Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gedung Olahraga merupakan suatu wadah atau tempat yang difungsikan

untuk mewadahi berbagai kegiatan olahraga. Gedung Olahraga seharusnya

menyediakan fasilitas dan sarana untuk memenuhi berbagai kegiatan olahraga

yang sesuai atau mendukung fungsi utama bangunan. Karena itu dibutuhkan

perencanaan gedung olahraga yang dapat mencakup berbagai cabang kegiatan

olahraga.
Gedung Olahraga di Kota Makassar yang dapat mewadahi beberapa

kegiatan olahraga salah satunya yaitu Gedung Olahraga Sudiang. GOR

Sudiang merupakan sarana dan prasarana yang disediakan oleh pemerintah

kota Makassar untuk mewadahi kegiatan olahraga dan kepemudaan

masyarakat Kota Makassar.

Menurut data dari Dinas Pemuda dan Olahraga Sulawesi Selatan

masyarakat Kota Makassar mempunyai antusiasme yang tinggi terhadap

olahraga. Hal ini ditunjukkan dengan seringnya pelajar dan pemuda di Kota

Makassar sering mengadakan kompetisi atau perlomban olahraga. Selain itu

dibarengi juga dengan tingkat prestasi olahraga yang diraih oleh atlet-atlet

Kota Makassar dalam kejuaraan PORPROV, Porseni Nasional, dan beberapa

atlet dari Makassar juga ikut memperkuat Tim Indonesia dalam kejuaran

ASEAN dan kejuaraan olahraga lainnya.

Tingginya antusiasme masyarakat terhadap olahraga ini sendiri tidak

diimbangi dengan peningkatan kualitas maupun kuantitas fasilitas dan sarana

1
olahraga di Kota Makassar, khususnya Di GOR sudiang yang kurang terawat

dan terbenahi. Sehingga mengalami bebarapa kerusakan pada gedung.

Dampak dari kerusakan itu mengakibatkan GOR Sudiang jarang digunakan

dalam ajang Kejuaraan Nasional.

Gedung Olahraga Sudiang merupakan satu-satunya sarana olahraga di

kota Makassar yang memiliki lokasi dengan luas ± 25 ha. Sesuai dengan

observasi langsung Gedung Olahraga Sudiang masih memiliki berbagai

kekurangan dan kendala dalam fasilitas sehingga perlu di lakukan

perencanaan ulang Gedung Olahraga Sudiang / Redesain.

Setiap pengadaan proyek redesain gedung pada dasarnya haruslah

memiliki laporan perancangan yang akan memberikan gambaran umum

menyangkut komponen perencanaan berupa gambar konsep dan perencanaan

bangunan, begitupun dengan proyek perencanaan redesain Gedung Olahraga

Sudiang di kota Makassar haruslah memiliki laporan perancangan.

Redesain Gedung Olahraga Sudiang di kota Makassar dengan penerapan

Arsitektur Kontemporer akan melaporkan beberapa hal pada laporan

perancangan seperti tujuan pengadaan proyek, batasan proyek, ringkasan

proyek yang membahas tentang data fisik proyek, site, pengertian bangunan,

pelaku kegiatan, perhitungan deviasi antara acuan perancangan dan besaran

ruang yang terbangun, serta sistem pengelolaan bangunan.

Pada bab terakhir dari laporan perencanaan menjelaskan dengan detail

perancangan makro dan perancangan mikro hasil dari redesain GOR dan

desain Aquatic Centre di kota Makassar.

2
B. Tujuan Pengadaan Proyek

Tujuan yang ingin dicapai adalah menyusun laporan perancangan

redesain gedung olahraga sudiang di kota Makassar dengan penerapan

arsitektur kontemporer untuk memberikan gambaran detail menyangkut

komponen perencanaan berupa gambar arsitektur perencanaan redesain GOR.

C. Batasan Proyek
Adapun batasan proyek pada laporan perancangan ini adalah :
1. Menjelaskan deskripsi tentang desain site plan, denah, tampak, potongan,

dan detail-detail arsitektur yang dibuat.


2. Menghitung deviasi antara besaran ruang yang terbangun dengan acuan

perancangan.
3. Menjelaskan tentang penggunaan sistem utilitas pada desain.

BAB II

RINGKASAN PROYEK

A. Data Fisik

Nama Proyek : Redesain Gedung Olahraga Sudiang di Kota

Makassar Dengan Penerapan Arsitektur

Kontemporer.

Fungsi Bangunan : Sebagai suatu sarana untuk memenuhi bebrapa

cabang kegiatan olahraga dan juga sebagai sarana

3
rekreasi bagi masyarakaat kota Makassar

Lokasi Site : Lokasi berada di JL. Pajjayyang No. 73,

Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya,

Kota Makassar.

Luasan Site : 108993 m2 = 10,8 Ha.

B. Site
Luasan site yaitu 10,8 Ha, di dapat melalui peinjauan site pada konsep

perancangan digunakan sebagai lahan pada proyek ini.


Batasan tapak :
1. Utara : Berbatasan dengan Jalan Poros Asrama Haji
2. Timur : Berbatasan dengan Gedung Pemuda Sudiang
3. Selatan : Berbatasan dengan Lapangan Atletik Sudiang
4. Barat : Berbatasan dengan Kantor Samsat Sudiang
Makassar

LUAS
AREA
108993 m2

Gambar 2.1 : Keadaan sekitar site


Sumber : Google Earth, 2018

C. Pengertian Bangunan
Gedung Olaharaga, merupakan sebuah wadah atau tempat yang

dikhususkan untuk mewadahi sebuah kegiatan olahraga, biasanya istilah

gelanggang dipakai untuk sebuah tempat untuk cabang olahraga. Gelanggang

4
bersifat spesifik atau khusus untuk cabang olahraga tertentu. Sedangkan

Gedung Olahraga bersifat luas. GOR harus memiliki fasilitas atau penyediaan

untuk memenuhi kegiatan lain yang mendukung atau berhubungan dengan

fungsi utama bangunan.

D. Pelaku Kegiatan

Berdasarkan macam aktivitas yang dilakukan di Sport Centre, pelaku

kegiatan di Sport Centre dibedakan menjadi 5, yaitu :

1. Pengunjung
2. Penonoton
3. Atlet
4. Pengelola
5. Pegawai

E. Program Kegiatan

Tabel 2.1. Identifikasi Kegiatan Pengunjung


PENGUNJUNG
Pelaku Kegiatan
Pengunjung Menikmati fasilitas kolam renang outdoor
Kolam Renang Menikmati fasilitas lainnya
Pengunjung Menikmati Sarana Olahraga dan Taman rekreasi
Taman Rekreasi Menikmati fasilitas lainnya
Tabel 2.2. Identifikasi Kegiatan Penonton
PENONTON
Pelaku Kegiatan
Penonton VIP Menunggu di lounge, Menonton pertandingan
Menikmati fasilitas
Penonton Umum Membeli tiket, Menonton pertandingan
Membeli atribut olahraga
Menikmati fasilitas
Penonton Difabel Membeli tiket, Menonton pertandingan
Menikmati fasilitas
Tabel 2.3. Identifikasi Kegiatan Pengelola
PENGELOLA
Pelaku Kegiatan
Manajer Mengatur dan mengorganisir
para pegawai gedung olahraga

5
Asisten Manager Membantu mengatur berjalannya aktivitas
aktifitas di gedung olahraga
Sekretaris Mengatur jadwal manajer, membuat
laporan
Staff Personalia Mengatur pekerjaan dan bekerjanya
pegawai di gedung olahraga

Staff Keuangan Mengatur keuangan, pemasukan dan


pengeluaran

Staff Teknik Mengatur berjalannya kegiatan


dalam tiap-tiap harinya

Membuat catatan dan membuat data


Tata Usaha kegiatan pada gedung olahraga

Tabel 2.4. Identifikasi Kegiatan Pegawai


PEGAWAI
Pegawai Front Office
Pelaku Kegiatan
Resepsionis dan informasi Menerima tamu dan memberikan informasi
Reservasi Tiket Menerima pemesanan tiket dan
menerima pembayaran
Pegawai Tata Graha
Cleaning service Menjaga kebersihan, kerapihan dan
keindahan area gedung
Office Boy Menjaga kebersihan, kerapihan tiap ruang
melayani kebutuhan pegawai dan pengelola
Pegawai Supervisor / Panitia
Petugas Pengawas Mengawasi jalannya pertandingan olahraga
pertandingan Mengawasi wasit agar berlaku adil
dalam pertandingan

Petugas Test Dopping Memeriksa urin dan darah


Para pemain / atlet

Petugas Medis Memeriksa para pemain / atlet


yang cedera

Panitia Pertandingan / Meyusun dan menyelenggarakan


Official perlombaan / event pertandingan olahraga

Pegawai Fasilitas Olahraga


Operator kolam renang Menjaga keamanan kolam renang dan

6
mengecek kesiapan dan kelayakan kolam
untuk digunakan

Operator sport hall Mengecek kelayakan lapangan dan


kesiapan alat olahraga untuk digunakan

Terapis pijat dan refleksi Memberikan pelayanan pijat dan refleksi


kepada para pemain / atlet

Petugas pengawas fasilitas Menjaga dan mengawasi semua fasilitas


rekreasi rekreasi maupun fasilitas outdoor

Pegawai Utilitas
Wartawan Mendokumentasikan
pertandingan yang berlangsung
Karyawan Pers Mengadakan jumpa pers dan wawancara
Dengan para pemain / atlet
Pegawai Utilitas
Petugas mekanikal Melakukan perawatan dan perbaikan
elektrikal terhadap peralatan mekanikal elektrikal
Petugas genset Melakukan perawatan dan perbaikan genset
serta memastikan adanya sumber energi
Petugas pompa air Melakukan perawatan terhadap pompa dan
tandon serta memompa air kedalam kolam
Satpam Menjaga keamanan gedung
Petugas parkir Mengatur kendaraan parkir
Petugas CCTV Mengawasi kegiatan pada gedung melalui
kamera CCTV
(Sumber : Barrung, 2018)

BAB III

RINGKASAN FISIK PROYEK

A. Perancangan Makro

7
1. Siteplan Kawasan
Lokasi perencanaan terletak pada kawasan olahraga terpadu tepatnya yaitu

di Jalan Pajayyang, kecamatan Sudiang, merupakan kawasan olahraga

yang diredesain dan dikembangkan menjadi pusat olahraga terpadu (sport

centre). Berikut ini siteplan kawasan olahraga sudiang.

Gambar 3.1 : Siteplan Perancangan


Sumber : google earth, 2018

2. Entrance dan Sirkulasi


a. Penempatan Entrance
Entrance ditempatkan pada arah utara site yang merupakan area depan

site, dan merupakan pencapaian terdekat dengan jalan raya utama.

Gambar 3.2 : Enterance Sport Centre


Sumber : Barrung, 2018
b. Sirkulasi Ruang Luar
Sirkulasi terbagi atas :
1) Sirkulasi kendaraan
Sirkulasi kendaraan terbagi atas 2 bagian :
a) Sirkulasi Mobil
Akses masuk kendaraan mobil menuju ke dalam kawasan sport

centre berada pada sisi sebelah kiri dan kanan site dan berakhir

pada area parkir kendaraan yang disediakan di luar bangunan

8
untuk pengunjung, di sekitar area bangunan sport hall dan di

lantai basement bangunan aquatic khusus pengelola dan atlet.


b) Sirkulasi Motor
Akses masuk kendaraan bermotor menuju ke dalam kawasan

sport centre berada pada sisi sebelah kiri dan kanan site dan

lalu menuju area parkir umum.


2) Sirkulasi manusia

Sirkulasi manusia dengan material rabat beton yang berada pada

tiap sisi kiri dan kanan jalan di area site dan area bangunan

sehingga memudahkan pejalan kaki menuju area yang diinginkan.

3. Ungkapan Ruang Luar dan Dalam


a. Ungkapan ruang luar :
Adapun tanaman yang digunakan dalam penataan ruang luar yaitu
1) Tanaman pengarah yaitu digunakan tanaman palem raja yang

ditempatkan pada pinggir jalan utama menuju ke dalam site dan

berada di pinggir jalan sirkulasi kendaraan dan manusia.


2) Tanaman peneduh yaitu digunakan pohon kiara payung dan pohon

mahoni yang ditempatkan pada taman disetiap sisi bangunan.


3) Tanaman penutup tanah yaitu digunakan rumput gajah dan rumput

jepang pada seluruh open space.

Adapun elemen keras (hard) dan perlengkapan pada tapak yaitu :

1) Grass Block digunakan pada area parkiran luar, jalan setapak pada

area taman, area jogging dan pada jalur-jalur pedestrian.


2) Rabat beton dugunakan pada area tengah jalan untuk setapak

bermulai dari depan site bangunan dan berakhir sampai kedalam

bangunan.
3) Aspal digunakan pada jalan kendaraan ke dalam bangunan.
b. Ungkapan ruang dalam
Adapun material yang digunakan pada elemen-elemen bangunan yaitu:
1) Lantai

9
a) Keramik yang diaplikasikan pada lantai ruang atlet, ruang ganti

40 x 40 cm dan toilet dengan ukuran 20 x 20 cm.


b) Marmer di aplikasikan pada lobby enterance pengelola, ruang

manager, ruang serketaris, ruang lounge VIP maupun ruang

pengelola lainnya dengan ukuran 60 x 60 cm.


c) Granit diaplikasikan pada ruang publik, yaitu pada lobby dan

entrance penonton bangunan dengan ukuran 80 x 80 cm yang

bertekstur shinny atau glosy.


2) Dinding
Material yang digunakan adalah pasangan batu bata pada setiap sisi

bangunan, lalu di plaster, dan di cat.


Beberapa interior dinding bangunan menggunakan granit, seperti

hall pengelola dan ruang lounge untuk menambah kesan mewah .


3) Plafond
Material yang digunakan pada plafond tiap ruang adalah gypsum

yang mudah untuk dibentuk.


Material yang digunakan pada plafond atap aquatic menggunakan

Aluminium Composite Panel (Alcopan).


4. Orientasi Perletakan Bangunan
a. Area Parkir
Area Parkir dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1) Parkir Umum
Parkir umum / pengunjung berada pada area depan site dekat

dengan enterance. Parkir umum mempunyai luasan 6000 m 2, yang

dapat menampung 432 kendaraan motor dan 160 kendaraan mobil.

10
Gambar 3.3 : Parkiran Umum
Sumber : Barrung, 2018
2) Parkir Sport Hall (GOR)
Parkir Sport Hall berada di area site bangunan, parkir dikhususkan

untuk pengelola, pegawai, pemain / atlet, official, dan tamu VIP.

Parkir Sport Hall mempunyai luasan 2000 m2, yang dapat

menampung 48 kendaraan mobil dan 60 kendaraan motor.

Gambar 3.4 : Parkiran GOR


Sumber : Barrung, 2018
3) Parkir Aquatic Centre
Parkir Aquatic Centre berada pada lantai basement bangunan.

Parkiran terbagi menjadi 2 parkiran timur untuk tamu VIP dan

parkiran barat untuk pengelola, pegawai, atlet dan official. Luas

keseluruhan parkir basement aquatic centre, yaitu 2250 m2, yang

dapat menampung 100 kendaraan motor dan 60 kendaraan mobil.

Gambar 3.5 : Parkiran Aquatic Centre


Sumber : Barrung, 2018
b. Gedung Sport Hall dan Aquatic

11
Gedung sport hall dan aquatic berada di tengah site kawasan GOR

Sudiang sesuai dengan perencanaan awal area lokasi dan arah gedung

yang sudah ditentukan dan letaknya sangat strategis karena berada

pada tengah2 kawasan.

Gambar 3.6 : Siteplan Kawasan


Sumber : Barrung, 2018

B. Tata Ruang Mikro


1. Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang
Tabel 3.1. Besaran Ruang Sport Hall
Besaran Besaran
Lantai
Kebutuhan Ruang Ruang Ruang Acuan
& fungsi
Laporan
Lantai 1 - Hall / Lobby 181,4 m² 180 m2
- Resepsionis
Pengelola/ 40 m² 30 m2
- Toilet
Pegawai/ VIP - R. Manager 64 m² 62,5 m2
- R. Sekertaris
18 m² 15 m2
- R. Tata Usaha
- R. Staff 8,5 m² 8 m2
- R. Supervisor
18 m² 15 m2
- R. Panitia
- R. Wasit 55 m² 50 m2
- R. Test Dopping
37 m² 37 m2
- R. Rapat

12
- R. Cleaning Service 74 m² 70 m2
- R. Satpam (4unit)
73,8 m2 72 m2
- Mushollah
- Gudang 55,6 m2 50 m2
- R. Kerja Media
61,3 m² 60 m2
- R. Konferensi Pers
- R. VIP 30 m² 30 m2
- Lounge
43,2 m² 40 m2
- R. Mechanical Elektrik
- Sirkulasi 30% 61,2 m² 60 m2
158 m² 150 m2
35 m² 25 m2
65 m2 50 m2
78 m2 75 m2
35 m2 30 m2
32 m2 30 m2
367,2 m2 369,55 m2
Total luas 1591,2 m² 1509,05 m2
Lantai 1 - Hall / Lobby 40,3 m2 40 m2
- R. Nonton
Penonton 37,8 m2 37,5 m2
- Operator telepon
difabel - Sirkulasi 30% 8,4 m2 8 m2
25,95 m2 25,65 m2
Total luas 112,45 m² 111,15 m2
Lantai 1 - Hall / Lobby 132,8 m² 120 m2
- Lapangan Rangkap 2190 m² 2100 m2
Ruang Atlet
- R. Pemain pria (2unit) 270 m² 260 m2
- R. Pemain wanita (2unit) 270 m² 260 m2
- R. Pemanasan (4unit) 538 m² 520 m2
- R. Latihan beban (4unit) 196 m² 190 m2
- R. Pelatih (4unit) 126 m² 124 m2
- R. Medis (4unit) 120 m² 100 m2
- R. Massage (4unit) 41,6 m² 40 m2
- R. Ibadah (4unit) 84 m² 80 m2
- R. Satpam (4unit) 43 m² 40 m2
- Sirkulasi 30% 1203,42 m² 1177,9 m2
Total luas 5214,82 m² 5011,9 m2
Lantai 2-4 - Loket Tiket 108 m2 96 m2
- Hall / Lobby
2378 m2 2250 m2
- Tribun Penonton
- Selasar tribun 5375,38 m2 4842 m2

13
- Food Court 765,78 m2 760 m2
- Sport Shop
51,4 m² 50 m2
- Mushollah (2unit)
50 m2
- Toilet / WC 51,4 m²
100 m2
- R. CCTV
102,8 m² 950 m2
- R. Scoring
12 m2
- R. Sound 967,2 m²
12 m2
- R. Lighting
14,7 m2 12 m2
- Sirkulasi 30%
12 m2
14,7 m2
2799,2 m2
14,7 m2
14,7 m2
2957,63 m²
Total luas lantai 2-4 12816,4 m² 11945,2 m2
(Sumber : Barrung, 2018)

Tabel 3.2. Besaran Ruang Aquatic Centre


Besaran Besaran
Lantai
Kebutuhan Ruang Ruang Ruang Acuan
& fungsi
Laporan
Lantai - Parkiran Basement 2487 m² 2250 m2
- Hall / Lobby
Basement/ 196 m2 180 m2
- Resepsionis (2unit)
pengelola/ - Toilet 12 m² 12 m2
- R. Manager
pegawai/ VIP 120 m² 60 m2
- R. Sekertaris
- R. Tata Usaha 20 m² 15 m2
- R. Staff
9,8 m² 8 m2
- R. Supervisor
- R. Panitia 20 m² 20 m2
- R. Wasit
39,4 m² 35 m2
- R. Test Dopping
- R. Rapat 37,4 m² 37 m2
- R. Cleaning Service
37,4 m² 35 m2
- R. Satpam (4unit)
- Mushollah 49,8 m2 48 m2
- Gudang
50,2 m2 50 m2
- R. Kerja Media
- R. Konferensi Pers 42 m² 50 m2
- R. VIP
18,7 m² 18 m2
- Lounge
- R. Mechanical Elektrik 56 m² 48 m2
- R. Pompa air
26,2 m² 20 m2
- Sirkulasi 30%

14
107,6 m² 90 m2
26,6 m² 25 m2
40 m2 40 m2
78 m2 75 m2
42 m2 30 m2
27,8 m2 27 m2
27,8 m2 27 m2
1039,41 m2 987,7 m2
Total luas 4504,11 m² 4187,7 m2
Lantai - Hall / Lobby 124,4 m² 120 m2
- Kolam renang utama 1250 m2 1250 m2
Basement
- Kolam loncat indah 625 m2 625 m2
Ruang Atlet - Koridor arena kolam 2320 m2 2250 m2
- R. Pemain pria (2unit) 220,8 m² 220 m2
- R. Pemain wanita (2unit) 220,8 m² 220 m2
- R. Pemanasan (4unit) 233,6 m² 232 m2
- R. Latihan beban (4unit) 180 m² 160 m2
- R. Pelatih (4unit) 124 m² 124 m2
- R. Medis (4unit) 106 m² 100 m2
- R. Massage (4unit) 28 m² 28 m2
- R. Ibadah (4unit) 68,8 m² 60 m2
- R. Satpam (4unit) 14,4 m² 14 m2
- Sirkulasi 30% 1654,74 m² 1620,9 m2
Total luas 7170,54 m² 7023,9 m2
Lantai 1-3 - Hall / Lobby 4417 m² 2700 m2
- Kolam renang outdoor 850 m² 850 m2
- Loket tiket (4unit) 36 m2 30 m2
- Toilet 967 m² 950 m2
- Food Court (4unit) 130,4 m² 125 m2
- Sport Shop (4unit) 130,4 m² 120 m2
- Mushollah (4unit) 130,4 m² 120 m2
- Tribun penonton 2999,5 m² 3000 m2
- Selasar tribun 708,8 m² 680 m2
- R. CCTV 9,3 m² 9 m2
- R. Scoring 9,3 m² 9 m2
- R. Sound 9,3 m² 9 m2
- R. Lighting 9,3 m2 9 m2
- Sirkulasi 30% 3122 m2 2638,7 m2
Total luas 13528,7 m² 11249,7 m2
(Sumber : Barrung, 2018)

2. Rekapitulasi besaran seluruh lantai

15
Tabel 3.3. Rekapitulasi Besaran Seluruh Lantai Bangunan Sport Hall
Luas Luas
Fungsi Lantai Acuan
Laporan
Rekapitulasi Lantai 1 Pengelola / Pegawai / VIP 1591,2 m² 1509,05 m²
Lantai 1 Penonton Difabel 112,45 m² 111,15 m²
Lantai 1 Ruang Atlet 5214,82 m² 5011,9 m²
Lantai 2-4 Ruang Penonton / Fasilitas 12816,4 m² 11945,2 m²
Total luas lantai bangunan Sport Hall 19.735 m2 18.577 m2
(Sumber : Barrung, 2018)
Tabel 3.4. Rekapitulasi Besaran Seluruh Lantai Bangunan Aquatic Centre
Luas Luas
Fungsi Lantai Acuan
Laporan
Rekapitulasi L. Basement Pengelola / Pegawai / VIP 4504,11 m² 4187,7 m²
Lantai Basement Ruang Atlet 7170,54 m² 7023,9 m²
Lantai 1-3 Ruang Penonton / Fasilitas 13528,7 m² 11249,7 m²
Total luas lantai bangunan Aquatic Centre 25.203 m2 22.462 m2
(Sumber : Barrung, 2018)
Jadi total luas lantai terbangun = 19.735 m2 + 25.203 m2 = 44.938 m2
Luas lantai bangunan pada acuan perancangan = 18.577 m2 + 22.462 m2
= 41.039 m2
Perbandingan (deviasi) besaran ruang perencanaan dengan acuan

perancangan adalah sebagai berikut :

N = x 100

= x 100%

= x 100% = 9,5%

Adanya perubahan luas lantai bangunan dari acuan perancangan

disebabkan karena di dalam hasil design ada beberapa ruang – ruang yang

disesuaikan berdasarkan kondisi sirkulasi ruang dan jumlah pelaku

kegiatan. Perubahan luas lantai tersebut atau deviasi yaitu 9,5%.

C. Bentuk Fisik Bangunan


Desain bentuk dan penampilan bangunan sport hall dengan penerapan

16
arsitektur kontemporer menggunakan filosofi bentuk yang diambil dari

bentuk shuttlecock yang biasa digunakan dalam olahraga bulutangkis.

Penerapan bentuk shuttlecock memberikan identitas bangunan sebagai sarana

olahraga.

Gambar 3.7 : Tampak Bangunan Sport Hall


Sumber : Barrung, 2018
Pada bagian kolom bangunan sport hall menerapkan bentuk

melengkung seperti batang bulu shuttlecock, menggunakan material beton

bertulang sehingga terlihat kokoh dan kuat.


Desain bentuk dan penampilan bangunan aquatic centre dengan

penerapan arsitektur kontemporer menggunakan filosofi bentuk yang diambil

dari gerakan gelombang air yang diterapkan pada atap bangunan.

Gambar 3.8 : Tampak Bangunan Aquatic Centre


Sumber : Barrung, 2018
Pada bagian atap bangunan aquatic centre menerapkan bentuk

17
gelombang air dimana bagian depan atap lebih tinggi dari bagian belakang

atap seperti gerakan fluida air dengan menggunakan material zinc

aluminium / spandek.

D. Sistem Struktur Bangunan


Struktur bangunan pada umumnya terdiri dari struktur bawah (lower

structure) dan struktur atas (upper structure). Struktur bawah (lower

structure) yang dimaksud adalah pondasi dan struktur bangunan yang berada

di bawah permukaan tanah, sedangkan yang dimaksud dengan struktur atas

(upper structure) adalah struktur bangunan yang berada di atas permukaan

tanah seperti kolom, balok, plat, tangga, dan struktur atap. Setiap komponen

tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda di dalam sebuah struktur.


1. Struktur Bangunan Sport Hall
a) Struktur Bawah
Struktur bawah yang digunakan yaitu pondasi tiang pancang, pondasi

batu kali dan pondasi menerus.


1) Pondasi Tiang Pancang
Pondasi tiang pancang menggunakan material beton bertulang.

Pondasi ini digunakan pada struktur kolom utama pada bangunan.


Penggunaan pondasi tiang pancang pada struktur sport hall

dikarenakan bangunan memilik 3 lantai tribun yang dapat

menampung 8000 penonton sehingga beban yang dipikul kolom

sangatlah besar. Perlu adanya pondasi yang kuat dan kaku untuk

memikul dan menyalurkan beban yang besar menuju tanah.

18
Gambar 3.9 : Pondasi Tiang Pancang Bangunan Sport Hall
Sumber : Barrung, 2018
2) Pondasi Batu Kali
Pondasi batu kali merupakan pondasi penahan dinding yang

digunakan pada kolom praktis. Pondasi ini terdiri dari batu kali

dan perekat yang berupa campuran pasir dan semen.

Gambar 3.10 : Pondasi Batu Kali Bangunan Sport Hall


Sumber : Barrung, 2018

3) Pondasi Menerus
Pondasi menerus digunakan untuk mendukung beban memanjang

atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding dan

kolom praktis. Pondasi menerus dibuat dalam bentuk memanjang

dengan potongan persegi ataupun trapesium. Penggunaan bahan

19
pondasi ini batu kali atau batu bata dengan campuran pasir dan

semen.

Gambar 3.11 : Pondasi Menerus Bangunan Sport Hall


Sumber : Barrung, 2018

b) Struktur Atas
Struktur atas terdiri dari struktur kolom, plat, struktur tribun, dan

struktur atap.
1) Struktur Kolom
Struktur Kolom pada bangunan sport hall menggunakan material

beton bertulang. Dimensi kolom utama pada bangunan yaitu,

panjang 1 meter, lebar 3 meter pada bawah kolom, 1,5 meter pada

bagian atas kolom. Jarang antar kolom yaitu 6 meter, dengan

jumlah 48 modul kolom.

Gambar 3.12 : Struktur Kolom Sport Hall


Sumber : Barrung, 2018
2) Struktur Balok

20
Balok dirancang untuk mentransfer beban menuju kolom

penopang. Ring balok berfungsi untuk mengikat kolom-kolom

agar bila terjadi pergerakan kolom-kolom tersebut tetap bersatu

padu mempertahankan posisinya. Bahan material balok

menggunakan beton bertulang yang bertumpu pada ujung tiap-tiap

kolom. Ukuran balok utama bangunan 60 x 125 cm.

Gambar 3.13 : Struktur Balok Sport Hall


Sumber : Barrung, 2018

3) Struktur Tribun
Struktur tribun penonton menggunakan struktur beton bertulang

yang terdiri dari elemen plat lantai, plat tribun, tangga, balok

anak, balok induk dan kolom. Struktur didesain berdasarkan

kapasitas penonton dan fungsi bangunan di dalam struktur

tersebut.

21
Gambar 3.14 : Struktur Tribun Sport Hall
Sumber : Barrung, 2018

4) Struktur Atap
Struktur atap yang didesain pada bangunan Sport Hall

menggunakan struktur space frame. Jenis space frame yang

digunakan adalah Double layer - spherical domes yaitu bentuk

kubah yang membentuk modul piramid atau tetrahedral. Dimensi

pipa baja yang digunakan yaitu Ø 8” dan Ø 5”

Gambar 3.15 : Struktur Atap Sport Hall


Sumber : Barrung, 2018
2. Struktur Bangunan Aquatic Centre
a) Struktur Bawah
Struktur bawah yang digunakan yaitu pondasi caisson, pondasi

telapak, pondasi batu kali dan pondasi menerus.


1) Pondasi Caisson
Pondasi caisson atau sumuran yng didesain berbentuk silinder.

22
Kelebihan pondasi caisson untuk menerima beban yang sangat

besar dari beban atap untuk disalurkan ke dalam tanah yang

cenderung basah atau lembek. Ukuran tebal cincin sumuran 30 cm

dengan diameter pondasi 500 cm.

Gambar 3.16 : Pondasi Caisson Aquatic Centre


Sumber : google, 2018
2) Pondasi Telapak
Penggunaan pondasi telapak dalam desain karena bangunan tidak

berlantai banyak dan beban yang dipikul tidak terlalu besar.

Material bahan yang digunakan yaitu beton bertulang.

Gambar 3.17 : Pondasi Telapak Aquatic Centre


Sumber : Barrung, 2018
3) Pondasi Batu Kali
Pondasi batu kali berfungsi menerima dan menyalurkan beban

dari kolom praktis menuju tanah. Pondasi ini terdiri dari batu kali

23
dan perekat yang berupa campuran pasir dan semen.

Gambar 3.18 : Pondasi Batu Kali Aquatic Centre


Sumber : Barrung, 2018
4) Pondasi Menerus
Pondasi menerus digunakan untuk mendukung beban memanjang

atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding dan kolom

praktis Pondasi menerus dibuat dalam bentuk memanjang dengan

potongan persegi ataupun trapesium. Penggunaan bahan pondasi

ini batu kali atau batu bata dengan campuran pasir dan semen.

Gambar 3.19 : Pondasi Menerus Aquatic Centre


Sumber : Barrung, 2018
b) Struktur Atas
Struktur atas terdiri dari struktur kolom, plat, struktur tribun, dan

struktur atap.
1) Struktur Kolom
Struktur kolom pada bangunan Aquatic Centre ada 2 tipe yaitu,

kolom utama bangunan dan kolom utama atap.


Kolom Utama bangunan ada 3 tipe ukuran kolom, kolom 60 x 120

cm dan 60 x 70 cm jarak antar kolom sumbu X 5,5 m, jarang antar

24
kolom sumbu Y 7,7 m.
Kolom 60 x 60 cm jarak antar kolom sumbu X 7 m, jarak antar

kolom sumbu Y 7 m.
Jumlah modul kolom utama bangunan sebanyak 50.

Gambar 3.20 : Struktur Kolom Utama Aquatic Centre


Sumber : Barrung, 2018
Kolom utama atap memakai kolom caisson / sumuran tebal cincin

kolom 30 cm dan diameter kolom 500 cm. Jumlah kolom caisson

sebanyak 4.

Gambar 3.21 : Struktur Kolom Atap Aquatic Centre


Sumber : Barrung, 2018
2) Struktur Balok
Ukuran balok utama bangunan Aquatic Centre 45 x 65 cm.

penggunaan material pada kolom utama yaitu, beton bertulang.

25
Gambar 3.22 : Struktur Balok Aquatic Centre
Sumber : Barrung, 2018
3) Struktur Tribun
Struktur tribun penonton menggunakan struktur beton bertulang

yang terdiri dari elemen plat lantai, plat tribun, tangga, balok

anak, balok induk dan kolom. Struktur didesain berdasarkan

kapasitas penonton sebanyak 5000 penonton.

Gambar 3.23 : Struktur Tribun Aquatic Centre


Sumber : Barrung, 2018
4) Struktur Atap

Struktur atap yang didesain pada Aquatic Centre menggunakan

struktur space frame. Jenis space frame yang digunakan adalah

Freefoam – double layer grid yaitu space frame yang memiliki

bentuk bebas dari dua lapisan (bidang) parallel.


Dimensi pipa baja yang digunakan yaitu Ø 8” dan Ø 5”.

26
Gambar 3.24 : Struktur Atap Aquatic Centre
Sumber : Barrung, 2018

E. Sistem Utilitas Bangunan


1. Air Bersih
Air bersih berasal dari PDAM dan juga air tanah sebagai bantuan

pasokan air. Untuk sistem penyaluran ke bangunan digunakan sistem up

feed dengan pasokan air yang ditampung di bak penampungan bawah

untuk keperluan pada lantai dasar dan juga basement, sedangkan untuk

lantai dua dan seterusnya menggunakan sistem down feed dengan

pasokan air dari bak penampungan atas.


2. Air Kolam Renang
Sistem utilitas kolam renang menggunakan sistem overflow, pada

sistem ini air dari PDAM dan juga air tanah dihisap oleh pompa dari

Balancing Tank kemudian dikirim ke kolam melalui proses filtrasi. Air

yang disalurkan ke dalam kolam melalui Inlet akan meluap lalu tumpah

ke dalam Gutter atau saluran yang dibuat sebagai tampungan luapan

tersebut. Dan kemudian melalui Gutter Drain air kembali ke dalam

Balancing Tank.

3. Sistem Pembuangan Sampah


Pembuangan sampah diletakkan pada lantai dasar bangunan. Sampah

yang berasal dari berbagai fasilitas dan tiap ruang bangunan dipisahkan

berdasarkan sampah basah dan sampah kering. Untuk sampah basah

ditampung secara terpisah dengan sampah kering pada bak sampah di luar

27
bangunan dan kemudian truk sampah akan mengambilnya untuk dibawah

ke TPA.
4. Sistem Jaringan Listrik
Sumber listrik utama berasal dari PLN dialirkan kedalam hotel

melalui core atau inti bangunan dan biasa disebut sebagai shaft. Diesel

generating set (genset) yang berfungsi sebagai pengganti PLN jika terjadi

pemadaman arus listrik secara tiba-tiba, dan diletakkan pada lantai

basement
5. Sistem Pengamanan Bangunan
Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak di inginkan, maka

bangunan hotel menyiapkan alat-alat yang dapat membantu akan

keamanan bangunan.
a) Pencegah kebakaran
Smoke detector dan heat detector sebagai alat pendekteksi asap dan

panas di luar batas normal diletakkan pada bagian plafond setiap

ruangan. Setiap detector tersebut melayani area seluas 40m².


b) Penanggulangan saat terjadi kebakaran
Alat-alat yang digunakan saat terjadinya kebakaran :
1) Sprinkler
Sprinkler diletakkan pada bagian atas plafond setiap ruangan,

berdampingan dengan smoke detector.


2) Hydrant box dan alarm kebakaran
Sistem hydrant box dan alarm kebakaran diletakkan pada bagian

lobby dan koridor bangunan Setiap lantai memiliki 6 sistem

hydrant dan alamr kebakaran.


3) Fire hydrant
Fire Hydrant diletakkan di tiap sisi luar bangunan dengan daya

jangkau ±100 m². Pendsitribusian air berasal dari air tanah yang di

pompa.
4) Fire extinguisher

28
Merupakan alat pemadam kebakaran portable yang diletakkan

pada setiap sisi jalur sirkulasi dalam bangunan, dengan daya

jangkau ±150 m² / unit dengan jarak antara ±20-25 m.


c) Penangkal Petir

Sistem penangkal petir yang digunakan ada dua, yaitu :

1) Sistem Faraday, yaitu dengan pemasangan jaringan tiang kecil di

atap, tinggi tiang tidak lebih dari 30 cm, jalur elektris dari bagian

atas disalurkan ke tanah dengan jalur kabel tembaga. Sehingga

menghasilkan selubung jalur konduktor sehingga menyrupai

sangkar yang melindungi bangunan

2) Sistem Franklin, yaitu dengan pemasangan batang penangkal petir

setinggi 1 m pada atap dome dengan jalur elektris dari atas

bangunan ke sisi bawah bangunan menggunakan kabel konduktor.

d) Pengawasan Area Bangunan


Penggunaan kamera pengawas closed circuit television (cctv)

ditempatkan pada area yang membutuhkan pengawasan seperti area

lobby, hall, area ruang tunggu, area ruang pengelola, area tribun

penonton, disekitar arena lapangan dan kolam.

F. Analisis Kebutuhan Air Bersih


1. Jumlah pemakai air bangunan Sport Hall
Asumsi jumlah Pengunjung & Penonton = 8000 orang
Asumsi jumlah Pengelola & Pegawai = 100 orang
Standar kebutuhan air bersih untuk penonton, pengunjung,

pengelola dan pegawai yaitu 10 liter/hari. Jadi kebutuhan air bersih yang

digunakan.
= 8000 + 100 × 10 liter/hari
= 81.000 liter/hari atau 81 m3/hari
Asumsi jumlah pemain & official = 100 orang

29
Standar kebutuhan air bersih untuk pemain & official yaitu 50

liter/hari. Jadi kebutuhan air bersih yang digunakan.


= 100 × 50 liter/hari
= 5000 liter/hari atau 5 m3/hari
Jumlah kebutuhan air bersih pada bangunan sport hall yaitu:
= 81.000 + 5000 liter/hari = 86.000 liter/hari atau 86 m3/hari.
Jadi dimensi bak penampung yang direncanakan panjang, lebar dan tinggi

yaitu: 3 m x 3 m x 2,5 m sebanyak 4 buah.


2. Jumlah pemakai air bangunan Aquatic Centre
Asumsi jumlah Pengunjung & Penonton = 5000 orang
Asumsi jumlah Pengelola & Pegawai = 100 orang
Standar kebutuhan air bersih untuk penonton, pengunjung,

pengelola dan pegawai yaitu 10 liter/hari. Jadi kebutuhan air bersih yang

digunakan.
= 5000 + 100 × 10 liter/hari
= 51.000 liter/hari atau 51 m3/hari
Asumsi jumlah pemain & official = 60 orang
Standar kebutuhan air bersih untuk pemain & official yaitu 50

liter/hari. Jadi kebutuhan air bersih yang digunakan.


= 60 × 50 liter/hari
= 3000 liter/hari atau 3 m3/hari
Jumlah kebutuhan air bersih pada bangunan sport hall yaitu:
= 51.000 + 3000 liter/hari = 54.000 liter/hari atau 54 m3/hari.
Jadi dimensi bak penampung yang direncanakan panjang, lebar dan tinggi

yaitu: 3 m x 2,5 m x 2,5 m sebanyak 3 buah.

DAFTAR PUSTAKA

Hamdy, M. Awaluddin. 2009. Utilitas dan Perlengkapan Bangunan Analisis


Perhitungan Utilitas. Makassar. Universitas 45 Makassar.

Barrung, Budi Elya. 2018. Redesain Gedung Olahraga Sudiang Dengan


Penerapan Arsitektur Kontemporer di Kota Makassar. Makassar.
Program Studi Arsitektur. (Dokumen Penulis yang belum dipublikasikan).

30
Suryadi, Aris, 2017. Perancangan Instalasi Penangkal Petir Eksternal Metoda
Franklin dan Faraday Pada Politeknik Engineering Indorama.
Purwakarta. Program Studi Elektro.

LAMPIRAN

31
32

Anda mungkin juga menyukai