Anda di halaman 1dari 9

Model Proses

Perangkat Lunak
Nama Kelompok:
1. Muhammad Amer (IF21 F)
(21416255201038)

2. Rendy Putra Pratama (IF21 F)


(21416255201165)

3. Sandi Sulistyo Putra Pratama (IF21 F)


(21416255201164)

4. Tisal Afitta (IF21 C) (21416255201234)


1. Model Waterfall
Model ini mencakup spesifikasi persyaratan, perancangan sistem dan perangkat lunak, implementasi dan pengujian unit, integrasi dan
pengujian sistem dan pemeliharaan. Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam metode waterfall yaitu:

1. Software Requiretments Analysis, yaitu pencarian kebutuhan yang difokuskan pada software tentu saja kebutuhan tersebut nantinya
dapat dipahami oleh pengembang.
2. Design, yaitu pengaplikasian dari kedua kebutuhan diatas dalam bentuk sebuah arsit sebelum koding dimulai, ini menyangkut
keseluruhan sistem seperti alur kerja sistem.
3. Implementasi, yaitu design yang sudah jadi diaplikasi kedalam sebuah bahasa pemrograman agar dapat dimengerti oleh komputer
4. Integrasi dan pengujian sistem, yaitu uji coba sistem yang sudah dibuat agar dapat disempurnakan kembali)
5. Operasi dan Maintenance, yaitu pemeliharaan sistem yang sudah dilempar kepasar. Tujuan dari maintenance ini adalah agar sistem
yang dibuat bisa sesuai dengan perkembangan pasar yang ada sehingga sistem yang dibuat dapat dipakai dalam jangkat waktu yang
cukup panjang.
2. Model Spiral
Model spiral merupakan salah satu dari model revolusioner, model spiral memiliki ciri yaitu memungkinkan untuk
mengembangkan suatu perangkat lunak secara bertahap atau dengan beberapa versi untuk mengdapatkan perangkat
lunak yang lebih sempurna dan lebih terkontrol.

Tahapan – tahapan dalam pengembangan model spiral di antaranya adalah sebagai berikut
1. Customer Communication, yaitu aktivitas untuk membangun komunikasi yang efektif antara pengembang dengan
pengguna, sehingga kebutuhan pengguna dapat diketahui dengan baik.
2. Palnning, yaitu perencanaan untuk memperhitungkan semberdaya, waktu pengerjaan, dan informasi lainnya yang
dibutuhkan untuk pengembangan perangkat lunak.
3. Analysis Risk, yaitu untuk menganalisis resiko dengan baik resiko yang mungin terjadi secara teknikal
4. Engineering, yaitu pembuatan protoype atau pembuatan satu atau lebih reprenstasi dari aplikasi yang dibuat
5. Construction and Release, yaitu  kegiatan untuk membangun perangkat lunak, ttesting, instalisasi, dan
penyediaan dunkungan untuk pelanggan seperti pelatihan penggunaan sistem serta dokumentasi
6. Customer Evaluation, yaitu kegiatan untuk mendapatkan timbal balik yang diberikan oleh pengguna .
3. Model Prototype
Metode Prototype merupakan pengembangan dan revolusi metode pengembangan perangkat lunak
yang lama yaitu sistem sekuensial yang biasa dikenal dengan nama SDLC atau waterfall development
model. 
Tahapan – tahapan pengembangan perangkat lunak secara prototype
1. Pengumpulan Kebutuhan, Pengumpulan data atau gambaran yang dibutuhkan untuk pengembangan perangkat lunak.
2. Membangun Prototype, membangun rancangan yang meliputi semua aspek software (prototype) yang digunakan untuk
penyajian sementara kepada pelanggan
3. Evaluasi Prototype, evaluasi dilakukan jika prototype yang dihasilkan sudah sesuai denga keinginan pelanggan. Jika
belum makan akan dilakukan perbaikan protype kembali.
4. Pengkodean Sistem, pada tahap ini prototype yang sudah sesuai dengan keinginan pelanggan diterjemahkan kedalam
bahasa pemrograman
5. Menguji Sistem, pengujian dilakukan sebelum perangkat lunak benar benar bisa dipakai oleh pengguna
6. Evaluasi Sistem, yaitu evaluasi yang dilakukan apakah sistem sudah siap untuk dilempar kepasar atau belum.
7. Menggunakan Sistem, sistem yang sudah jadi dilempar kepasar atau konsumen dan siap untuk digunakan.
 4. Model Incremental
Dalam model Incremental ini proses pengerjaan perangkat lunak akan dilakukan
perbagian sehingga bagian selanjutnya akan dikerjakan setelah bagian awal telah
selesai dan selanjutnya sampai menghasilkan perangkat lunak yang lengkap dengan
semua fungsi yang diperlukan dan pengerjaan perangkat lunak berakhir. Sebelum
pengerjaan perangkat lunak akan dilakukan perancangan arsitektur software sebagai
kerangka dalam pengerjaan perbagian.
5. Model Evolusioner
Model evolusi adalah sebuah model yang berulang-ulang. Model ini memiliki karakteristik
yang memungkinkan para programmer mengembangkan perangkat lunaknya menjadi
semakin lengkap di tiap versinya. Model ini diterapkan karena persyaratan
(requierement) sering berubah sehingga hasil akhir dari sebuah produk tidak akan
realistis, dimana edisi komplit dari produk tersebut mustahil dikeluarkan
dikarenakan deadline market yang begitu ketat. Oleh karena itu lebih baik mengeluarkan
versi limited untuk memperkenalkannya terlebih dahulu dan programmer dapat membuat
model dari sebuah design untuk mengakomodasikan produk, yang secara bertahap akan
diselesaikan dari waktu ke waktu
6. Model V/ V-Model
Bisa dikatakan model ini merupakan perluasan dari model waterfall. Disebut sebagai
perluasan karena tahap-tahapnya mirip dengan yang terdapat dalam model waterfall. Jika
dalam model waterfall proses dijalankan secara linear, maka dalam model V proses
dilakukan bercabang. Dalam model V ini digambarkan hubungan antara tahap pengembangan
software dengan tahap pengujiannya.
Thank you

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai