METODE PENELITIAN
and Development) yang mengacu pada teori Borg and Gall. Metode penelitian dan
diuji, direvisi dan diuji kembali sampai ditemukan instrumen akhir yang dianggap
sempurna.
28
29
Dari 10 langkah penelitian, penelitian ini berhenti pada tahap yang ketujuh
yaitu revisi produk karena penelitian ini hanya digunakan untuk penelitian
tepat bagi dirinya berdasarkan kondisi khusus yang dihadapi dalam proses
adalah media pembelajaran yang ada di sekolah. Media pembelajaran adalah alat
pembelajaran. Media di Sekolah Dasar hanya fokus pada satu materi pelajaran,
sehingga media ini belum mendukung untuk pembelajaran tematik. Media yang
baik adalah media yang dapat memberikan pengalaman bermakna untuk perserta
didik serta media yang dapat digunakan peserta didik secara mandiri/individual.
mengumpulkan informasi dan data sebagai bahan untuk perencanaan produk yang
tematik, media yang digunakan dalam proses pembelajaran, dan media yang tepat
membuat desain produk yang akan dikembangkan. Produk yang dihasilkan dalam
2014:300). Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa media tiga
Menyusun rancangan
pembuatan media
Membuat media
pembelajaran yang menarik
melakukan wawancara dengan guru kelas IV Sekolah Dasar dan observasi untuk
sehinga dapat menentukan media apa yang akan dikembangkan. Kedua, setelah
KD, dan materi yang sesuai dengan pembelajaran apakah materi tersebut
membutuhkan adanya media atau tidak, sehingga media yang akan dikembangkan
dapat berfungsi dengan baik. Ketiga, menentukan jenis media yang sesuai,
pemilihan jenis media perlu dilakukan agar materi yang akan disampaikan melalui
32
media ini dapat diterima oleh peserta didik. Keempat, setelah menentukan jenis
pembuatan media dan cara kerja media. Kelima, tahap terakhir adalah membuat
media yang dapat menarik perhatian peserta didik dan dapat difungsikan dengan
kayu jati belanda, setiap sisinya memiliki tingkatan yang dapat dilepas pasang dan
memahami usaha yang harus dilakukan untuk meraih cita-cita serta menentukan
manfaat dari keberagaman individu. Media ini juga terdapat puzzle matematika,
potongan dari setiap puzzle berbentuk macam-macam bangun datar berguna untuk
mempermudah peserta didik untuk menentukan bangun datar yang memiliki sudu
sudut
siku-siku.
rasional, guna melihat apakah lebih efektif dari yang lama atau tidak (Sugiyono,
beberapa pakar atau para ahli yang sudah berpengalaman dibidangnya untuk
menilai kelemahan dan kekuatan desain produk ini. Penilaian serta saran para ahli
dikembangkan.
33
Validasi desain terdiri dari ahli media pembelajaran, ahli materi, dan ahli
Sekolah Dasar. Guru kelas IV Sekolah Dasar ditunjuk sebagai ahli pembelajaran
tematik karena guru kelas lebih memahami karateristik peserta didik. Penilaian
dan saran yang diberikan baik kelebihan maupun kelemahan dari produk yang
perbaikan desain media piramida cerdas agar dapat menghasilkan produk yang
dan materi mendapat predikat baik maka tidak membutuhkan revisi atau dikatakan
valid dan desain produk tersebut dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya, yaitu uji
coba produk.
Uji coba produk dilakukan setelah melakukan revisi atau perbaikan desain
media pembelajaran dapat langsung diuji coba, setelah divalidasi dan direvisi oleh
efektivitas dan kelayakan produk yang dikembangkan. Uji coba kelompok kecil
Malang dengan karateristik peserta didik yang berbeda-beda. Selama uji coba
ketika media digunakan. Selanjutnya uji coba kelompok besar dengan jumlah 33
peserta didik. Pada saat akhir uji coba kelompok kecil maupun kelompok besar,
peserta didik diberikan angket untuk mengetahui respon peserta didik terhadap
Revisi dilakukan apabila setelah melakukan uji coba kelompok kecil dan
cerdas adalah data kualitatif dan kuatitatif. Data kualitatif diperoleh dari kritik,
saran, tanggapan dan masukan-masukan dari ahli media pembelajaran, ahli materi,
dari hasil penelitian ahli media pembelajaran, ahli materi, ahli pembelajaran
Sekolah Dasar melalui angket penilaian pada saat uji coba. Penilaian beberapa
para ahli yaitu berupa lembar penilaian angket media dan penilaian dari peserta
Desain uji coba produk yang dilakukan adalah validasi uji coba produk
dikembangkan. Validasi uji coba produk dilakukan oleh validator dengan mengisi
angket validasi untuk menilai produk media yang telah dikembangkan, agar
peneliti memperoleh informasi atau data secara kualitatif dan kuantitatif. Desain
uji coba produk dilakukan dalam uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok
terdiri dari dosen ahli media pembelajaran, dosen ahli materi, dan ahli
pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar. Penjelasan subjek validasi pada uji
Malang kelas IV dengan jumlah 4 peserta didik dengan karateristik yang berbeda-
beda. Uji coba produk kelompok kecil untuk mengetahui kelayakan media ketika
digunakan. Pada akhir uji coba peserta didik diberikan angket untuk mengetahui
kelas IV dengan jumlah 33 anak diambil dari sisa peserta didik yang belum
mengikuti uji coba pada kelompok kecil. Peserta didik yang mengikuti uji coba
kelompok kecil tidak dapat lagi mengikuti uji coba pada kelompok besar. Peserta
didik pada uji coba kelompok besar tetap diberikan angket untuk mengetahui
3.5.1 Wawancara
tematik saat ini, dan media yang tepat untuk pembelajaran tematik.
dari para ahli dan respon peserta didik terhadap media yang dikembangkan. Hasil
dan sebagai panduan dalam merevisi produk untuk menghasilkan produk yang
lebih baik dan valid. Sasaran angket ditujukan kepada ahli media pembelajaran,
ahli materi, ahli pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar, dan angket respon
3.5.3 Observasi
pada orang, tetapi juga pada objek-objek alam yang lain (Sugiyono, 2013:203).
nonpartisipan yang dimana peneliti tidak terlibat dalam proses pembelajaran dan
3.5.4 Dokumentasi
Tlogomas 1 Malang.
yang harus dilakukan dengan kecermatan dan ketelitian. Oleh karena itu, data
yang diperoleh harus valid. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapang, dan
dengan teknik analisis data yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Teknik
cerdas ini adalah dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis
kuantitatif.
informasi-informasi dari data kualitatif yang berupa tanggapan, kritik, dan saran
perbaikan yang terdapat pada angket. Hasil analisis data digunakan sebagai upaya
Data yang dianalisis diantaranya adalah data collection (pengumpulan data), data
media pembelajaran piramida cerdas dan aktivitas yang dilakukan oleh peserta
didik, baik faktor pendukung, penghambat, dan kesulitan saat proses pembelajaran
berlangsung.
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak
perlu. Data yang sudah terkumpul melalui observasi kemudian dirangkum untuk
bentuk tabel dan penjelasan yang bersifat deskriptif. Hal ini untuk memudahkan
dalam memahami apa yang terjadi dan untuk merencanakan kegiatan selanjutnya.
Peneliti menyajikan data deskriptif dari hasil angket dan lembar observasi.
40
Pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan dari data yang diperoleh dari
penelitian kualitatif adalah jawaban dari rumusan masalah atau merupakan temuan
baru yang sebelumnya belum pernah ada. Kesimpulan berupa data tentang
Dasar.
diberikan validator terhadap produk media piramida cerdas. Data dari angket akan
diberikan kepada para ahli sebagai validator dan respon peserta didik, yaitu
sebagai berikut:
Pada pengembangan media piramida cerdas ini validitas bertujuan untuk menguji
berdasarkan KI/KD. Apakah media pembelajaran layak atau tidak, sehingga dapat
Jawaban dari angket validasi ahli menggunakan skala likert, variabel yang
diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Skala likert yang digunakan terdiri
dari lima katagori yang disajikan pada tabel 3.2 sebagai berikut:
41
Uji angket validasi ahli pada media piramida cerdas dalam pembelajaran
tematik dapat dilakukan dengan membandingkan jumlah skor yang diberikan oleh
validator (ΣR) dengan jumlah skor ideal yang telah ditetapkan dalam angket
P= x100%
Keterangan:
P = Persentase skor
∑R = Jumlah jawaban yang diberikan oleh responden atau validator
N = Jumlah skor maksimal/ideal
Kriteria validasi dan kualifikasi yang digunakan dalam validasi
pengembangan media disajikan pada tabel 3.3, yaitu sebagai berikut:
sangat baik oleh para ahli dan guru jika memperoleh skor ≥ 81% dan ≥ 61%.
Data yang diperoleh dari hasil angket respon peserta didik kemudian
angket skala Guttman yang digunakan terdiri dari dua katagori yang dibuat dalam
bentuk pilihan ganda atau bentuk checklist ( √ ) yang disajikan pada tabel 3.4
3.4,
sebagai berikut:
Keterangan:
P = Presentase skor
didik apabila presentase yang diperoleh dari angket respon peserta didik lebih dari
(≥) 61%. Dengan demikian, media piramida cerdas dapat dikatakan layak