Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

“REKAYASA PERANGKAT LUNAK”

Di Susun Oleh:

NAMA : AHMAD NUR FAJAR


NIM : 19157201027
JURUSAN : SISTEM INFORMASI (4)

STMIK CATUR SAKTI KENDARI

2020
DAFTAR ISI
Metode Pengembangan Perangkat lunak ........................................................................................ 2
A. Metode Waterfall.............................................................................................................. 2
B. Metode Agile .................................................................................................................... 3
C. Metode Scrum .................................................................................................................. 4
D. Metode RAD .................................................................................................................... 5
E. Metode Prototype ............................................................................................................. 6
F. Metode DevOps ................................................................................................................ 7
Persamaan Metode perangkat Lunak .............................................................................................. 8
Perbedaan Metode Perangkat Lunak .............................................................................................. 9
Kesimpulan ................................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka ............................................................................................................................... 12

1
Metode Pengembangan Perangkat lunak
Dalam pengembangan perangkat lunak ada 6 metode dalam mengembangkan suatu
perangkat lunak agar dapat digunakan pada proyek yang mendatang. Berikut 6 metode
pengembangan perangkat lunak :

A. Metode Waterfall

Metode Waterfall dikenal sebagai metode tradisional yang kini dianggap sudah kuno dan
tidak fleksibel. Namun, kita perlu belajar banyak dari metode ini karena metode ini merupakan
dasar dari metode-metode baru yang muncul kemudian.
Metode waterfall pertama kali dibuat pada tahun 1970 dan selama beberapa dekade merupakan
metode pengembangan perangkat lunak terkemuka dan banyak digunakan.
Jika menggunakan metode ini, kita membutuhkan banyak dokumentasi serta struktur di awal
pembuatan. Prosesnya dibagi dalam beberapa langkah dan tahapan yang mandiri. Tahap pertama
merupakan tahapan yang sangat penting, Pemahaman penuh dari pengembang dan pengguna
mengenai ruang lingkup dan tuntutan proyek sangat dibutuhkan sebelum memulai segala sesuatu.
Tahapan pada metode ini kaku dan biasanya berpola seperti berikut: menentukan ruang lingkup
dan persyaratan proyek, menganalisa persyaratan tersebut, membuat desain, menerapkannya,
melakukan uji coba, menggunakannya pada proyek dan terakhir mempertahankan atau
memeliharanya.
Metode ini kurang fleksibel, karena apa yang ditentukan dari awal oleh pengembang dan
pengguna di awal proyek harus benar-benar sempurna. Jika ternyata ada perubahan atau

2
kesalahan selama berlangsungnya proses dan tahapan, maka segala sesuatu harus dimulai dari awal
lagi.

B. Metode Agile

Metode pengembangan perangkat lunak Agile ini muncul karena keinginan yang besar
untuk dapat meninggalkan metode lama (Waterfall) yang tidak fleksibel. Pendekatan metode ini
dirancang untuk mengakomodasi perubahan serta menghasilkan perangkat lunak secara lebih
cepat.
Berikut gambaran mengenai metode Agile:

• Lebih menghargai hubungan dan interaksi antar pribadi, tidak hanya memperdulikan
sarana (tools).
• Menampilkan kerjasama dengan pengguna selama proses pengembangan berlangsung.
• Memberi tanggapan terhadap munculnya perubahan; tidak hanya melulu mengikuti
rencana yang sudah ditetapkan.
• Fokus untuk menampilkan perangkat lunak yang benar-benar berfungsi; bukan hanya
sekedar mementingkan dokumentasi.

Berbeda dengan metode waterfall, Agile ditujukan untuk menangani munculnya berbagai variabel
dan kekompleksan yang mungkin terjadi dalam pengembangan sebuah proyek.

3
Kepuasan pengguna merupakan prioritas utama dari metode Agile ini yang diraih dengan terus
menerus menghadirkan fitur yang berfungsi dengan baik, teruji serta diprioritaskan

C. Metode Scrum

Metode Scrum pada dasarnya meminjam filosofi metode Agile dalam hal pengembang dan
pengguna harus saling bekerjasama secara terus menerus setiap hari.
Cara kerjanya adalah dengan memecah tujuan akhir menjadi beberapa tujuan kecil pada awal
proyek dan mengerjakan terlebih dahulu tujuan-tujuan kecil tersebut. Cara yang digunakan untuk
mengerjakan tujuan kecil adalah dengan melakukan pengulangan kerja secara berkala dalam
membuat software. Kemudian sesering mungkin menampilkan hasilnya; proses ini biasanya
memakan waktu kurang lebih dua minggu.
Selama pelaksanaan pengulangan kerja, pengembang dan pengguna perlu melakukan banyak
pertemuan guna menunjukkan hasil sementara dari proyek. Hal ini berguna agar keduanya dapat
mengikuti perkembangan terbaru dari proyek serta menampung berbagai masukan mengenai hasil
yang ada serta kemungkinan perbaikan atau perubahannya.
Dengan demikian dapat terjadi perubahan dan perkembangan yang lebih cepat menuju hasil akhir
yang baik. Hal ini sangat berguna untuk diterapkan pada proyek yang rumit. Pada dasarnya,
metode Scrum merupakan gabungan dari struktur dan ilmu dari metode pengembangan software
tradisional (Waterfall) dengan fleksibilitas dan praktik pengulangan dari metode Agile yang
modern.

4
D. Metode RAD

Metode RAD (Rapid Application Development) merupakan proses pengembangan yang


ringkas untuk menghasilkan sistem dengan kualitas tinggi dengan biaya investasi rendah. Biaya
pada metode ini dapat ditekan karena memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan
cepat.
Ada empat tahapan dalam metode RAD ini yaitu: perencanaan kebutuhan, desain dari pengguna,
pembangunan atau konstruksi serta peralihan (dari sistem lama ke sistem baru).
Untuk tahapan desain pengguna dan konstruksi akan terus diulang sampai pengguna menyatakan
bahwa hasilnya sudah sesuai dengan keinginan mereka.

5
E. Metode Prototype

Merupakan metode yang memicu pengembang hanya membuat contoh resolusi guna secara
resmi menunjukkan esensi fungsional produk kepada pengguna. Pengembang akan melakukan
berbagai perubahan yang diperlukan sesuai dengan permintaan pengguna.
Setelah sampel di atas disepakati, pengembang baru akan membuat produk aslinya sebagai hasil
akhir dari proyek. Metode prototype memiliki tendensi untuk dapat menyelesaikan beragam
masalah yang terjadi di metode Waterfal.

6
F. Metode DevOps

DevOps bukan hanya merupakan metode pengembangan sistem saja, melainkan serangkaian
praktik yang mendukung budaya keorganisasian.
Metode ini berpusat pada perubahan yang meningkatkan kerjasama antar departemen yang
bertanggung jawab terhadap segmen yang berbeda pada pengembangan siklus hidup organisasi.
Siklus tadi meliputi pengembangan, jaminan kualitas serta pelaksanaan atau operasi.

7
Persamaan Metode perangkat Lunak
Pada rekayasa perangkat lunak, banyak model yang telah dikembangkan untuk membantu
proses pengembangan perangkat lunak. Model-model ini pada umumnya mengacu pada model
proses pengembangan sistem yang disebut System Development Life Cycle (SDLC).

Setiap model yang dikembangkan mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Namun secara umum
ada persamaan dari model-model ini, yaitu:

a. Kebutuhan terhadap definisi masalah yang jelas. Input utama dari setiap model pengembangan
perangkat lunak adalah pendefinisian masalah yang jelas. Semakin jelas akan semakin baik karena
akan memudahkan dalam penyelesaian masalah. Oleh karena itu pemahaman masalah merupakan
bagian penting dari model pengembangan perangkat lunak.

b. Tahapan-tahapan pengembangan yang teratur. Meskipun model-model pengembangan perangkat


lunak memiliki pola yang berbeda-beda, biasanya model-model tersebut mengikuti pola
umum analysis – design – coding – testing - maintenance.

c. Stakeholder berperan sangat penting dalam keseluruhan tahapan


pengembangan. Stakeholder dalam rekayasa perangkat lunak dapat berupa pengguna, pemilik,
pengembang, pemrogram dan orang-orang yang terlibat dalam rekayasa perangkat lunak tersebut.

d. Dokumentasi merupakan bagian penting dari pengembangan perangkat lunak. Masing-masing


tahapan dalam model biasanya menghasilkan sejumlah tulisan, diagram, gambar atau bentuk-
bentuk lain yang harus didokumentasi dan merupakan bagian tak terpisahkan dari perangkat lunak
yang dihasilkan.

e. Keluaran dari proses pengembangan perangkat lunak harus bernilai ekonomis. Nilai dari sebuah
perangkat lunak sebenarnya agak susah dirupiah-kan. Namun efek dari penggunaan perangkat
lunak yang telah dikembangkan haruslah memberi nilai tambah bagi organisasi. Hal ini dapat
berupa penurunan biaya operasi, efisiensi penggunaan sumberdaya, peningkatan keuntungan
organisasi, peningkatan “image” organisasi dan lain-lain.

8
Perbedaan Metode Perangkat Lunak

A. Metode Waterfall
Metode Waterfall dikenal sebagai metode tradisional yang kini dianggap sudah kuno dan
tidak fleksibel. Namun, kita perlu belajar banyak dari metode ini karena metode ini merupakan
dasar dari metode-metode baru yang muncul kemudian. Jika menggunakan metode ini, kita
membutuhkan banyak dokumentasi serta struktur di awal pembuatan. Prosesnya dibagi dalam
beberapa langkah dan tahapan yang mandiri.
Tahap pertama merupakan tahapan yang sangat penting, Pemahaman penuh dari
pengembang dan pengguna mengenai ruang lingkup dan tuntutan proyek sangat dibutuhkan
sebelum memulai segala sesuatu.
Metode ini kurang fleksibel, karena apa yang ditentukan dari awal oleh pengembang dan
pengguna di awal proyek harus benar-benar sempurna. Jika ternyata ada perubahan atau kesalahan
selama berlangsungnya proses dan tahapan, maka segala sesuatu harus dimulai dari awal lagi

B. Metode Agile
Metode pengembangan perangkat lunak Agile ini muncul karena keinginan yang besar
untuk dapat meninggalkan metode lama (Waterfall) yang tidak fleksibel. Pendekatan metode ini
dirancang untuk mengakomodasi perubahan serta menghasilkan perangkat lunak secara lebih
cepat.
Berikut gambaran mengenai metode Agile:

• Lebih menghargai hubungan dan interaksi antar pribadi, tidak hanya memperdulikan
sarana (tools).
• Menampilkan kerjasama dengan pengguna selama proses pengembangan berlangsung.
• Memberi tanggapan terhadap munculnya perubahan; tidak hanya melulu mengikuti
rencana yang sudah ditetapkan.
• Fokus untuk menampilkan perangkat lunak yang benar-benar berfungsi; bukan hanya
sekedar mementingkan dokumentasi.

Berbeda dengan metode waterfall, Agile ditujukan untuk menangani munculnya berbagai
variabel dan kekompleksan yang mungkin terjadi dalam pengembangan sebuah proyek.

C. Metode Scrum

9
Cara kerjanya adalah dengan memecah tujuan akhir menjadi beberapa tujuan kecil pada
awal proyek dan mengerjakan terlebih dahulu tujuan-tujuan kecil tersebut. Cara yang digunakan
untuk mengerjakan tujuan kecil adalah dengan melakukan pengulangan kerja secara berkala dalam
membuat software. Kemudian sesering mungkin menampilkan hasilnya; proses ini biasanya
memakan waktu kurang lebih dua minggu.
Selama pelaksanaan pengulangan kerja, pengembang dan pengguna perlu melakukan
banyak pertemuan guna menunjukkan hasil sementara dari proyek. Hal ini berguna agar keduanya
dapat mengikuti perkembangan terbaru dari proyek serta menampung berbagai masukan mengenai
hasil yang ada serta kemungkinan perbaikan atau perubahannya.
Dengan demikian dapat terjadi perubahan dan perkembangan yang lebih cepat menuju
hasil akhir yang baik. Hal ini sangat berguna untuk diterapkan pada proyek yang rumit. Pada
dasarnya, metode Scrum merupakan gabungan dari struktur dan ilmu dari metode pengembangan
software tradisional (Waterfall) dengan fleksibilitas dan praktik pengulangan dari metode Agile
yang modern.

D. Metode RAD
Metode RAD (Rapid Application Development) merupakan proses pengembangan
yang ringkas untuk menghasilkan sistem dengan kualitas tinggi dengan biaya investasi rendah.
Biaya pada metode ini dapat ditekan karena memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan cepat.
Ada empat tahapan dalam metode RAD ini yaitu: perencanaan kebutuhan, desain dari
pengguna, pembangunan atau konstruksi serta peralihan (dari sistem lama ke sistem baru).
Untuk tahapan desain pengguna dan konstruksi akan terus diulang sampai pengguna
menyatakan bahwa hasilnya sudah sesuai dengan keinginan mereka.

E. Metode Prototype
Merupakan metode yang memicu pengembang hanya membuat contoh resolusi guna
secara resmi menunjukkan esensi fungsional produk kepada pengguna. Pengembang akan
melakukan berbagai perubahan yang diperlukan sesuai dengan permintaan pengguna.

F. Metode DevOps
Metode ini berpusat pada perubahan yang meningkatkan kerjasama antar departemen yang
bertanggung jawab terhadap segmen yang berbeda pada pengembangan siklus hidup organisasi.
Siklus tadi meliputi pengembangan, jaminan kualitas serta pelaksanaan atau operasi.

10
Kesimpulan

Dalam pengembangan perangkat lunak kita pastinya menggunakan metode berdasarkan


kebutuhan pengembang dan pengguna. Metode yang dapat digunakan meliputi Waterfall, Agile,
Scrum, RAD, Prototype, dan DevOps.
Masing-masing metode memiliki ciri-ciri dan karakteristik yang berbeda-beda tetapi terdapat
persamaan dalam metode-metode pengembangan perangkat lunak.

11
Daftar Pustaka
https://badoystudio.com/metode-pengembangan-perangkat-lunak/

https://pintubelajarcerdas.blogspot.com/2016/06/karakteristik-dan-persamaan-model-model.html

12

Anda mungkin juga menyukai