Anda di halaman 1dari 26

BAB IV

PROGRAM ARSITEKTUR

4.5 Konsep Program

4.5.1 Aspek Citra Ekologis

Tempat Wisata Olahraga Rekreasi merupakan sebuah projek yang

bertujuan untuk memberikan fasilitas dan mewadahi kegiatan-kegiatan

yang terkait dengan olahraga rekreasi. Untuk mendukung fungsinya

sebagai tempat wisata maka lokasi yang dipilih menjadi salah satu daya

tariknya. Oleh karena itu dipilih lokasi yang asri dan masih menyatu

dengan alam. Alangkah lebih baik apabila bangunan yang

direncanakan merupakan bangunan yang juga dapat menyatu dengan

alam atau lebih tepatnya dapat merespon alam dengan baik dengan

prinsip-prinsip ekologis.

Desain dari projek Tempat Wisata Olahraga Rekreasi ini

menekankan salah satu dari prinsip-prinsip ekologis, yaitu peka

terhadap iklim. Berpegang pada prinsip tersebut, desain bangunan

untuk projek Tempat Wisata Olahraga Rekreasi akan memadukan

antara desain yang kekinian dengan desain yang peka terhadap iklim di

lingkungan sekitarnya.

4.5.2 Performance Arsitektural

Secara visual, bangunan Tempat Wisata Olahraga Rekreasi ini

dapat menjadi eye catcher dari beberapa sudut jalan sebagai daya tarik

utamanya. Selain itu, bangunan ini juga harus memiliki kesan terbuka

172
dan sebagai penerima sehingga pengunjung yang hendak masuk

mudah untuk menemukan jalan masuk menuju ke dalam bangunan.

4.5.3 Aspek Fungsi

Tempat Wisata Olahraga Rekreasi memiliki fungsi utama sebagai

tempat untuk mewadahi kegiatan-kegiatan yang terkait dengan

olahraga rekreasi. Namun, fungsi utama tersebut didukung juga dengan

fungsinya sebagai tempat wisata sehingga setiap kalangan (tidak hanya

terbatas pada komunitas tertentu) dapat bergabung dan menikmati

segala bentuk fasilitas yang disediakan.

4.5.4 Aspek Teknologi

Teknologi yang akan diterapkan dalam bangunan adalah teknologi

rainwater harvesting (pemanenan air hujan). Teknologi ini nantinya

akan digunakan sebagai alternatif sumber air yang akan digunakan

sebagai pemenuhan kebutuhan air bersih dan air minum pada

bangunan. Tidak menutup kemungkinan untuk tetap menggunakan

sumber air dari PAM, namun dengan adanya teknologi ini akan

mengurangi konsumsi air yang berasal dari PAM sehingga dapat

menghemat biaya penggunaan air PAM.

4.6 Tujuan Perancangan, Faktor Penentu Perancangan, Faktor Persyaratan

Perancangan

4.6.1 Tujuan Perancangan

Tujuan utama dalam perancangan Tempat Wisata Olahraga

Rekreasi di Kabupaten Semarang, antara lain :

173
 Sebagai wadah untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan

olahraga rekreasi.

 Sebagai penyedia fasilitas pendukung olahraga rekreasi bagi

masyarakat, seperti lapangan maupun mentor untuk beberapa

cabang olahraga rekreasi.

 Sebagai penyedia fasilitas penyuluhan dan sosialisasi mengenai

pentingnya berolahraga.

 Sebagai penyedia sarana rekreasi bagi masyarakat di daerah

perkotaan.

 Sebagai salah satu sarana edukasi untuk mengenal manfaat

olahraga rekreasi bagi kesehatan fisik maupun non-fisik.

 Sebagai salah satu sarana untuk terus menjaga dan

mengembangkan olahraga rekreasi dalam masyarakat.

4.6.2 Faktor Penentu Perancangan

Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi dalam proses

perancangan projek ini, antara lain :

 Faktor Lokasi Tapak

Pemilihan lokasi tapak harus diperhatikan, mengingat fungsi

bangunan yang juga merupakan sebuah tempat wisata. Untuk

mendukung fungsi tersebut, maka diperlukan kondisi tapak

dengan lingkungan yang asri, mudah dicapai, dan sudah memiliki

jaringan utilitas kota.

 Faktor Regulasi

174
Dalam melakukan perancangan, regulasi merupakan hal

penting yang tidak boleh terlewat begitu saja. Dalam perancangan

sebuah bangunan yang harus diperhatikan terkait dengan

koefisien dasar bangunan (KDB), garis sepadan bangunan (GSB),

koefisien lantai bangunan (KLB), dan ruang terbuka hujau (RTH)

yang telah ditentukan oleh pemerintah kota setempat.

 Faktor Kegiatan dan Pelaku Kegiatan

Kegiatan utama yang akan dilakukan di dalam bangunan akan

menentukan siapa saja pelaku kegiatan yang akan terlibat.

Dengan mengetahui kegiatan utamanya, maka akan lebih mudah

untuk mengetahui pelaku kegiatannya. Begitu pula dengan desain

ruang khusus yang diperlukan dalam bangunan akan

mempengaruhi jalannya proses perancangan.

 Faktor Lingkungan

Sesuai dengan tema desain yang akan diterapkan, yaitu

arsitektur ekologis maka desain bangunan harus dapat bersinergi

dengan lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini, tidak menimbulkan

limbah yang akan merugikan lingkungan sekitar melainkan dapat

berdampak positif bagi pembangunan di lingkungan tersebut.

4.6.3 Faktor Persyaratan Perancangan

o Persyaratan Arsitektur

 Memiliki desain bangunan yang mendukung fungsi utama

bangunan dan tetap mengutamakan estetika sebagai eye

catcher bangunan

175
 Memiliki desain bangunan dengan prinsip arsitektur ekologis

(peka terhadap iklim)

 Memiliki penataan ruang dalam dan luar yang baik sehingga

nyaman bagi pengguna bangunan untuk melakukan kegiatan

didalamnya

 Memiliki sistem pencahayaan yang baik untuk berolahraga

rekreasi didalam ruangan

 Memiliki sistem penghawaan sehingga terjadi pertukaran

udara di dalam ruang olahraga rekreasi

o Persyaratan Bangunan

 Menggunakan sistem struktur yang sesuai dengan kondisi

tanah di lokasi tapak dan lingkungannya

 Dapat saling mendukung antara desain bangunan (kebutuhan

dan persyaratan ruang) dan fungsi bangunan

 Dapat memanfaatkan utilitas yang sudah ada untuk

menunjang kemanan dan kenyamanan pengguna bangunan

o Persyaratan Lingkungan

 Menggunakan material bangunan yang tidak merugikan

lingkungan sekitarnya

 Dapat memanfaatkan vegetasi maupun kondisi eksisting tapak

4.7 Program Arsitektur

4.7.1 Program Kegiatan

 Program Ruang

 Program Ruang Pengunjung

176
Yang termasuk dalam kategori pengunjung adalah anak-anak,

muda, dewasa, lansia, dan juga komunitas.

Tabel 4.1. Program Ruang Pengunjung


Kegiatan Ruang Sifat

Parkir Kendaraan Area Parkir Publik

Menitipkan Barang dan R. Penitipan Barang dan Publik


Menanyakan Informasi Informasi
Membeli Tiket Loket Publik

Mengganti Pakaian R. Ganti Privat

Menyewa Sepatu Khusus Publik


R. Persewaan Sepatu
Ice Skating / bowling
Menyimpan Barang Pribadi R. Loker Privat

Berolahraga Renang Kolam Renang Publik

Jogging Jogging track Publik

Bermain Futsal / Basket Lapangan Futsal / Basket Publik

Berlatih Angkat Beban Area Fitnes Publik

Bermain Biliard Area Biliard Publik

Bermain Tenis Meja Area Tenis Meja Publik

Bermain Bulutangkis Area Bulutangkis Publik

Mandi / Bilas / Ganti Privat


Kamar Mandi
Pakaian
Membeli Makanan / Publik
Foodcourt
Minuman
Mengambil Uang Tunai ATM Center Semi Publik

Membeli Peralatan Toko Peralatan Olahraga / Publik


Olahraga / Souvenir Souvenir
Melihat-lihat Pameran Publik
Sejarah Kejuaraan Ruang Display
Olahraga
Mengikuti Seminar Publik
Kesehatan dari R. Seminar
Narasumber

177
Mengikuti Acara Senam Publik
R. Serbaguna
Dipandu Oleh Instruktur
Melakukan Ibadah Musholla Privat

Menyusui Bayi / Mengganti Privat


Nursery
Pampers
BAB/BAK Toilet Privat

(Sumber : Studi Besaran Ruang)

 Program Ruang Pengelola

Yang termasuk dalam kategori pengelola adalah pegawai

(staff) dan juga instruktur olahraga.

Tabel 4.2. Program Ruang Pengelola


Kegiatan Ruang Sifat

Parkir Kendaraan Area Parkir Publik

Menerima Penitipan Semi Publik


R. Penitipan Barang dan
Barang dan Memberikan
Informasi
Informasi
Menjual Tiket Loket Publik

Memberikan Persewaan Publik


Sepatu Khusus Ice Skating R. Persewaan Sepatu
/ Bowling
Mengelola Operasional R. Kepala Pengelola Privat

Membantu Mengelola R. Wakil Kepala Privat


Operasional Pengelola
Mengelola Administrasi R. Staff Administrasi Semi Privat

Mengelola Publikasi dan R. Staff Publikasi dan Semi Privat


Dokumentasi Informasi
Mengelola Arsip R. Staff Arsip Privat

Mengatur Keperluan Event R. Staff Event Semi Privat

Melakukan Rapat R. Rapat Privat

Melakukan Ibadah Musholla Publik

BAB / BAK Toilet Privat

178
(Sumber : Studi Besaran Ruang)

 Program VIP (Narasumber/Undangan)

Yang termasuk dalam kategori tamu adalah narasumber

sebuah acara seminar dan juga tamu undangan khusus yang

diundang dalam acara seminar.

Tabel 4.3. Program Ruang VIP (Tamu)


Kegiatan Ruang Sifat

Parkir Kendaraan Area Parkir Publik

Menitipkan Barang dan R. Penitipan Barang dan Publik


Menanyakan Informasi Informasi
Memberikan Materi Publik
R. Seminar
Seminar (Narasumber)
Mendengarkan Materi Publik
R. Seminar
Seminar (Undangan)
BAB / BAK Toilet Servis

Melakukan Ibadah Musholla Semi Publik

(Sumber : Studi Besaran Ruang)

 Program Besaran Ruang

Tabel 4.4. Program Besaran Ruang

Sirkulasi Total
Kapasitas
Nama Ruang Ruang Dalam (m2)
(Orang)
(%)
Fasilitas Penerimaan

Ruang Informasi 19,2


4 20
Dan Penitipan Barang
Ruang Antrian Penitpan 16,5
20 15
Barang
Loket 4 20 9,6

Ruang Antrian Loket 30 20 19,2

179
Lobby 100 100 260

Luas Area Penerimaan 324,5

Luas Area Penerimaan + Sirkulasi 20% = 389,4 m2

Fasilitas Utama

Jogging Track 100 - 600

Taman Bunga 50 - 300

Taman (Aktif/Pasif) 20 30 450

Lapangan Futsal / 312


10 -
Basket
Area Piknik dan Gazebo 50 - 255

Children Playground 30 - 170

Area Tenis Meja 5 unit - 27

Landscaped Terrace 30 - 60

Lapangan Bulutangkis 4 30 81,74

Area Kolam Renang 300


100 -
Dewasa
Area Kolam Renang 168
50 -
Anak
Sun-bathing Deck 20 30 33

Jacuzzi 3 unit 20 21

Kolam Ikan Terapi 20 20 57,6

Area Fitnes 60 - 200

Area Biliard 5 unit 30 18,27

Area Sepatu Roda 50 - 400

Tribun Kecil 200 50 54

Area Seating Group 125 30 130

Luas Area Utama 3.637,61

180
Luas Area Utama + Sirkulasi 10% = 4.001,37 m2

Fasilitas Pendukung

Seminar 200 50 270

Display 50 50 90

Serbaguna 200 50 390

R. Persewaan Sepatu 24
40 20
Khusus
Luas Area Pendukung 774

Luas Area Pendukung + Sirkulasi 10% = 851,4 m2

Fasilitas Penunjang

Foodcourt 200 50 480

Dapur Foodcourt 25 20 120

Klinik 1 unit 20 32

Toko Peralatan 160


1 Unit 50
Olahraga / Souvenir
ATM Center 8 Unit 20 138,24

Musholla 30 20 39,6

Luas Area Penunjang 969,84

Luas Area Penunjang + Sirkulasi 10% = 1.066,82 m2

Fasilitas Pengelola

Ruang Kepala 40
6 50
Pengelola
Ruang Wakil Kepala 35
6 50
Pengelola
Ruang Staff 48
9 50
Administrasi
Ruang Staff Publikasi 40
7 50
dan Informasi
Ruang Staff Arsip 4 50 30

Ruang Rapat 40 50 120

181
Luas Area Pengelola 313

Luas Area Pengelola + Sirkulasi 10% = 344,3 m2

Fasilitas Servis

Pos Keamanan 2 Unit 20 21,6

Ruang CCTV 2 20 14,4

Pusat Pembuangan 7,2


2 20
Sampah
Pantry 4 20 24

Gudang Penyimpanan 15 20 68

Ruang Cleaning Service 25 20 36

Toilet 8 Unit @5 org 20 72

Ruang Loker 10 20 24

Ruang Bilas / Ganti 4 Unit @5 org 20 43,2

Ruang Staff MEE 2 20 12

Ruang Genset 2 20 13,5

Ruang Pompa 2 20 8

Ruang Panel 2 20 6

Luas Area Servis 349,9

Luas Area Servis + Sirkulasi 10% = 384,89 m2

Total Luas Area 9.238,29 m2

(Sumber : Analisa Pribadi)

Tabel 4.5. Presentase Sirkulasi


Presentase Keterangan
(%)
5-10 Standar Minimum

20 Kebutuhan Keluasan Sirkulasi

30 Kebutuhan Kenyamanan Fisik

182
40 Tuntutan Kenyamanan Psikologis

50 Tuntutan Spesifik Kegiatan

Keterkaitan dengan Banyak


70-100 Kegiatan

(Sumber : Time Saver Standart of Building Type, 2nd Edition)

Tabel 4.6. Jumlah Parkir Pengunjung

Kendaraan Kapasitas Luas (m2)

Mobil 75 1125

Motor 132 264

Bus 3 90

Luas Area Parkir Pengunjung & VIP 1479

Luas Area Parkir Pengunjung & VIP +


Sirkulasi 100% = 2958 m2

(Sumber : Analisa Pribadi)

Tabel 4.7. Jumlah Parkir Pengelola


Kendaraan Kapasitas Luas (m2)

Mobil 30 450

Motor 46 92

Luas Area Parkir Pengelola 542

Luas Area Parkir Pengelola + Sirkulasi 100% = 1084 m2

(Sumber : Analisa Pribadi)

Jadi, total kebutuhan luas lahan outdoor adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8. Total Kebutuhan Luas Tapak


Ruang Luas (m2)

Parkir Pengunjung & VIP 2.984

Parkir Pengelola 1.084

183
Total Area Outdoor 4.068 m2

Total Keseluruhan 13.306, 29 m2

(Sumber : Analisa Pribadi)

Tabel 4.9. Perda Kabupaten Semarang


KDB KLB GSB KDH RTH

Berdasarkan
Perda 20 m 25% dari
Kabupaten 40% 4 Lantai dari as 30% KDH
Semarang jalan
No.2 Thn 2015
Hasil 3744,67 m2
4.493,6 m2 3 Lantai - 14.978,6 m2
Perhitungan
(Sumber : Analisa Pribadi)

Jadi, total kebutuhan luas lahan adalah sebagai berikut :

Total Kebutuhan Luas Lahan = Luas Lantai Dasar Bangunan + Fasilitas

Outdoor + Luas Kebutuhan Parkir + RTH

= 4.493,6 + 1.319,4 + 4.068 + 3.744,67 m2

= 13.625,67 m2

 Pola Ruang

Diagram 4.1. Pola Ruang Makro

184
(Sumber : Analisa Pribadi)

4.7.2 Program Sistem Struktur

Pemilihan untuk sistem struktur dan enclosure pada Tempat Wisata

Olahraga Rekreasi berdasarkan pada:

 Kondisi lingkungan sekitar lokasi tapak

 Ketinggian bangunan 2 dan 3 lantai

 Kondisi tanah memiliki kemiringan lahan relatif datar

185
Berikut adalah pemilihan struktur atas berbagai pertimbangan

diatas, yaitu :

a) Struktur Bawah (Pondasi)

 Pondasi Batu Kali

 Pondasi Footplat

b) Struktur Tengah

 Struktur Dinding

 Sistem Rangka

 Penggunaan Plat Lantai Beton

c) Struktur Atas

 Dak Beton

 Roof Garden

d) Pelingkup Bangunan

 Pelingkup Dinding :

Bata merah, Kaca

 Pelingkup Lantai :

Vinyl Lamniated Floor, Karpet Lapangan, Lantai

Rubber, Interlocking Floor, Keramik, Karpet

 Pelingkup Plafond :

GRC Board

4.7.3 Program Sistem Utilitas

1) Pencahayaan

Pencahayaan alami hanya memanfaatkan bukaan-bukaan yang

dibuat atau diletakkan sesuai dengan kebutuhan ruangan.

186
Sedangkan pencahayaan buatan menggunakan lampu sorot, lampu

LED underwater, general lighting, hidden lamp, serta decorative

lamp.

2) Penghawaan

Penghawaan alami hanya memanfaatkan bukaan-bukaan yang

dibuat atau diletakkan sesuai dengan kebutuhan ruangan. Selain

itu, dilengkapi dengan adanya penghawaan buatan, yaitu adanya

AC split, AC central, dan exhaust fan.

3) Penyedian Energi Listrik

Sumber energi listrik adalah PLN dengan menggunakan cadangan

genset ketika listrik padam.

4) Penyediaan Air Bersih

Sumber air bersih berasal dari PDAM (menggunakan downfeed

system) dan juga sistem rainwater harvesting yang akan diterapkan

pada bangunan projek Tempat Wisata Olahraga Rekreasi.

5) Pengolahan Limbah

Limbah cair berasal dari wastafel dapur, urinoir, dan pantry akan

disalurkan ke dalam sumur resapan untuk kemudian dapat difilter.

Dilanjutkan dengan penyaluran ke jaringan selokan lingkungan.

Sedangkan untuk limbah padat yang berasal dari toilet akan

disalurkan ke septictank, dengan tujuan untuk menguraikan limbah

padat tersebut kemudian dapat disalurkan ke jaringan selokan

lingkungan.

6) Sistem Sirkulasi Vertikal

187
Menggunakan tangga umum dan tangga darurat, dimana tangga

umum akan digunakan sebagai sirkulasi pengguna bangunan,

sedangkan untuk tangga darurat merupakan jalur evakuasi apabila

terjadi kebakaran.

7) Sistem Telekomunikasi

Menggunakan jaringan telekomunikasi yang berasal dari Telkom.

8) Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran

Menggunakan sistem pencegahan secara pasif maupun secara

aktif. Pencegahan secara aktif dapat dilakukan dengan pemilihan

material bangunan yang tahan api. Sedangkan pencegahan secara

aktif adalah dengan menyediakan hydrant, sprinkler, smoke/gas

detector, dan jalur evakuasi darurat.

9) Sistem Keamanan

Dalam upaya menjaga keamanan di dalam bangunan, maka akan

digunakan CCTV pada setiap sudut ruangan yang akan diawasi

langsung oleh pengawas keamanan. Dan juga penggunaan metal

detetctor pada bagian pintu masuk bangunan.

4.8 Program Lokasi dan Tapak

188
Gambar 4.1. Lokasi Tapak Terpilih
(Sumber : https://maps.google.com/)

Lokasi : Jalan Kartini Bawen, Kelurahan Bawen, Kecamatan

Bawen, Kabupaten Semarang

Luas Tapak : 1,5 Ha atau dapat lebih

Batas Tapak :

 Utara : SMK Negri 1 Bawen

 Timur : Permukiman Warga

 Barat : Lahan Kosong dan Makam Ling. Ngrawan Lor

 Selatan : Permukiman Warga

Analisa Tapak :

189
 Terletak di Jalan Kartini Bawen dengan kelas jalan lokal, lebar 5

m untuk 2 jalur kendaraan dan dilalui transportasi umum.

 Kondisi eksisting pada tapak terpilih adalah tanah kosong yang

ditumbuhi vegetasi liar.

 Memiliki kemiringan tanah dengan kontur yang relatif landai.

 Memiliki suasana lingkungan yang cukup ramai.

 Terletak didaerah dataran tinggi sehingga tidak terlalu panas dan

cukup sejuk.

 Memiliki view yang cukup bagus dan menenangkan, yaitu view

pepohonan, pegunungan, serta persawahan.

Program Ruang Terbuka Hijau :

Ruang terbuka hijau pada tapak minimal 25% dari KDH. Oleh

karena itu, diperlukan analisa pemilihan jenis vegetasi yang akan

digunakan pada area hijau didalam tapak yang akan berfungsi sebagai

pereduksi polutan – polutan udara dari asap kendaraan (mengingat

Jalan Kartini Bawen tergolong jalan yang cukup ramai), sebagai

peneduh untuk fasilitas-fasilitas outdoor, serta sebagai elemen estetika

tapak. Berikut adalah analisa pemilihan vegetasi pada tapak :

Tabel 4.10. Program Ruang Terbuka Hijau

No. Jenis Vegetasi Deskripsi

Jenis Vegetasi Peneduh

1 Pohon Mahoni Merupakan jenis pohon


peneduh sekaligus dapat

190
mereduksi polutan yang
berasal dari luar tapak.
Selain itu, jenis vegetasi
ini dapat mengikat air
hujan sehingga dapat
dijadikan sebagai
cadangan air.

(Sumber : http://www.tanobat.com/)

Pohon Ketapang

Merupakan jenis vegetasi


dengan ukuran tajuk yang
cukup lebar sehingga
sering dimanfaatkan
2
sebagai peneduh. Selain
itu, pohon ketapang
memiliki daun yang tidak
mudah rontok.

(Sumber : http://bibitbunga.com/)

3 Pohon Tabebuya

191
Merupakan jenis vegetasi
peneduh yang berasal dari
Negara Brasil, dimana
pohon jenis ini dapat
berbunga dan juga
memiliki jenis daun yang
tidak mudah rontok.

(Sumber : http://bibitbunga.com/)

Vegetasi Hias

Bougenville Rambat

Merupakan jenis vegetasi


hias yang cara tumbuhnya
adalah dengan merambat
pada suatu media tertentu
4
dan vegetasi ini juga
memiliki bunga dengan
berbagai warna yang
menarik.

(Sumber : http://1.bp.blogspot.com/)

192
Pucuk Merah

Merupakan jenis vegetasi


5 hias dimana pada bagian
pucuk (atas)-nya berwarna
merah. Jenis vegetasi ini
sudah sering ditemukan di
perumahan-perumahan.

(Sumber : http://grosirtanamanhias.com/)

Merupakan salah satu


jenis vegetasi hias karena
memiliki bentuk yang unik
6
Pohon Palem Botol dan menarik sehingga
sangat cocok untuk
menambah nilai estetika

193
(Sumber : http://media.rooang.com/)

Merupakan jenis vegetasi


hias yang yang biasa
disebut juga dengan
sebutan royal palm.
7
Vegetasi ini memiliki
bentuk yang juga menarik
dan elegan dengan
Pohon Palem Raja
pohonnya yang kokoh dan
daunnya yang cukup
panjang, yaitu 2-3 m
panjangnya.

194
(Sumber : http://media.rooang.com/)

Vegetasi sebagai Soft Material

Rumput Gajah Mini

Merupakan jenis vegetasi


yang dapat digunakan
sebagai soft material
karena jenis vegetasi ini
8 dapat tumbuh dalam
kondisi terpapar sinar
matahari langsung serta
perawatannya yang
tergolong mudah.

(Sumber : https://ecs12.tokopedia.net/)

195
Tanaman Kacangan

9
Merupakan salah satu
jenis vegetasi yang sering
dijumpai sebagai
penambah nilai estetis dari
taman dengan warna
bunganya yang berwarna
kuning sehingga tidak
terkesan monoton.
(Sumber : http://3.bp.blogspot.com/)

Merupakan jenis vegetasi


yang sering digunakan
untuk memperindah
taman. Selain
10
Rumput Jepang penanamannya yang
mudah, rumput jepang
juga berfungsi sebagai
penahan tanah.

196
(Sumber : https://1.bp.blogspot.com/)

(Sumber : Analisa pribadi)

197

Anda mungkin juga menyukai