NIM : 2206090049 Mata Kuliah : Perencanaan Tapak Kelas :A
1. Mengapa perlu perencanaan tapak?
Jawab: Sebelum membahas mengapa diperlukan adanya perencanaan tapak, perlu diketahui bahwa tapak adalah sebidang lahan dengan batas-batas yang jelas, dengan kondisi permukaan serta ciri-ciri istimewa yang dimiliki oleh lahan tersebut. Sedangkan perencanaan tapak adalah pengolahan fisik tapak untuk meletakkan seluruh kebutuhan rancangan di dalam tapak. Perencanaan tapak dilakukan dengan memperhatikan kondisi tapak dan dampak yang muncul akibat perubahan fisik diatasnya. Berikut ini adalah beberapa alas an mengapa diperlukan adanya perencaaan tapak: Perencaan tapak sangat diperlukan, dalam hal ini sebelum kita melakukan perancangan kita perlu melakukan analisis tapak atau pengumpulan data-data untuk mengetahui kendala dan masalah yang ada pada tapak. Perencanaan tapak merupakan tahapan awal untuk memulai perencanaan pembangunan sebuah bangunan. Dalam proses perencanaan ruang dikenal istilah perencanaan tapak dan rencana tapak atou site design, perencanaan tapak disini bertujuan untuk menunjukan proses perencanaan yang mana didalamnnya mengandung prinsip-prinsip, metode dan rangkaian tahapan perencanaan yang harus dilakukan. Perencanaan tapak dilakukan agar pada saat dibangunnya bangunan baru tidak membebani dan memberi masalah baru kepada lingkungan sekitarnnya, seperti memutus pergerakan jalan lingkungan, membuat banjir lingkungan disekitar karna menutup saluran drainase atou menambah tembok dinding pemisah dengan lingkungan disekitarnnya. Hakikat perencanaan tapak pada akhirnnya tidak hanya terikat pada masalah keahlian untuk mewujudakan kualitas fisik dan lingkungan semata melainkan harus mampu mendorong terciptannya ruang untuk fasilitas social antara penghuni pemukiman. 2. Jelaskan peren pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaan dan perancanan tapak! Jawab: Dalam perencanaan tapak tentunya diperlukan beberapa pihak yang memiliki keahlian- keahlian khusus dalam bidang landscape agar tercapainya perencaan yang matang sebelum masuk ke tahap perencangan. Berikut ini adalah beberapa pihak yang berperan penting dalam perencanaan tapak yaitu : Arsitek, mengerjakan Perencanaan bangunan ruang tunggal dan ruang luarnya. Pada saat merancang sebuah bangunan, tugas arsitek tidak hanya menangani tata ruang dalam (interior), struktur konstruksi (fondasi, kolom-balok dan struktur atap), jaringan utilitas (mechanical-electrical), dan pemilihan material bangunan, tetapi juga harus memikirkan ruang luar bangunan yang masih dalam tapak kepemilikan. Arsitek harus menyelesaikan juga rancangan detail seluruh lahan non bangunan, menjadi akses utama dan sekunder ke tapak, akses servis (biasanya digunakan untuk jalur pasokan barang atau pengangkutan sampah), jalan internal tapak (termasuk bila ada gedung parkir atau area parkir bawah tanah/basement), area parkir, dan juga penataan lansekap (area penghijauan). Arsitektur lanskap, arsitek bangunan maupun arsitek lanskap adalah profesi yang saling melengkapi satu sama lain. Misalnya dalam sebuah proyek perumahan, arsitek berperan untuk mendesain bangunan-bangunan di dalam perumahan tersebut, seperti rumah, ruko, bangunan serbaguna, dan sebagainya. Arsitek lanskap mendesain sehingga tidak hanya fungsional tetapi juga indah dan serasi dengan lingkungan alami. Mereka merencanakan lokasi bangunan, jalan, dan jalan setapak, serta penataan bunga, semak dan pohon dan juga berfokus pada perencanaan area luar di sekitar bangunan, seperti kolam, area bermain, jogging area, dan lain-lain. Di sini kita bisa melihat peranan arsitek lanskap sangat dibutuhkan untuk merencanakan desain yang dapat melengkapi dan memperindah area di sekeliling bangunan. Tanpa adanya arsitektur lanskap yang didesain oleh arsitek lanskap, mungkin sebuah lingkungan akan terasa kurang hidup. Teknik Sipil, Aspek teknik sipil dalam penataan ruang mencakup prasarana dan sarana transportasi, keairan, teknik penyehatan dan struktur. Pada proses perencanaan tapak, teknik sipil berperan dalam pertimbangan menentukan lokasi kegiatan serta prasarana dan sarana yang diperlukan, karena keadaan lingkungan, terutama keadaan fisik alamnya, di lokasi yang dipilih berpengaruh terhadap biaya pembangunan, operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana. 3. Mengapa perlu identifikasi fungsi dan lokasi dalam perencanaan tapak? Jawab: Identifikasi fungsi dan lokasi sangatlah penting karena lokasi dan fungsi adalah dua hal yang saling berkaitan. Pemilihan lokasi dan tapak harus sesuai dengan persyaratan dari fungsi serta permasalahan-permasalahan yang didapat pada identifikasi fungsi (IDF). Proses pencarian lokasi dan tapak ini termasuk dalam tahapan yang dinamakan identifikasi lokasi (IDL). Sebelum penentuan tapak dilakukan, diperlukan acuan dan pedoman pemilihan lokasi terlebih dahulu. Tahapan tersebut dilakukan agar pada masa yang akan datang tidak terjadi konflik-konflik kepentiingan dan interaksi negatif fungsi dan potensi-potensi fungsi di sekitar tapak maupun lingkungannya. Acuan permasalahan-permasalahan tersebut didapat dari identifikasi fungsi (IDF), yaitu garis besar kegiatan, ruang lingkup, radius pelayanan, dan asumsi yang akan datang. Acuan tersebut harus berkaitan dengan fungsi maupun keadaan yang diinginkan. Identifikasi ini merupakan persyaratan yang akan digunakan sebagai item- item kriteria penentuan lokasi dan tapak. Syarat-syarat dari kriteria penentuan lokasi diperlukan agar fungsi dari bangunan yang akan dirancang sesuai dengan ketepatan yang diinginkan. Contoh pemilihan lokasi dan tapak untuk rumah sakit antara lain sebagai berikut: Lokasi tidak boleh dekat dengan daerah kumuh yang mudah terbakar Lokasi mudah dicapai dengan kendaraan umum Lokasi memiliki tapak yang jauh dari gedung-gedung bertingkat sehingga pasien merasa nyaman
4. Apa yang anda kerjakan dalam tahapan identifikasi fungsi?
Jawab: Penyusunan program detail penggunaan lahan, yang terbagi menjadi lahan untuk fungsi utama (hunian, komersial, industri) yang bisa diperjualbelikan (private property) dan lahan untuk fungsi pendukung (infrastruktur dan fasilitas umum/sosial) yang akan menjadi milik umum (public property) di bawah pengelolaan pemerintah daerah. Walau secara kepemilikan berbeda, tapi seluruh fungsi harus dihitung secara detail dan harus memenuhi standar minimal yang ditentukan dalam peraturan tata ruang. 5. Apakah yang anda kerjakan dalam tahapan identifikasi lokasi? Jawab: Identifikasi lokasi tentunya berdampak pada fungsi dari sebuah bangunan yang akan dirancang dalam sebuah tapak. Perancangan objek pastinya akan direpresentasikan dalam dll) yang secara normatif menuntut lokasi dan ruang dengan ciri-ciri tertentu menjadi penting yang pada akhirnya akan menghasilkan keputusan yang optimal untuk menempatkan objek- objek yang direncanakan. Secara umum, analisis lokasi dalam perencanaan tapak dilakukan untuk menentukan lokasi kegiatan, fasilitas dan objek-objek lainnya dalam skala tapak sesuai dengan karakteristik normatifnya. Penempatan lokasi secara normatif ini kemudian dideskriptifkan dengan realitas atau fakta-fakta lokasi yang sebenarnya terjadi. Jadi, yang dikerjakan dalam identifikaksi lokasi adalah menganalisis seluruh data yang berhasil dikumpulkan, baik data eksternal dan internal. analisis tersebut dilakukan untuk mendapatkan permasalahan dan potensi yang muncul di level makro maupun mikro. DAFTAR PUSTAKA Dan, P., Perencanaan, D., & Arsitektur, J. (2017). Pengertian Dan Dasar Perencanaan Tapak dalam Arsitektur. 1–5.
Irwan, S. N. R. S. Ma. P. (2011). Lanskap Perkotaan (Urban Landscape). Pemeliharaan Lanskap
(Landscape Maintenance and Management), 25.
Perancangan, P. (1989). G. contoh perancangan tapak 1.1. 125–157.
Irwan, S. N. R. S. Ma. P. (2011). Lanskap Perkotaan (Urban Landscape). Pemeliharaan Lanskap
(Landscape Maintenance and Management), 25.
Perancangan, P. (1989). G. contoh perancangan tapak 1.1. 125–157.
Ruang, P. P., Suyono, O., Fungsional, H., Sipil, T., Kota, T. R., Badan, Y., Pekerjaan, P., No, U. U., Ruang, P., Uu, D., Penataan, S., & Indonesia, R. (1999). 1 0 . 6 P E R a N T E K N I K S I P I L D a L a M P E N a T a a N R U a N G. 1–8.
Tapak, A. A., & Lingkungan, A. T. (2018). BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN