanyaan dimana kontrak itu dibentuk menjadi sesuatu yang membingungkan. Hasil dari
sengketa dapat berbeda secara materi jika dinilai di bawah aturan, peraturan dan undang-
undang yang berbeda (Rowe, 1998 dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar, 2008).

Jangkauan global Internet menambah lapisan kompleksitas lain: menentukan


yurisdiksi atas kontrak dengan elemen internasional. Permasalahan utama yurisdiksi hanya
dapat dijelaskan dengan membandingkan perbedaan spasial dari dunia hukum dengan
‘13 Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
batasan internet. Internet memberdayakan masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan e-
bisnis tanpa batas-batas geografis. Sebaliknya, sebagian besar hukum yang mengatur
hubungan kontraktual, khususnya yang berkaitan dengan UU Konstruksi, terbatas dalam
satu atau lain cara untuk batas geografis tertentu.

Salah satu resiko yang timbul dari masalah yurisdiksi adalah tuntutan hukum asing
yang tak terduga. Asing dalam konteks ini berarti keadaan atau negara yang berbeda.
Meskipun hukum yang mengatur e-bisnis bervariasi, pendapat umum dari pengadilan
menyiratkan bahwa perusahaan yang bergerak di kegiatan atau iklan online mungkin harus
mempertahankan tuntutan hukum di yurisdiksi yang berbeda jika kegiatan tersebut
melanggar hukum lokal (Thelen Reid & Priest LLP dalam Chimay J. Anumba dan Kirti
Ruikar, 2008). Hal ini sangat mungkin mempengaruhi perusahaan konstruksi yang
berpartisipasi dalam kegiatan e-bisnis melalui Internet, terutama di bidang-bidang seperti
hak kekayaan intelektual dan hak distribusi.

Perusahaan dengan merek dagang lokal atau Perusahaan dengan merek dagang
regional mungkin melanggar merek dagang pada orang lain ketika mereka mengiklankan
produk mereka secara online. Produk iklan di Internet atau produk iklan yang terlibat dalam
e-bisnis melalui Internet membuat produk hanya dapat diakses secara global dan tidak
terbatas secara geografis, sebagai merek dagang (Thelen Reid & Priest LLP dalam Chimay
J. Anumba dan Kirti Ruikar, 2008). Demikian pula, ada perbedaan antara hak
pendistribusian berdasarkan geografis (lokal dan regional) dan pendistribusian melalui
Internet melalui kegiatan e-bisnis. Pendistribusian bahan bangunan atau produk mungkin
hanya hak distribusi lokal atau regional. Apakah kegiatan e-bisnis merupakan pelanggaran
jika hak distribusi dari kedua penjual dan pembeli berada dalam batas-batas geografis?
Bagaimana jika penjual adalah dalam batas-batas geografis hak distribusi dan pembeli di
luar; atau sebaliknya?

Risiko yurisdiksi juga bisa muncul dalam bentuk yang berbeda: perusahaan dapat
gagal melindungi hak-hak hukumnya karena kurang terbiasa dengan prosedur yurisdiksi
asing atau, dalam kasus sengketa, di mana pihak yang bersengketa tidak dapat
menyepakati dimana pengadilan memiliki wilayah hukum. Hal ini digambarkan dalam contoh
berikut:
Coba Pertimbangkan kasus dimana seorang arsitek, bekerja di luar California,
mempekerjakan sebuah perusahaan Teknik Konsultan, bekerja dari New York, untuk desain
komponen khusus dari proyek di Michigan. Arsitek dan perusahaan konsultan yang terlibat
dalam e-kontrak dan mereka tidak pernah bertemu secara fisik; kolaborasi dan penyerahan
‘13 Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
pekerjaan diselesaikan secara online. Selama konstruksi ditemukan bahwa desain
perusahaan konsultan bermasalah dan tidak memenuhi undang-undang di Michigan. Arsitek
mengurangi nilai perubahan dari bayaran perusahaan, perusahaan menentang hal ini dan
berhenti bekerja; kemudian perselisihan timbul. Pertanyaannya adalah: hukum negara mana
yang memiliki yurisdiksi atas perselisihan ini? Permasalahan yurisdiksi dalam contoh ini
bahkan mungkin lebih menantang jika kesalahan itu ditemukan setelah konstruksi selesai
dan negara-negara yang terlibat memiliki ketetapan dari keterbatasan dan / atau undang-
undang yang berbeda-beda.

Beberapa risiko wilayah hukum dapat dihindari dengan menambahkan pilihan


hukum, pilihan forum, atau klausa arbitrase (Thelen Reid & Priest LLP dalam Chimay J.
Anumba dan Kirti Ruikar, 2008). Hal ini juga penting untuk dicatat bahwa tidak semua
ketentuan pilihan hukum dan pilihan forum ditegakkan oleh pengadilan (Gallagher dalam
Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar, 2008).

Kerahasiaan (privacy)
Pengumpulan informasi dan data tentang orang merupakan karakteristik dari
transaksi e-bisnis. Pasar dan portal e-Bisnis memperoleh nilai dari aktifitas penggalian data
(Millard, 2000; Crichard, 2003). Perusahaan konstruksi yang bergerak di e-bisnis harus
mengelola beberapa risiko yang berkaitan dengan privasi; beberapa berhubungan dengan
kekhawatiran atas privasi pribadi tentang perusahaan mereka sendiri, dan hubungan lainnya
dengan kekhawatiran tentang pelanggaran.

Perusahaan konstruksi yang ingin terlibat dalam transaksi e-bisnis harus


memberikan beberapa informasi tentang perusahaan untuk keperluan otentikasi, dan
atribusi; pertanyaannya adalah berapa banyak informasi? Portal dan pasar online
mengumpulkan informasi lebih dari yang diperlukan untuk otentikasi secara hukum pihak-
pihak dari e- contracting (Smith dan Clarke dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar,
2008). Mereka mengumpulkan informasi melalui formulir pendaftaran pengguna, cookies
dan penelusuran perusahaan, perilaku penawaran. Siapa yang memiliki informasi tersebut?
Apakah proses pengumpulan informasi melanggar hukum privasi? Operasional penggalian
data ini memberikan risiko potensial bagi perusahaan konstruksi yang terlibat dalam e-
bisnis.

Untuk risiko yang berkaitan dengan pelanggaran, pertimbangkan kasus dimana


kontraktor terlibat dalam kegiatan e-procurement. Kontraktor menyimpan informasi tentang
supplier yang potensial pada sistem IT perusahaan. Hal ini diperbolehkan untuk
‘13 Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
menggunakan informasi tersebut untuk memilih penawar yang sesuai. Untuk membantu
operasi memperkirakan masa depan, kontraktor mencatat semua historis penawaran
elektronik pada semua supplier sebelumnya untuk proyek-proyek pada sistem e-
procurement tersebut. Historis database mencakup informasi supplier, historis penawaran
harga, kinerja keuangan yang dikumpulkan dari bentuk prakualifikasi, kinerja keselamatan,
komentar tentang kinerja pemasok pada proyek-proyek sebelumnya. Kontraktor
bertanggung jawab kepada supplier atas hilangnya informasi dan pendistribusian pada
pihak lain dan bahaya terhadap supplier yang bisa terjadi sebagai akibat dari kerugian ini.

Otentikasi, atribusi dan non-repudiation


Risiko yang berkaitan dengan otentikasi, atribusi dan integritas pesan secara
elektronik merupakan hal yang sangat penting terutama kepada industri konstruksi.
Menghubungkan pesan elektronik untuk penawaran atau penerimaan e- contract untuk
orang yang dimaksudkan untuk mengirimkannya adalah satu lagi risiko lain (Pacini et al.
dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar, 2008).

Uniform Electronic Transaction Act (UETA) mengatasi resiko tersebut dari perspektif
hukum dengan mengharuskan tingkat otentikasi tertentu untuk memastikan otentikasi dan
atribusi yang tepat, dan melindungi peserta e-bisnis dari tindakan hacker (Belgum, Moreau,
Thelen Reid & Priest LLP; Pacini et al dalam dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar,
2008).

Agensi
Software agents menampilkan tantangan terbesar kepada sistem peradilan saat ini.
Dampak risiko gugatan hukum yang ditimbulkan oleh Software agents adalah mungkin satu-
satunya serangkaian risiko yang benar-benar eksklusif untuk lingkungan e-bisnis. derajat
otonomi adalah hal yang membedakan Software agents dari Software lain. Agen mengontrol
keputusan mereka; mereka belajar dan bertindak berdasarkan persepsi mereka tentang
lingkungan untuk memaksimalkan tujuan dari pengguna atau programmer (Dzeng dan Lin;
Lee; Ren dan Anumba dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar, 2008).

Software agents adalah program komputer yang memiliki kemampuan belajar dan
dapat mengambil keputusan atas nama pengguna dan programmer (Dzeng Dan Lin; Ren
Dan Anumba dalam Chimay J. Anumba Dan Kirti Ruikar, 2008). Mereka bertindak atas
nama pemiliknya untuk mempromosikan keinginan pemilik, tidak seperti perangkat lunak
pendukung yang mendukung pemilik dalam membuat keputusan tetapi meninggalkan
keputusan untuk dibuat pemilik (Schoop et al; Ren dan Anumba dalam Chimay J. Anumba
‘13 Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
dan Kirti Ruikar, 2008). Untuk memahami apa itu software agent, diharapkan agar
mempertimbangkan kasus hipotetis berikut:

Prelude (Pendahuluan)
Supplier 1 (S1) merespons undangan online untuk penawaran dari General Contractor (GC)
untuk memasok bahan untuk proyek konstruksi. General Contractor sedang
mempertimbangkan dua pemasok lainnya yang terpilih: Supplier 2 (S2) dan Supplier 3 (S3).
Negosiasi dilakukan dalam pengaturan e-bisnis murni dengan masing-masing pihak yang
diwakili oleh agen negosiasi: GC mewakili General Contractor, S1, S2 dan S3 atas masing-
masing Supplier 1, Supplier 2 dan Supplier 3. Masing-masing pihak memberikan agen
negosiasi mereka dengan pengaturan bayaran mereka. Pengaturan imbalan dapat
mencakup item seperti harga, tanggal pengiriman, istilah garansi, syarat pembayaran dan
istilah khusus lainnya.

Agen Negosiasi
Proses negosiasi antara agen diawali dengan GC. GC menerima tawaran dari S1,
S2 dan S3 secara bersamaan dan mengevaluasinya. GC kemudian akan memulai algoritma
negosiasi dengan tiga agen pemasok yang akan mencoba untuk memaksimalkan nilai untuk
GC. Di sisi lain, Supplier 1, Supplier 2 dan Supplier 3 akan terlibat dalam proses negosiasi
yang sama dengan GC, masing-masing dengan tujuan memaksimalkan kepentingan
mereka sendiri. Perbedaan penting antara software agents dan standard software adalah
bahwa agen dapat belajar selama proses ini. Lebih penting lagi, agen membuat keputusan
atas nama pengguna mereka tanpa mendelegasikan keputusan kembali kepada mereka.
GC, berdasarkan negosiasi dengan Supplier 1, Supplier 2 dan Supplier 3, akan
menganalisis tawaran, menegosiasikan syarat yang menguntungkan, dan menyelesaikan
transaksi dengan supplier yang menang: dalam contoh ini asumsikan Supplier 1.

Variasi
Dalam contoh ini, pengguna agen GC memulai negosiasi. Dalam contoh lain, GC secara
otomatis dapat memulai negosiasi dan membuat keputusan atas nama user-nya. Mengingat
bahwa agen GC terkait dengan sistem Enterprise Resource Planning (ERP). Agen GC
secara otomatis akan merasakan bahwa tingkat persediaan material tertentu di bawah apa
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan yang dijadwalkan tepat waktu. Agen GC
secara otomatis akan memulai penawaran dengan mengirimkan undangan pengajuan
penawaran. Agen GC akan mencari pemasok yang menjual bahan yang diperlukan dan
‘13 Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
akan mengevaluasi reputasi mereka, historis kerja sama dengan GC, ketersediaan material,
dll. agen GC kemudian akan memilh Supplier 1, Supplier 2 dan Supplier 3 berdasarkan
pencarian dan mengirim mereka undangan untuk penawaran. Selebihnya contoh akan
mengikuti sampai agen GC mengontrak secara otomatis dengan agen Supplier 1.

Agen dengan kemampuan untuk secara otonomi melakukan tindakan atas nama
pengguna mereka disebut agen Inisiator. Di sisi lain, agen yang menengahi kesepakatan
dan membuat keputusan atas nama pengguna mereka hanya ketika ada permintaan untuk
membuat keputusan yang diprakarsai oleh pengguna disebut Agen Mediator (Bain dan
Subirana, 2003b). Perbedaan ini penting dari perspektif hukum. Agen inisiator memiliki
tingkat otonomi yang lebih tinggi.

‘13 Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
5. Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar. 2008. e-Business in Construction. Blackwell
Publishing. Singapore.
6.

MODUL PERKULIAHAN

Search Engine

Modul Standar untuk


digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

13
Ilmu Komputer Sistem Informasi 18053 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM.

Abstract Kompetensi
Modul ini berisi materi tentang role Mahasiswa mengetahui tentang role
dalam search engine, cara kerja search dalam search engine dan cara kerja
engine, dan strategi pencarian secara search engine
flexible
Search Engine Marketing

Tiga arah hubungan antara search engine, pengguna dan webmaster, dan kemudian
melihat bagaimana search engine bekerja. Hal ini mengarah kepada Search Engine
Marketing, yang terdiri dari SEO dan PPC, dan keywords.
Setiap hari, di seluruh dunia, jutaan orang menggunakan search engine untuk
menemukan konten di internet. Search engine adalah program berbasis web yang
mengindeks web dan memungkinkan orang untuk menemukan apa yang mereka cari.
"Search" atau "search marketing" sering digunakan untuk merujuk pada industri yang telah
dibangun di sekitar mesin pencari.
Google, Yahoo! dan Microsoft Live merupakan search engine internasional yang
terkemuka. Google sejauh ini merupakan search engine yang paling terkemuka. Penelitian
yang dilakukan oleh comScore atas aktivitas search engine di seluruh dunia, yang dirilis
pada Oktober 2007, menunjukkan bahwa Google memiliki lebih dari 60% dari pangsa pasar
search engine global. Di Eropa, hampir 80% pencarian menggunakan Google

Properti Pencarian Pencarian (Milyar) Market Share


Worldwide 61.036 100%
Google Sites 37,094 61% 37.094 61%
Yahoo! Sites 8,549 14% 8.549 14%
Baidu.com Inc. 3,253 5% 3.253 5%
Microsoft Sites 2,166 4% 2.166 4%
NHN Corporation 2,044 3% 2.044 3%
eBay 1,319 2% 1.319 2%
Time Warner Network 1,212 2% 1.212 2%
Ask Network 743 1% 743 1%
Fox Interactive Media 683 1% 683 1%
Lycos, Inc. 441 1% 441 1%

Ketika kita bicara "Pencarian", kita merujuk pada dua jenis hasil:
Hasil pencarian organik
Hasil pencarian organik adalah produk utama dari mesin pencari. Hasil pencarian ini
umumnya ditemukan di sisi kiri pada halaman hasil mesin pencari (search engine results
pages - SERPs). Hasil pencarian organic tidak dipengaruhi oleh pembayaran finansial dan
karena itu juga disebut hasil pencarian alami. Hasil pencarian organik harus konsisten
diandalkan untuk menarik (dan tetap) pengguna. Pertumbuhan dan keberhasilan Google
sebagai mesin pencari dapat langsung dihubungkan terhadap keunggulan algoritma
pencariannya yang mengembalikan hasil organik yang sangat relevan.

2016 Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Hasil Pencarian berbayar
Pencarian berbayar, juga dikenal sebagai Pay Per Click (PPC), meliputi menampilkan hasil
yang bersponsor bersama dengan hasil organik. Pemasang iklan menawar harga untuk
menempatkan iklan mereka, dan membayar search engine ketika iklan mereka diklik. Iklan
PPC biasanya ditampilkan di bagian atas dan di sisi kanan dari SERP. Search engine
menarik dan mempertahankan pengguna melalui pencarian organik, akan tetapi sebagian
besar uang yang mereka terima dari pencarian yang berbayar.

Beberapa Istilah dan Konsep Utama


 Browser aplikasi yang digunakan untuk mengakses internet. Browser populer antara
lain Firefox, Internet Explorer dan Safari.
 Index Database untuk keywords yang dibuat oleh search engine.
 Keyword sebuah kata atau kata-kata yang digunakan oleh pencari di search engine.
 Keyword phrase Lebih dari satu kata kunci dapat disebut sebagai frase keyword
 Organic search results daftar hasil pada SERP yang dihasilkan dari algoritma search
engine yang tidak berbayar.
 Paid search results daftar hasil pencarian pada SERP yang berbayar.
 PPC Pay Per Click adalah iklan pada search engine dimana pengiklan hanya membayar
untuk setiap klik pada iklan.
 Ranking Dalam pencarian, ranking digunakan untuk menggambarkan posisi relatif dari
halaman web di SERP.
 Search engine Sebuah alat untuk pencarian di Internet. Pengguna search engine
memasukkan keyword yang relevan dengan pencarian mereka, dan search engine
mengembalikan hasil dari database-nya.
 SEM Search Engine Marketing mengacu pada pemasaran yang berhubungan dengan
pencarian.
 SEO Search Engine Optimisation adalah praktek yang bertujuan untuk meningkatkan
peringkat situs Web di search engine untuk keyword tertentu.
 SERP Search Engine Results Page - halaman yang menunjukkan hasil untuk pencarian
di search engine.
 Spider Sebuah program yang secara otomatis me-scan atau menelusuri halaman web
untuk mengumpulkan informasi untuk mesin pencari.
 Sponsored links hasil pencarian berbayar pada SERP.
 URL Universal Resource Locator - alamat dari suatu halaman web di Internet.

2016 Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Pentingnya Pencarian Bagi Marketer
search engine telah menjadi hal penting untuk pengalaman berinternet pengguna web
sehingga dikarenakan hal tersebut maka pencarian telah menjadi hal penting untuk
pemasar. Pencarian penting untuk sejumlah alasan:
 Pencarian berorientasi tujuan: orang menggunakan pencarian untuk menemukan hal-hal
yang mereka inginkan dan butuhkan.
Internet adalah lingkungan yang sangat kompetitif, dengan milyaran halaman yang ada.
Sebuah pencarian web adalah sinyal niat dari pengguna web terhadap apa yang dicari.
 Search engine adalah pintu ke Internet.
Menurut comScore pada bulan Agustus 2007, 95% dari populasi internet global
mengunjungi search engine.
 Industri pencarian yang besar.
Jumlah pencarian per harinya mencapai ratusan juta. Menurut ComScore, ada lebih dari
10 miliar pencarian di Amerika Serikat selama Januari 2008! Berarti jumlah pencarian
per hari sekitar 322 juta.
 Anda harus terlihat jika ingin ditemukan.
Jika Anda ingin situs web Anda menghasilkan traffic dalam jumlah yang signifikan, perlu
terdaftar di search engine utama dan berada pada daftar yang cukup tinggi agar dilihat.
Statistik menunjukkan bahwa pengguna tidak mungkin untuk melihat list pencarian
melampaui 30 hasil pertama.
 Pencarian yang terbaik setara dengan kesadaran pikiran akan yang terbaik (top of mind
awareness).
Di luar traffic, sebuah website dengan peringkat tinggi adalah berharga bagi persepsi
merek. Pengguna web sering melihat hasil search engine sebagai indikasi otoritas.
 Orang mempercayai pencarian Organik.
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang-orang menemukan hasil organik yang lebih
relevan dan lebih dipercaya daripada hasil pencarian berbayar (Enquiro, 2004 Enquiro
dalam Stokes, 2009)
 Menangkap pelanggan potensial di setiap tahap siklus pembelian.
Kebanyakan pembelian merupakan subyek dari siklus pembelian. Di berbagai titik dalam
siklus tersebut, calon pelanggan mencari dengan kata kunci yang berbeda. Memberikan
apa yang mereka inginkan pada setiap tahapan, dan mereka akan terus datang kembali
sampai mereka siap untuk membeli.
 Banyak orang memiliki search engine sebagai home page browser mereka.
Seringkali, home page dari browser diatur ke mesin pencari. Banyak pengguna
memasukkan URL ke dalam search engine bukannya address bar browser – hal ini

2016 Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
berarti bahwa walaupun mereka mengetahui URL dari situs web, mereka menemukan
melalui pencarian.

Hubungan tiga arah


- Search engine, webmaster dan User
Search engine, pengguna internet dan pemilik website terlibat dalam hubungan simbiosis
tiga arah. Masing-masing pihak tergantung pada dua lainnya untuk mendapatkan apa yang
mereka butuhkan.

Pengguna ingin menemukan apa yang mereka cari di Internet.


Mereka menggunakan search engine untuk menemukan website yang dimaksud, dan
mereka mendukung search engine yang memberikan hasil yang paling relevan dan
berguna.

Search engine ingin membuat uang dari penjualan iklan.


Semakin banyak pengguna yang mereka miliki, semakin banyak iklan search engine yang
bisa dijual. Oleh karena itu, search engine harus membuat daftar hasil mereka berdasarkan
kesesuaian dan pentingnya dalam rangka untuk menarik dan mempertahankan pengguna.
Pada gilirannya, search engine mendukung situs yang relevan dan berguna untuk
pengguna.

Pemilik situs web, webmaster dan online marketer ingin search engine untuk mengirimkan
traffic ke situs mereka.
Oleh karena itu, mereka perlu memastikan bahwa situs mereka relevan dan penting bagi
search engine dan pengguna.

Apa yang mesin pencari lakukan?


Search engine memiliki empat fungsi utama:
 Menjelajahi Web (via spider)
 Mengindeks dokumen dan halaman Web yang mereka temukan.
 Search engine memproses permintaan pengguna.
 Akhirnya, mereka kembali menghasilkan indeks peringkat.

Search Engine Marketing


Search Engine Marketing (SEM) memiliki dua lengan: Search Engine Optimisation (SEO)
dan Pay Per Click (PPC). Hal ini berhubungan dengan dua jenis hasil pencarian.
2016 Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
SEO + PPC = SEM

SEO bertujuan untuk meningkatkan peringkat website dalam hasil pencarian natural. Iklan
PPC melibatkan penawaran untuk penempatan di bagian hasil pencarian berbayar dari
SERP.
iklan berbasis SEO dan PPC memiliki konsep dasar yang sama, yaitu: kata kunci.

Keyword, atau frase kunci, adalah apa yang dimasukkan ke dalam permintaan search
engine untuk menemukan website. Iklan SEO dan PPC memerlukan pemilihan kata kunci
yang relevan dengan situs web perusahaan dan digunakan oleh pelanggan potensial. SEO
bertujuan untuk memiliki peringkat situs web di hasil alam bagi kata kunci target nya

Search Engine Optimisation


PageRank adalah sebuah algoritma yang digunakan oleh Google Search untuk
memeringkat website dalam hasil search engine. PageRank dinamai Larry Page, salah satu
pendiri Google. PageRank adalah cara untuk mengukur pentingnya halaman websaite.
Menurut Google:
PageRank bekerja dengan menghitung jumlah dan kualitas link ke halaman untuk
menentukan perkiraan kasar dari betapa pentingnya website ini. Asumsi yang
mendasarinya adalah bahwa website yang penting kemungkinan akan menerima
lebih banyak link dari situs-situs lain.

Cara Kerja
Search engine diperlukan untuk membantu pengguna menemukan apa yang mereka
cari. Agar memastikan bahwa daftar hasil terbaik yang berada di urutan pertama, mereka
mencari sinyal dari hal berikut:
 Relevansi
 Kepentingan
 Popularitas
 Kepercayaan
 Kewenangan
SEO, juga disebut optimasi organik atau alami, melibatkan pengoptimalan website
untuk mendapatkan peringkat tinggi pada search engine untuk kata kunci tertentu.

2016 Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Hal ini dicapai dengan membuat perubahan pada kode HTML, konten dan struktur
website, sehingga lebih mudah diakses search engine, dan dengan extension, lebih mudah
untuk ditemukan oleh pengguna. Hal ini juga dikenal sebagai faktor on page. SEO juga
melibatkan faktor off page – hal ini umumnya dengan membangun link ke website. Kegiatan
untuk meningkatkan link ke website, termasuk sosial media dan WebPR, dianggap sebagai
off page SEO.
SEO adalah cara yang sangat efektif untuk menghasilkan bisnis baru ke website. Hal ini
merupakan proses yang berkesinambungan dan cara berpikir tentang bagaimana search
engine melihat website Anda dan bagaimana pengguna menggunakan search engine untuk
menemukan website Anda.
Optimisasi search engine adalah praktek yang cukup teknis tetapi dapat dengan mudah
dipecah menjadi lima bidang utama:
1. Struktur Website yang ramah dengan Search Engine
2. Frase Kunci yang diteliti dengan baik
3. Optimasi Konten untuk menargetkan frase utama
4. Popularitas Link
5. Tren yang Muncul

1. Struktur website yang ramah dengan Search Engine

Search engine menemukan dua jenis hambatan:


 Tantangan teknis yang mencegah search engine spider mengakses konten
 Lingkungan pemasaran yang kompetitif di mana semua orang ingin peringkat tinggi

Untuk memastikan bahwa search engine dapat mengakses konten, Anda harus
menghilangkan hambatan teknis. Mereka yang ingin mencapai hasil terbaik harus mengikuti
praktik pengembangan web terbaik.

2. Frase Kunci yang diteliti dengan Baik


Frase kunci adalah bagian paling dasar dari pencarian. Ketika pengguna
memasukkan query pada mesin pencari, ia menggunakan kata-kata yang dia pikir relevan
dengan pencarian yang akan dilakukan. Search engine kemudian mengembalikan halaman
yang dipercaya paling relevan dengan kata-kata yang digunakan pencari.

Search engine telah membangun pemahaman semantik dan cara kita menggunakan
bahasa yang rumit. Jadi, jika pengguna mencari "sewa mobil" search engine akan mencari
halaman yang relevan dengan "sewa mobil" serta mungkin "menyewa mobil", "penyewaan
2016 Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
kendaraan" dan sebagainya. Search engine juga telah membangun pengetahuan di sekitar
kesalahan dalam ejaan dan sinonim dan pencarian terkait, sehingga mencoba
mengembalikan hasil yang terbaik bagi pengguna.
Karena hal tersebut, sangat penting bahwa website berisi konten dengan kata kunci
yang mungkin digunakan oleh target pengunjung. Website perlu muncul ketika pelanggan
potensial mencarinya.
Sebagai pemilik situs web, atau pemasar untuk website, kita perlu membangun
daftar beberapa istilah pelanggan potensial yang cenderung digunakan untuk menemukan
hal-hal yang ditawarkan.

Ada empat hal yang perlu dipertimbangkan ketika memilih kata kunci:
 Volume Pencarian
Berapa banyak pencari menggunakan frase tersebut untuk menemukan apa yang
mereka inginkan? Sebagai contoh, diperkirakan volume bulanan pencarian lebih dari 2
juta untuk keyword "hotel", tapi diperkirakan 385 pencarian per bulan untuk keyword
seperti "Cape Town waterfront hotel".
 Kompetisi
Berapa banyak situs web lainnya di luar sana menargetkan kalimat yang sama? Sebagai
contoh, Google menemukan hasil lebih dari 795.000.000 untuk "hotel" tapi hanya 1.350
untuk "Cape Town Waterfront Hotel".
 Kecenderungan untuk mengkonversi
Apa kemungkinan pencari menggunakan frase utama yang akan dikonversi pada
website Anda? Konversi adalah tindakan yang diinginkan yang diambil oleh pengunjung
ke situs web Anda. Terkait dengan kecenderungan untuk mengkonversi, adalah
relevansi dari istilah yang dipilih untuk apa yang Anda tawarkan. Jika Anda menjual
kamar di sebuah hotel di V & A Waterfront, yang mana dari dua istilah ("Hotel" dan
"Cape Town Waterfront Hotel") yang diperkirakan akan menyebabkan lebih banyak
konversi?
 Nilai per konversi
Berapa nilai rata-rata per prospek kata kunci? Tergantung pada sifat dari situs web
Anda, nilai rata-rata per lead bervariasi. Menggunakan contoh hotel lagi, dengan
mempertimbangkan dua hal ini:
“luxury Cape Town hotel” dan “budget Cape Town hotel”

Keduanya adalah istilah yang digunakan oleh seseorang yang ingin memesan sebuah
hotel di Cape Town, tetapi kemungkinan bahwa seseorang mencari “luxury hotel” berniat
untuk menghabiskan lebih banyak uang. Hal Itu berarti bahwa keunggulan tertentu
2016 Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
memiliki nilai yang lebih tinggi, terutama jika Anda memiliki situs web pemesanan hotel
yang menawarkan berbagai akomodasi.

Penelitian Kata Kunci


Bagaimana Anda tahu dari mana untuk memulai membuat daftar keyword? Hal ini
membutuhkan sedikit pemikiran, dan cukup banyak penelitian menggunakan alat-alat yang
tersedia untuk membantu berkembang dan memperbaiki daftar keyword.

3. Optimasi Konten untuk menargetkan frase utama


Setelah keyword dan frase dipilih, kita perlu memastikan bahwa website berisi
konten yang menargetkan frase kunci. Konten adalah bagian paling penting dari website.
Kita harus membuat relevan, konten yang ditargetkan dengan tujuan frase utama yang
dipilih.

Berikut adalah beberapa panduan:


1. Title tag: gunakan frase utama dalam judul.
2. H1 header tag: gunakan frase utama dalam tag header.
3. Body content: gunakan frase utama setidaknya tiga kali, dan lebih jika kontannya banyak
dan masuk akal.
4. Bold: gunakan tag <strong> setidaknya sekali.
5. Alt tag untuk image: gunakan setidaknya sekali untuk menggambarkan image pada
halaman web.
6. URL: gunakan penulisan ulang URL.
7. Meta description: gunakan setidaknya sekali dalam deskripsi meta halaman. Meta
Description harus dibuat menarik pengguna untuk mengklik ke website anda dari SERP.
8. Meta tag: gunakan keyword dalam meta tag untuk memberikan konteks untuk search
engine.
9. Link anchor text ke halaman lain: Jangan gunakan ini ketika membuat link ke halaman
lain di website anda.
10. Nama Domain: jika memungkinkan, gunakan frase utama dalam nama domain.

Mengoptimalkan Gambar
Gambar juga harus dioptimalkan dengan kata kunci yang relevan. Search engine tidak dapat
melihat gambar, sehingga bergantung pada cara gambar dijelaskan.

2016 Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Berikut adalah beberapa cara untuk mengoptimalkan gambar dengan frase kunci untuk
SEO:
 Gunakan nama file deskriptif.
 Gunakan tag ALT yang spesifik dan atribut judul (title) untuk gambar.
 Informasi Meta dapat diberikan dalam file gambar. Pastikan informasi ini relevan.
 Gunakan keterangan deskriptif,
 Pastikan tag header dan gambar saling relevan.

4. Popularitas Link
Link adalah bagian penting dari bagaimana Internet bekerja. Tujuan dari link adalah
untuk memungkinkan pengguna untuk berpindah dari satu halaman web yang lain.

Selain memungkinkan search engine spiders untuk menemukan website, link juga
merupakan cara untuk memvalidasi relevansi dan menunjukkan pentingnya website. Ketika
salah satu halaman website nge-link ke yang lain, seolah-olah halaman website memberikan
vote untuk halaman tujuan. Secara umum, semakin banyak vote diterima untuk website,
akan semakin menjadi dipercaya, yang lebih penting dipandang, dan semakin baik peringkat
di search engine.

Berikut merupakan kode HTML untuk membuat link:


<a href=”http://www.targeturl.com/targetpage.htm”>Klik Disini</a>
http://www.targeturl.com/targetpage.htm adalah halaman yang diarah oleh link, sedankan
Klik Disini adalah teks yang merupakan bagian dari link.

5. Tren yang Berkembang


SEO adalah kegiatan yang terus berkembang. Algoritma search engine yang menjadi lebih
canggih menilai website dengan cara yang lebih kompleks untuk sampai pada hasil
pencarian yang sesuai. Ada perubahan yang signifikan dalam cakrawala pada bagaimana
search engine akan mengindeks dan menyajikan hasilnya. Perubahan ini sejalan dengan
tujuan menyortir jumlah data yang tersedia yang meningkat secara eksponensial di web dan
memberikan pengguna hasil pencarian yang lebih bertarget dan lebih baik.

Perangkat Perdagangan (Tools of The Trade)


Ada sejumlah perangkat yang tersedia untuk membantu dalam SEO. Beberapa tersedia
oleh search engine, dan beberapa yang dikembangkan oleh lembaga dan individu yang
berspesialisasi dalam SEO. Kebanyakan perangkat tersebut tersedia secara gratis.

2016 Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Google Webmaster Tools
URL: www.google.com/webmasters
Google memberikan pedoman untuk webmaster, dan peralatan untuk membantu
memastikan website anda diindeks.

Quirk SearchStatus
URL: www.quirk.biz/searchstatus
Quirk SearchStatus adalah ekstensi Firefox yang memungkinkan Anda untuk melihat
dengan mudah informasi SEO yang terkait pada halaman yang Anda kunjungi.

Perangkat dari SEOBook.com


URL: tools.seobook.com
SEOBook.com menyediakan sejumlah perangkat yang membantu berbagai SEO. Misalnya,
Rank Checker adalah ekstensi Firefox yang memungkinkan Anda untuk menyimpan
sejumlah keyword dan untuk melakukan pencarian, memberikan peringkat URL yang Anda
pilih untuk setiap kata kunci di search engine yang dipilih.

Perangkat Penemuan Keyword


Ada sejumlah perangkat yang tersedia, ada yang gratis dan ada juga yang berbayar, untuk
membantu dengan penemuan kata kunci seperti:
Wordtracker - www.wordtracker.com

Panduan Gratis Pengoptimalan Search Engine Google


URL: http://www.google.com/webmasters/docs/search-engine-optimization-starter-guide.pdf
Google menyediakan panduan pemula gratis, berguna bagi siapa saja yang baru untuk
SEO.

Google Insights untuk Pencarian


URL: www.google.com/insights/search
Google Insights memberikan informasi berharga tentang istilah pencarian yang ingin
ditargetkan untuk tujuan SEO.

2016 Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
11 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Stokes, Bob. 2009. eMarketing: the essential guide to online Marketing. 2nd Edition
2. https://en.wikipedia.org/wiki/PageRank
3.

MODUL PERKULIAHAN

Paket Solusi
untuk EBusiness
Modul Standar untuk
digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

14
Ilmu Komputer Sistem Informasi 18053 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM.

Abstract Kompetensi
Membahas mengenai Manfaat e- Mahasiawa Mampu memahami
business, Supply Chain Management keuntungan dan kerugian dalam
membangun e-business yang baik dan
benar sehingga dapat memilih e-
business sebagai solusi yang terbaik
dalam pengembangan usaha dalam
organisasi.
Manfaat E-Business
Ada beberapa manfaat atau nilai yang ditawarkan oleh e-Business, antara lain :

1. Peningkatan Efisiensi
Dengan menerapkan konsep e-business, perusahaan-perusahaan akan mendapatkan
perbaikan tingkat efisiensi. Sebuah hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa kurang
lebih 40% dari total biaya operasional perusahaan diperuntukkan untuk penciptaan dan
pendistribusian informasi ke berbagai divisi terkait. Dengan penerapan e-business maka
akan tampak bahwa perusahaan dapat mengurangi total biaya operasionalnya, seperti :
email dapat mengurangi biaya komunikasi, call center dapat mengurangi biaya
pelayanan pelanggan, web-site dapat mengurangi biaya marketing, decision support
system dapat mengurangi biaya rapat dan diskusi.
2. Peningkatan Efektifitas.
Dengan penerapan konsep e-business perusahaan dapat melakukan aktifitas
operasional sehari-hari, berhubungan dengan pelanggannya non stop 7 hari seminggu
dan 24 jam sehari.
3. Perluasan jangkauan dan ruang gerak perusahaan.
Dengan menerapkan e-business, berarti perusahaan secara tidak langsung telah
menghubungkan dirinya dengan ratusan juta calon pelanggan yang tersebar di berbagai
belahan bumi.
4. Terciptanya produk dan jasa baru.
Dengan menerapkan e-business membuka kesempatan perusahaan untuk
menawarkan produk-produk baru akibat berkonvergensinya berbagai sector industri.
Selain itu perusahaan juga dapat menawarkan produk yang sesuai dengan selera unik
pelanggan.
5. Terciptanya peluang-peluang bisnis baru.
Perusahaan akan dapat menciptakan produk-produk atau jasa-jasa baru dari masa ke
masa karena selalu diketemukannya e-technology baru.

Aplikasi-aplikasi e-Business di Perusahaan


Pada prinsipnya, seluruh perusahaan tanpa perduli ukuran dan jenisnya – dapat
menerapkan konsep e-Business. Hal ini disebabkan karena dalam proses penciptaan

2016 Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
produk maupun jasanya, setiap perusahaan pasti membutuhkan sumber daya informasi.
Karena berbagai fungsi dan proses bisnis membutuhkan data/informasi, maka bagaimana
informasi tersebut diciptakan dan didistribusikan merupakan hal yang krusial untuk dikelola
perusahaan. Salah satu fitur dari konsep e-Business adalah menawarkan cara-cara
penciptaan, penyimpanan, pengolahan, dan pendistribusian informasi yang efisien dan
efektif di dalam sebuah perusahaan maupun antara perusahaan dengan stakeholdernya
(supplier, customer, mitra bisnis, vendor, dan pihak lain yang berkepentingan). Contohnya
adalah sebuah perusahaan skala kecil di Legian (Bali) yang memanfaatkan teknologi
internet untuk menjual (mengekspor) ribuan layangan ke Australia pada saat musim panas,
atau perusahaan skala menengah di Jepara yang berhasil menggunakan situs untuk
mempromosikan dan melakukan transaksi jual beli furniture ke negara-negara Eropa.

Aplikasi e-business di suatu perusahaan dibuat berdasarkan proses bisnis yang terjadi
pada saat sekarang, yang cenderung dari hilir ke hulu, yaitu dari konsumen ke perusahaan
dan kemudian dari perusahaan ke pemasok. Konsumen datang ke perusahaan untuk
memesan dan membeli produk, maka perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen dengan membuat desain produk yang sesuai dengan selera konsumen
agar konsumen puas. Untuk membuat desain produk yang sesuai maka perusahaan perlu
melakukan perencanaan alokasi sumber daya dan terakhir memesan kepada pemasok agar
rantai pasokan bisa berjalan lancar. Untuk mendukung proses bisnis seperti itu, jenis-jenis
aplikasi e-business yang sering dijumpai di suatu perusahaan antara lain :

1. Customer relationship Management (CRM)


Konsep ini mengajarkan perusahaan bagaimana membangun dan menjalin hubungan
yang efektif antara perusahaan dengan pelanggannya agar tercapai kepuasan dan
loyalitas konsumen.
2. Product Design Management (PDM)
Konsep ini memberikan arahan kepada perusahaan bagaimana membuat produk yang
sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh konsumen.
3. Enterprise Resource Planning (ERP)
Konsep ini mengajarkan perusahaan untuk menjalankan rangkaian proses perencanaan
sumber daya-sumber daya yang diperlukan untuk dialokasikan dalam proses produksi.
4. Supply Chain Management (SCM)
Konsep ini menganjurkan kepada perusahaan untuk menyusun strategi pasokan bahan-
bahan mentah produksi, yaitu dari pemesanan bahan-bahan mentah ke pemasok
sampai diterimanya bahan-bahan mentah di perusahaan.

2016 Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Faktor Pendorong Implementasi e-Business.

Perkembangan penerapan konsep e-business di sebuah industri atau Negara lebih


banyak dipengaruhi oleh dorongan faktor eksternal, seperti munculnya harapan konsumen
akan pelayanan yang lebih baik, munculnya persaingan global, adanya perkembangan
teknologi, dan adanya deregulasi dari pemerintah.

1. Customer Expectations.
Adanya paradigma bahwa konsumen merupakan hal yang sangat penting bagi
kelangsungan dan pertumbuhan suatu perusahaan. Oleh karena itu konsumen harus
dipuaskan kebutuhan dan keinginannya. Untuk memberikan kepuasan kepada
konsumen, maka pihak perusahaan sebaiknya memberikan pelayanan yang terbaik,
seperti: konsumen dapat memesan produk kapan saja, melakukan transaksi dengan
beragam pilihan, pemberian asuransi produk yang fleksibel, pengiriman produk yang
cepat dengan harga bersaing. Untuk memberikan pelayanan seperti itu, maka e-
business merupakan solusi yang tepat.
2. Competitive Imperatives.
Saat sekarang perusahaan-perusahaan yang ada menghadapi persaingan dengan
perusahaan di seluruh dunia. Tentu saja hal ini membawa akibat besar bagi
perusahaan, yaitu menyesuaikan dirinya dengan perubahan lingkungan persaingan
global. Karena dengan adanya persaingan global, konsumen dengan mudahnya
membandingkan mutu produk dan pelayanan antar perusahaan yang ada diseluruh
dunia. Konsumen, pada umumnya selalu mencari produk yang lebih baik, lebih murah,
dan lebih cepat. Untuk dapat memenuhinya maka perusahaan harus merubah strategi
bisnisnya, dengan memfokuskan dirinya pada bisnis inti, melakukan berbagai
kerjasama, memanfaatkan aktiva tidak berwujud dan merubah model bisnis
konvensionalnya dengan model bisnis baru yang berbasis website dan internet. Oleh
karena itu implementasi konsep e-business juga dapat menjadi solusinya.
3. Technology
Perkembangan teknologi informasi yang didominasi oleh percepatan perkembangan
teknologi komputer dan telekomunikasi juga mendorong perkembangan konsep e-
business. Dan nantinya tidak heran akan muncul konsep e-business dimana fungsi
seorang staf digantikan oleh robot hasil cloning, atau fungsi seorang manajer telah
digantikan oleh robot pintar berbasi kecerdasan buatan, atau produk fisik yang dapat
digantikan oleh produk imitasi yang diciptakan secara instan.
4. Deregulation

2016 Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Adanya deregulasi seperti: ditiadakannya pajak masuk produk-produk import,
dibebaskannya kuota export produk, dialirkannya informasi secara bebas, tentu saja
memaksa dunia bisnis menjadi lebih efisien dari waktu ke waktu. Dengan penerapan
konsep e-business kondisi tersebut dengan lebih mudah dicapai.

Banyaknya peminat terhadap e-business didorong oleh kepercayaan bahwa hal


tersebut akan membuka kesempatan menjadi sumber pendapatan baru baik bagi bisnis
yang sudah berjalan maupun yang baru memulai. Kesempatan untuk penambahan
pendapatan dari pemanfaatan e business dimulai dari peningkatan akses ke pelanggan
dengan jalan menjual produk atau layanannya kepada jumlah pelanggan yang lebih banyak.
Berusaha untuk mencari cara penjualan yang baru, daerah penjualan yang baru, dan
segment yang baru dalam rangka mendapatkan pelanggan baru. Cara penjualan baru disini
dimaksudkan cara penjualan online yang berbagai macam bentuk. Peningkatan penjualan
ke pelanggan yang ada yaitu dengan adanya hubungan elektronik antara pelanggan dengan
perusahaan, perusahaan dapat meraih penjualan tambahan dari basis pelanggan yang
sudah ada. Customer Relationship Management (CRM) dan Data Mining Systems
memudahkan perusahaan menentukan target pelanggan tidak hanya dari sekelompok
pelanggan yang mempunyai pola konsumsi yang sama sampai ke pola per individu
pelanggan.

Tahap Evolusi e-Business

Dalam menerapkan atau mengimplementasikan konsep e-business di dalam


perusahaan-perusahaan biasanya menerapkannya secara berevolusi, yaitu melakukan
perubahan secara perlahan-lahan, dari ruang atau unit yang sempit sampai luas.

1. Tahap inform.
Pada tahap ini perusahaan biasanya mulai mencoba membangun program-program
kecil berbasis internet. Contohnya adalah pengembangan homepage yang
menampilkan profil organisasi di internet. Proyek kecil ini biasanya bersifat jangka
pendek dan memerlukan biaya yang relative kecil pula. Memulai e-business dengan
mekanisme seperti dengan proyek kecil merupakan cara yang aman dan memiliki resiko
kegagalan yang rendah. Walaupun manfaat yang diperoleh tidak begitu signifikan, tetapi
value terbesar yang diperoleh adalah mulai memperkenalkan konsep e-business yang
paling sederhana kepada segenap karyawan perusahaan.
2. Tahap Automate.
Pada tahap ini perusahaan biasanya mencoba mengintegrasikan beberapa unit di
dalam perusahaan yang masing-masing telah mengimplementasikan konsep kecil e-
business. Tujuannya untuk mencapai efektifitas.
2016 Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
3. Tahap Integrate.
Pada tahap ini perusahaan melakukan pengintegrasian proses bisnis perusahaannya
dengan perusahaan atau entitas bisnis lain yang ada di luar perusahaan. Tujuannya
adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan kinerja perusahaannya secara
signifikan. Nilai terbesar yang biasanya mampu diraih oleh perusahaan adalah
meningkatnya keunggulan bersaing.
4. Tahap Reinvent.
Perusahaan-perusahaan yang telah sukses melalui penerapan e-business pada tiga
tahap sebelumnya ditantang untuk mendefinisikan ulang mekanisme dan model
bisnisnya dengan berpedoman pada peluang-peluang baru yang ditawarkan e-
business.

Popularitas e-business di penghujung abad 20 dan di awal milenium baru ini ditunjang
oleh tiga faktor pemicu utama, yaitu :

 faktor pasar dan ekonomi, diantaranya kompetisi yang semakin intensif, perekonomian
global, kesepakatan dagang regional, dan kekuasaan konsumen yang semakin
bertambah besar,

 faktor sosial dan lingkungan, seperti perubahan karakteristik angkatan kerja, deregulasi
pemerintah, kesadaran dan tuntutan akan praktis etis, kesadaran dan tuntutan akan
praktis etis, kesadaran akan tanggung jawab sosial perusahaan, dan perubahan politik,

 faktor teknologi, meliputi singkatnya usia siklus hidup produk dan teknologi, inovasi yang
muncul hampir setiap waktu, information overload, dan berkurangnya rasio biaya
teknologi terhadap kinerja.

Ukuran Keberhasilan E-Business

Memilih apakah akan menerapkan konsep e-business atau tidak di dalam perusahaan,
dapat dilihat dari :

1. Penambahan Revenue :
Seberapa tinggi potensi penambahan revenue perusahaan baik secara langsung
maupun tidak langsung yang didapat pada saat konsep e-business diimplementasikan;
2. Pengurangan Cost :
Seberapa tinggi potensi pengurangan biaya yang dapat dilakukan baik secara langsung
maupun tidak langsung yang didapat pada saat konsep e-business diterapkan.

2016 Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Kedua hal tersebut adalah hal minimum yang harus ditawarkan oleh e-business kepada
perusahaan agar secara nyata dapat meningkatkan tingkat profitabilitasnya.

Kolaborasi Teknologi Untuk Mendukung E-


Supply Chain Management
Supply chain terdiri dari jaringan antar hubungan dari supplier, produsen, distributor,
pengecer dan pelanggan. Dalam supply chain yang umum, material mengalir dari supplier
melalui produsen dan distributor ke pengecer dan pelanggan, sedangkan permintaan
mengalir dalam arah yang berlawanan. Supply chain management berkaitan dengan
masalah bagaimana mengintegrasikan keputusan yang dibuat secara efisien oleh anggota
yang berbeda dalam supply chain sehingga dapat meminimalkan seluruh biaya sistem yang
luas yang tunduk pada persyaratan layanan tertentu.

Dengan perkembangan teknologi internet dan informasi saat ini, banyak perusahaan
telah terlibat dengan yang disebut manajemen rantai pasokan elektronik (electronic supply
chain management - eSCM), dimana banyak kegiatan manajemen supply chain tradisional
dilakukan secara elektronik. Teknologi web dan objek terdistribusi saat ini menyediakan
infrastruktur informasi dasar melalui Internet untuk menghubungkan perusahaan dan
memungkinkan data dari sistem aplikasi terdistribusi untuk digunakan beberapa anggota
dalam supply chain. Namun, masih ada beberapa keterbatasan dalam infrastruktur informasi
dasar bila digunakan untuk kolaborasi eSCM.

Pertama, untuk perusahaan di seluruh supply chain untuk mengkoordinasikan produk,


keuangan dan arus informasi mereka, mereka juga harus mempunyai akses terhadap
informasi yang akurat dan tepat waktu yang mencerminkan status aliran tersebut.

Masalah kedua dari infrastruktur yang ada adalah bahwa hal ini hanya memungkinkan
pembentukan jaringan data, bukan jaringan pengetahuan. Tidak ada fasilitas pada Internet
untuk mengekspresikan pengetahuan manusia / organisasi dalam bentuk aturan yang dapat
diproses komputer, yang dapat digunakan untuk secara otomatis mengambil data yang
bermakna, mengaktifkan sistem aplikasi untuk mengolah data, memberitahu orang yang
relevan tentang kejadian peristiwa dengan tepat waktu, dan menegakkan integritas data dan
kendala keamanan, kebijakan bisnis dan strategi, peraturan pemerintah, dan lain-lain.

2016 Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Pengetahuan menangkap pengalaman sukses dari orang-orang serta perusahaan dan
membantu untuk mengotomatisasi proses bisnis.

Masalah infrastruktur ketiga yang ada adalah bahwa hal ini tidak menyediakan e-service
yang terkait langsung dengan e-business pada umumnya dan e-supply chain pada
khususnya. E-services yang mendukung aturan manajemen bisnis, pemrosesan kendala
bisnis, evaluasi biaya dengan manfaat dan negosiasi bisnis yang diperlukan sebagai
layanan middleware dalam infrastruktur.

Skenario dan Model ESCM

Dalam rangka untuk menunjukkan penggunaan teknologi infrastruktur eSCM untuk e-


supply chain management, dikembangkan model generik untuk pemodelan interaksi antara
tiga entitas bisnis yang membentuk dua link dari supply chain. Model yang umum kemudian
digunakan untuk mengembangkan sejumlah skenario umum untuk pelaksanaan prototipe
sistem eSCM.

Tiga Kelas dalam Aplikasi e-Bisnis

Model eSCM terdiri dari tiga entitas bisnis yang bertindak sebagai pembeli, supplier dan
supplier dari supplier serta interaksi diantara mereka. Ada banyak pembeli berinteraksi
dengan supplier yang sama. Gambar dibawah ini menunjukkan model abstrak dari aplikasi
e-business, yang independen dari teknologi yang digunakan untuk penerapannya.

Gambar Model ESCM

2016 Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Dalam model ini, Pembeli mengirimkan Permintaan untuk Penawaran (Request for
Quote - RFQ) ke satu atau banyak Supplier. RFQ berisi persyaratan Pembeli seperti nama
produk, nomor produk, kuantitas produk, tanggal pengiriman, dan lain-lain. Setelah
menerima RFQ, masing-masing Supplier memeriksa kebijakan bisnisnya. Supplier juga
memeriksa persediaan. Jika persediaan tidak cukup untuk memenuhi permintaan, maka
pada gilirannya Supplier mengirimkan RFQ ke Supplier (yaitu, Supplier dari Supplier).
Supplier dari supplier mengirimkan quote untuk Supplier dan, berdasarkan informasi quote
ini, Supplier mengirimkan quote untuk Pembeli.

Pembeli kemudian memeriksa quote yang berbeda yang diterima dari supplier yang
berbeda dan mengevaluasi biaya dan manfaat terhadap masing-masing hal tersebut.
Setelah mengevaluasi biaya dan manfaat ini, jika tidak ada quote yang sesuai dengan
harapan Pembeli, maka pembeli dapat memulai negosiasi dengan Supplier secara
bersamaan (yaitu, negosiasi tingkat pertama). Setiap Supplier dapat memeriksa apakah
telah mengirim RFQ kepada Supplier dan, dan berdasarkan quote yang kembali, mungkin
dimulai proses negosiasi dengan Supplier (yaitu, negosiasi tingkat kedua). Setelah negosiasi
tingkat kedua berhasil diselesaikan, Supplier dapat menggunakan hasil negosiasi untuk
melanjutkan negosiasi dengan Pembeli.

Pembeli / Supplier dapat mendefinisikan peraturan bisnis yang digunakan dalam


negosiasi. Jika negosiasi tidak berhasil, maka Pembeli dapat mengirim ulang RFQ yang
dimodifikasi untuk supplier dan seluruh proses dapat dimulai lagi dari awal. Setelah
negosiasi sukses, Pembeli mengirimkan pesanan pembelian untuk Supplier yang
bersangkutan. Supplier pada gilirannya mengirim pesanan pembelian untuk masing-masing
supplier. Setelah menerima pengiriman dari Supplier-nya Supplier, Supplier kemudian
mengirimkan produk ke Pembeli.

Skenario ESCM

Untuk memverifikasi efektivitas model eSCM untuk aplikasi e-supply chain,


dikembangkan skenario untuk pengimplementasian prototipe (Lodha dalam Joseph Guenes,
Elif Akcali, Panos M. Pardalos, H. Edwin Romeijn, Zuo-Jun (Max) Shen, 2005.). Tujuan dari
skenario ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menunjukkan implementasi prototipe yang melibatkan integrasi fungsi bisnis


antar-perusahaan dalam lingkup model eSCM.

2016 Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
2. Untuk menunjukkan bagaimana teknologi yang berbeda seperti teknologi Event-Trigger-
Rule, negosiasi teknologi secara otomatis, teknologi evaluasi biaya manfaat, dan
kendala kepuasan teknologi pengolahan dapat diintegrasikan untuk mendukung sistem
supply chain management.

Skenario ini termasuk pemeran utama dari supply chain, seperti Pengecer, Distributor,
dan Produsen. Skenario menggambarkan proses bisnis, yang meliputi penentuan supplier
yang memenuhi syarat, meminta quote, dan mengotomatisasi negosiasi antara dua entitas
dalam rantai pasokan. Skenario tersebut juga termasuk penambahan persediaan,
mengevaluasi quote, keputusan dalam transportasi, evaluasi biaya dan manfaat, dan
pemrosesan order untuk setiap entitas dalam supply chain. Skenario ini tidak menunjukkan
software atau teknologi tertentu yang digunakan untuk implementasi. Entitas supply chain
yang berbeda dapat menggunakan alat, sistem dan metodologi yang berbeda untuk
melaksanakan skenario dan pendekatan yang berbeda untuk memecahkan masalah supply
chain.

Gambar Skenario 2 Tier

Pada gambar diatas dijelaskan mengenai skenario 2 tier. Dalam skenario ini, Retailer
pertama mengirimkan Distributor sebuah RFQ untuk pembelian beberapa unit produk.
Distributor memeriksa inventori dan menemukan bahwa tidak dapat memenuhi kuantitas
yang diminta oleh Pengecer. Kemudian mengirimkan RFQ ke Produsen untuk pembelian
beberapa unit produk untuk memenuhi pesanan dari pengecer. Setelah penerimaan quote
dari Produsen, dihasilkan dan dikirimkan quote untuk Retailer tersebut. Pengecer akan
2016 Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
memeriksa quote dan menemukan bahwa beberapa kondisi yang diberikan dalam quote
tidak memuaskan (misalnya, harga terlalu tinggi, tanggal pengiriman terlambat, dan lain-
lain).

Pengecer lalu mengawali proses negosiasi dengan Distributor untuk mengatasi kondisi
ini. Negotiation Server, yang bertindak sebagai Retailer, mengirim proposal ke Negotiation
Server dari Distributor. Setelah menerima proposal dari Retailer tersebut, Distributor
Negotiation Server memeriksa proposal terhadap kebijakan dan kendala pra-pendaftaran
dari Distributor dan menyadari bahwa pada gilirannya perlu memulai proses negosiasi
dengan Produsen dalam upaya untuk memenuhi permintaan Pengecer ini. Dalam hal ini,
negosiasi dengan Pengecer akan bergantung pada hasil negosiasi dengan Produsen.
Distributor harus menghentikan sementara negosiasi dengan Pengecer dan untuk
menyelesaikan negosiasi dengan Produsen.

Di masing-masing dua proses negosiasi bilateral yang dijelaskan di atas, proposal


negosiasi dan usulan yang berlawanan dapat dikirim antara sepasang entitas bisnis sampai
kesepakatan tercapai atau salah satu pihak secara sepihak mengakhiri proses negosiasi.
Jumlah usulan pertukaran yang diperbolehkan dapat dikontrol oleh masing-masing pihak
menggunakan mekanisme aturan penghentian atau batas waktu.

2016 Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning
11 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Erwin Philippus, 2005, Sistem Informasi Manajemen – Mengelola Perusahaan Digital,
Terjemahan dari Management Information System, Managing the Digital Firm Kenneth
C. Laudon & Jane P. Laudon, Edisi ke delapan, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Huff, S. L., M. Wade, M. Parent, S. Schneberger and P. Newson., 2000, cases inElectronic
Commerce, Boston, MA : The McGraw-Hill Companies Inc.
Jogiyanto, 2005, Sistem Informasi Strategik, Edisi Pertama, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Kalakota R. And M Robinson., 2001, E-Business 2.0: Roadmap for Success Boston, MA :
Addison-Wesley.
Sawhney, Mohan, dan Jeff Zabin. 2001, The Seven Step to Nirwana – Strategic Insights into
e-Business Transformation, New York : McGraw-Hill.
Joseph Guenes, Elif Akcali, Panos M. Pardalos, H. Edwin Romeijn, Zuo-Jun (Max) Shen.
2005. Applications of Supply Chain Management and E-Commerce Research.
Springer. United States of America.
MODUL PERKULIAHAN

E-Business di
Indonesia

Modul Standar untuk


digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

15
Ilmu Komputer Sistem Informasi 18053 Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM.

Abstract Kompetensi
Modul ini berisi materi tentang Mahasiswa mampu menjelaskan
pemanfaatan E-Business untuk pemanfaatan e-business untuk
meningkatkan operasional organisasi di meningkatkan operasional organisasi di
Indonesia Indonesia
Pendahuluan
E-commerce di Indonesia berkembang dengan pesat dan ini diperkirakan akan terus
berlanjut di tahun-tahun mendatang. Sebagai negara keempat terpadat di dunia dan dengan
kelas menengah yang berkembang, Indonesia siap untuk menjadi salah satu pasar e-
commerce yang paling dinamis di dunia.

Bagaimana Cara Memasuki Bisnis

Untuk memasuki bisnis e-commerce di Indonesia, investor harus terlebih dahulu


memutuskan apa peran mereka. Investor dapat bertindak sebagai penjual atau sebagai
perantara, dan dapat menggunakan platform pihak lain atau mendirikan sendiri. Tidak peduli
apa peran yang diputuskan diambil oleh investor, mereka dapat memasuki bisnis baik
secara individu atau melalui perseroan terbatas. Sebuah perseroan terbatas kemungkinan
pilihan terbaik, terutama jika bisnis ini mengharapkan pertumbuhan yang signifikan. Ini
memberikan perlindungan tertentu untuk aset pemegang saham jika ada masalah dengan
bisnis. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas ("Hukum
Perusahaan") menetapkan persyaratan untuk mendirikan dan mengoperasikan sebuah
perseroan terbatas di Indonesia.

Dalam mendirikan perusahaan, investor harus mematuhi pembatasan kepemilikan


asing di bawah Daftar Negatif Investasi (dikenal sebagai "DNI"), sebagaimana diatur dengan
Peraturan Presiden Nomor 39 tahun 2014. Di bawah DNI saat ini, ritel secara elektronik dan
ritel melalui pos atau order (pesanan) melalui internet adalah 100 persen tertutup untuk
investasi asing. Hal ini berarti investor asing tidak dapat berpartisipasi sebagai penjual
dalam kegiatan e-commerce. Tidak ada batasan investasi asing atas peran sebagai
perantara.

Investor juga harus meninjau peraturan yang relevan dengan barang dan jasa yang
akan ditawarkan untuk setiap tambahan persyaratan atau pembatasan. Tentu saja, apapun
yang berhubungan dengan perjudian atau materi pornografi dilarang di Indonesia dan
terlarang bagi perusahaan e-commerce.

2017 Pemrograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Tunduk pada persyaratan tambahan sebagaimana dimaksud di atas, investor dapat
memulai kegiatan e-commerce setelah mendapat Surat Izin Usaha Perdagangan, yang
dikenal sebagai SIUP dari Departemen Perdagangan jika mereka akan berperan sebagai
penjual. Pada saat ini, tidak ada pendaftaran tertentu atau persyaratan perizinan lainnya
untuk kegiatan e-commerce. Namun, ada kemungkinan bahwa Departemen Perdagangan
atau Kementerian Komunikasi dan Informatika ("Menkominfo") bisa mengeluarkan
persyaratan tersebut untuk kegiatan e-commerce. Investor yang bersiap untuk memasuki
sektor eCommerce disarankan untuk memeriksa status permasalahan tersebut.

Dalam mendirikan perusahaan, investor harus mematuhi pembatasan kepemilikan


asing di bawah Daftar Negatif Investasi (dikenal sebagai "DNI"), sebagaimana diatur dengan
Peraturan Presiden Nomor 39 tahun 2014.

Pembuatan Website
Dalam memulai bisnis e-commerce, kita dapat menggunakan website sendiri atau
pihak lain. Saat ini sangat populer di Indonesia untuk terlibat dalam kegiatan e-commerce
melalui media sosial seperti Facebook dan Instagram, atau melalui perantara lain seperti
Rakuten dan Elevania. Namun, setelah bisnis berkembang, investor mungkin merasa bahwa
memiliki website sendiri akan berguna dalam hal manajemen lebih mudah dan keamanan
yang lebih baik.

Sebelum investor membuat situs sendiri di Indonesia, mereka harus mendaftarkan


nama domain. Nama domain diatur dalam Peraturan Menkominfo No. 23 tahun 2013
tentang pengelolaan Nama Domain.

Sebuah website dianggap sebagai "sistem elektronik", sebagaimana dimaksud


dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Sistem Elektronik dan Transaksi
("UU 11/2008") dan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Sistem Elektronik dan Transaksi ("PP 82/2012"), dan dengan demikian harus mengikuti
persyaratan sistem elektronik yang diatur dalam peraturan tersebut.

Salah satu persyaratan untuk sistem elektronik, termasuk website, di bawah PP


82/2012 adalah bahwa Penyelenggara Sistem Elektronik wajib menyampaikan informasi
kepada Pengguna Sistem Elektronik paling sedikit mengenai:

2017 Pemrograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
1. Identitas Penyelenggara Sistem Elektronik;
2. Objek yang ditransaksikan;
3. Kelaikan atau keamanan Sistem Elektronik;
4. Tata cara penggunaan perangkat;
5. Syarat kontrak;
6. Prosedur mencapai kesepakatan; dan
7. Jaminan privasi dan/atau perlindungan Data Pribadi.

Selain itu system juga harus dilengkapi dengan fitur minimum yang memungkinkan
pengguna untuk:
a. melakukan koreksi;
b. membatalkan perintah;
c. memberikan konfirmasi atau rekonfirmasi;
d. memilih meneruskan atau berhenti melaksanakan aktivitas berikutnya;
e. melihat informasi yang disampaikan berupa tawaran kontrak atau iklan;
f. mengecek status berhasil atau gagalnya transaksi; dan
g. membaca perjanjian sebelum melakukan transaksi.

Sertifikasi diperlukan untuk mengoperasikan sistem elektronik, termasuk website. Sertifikasi


ini bisa dalam bentuk Sertifikat Keandalan dan / atau Sertifikat Elektronik yang harus
dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi yang terdaftar dengan Menkominfo.

Selain itu, investor mungkin ingin mendaftarkan nama dagang dan merek dagang yang
dapat digunakan sebagai nama domain atau untuk tujuan lain yang berkaitan dengan
kegiatan Website atau perdagangan. Pendaftaran tersebut diperlukan untuk menerima
perlindungan di bawah Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek Dagang.

Iklan
Di bawah Etika Periklanan Indonesia yang dikeluarkan oleh Dewan Periklanan
Indonesia ("Etika Iklan"), selain persyaratan umum yang berlaku untuk iklan, persyaratan
khusus berikut berlaku untuk iklan internet:
a. iklan tidak boleh mengganggu keleluasaan khalayak orang untuk menjelajahi (browsing)
internet dan berinteraksi dengan website terkait, kecuali telah diberi peringatan
sebelumnya.

2017 Pemrograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
b. Iklan harus jelas memberikan hal berikut:
(i) Alasan mengapa penerima telah dikirim iklan;
(ii) Instruksi yang jelas dan mudah untuk mengabaikan iklan;
(iii) Alamat lengkap pengirim iklan;
(iv) Jaminan hak-hak pribadi dan kerahasiaan penerima;
c. iklan interaktif:
(i) Tidak harus memberikan informasi lebih dari yang dibutuhkan untuk transaksi;
(ii) Tidak harus memberikan informasi penerima pada setiap hal yang tidak relevan
dengan transaksi normal;
(iii) Harus menjamin keamanan metode pembayaran yang digunakan dalam transaksi.

Berdasarkan Etika Periklanan, berbagai sanksi administratif dari peringatan ke


penghentian iklan mungkin berlaku untuk pelanggaran persyaratan di atas. Sanksi pidana
juga dapat diterapkan dalam bentuk penjara dan denda, selain sanksi mulai dari penyitaan
barang sampai pencabutan izin usaha, untuk pelanggaran berdasarkan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen ("UU 8/1999" ). Meskipun pada
prinsipnya sanksi ini berlaku untuk "pelaku usaha periklanan", penjual e-commerce yang
menggunakan agen iklan untuk menempatkan iklan juga dapat dikenakan sanksi pidana
sebagai "instruktur" kejahatan. Instruktur tersebut akan menanggung tanggung jawab yang
sama sebagai aktor sebenarnya dari kejahatan sebagaimana diatur dalam Pasal 55 KUHP
Indonesia.

Transaksi Elektronik
Isu-isu hukum yang utama yang harus dipertimbangkan dalam kaitannya dengan
transaksi elektronik adalah (i) kapan dan di mana transaksi tersebut disimpulkan, (ii)
bagaimana pihak-pihak dapat memastikan bahwa persyaratan dan kondisi yang relevan
dapat dimasukkan dan (iii) bagaimana pihak-pihak dapat mengidentifikasikan satu sama
lain.
Pertanyaan kapan dan dimana penting dalam pengambilan keputusan, antara lain,
dimana yurisdiksi (wilayah hukum) yang diterapkan (yang mungkin memiliki kaitan dengan
masalah pajak) dan waktu efektif dari hak dan kewajiban berbagai pihak.
Di Indonesia, kontrak yang mengikat secara hukum adalah kontrak yang telah
memenuhi kualifikasi sebagaimana diatur berdasarkan Buku III, Pasal 1320 Hukum Perdata
Indonesia. Kualifikasi tersebut adalah:

2017 Pemrograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
(i) Harus ada persetujuan dari setiap pihak
(ii) Harus ada kapasitas untuk membuat suatu perikatan
(iii) Harus ada subjek tertentu
(iv) Harus ada penyebab yang diterima
Kualifikasi ini juga berlaku untuk kontrak elektronik sesuai dengan Pasal 47 (2) PP
82/2012.
Meskipun kualifikasi di atas, yang menandai sistem hukum sipil yang diadopsi oleh
Indonesia, PP 82/2012 juga mengakui prinsip penawaran dan penerimaan, yang umumnya
berlaku di negara-negara dengan sistem hukum umum. Pasal 50 PP 82/2012 menetapkan
bahwa transaksi elektronik terjadi kesepakatan apabila pada saat penawaran transaksi yang
dikirim oleh Pengirim telah diterima dan disetujui oleh Penerima.
Terakhir, pertanyaan tentang identifikasi dapat diselesaikan oleh penandatanganan
secara elektronik (e-signature) yang aman yang memenuhi persyaratan tertentu
berdasarkan UU 11/2008 dan PP 82/2012.

Perlindungan Konsumen
E-commerce menawarkan keuntungan dari penghapusan waktu dan jarak, tetapi e-
commerce memiliki risiko yang unik yang tidak ditemukan dalam kegiatan perdagangan
konvensional. Sebagian besar risiko tersebut lebih sering dialami oleh pembeli daripada
penjual karena pembeli tidak memiliki kesempatan untuk memeriksa barang secara
langsung sebelum mereka melakukan pembelian. Keputusan dalam pembelian 100 persen
tergantung pada informasi yang diberikan oleh penjual online. Itulah sebabnya di Indonesia
sebagian besar peraturan yang mengatur e-commerce diarahkan pada perlindungan
konsumen.

Aturan perlindungan konsumen pada umumnya ditemukan dalam UU 8/1999.


Ketentuan khusus tentang e-commerce dapat ditemukan dalam undang-undang dan
peraturan lainnya, termasuk UU No. 7 tahun 2014 tentang Perdagangan ("UU 7/2014") dan
Hukum 11/2008 dan peraturan pelaksanaannya, PP 82/2012.
PP 82/2012 memberikan persyaratan minimum untuk melakukan transaksi elektronik
di Indonesia dimana penyelenggara transaksi elektronik di wilayah Negara Republik
Indonesia harus:
a. Memperhatikan aspek keamanan, keandalan, dan efisiensi;
b. Melakukan penyimpanan data transaksi di dalam negeri;
2017 Pemrograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
c. Memanfaatkan gerbang nasional, jika dalam penyelenggaraannya melibatkan lebih
dari satu Penyelenggara Sistem Elektronik; dan
d. Memanfaatkan jaringan Sistem Elektronik dalam negeri.

PP 82/2012 juga memberikan perlindungan bagi konsumen yang membutuhkan


penjual untuk memberikan informasi yang lengkap dan benar mengenai persyaratan
kontrak, produsen, dan produk yang ditawarkan. Konsumen juga membutuhkan kontrak
yang akan dibuat dalam bahasa Indonesia dan mengandung setidaknya hal berikut:
(i) Data identitas para pihak;
(ii) Objek transaksi dan spesifikasi;
(iii) Persyaratan transaki elektronik;
(iv) Harga dan biaya;
(v) Prosedur dalam hal terhadap pembatalan oleh para pihak;
(vi) Ketentuan yang memberikan hak kepada pihak yang dirugikan untuk dapat
mengembalikan barang dan/atau meminta penggantian produk jika terdapat cacat
tersembunyi; dan
(vii) Pilihan hukum penyelesaian Transaksi ELektronik.

E-Payment dan E-Money


Ada berbagai metode pembayaran untuk transaksi elektronik, tetapi pembayaran
kartu kredit dan transfer bank adalah dua metode yang paling umum digunakan di
Indonesia. Sebagian besar konsumen lebih memilih transfer bank karena mereka enggan
untuk memberikan rincian kartu kredit mereka. Kartu debit tidak umum digunakan karena
pada saat yang paling kartu debit tidak bisa digunakan untuk pembayaran online di
Indonesia.
Hal ini penting untuk dicatat bahwa metode pembayaran di atas, terutama transfer
bank, merupakan cara yang lebih baik untuk penjual tetapi berisiko bagi pembeli. Risiko
untuk pembeli termasuk memberikan rincian kredit / kartu debit untuk penjual yang tidak
diketahui dan mempercayai bahwa barang akan disampaikan pada waktu seperti yang telah
dijanjikan. Dalam prakteknya saat ini, lebih aman bagi kedua belah pihak agar
menggunakan escrow untuk menahan pembayaran sampai barang yang dipesan dikirim ke
pembeli. Escrow adalah suatu perjanjian legal di mana sebuah barang (umumnya berupa
uang, namun bisa juga benda apapun lainnya) disimpan seorang pihak ketiga (yang
2017 Pemrograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
dinamakan agen escrow) sementara menunggu isi kontrak dipenuhi. Mungkin ada biaya
tambahan untuk escrow tetapi biaya tersebut biasanya tidak signifikan. Sistem E-money
seperti PayPal, eCash dan WebMoney adalah contoh escrows yang banyak digunakan di
seluruh dunia.
E-money mendapatkan popularitas sebagai metode pembayaran online di Indonesia.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/8/PBI 2014 tentang E-money ("PBI 11/2009"),
mensyaratkan bahwa setiap penerbit e-money harus diberi lisensi oleh Bank Indonesia,
bank sentral di Indonesia.
Ketentuan lebih lanjut mengenai e-money dapat ditemukan dalam PBI 11/2009 dan
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 16/11 / DKSP. Surat Edaran ini membutuhkan e-
money untuk memiliki nilai moneter yang harus disimpan sebelumnya dengan penerbit e-
money. Ketentuan ini jelas tidak termasuk mata uang kriptografi seperti bitcoin, peercoin dan
namecoin dari definisi e-money di bawah hukum Indonesia. Oleh karena itu, penggunaan
mata uang kriptografi saat ini tidak diakui di Indonesia, tetapi juga tidak dilarang
penggunaannya.

Perpajakan
Tidak ada pajak khusus untuk e-commerce di Indonesia. Setiap keuntungan yang
diperoleh dari penjualan e-commerce akan dikenakan pajak berdasarkan peraturan
perpajakan umum yang berlaku di Indonesia.

Data Pribadi
PP 82/2012 memberikan perlindungan tertentu untuk data pribadi. Menjaga
kerahasiaan, integritas dan ketersediaan data pribadi merupakan salah satu kewajiban
operator sistem elektronik. Operator harus memastikan bahwa data pribadi yang
dikumpulkan dan digunakan hanya dengan persetujuan dari pemilik data pribadi tersebut,
kecuali diperlukan oleh hukum dan peraturan Indonesia yang berlaku. Penggunaan dan
pengungkapan data pribadi harus disetujui oleh pemiliknya dan sesuai dengan tujuan awal
pengumpulan data pribadi tersebut. Individu harus diberitahu tentang pelanggaran apapun
dalam perlindungan data pribadi mereka.

2017 Pemrograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Penyelesaian Sengketa
Pasal 18 (2) UU 11/2008 menetapkan bahwa Para pihak memiliki kewenangan untuk
memilih hukum yang berlaku bagi Transaksi Elektronik internasional yang dibuatnya. Ayat
(4) dari artikel yang sama menetapkan bahwa pihak Para pihak memiliki kewenangan untuk
menetapkan forum pengadilan, arbitrase, atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif
lainnya yang berwenang menangani sengketa yang mungkin timbul dari Transaksi
Elektronik internasional yang dibuatnya.

Sanksi dan Kejahatan Cyber


Undang-undang No.7 tahun 2014 mengatur bahwa setiap pelanggaran terhadap
persyaratan e-commerce berdasarkan hukum tersebut dikenakan pencabutan izin penjual.
PP 82/2012 mengatur bahwa setiap pelanggaran persyaratan e-commerce berdasarkan PP
82/2012 dikenakan sanksi administratif berupa peringatan tertulis, denda administratif,
penangguhan dan / atau deregistrasi dari daftar Menkominfo itu. Tidak ada sanksi pidana
yang dikenakan atas pelanggaran UU 7/2014 atau PP 82/2012.
Namun, rincian UU 11/2008 tindakan tertentu yang dianggap sebagai kejahatan
dunia maya dan yang dikenai sanksi pidana. Sanksi ini termasuk hukuman penjara enam
hingga dua belas tahun dan denda Rp 1 miliar-Rp 12 miliar. Tindakan tersebut meliputi
distribusi, transmisi dan penyediaan akses informasi elektronik dan / atau dokumen
elektronik yang isinya melanggar standar kesusilaan di Indonesia. Hal ini mencakup material
yang terhubung dengan perjudian atau yang mungkin menghasut kebencian atau
permusuhan, atau yang mengandung penghinaan, ancaman atau pernyataan fitnah.
Memberikan informasi palsu dan menyesatkan yang dapat mengakibatkan kerugian
konsumen dalam transaksi elektronik termasuk hal yang juga dilarang. Tindakan lain yang
berada termasuk dalam konteksi kejahatan dunia maya seperti yang berhubungan dengan
hacking, penyadapan dan pelanggaran hukum.

Masa Depan E-Commerce di Indonesia


2017 Pemrograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Ada pertanyaan tentang arah masa depan e-commerce di Indonesia, terutama
dengan keputusan Pemerintah untuk menutup bisnis ritel online untuk investor asing di
bawah Daftar Negatif Investasi yang baru. Keputusan ini dapat mendukung pengecer online
(toko online) Indonesia, banyak dari toko online merupakan individual dan pemain kecil. Hal
ini juga dapat membahayakan daya saing pasar e-commerce Indonesia dan mengerem
pertumbuhan dengan menjaga keluar investor asing, yang pada akhirnya akan merugikan
konsumen.
Dalam pasar e-commerce yang bersaing secara sempurna, para pemain akan
bersaing untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen. Semakin banyak
perlindungan yang diberikan perusahaan e-commerce kepada konsumen, maka konsumen
akan semakin percaya dan menggunakan layanan mereka dan hal itu akan lebih
menguntungkan perusahaan.
Pemain e-commerce Indonesia secara teoritis masih harus bersaing dengan pemain
asing yang jelas tidak dipengaruhi oleh DNI. Bagaimanapun secara prakteknya memang
tidak ada persaingan karena jika sebuah perusahaan e-commerce Indonesia menawarkan
produk yang sama dengan perusahaan luar negeri, konsumen akan cenderung memilih
perusahaan dari Indonesia karena biaya pengiriman yang lebih murah dibandingkan dengan
harus mengirimkan produk dari luar negeri.
Industri e-commerce di Indonesia, dengan atau tanpa investasi asing, tengah
mengalami pertumbuhan yang stabil. Hal ini pada akhirnya akan menguntungkan konsumen
karena lebih banyak perusahaan memasuki pertempuran dan bersaing pada harga,
pelayanan dan pilihan.

2017 Pemrograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. http://www.ssek.com/download/document/E-
Commerce_Guidelines_for_Indonesia_95.pdf diakses 12 November 2015
2. http://www.dephan.go.id/kemhan/files/74053fdcbba92a4f141234635fe570f0.pdf
diakses 12 November 2015
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Escrow diakses 12 November 2015

2017 Pemrograman Web Enterprise Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai