Atas dasar pola kerja tersebut dibuat strategi kerja sesuai dengan pemahaman akan
Kerangka Acuan Kerja serta penjelasan yang diberikan pada saat rapat penjelasan pekerjaan
dari Pemberi Tugas. Secara ringkas strategi kerja konsultan yang meliputi tinjauan aspeknya
dan tahapan kegiatan serta keterkaitan disusun dalam bentuk diagram alir pada gambar V.1
berikut ini :
Kerangka Acuan
Rapat
Penjelasan
Pendekatan
Pekerjaan
Data Awal Yang
Mendukung
Metodelogi
Rencana Kerja
Gambar V.1.
Diagram Alir Strategi Kerja Konsultan
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
Berdasarkan pemahaman konsultan mengenai isi dan uraian dari Kerangka Acuan
Kerja serta penjelasan yang diberikan pemberi tugas, serta pengalaman profesional
konsultan, disusun pendekatan yang akan diterapkan didalam penanganan pekerjaan
ini. Pendekatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Pendekatan Teknis
Yaitu pendekatan struktural yang mengacu pada hubungan kerja dan acuan-acuan
kerja dari masing-masing komponen struktur sebagai pengarahan kerja didalam
mencapai hasil yang diinginkan, serta pertanggung jawaban di dalam pelaksanaan
pekerjaan dan produk-produk yang diusulkan.
3. Pendekatan Pembangunan
1) Arsitektural
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
Tujuan dari kegiatan ini adalah menyusun konsep dasar yang mendasarkan
pada data dan temuan di lapangan, masukan kebutuhan ruang baik luasan
maupun spesifikasinya dari pihak user dikaitkan dengan persyaratan-
persyaratan teknis menyangkut masalah kekuatan, keamanan, keindahan
dan keserasian dengan lingkungan. Dengan dasar-dasar tersebut di atas
diharapkan semua aspirasi dari pihak user bisa tertampung semua baik dari
segi fungsi bangunan dan filosofinya, sehingga pada tahap pelaksanaan
gambar kerja nantinya filosofi dan kekhasan bangunan yang akan dapat
dikembangkan lebih lanjut ke dalam bahasa teknis pelaksanaan
Konsep dasar perencanaan, meliputi :
a. Institutional Roles :
Kebutuhan fasilitas dan peralatan;
Program pengembangan fungsi;
Program ruang
b. Existing conditions (kondisi eksisting) :
Rencana tapak;
Parkir dan transportasi;
Rencana pengembangan tapak;
Potensi bangunan;
Utilitas
c. Regulations (peraturan terkait) :
Rencana detail tata ruang kota;
Pokok-pokok pedoman arsitektur untuk fasilitas gedung pemerintah;
Persyaratan untuk gedung negara
d. Financial Feasibility :
Pendanaan;
Rencana pentahapan dan pembiayaan
Pendekatan arsitektural meliputi :
a. Konsep penataan tapak dan massa bangunan
Penataan massa bangunan meliputi orientasi massa bangunan,
perletakan massa bangunan dan Kepadatan-Ketinggian Bangunan.
2) Struktural
Pembangunan dirancang dengan menggunakan analisa struktur bangunan
serta kualitas bahan sesuai standar pemerintah.
a. Prinsip Dasar Perencanaan Struktur Bangunan Gedung
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam perencanaan struktur
adalah sebagai berikut :
Fungsional bangunan
Fungsional bangunan tidak saling berbenturan dengan fungsional
sistem struktur bangunan, tetapi diarahkan saling mendukung
Kekuatan dan kinerja bangunan
Kekuatan bangunan berkaitan erat dengan pilihan sistem dan
modul struktur. Berdasarkan kekuatan lalu dianalisis apakah juga
memenuhi syarat kinerja yang lebih luas (lendutan, retakan,
keawetan, getaran, dsb).
Keamanan bangunan
Keamanan struktur bangunan memperhatikan faktor angka
keamanan terhadap pilihan sistem struktur
Teknologi bangunan
Teknologi yang diterapkan berkaitan dengan metode konstruksi
struktur, pilihan teknologi yang akan digunakan harus merupakan
pilihan teknologi yang sudah terujidan mempunyai pengaruh besar
terhadap tiga prinsip sebelumnya.
b. Peraturan Perencanaan Struktur Bangunan Gedung
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
3) Mekanikal – Elektrikal
a. Jaringan drainase
1. Standar-standar yang digunakan:
a) Standar Industri Indonesia (SII);
b) American Waste Water Society (AWWS);
c) British Standard (BS).
2. Dasar-dasar perencanaan:
Jaringan drainase ini berupa saluran-saluran pembuangan air hujan
dimana dimensi saluran dihitung berdasarkan metoda rasional
sebagai berikut :
L = Panjang pipa, m
D = Diameter pipa, m
g = Gravitasi, 9,81 m/detik
2. Dasar-dasar perencanaan
Desain Air Kotor : Air limpasan septictank yang berasal dari
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
Limbah cair adalah seluruh limbah cair (air buangan sisa aktivasi dan
tinja) yang berasal dari kegiatan dalam gedung dan seluruh fasilitas
penunjangnya.
b) Dasar-dasar perencanaan
Sistem telekomunikasi yang akan direncanakan terdiri dari Sistem
CCTV (Closed Circuit Television), Security Alarm, yang ditempatkan
di berbagai tempat strategis untuk pemantauan. Berikut ini adalah
perencanaan masing- masing sistem yang dapat dikembangkan
sebagai berikut :
1) Sistem CCTV dan Monitoring untuk pengendalian dan
pengawasan keamanan gedung dan lingkungan;
2) Sistem Security Alarm, dengan sistem heat detection, yang
terintegrasi dengan sistem CCTV
i. Sistem MATV
a) Standar-standar yang digunakan
Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 1987)
Peraturan/Perundang – undangan Telekomunikasi Indonesia
Standar Industri Indonesia (SII);
USA Standard
British Standard (BS)
Japan Industrial Standard (JIS)
b) Dasar-dasar perencanaan
Sistem MATV (Master Antene Television) melengkapi kebutuhan
kawasan di berbagai tempat yang memerlukan. Berikut adalah
perencanaan masing- masing system yang dapat dikembangkan :
Sistem MATV;
Antena Parabola dan receiver serta booster;
Terminal outlet dan TV monitor multi system sesuai dengan
kebutuhan
j. Sistem Komputer dan Data Link
Sistem komputer berupa “Local Area Network” diperlukan guna
menunjang seluruh kegiatan informasi dan data Kegiatan di kawasan
Gedung. Sistem ini berupa jaringan komputer personal (PC) sebagai
user dengan satu server sebagai bank data diharapkan dapat
meningkatkan unjuk kerja secara keseluruhan.
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
h. Parkir
Dipergunakan untuk mengetahui daya tampung parkir kendaraan pada
suatu ruang tertentu, jalan, parkir khusus, dengan rumus :
Dimana :
A = Tingkat aksesibilitas
K = Kondisi perkerasan jalan
F = Fungsi jaringan jalan
D = Jarak
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
5) Keamanan
Faktor keamanan adalah hal penting yang harus diperhatikan dalam
pembangunan gedung. Faktor keamanan terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Kemanan Struktur Bangunan
Perencanaan dan pelaksanaan struktur bangunan harus memenuhi standar
teknis dan ketentuan yang berlaku di Indonesia, yaitu :
Keputusan Menteri PU 45/PRT/M/2007, tentang Pedoman teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
Tata Cara Konsultansi Pengawasan Ketahanan Gempa untuk
Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2002);
Tata Cara Konsultansi Pengawasan Pembebanan untuk Rumah dan
Gedung, SNI 1727-2002;
Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. (SNI
03-28472002);
Tata Cara Konsultansi Pengawasan Dinding Struktur Pasangan Blok
Beton Berongga;
Bertulang untuk Bangunan Rumah dan Gedung, SNI- 3430;
Tata Cara Pelaksanaan Mendirikan Bangunan Gedung, SNI-1728;
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
No Kriteria Bobot
1 Visibilitas 10
2 Topografi 10
3 Luas lahan (Dimensi tapak) 10
4 Orientasi tapak 10
5 Struktur tanah 10
6 Kebisingan 10
7 Pencemaran bau 10
8 Kesesuaian PBS 10
9 Integrasi dengan gedung lain 10
10 Sesuai program pengembangan 10
11 Aksesibilitas pejalan kaki 10
12 Aksesibilitas kendaraan 10
13 View dari dan ke tapak 10
dan diuji sesuai dengan “Metode uji kuat tekan untuk mortar
semen hidrolis (Menggunakan spesimen kubus dengan ukuran
sisi 50 mm)” (ASTM C109).
2) Baja
a. Persyaratan baja tulangan yang akan digunakan adalah
sebagai berikut: Baja tulangan harus bebas dari lipatan,
retakan, karat, sisik, serpihan, dan lapisan-lapisan yang
dapat mengurangi daya lekat.
b. Untuk tulangan utama (tarik/tekan lentur) harus
digunakan baja tulangan doform (BJTD), dengan jarak
antara dua sirip melintang tidak boleh lebih dari 70%
diameter nominalnya, dan tinggi siripnya tidak boleh kurang
dari 5% diameter nominalnya. o Tulangan dengan Ø ≤
12mm dipakai BJTP 24 (polos), dan untuk tulangan dengan
Ø > 16mm memakai BJTD (deform) bentuk ulir
c. Kualitas dan diameter nominal baja tulangan yang digunakan
harus dibuktikan dengan sertifikat pengujian laboratorium,
yang prinsinya nilai kuat-leleh dan berat per meter panjang
bahan tulangan yang dimaksud.
d. Diameter nominal baja tulangan (baik deform/BJTD) yang
digunakan harus ditentukan dari sertifikat pengujian tersebut
yang ditentukan dengan rumus :
Dimana :
d = diameter nominal (mm)
B = berat baja tulangan (N/mm)
G = berat baja tulangan (Kg/mm)
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
3) Pekerjaan kolom
Proses pekerjaan kolom melalui beberapa tahap, dimulai dari
penyetelan tulangan sampai pada tahap pengecoran dan
finishing. Pada tahap penyetelan tulangan, tulangan yang akan
dipasang disesuaikan dengan jenis tulangan berdasarkan RKS
dan gambar kerja yang ada, baik itu jenis dimensi dan jumlah
tulangannya. Hal yang diperhatikan dalam proses penulangan
kolom antara lain:
6) Konstruksi Baja
Prinsip dasar penggunaan konstruksi baja membutuhkan
perhitungan yang spesifik dan akurat tergantung bentang dan
luasan bangunan. Oleh karena itu, tidak ada standar baku
ukuran yang dapat menjadi sebuah patokan untuk bangunan.
Perencanaan konstruksi baja harus mengikuti :
1. SNI 03-1729-2002 Tata cara perencanaan bangunan baja
untuk gedung, atau edisi terbaru;
2. Tata Cara dan/atau pedoman lain yang masih terkait dalam
perencanaan konstruksi baja;
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
7) Konstruksi kayu
Perencanaan konstruksi kayu harus mengikuti :
a. SNI 03-2407-1994 Tata cara pengecatan kayu untuk rumah
dan gedung, atau edisi terbaru;
b. Tata Cara Perencanaan Konstruksi Kayu untuk Bangunan
Gedung; dan
c. Tata Cara Pembuatan dan Perakitan Konstruksi Kayu; Dalam
hal masih ada persyaratan lainnya yang belum tertampung,
atau yang belum mempunyai SNI, digunakan standar baku
dan/atau pedoman
d. Struktur Bawah Bangunan
a) Pondasi Langsung
Kedalaman pondasi langsung harus direncanakan sedemikian rupa
sehingga dasarnya terletak di atas lapisan tanah yang mantap
dengan daya dukung tanah yang cukup kuat dan selama
berfungsinya bangunan tidak mengalami penurunan yang
melampaui batas
b) Perhitungan daya dukung dan penurunan pondasi dilakukan sesuai
teori mekanika tanah yang baku dan lazim dalam praktek,
berdasarkan parameter tanah yang ditemukan dari penyelidikan
tanah dengan memperhatikan nilai tipikal dan korelasi tipikal dengan
parameter tanah yang lain
c) Pelaksanaan pondasi langsung tidak boleh menyimpang dari
rencana dan spesifikasi teknik yang berlaku atau ditentukan oleh
perencana ahli yang memiiki sertifikasi sesuai
d) Pondasi langsung dapat dibuat dari pasangan batu atau konstruksi
beton bertulang
e. Pondasi Dalam
a) Pondasi dalam pada umumnya digunakan dalam hal lapisan tanah
dengan daya dukung yang cukup terletak jauh di bawah permukaan
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
f. Keandalan Struktur
a) Keselamatan Struktur
1) Untuk menentukan tingkat keandalan struktur bangunan, harus
dilakukan pemeriksaan keandalan bangunan secara berkala
sesuai dengan ketentuan dalam pedoman/petunjuk teknis tata
cara pemeriksaan keandalan bangunan gedung
2) Perbaikan atau perkuatan struktur bangunan harus segera
dilakukan sesuai rekomendasi hasil pemeriksaan keandalan
bangunan gedung, sehingga bangunan gedung selalu
memenuhi persyaratan keselamatan struktur
3) Pemeriksaan keandalan bangunan gedung dilaksanakan secara
berkala sesuai klasifikasi bangunan dan harus dilakukan atau
didampingi oleh ahli yang memiliki sertifikasi sesuai
b) Persyaratan Bahan
1) Bahan struktur yang digunakan harus sudah memenuhi semua
persyaratan keamanan, termasuk keselamatan terhadap
lingkungan dan pengguna bangunan, serta sesuai standar teknis
(SNI) yang terkait
2) Bahan yang dibuat atau dicampurkan di lapangan, harus diproses
sesuai dengan standar tata cara yang baku untuk keperluan yang
dimaksud
3) Bahan bangunan prefabrikasi harus dirancang sehingga memiliki
sistem hubungan yang baik dan mampu mengembangkan
kekuatan bahan- bahan yang dihubungkan, serta mampu
bertahan terhadap gaya angkat pada saat
pemasangan/pelaksanaan
4) Dalam hal masih ada persyaratan lainnya yang belum
tertampung, atau yang belum mempunyai SNI, digunakan standar
baku dan/atau pedoman teknis
c) Pendekatan Sistem Utilitas Bangunan
Persyaratan utilitas bangunan gedung meliputi persyaratan sistem
penghawaan, pencahayaan, komunikasi dalam bangunan,
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
g. Sistem Penghawaan
Persyaratan teknis sistem ventilasi, kebutuhan ventilasi, harus mengikuti :
SNI 03-6390-2000 Konservasi energi sistem tata udara pada
bangunan gedung;
SNI 03-6572-2001 Tata cara perancangan sistem ventilasi dan
pengkondisian udara pada bangunan gedung, atau edisi terbaru;
Standar tentang tata cara perencanaan, pemasangan dan
pemeliharaan sistem ventilasi;
Standar tentang tata cara perencanaan, pemasangan dan
pemeliharaan sistem ventilasi mekanis. Dalam hal masih ada
persyaratan lainnya yang belum tertampung, atau yang belum
mempunyai SNI, digunakan standar baku dan/atau pedoman
teknis.
h. Sistem Pencahayaan
Persyaratan pencahayaan harus mengikuti :
SNI 03-6197-2000 Konservasi energi sistem pencahayaan buatan
pada bangunan gedung, atau edisi terbaru;
SNI 03-2396-2001 Tata cara perancangan sistem pencahayaan alami
pada bangunan gedung, atau edisi terbaru;
SNI 03-6575-2001 Tata cara perancangan sistem pencahayaan
buatan pada bangunan gedung, atau edisi terbaru. Dalam hal masih
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
k. Sistem Sanitasi
Persyaratan Plumbing dalam Bangunan
Persyaratan plambing dalam bangunan gedung harus mengikuti :
1) Kualitas air minum mengikuti Peraturan Pemerintah Nomor 16
Tahun 2005 tentang Pengembangan sistem Air Minum dan
Permenkes 907/2002, sedangkan instalasi perpipaannya
mengikuti Pedoman Plambing
2) SNI 03-6481-2000 Sistem Plambing 2000, atau edisi terbaru
3) Dalam hal masih ada persyaratan lainnya yang belum
tertampung, atau yang belum mempunyai SNI, digunakan standar
baku dan/atau pedoman teknis
Sistem Pengolahan dan Pembuangan air limbah / kotor
Persyaratan teknis air limbah harus mengikuti :
1) SNI 03-6481-2000 Sistem plambing 2000, atau edisi terbaru
2) SNI 03-2398-2002 Tata cara perencanaan tangki septik dengan
sistem resapan, atau edisi terbaru
3) SNI 03-6379-2000 Spesifikasi dan pemasangan perangkap bau,
atau edisi terbaru
4) Tata cara perencanaan, pemasangan dan pemeliharaan sistem
pembuangan air limbah dan air kotor pada bangunan gedung
mengikuti standar baku serta ketentuan teknis yang berlaku
Dalam hal masih ada persyaratan lainnya yang belum tertampung,
atau yang belum mempunyai SNI, digunakan standar baku dan/atau
pedoman teknis
Persyaratan penyaluran air hujan
Persyaratan penyaluran air hujan harus mengikuti :
1) SNI 03-4681-2000 Sistem plambing 2000, atau edisi terbaru
2) SNI 03-2453-2002 Tata cara perencanaan sumur resapan air
hujan untuk lahan pekarangan, atau edisi terbaru
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
4. Pendekatan Pembiayaan
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
Adapun beberapa kriteria, ketentuan, dan standar teknis yang akan menjadi acuan
sekaligus pendekatan bagi penerima tugas untuk mendesain, antara lain :
b. Persyaratan Arsitektur
a. Persyaratan Keselamatan :
Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban
yang timbul akibat perilaku alam dan manusia, termasuk gempa, angin
dan petir.
Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mampu memproteksi
secara pasif dan aktif terhadap bahaya kebakaran, seperti :
- cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman.
- cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki
lokasi untuk memadamkan api.
- dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.
b. Persyaratan Kesehatan :
d. Persyaratan Kenyamanan:
Kriteria Khusus :
Ketentuan-ketentuan lainnya
Selain kriteria diatas, berlaku pula beberapa ketentuan-ketentuan seperti, Standar, Pedoman
dan peraturan yang berlaku, antara lain :
Selain kriteria di atas, terdapat pula beberapa desain yang terkait yang telah ada
sebelumnya, antara lain misalnya kantor–kantor pemerintah yang telah terbangun
sebelumnya.
Dalam tahap persiapan, konsultan menyusun program kerja kegiatan secara keseluruhan,
dengan melakukan konsolidasi dan koordinasi baik dalam internal tim tenaga ahli maupun
dengan instansi terkait seperti Pemerintah Daerah setempat untuk mendapatkan
pengarahan awal sebagai bahan langkah kerja di dalam menangani pekerjaan ini.
Konsultan juga akan memaparkan dan memberikan interpetasi terhadap tugas yang
diberikan dan menentukan Sasaran atau Target Proyek Bangunan Gedung Pengadilan
Agama ini.
Pendataan Awal
Pada tahapan ini, konsultan akan menetapkan metode survey dan perangkat yang akan
digunakan, yaitu berupa pengumpulan data primer maupun sekunder termasuk informasi
yang dapat menunjang perancangan dengan melakukan survey lapangan dan
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
Konsultan juga melakukan persiapan terhadap kegiatan lain seperti administrasi proyek,
penyiapan personil serta persiapan rencana kerja dalam sebuah kerangka jadwal kerja,
sehingga setelah persiapan matang dapat dilakukan kegiatan studi lapangan dan literatur.
2. STUDI LITERATUR
Kegiatan studi literatur sangatlah diperlukan untuk mendapatkan sumber data atau bahan
didalam melakukan evaluasi terhadap produk Penyusunan Perencanaan konsep model-
model bangunan gedung studi literatur/ studi terkait meliputi :
Fungsional
Struktural
Arsitektural
Utilitas, ME dan Sanitasi
3. SURVEY LOKASI
Melakukan survey dan kunjungan lapangan yang disertai oleh Pemberi Anggaran /
Penggunaan Anggaran / Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau dalam hal ini Mahkamah
Agung Republik Indonesia Satuan Kerja Pengadilan Agama Gedong Tataan untuk
melakukan pengukuran dan penelitian tentang lokasi dan daya dukung tanah dengan
tujuan untuk melihat lebih detail dan mendokumentasikan secara elektronik lokasi
Bangunan yang akan dibangun. Kunjungan ini tak terlepas dari kontrol Pemerintah
Daerah, Pemberi Anggaran / Penggunaan Anggaran / Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
agar dalam pembuatan rencana tapak bangunan, perkiraan biaya dan pengurusan
perizinan, dan lain-lain tidak mengalami perbedaan data.
4. ANALISIS SINTESIS
Pada tahap ini konsultan melakukan analisis terhadap hasil kompilasi data dan
merumuskannya dalam beberapa kategori sebagai berikut :
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
Formulasi Konsep Perancangan yang didapatkan dari hasil analisis dan temuan berupa:
a. Pemahaman umum;
melingkupi kepadatan lahan, peraturan-peraturan daerah yang berlaku, norma-norma
sosial yang ada, standar-standar dan time frame.
b. Tata Lingkungan;
Bentuk Arsitektur
Konsep Arsitektur dan Program Ruang merupakan bagian penting dalam kegiatan
perancangan arsitektur, suatu konsep mengandung kelayakan karena konsep
menunjang maksud, tujuan dan sasaran suatu proyek dan memperhatikan
karakteristik-karakteristik dan keterbatasan-keterbatasan yang khas dan ada dalam
suatu kegiatan/ proyek.
Peranan konsep dalam konteks arsitektur, yaitu suatu konsep mengemukakan suatu
cara khusus, bahwa syarat-syarat suatu rencana, konteks dan keyakinan-keyakinan
dapat digabungkan bersama. Jadi konsep merupakan bagian penting dari
perancangan arsitektur.
Konsep yang utama yaitu bentuk mengikuti fungsi tanpa mengabaikan kaidah-kaidah
bentuk arsitektur setempat yang ada.
Dengan pertimbangan kemudahan dalam perancangan maka tatanan masa dengan
memakai sistem modul dan konsep ‘HIBUALAMO’ yaitu bentuk dasar segi Delapan.
Dari penjelasan Model penataan masa maka dengan mudah dapat ditentukan suatu
tatanan lengkap pada suatu tapak degan tetap memperhatikan zonasi dari program
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
Selain dari hal –hal diatas juga perlu diperhatikan jarak antara dua masa bangunan,
selain mengikuti peraturan daerah setempat maka jarak paling dekat adalah 3 meter
antara dua bidang massif, sedangkan untuk bidang berjendela paling dekat 9 meter
dengan pertimbangan kondisi pencahayaan dan udara .
a. Konsep Bangunan
Zona Halaman Terbuka sebagai space pengikat atau pusat orientasi dan
sarana penunjang, parkir dan lain-lain.
b. Struktur Bangunan
Telah ditetapkan struktur pada bangunan adalah beton bertulang dan baja .
Penggunaan struktur Beton Bertulang untuk bangunan 2 (dua) lantai harus
memperhatikan hal-hal berikut ini:
c. Bahan Bangunan
Bahan bangunan yang digunakan sesuai dengan standar buku biru yang berlaku
tetapi khusus pada bangunan gedung perlu diperhatikan hal - hal sebagai berikut:
d. Utilitas Bangunan
Secara umum utilitas yang perlu diperhatikan adalah :
e. Mekanikal - Elektrikal
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
f. Bentuk Arsitektur
g. Sketsa Gagasan
Dalam mengolah Formulasi Konsep Perancangan, konsultan harus
memperhatikan atau melibatkan masukan/pendapat stakeholder dengan
memperhatikan asas-asas sebagai berikut :
6. PRA RENCANA
2) Aksesibilitas
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
3) Kenyamanan
Bangunan yang dirancang memiliki kenyamanan dari segi bangunan dan segi
manusia. Rancangan harus dapat mewadahi perilaku yang bermacam– macam.
Ruang harus dapat digunakan dari semua golongan perilaku.
4) Privasi
Ruang dalam bangunan dapat menimbulkan privasi sehingga pemakai tidak merasa
terganggu oleh aktifitas lain dalam bangunan yang sama. Dalam hal ini ruang untuk
pemakai yang membutuhkan tingkat konsentrasi tinggi.
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
5) Sosialitas
Bangunan dapat mewadahi kemampuan seseorang dalam melakukan hubungan
dengan lingkungannya. Memberikan ruang yang berkesan akrab sehingga dalam
melakukan hubungan sosial dapat berjalan dengan baik.
6) Terlindung
Kecenderungan dari pemakai bangunan ingin merasa aman dan terlindung dari
lingkungan tanpa merasa terkekang. Arahan bangunan adalah dengan memberikan
elemen pembatas bangunan dengan lingkungan sekitar
7) Mengawasi
Kemampuan perletakkan bangunan untuk mengawasi dan aktifitas lainnya dalam
suatu lingkungan, yaitu dengan meletakkan bangunan ditempat– tempat yang mudah
baik secara visual maupuan aksesbilitas.
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
2) Sirkulasi
Sirkulasi terdiri dari kendaraan bermotor dan pejalan kaki yaitu berupa pedestrian.
Sebaiknya menggunakan pencapain secara langsung (linier) dimana suatu
pendekatan yang mengarah langsung ke suatu tempat melalui sebuah jalan lurus
yang segari dengan sumbu bangunan, hal ini akan memudahkan dalam pencapaian
ke bangunan, sehingga tidak membingungkan pegunjung.
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
3) Orientasi Bangunan
Dalam memberikan citra permulaan yang baik bagi pengunjung, orientasi bangunan
utama berorientasi ke arah utara. Hal ini mempertimbangkan :
Tata letak bangunan yang ingin ditonjolkan terhadap kawasan
Arah datang sinar matahari, dikaitkan dengan efisiensi energi dan
pemanfaatan efek bayangan pada bangunan
Best view yang baik, berpengaruh terhadap pembentukan orientasi
bangunan yang berkesan mengundang. Hal ini disesuaikan dengan jalan
utama
Konsep dasar perancangan yang dipakai dalam perancangan gedung fasilitas umum
meliputi :
1) Tata massa bangunan
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
Bentuk dan wujud yang diterapkan melalui bentuk dan wujud geometri dan simetris
yang merupakan jawaban dari ekspresi independency dan unity karena hal ini sesuai
dengan fasilitas gedung atau markas kepolisian.
3) Warna
Pada zona umum dan pengelola menggunakan warna pastel sesuai prinsip
responsibility karena akan memberikan kesan tenang dan netral. Sedangkan untuk
ruang penerima dan hunian menggunakan warna–warna hangat sesuai prinsip
solidarity sehingga menghadirkan kesan akrab dan hangat.
4) Tekstur dan bahan
Menggunakan teksture dan bahan yang halus sesuai dengan prinsip unity dan
memperhatikan kesesuaian dengan prinsip responsibility karena karakteristik
permukaan akan mempengaruhi transmisi panas ke dalam bangunan.
5) Ukuran skala dan proporsi
Pada zona hunian termasuk didalamnya kamar dan ruang santai digunakan skala
akrab sesuai dengan prinsip solidarity sehingga dapat menciptakan suasana
keakraban. Skala wajar digunakan pada ruang pengelola dan umum. Skala
menengah pada ruang hall (plaza) sebagai ekspresi independency karena
memberikan kesan terbuka dan leluasa. Pada ruang hall menggunakan bukaan yang
lebar dan rendah untuk menciptakan kesan bebas
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
6) Pencahayaan
Pencahayaan alami
a) Menggunakan teritisan yang cukup panjang dan mengatur posisi ketinggian
jendela terhadap lantai;
b) Menggunakna jendela semaksimal mungkin agar cahaya dan terang langit
dapat masuk ke ruangan;
c) Menggunakan open space (taman atau lahan terbuka di tengah bangunan)
untuk memasukkan sinar matahari ke dalam bangunan yang memiliki area yang
tidak terkena penetrasi cahaya.
Pencahayaan buatan
Sistem pencahayaan buatan diisolasikan sebagai cahaya lampu dengan
sistemdownlight dengan warna yang netral sehingga dapat memberikan
pencerahanyang seimbang.
7) Konsep ruang
Konsep ruang harus berkesan mendidik tetapi sederhana, keteraturan dan
kedisiplinan dalam ruang.
8) Sirkulasi
Makro
Sirkulasi antara massa bangunan menggunakan sirkulasi terpusat sesuai
dengan prinsip solidarity, karena hal ini akan mengakomodasi penghuni ke
dalam sebuah massa bangunan yang memiliki kepentingan bersama.
Mikro
Sirkulasi antar ruang menggunakan pencapaian langsung atau linier sesuai
dengan prinsip equality karena akan mempermudah dalam pencapaian dan
mempersingkat jarak tempuh.
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
Pemilihan bahan material yang digunakan dalam perancangan sesuai dengan unsur
sustainable arsitektur.
1) Sub structure
Struktur bawah bangunan atau pondasi. Karakter struktur tanah dan jenis tanah
sangat menentukan jenis pondasi. Sub structure pada bangunan bertingkat
menggunakan pondasi tiang pancang, sedangkan bangunan tidak bertingkat
menggunakan pondasi footplate dan pondasi lajur batu kali
2) Upper structure
Upper Structure adalah struktur kolom dan balok yang berada diatas pondasi
digunakan pada gedung ini adalah struktur rangka kaku (rigid frame structure).
Struktur ini baik untuk bangunan tinggi karena kekakuannya yang terbentuk dari
permukaan grid kolom dengan balok.
Bahan untuk struktur ini selain dari beton bertulang dapat juga berdiri atas
campuran beton dengan baja (komposit) atau cukup baja saja.
3) Plat dan balok
Bahan untuk struktur ini selain dari beton bertulang dapat juga berdiri atas campuran
beton dengan baja (komposit) atau cukup baja saja.
4) Dinding
Dinding menggunakan pasangan bata ringan, finishing dinding menggunakan
bahan ACP (Alumunium Composite Panel).
5) Plafond
Pada bahan plafond menggunakan bahan gypsum, dengan rangka hollow, langit-
langit harus kuat, berwarna terang dan mudah dibersihkan, langit- langit tingginya
minimal 2,60 meter dari lantai.
6) Lantai
Finishing lantai pada bangunan dengan menggunakan pelapis lantai granite tile dan
pada luar bangunan dengan menggunakan paving, batu sikat dan batu tempel.
7) Atap
Bentuk Joglo mempunyai sistem struktur penahan beban lateral yang berbeda
dengan rumah tradisional Jawa lainnya. Perbedaan itu terletak pada struktur
penahan gaya lateral melalui pembebanan pusat bangunan yang berupa soko guru
dan tumpang sari (Frick, 1998), dengan tujuan agar bangunan menjadi berat dan
stabil bila terkena gaya lateral. Kestabilan kuda-kuda soko guru dijamin dengan
angka keamanan yang cukup tinggi (Ronald, 1988). Jumsai (1988) menyatakan
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
bahwa rumah- rumah tradisional di Siam dan Pasifik Barat cenderung berkonstruksi
dan berbahan ringan (lightweight constructionorganic). Pada bentuk Joglo
sebaliknya, terkesan berkonstruksi berat walaupun berbahan ringan (kayu)
Konsep Utilitas
1) Sistem instalasi listrik
Penyediaan listrik bangunan, menggunakan sumber dari PLN. Sebagai back up
cadangan bila terjadi pemadaman listrik menggunakan genset.
Dijangkau
Pencegahan pasif
a) Lebar koridor min 1.8 m, pintu darurat min 90 cm
b) Jarak tangga kebakaran max 30 m
c) Perancangan tangga atau jalan keluar darurat yang mudah ditemukan oleh
pengguna
Air kotor yang berupa kotoran padat dari kloset ditampung dalam septcitank
kemudian air dialirkan ke sumur resapan, sedangkan air kotor cair dari urinoir
dan kamar mandi diarahkan ke peresapan. Air kotor dari dapur juga langsung
diarahkan ke sumur peresapan, dengan terlebih dahulu di treatment dalam bak
lemak untuk memisahkan lemak dan air kotor. Sistem pembuangan air kotor
dibagi berdasarkan zoning masing - masing dengan sistem terpisah.
Air hujan dialirkan melalui got yang terletak disekitar bangunan dan penyediaan
daerah resapan. Hal ini ditunjang dengan bentuk atap bangunan yang
mengambil bentuk joglo sehingga air hujan dapat mengalir dengan baik.
7. PENGEMBANGAN RENCANA
Meliputi pembuatan Gambar Denah Gedung, Ruang Kerja, Ruang Sidang, Tampak,
Potongan, Detail struktur, arsitektur, mekanikal dan elektrikal serta Menyusun prakiraan
biaya yang di perlukan dalam pembangunan konstruksi gedung, yang meliputi :
Site Plan rencana dan Layout plan;
Gambar Denah, Tampak, Potongan, Gambar-gambar Rencana dalam skala 1:100 dan
Gambar-gambar Detail dengan skala 1:20, 1:10, 1:5;
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS);
Rincian Volume Pelaksanaan Pekerjaan (BOQ), Rencana Anggaran Biaya (RAB)/EE
pekerjaan konstruksi.
8. PENGEMBANGAN DESAIN
Pada tahapan ini, setelah melakukan beberapa pembahasan desain, koordinasi teknis
dan non teknis serta konsolidasi dengan pihak pemberi tugas, berdasarkan masukan-
masukan dan opini forum maka konsultan akan melakukan pengembangan pada desain
yang tujuannya adalah penyempurnaan terhadap rancangan , agar secara kebutuhan dan
kelayakan tepat serta diharapkan akan berimplikasi pada kesesuaian antara rancangan
dengan kebutuhan fungsi serta karakteristik lokal.
Membantu panitia pada waktu acara penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun berita
acara penjelasan pekerjaan, evaluasi penawaran, menyusun kembali dokumen pelelangan
dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.
Bagan Alir Proses Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor
Pengadilan Agama Gedong Tataan dapat dilihat pada bagan alir dibawah ini.
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
Efek kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek konstruksi dapat menyebabkan rusaknya
peralatan yang digunakan, rusaknya lingkungan sekitar proyek, serta hilangnya nyawa
pekerja (fatality). Efek-efek tersebut akan mempengaruhi schedule penyelesaian proyek
(project delay) dan pembengkakan biaya konstruksi secara keseluruhan.
dalam pengawasan (supervisi) ini. Konsultan juga akan mempelajari kembali Kerangka
Acuan Kerja (KAK) untuk memahami dan mendalami pokok-pokok pikiran yang ada
didalamnya serta melakukan orientasi untuk objek-objek yang disebutkan dalam
perencanaan tersebut atau yang disebutkan KAK. Dengan demikian konsultan dapat
mengetahui lebih dahulu permasalahan dan sasaran yang ingin dicapai. Kemudian
konsultan akan memobilisasi personil serta melakukan pengarahan pada personil serta
melakukan survey/peninjauan lapangan untuk orientasi lapangan.
2. Tahap Perencanaan
Dalam melaksanakan pekerjaan Perencanaan Teknis ini sebagai perencana akan
melaksanakan tahapan-tahapan :
Setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) kami segera
melaksanakan koordinasi dengan pejabat yang diberi wewenang di instansi
terkait memperoleh segala informasi, instruksi dan petugas pendamping untuk
menyusun langkah-langkah apa saja sebagai persiapan untuk melaksanakan
perencanaan pekerjaan tersebut.
Mengikuti petunjuk dari pimpinan kegiatan perencanaan agar mengikuti rapat
perencanaan yang dilaksanakan oleh pimpinan kegiatan perencanaan.
Melaksanakan tugas membuat perencanaan teknis yang diawali dengan survey
dan investigasi untuk mendapatkan segala informasi teknis yang berkaitan
dengan kondisi sebenarnya di lokasi proyek yang ditinjau, membuat daftar
prioritas pekerjaan (desain bangunan) dengan akan dilaksanakan dengan
mempertimbangkan aspek-aspek teknis dan non teknis sesuai dengan kondisi
di lapangan
Membuat rencana desain awal (predesain) yang dikonsultasikan kepada
pejabat yang berkompeten di Mahkamah Agung Republik Indonesia Satuan
Kerja Pengadilan Agama Gedong Tataan sehingga diperoleh desain yang tepat,
dilanjutkan dengan penyusunan gambar-gambar detail, membuat perhitungan-
perhitungan volume sesuai dengan gambar rencana, membuat Rencana
Anggaran Biaya (RAB) yang didasarkan pada harga satuan upah dan material
yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi / Kabupaten dan disetujui oleh PPK.
Melaksanakan Penyusunan Dokumen Lelang yang terdiri dari Instruksi peserta
lelang, syarat umum kontrak, spesifikasi, gambar rencana dan adendum.
Membuat laporan – laporan.
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
3. Tahap Laporan
Merupakan rincian dari sistem perencanaan yang menjadi solusi tepat bagi peningkatan
mutu dan kinerja dari pelaksana fisik pekerjaan dan juga agar dapat mengetahui sampai
dimana progres kerja dari pelaksana fisik pembangunan serta berapa bahan/material yang
telah dipakai.
Profil Lokasi Pekerjaan dan perencanaan Laporan pendahuluan Laporan ini akan
digunakan sebagai dasar pembayaran prestasi pekerjaan.
b. Laporan Akhir
Laporan akhir ini harus merangkum tanggapan dan perubahan yang disepakati dan
meliputi : Kesimpulan dan Saran (Executive Summary) dan Kesimpulan dan saran
ini harus didahului dengan surat penyerahan laporan yang menyatakan pokok-
pokok kesimpulan dan saran.
Analisa menyeluruh yang lebih rinci dan luas pada masing-masing bidang dapat
disajikan sebagai tambahan. Tambahan ini harus dibatasi pada hal- hal yang perlu
untuk mendukung kebenaran laporan utama. Analisa lainnya dan berikut kertas
kerja harus disajikan dalam jilid terpisah;
Laporan ini juga harus mencakup fakta dan dokumentasi yang menggambarkan
pendekatan dan metodologi yang terpilih oleh konsultan dalam memberikan jasa;
Struktur organisasi Konsultan dibuat sedemikian sehingga alur perintah dan alur
koordinasi kerja antar komponen dapat mengalir dengan lancar, tidak saling
menghambat dan menghalangi satu sama lain.
Susunan Organisasi Konsultan pada pekerjaan ini, dapat dilihat pada Bagan Struktur
Organisasi (terlampir).
Struktur Organisasi
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
STRUKTUR ORGANISASI
CV. SEMAR MESEM gm b h
DIREKTUR
SURYATI, A.Md
TEAM LEADER
M. GUNTUR SAPUTRA, S.T
TENAGA AHLI TEKNIK BANGUNAN GEDUNG TENAGA AHLI MEKANIKAL TENAGA AHLI K3 KONSTRUKSI TENAGA AHLI TEKNIK TENAGA LISTRIK TENAGA AHLI ESTIMASI BIAYA
AHMAD TABRANI, S.T EDI PURWANTO, S.T ADI PURNOMO, S.T BAINAH AMROH, S.T RUDI YANTO, S.T
AHLI SURVEYOR ASISTEN TENAGA AHLI ARSITEK ASISTEN TENAGA AHLI M/E CAD OPERATOR
AGUS FIRMANSYAH, S.T WAHID BUDI PRASTYO, S.ARS HIJRAH SAPUTRA, S.T HERI SETIAWAN, S.T
PESURUH/GUARD
MUHAMAD ARDIANSYAH
Secara garis besar tugas dan wewenang setiap personil yang dilibatkan dalam
pelaksanaan pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung
Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan ini antara lain :
3. Ahli Mekanikal
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
Seorang sarjana strata-1 atau yang lebih tinggi di bidang Teknik Mesin dan
berpengalaman di bidangnya selama minimal 3 (tiga) tahun dan dilengkapi
dengan Sertifikasi Keahlian di bidangnya (SKA Ahli Mekanikal - Madya) yang
diterbitkan oleh lembaga yang telah diakui oleh pemerintah.
Adapun tugas tenaga ahli bidang Mekanikal adalah merencanakan dan
melaksanakan semua kegiatan pekerjaan yang mencakup perencanaan
Mekanikal serta memberikan masukan kepada tenaga ahli lainnya yang terkait
dalam pekerjaan ini.
6. Ahli K3 Konstruksi
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
Seorang sarjana strata-1 atau yang lebih tinggi di bidang Teknik Sipil/Arsitektur
dan berpengalaman di bidangnya selama minimal 1 (satu) tahun dan dilengkapi
dengan Sertifikasi Keahlian di bidangnya (SKA Ahli K3 Konstruksi - Madya) yang
diterbitkan oleh lembaga yang telah diakui oleh pemerintah.
Adapun tugas tenaga ahli bidang K3 Konstruksi adalah Merencanakan dan
menyusun program K3, Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja
pelaksanaan konstruksi, melaksanakan semua kegiatan pekerjaan yang
mencakup Rencana Anggaran Biaya serta memberikan masukan kepada tenaga
ahli lainnya yang terkait dalam pekerjaan ini.
3. CAD Operator
Cad Operator Mempunyai pengalaman dalam bidang pembuatan gambar-
gambar teknik arsitektur khususnya bangunan minimal 3 tahun. Dapat bekerja
dengan cepat dengan tingkat ketelitian yang tinggi serta mempunyai latar
belakang pendidikan D3 Teknik Sipil/Arsitektur/Komputer. Cad Operator
bertanggung jawab atas pembuatan gambar-gambar yang dibutuhkan.
4. Surveyor
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
Surveyor yang akan ditempatkan adalah D3 Teknik Sipil atau Survey Pemetaan
berpengalaman minimal 3 tahun dalam bidang pekerjaan bangunan gedung.
Tugas dan tanggung jawab teknisi lapangan adalah mengumpulkan semua data
yang dibutuhkan dari lapangan dan tanggung jawab atas ketelitian hasil yang
didapat.
2. Operator Komputer
Operator Komputer Mampu mengetik secara cepat dengan rapi dan benar serta
dapat menggunakan Word Processor. Memiliki ijazah minimal D1 Komputer dan
Memiliki pengalaman profesional dalam sekurang-kurangnya selama 1 (satu)
tahun.
3. Pesuruh
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
~ Inventarisasi
~ Lokasi Perencanaan
~ Kondisi Eksisting Gambar Rencana
Perencanaa Engineering Estimate
~ Kondisi Lingkungan
Spesifikasi Estimate
Laporan Antara
Flashdisk
Laporan Akhir
Jadwal Pelaksanaan pekerjaan dibuat agar pekerjaan dapat dilaksanakan secara terstruktur,
terarah, sistematis dan efektif. Susunan tahapan pelaksanaan pekerjaan yang terdiri dari
kegiatan-kegiatan dapat dilihat pada jadwal pelaksanaan pekerjaan, jasa konsultan ini
diharapkan akan selesai selama 60 (Enam Puluh) Hari Kalender atau 2 (Dua) Bulan dimulai
dari penerbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Didukung dengan tenaga ahli yang kami miliki sesuai dengan keahlian masing masing kami
berharap serta optimis pelaksanaan pekerjaan dapat terselesaikan sesuai dengan alokasi yang
telah ditentukan.
J ADWAL PELAKSANAAN
Bulan I Bulan II
NO URAIAN KEGIATAN
Minggu Minggu
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3
A TAHAPAN PERSIAPAN
1 Administrasi
2 Mobilisasi Tenaga/Ahli
3 Mobilisasi Peralatan
B SURVEY PENDAHULUAN
1 Survei Topografi
E PELAPORAN
1 Laporan Pendahuluan
2 Laporan Akhir
1 Pendahuluan
2 Antara
3 Akhir
Dalam penyusunan rencana kerja pada administratif pekerjaan persiapan Konsultan membuat Komposisi Tim
beserta Penugasannya yang dapat dilihat pada Tabel VII.1 di bawah ini :
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
TENAGA AHLI
NAMA PERSONIL PERUSAHAAN LINGKUP KEAHLIAN POSISI DI USULKAN URAIAN
LOKAL/ASING
M. Guntur Saputra, S.T CV. SEMAR MESEM gmbh LOKAL Ahli Arsitektur - Madya Team Leader
Memberikan arah
Ahli Teknik Bangunan Gedung - Tenaga Ahli Teknik Bangunan tepat agar pela
Ahmad Tabrani, S.T CV. SEMAR MESEM gmbh LOKAL
Madya Gedung maksimal, membe
Edi Purwanto, S.T CV. SEMAR MESEM gmbh LOKAL Ahli Teknik Mekanikal - Madya Tenaga Ahli Mekanikal permasalahan ya
arahan dan strat
Bainah Amroh, S.T CV. SEMAR MESEM gmbh LOKAL Ahli Teknik Tenaga Listrik - Madya Tenaga Ahli Teknik Tenaga Listrik pelaksanaan peke
bertanggung ja
Ahli Teknik Bangunan Gedung -
Rudi Yanto, S.T CV. SEMAR MESEM gmbh LOKAL Tenaga Ahli Estimasi Biaya perkerjaan dilapa
Madya
kualitasi d
Adi Purnomo, S.T CV. SEMAR MESEM gmbh LOKAL Ahli K3 Konstruksi - Madya Tenaga Ahli K3 Konstruksi
Wahid Budi Prastyo, S.Ars CV. SEMAR MESEM gmbh LOKAL Ahli Gambar Desain Asisten Tenaga Ahli Arsitek
Membantu Team
Hijrah Saputra, S.T CV. SEMAR MESEM gmbh LOKAL Ahli Gambar Desain Asisten Tenaga Ahli M/E
dalam pelaksana
dengan keahlian
Heri Setiawan, S.T CV. SEMAR MESEM gmbh LOKAL Ahli Gambar Desain Cad Operator
masing
Agus Firmansyah, S.T CV. SEMAR MESEM gmbh LOKAL Ahli Surveyor Surveyor
Mifta Nurjanah, S.T CV. SEMAR MESEM gmbh LOKAL Ahli Administrasi Kantor Administrator
Membantu Team
dalam pelaksana
Saguh Panji Nugroho, S.Kom CV. SEMAR MESEM gmbh LOKAL Ahli Pengoperasian Komputer Komputer Operator
dengan keahlian
masing
Muhamad Ardiansyah CV. SEMAR MESEM gmbh LOKAL - Pesuruh/Guard
Dalam penyusunan rencana kerja pada administratif pekerjaan persiapan Konsultan membuat jadwal penugasan
Tenaga Ahli yang dapat dilihat pada Tabel VIII.1 di bawah ini :
BULAN 1 BULAN 2
NO POSISI PERSONIL NAMA PERSONIL
MINGGU MINGGU
1 2 3 4 5
NASIONAL
1 TENAGA AHLI
ASING
Keterangan :
Sesuai dengan uraian Kerangka Acuan Kerja Pekerjaan Belanja Kegiatan Belanja Kegiatan Jasa
Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan , maka
CV. SEMAR MESEM gmbh telah melibatkan tenaga ahli dan pendukung sebagai berikut :
A. TENAGA AHLI
1. Team Leader : M. Guntur Saputra, S.T
2. Ahli Teknik Bangunan Gedung : Ahmad Tabrani, S.T
3. Ahli Mekanikal : Edi Purwanto, S.T
4. Ahli Elektrikal : Bainah Amroh, S.T
5. Ahli Estimasi Biaya : Rudi Yanto, S.T
6. Ahli K3 Konstruksi : Adi Purnomo, S.T
C. TENAGA PENDUKUNG
1. Administrator : Mifta Nurjanah, S.T
2. Operator Komputer : Saguh Panji Nugroho, S.Kom
3. Pesuruh/Guard : Muhamad Ardiansyah
Team Leader, tenaga ahli, dan tenaga pendukung akan bekerja sesuai Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan dan Jadwal Penugasan Personil (seperti di uraikan pada bab terdahulu) secara
profesional dan bertanggung jawab terhadap hasil masing-masing pekerjaannya. Melalui bab ini,
CV. SEMAR MESEM gmbh menyertakan Surat Pernyataan Kesanggupan dan Riwayat Hidup
(Pengalaman Kerja) dari masing-masing personil yang dilibatkan pada Pekerjaan Belanja Kegiatan
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan.
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong Tataan
Usulan teknis merupakan salah satu persyaratan yang harus dibuat dan diajukan oleh konsultan yang
diundang untuk dilakukan penilaian oleh panitia pengadaan jasa konsultansi.
Usulan teknis ini, disusun untuk memenuhi persyaratan dan kententuan yang tercantum di dalam KAK
dan RKS, untuk menghasilkan produk yang terbaik sesuai yang diinginkan oleh pihak Mahkamah
Agung Republik Indonesia Satuan Kerja Pengadilan Agama Gedong Tataan.
CV. SEMAR MESEM gmbh sangat berkeinginan kuat untuk dapat melaksanakan Pekerjaan Belanja
Kegiatan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Gedong
Tataan Tahun Anggaran 2022.
Atas kesempatan yang diberikan kepada CV. SEMAR MESEM gmbh untuk berpartisipasi dalam proses
pelelangan sampai saat ini, kami mengucapkan terima kasih.
KONSULTAN PENAWAR