Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN TUGAS (TERM OF REFERENCE)

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 6 (KODE MK) / TA. 2019-2020

Judul Proyek: Fasilitas Olah Raga Rekreatif (Recreation Sport Facilities)


Waktu: 14 minggu

Tanggal penting
Fase 1:
Proposal desain
Data
Analisis
Programming
Konsep
Transformasi desain
Pengumpulan pekerjaan Minggu 7
Presentasi Jadwal UTS
Fase 2: Pra rancangan (preliminary design)
Fase 3: Pengembangan desain ( design development)
Pengumpulan final /dok Minggu 14
Presentasi final Jadwal UAS

Ringkasan proyek
Perkembangan kota Yogyakarta yang semakin meluas diikuti oleh penyebaran klaster-klaster hunian
kelas menengah di kawasan sekitara sub urban. Lokasi-lokasi permukiman baru ini cenderung semakin
membentuk interaksi sosial yang terisolasi dari lingkungan perkampungan warga lokal. Kebutuhan ruang
bersama antara warga semakin dibutuhkan untuk menciptakan interaksi sosial (community hub) yang
sehat baik secara jasmani maupun rohani.

Untuk mencapai tujuan di atas dibutuhkan suatu tipe ruang publik yang merupakan kombinasi kegiatan
rekreatif serta olahraga populer yang dapat melibatkan semua masyarakat dari berbagai umur; anak-
anak hingga lanjut usia yang diistilahkan dengan “Fasilitas Olahraga Rerkreatif” (Recreational Sports
Facilities). Keberadaan fasilitas publik ini diharapkan dapat mempromosikan atau mengangkat budaya
olahraga kepada masyarakat, memperkaya aktifitas sosial di lingkungan masyarakat, serta menjadi
tempat mengembangkan bakat atletik anak-anak sejak dini dalam bentuk pelatihan dan edukasi.

Olahraga rekreatif adalah kegiatan yang tujuan utamanya adalah partisipasi. Tujuan yang paling
menonjol dalam olahraga rekreatif adalah untuk peningkatan kebugaran fisik, kesenangan, dan
keterlibatan sosial. Olah raga rekreasional biasanya tidak terlalu membuat stres, baik secara fisik
maupun mental para peserta.

Kata kunci: olahraga, edukatif, rekreatif, community hub.


Tujuan proyek
1. Mengekplorasi hubungan antara ruang aktifitas olahraga dengan ruang sosial serta
hubungannya dengan lingkungan sekitar sebagai pendekatan dalam mencapai kemunculan
arsitektur.
2. Mengembangkan sebuah pemahaman berlapis dari berbagai konteks isu untuk membuat
strategi desain
3. Menekankan perencanaan blok bangunan bersama-sama dengan ruang luar dalam menciptakan
ruang yang dinamis.

Capaian pembelajaran
1. Mendesain dan menciptakan ruang arsitektur dengan pertimbangan konteks alam dan konteks
lingkungan binaan sekitar yang berdampak terhadap pengalaman pengguna.
2. Menghasilkan gambar 2d dan 3d permodelan dan presentasi verbal untuk mengkomunikasikan
dan memvisualisasikan desain arsitektur.

Program kebutuhan ruang


Fungsi Fasilitas Olahraga Rekreatif dan Edukasi
(Recreational and educational Sport Facilities)
Lokasi Tapak Urban, Sub urban, lingkungan permukiman
Luas Tapak 8000 m2 – 12.000 m2
Ketinggian bangunan Merujuk peraturan setempat
Luas bangunan Menyesuaikan kebutuhan program ruang
Kebutuhan ruang dan fasilitas a. Lapangan olahraga / training:
Sepak bola, bola voli, bulu tangkis, bola basket, tenis, skate board )*
b. Fasilitas:
 Kolam renang dalam (indoor),
 Kolam renang luar (outdoor),
 Klub fitnes,
 Ruang latihan berkelompok (r. training),
 Joging trek,
 Ruang pertemuan serbaguna,
 R. Loker, r. ganti, r. bilas
 Administrasi (kantor), pengelola umum, cab. olahraga.
 Area (playground).
- Anak-anak
- Balita
 Ruang kelompok lanjut usia,
 Café/kios/food court.
Kendaraan Parkir dan akses pelayanan (servis)
Pengguna Mempertimbangkan akses pengguna kursi roda
Akses umum Mempertimbangkan situasi titik-titik akses dan akses utama
Sirkulasi pejalan kaki Mempertimbangkan sirkulasi pejalan kaki di sekeliling tapak

)* Jenis dan jumlah lapangan olahraga bersifat pilihan menyesuaikan kebutuhan dan luas tapak.
Kebutuhan ruang di atas sebagai gambaran dan dapat dimodifikasi/ditambahkan sesuai dengan
pendekatan yang dilakukan oleh mahasiswa. Mahasiswa didorong untuk mengeksplorasi program yang
terkait dengan fungsi dan mengusulkan ruang-ruang lainnya sesuai dengan interpretasi dari Fasilitas
Olahraga Rekreatif dan pemahamannya terhadap konteks, lingkungan sekitar.

Lokasi proyek
Di lingkup wilayah DI. Yogyakarta

Produk final
Fase 1: Pengembangan Konsep
• Design proposal
• Data
• Analisis
• Konsep
• Transformasi desain (blokplan, Volumetric study)
Fase 2 Pra rancangan (preliminary design)
• Situasi
• Siteplan
• Denah
• Tampak kawasan
• Tampak banggunan
• Potongan kawasan
• Potongan bangunan
• Perspektif kawasan dan bangunan (extrior)
• Interior ( tata ruang dalam
• Layout
• Tampak potongan
• Perspektif
• Lansekap (tata ruang luar )
• Layout
• Tampak potongan
• Perspektif
• Rencana-rencana:
• Renc. Lantai
• Renc Plafon (ceiiling)
• Renc. Pondasi dan Sloof
• Renc. Kolom dan Balok
• Renc. Atap
• Renc. Air Bersih dan Kkotor
• Renc. Listrik
• Renc. Penghawaan (HVAC)
• Renc. Kebakaran
Fase 3 Pengembangan desain ( design development)

• Detail arsitektur (sesuai penekanan)


- Building envelope
- Lansekap
• Material ( penggunaan)
• Kebutuhan lain sesuai penekanan desain

Kriteria penilaian
Penilaian studio merupakan jumlah antara NILAI KUALITAS dan NILAI KUANTITAS. Nilai kuantitas
didasarkan pada output desain. Nilai kualitas dilakukan pada saat ujian UTS dan UAS dengan kriteria
penilaian sebagai berikut:

1. Konsistensi hubungan analisis, konsep dan transformasi rancangan


2. Kreativitas dan inovasi
3. Estetika dan fungsi
4. Pemahaman terhadap detail dan material
5. Standar gambar, presentasi dan komunikasi verbal

Jadwal perkuliahan
Pengembangan Konsep
Minggu 1 Proposal
Minggu 2 Data
Minggu 3 Analisis Presentasi di hari kedua (jumat)
Minggu 4 Programming
Minggu 5 Konsep
Minggu 6 Transformasi desain
Minggu 7 Transformasi desain Presentasi di hari kedua (jumat)
UTS
Minggu 8 Pra rancangan
Minggu 9 Pra rancangan
Minggu 10 Pra rancangan
Minggu 11 Pra rancangan Presentasi di hari kedua (jumat)
Minggu 12 Pengembangan desain
Minggu 13 Pengembangan desain
Minggu 14 Pengembangan desain Presentasi di hari kedua (jumat)
UAS
Referensi
1. Al Farjan Recreational Sports Facilities, Doha, Qatar. 37.500 m2. Grimshaw. 2019.

https://grimshaw.global/projects/al-farjan-recreational-sports-facilities/

2. Green Square Aquatic Center and Gunyama Park. 33.000 m2. OMA. 2014

https://oma.eu/projects/green-square-aquatic-center-gunyama-park
3. Maryland Heights Community Recreation Center. 8528 M2. Cannon Design. 2017

https://www.archdaily.com/926109/maryland-heights-community-recreation-center-
cannondesign?ad_medium=gallery

Referensi tambahan:

a. Wang . Thomas C. 1999. Denah, Tampak dan Potongan. Jakarta: Erlangga


b. Ching. Francis D.K. 1996. Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Tatanan (terjemahan). Jakarta: Erlangga
c. Jones, Christopher J. 1978. Design Methods. Seeds of Human Futures. London & New York: John
Wiley & Sons.
d. Krier, Rob, (1984) Urban Space, Academy Edition, London
e. Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek. Terjemahan jilid 2 edisi 33. Penerbit:
f. Sommer, Robert. 1969. Personal Space. The Behavioral Basis of Design. Engelwood Cliff, NJ:
Prentice Hall.
g. White, Edward T. 1975. Buku Sumber Konsep (terjemahan, Concept Source Book). Bandung:
Penerbit ITB.

Anda mungkin juga menyukai