CYCLE (SDLC)
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak
Dosen Pengampu:
Kana Saputra S, S.pd., M.Kom.
Disusun Oleh:
Kelompok 5
i
Model System Development Life Cycle (SDLC)
Gambar
Gambar 1.
1. Waterfall
Waterfall Model
Model
1
▪ Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga tidak
dapat mengakomodasi ketidakpastian pada saat awal pengembangan.
Model ini sangat simple dan dapat dikerjakan secara berurutan sehingga
cocok digunakan untuk projek besar.
Gambar
Gambar 2.2.Prototyping
Protoyping Model
Model
2
Kelemahan Prototyping Model :
▪ Kualitas sistem kurang baik karena hanya mengedepankan aspek
kenyamanan user.
▪ Pengembang kadang-kadang menggunakan implementasi yang
sembarangan.
▪ Tidak mencerminkan proses perancangan yang baik
3
• Pengguna, manajer, dan anggota staf IT mendiskusikan dan
menyetujui kebutuhan bisnis, ruang lingkup proyek, kendala,
dan persyaratan sistem.
• Fase ini berakhir ketika tim menyetujui masalah-masalah utama
dan mendapatkan izin manajemen untuk melanjutkan.
2. User Design
• Selama fase ini, pengguna berinteraksi dengan sistem analis
kemudian mengembangkan model dan prototipe yang mewakili
semua input, proses, output.
• Tim/sub kelompok RAD biasanya menggunakan kombinasi
teknik JAD (Joint Application Development) dan CASE tools
untuk menerjemahkan kebutuhan pengguna ke dalam model.
• Desain pengguna adalah kontinyu, proses interaktif
memungkinkan pengguna untuk memahami, memodifikasi, dan
akhirnya menyetujui model kerja sistem yang memenuhi
kebutuhan mereka.
3. Constuction
• Fase konstruksi berfokus pada tugas pengembangan program
dan aplikasi yang mirip dengan SDLC.
• Pengguna terus berpartisipasi dan masih dapat menyarankan
perubahan atau peningkatan saat tampilan atau laporan aktual
dikembangkan.
4. Cutover
• Merupakan fase peralihan, termasuk konversi data, pengujian,
pergantian ke sistem baru, dan pelatihan pengguna.
• Dibandingkan dengan metode tradisional, seluruh proses
dikompresi. Akibatnya, sistem baru dibangun, dikirim, dan
ditempatkan dalam operasi yang lebih cepat (agile).
Kelebihan :
4
▪ Ulasan awal cepat terjadi
▪ Mendorong umpan balik pelanggan
▪ Integrasi dari awal menyelesaikan banyak masalah integrasi.
Kekurangan :
5
▪ Menyediakan pendekatan terpisah
▪ Menyediakan karangan kerja
▪ Memerlukan penyesuaian
▪ Manajemen risiko
▪ Kebutuhan penelitian lebih lanjut
6
Kelebihan Evolutionary Development Model :
▪ Fleksibilitas dan Adaptabilitas.
▪ Pengiriman perangkat lunak yang berkelanjutan.
▪ Core modul bisa diuji secara menyeluruh.
▪ Membantu menemukan kebutuhan pengguna yang tepat.
Kekurangan Metode Evolutionary Development Model :
▪ Kemungkinan Overlapping.
▪ Memerlukan keterampilan manajerial yang kuat.
▪ Tidak cocok untuk semua proyek.
7
Gambar 6. Iterative-Enhancement Model
Kelebihan :
Kekurangan :
8
DAFTAR PUSTAKA