Anda di halaman 1dari 6

PENGENALAN INCREMENTAL MODEL

Iko Sona Saputra


Jurusan Teknik Informatika STMIK Sumedang

Abstrak
Induk dari metode pengembangan Rekayasa Perangkat Lunak adalah Watefall yang
metodenya memeiliki bentuk seperti ait terjun dengan proses pengembangat bertahap dari
analisis sampai implementasi. Salah satu sub metode dari Waterfall adalah Incremental Model
yang memiliki ciri khas yang khusus dimiliki olehnya sehingga keunggulannya dapat
dipertimbangkan untuk digunakan dalam pengembangan perangkat lunak sesuai dengan
kriterianya. Incremental model biasa digunakan untuk pengembangan perangkat lunak yang
memiliki kapasitas besar dan juga perlunya Update setiap beberapa waktu untuk
meningkatkan kualitas dari perangkat lunak tersebut. Incremental model harus dipelajari
mendalam oleh pengembang perangkat lunak karena bukan sekedat teori yang dibaca lalu
dengan mudah dipraktekan seperti halnya motode lain.
Kata Kunci : Rekayasa Perangkat Lunak, Waterfall, Incremental Model, Pengembang,

A. Latar Belakang Masalah


Perangkat Lunak atau biasa yang disebut software kini telah menjadi
kebutuhan yang sangat digemari oleh banyak individu dan kelompok. Selain dari
tampilannya yang beragam, perangkat lunak juga banyak yang mempermudah
pekerjaan manusia di jaman modern saat ini. Bukan hanya pada komputer dengan
spesifikasi tinggi, kini perangkat lunak pun dapat di akses dan digunakan secara
maksimal di smartphone yang mudah dibawa kemanapun dan digunakan kapanpun.
Penggunaan perangkat lunak yang kian meningkat juga mengakibatkan
pembuatan perangkat lunak semakin bermacam rupa dan manfaat yang bahkan
sebelumnya tidak pernah ada menjadi ada. Para Developer IT yang semakin kreatif
dalam menciptakan dan mengembangkan perangkat lunak kini terlihat sangat
bersemangat. Baik untuk perangakat lunak yang general atau dibuat untuk umum
maupun perangkat lunak yang custom atau dibuat berdasarkan pesanan inidividu atau
kelompok.
Dalam pembuatan atau pengembangan perangkat lunak di kenal beberapa
metode atau model yang dipelajari dalam mata kuliah Dasar Rekayasa Perangkat
Lunak. Dan dalam makalah ini akan penulis paparkan penjelasan dari “Incremental
Model” yang mana merupakan salah satu model atau metode pembuatan atau
pengembangan perangkat lunak yang biasa digunakan oleh Developer IT.

1
B. Tujuan
Dari banyaknya metode pengembanyan perangkat lunak, dalam makalah ini
yang akan di jelaskan adalah Incremental Model dari mulai sejarah, tahapan metode,
kekurangan dan kelebihan hingga contoh perangkat lunak yang menggunakan
Incremental Model sebagai metode pengembangannya. Sehingga kita dapat
mempelajari lebih dalam tentang Incremental Model dan membandingakannya dengan
metode pengembangan perangkat lunak lainnya sehingga mendapatkan metode yang
sesuai dengan keinginan dan kemampuan.
C. Manfaat
Dengan mempelajari Incremental Model dapat menjadikan kita lebih mengerti
dan memahami bagaimana cara membuat dan mengembangkat perangkat lunak
dengan metode yang sederhana tapi menghasilkan perangkat lunak yang maksimal.
Sehingga setelah mempelajari metode ini dan membandingkannya dengan metode
yang lain kita akan lebih mudah dalam memutuskan metode mana yang lebih tepat dan
sesuai dengan apa yang kita harapkan dalam membuat dan mengembangkan perangkat
lunak.

D. Sejarah
Masalah yang terjadi pada model waterfall telah diakui beberapa kalangan
sejak lama, model waterfall menitikberatkan pada dokumen dan penulisan. Oleh
karena itu pada tahun 1971 Harlan Mills (IBM) mengusulkan semestinya
perkembangan dari sebuah software harus lebih tepat daripada saat awal pembuatanya.
Dimulai dengan membangun sebuah sistem sederhana yang mendukung, memiliki
fungsi sederhana, kemudian menambahkan dan mengembangkan software tersebut
supaya memiliki kemampuan yang lebih baik dari awalnya. Seharusnya
pengembangan software itu seperti bunga atau pohon yang melewati tahapan-tahapan
hingga akhirnya menjadi bunga atau pohon yang indah. Model itu dikenal dengan
Incremental Model.

E. Tahapan Metode Incremental Model


Incremental model adalah model pengembangan sistem pada software engineering
Berdasarkan requirement software yang dipecah menjadi beberapafungsi atau bagian
sehingga model pengembangannya secara increment /bertahap. Incremental model
termasuk kategori evolutionary software process models karena bersifat
iteratif/ mengandung perulangan. Hasil proses berupa produk yang makin lama makin
lengkap atau bertambah baik sampai versi terlengkap dihasilkan sebagai produk akhir dari
proses yang dilakukan.
Tahapan metode Incremental Model :
1. Requirement , Requirment adalah proses tahapan awal yang dilakukan pada
incremental model adalah penentuan kebutuhan atau analisis kebutuhan.
2. Specification, Specification adalah proses spesifikasi dimana menggunakan
analisis kebutuhan sebagai acuannya.
3. Architecture Design, adalah tahap selanjutnya, perancangan software yang
terbuka agar dapat diterapkan sistem pembangunan per-bagian pada tahapan
selanjutnya.
4. Code setelah melakukan proses desain selanjutnya ada pengkodean.
5. Test merupakan tahap pengujian dalam model ini.

3
Tahapan awal yang dilakukan pada incremental model adalah
penentuankebutuhan (requirement). Setelah dilakukan analisis kebutuhan, maka
dilakukan spesifikasi (specification) dengan menggunakan analisis kebutuhan tersebut
sebagai acuannya. Tahap selanjutnya adalah perancangan arsitektur software (architecture design)
yang terbuka agar dapat diterapkan sistem pembangunan per-bagian pada tahapan
selanjutnya. Apabila desain telah dibuat, maka tahap selanjutnya adalah pengkodean
(coding) kemudian dilakukan uji coba (testing).
Tahapan-tahapan tersebut dilakukan secara berurutan. Setiap bagian yang
sudah selesai dilakukan testing, dikirim ke pemakai untuk langsung dapat digunakan.
Pada incremental model, tiga tahapan awal harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum
sebelum tahap membangun tiap increment. Setelah daftar kebutuhan didapatkan dari
pemakai, tim spesifikasi membuat spesifikasi untuk modul pertama. Setelah
spesifikasi pertama selesai, tim desain menindak lanjuti. Tim spesifikasi sebelumnya
juga langsung membuat spesifikasi untuk model kedua, dan seterusnya. Jadi, tidak
harus menunggu modul pertama selesai hingga dikirim ke user.

4
F. Kekurangan dan Kelebihan Metode
a. Kekurangan
1. Kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan
2. Batasan proses tidak jelas
3. Sistem kurang terstruktur
4. Tidak cocok diaplikasikan pada proyek berskala besar (lebih dari 200.000 baris
coding).
b. Kelebihan
1. Merupakan model dengan manajemen yang sederhana
2. Pengguna tidak perlu menunggu sampai seluruh sistem dikirim untuk
mengambil keuntungan dari sistem tersebut. Increment yang pertama sudah
memenuhi persyaratan mereka yang paling kritis, sehingga perangkat lunak
dapat segera digunakan.
3. Resiko untuk kegagalan proyek secara keseluruhan lebih rendah. Walaupun
masalah masih dapat ditemukan pada beberapa increment. Karena layanan
dengan prioritas tertinggi diserahkan pertama dan increment berikutnya
diintegrasikan dengannya, sangatlah penting bahwa layanan sistem yang paling
penting mengalami pengujian yang ketat. Ini berarti bahwa pengguna akan
memiliki kemungkinan kecil untuk memenuhi kegagalan perangkat lunak pada
increment sistem yang paling bawah.
4. Nilai penggunaan dapat ditentukan pada setiap increment sehingga
fungsionalitas sistem disediakan lebih awal.
5. Memiliki risiko lebih rendah terhadap keseluruhan pengembagan sistem
6. Prioritas tertinggi pada pelayanan sistem adalah yang paling sering diuji

c. Contoh Aplikasi
Perangkat lunak pengolah kata yang dikembangkan dengan menggunakan
paradigma penambahan akan menyampaikan manajemen file dasar, editing serta
fungsi penghasilan dokumen pada penambahan pertama; kemudian editing dan
kemampuan penghasilan dokumen yang lebih canggih pada pertambahan kedua;
pengecekan spelling dan tata bahasa pada pertambahan ketiga; serta kemampuan
pengaturan halaman tingkat lanjut pada tahap pertambahan keempat.
5
Microsoft Word yang sebelumnya hanya mampu mengerjakan pekerjaan inti
sebagai perangkat lunak pengolah kata, kini sudah mengalami berbagai macam
perkembangan seiring berjalannya waktu, dan sekarang Microsoft Word tidak hanya
mampu mengolah kata saja namun juga sudah ada beberapa Tools tambahan sebagai
pelengkap seperti rumus-rumus matematika, membuat table, menambahkan gambar,
membuat chart dan pengembangan lainnya
6

7
G. Kesimpulan
Incremental Model adalah :
1. Pengembangan dibagi menjadi bagian-bagian yang dapat berkembang secara
bertambah (increments)
2. Setiap bagian harus memenuhi fungsi-fungsi yang diperlukan
3. Kebutuhan pengguna diprioritaskan dan prioritas tertinggi didahulukan dalam
pengembangan
4. Begitu dimulai, kebutuhan yang telah tertangani akan dibekukan sehingga
memberikan tempat bagi kebutuhan lain untuk dapat berevolusi

H. Saran
Dengan begitu banyaknya metode pengembangan perangkat lunak yang sama-
sama kita pelajari dalam mata kuliah Dasar Rekayasa Perangkat Lunak ini, kami
harapkan agar para pembaca dengan selektif dapat menentukan metode mana yang
dapa digunakan sesuai dengan kasus perangkat lunak yang sedang dikerjakan.
Kami sadari bahwa makalah yang kami buat ini masih sangat jauh dari kata
sempurna dengan banyaknya kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan saran
dan kritik dari para pembaca yang dapat menjadikan kami lebih baik lagi dalam
menyampaikan atau membuat makalah tentang keilmuan informatika.

8
Daftara Pustaka

http://rizalloa.ilearning.me/?p=135
http://evi-mursalim.blogspot.co.id/2011/01/rekayasa-perangkat-lunak-incremental.html
https://www.scribd.com/doc/51692977/Incremental-Model-model-pengembangan-RPL

Anda mungkin juga menyukai