Anda di halaman 1dari 13

perpustakaan.uns.ac.

id 37
digilib.uns.ac.id

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian dan
pengembangan (Research and Development). Endang Mulyatiningsih (2012)
memberikan pengertian mengenai penelitian dan pengembangan, yaitu
bertujuan untuk menghasilkan produk baru melalui proses pengembangan.
Sedangkan Sugiyono (2013) menjelaskan bahwa metode penelitian dan
pengembangan adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian pengembangan
lebih diarahkan pada upaya untuk menghasilkan produk tertentu kemudian diuji
kefektifannya sehingga siap digunakan secara nyata di lapangan. Produk yang
dihasilkan pada penelitian ini adalah media pembelajaran berbasis prezi.

Desain pengembangan yang digunakan ialah model desain


pengembangan Stephen M. Alessi & Stanley R. Trollip (2001) yang spesifik
dan rinci untuk pengembangan multimedia. Desain pengembangan ini memuat
tiga atribut, yaitu standards, ongoing evaluation, dan project management; serta
memuat tiga fase, yaitu planning, design, dan development. Atribut-atribut
tersebut ialah prinsip yang harus diterapkan pada keseluruhan proses desain dan
pengembangan dan merupakan dasar bagi proyek yang baik (Alessi&Trollip,
2001).
B. Prosedur Penelitian
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sukoharjo yang beralamat
di Jl. Pemuda 02 Sukoharjo dan juga di SMA Negeri 3 Sukoharjo yang beralamat
di Jl. Jenderal Sudirman 197 Gayam Sukoharjo. Penelitian ini dilaksanakan
secara bertahap yang meliputi tahap persiapan pada bulan Januari – Maret 2018.
Tahap pelaksanaan sampai tahap pelaporan pada bulan April - Juni 2018.

commit to user

37
perpustakaan.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id

2. Subjek Penelitian
Pada penelitian pengembangan ini akan dilakukan tiga tahap uji coba,
yaitu uji coba satu-satu berjumlah 2-3 siswa, uji coba kelompok kecil
berjumlah 8-20 orang, dan uji lapangan yang terdiri dari 15-30 orang (Atwi
Suparman, 1997). Subjek uji coba yang terlibat adalah dua ahli media, tiga
ahli materi, 3 orang siswa pada uji coba perorangan, 9 siswa pada uji coba
kelompok kecil, dan 22 siswa pada uji coba lapangan. Sedangkan objek uji
coba yang diteliti adalah kualitas media pembelajaran yang meliputi aspek
pembelajaran, aspek rekayasa media dan aspek komunikasi visual serta
motivasi belajar.

3. Alur Prosedur Penelitian


Prosedur penelitian ini didasarkan pada desain yang dikembangkan oleh
peneliti melalui model Alessi&Trollip (2001) yaitu terdiri dari tiga tahap, yaitu
perencanaan (planning), perancangan (design), dan pengembangan
(development). Prosedur penelitian yang dimaksud yaitu :
a. Tahap Perencanaan (Planning)
Tahap awal dalam proses pengembangan media pembelajaran
berbasis prezi adalah perencanaan. Perencanaan yang matang dan bijaksana
menjadikan pengembangan lebih mudah. Adapun tahap-tahap yang
dilakukan dalam perencanaan ini adalah:
1) Menentukan Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup materi yang akan dimasukkan ke dalam media
ditentukan dengan melibatkan sasaran dalam hal ini adalah siswa IPS
yang belajar materi konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaiannya
pada mata pelajaran sosiologi.
2) Identifikasi karakteristik siswa
Identifikasi ini dilakukan untuk memastikan bahwa media
pembelajaran berbasis prezi ini dibutuhkan oleh siswa kelas XI IPS di
SMAN 1 sukoharjo. Identifikasi dilakukan dengan melakukan analisis
kebutuhan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id

3) Menentukan batasan
Batasan yang ditentukan terdiri dari batasan materi yang hanya
berfokus pada materi konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaiannya
saja serta batasan gambar dan video yang digunakan untuk menjelaskan
materi yang dimasukkan kedalam media.
4) Menentukan dan mengumpulkan sumber
Penentuan sumber dan perangkat produksi ditentukan berdasarkan
keperluan selama produksi media.
b. Tahapan Perancangan (Design)
Tahapan desain adalah tahapan yang berhubungan dengan desain
pembuatan media pembelajaran berbasis prezi dan menentukan bagaimana
pengguna akan berinteraksi. Tahap ini terdiri atas lima langkah yaitu:
1) Mengembangkan ide
Pada langkah ini mengembangkan ide awal dari sebuah media
pembelajaran yaitu mengidentifikasi kurikulum pembelajaran dan SK
KD materi konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaiannya untuk
membuat indikator.
2) Melakukan analisis konsep dan tugas
Analisis konsep dilakukan untuk melihat yang mana saja teori-teori
konsep yang relevan dan yang tidak relevan. Sedangkan analisis tugas
dimaksudkan untuk menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan agar
pembelajaran materi konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaiannya
dapat berhasil.
3) Membuat flowchart
Flowchart dibuat untuk menunjukkan gambaran struktur dan urutan
program.
4) Membuat storyboard
Storyboard dirancang dan dibuat secara rinci.
c. Pengembangan (Development)
Tahap terakhir adalah pengembangan media sebagai implementasi
commit
dari perencanaan dan desain to user
yang telah dibuat. Berikut langkah-langkahnya:
perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id

1) Produksi media
Media diproduksi dengan membuat komponen-komponen media
diantaranya teks materi, membuat gambar, membuat video yang
kemudian digabungkan untuk menghasilkan program media
pembelajaran
2) Alpha Test
Alpha test dilakukan untuk memvalidasi media yang sudah diproduksi
dengan melibatkan ahli media dan ahli materi, juga bisa dilakukan oleh
pihak-pihak yang mempunyai kompetensi untuk melakukan validasi
terhadap produk yang telah dibuat .
3) Revisi
Hasil alpha test menjadi acuan dalam tahapan revisi ini. Revisi
disesuaikan dengan tanggapan validator pada alpha test.
4) Beta test
Beta test adalah tes yang dilakukan dengan skala besar dan sepenuhnya
terhadap media oleh pengguna media dalam hal ini adalah siswa.
5) Revisi akhir
Setelah beta test dilakukan revisi akhir dan kemudian dihasilkan produk
media yang diinginkan.
6) Validasi.
Validasi di sini berbeda dengan validasi pada pembahasan sebelumnya.
Validasi pada bagian ini merujuk pada istilah uji pelaksanaan yaitu atau
disebut sebagai tahap implementasi. Artinya pada tahapan ini produk
telah matang dan siap untuk dilakukan uji pelaksanaan untuk
mendapatkan data efektivitas produk.
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini mencakup data kualitatif dan
kuantitatif, yaitu:

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id

a. Data kualitatif merupakan data tentang proses pengembangan media


pembelajaran berbasis prezi berupa kritik dan saran dari ahli media dan
ahli materi.
b. Data kuantitatif merupakan data pokok dalam penelitian yang berupa
data penilaian tentang media pembelajaran berbasis prezi dari ahli
materi, ahli media, dan siswa SMA dalam kuesioner.
D. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner (angket). Menurut Sugiyono (2013) angket merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Angket kelayakan
media pembelajaran berbasis prezi menggunakan skala Likert dengan lima
alternatif jawaban yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang baik, sangat kurang
baik (Sugiyono: 2013). Selanjutnya supaya diperoleh data kuantitatif, maka
kelima alternatif jawaban diberi skor yaitu sangat baik = 5, baik = 4, cukup = 3,
kurang baik = 2, sangat kurang baik = 1.
Instrumen penelitian digunakan untuk mendapatkan informasi dan
pengumpulan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
instrumen alpha test dan instrumen beta test.

1. Instrumen Alpha test


Instrumen alpha test merupakan instrumen yang digunakan untuk
mendapatkan data mengenai penilaian produk yang telah dikembangkan
oleh para ahli. Model instrumen alpha test mengikuti lembar evaluasi dari
Alessi & Trollip (2001). Pada lembar instrumen alpha test ada dua pilihan
yang harus dipilih, apabila materi atau media dapat diterima maka kolom
komentar dikosongkan, namun apabila materi atau media perlu perubahan
maka kolom komentar diisi dengan masukkan untuk perubahan
(Alessi&Trollip, 2001). Berikut ini kisi-kisi dari alpha test materi maupun
media:

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id

Tabel 3.1 Aspek Penilaian Materi oleh Ahli Materi

No Aspek No.
Pernyataan
Aspek Pembelajaran
1 Kesesuaian materi 1,2,3
2 Interaktivitas siswa dengan media 4
3 Penumbuhan motivasi belajar 5
4 Aktualitas 6
5 Kelengkapan 7,8
6 Kualitas bahan 9,10
7 Kedalaman soal 11
8 Kemudahan untuk dipahami 12,13
9 Sistematis 14
10 Kejelasan 15,16
11 Ketepatan evaluasi 17,18,19
12 Pemberian umpan balik 20
Sumber: Aspek dan kriteria penilaian media pembelajaran (Romi
Satria Wahono, 2006) dengan modifikasi peneliti
Tabel 3.2. Aspek Penilaian Media oleh Ahli Media

No Aspek No.
Pertanyaan
Aspek Rekayasa Media
1 Efisien 1,2
2 Mudah dikelola (maintenable) 3
3 Mudah digunakan (usabilitas) 4
4 Dokumentasi 5,6
5 Dapat dimanfaatkan kembali (reusable) 7
Aspek Komunikasi Visual
6 Komunikatif 8
7 Sederhana 9
8 Tipografi (huruf dan susunannya) 10, 11, 12
9 Gambar 13,14,15
10 Tata letak 16
11 Warna commit to user 17, 18
perpustakaan.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id

12 Desain 19, 20
Sumber: Aspek dan kriteria penilaian media pembelajaran (Romi
Satria Wahono, 2006) dengan modifikasi peneliti
2. Instrumen Beta Test
Instrumen beta test berupa angket respon siswa dengan pertanyaan tertutup
dan menggunakan skala Likert. Skala likert yang digunakan berbentuk
rating-scale dengan model lima pilihan (skala lima) yaitu Sangat Setuju
(SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak
Setuju (STS) (Widoyoko, 2014).

Tabel 3.3. Aspek Penilaian oleh Siswa

No Aspek No.
Pertanyaan
Aspek Pembelajaran
1 Kesesuaian materi 1
2 Penumbuhan motivasi belajar 2
3 Kelengkapan 3
4 Kemudahan untuk dipahami 4
5 Kejelasan 5
6 Ketepatan evaluasi 6
Aspek Rekayasa Media
7 Mudah dikelola (maintenable) 7
8 Mudah digunakan (usabilitas) 8
9 Dokumentasi 9, 10
Aspek Komunikasi Visual
10 Komunikatif 11
11 Sederhana 12
12 Tipografi (huruf dan susunannya) 13, 14, 15
13 Gambar 16
14 Tata letak 17
15 Warna 18, 19
16 Desain 20, 21
Sumber: Aspek dan kriteria penilaian media pembelajaran (Romi
Satria Wahono, 2006) dengan modifikasi peneliti
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id

Skala pengukuran angket motivasi ini menggunakan skala Likert.


Angket ini diberikan dengan lima alternatif jawaban, yaitu alternatif
jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju
(TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS) (Suharsimi Arikunto, 2010)

Tabel 3.4. Aspek Motivasi Siswa

No Aspek No Soal
1 Tekun mengerjakan tugas 1,2
2 Ulet menghadapi kesulitan 3*,4
3 Memiliki minat terhadap pelajaran 5,6,7,8
4 Lebih senang bekerja mandiri 9,10
5 Cepat bosan pada tugas-tugas rutin 11,12
6 Dapat mempertahankan pendapat 13, 14, 15
7 Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini 16*, 17
8 Senang mencari dan memecahkan masalah soal 18, 19, 20
Jumlah 20
Keterangan : * Pertanyaan Negatif
Sumber: Indikator motivasi (Sardiman A.M., 2012)
dengan modifikasi peneliti
Skala pengukuran kuesioner motivasi ini memberikan lima alternative
jawaban yaitu sangat setuju skor 5, setuju skor 4, kurang setuju skor 3, tidak
setuju skor 2, dan sangat tidak setuju skor 1. Penskoran butir pernyataan
tertutup ini dilakukan sesuai dengan pedoman penskoran yang dinyatakan
dalam tabel berikut.

Tabel 3.5 Penskoran Tiap Butir Kuesioner Motivasi Belajar

Skor untuk Pernyataan


Alternatif Jawaban
Pernyataan Positif (+) Pernyataan Negatif (-)
Sangat Setuju 5 1
Setuju 4 2
Kurang Setuju 3 3
Tidak Setuju 2 4
Sangat Tidak Setuju commit1 to user 5
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id

E. Uji Coba Produk


Uji coba produk dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kelayakan produk yang dikembangkan serta mengetahui pendapat siswa
terhadap media yang dikembangkan dari aspek motivasi. Produk yang
dikembangkan diujicobakan kepada siswa yang menjadi subjek penelitian.
Uji coba produk ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Validasi
Sebelum diujicobakan pada siswa, produk yang telah dikembangkan
terlebih dahulu divalidasi oleh ahli materi dan ahli media. Pada tahap
validasi ini, ahli materi memberikan penilaian, komentar, dan saran
terhadap produk dari aspek pembelajaran. Ahli media memberikan
penilaian, komentar, dan saran terhadap produk dari aspek rekayasa
media dan aspek komunikasi visual.
2. Uji Coba Perorangan (One To One Trying Out)

Tujuan uji coba perorangan adalah untuk memperoleh bukti-bukti


empiris tentang kelayakan produk awal secara terbatas. Dalam uji coba
perorangan, penekanannya lebih pada faktor proses daripada hasil
belajar. Semua data yang diperoleh pada tahap ini terdiri dari penilaian,
komentar, hasil pengamatan, dan saran siswa yang selanjutnya disusun
dan dianalisis untuk merevisi produk.

3. Uji Coba Kelompok Kecil (Small Group Tryout)


Setelah dilakukan analisis dan revisi berdasarkan penilaian siswa pada
uji coba perorangan kemudian dilakukan uji coba kelompok kecil. Uji
coba kelompok kecil dimaksudkan untuk mengidentifikasi
permasalahan awal yang terjadi ketika media pembelajaran digunakan.
Melalui uji coba ini diharapkan saat uji coba lapangan tidak ditemukan
permasalahan yang mendasar yang dapat mengganggu proses
pembelajaran jika produk digunakan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id

4. Uji Coba Lapangan (Field Tryout)


Tujuan uji coba lapangan adalah untuk menentukan apakah produk
yang dihasilkan sudah memiliki kelayakan, baik dilihat dari aspek
pembelajaran, rekayasa media, maupun komunikasi visual sehingga
dihasilkan produk akhir yang layak digunakan dalam pembelajaran
akuntansi.
F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari ahli materi, ahli media, uji coba kelompok
kecil, dan uji coba lapangan melalui lembar angket kemudian dianalisis
menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Teknik
analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mengolah data berbentuk kata-
kata dari hasil validasi ahli materi guru, ahli media, dan siswa. Teknik analisis
deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengolah data berbentuk angka (skor)
yang diperoleh melalui angket. Hal ini untuk mengetahui kelayakan media
pembelajaran berbasis prezi.

1. Analisis Data Penilaian Kelayakan Media Pembelajaran


Untuk menganalisis data tentang kelayakan media pembelajaran berbasis
prezi dilakukan dengan mengubah penilaian kualitatif menjadi kuantitatif
dengan ketentuan:

Tabel 3.6 Aturan Pemberian Skor Validasi Ahli Materi dan Ahli Media

Klasifikasi Skor

Sangat Baik 5

Baik 4

Cukup 3

Kurang Baik 2

Sangat Kurang Baik 1

Sumber: Sugiyono (2013) dengan modifikasi peneliti

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id

2. Analisis Data Angket Motivasi Belajar


Data peningkatan motivasi belajar siswa diperoleh dari hasil angket
motivasi belajar dari dua kelas, yakni kelas yang menggunakan media
pembelajaran berbasis prezi (kelas eksperimen) dan kelas yang tidak
menggunakan media pembelajaran berbasis prezi (kelas kontrol). Adapun
untuk menganalisis data peningkatan motivasi belajar siswa dilakukan
dengan t test jenis independent sample t test dengan bantuan program SPSS.
Wahyu Widhiarso (2016) mengemukakan ada beberapa syarat yang
harus dipenuhi dalam pengujian independent sample t test dalam statistik
parametrik. Syarat tersebut yaitu:
a. Data berdistribusi normal (dilakukan uji normalitas)
Sugiyono dan Agus Susanto (2015) mengungkapkan, untuk
melakukan uji normalitas bisa menggunakan jenis uji Kolmogorov
Smirnov (KS). Kriteria yang digunakan adalah apabila hasil perhitungan
KS dengan dua sisi lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal.
b. Data homogen (dilakukan uji homogenitas)
Syarat ini bisa tidak dipenuhi karena apabila data pada hasil
olah uji independent sample t test dengan SPSS tidak homogen maka
dapat menggunakan data pada baris equal variances not assumed
untuk mengetahui besarnya t hitung.

Analisis data peningkatan motivasi belajar siswa dilakukan


dengan cara:

1) Pengumpulan data hasil skor masing-masing siswa dari angket


motivasi sebelum dan sesudah pembelajaran baik di kelas
eksperimen maupun di kelas kontrol. Adapun kriteria penskoran
item pada angket motivasi dapat dilihat pada tabel berikut.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 48
digilib.uns.ac.id

Tabel 3.7 Kriteria Penskoran Item pada Angket Motivasi Belajar

Skor
Kriteria Pertanyaan Pertanyaan
Positif Negatif
Sangat Setuju 5 1
Setuju 4 2
Kurang Setuju 3 3
Tidak Setuju 2 4
Sangat Tidak Setuju 1 5
Sumber: Sugiyono (2013) dengan modifikasi peneliti

2) Perhitungan data menggunakan independent sample t-test


berdasarkan Purwanto (2011) adalah sebagai berikut:

Keterangan:
𝑡 = nilai t hitung
𝑋̅ 1 = Rata-rata kelompok 1 (kelas eksperimen)
𝑋̅ 2 = Rata-rata kelompok 2 (kelas kontrol)
𝑆1 2 = Varian kelompok 1 (kelas eksperimen)
𝑆2 2 = Varian kelompok 2 (kelas kontrol)
𝑛1 = Jumlah sampel kelompok 1 (kelas eksperimen)
𝑛2 = Jumlah sampel kelompok 2 (kelas kontrol)

3) Untuk membandingkan nilai t hitung dengan t tabel, terlebih dahulu


harus ditentukan nilai df (degree of fredom). Untuk independent
sample t-test df=N-2. Dari penentuan tersebut, baru dilakukan
perbandingan terhadap hasil t hitung dengan t tabel.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 49
digilib.uns.ac.id

4) Interpretasi
Interpretasi dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Apabila t hitung >t tabel maka terdapat perbedaan signifikan.
Dengan demikian, media pembelajaran berbasis prezi efektif
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa (H1).
b) Apabila t hitung < t tabel maka tidak terdapat perbedaan
signifikan. Dengan demikian, media pembelajaran berbasis
prezi tidak dapat meningkatkan motivasi belajar siswa (H0).
5) Data mengenai peningkatan motivasi belajar selanjutnya dihitung
dengan mengukur persentase motivasi belajar siswa (Sugiyono:
2013) yaitu:
a) Menjumlahkan skor untuk masing-masing aspek motivasi
b) Menghitung skor motivasi siswa setiap aspek dengan rumus:

skor motivasi belajar


% skor motivasi belajar = X 100%
skor maksimal

commit to user

Anda mungkin juga menyukai