Anda di halaman 1dari 8

MODEL PENGEMBANGAN ADDIE

Menurut Benny A. (2009: 128—132), ada satu model desain pembelajaran


yang lebih sifatnya lebih generik yaitu model ADDIE (AnalysisDesign-Develop-
Implement- Evaluate). ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang dikembangkan
oleh Reiser dan Mollenda. Salah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman
dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif,
dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri.
Cheung (2016:4) menyatakan bahwa ADDIE adalah model yang mudah
untuk digunakan dan dapat diterapkan dalam kurikulum yang mengajarkan
pengetahuan, keterampilan ataupun sikap. Menurut Mulyati Ningsih (2011:5)
“model ADDIE adalah model yang dianggap lebih rasional dan lebih lengkap
dibandingkan dengan model lain”. Oleh sebab itu, model ini dapat digunakan
untuk berbagai macam bentuk pengembangan produk seperti model, strategi
pembelajaran, metode pembelajaran, media dan bahan ajar. Salah satu fungsinya
ADIDE yaitu menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur
program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu
sendiri. Model ini menggunakan 5 tahap pengembangan yakni:
1. Deskripsi Hasil Tahap Analys (Analisis)
Kegiatan dalam tahap analisis mencakup dua tahapan, yaitu analisis
kinerja dan analisis kebutuhan.
a. Analisis Kinerja
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui dan mengklarifikasi apakah
masalah kinerja yang dihadapi memerlukan solusi berupa penyelenggaraan
program pembelajaran atau perbaikan manajemen. Contoh masalah kinerja
yang memerlukan solusi berupa penyelenggaraan program pembelajaran
adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan. Hal ini dapat menyebabkan
rendahnya kinerja individu dalam organisasi atau perusahaan. Sedangkan
contoh masalah kinerja yang memerlukan solusi berupa perbaikan kualitas
manajemen, misalnya rendahnya motivasi berprestasi, kejenuhan, atau
kebosanan dalam bekerja. Masalah–masalah ini memerlukan solusi berupa
perbaikan manajemen, misalnya pemberian insentif terhadap prestasi kerja,
rotasi dan promosi, serta penyediaan fasilitas kerja yang memadai.
Materi biologi dikelas XI memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi dan
berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari. Salah satu materi yang cukup
sulit dipahami oleh peserta didik kelas XI adalah materi struktur dan fungsi
jaringan tumbuhan. Hal tersebut dapat diketahui berdasarkan hasil wawancara
dengan guru biologi kelas XI yang menyatakan bahwa peserta didik kurang
memahami materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan karena banyak berisi
materi-materi yang cenderung hafalan dan konsep-konsep yang berisi uraian
yang banyak dengan istilah-istilah latin yang sulit untuk dipahami misalnya,
memahami hubungan struktur dan fungsi dari jaringan tumbuhan dan
memahami bagian-bagian tumbuhan serta anatomi dan fungsi organ-organ
tumbuhan tersebut (Safitri, 2019).
b. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan dengan terlebih dahulu menganalisis
keadaan bahan ajar sebagai informasi utama dalam pembelajaran serta
ketersediaan bahan ajar yang mendukung terlaksananya suatu pembelajaran
dengan melakukan observasi dan penyebaran angket untuk guru dan siswa.
Pada tahap ini akan ditentukan bahan ajar yang perlu dikembangkan untuk
membantu peserta didik belajar. Merupakan langkah yang diperlukan untuk
menentukan kemampuan-kemampuan atau kompetensi yang perlu dipelajari
oleh siswa untuk meningkatkan kinerja atau prestasi belajar. Hal ini dapat
dilakukan apabila program pembelajran dianggap sebagai solusi dari masalah
pembelajaran yang sedang dihadapi.
Berdasarkan hasil analisis kinerja kami ingin mengembangkan perangkat
pembelajaran berupa silabus, RPP, LKPD, Bahan ajar dan media pembelajaran
yang dapat membantu siswa dalam memahami materi struktur dan fungsi
jaringan tumbuhan. Proses pembelajaran dirancang untuk melakukan
pengamatan, khusus pada struktur tumbuhan menggunakan preparat jadi agar
siswa dapat melihat secara langsung struktur tumbuhan itu sendiri melalui
berfikir kritis.

2. Deskripsi Hasil Tahap Design


Tahap perancangan adalah merancang produk yang dikembangkan, dan
merancang instrumen-instrumen yang digunakan untuk menguji kualitas produk.
Dasar-dasar utama merancang produk yakni tujuan dari penggunaan produk,
pengguna produk yang dihasilkan, dan deskripsi dari komponen-komponen
produk serta cara penggunaanya. Produk yang akan dikembangkan adalah
perangkat pembelajaran berupa Silabus, RPP, LKPD, Bahan Ajar dan Media
Pembelajaran materi Kelas XI Semester Ganjil yaitu Struktur dan Fungsi Jaringan
Tumbuhan.
Tahap desain mencakup desain pembelajaran dan desain produk
(Sutirman, 2013: 20):
a. Desain pembelajaran
Desain pembelajaran meliputi penetapan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai (standar kompetensi dan kompetensi dasar), penentuan
sistematika materi, strategi pembelajaran, dan penyusunan alat evaluasi.
1. Tujuan Pembelajaran
Pengembangan perangkat pembelajaran yang dilakukan
oleh peneliti mengacu pada Kurikulum 2013 (K13) mata pelajaran
Biologi kelas XI SMA/MA semester ganjil dengan Kompetensi Inti
ke 3 (KI 3) pada aspek pengetahuan adalah siswa mampu
memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah. KI tersebut dijabarkan dalam salah satu
Kompetensi Dasar (KD 3.3) menganalisis keterkaitan antara
struktur jaringan dan fungsi organ tumbuhan.
2. Penentuan Sistematika
Materi Sistematika penyajian materi yang akan ditampilkan
pada perangkat adalah materi struktur dan fungsi jaringan
tumbuhan yang dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan, materi
yang diajarkan terdiri atas Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan,
struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan untuk pertemuan
pertama dan pertemuan kedua yaitu Sifat totipotensi dan kultur
jaringan.
3. Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran yang digunakan adalah dengan model
pembelajaran discovery learning untuk pertemuan pertama dan
pertemuan kedua model pembelajaran inkuiri. Pada pertemuan
pertama siswa akan melakukan pengamatan struktur jaringan
tumbuhan menggunaan mikroskop.
4. Penyusunan Alat Evaluasi
Evaluasi yang digunakan pada akhir pembelajaran bertujuan
untuk mengetahui pengetahuan siswa terhadap materi yang
diajarkan dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
penggunaan perangkat yang sudah dikembangkan terhadap nilai
akhir siswa. Evaluasi yang dilakukan dengan memberikan soal-soal
kepada siswa tentang materi struktur dan fungsi jaringan
tumbuhan.
b. Desain produk
Pada tahapan ini peneliti akan mendesain perangkat yang akan
dikembangkan. Pada pengembangan perangkat pembelajaran ini kami
menggunakan Microsoft word dalam pembuatan Silabus, Rancangan
Perencanaan Pembelajaran (RPP), Bahan Ajar, Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) dan Alat Evaluasi. Selain itu, juga menggunakan aplikasi
Kinemaster dalam pembuatan Media Pembelajaran yang berupa AVA.
Pada perangkat pembelajaran terdapat bagian-bagian seperti:
1. Silabus
a. Identitas silabus
b. Kompetensi Inti
c. Kompetensi Dasar
d. Materi Pembelajaran
e. Kegiatan Pembelajaran
2. Rancangan Perencanaan Pembelajaran (RPP)
a. Identitas RPP
b. Kompetensi Inti
c. Kompetensi Dasar
d. Indikator
e. Materi Pembelajaran
f. Model, Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran
g. Media Pembelajaran
h. Sumber Belajar
i. Langkah-Langkah Pembelajaran
j. Penilaian
3. Bahan Ajar
a. Sampul Depan
b. Daftar Isi
c. Kompetensi Inti
d. Kompetensi Dasar
e. Indikator Pembelajaran
f. Peta Konsep Materi
g. Pendahuluan Materi
h. Sifat Totipotensi dan kultur Jaringan
i. Jenis-jenis Jaringan Tumbuhan
4. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
a. Indentitas Peserta Didik
b. Petunjuk Penggunaan
c. Indikator Pembelajaran
d. Pokok Materi
e. Alat dan Bahan
f. Tugas
5. Media Pembelajaran

6. Alat Evaluasi
a. Judul
b. Identitas
c. Soal

Tabel 1. Desain Perangkat yang akan Dikembangkan


1. Silabus
2. Rancangan Perencanaan
(masukan gambar aaja kah)

7. Deskripsi Hasil Tahap Development (pengembangan)


Produk yang dikembangkan berupa Silabus, RPP, LKPD, Bahan Ajar dan
Media Pembelajaran. Pengembangan produk berdasarkan rancangan atau
kerangka produk yang telah disusun pada tahap perancangan. Perangkat
pembelajaran yang telah dikembangkan, kemudian di validasi oleh dosen ahli atau
validator dengan menggunakan instrumen-instrumen yang telah tervalidasi
sebelumnya. Kegiatan validasi produk yang dihasilkan bertujuan untuk
mengetahui kelayakan dan kualitas produk yang dihasilkan dalam aspek kevalidan
sebelum diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran. Selanjutnya dilakukan
perbaikan atau revisi terhadap produk perangkat pembelajaran yang dihasilkan
sesuai masukan dan arahan dari validator.
8. Deskripsi Hasil Tahap Implementation (implementasi)
Implementasi merupakan langkah nyata untuk menerapkan apa yang sudah
dikembangkan sebelumnya. Hasil dari pengembangan akan dipasang dan
dikendalikan sesuai peran dan fungsinya agar bisa diimplementasikan (Tung,
2017: 65).
Untuk menguji apakah produk yang dihasilkan layak dan memiliki
keunggulan sehingga bermanfaat dalam pembelajaran dan pendidikan maka
dibutuhkan pengujian produk akhir. Tidak ada lagi penyempurnaan atau revisi
terhadap produk akhir yang di uji cobakan kepada siswa karena produk tersebut
telah dipandang sempurna setelah melewati tahap validasi. Pada tahap
implementasi produk akhir di uji cobakan kepada subjek penelitian. Uji coba
bertujuan untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifan produk pembelajaran
yang dihasilkan.
Perangkat pembelajaran berupa Silabus, RPP, LKPD, Bahan ajar dan
Media ini ditujukan untuk siswa kelas XI IPA maka implementasi akan dilakukan
pada siswa SMA/MA kelas XI IPA. Sifat dari implementasi ini berupa uji coba
untuk mengetahui kelayakan dengan melihat tanggapan dan penilaian siswa
setelah menggunakan perangkat pembelajaran ini ditinjau dari beberapa aspek
serta untuk mengetahui perbedaan nilai pada aspek kognitif antara sebelum dan
sesudah menggunakan perangkat pembelajaran. Hasil dari uji coba akan masuk ke
tahap selanjutnya.
9. Deskripsi Hasil Tahap Evaluation (evaluasi)
Pada tahap evaluasi, peneliti mengevalusi perangkat pembelajaran yang
dikembangkan dengan melakukan analisis data menggunakan data hasi uji coba
yang telah dilakukan. Tujuan pelaksanaan analisis data untuk mengetahui apakah
produk yang dihasilkan sesuai dengan kriteria dan tujuan dari pengembangan
perangkat pembelajaran, jika produk yang dihasilkan belum mencapai tujuan
maka dilakukan revisi terhadap produk yang dihasilkan dan mengulangi tahap
penelitian pengembangan mulai dari tahap analisis. Selama kegiatan uji coba
berlangsung terdapat beberapa saran dan masukan dari siswa maupun guru terkait
perangkat yang sudah dikembangkan.

Anda mungkin juga menyukai