DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan karunianya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun makalah ini disusun sebagai
tugas dari mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.
Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapat berbagai kesulitan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak maka hambatan-hambatan itu bisa teratasi.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat sehingga
tugas makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran
dari pembaca sangat penulis harapkan dalam penyempurnaan makalah selanjutnya. Kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
5. Apa permasalahan dalam implementasi Enterprise Resource Planning?
6. Contoh ERP pada bidang pendidikan
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui penggunaan dari Enterprise Resource Planning
2. Untuk mengetahui perkembangan Enterprise Resource Planning
3. Untuk mengetahui pengembangan Enterprise Resource Planning dalam sebuah
perusahaan
4. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dari system Enterprise Resource
Planning
5. Untuk mengetahui permasalahan dalam implementasi Enterprise Resource Planning
6. Untuk mengetahui contoh ERP pada bidang pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Enterprise Resource Planning (ERP) menurut O’Brien dan Marakas (2010) adalah
sistem perusahaan yang meliputi semua fungsi yang terdapat di dalam perusahaan yang
didorong oleh beberapa modul software yang terintegrasi untuk mendukung proses bisnis
internal perusahaan. Enterprise Resource Planning (ERP) menurut James (2011) adalah suatu
model system informasi yang memungkinkan organisasi untuk mengotomatisasi dan
mengintegrasikan proses bisnis utamanya. Enterprise Resource Planning menurut Turban,
Rainer, dan Potter (2007) dirancang dan didesain untuk menyelesaikan masalah dalam area
fungsional sistem informasi dengan mengintegrasikan area fungsional melalui database.
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan suatu cara untuk mengelola sumber
daya perusahaan dengan menggunakan teknologi informasi. Penggunaan teknologi ERP
dilengkapi dengan hardware dan software. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem
yang selalu mengalami perubahan karena mampu mengikuti pertumbuhan kebutuhan bisnis,
maka setiap organisasi yang mengadopsi sistem ERP harus fokus (McGaughey &
Gunasekaran, 2007). Enterprise Resource Planning (ERP) adalah salah satu tools yang paling
sukses yang mengatur rantai pasok khususnya pada bagian internal dan merelasikan aktivitas
internal (Turban & Volonino, 2010).
(K & A, 2005) menyebutkan bahwa ERP dioperasikan sebagai proses integrasi yang
direncanakan dengan demikian mampu menyediakan informasi real-time dengan tingkat yang
diinginkan, sistem pendukung terpusat yang terkoordinasi diperlukan untuk membantu
penggunan ERP dan administrator menemukan masalah, melakukan validasi dan verifikasi,
serta memelihara proses integrasi ERP dengan konsistensi yang besar. (Vilpola, 2009)
menyebutkan bahwa Enterprise Resource Planning biasanya di dasarkan pada database dan
mencakup seluruh proses bisnis, misalnya pemesanan, proses produksi dan logistik. Sehingga
proses penerapan sistem ERP dapat memberikan informasi dengan real time.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan Enterprise Resource
Planning adalah konsep sistem informasi yang mengintegrasikan setiap modul, sehingga
dapat mendukung proses bisnis utama perusahaan.
3
2.2. Perkembangan ERP
4
sekumpulan proses bisnis yang luas dalam hal ruang lingkup dan memiliki kemampuan
untuk menangani beberapa fungsi bisnis tambahan serta integrasi yang baik dan kuat
dengan fungsi finansial dan akuntansi. ERP juga mampu mengintegrasikan tools lain
seperti CRM (Customer Relationship Management), SCM (Supply Chain
Management), dan sebagainya. Selain itu, ERP juga dapat mendukung proses bisnis
yang melibatkan pihak luar perusahaan.
Ada beberapa alternatif cara dalam menerapkan sistem ERP, diantaranya adalah:
a) Melakukan instalasi aplikasi ERP secara langsung dan menyeluruh. Perusahaan
mengganti sistem lama dengan sistem ERP. Cara ini tentu juga mengandung resiko,
seperti kesiapan perusahaan dengan sistem yang baru. Apakah sumber daya yang
ada di dalamnya sudah siap untuk mengoperasionalkan sistem ERP atau belum.
Seringkali proses implementasi akan berjalan lambat karena proses tidak dilakukan
secara bertahap per bagian dahulu.
b) Melakukan strategi franchise, cara ini dilakukan dengan cara mengimplementasi
beberapa sistem ERP yang berbeda pada setiap unit bisnis pada perusahaan. Semua
sistem ini juga saling terhubung dengan modul-modul umum yang seperti modul
keuangan. Implementasi biasanya fokus pada satu unit dahulu yang dijadikan pilot
project. Ini mengurangi resiko kegagalan sambil menguji sistem ERP di unit itu
apakah bisa berjalan dengan baik. Apabila hasilnya ternyata memuaskan, maka
sistem ERP dapat diimplementasikan ke unit yang lain secara bertahap berdasarkan
referensi pilot project.
5
2.4. Keuntungan dan Kerugian ERP
6
akan meluangkan waktunya sebagian besar untuk proyek tersebut yang pada awalnya
terlihat seperti hal yang tidak berguna. Disinilah dibutuhkan dukungan dari pemimpin.
2) Ketika proyek dianggap sebagai proyek hanya dari satu departemen
Proyek tidak akan berjalan sebagaimana mestinya jika ada asumsi bahwa proyek
tersebut hanya milik satu bagian/departemen saja. Padahal dengan ERP nantinya akan
terjadi keterkaitan antara departemen yang satu dengan departemen yang lain.
3) Ketika tidak ada penyerahan tugas untuk menjadi person in charge (PIC)
Untuk satu proyek seperti ini sangat dibutuhkan seseorang yang ditugaskan untuk
menjadi PIC atau project manager. Hal ini untuk meningkatkan komitmen agar
terpenuhi semua pekerjaan sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan.
Implementasi dan instalasi ini membutuhkan biaya, waktu dan sumber daya yang
tidak sedikit sehingga dibutuhkan seseorang yang bertanggung jawab.
4) Ketika segala proses dan prosedur implementasi hanya diserahkan kepada tim IT
Hal ini umum terjadi, dimana anggota tim yang terlibat proyek implementasi hanya
menyerahkan pengambilan keputusan atau perubahan prosedur kepada pihak IT saja
dengan alasan mereka orang yang secara teknik menguasai bidang tersebut. Padahal
yang mengetahui prosedur yang benar di bagian masing-masing adalah pihak utama
yang terlibat didalamnya.
5) Vendor yang melakukan implementasi kurang atau tidak memiliki kemampuan dan
kompetensi yang baik dalam melakukan implementasi dan instalasi
Disini dibutuhkan vendor yang akan melakukan implementasi dan instalasi yang
sudah mengetahui kira-kira masalah yang akan muncul dan memiliki kemampuan
untuk memecahkan masalah sesuai dengan pengalaman yang dimiliki.
7
sebuah value chain (rantai nilai). Metode value chain pada STIKOM terbagi menjadi 2
aktivitas kategori yaitu:
1. Primary activites yang terdiri dari 4 bagian
PMB, proses akademik, kurikulum: menjelaskan tentang dengan aktivitas proses
belajar mahasiswa selama masa studi dari proses awal perkuliahan sampai dengan
ujian akhir atau sidang dan memberikan layanan akademik dan administrasi akademik
khusus bagi mahasiswa seperti: kartu rencana studi (krs) , kartu hasil studi (khs) ,
Transkrip nilai, jadwal kuliah.
Proses belajar mengajar, Penelitian dan pengabdian: menjelaskan tentang aktivitas
mahasiswa mengikuti perkuliahan dan dosen melakukan penelitian pengabdian.
Pengelolaan wisuda: menjelaskan tentang aktivitas pengelolaan wisuda merupakan
aktivitas setelah mahasiswa menempuh seluruh mata kuliah, ujian (sidang tugas
akhir), dimana mahasiswa mengikuti wisuda.
Pemasaran: Menjelaskan tentang sistem strategi pemasaran untuk mempromosikan
STIKOM Artha Buana ke sekolah-sekolah.
2. support activities yang terdiri dari 3 bagian:
Pengelolaan sarana dan prasarana: menjelaskan tentang aktivitas untuk merealisasikan
rencana kebutuhan seperti penentuan kebutuhan, pengadaan dan pemeliharaan.
Pengelolaan kepegawaian: menjelaskan tentang aktivitas untuk memberikan
dukungan administrasi, layanan bagi seluruh pegawai yang ada sampai penerimaan
karyawan.
Pengelolaan keuangan: Menjelaskan tentang aktivitas pengelolaan keuangan dalam
organisai mendukung aktivitas utama yang berhubungan dengan investasi serta
pendanaan pemeliharaan infrastruktur.
8
Strategi Bisnis dan Strategi Teknologi Informasi
Stategi bisnis merupakan suatu strategi untuk mendorong STIKOM Artha Buana
dalam mencapai suatu tujuan dan sasaran sesuai dengan visi dan misi. Secara khusus, strategi
teknologi informasi merupakan strategi yang berhubungan dengan teknologi informasi untuk
pengembangan di STIKOM Artha Buana. Berikut tabel penentuan proses strategi bisnis dan
strategi teknologi informasi yang mengacu pada rencana strategi di STIKOM Artha buana.
9
Berdasarkan strategi bisnis dan strategi teknologi informasi di atas dapat disusun
sebuah aplikasi yang diperlukan. Keterkaitan antara strategi bisnis, aplikasi dan kebutuhan
fungsional dapat di lihat pada tabel 2.
10
e. Pencarian dan
pengurutan buku,
jurnal, penelitian dan
lainnya berdasarkan
judul, tahun, penerbit,
dan nama penulis serta
rekomendasi buku,
jurnal, penelitian dan
lainnya.
f. Serta fasilitas
pengolahan data seperti
input, edit, hapus dan
tampil untuk admin.
EPSBED Merupakan aplikasi
yang dikembangkan
oleh
KEMENDIKNAS,
aplikasi ini sebagai alat
bantu untuk
memudahkan
penyusunan laporan.
Dimana aplikasi ini
untuk perguruann
tinggi yang belum
mampu.
11
b. Web Digital Library merupakan system informasi yang memberikan layanan
perpustakaan, STIKOM Artha Buana menggunakan software senayan dimana di
software tersebut dapat memberikan informasi tentang perpustakaan.
2) Key Operational
a. EPSBED merupakan teknologi berbasis DOS dengan menggunakan Clipper.
Aplikasi ini dipergunakan untuk mendukung kegiatan administrasi akademik dan
dititikberatkan pada evaluasi program studi berbasis evaluasi diri dengan UPT.
Komputer sebagai pengelolannya.
b. SIA(Sistem Informasi Akademik) merupakan teknologi berbasis web yang akan
dikembangkan. Aplikasi ini dipergunakan untuk mendukung kegiatan dan dikelola
oleh BAA (Badan Administrasi Akademik)
c. SIKEU (Sistem Informasi Keuangan) merupakan teknologi berbasiskan web
dimana sistem ini digunakan untuk mengelola pengeluaran dan penerimaan keuangan
guna mempermudah laporan dan pemantuan keuangan. Aplikasi ini dipergunakan
untuk mendukung kegiatan dan dikelola oleh BAK (Badan Administrasi Keuangan)
d. SIKEP (Sistem Informasi Kepegawaian) merupakan teknologi berbasis web,
system ini digunakan untuk mengelola kegiatan administrasi kepegawaian dan
dikelola oleh bagian kepegawaian.
3) High Potential
4) Support: Untuk menunjang aktivitas berinternet. Untuk pengaksesan internet
dipergunakan MS Internet Explorer , Mozilla Firefox atau Google Chrome.
Sistem informasi integratif merupakan peranan penting bagi sebuah perguruan tinggi,
dimana terdapat 4 bidang yaitu bidang akademik, bidang keuangan, bidang kepegawaian,
bidang sarana dan prasarana. Pada 4 bidang tersebut terdapat proses belajar mengajar,
penjadwalan kuliah, penerimaan mahasiswa baru, nilai mahasiswa, penerimaan pegawai dan
pengelolaaan anggaran. Sistem informasi integratif itu sendiri dapat digambarkan oleh sebuah
bentuk data model yaitu enterprise data model.
Sebuah enterprise data model merupakan gambaran dari value chain (rantai nilai),
value chain itu sendiri sebagai gambaran sebuah tugas dan peran di sebuah perguruan tinggi.
Enterprise data model secara konseptual menggunakan E-R Diagram. Berikut gambar skema
diagram tentang tugas dari bidang akademik yang ada di STIKOM Artha Buana:
12
Gambar 2. E-R Diagram Proses Akademik
Untuk pengelolaan anggaran keuangan yang ada di STIKOM Artha Buana dijelaskan
pada gambar skema diagram berikut:
13
Gambar 4. E-R Diagram Bagian Kepegawaian
Untuk bagian sarana dan prasaran dari pembelian barang, barang dipakai, ditempatkan
sampai barang yang tidak dipakai lagi atau dihancurkan digambarkan pada skema diagram
berikut:
14
Gambar 6. Arsitektur Teknologi Informasi dan Skema
15
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
16
DAFTAR PUSTAKA
Hall, James, 2011. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Empat, Salemba Empat. Jakarta
K, P., & A, K. (2005). International Journal of Production Research. Enterprse Resource
Planning (ERP) Operations Support System for maintaining Process Integration , 43
(3959-3982), 3959-3982.
McGaughey, E. R., & Gunasekaran, A. (2007). Enterprise Resource Planning (ERP): Past,
Present, and Future. International Journal of Enterprise Information Systems , 3 (3),
23-35.
O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2010). Management Information System. New York:
McGraw-Hill/Irwin.
Rainer, K., Turban, E. & Potter, R.E. 2007. Introduction to Information Systems: Supporting
and Transforming Business,John Wiley and Sons, NewJersey
Turban, E., & Volonino, L. (2010). Information Technology for Management Transforming
Organizations in the Digital Economy. Seven edition: John Wiley and Sons.
Vilpola, I. (2009). Development and Evaluation of a Customer Centered ERP Implemetation
Method. Journal of Information Technology Theory and Application (JITTA) , 1-21.
17