Anda di halaman 1dari 7

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB III
METODE PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Metode pendekatan pada bab tiga ini, ditujukan sebagai acuan dalam menyusun
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur terkait objek perancangan yang
akan dilakukan, yaitu Sekolah Khusus Olahraga di Yogyakarta. Dengan metode pendekatan
yang dilakukan, diharapkan pada perencanaan dan perancangan Sekolah Khusus Olahraga
di Yogyakarta ini dapat mencapai hasil yang optimal dalam memenuhi fungsi, persyaratan
ruang dan nilai estetika dalam tampilan arsitektur secara keseluruhan, sehingga mampu
mewujudkan keinginan masyarakat setempat terkait fasilitas kegiatan belajar mengajar yang
dibutuhkan. Dasar-dasar pendekatan yang digunakan pada Sekolah Khusus Olahraga di
Yogyakarta meliputi pendekatan fungsional, kontekstual, dan arsitektural.
A. Ide Perancangan
Pemilihan objek perancangan yaitu berupa Sekolah Khusus Olahraga yang
berlokasi di Yogyakarta ini didasari karena keberadaan fasilitas pendidikan dengan
sarana dan prasarana olahraga belum dapat memenuhi segala kebutuhan masyarakat
(khususnya pelajar tingkat menengah) yang memiliki minat dalam bidang olahraga
yang tergolong tinggi. Serta adanya beberapa fasilitas olahraga yang kurang layak untuk
dijadikan tempat berolahraga. Olahraga merupakan suatu kegiatan yang diperlukan atau
dibutuhkan oleh tubuh guna menjaga kesehatan dan memperkuat kemampuan otot-otot serta
organ-organ tubuh yang memiliki peran penting bagi manusia.
Menanggapi fenomena tersebut, Yogyakarta memerlukan wadah dimana siswa-
siswi dapat berlatih untuk meningkatkan bakat olahraga yang mereka miliki. Oleh
karena itu muncul suatu pemikiran untuk menghadirkan Sekolah Khusus Olahraga
dimana siswa yang memiliki bakat olahraga saling bersaing meningkatkan bakat-bakat
mereka dengan segala fasilitas olahraga yang nyaman dan juga layak di dalamnya.

B. Identifikasi Masalah
a. Merancang sebuah sarana pendidikan yaitu Sekolah Khusus Olahraga di
Yogyakarta berdasarkan aspek-aspek perancangan dengan berdasarkan
karakteristik pengguna.
b. Merancang Sekolah Khusus Olahraga di Yogyakarta yang dapat mendukung
commit dalam
perkembangan pendidikan terutama to userbidang olahraga dengan penekanan

49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

arsitektur perilaku untuk memperoleh hasil yang optimal dalam meningkatkan


bakat siswa.

C. Tujuan Perancangan
Perancangan ini memiliki tujuan agar segala kebutuhan masyarakat Yogyakarta
dan sekitarnya akan pendidikan olahraga dapat terpenuhi. Perancangan obyek mengacu
pada karakteristik perilaku pengguna khususnya para siswa yang dapat memicu
perkembangan bakat yang dimiliki. Objek perancangan juga difasilitasi oleh beberapa
unsur penghijauan guna meningkatkan kenyamanan pengguna. Selain untuk
meningkatkan kenyamanan, unsur hijau tersebut juga digunakan untuk menambah nilai
estetika bangunan dimana melihat kebutuhan ruang bangunan yang sebagian besar
merupakan ruang outdoor.

D. Pencarian dan Pengolahan Data


Pencarian dan pengolahan data dibagi menjadi dua kategori, yaitu data
primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung
dari sumber. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak
langsung dari sumber, atau dapat juga diartikan bahwa data yang diperoleh dari bahan
pustaka.
1. Data Primer
Data primer ialah pencarian data mengenai hal-hal yang terkait objek
perancangan, langkah ini berupa observasi mengenai Sekolah Khusus Olahraga
serta melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang bersangkutan seperti
siswa Kelas Khusus Olahraga.
a. Metode Observasi
Metode observasi merupakan suatu upaya untuk mendapatkan
data yang berkaitan dengan lokasi tapak serta kondisi objek di
lapangan dengan pengamatan secara langsung di lokasi. Terdapat
beberapa hal yang perlu diamati dalam pelaksanaan observasi yaitu:
- Kondisi fisik serta eksisting pada tapak, yaitu: bentuk tapak,
topografi, iklim, ukuran tapak, vegetasi, dan drainase.
- Kondisi lingkungan sekitar tapak, yaitu: kebisingan, peraturan
commit
daerah setempat, to budaya,
sosial user dan jalan menuju lokasi tapak.

50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan suatu langkah mencari data terkait berupa
referensi literatur baik dari buku, majalah, surat kabar, dokumentasi dari pihak
terkait seperti Dinas Pendidikan, Dinas Olahraga dan sebagainya mengenai
objek perancangan.
a. Studi Literatur.
Studi literatur merupakan pencarian data sekunder berupa teori
yang terkait dengan perencanaan dan perancangan suatu Sekolah
Khusus Olahraga. Pencarian tersebut dapat melalui media buku
referensi maupun media internet yang bertujuan untuk melengkapi teori
yang berkaitan dengan obyek , tema, serta konsep perancangan.
b. Metode Dokumentasi.
Metode dokumentasi merupakan pencarian data berupa
catatan, buku, majalah, surat kabar, transkrip, notulen rapat, agenda,
dan lain-lain. Metode ini digunakan guna mendapatkan data mengenai
data yang terkait tentang objek rancangan.

E. Analisis
Analisis data ialah sebuah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang
mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dari pengertian tersebut maka dapat diartikan pula
analisis dalam melaksanakan sebuah perancangan merupakan sebuah proses
penyederhanaan semua data yang telah diperoleh, berhubungan dengan obyek
perancangan ke dalam suatu bentuk wacana serta wawasan yang mudah untuk dipahami
melalui sebuah pemikiran sendiri.
Dalam proses perancangan arsitektur, tahapan metode khususnya tahap analisis
merupakan hal yang sangat penting. Karena dalam menganalisis terdapat sudut pandang
yang memerlukan pertimbangan banyak aspek atau hal-hal terkait perencanaan dan
perancangan objek. Pada tahap analisis terdapat 7 bagian metode analisis, yaitu:
a. Analisis Tapak
Analisis tapak merupakan analisa yang dilakukan terkait lokasi dan
sekitarnya yang bertujuan untuk mengetahui segala kelebihan maupun
kekurangan yang ada pada lokasi tersebut. Analisis tapak juga berfungsi untuk
commit
mengetahui potensi yang ada to usersehingga dapat dikembangkan dalam
pada tapak,
proses perancangan. Analisis yang dilakukan berupa :

51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

 Analisis aksesibilitas
 Analisis view dan orientasi bangunan
 Analisis kebisingan
 Analisis klimatologi

Pendekatan perilaku lingkungan yang berkaitan dengan analisis tapak


adalah dalam pengaturan aksesibilitas dimana kemudahan melalui dan
menggunakan lingkungan diterapkan pada penataan lansekap serta jalur
sirkulasi pada tapak.

b. Analisis Fungsi
Analisis fungsi memiliki tujuan untuk menentukan ruang yang
dibutuhkan dengan mempertimbangkan user, aktivitas user, dan kegunaannya.
Selain itu, analisis fungsi juga berguna untuk menentukan besaran ruang yang
dibutuhkan oleh user, organisasi ruang, serta hubungan antar ruang. Dengan
dilakukannya analisis fungsi diharapkan dalam perancangan dapat memenuhi
segala kebutuhan ruang yang sesuai dengan user dan aktivitas di dalamnya
dengan memperhatikan standar ruang.
c. Analisis Pengguna dan Aktivitas
Analisis pengguna dan aktivitas memiliki tujuan untuk mengetahui
segala aktivitas yang dilakukan oleh pengguna pada objek perancangan Sekolah
Khusus Olahraga (SKO). Analisis ini merupakan langkah awal untuk
menentukan kebutuhan ruang, besaran ruang, dan organisasi ruang yang
diperlukan pada bangunan sesuai fungsi yang telah dianalisis melalui analisis
sebelumnya yaitu analisis fungsi. Pada analisis ini, perilaku pengguna
digunakan sebagai bahan dasar untuk dianalisis menggunakan pendekatan
perilaku lingkungan, sebagaimana akan menghasilkan hasil/desain yang
optimal. Pendekatan perilaku lingkungan yang berkaitan dengan analisis
pengguna ini adalah dengan Kontrol yaitu kondisi di mana lingkungan
memfasilitasi personalisasi dan menyampaikan klaim teritorial terhadap ruang.
Dari analisis tersebut akan menghasilkan organisasi ruang berdasarkan
kebutuhan perilaku pengguna, serta terdapat batas-batas antar ruang yang
mewadahi aktivitas yang berbeda-beda.
d. Analisis Ruang commit to user

52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Analisis ruang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh persyaratan,


kebutuhan dan standar besaran ruang yang diperlukan dalam sebuah
perancangan sekolah. Hal tersebut dilakukan agar siswa, guru, dan pengguna di
dalamnya mendapatkan tingkat kenyamanan yang optimal sesuai dengan fungsi
dan tatanan ruang. Pendekatan perilaku lingkungan yang berkaitan dengan
analisis ruang adalah perangsang indera, dimana kualitas dan intensitas
perangsang yang diterima melalui berbagai modal sensori pengguna Sekolah
Khusus Olahrga (SKO) khususnya bagi siswa yang merupakan para atlet
olahraga. Rangsangan tersebut berupa rangsangan pada indera penglihatan
berupa visualisasi peruangan dan rangsangan pada indera pendengaran, melalui
pengaturan noise disetiap ruangan. Selain perangsang indera, dalam analisis
ruang juga mengandung kenyamanan yang dapat diatur dengan kesesakan,
teritorialitas, ruang personal, dan personalitas dimana kriteria tersebut akan
menghasilkan ruang yang berkualitas.
e. Analisis Bentuk
Analisis bentuk atau dapat disebut juga analisis fisik, merupakan analisis
yang dilakukan guna mendapatkan karakter bangunan yang saling mendukung
antar bangunan satu sama lain dalam sebuah tapak. Analisis bentuk Sekolah
Khusus Olahraga (SKO) ini meliputi: analisis bentuk dasar dan karakter
bangunan, serta analisis tampilan bangunan yang sesuai dengan fungsi dan
tapak. dengan pendekatan perilaku lingkungan yang akan memberikan dampak
psikis kepada pengguna secara makro. Karakter bentuk bangunan yang
digunakan pada bangunan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) adalah luwes, dan
dinamis. Karakter yang ditampilkan meliputi unsur-unsur sportivitas, atraktif,
dinamis dan tidak lepas dari karakter bangunan pendidikan formal.
f. Analisis Struktur
Analisis struktur ini merupakan analisis yang cukup penting terkait
dengan bangunan, tapak dan keadaan lingkungan sekitarnya. Selain itu analisis
ini juga menentukan kekuatan bangunan serta umur bangunan ke depannya
dengan memperhatikan aspek sistem struktur serta jenis bahan material yang
digunakan. Dengan adanya analisis struktur ini, diharapkan bangunan dapat
menjadi bangunan yang kokoh dan tidak merugikan pengguna serta masyarakat
sekitar. commit to user

53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

g. Analisis Utilitas
Analisis utilitas memiliki tujuan untuk memberikan suatu gambaran
yang berkaitan dengan sistem utilitas bangunan yang akan diterapkan pada
objek yaitu Sekolah Khusus Olahraga. Analisis ini terbagi menjadi beberapa
sistem yaitu sistem air bersih dan air kotor, sistem jaringan listrik, sistem
keamanan dan komunikasi.
F. Konsep Perancangan
Setelah melalui berbagai tahap analisis, maka muncul sebuah kesimpulan yang
akan menjadi konsep perancangan. Konsep perancangan merupakan suatu proses
pemilihan dan penggabungan dari hasil analisis yang telah dilakukan, dari proses inilah
yang nantinya akan menjadi acuan dalam melakukan perancangan Sekolah Khusus
Olahraga (SKO). Berikut merupakan skema analisis perancangan :

commit to user

54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 3 1 Skema metode perencanaan dan perancangan


Sumber : Analisis Penulis
55

Anda mungkin juga menyukai