Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MAKALAH

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4

NIRSYAM IDRIS A012181025

MARINI SOEID A012181035

MUH FADLI FEBRIAN A. A012181038

FIRMAN SYAH A012181044

MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan karunianya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun makalah ini disusun sebagai
tugas dari mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.

Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapat berbagai kesulitan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak maka hambatan-hambatan itu bisa teratasi.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat sehingga
tugas makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran
dari pembaca sangat penulis harapkan dalam penyempurnaan makalah selanjutnya. Kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, 06 April 2019

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1
1.3. Tujuan .................................................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 3
2.1. Definisi ERP .......................................................................................................................... 3
2.2. Perkembangan ERP.............................................................................................................. 4
2.3. Pengembangan ERP dalam Perusahaan............................................................................. 5
2.4. Keuntungan dan Kerugian ERP .......................................................................................... 6
2.5. Permasalahan dalam Implementasi ERP ........................................................................... 6
2.6. Contoh ERP Pada Bidang Pendidikan................................................................................ 7
BAB III................................................................................................................................................... 9
KESIMPULAN ................................................................................................................................... 16
3.1. Kesimpulan .......................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Globalisasi ekonomi yang melanda di Indonesia secara cepat membuka cakrawala


baru bagi manajemen perusahaan di Indonesia, yang semula hanya tertuju pada lingkungan
domestik beralih menjadi ke lingkungan global. Keadaan ini membuat manajemen
perusahaan mengubah secara radikal prinsip-prinsip manajemen yang selama ini digunakan
untuk menghasilkan produk dan jasa bagi masyarakat. Dengan kata lain manajemen
perusahaan perlu mengubah paradigma manajemen mereka agar sikap dan tindakan mereka
dalam menjalankan bisnis menjadi efektif. Salah satu cara yang bisa dilakukan perusahaan
untuk bertahan adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi. Penggunaan system
informasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dapat meningkatkan efektivitas dan
efisiensi kinerja karena informasi-informasi yang tersedia dan dibutuhkan dapat dikelola
dengan optimal untuk mendukung berbagai aktivitas perusahaan, dengan demikian
profitabilitas dan nilai perusahaan diharapkan mengalami peningkatan.
Sistem informasi yang dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efektivitas
dan efisiensi kinerja perusahaan adalah Enterprise Resource Planning (ERP). Enterprise
Resource Planning (ERP) merupakan suatu system informasi yang mengintegrasikan
informasi yang tersedia dalam suatu perusahaan dari berbagai aspek sumber daya yang ada,
seperti dana, manusia, waktu, material, kapasitas, dsb. Dengan bantuan ERP perusahaan
dapat terintegrasi pada setiap proses dalam perusahaan tersebut ke dalam suatu sistem
komputerisasi. Manfaat lain dari ERP ini adalah integrasi bisnis secara keseluruhan,
fleksibilitas dalam organisasi untuk bertransformasi dan meningkatkan turn-overnya,
menciptakan analisa dan peningkatan kapabilitas yang lebih baik, serta penggunaan teknologi
terbaru.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Enterprise Resource Planning?
2. Bagaimana perkembangan Enterprise Resource Planning?
3. Bagaimana pengembangan Enterprise Resource Planning dalam perusahaan?
4. Apa saja keuntungan dan kerugian dari sistem Enterprise Resource Planning?

1
5. Apa permasalahan dalam implementasi Enterprise Resource Planning?
6. Contoh ERP pada bidang pendidikan

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui penggunaan dari Enterprise Resource Planning
2. Untuk mengetahui perkembangan Enterprise Resource Planning
3. Untuk mengetahui pengembangan Enterprise Resource Planning dalam sebuah
perusahaan
4. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dari system Enterprise Resource
Planning
5. Untuk mengetahui permasalahan dalam implementasi Enterprise Resource Planning
6. Untuk mengetahui contoh ERP pada bidang pendidikan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi ERP

Enterprise Resource Planning (ERP) menurut O’Brien dan Marakas (2010) adalah
sistem perusahaan yang meliputi semua fungsi yang terdapat di dalam perusahaan yang
didorong oleh beberapa modul software yang terintegrasi untuk mendukung proses bisnis
internal perusahaan. Enterprise Resource Planning (ERP) menurut James (2011) adalah suatu
model system informasi yang memungkinkan organisasi untuk mengotomatisasi dan
mengintegrasikan proses bisnis utamanya. Enterprise Resource Planning menurut Turban,
Rainer, dan Potter (2007) dirancang dan didesain untuk menyelesaikan masalah dalam area
fungsional sistem informasi dengan mengintegrasikan area fungsional melalui database.
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan suatu cara untuk mengelola sumber
daya perusahaan dengan menggunakan teknologi informasi. Penggunaan teknologi ERP
dilengkapi dengan hardware dan software. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem
yang selalu mengalami perubahan karena mampu mengikuti pertumbuhan kebutuhan bisnis,
maka setiap organisasi yang mengadopsi sistem ERP harus fokus (McGaughey &
Gunasekaran, 2007). Enterprise Resource Planning (ERP) adalah salah satu tools yang paling
sukses yang mengatur rantai pasok khususnya pada bagian internal dan merelasikan aktivitas
internal (Turban & Volonino, 2010).
(K & A, 2005) menyebutkan bahwa ERP dioperasikan sebagai proses integrasi yang
direncanakan dengan demikian mampu menyediakan informasi real-time dengan tingkat yang
diinginkan, sistem pendukung terpusat yang terkoordinasi diperlukan untuk membantu
penggunan ERP dan administrator menemukan masalah, melakukan validasi dan verifikasi,
serta memelihara proses integrasi ERP dengan konsistensi yang besar. (Vilpola, 2009)
menyebutkan bahwa Enterprise Resource Planning biasanya di dasarkan pada database dan
mencakup seluruh proses bisnis, misalnya pemesanan, proses produksi dan logistik. Sehingga
proses penerapan sistem ERP dapat memberikan informasi dengan real time.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan Enterprise Resource
Planning adalah konsep sistem informasi yang mengintegrasikan setiap modul, sehingga
dapat mendukung proses bisnis utama perusahaan.

3
2.2. Perkembangan ERP

Perkembangan Enterprise Resource Planning dibagi menjadi empat tahap, yaitu:

1. Material Requirement Planning (MRP)


Material Requirement Planning (MRP) merupakan hasil pengolahan atau pemrosesan
dari Bill of Material (BOM) yang dimulai pada tahun 1960-an dan mulai terkenal
pada tahun 1970-an. Saat itu, orang yang bekerja pada manufaktur dan perencanaan
produksi sedang mencari metode yang lebih baik dan lebih efisien untuk memesan
bahan baku dan menemukan MRP sebagai solusi sempurna untuk kebutuhan
manufaktur dan perencanaan produksi karena mampu memecahkan masalah-masalah
utama yang ada.
2. Closed-loop MRP
Sistem MRP berubah menjadi sesuatu sistem yang lebih baik dari hanya sekadar cara
untuk memesan. Sistem MRP dapat mengelola tanggal jatuh tempo dari pemesanan
dan dapat mendeteksi serta memberikan peringatan ketika suatu barang tidak diterima
pada saat tanggal jatuh tempo. Terdapat beberapa tools yang dikembangkan untuk
mendukung perencanaan penjualan dan produksi, pengembangan jadwal produksi,
peramalan, perencanaan kapasitas, dan pemrosesan pemesanan. Pengembangan
tersebut menghasilkan closed-loop MRP, dimana sistem tidak hanya sekadar untuk
perencanaan kebutuhan material, tetapi juga dapat untuk mengotomatisasi proses
produksi.
3. Manufacturing Resource Planning II (MRP II)
Tahap ketiga perkembangan dari ERP disebut dengan MRP II yang merupakan
metode untuk perencanaan yang efektif dari sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan manufaktur. MRP II terbentuk dari kumpulan berbagai fungsi yang saling
terhubung, fungsi-fungsi tersebut adalah perencanaan bisnis, perencanaan operasional
dan penjualan, manajemen permintaan, perencanaan produksi, master scheduling,
perencanaan kebutuhan material, perencanaan kebutuhan kapasitas, serta pelaksanaan
sistem pendukung untuk kapasitas dan material. Hasil dari sistem tersebut akan
terintegrasi dengan laporan keuangan seperti perencanaan bisnis, laporan pembelian,
biaya pengiriman, proyeksi inventory, dan sebagainya.
4. Enterprise Resource Planning (ERP)
ERP merupakan tahap terakhir dari perkembangan ERP, dimana konsep dasar ERP
sama dengan konsep MRP II. Perusahaan software menciptakan ERP dengan

4
sekumpulan proses bisnis yang luas dalam hal ruang lingkup dan memiliki kemampuan
untuk menangani beberapa fungsi bisnis tambahan serta integrasi yang baik dan kuat
dengan fungsi finansial dan akuntansi. ERP juga mampu mengintegrasikan tools lain
seperti CRM (Customer Relationship Management), SCM (Supply Chain
Management), dan sebagainya. Selain itu, ERP juga dapat mendukung proses bisnis
yang melibatkan pihak luar perusahaan.

2.3. Pengembangan ERP dalam Perusahaan

Pengembangan ERP dalam perusahaan melakukan klasifikasi menjadi 3 (tiga) bagian


pengembangan yaitu: generic, preconfigured, dan installed. Dalam hal ini generic adalah
pengembangan yang dapat dilakukan dengan sederhana tidak memakan biaya yang sangat
besar. Hal ini biasa dilakukan untuk memberikan solusi pada suatu perusahaan yang tidak
besar tetapi memiliki proses produksi yang cukup kompleks, sehingga membutuhkan solusi
ERP pada bisnisnya. Selanjutnya untuk preconfigured, pada pengembangan ini dilakukan
penyesuaian atau konfigurasi ulang dari paket sistem aplikasi ERP yang sudah ada untuk
dapat diaplikasikan pada perusahaan. Installed, pada pengembangan ini biasanya ERP
digunakan sebagai alat untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan setelah memiliki
fase generic dan preconfigured.

Ada beberapa alternatif cara dalam menerapkan sistem ERP, diantaranya adalah:
a) Melakukan instalasi aplikasi ERP secara langsung dan menyeluruh. Perusahaan
mengganti sistem lama dengan sistem ERP. Cara ini tentu juga mengandung resiko,
seperti kesiapan perusahaan dengan sistem yang baru. Apakah sumber daya yang
ada di dalamnya sudah siap untuk mengoperasionalkan sistem ERP atau belum.
Seringkali proses implementasi akan berjalan lambat karena proses tidak dilakukan
secara bertahap per bagian dahulu.
b) Melakukan strategi franchise, cara ini dilakukan dengan cara mengimplementasi
beberapa sistem ERP yang berbeda pada setiap unit bisnis pada perusahaan. Semua
sistem ini juga saling terhubung dengan modul-modul umum yang seperti modul
keuangan. Implementasi biasanya fokus pada satu unit dahulu yang dijadikan pilot
project. Ini mengurangi resiko kegagalan sambil menguji sistem ERP di unit itu
apakah bisa berjalan dengan baik. Apabila hasilnya ternyata memuaskan, maka
sistem ERP dapat diimplementasikan ke unit yang lain secara bertahap berdasarkan
referensi pilot project.

5
2.4. Keuntungan dan Kerugian ERP

Keuntungan yang didapatkan dari sistem ERP antara lain:


1. Integrasi antara area fungsional yang berbeda dapat meyakinkan komunikasi,
produktifitas dan efisiensi yang tepat.
2. Rancangan Perekayasaan
3. Pelacakan pemesanan dari penerimaan sampai fulfillment
4. Mengatur saling ketergantungan dari proses penagihan material yang kompleks
5. Pelacakan 3 cara yang bersesuaian antara pemesanan pembelian, penerimaan
inventori, dan pembiayaan
6. Akuntasi untuk keseluruhan tugas: melacak pemasukan, biaya dan keuntungan pada
level inti.

Adapun kerugian dari sistem ERP yaitu:


1. Terbatasnya kustomisasi dari perangkat lunak ERP
2. Sistem ERP sangat mahal
3. Perekayasaan kembali proses bisnis untuk menyesuaikan dengan standar industri
yang telah dideskripsikan oleh sistem ERP dapat menyebabkan hilangnya keuntungan
kompetitif
4. ERP sering terlihat terlalu sulit untuk beradaptasi dengan alur kerja dan proses bisnis
tertentu dalam beberapa organisasi
5. Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan dari pelanggan
6. Data dalam sistem ERP berada dalam satu tempat, contohnya: pelanggan, data
keuangan. Hal ini dapat meningkatkan resiko kehilangan informasi sensitif, jika
terdapat pembobolan sistem keamanan.

2.5. Permasalahan dalam Implementasi ERP

Berikut beberapa faktor permasalahan dalam implementasi ERP dalam sebuah


perusahaan, yaitu:
1) Ketika tidak ada atau kurangnya dukungan dari pimpinan
Instalasi dan implementasi ERP adalah suatu keputusan yang harus diambil oleh
pimpinan. Orang-orang harus mempunyai komitmen yang tegas untuk melalukan
perubahan dibagian masing-masing. Orang-orang yang dimasukkan dalam proyek

6
akan meluangkan waktunya sebagian besar untuk proyek tersebut yang pada awalnya
terlihat seperti hal yang tidak berguna. Disinilah dibutuhkan dukungan dari pemimpin.
2) Ketika proyek dianggap sebagai proyek hanya dari satu departemen
Proyek tidak akan berjalan sebagaimana mestinya jika ada asumsi bahwa proyek
tersebut hanya milik satu bagian/departemen saja. Padahal dengan ERP nantinya akan
terjadi keterkaitan antara departemen yang satu dengan departemen yang lain.
3) Ketika tidak ada penyerahan tugas untuk menjadi person in charge (PIC)
Untuk satu proyek seperti ini sangat dibutuhkan seseorang yang ditugaskan untuk
menjadi PIC atau project manager. Hal ini untuk meningkatkan komitmen agar
terpenuhi semua pekerjaan sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan.
Implementasi dan instalasi ini membutuhkan biaya, waktu dan sumber daya yang
tidak sedikit sehingga dibutuhkan seseorang yang bertanggung jawab.
4) Ketika segala proses dan prosedur implementasi hanya diserahkan kepada tim IT
Hal ini umum terjadi, dimana anggota tim yang terlibat proyek implementasi hanya
menyerahkan pengambilan keputusan atau perubahan prosedur kepada pihak IT saja
dengan alasan mereka orang yang secara teknik menguasai bidang tersebut. Padahal
yang mengetahui prosedur yang benar di bagian masing-masing adalah pihak utama
yang terlibat didalamnya.
5) Vendor yang melakukan implementasi kurang atau tidak memiliki kemampuan dan
kompetensi yang baik dalam melakukan implementasi dan instalasi
Disini dibutuhkan vendor yang akan melakukan implementasi dan instalasi yang
sudah mengetahui kira-kira masalah yang akan muncul dan memiliki kemampuan
untuk memecahkan masalah sesuai dengan pengalaman yang dimiliki.

2.6. Contoh ERP Pada Bidang Pendidikan (STIKOM Artha Buana)

Tujuan implementasi ERP di perguruan tinggi adalah untuk memberikan kampus,


sekolah dan departemen, dengan kemampuan yang ditingkatkan untuk penelitian dan
pengajaran dengan biaya murah atau rendah (Watson & Schneider, 1999). (Abugabah &
Sanzogni, 2010) menyebutkan bahwa akademik dan staff umum berinteraksi dengan kegiatan
kelembagaan inti melalui ERP, dimana siswa bisa mendapatkan informasi lebih lanjut dan
lingkungan E-learning yang lebih baik.
Enterprise resource planning mempunyai peran penting untuk membangun sebuah
sistem informasi integratif sesuai dengan tugas masing-masing yang digambarkan dalam

7
sebuah value chain (rantai nilai). Metode value chain pada STIKOM terbagi menjadi 2
aktivitas kategori yaitu:
1. Primary activites yang terdiri dari 4 bagian
 PMB, proses akademik, kurikulum: menjelaskan tentang dengan aktivitas proses
belajar mahasiswa selama masa studi dari proses awal perkuliahan sampai dengan
ujian akhir atau sidang dan memberikan layanan akademik dan administrasi akademik
khusus bagi mahasiswa seperti: kartu rencana studi (krs) , kartu hasil studi (khs) ,
Transkrip nilai, jadwal kuliah.
 Proses belajar mengajar, Penelitian dan pengabdian: menjelaskan tentang aktivitas
mahasiswa mengikuti perkuliahan dan dosen melakukan penelitian pengabdian.
 Pengelolaan wisuda: menjelaskan tentang aktivitas pengelolaan wisuda merupakan
aktivitas setelah mahasiswa menempuh seluruh mata kuliah, ujian (sidang tugas
akhir), dimana mahasiswa mengikuti wisuda.
 Pemasaran: Menjelaskan tentang sistem strategi pemasaran untuk mempromosikan
STIKOM Artha Buana ke sekolah-sekolah.
2. support activities yang terdiri dari 3 bagian:
 Pengelolaan sarana dan prasarana: menjelaskan tentang aktivitas untuk merealisasikan
rencana kebutuhan seperti penentuan kebutuhan, pengadaan dan pemeliharaan.
 Pengelolaan kepegawaian: menjelaskan tentang aktivitas untuk memberikan
dukungan administrasi, layanan bagi seluruh pegawai yang ada sampai penerimaan
karyawan.
 Pengelolaan keuangan: Menjelaskan tentang aktivitas pengelolaan keuangan dalam
organisai mendukung aktivitas utama yang berhubungan dengan investasi serta
pendanaan pemeliharaan infrastruktur.

Gambar 1. Value Chain di STIKOM Artha Buana

8
Strategi Bisnis dan Strategi Teknologi Informasi

Stategi bisnis merupakan suatu strategi untuk mendorong STIKOM Artha Buana
dalam mencapai suatu tujuan dan sasaran sesuai dengan visi dan misi. Secara khusus, strategi
teknologi informasi merupakan strategi yang berhubungan dengan teknologi informasi untuk
pengembangan di STIKOM Artha Buana. Berikut tabel penentuan proses strategi bisnis dan
strategi teknologi informasi yang mengacu pada rencana strategi di STIKOM Artha buana.

Tabel 1. Strategi bisnis dan strategi teknologi informasi


Sasaran Strategi Bisnis Strategi Teknologi
Informasi
Lulusan yang berkualitas, Meningkatkan kualitas Membuat aplikasi e-
baik dalam aspek Kompetensi lulusan yang learning, membuat system
akademis maupun mandiri dan professional informasi akademik dan
kepribadian. dalam segi hardskill dan aplikasi jurnal ilmiah.
softskill.
Perguruan tinggi yang Menyediakan fasilitas Penambahan bandwidth
berbasis teknologi Wifi dan meningkatkan internet, Senayan,
informasi dengan daya efektifitas dalam EPSBED, sistem
saing global. membangun strategi informasi keuangan,
pemasaran. pembuatan web portal
STIKOM Artha Buana.
Mengembangkan sistem Pelatihan dan Pengembangan sistem
pendidikan dan pengembangan SDM. informasi kepegawaian.
pengajaran yang
berkualitas dan
professional.
Meningkatkan jaringan Membuat job fair, Pemanfaatan web portal
kerja dengan institusi lain menyediakan informasi STIKOM Artha Buana
dan stakeholder lowongan kerja dan untuk menyediakan
menjalin kerja sama layanan informasi tentang
dengan institusi/lembaga. lowongan kerja bagi para
alumni.

9
Berdasarkan strategi bisnis dan strategi teknologi informasi di atas dapat disusun
sebuah aplikasi yang diperlukan. Keterkaitan antara strategi bisnis, aplikasi dan kebutuhan
fungsional dapat di lihat pada tabel 2.

Tabel 2. Keterkaitan antara strategi bisnis, aplikasi dan kebutuhan fungsionalitas


Strategi Bisnis Aplikasi Kebutuhan Fungsional
Menyediakan fasilitas Web Digital Library Di STIKOM Artha
Wifi dan meningkatkan (Senayan) Buana menggunakan
efektifitas dalam software senayan
membangun strategi dimana di software
pemasaran tersebut dapat
memberikan informasi
tentang perpustakaan
beserta isinya dengan
fungsionalitas seperti:
a. Fasilitas untuk back-
up data.
b. Fasilitas untuk
peminjaman,
pengembalian dan
pemesanan buku,jurnal,
penelitian.
c. Fasilitas untuk
menampilkan buku,
jurnal dan penelitian
yang terbaru.
d. Fasilitas untuk
registrasi pengguna dan
personalisasi pengguna
yang dapat
memberikan buku,
jurnal penelitian, dan
lainnya berdasarkan
informasi pengguna.

10
e. Pencarian dan
pengurutan buku,
jurnal, penelitian dan
lainnya berdasarkan
judul, tahun, penerbit,
dan nama penulis serta
rekomendasi buku,
jurnal, penelitian dan
lainnya.
f. Serta fasilitas
pengolahan data seperti
input, edit, hapus dan
tampil untuk admin.
EPSBED Merupakan aplikasi
yang dikembangkan
oleh
KEMENDIKNAS,
aplikasi ini sebagai alat
bantu untuk
memudahkan
penyusunan laporan.
Dimana aplikasi ini
untuk perguruann
tinggi yang belum
mampu.

Target Portofolio Aplikasi

Ada 4 faktor pendukung kegiatan di STIKOM Artha Buana yaitu:


1) Strategic
a. Web Portal STIKOM Artha Buana merupakan sistem informasi yang memberikan
informasi tentang universitas dengan fungsionlitas seperti e-learning. Informasi dan
berita tentang universitas, forum , dan e-jurnal.

11
b. Web Digital Library merupakan system informasi yang memberikan layanan
perpustakaan, STIKOM Artha Buana menggunakan software senayan dimana di
software tersebut dapat memberikan informasi tentang perpustakaan.
2) Key Operational
a. EPSBED merupakan teknologi berbasis DOS dengan menggunakan Clipper.
Aplikasi ini dipergunakan untuk mendukung kegiatan administrasi akademik dan
dititikberatkan pada evaluasi program studi berbasis evaluasi diri dengan UPT.
Komputer sebagai pengelolannya.
b. SIA(Sistem Informasi Akademik) merupakan teknologi berbasis web yang akan
dikembangkan. Aplikasi ini dipergunakan untuk mendukung kegiatan dan dikelola
oleh BAA (Badan Administrasi Akademik)
c. SIKEU (Sistem Informasi Keuangan) merupakan teknologi berbasiskan web
dimana sistem ini digunakan untuk mengelola pengeluaran dan penerimaan keuangan
guna mempermudah laporan dan pemantuan keuangan. Aplikasi ini dipergunakan
untuk mendukung kegiatan dan dikelola oleh BAK (Badan Administrasi Keuangan)
d. SIKEP (Sistem Informasi Kepegawaian) merupakan teknologi berbasis web,
system ini digunakan untuk mengelola kegiatan administrasi kepegawaian dan
dikelola oleh bagian kepegawaian.
3) High Potential
4) Support: Untuk menunjang aktivitas berinternet. Untuk pengaksesan internet
dipergunakan MS Internet Explorer , Mozilla Firefox atau Google Chrome.

Enterprise Data Model

Sistem informasi integratif merupakan peranan penting bagi sebuah perguruan tinggi,
dimana terdapat 4 bidang yaitu bidang akademik, bidang keuangan, bidang kepegawaian,
bidang sarana dan prasarana. Pada 4 bidang tersebut terdapat proses belajar mengajar,
penjadwalan kuliah, penerimaan mahasiswa baru, nilai mahasiswa, penerimaan pegawai dan
pengelolaaan anggaran. Sistem informasi integratif itu sendiri dapat digambarkan oleh sebuah
bentuk data model yaitu enterprise data model.
Sebuah enterprise data model merupakan gambaran dari value chain (rantai nilai),
value chain itu sendiri sebagai gambaran sebuah tugas dan peran di sebuah perguruan tinggi.
Enterprise data model secara konseptual menggunakan E-R Diagram. Berikut gambar skema
diagram tentang tugas dari bidang akademik yang ada di STIKOM Artha Buana:

12
Gambar 2. E-R Diagram Proses Akademik

Untuk pengelolaan anggaran keuangan yang ada di STIKOM Artha Buana dijelaskan
pada gambar skema diagram berikut:

Gambar 3. E-R Diagram Pengelolaan Keuangan

Untuk bagian pengelolaan kepegawaian dari calon pegawai sampai pensiun,


digambarkan pada skema diagram sebagai berikut:

13
Gambar 4. E-R Diagram Bagian Kepegawaian

Untuk bagian sarana dan prasaran dari pembelian barang, barang dipakai, ditempatkan
sampai barang yang tidak dipakai lagi atau dihancurkan digambarkan pada skema diagram
berikut:

Gambar 5. E-R Diagram Bagian Sarana dan Prasarana

Arsitektur Teknologi Informasi

Arsitektur tekonologi informasi merupakan gambaran sebuah konsep yang akan


digunakan oleh STIKOM Artha Buana untuk di integrasikan dengan database terpusat yang
ada di akademik, keuangan, kepegawaian, sarana dan prasarana. Jadi bagian akademik,
keuangan, kepegawaian, sarana dan prasarana melakukan pertukaran data di database server.
Lalu pada database server itu user melakukan akses melalui application client, dari
application client itu pengaksesan ke server dilakukan dengan DBMS (Database Management
Systems). Dimana pada DBMS itu sendiri dapat membantu dalam pengolahan data STIKOM
Artha Buana sehingga data-data tersebut dapat terintegrasi dan dapat dilakukan dengan
sharing data antar tiap bagian.

14
Gambar 6. Arsitektur Teknologi Informasi dan Skema

15
BAB III

KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan

Enterprise Resource Planning adalah konsep sistem informasi yang mengintegrasikan


setiap modul, sehingga dapat mendukung proses bisnis utama perusahaan. Dalam
perkembangannya Enterprise Resource Planning dibagi menjadi empat tahap diantaranya
Material Requirement Planning (MRP), Closed-loop MRP, Manufacturing Resource
Planning II (MRP II), dan Enterprise Resource Planning (ERP). Pengembangan ERP dalam
perusahaan dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu generic, preconfigured, dan installed. Salah
satu keuntungan dari system ERP adalah integrasi antara area fungsional yang berbeda dapat
meyakinkan komunikasi, produktifitas dan efisiensi yang tepat. Sedangkan salah satu
kerugian dari system ERP adalah system ERP yang sangat mahal. Faktor-faktor yang menjadi
permasalahan dalam implementasi ERP pada perusahaan yaitu tidak ada atau kurangnya
dukungan dari pimpinan, proyek yang dianggap dari satu departemen saja, tidak ada
penugasan untuk menjadi person in charge, proses dan prosedur implementasi hanya
diserahkan kepada tim IT dan vendor tidak memiliki kemampuan dan kompetensi yang baik
dalam melakukan implementasi dan instalasi.
STIKOM Artha Buana menerapkan Enterprise Resource Planning (ERP) dengan basis
database terpusat yang dapat meningkatkan kinerja di bidang akademik untuk membantu
pelayanan bagi mahasiswa, dosen dan pegawai. Sistem informasi integratif yang digunakan
STIKOM digambarkan oleh sebuah bentuk data model yaitu enterprise data model.
Enterprise data model secara konseptual menggunakan E-R Diagram. Kemudian untuk
mengintegrasikan database terpusat, dari database server user melakukan akses melalui
application client, dari application client itu pengaksesan ke server dilakukan dengan DBMS
(Database Management Systems). Dimana pada DBMS itu sendiri dapat membantu dalam
pengolahan data STIKOM Artha Buana sehingga data-data tersebut dapat terintegrasi dan
dapat dilakukan dengan sharing data antar tiap bagian.Dengan dirancangnya system
informasi integrative ini dapat membantu mengontrol bidang keuangan, bidang akademik,
bidang kepegawaian, bidang sarana dan prasaran dalam membuat keputusan sesuai dengan
data/informasi yang diperoleh.

16
DAFTAR PUSTAKA

Hall, James, 2011. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Empat, Salemba Empat. Jakarta
K, P., & A, K. (2005). International Journal of Production Research. Enterprse Resource
Planning (ERP) Operations Support System for maintaining Process Integration , 43
(3959-3982), 3959-3982.
McGaughey, E. R., & Gunasekaran, A. (2007). Enterprise Resource Planning (ERP): Past,
Present, and Future. International Journal of Enterprise Information Systems , 3 (3),
23-35.
O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2010). Management Information System. New York:
McGraw-Hill/Irwin.
Rainer, K., Turban, E. & Potter, R.E. 2007. Introduction to Information Systems: Supporting
and Transforming Business,John Wiley and Sons, NewJersey
Turban, E., & Volonino, L. (2010). Information Technology for Management Transforming
Organizations in the Digital Economy. Seven edition: John Wiley and Sons.
Vilpola, I. (2009). Development and Evaluation of a Customer Centered ERP Implemetation
Method. Journal of Information Technology Theory and Application (JITTA) , 1-21.

17

Anda mungkin juga menyukai