Anda di halaman 1dari 5

MODEL SDLC ( SYSTEM DEVELOPMENT LIFE

CYCLE )
TESTING AND IMPLEMENTATION SYSTEMS (SIF VII A)
DOSEN PENGAMPU : NESDI EVRILYAN ROZANDA, S.KOM, M.SC

OLEH :

ADE INDRA SUKMA


NIM. 11353102997

JURUSAN SISTEM INFORMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
MODEL SDLC ( SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE )
1. RAPID APPLICATION DEVELOPMENT ( RAD )
Rapid application development (RAD) adalah model proses pengembangan
perangkat lunak yang tergolong dalam teknik bertingkat. RAD menekankan pada siklus
pembangunan pendek, singkat, dan cepat. RAD menggunakan metode iteratif (berulang)
dalam mengembangkan sistem dimana working model (model kerja) sistem
dikonstruksikan di awal terhadap pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan
(requirement) pengguna.
Kelebihan metode RAD :
Waktu pengambangan yang lebih singkat.
Biaya yang relatif lebih murah.

Kekurangan metode RAD :


Tidak cocok untuk proyek skala besar.
Proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi.
Resiko teknik yang tinggi kurang cocok untuk metode RAD.

2. INCREMENTAL SDLC MODEL


Model ini merupakan model pengembangan system yang dipecah sehingga model
pengembangannya secara increment / bertahap berdasarkan kemampuan fungsional.
Model juga merupakan perbaikan dari model waterfall dan sebagai standar pendekatan top
down.

Kelebihan metode Incremental :

Bersifat interatif atau perulangan.


Mampu mengakomodasi perubahan secara fleksibel.
Prioritas tinggi pada pelayanan system adalah yang paling diuji.
Produk yang dihasilkan semakin lama semakin lengkap, hingga versi akhir
dari sebuah produk akan dianggap paling lengkap dan sempurna karena
mengalami perbaikan yang berkesinambungan.
Model ini cocok jika jumlah anggota tim pengembangan / perancangan
software terbatas.
Resiko untuk kegagalan proyek secara keseluruhan lebih rendah.

Kekurangan metode incremental


Adanya kesulitan untuk memetakan persyaratan pelanggan pada inkremen
dengan ukuran yang benar.
Butuh waktu yang relatif lebih lama untuk menghasilkan produk yang
lengkap.
3. SPIRAL SDLC MODEL
Model ini menggunakan konsep yang dipakai pada spiral. Model ini sesuai untuk
pengembangan proyek yang berskala besar, dengan memperhatikan pengaruh resiko
dilihat dari segi finansial maupun kemanan.
Langkah-langkah penyusunan model spiral adalah sebagai berikut :
Menentukan alternatif dan batasan objektif
Evaluasi identifikasi alternatif dan pemecahan resiko
Pengembangan produk
Perencanaan fase berikutnya

Kelebihan metode spiral :


Dapat digunakan untuk sistem yang besar
Sangat cocok sebagai mekanisme mengurangi resiko

Kekurangan metode spiral :


Terlalu banyak memikirkan resiko yang akan terjadi
Masih jarang digunakan
Metode ini lambat dan mahal karena setiap tahapan yang dilalui harus
mengikutsertakan pemesanan.

4. AGILE SDLC MODEL


Agile merupakan salah satu dari beberapa metode yang digunakan dalam
pengembangan software. Metode agile adalah jenis pengembangan sistem jangka pendek
yang memerlukan adaptasi cepat dan pengembang terhadap perubahan dalam bentuk
apapun.

Kelebihan dari metode agile :


Meningkatkan kepuasan kepada klien.
Pembangunan sistem dibuat lebih cepat.
Mengurangi resiko kegagalan implementasi software dari segi non teknis.
Jika pada saat pembangunan system terjadi kegagalan, kerugian dari segi
materi relatif kecil

Kekurangan dari metode agile :


Kebutuhan software sulit diprediksi dari awal dan selalu akan berubah.
Desain dan pembangunan sering tumpang tindih.
Analisis, desain, pembangunan dan testing tidak dapat diperkirakan seperti
yang diinginkan.

5. EXTREME PROGRAMMING (XP) MODEL


Model ini adalah sebuah pendekatan atau model pengembangan perangkat lunak
yang mencoba menyederhanakan berbagai tahapan dalam proses pengembangan tersebut
sehingga menjadi lebih adaptif dan fleksibel.
Berikut adalah nilai nilai dasar XP :
1. Communication
2. Courage
3. Simplicity
4. Feedback
5. Quality work

Berikut adalah aspek dasar XP :


1. The planning game
2. Small releases
3. Metaphor
4. Simple design
5. Refactoring
6. Testing
7. Pair programming
8. Collective ownership
9. Coding standards
10. Continous integration
11. 40-hours week
12. On-site customer

Kelebihan metode XP :
Menjalin komunikasi yang baik dengan klien.
Meningkatkan dan sifat saling menghargai antar developoer.
Dapat menampilkan prototype.

Kelemahan metode XP :
Membutuhkan banyak programmer.
Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan selalu
diterima.
Tidak bisa membuat kode yang detail di awal.

Anda mungkin juga menyukai