Anda di halaman 1dari 337

Bandung, 16 Juli 2016

Nomor : 40/MKN/VII/2016
Lampiran : 1 (satu) berkas

Kepada Yth.:
Pokja I Layanan Pengadaan Kabupaten Bangka Barat
Di
Tempat

Perihal : Penawaran Administrasi dn Teknis Pekerjaan DED Peningkatan Jalan Tanjung


Ular - Air Limau

Sehubungan dengan Undangan Pengambilan Dokumen Pemilihan Nomor ( tidak ada Undangan
Pengambilan Dokumen Pemilihan) dan setelah kami pelajari dengan saksama Dokumen Pemilihan,
Berita Acara Pemberian Penjelasan [dan Adendum Dokumen Pemilihan], dengan ini kami
mengajukan penawaran Administrasi dan Teknis untuk pekerjaan DED Peningkatan Jalan Tanjung
Ular - Air Limau.

Penawaran Administrasi dan Teknis ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang
tercantum dalam Dokumen Pemilihan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas.

Penawaran ini berlaku sejak batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran sampai dengan tanggal
02 September 2016.

Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran Administrasi dan Teknis ini kami lampirkan
:

1. Dokumen Penawaran Teknis, terdiri dari :


a. Data Pengalaman Perusahaan ;
1) Data Organisasi Perusahaan;
2) Daftar Pengalaman Kerja Sejenis 10 (sepuluh) tahun terakhir;
3) Uraian Pengalaman Kerja Sejenis 10 (sepuluh) tahun terakhir;

b. Pendekatan dan Metodologi, terdiri dari :


1) Tanggapan dan Saran terhadap kerangka acuan kerja;
2) Uraian pendekatan, metodologi, dan program kerja;
3) Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
4) Komposisi tim dan penugasan;
5) Jadwal Penugasan tenaga ahli;
c. Kualifikasi Tenaga Ahli, terdiri dari :
1) Daftar Riwayat Hidup personil yang diusulkan;
2) Surat Pernyataan Kesediaan untuk ditugaskan dari personil yang diusulkan;
d. Ijasah, SKA, KTP

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan tunduk
pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan.

PT. MUNASA KREASI


NUSANTARA

Yudi Kurniawan, ST
Direktur Utama
DATA
ORGANISASI PERUSAHAAN
A

A.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

PT. MUNASA KREASI NUSANTARA merupakan perusahaan konsultan mandiri


yang berdiri pada tanggal 19 Oktober 2001, oleh Notaris Yusep Sugih Munandar
SH No. 19. Perusahaan ini pada mulanya bernama CV. Munasa Kreasi Artistika
yang berdomisili di Sukabumi dan pada tahun 2007 dirubah menjadi PT.
Munasa Kreasi Nusantara dengan Notaris Hary Susanto, SH Tanggal 4
September 2007 No. 2 dengan domisili di Kota Bandung.

PT. MUNASA KREASI NUSANTARA berkembang dengan didukung oleh


tenaga-tenaga ahli yang terkemuka dan berkualitas, yang telah melaksanakan
berbagai proyek baik yang terintegrasi maupun yang terdiri dari berbagai disiplin
ilmu dengan penuh semangat yang selalu siap untuk menerima tawaran
kerjasama melaksanakan tugas dalam bidang profesinya, baik dari pihak
pemerintah ataupun swasta lainnya.

PT. MUNASA KREASI NUSANTARA menekuni bidang jasa Konsultansi Teknik


Desain dan Manajemen sebagai profesi yang disiapkan guna memberikan
bantuan dan pelayanan dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang berkaitan
dengan Bidang Survey, Perencanaan Umum, Studi Kelayakan, Perencanaan
dan Perancangan Teknik, Amdal, Pengawasan Teknik, Penelitian serta
pengembangan berbagai bidang lainnya.

Dalam menyelesaikan tugas pekerjaannya, perusahan ini selalu menggunakan


sistem penyelesaian teknik dan administrasi secara profesional, mengingat
didukung oleh tenaga-tenaga ahli yang telah berpengalaman di bidangnya
masing-masing dan dibantu oleh tenaga muda yang berbakat dan potensial.
Sehingga dalam menyelesaikan pekerjaannya selalu berdaya guna dan berhasil
guna secara maksimal.

A|1
A.2 LINGKUP PELAYANAN PERUSAHAAN
Lingkup pelayanan PT. MUNASA KREASI NUSANTARA secara umum dapat
dibagi dua yaitu lingkup layanan konsultansi konstruksi dan konsultansi non
konstruksi. Masing-masing lingkup layanan mulai dari jasa survey, perencanaan,
perancangan, pengawasan, desain, studi, penelitian dan terapan, bantuan teknik,
konsultansi manajemen, sistem informasi dan jasa khusus lainnya.
Berdasarkan kelompok bidang yang dapat ditangani, maka cakupan pelayanan
jasa konsultansi yang disediakan oleh PT. MUNASA KREASI NUSANTARA
meliputi pekerjaan :

A.2.1 KONSULTANSI KONSTRUKSI


ARSITEKTUR
Jasa pelayanan konsultan pada bidang ini secara garis besar dapat dibagi
menjadi 4 sub bidang layanan yaitu jasa pra-desain/nasihat dan desain
arsitektur, administrasi kontrak, jasa arsitektur lansekap, jasa desain interior dan
jasa arsitektur lainnya.
JASA PRA-DESAIN/NASIHAT DAN DESAIN ARSITEKTUR
Jasa pelayanan yang mencakup
pekerjaan pra-desain dan desain
arsitektural untuk bangunan dan struktur
lain. Jasa nasihat/pra desain mencakup

kegiatan jasa bantuan, nasihat dan


rekomendasi yang berkaitan dengan
masalah arsitektur, jasa studi awal
mengenai filosofi lokasi, maksud
pembangunan, tinjauan iklim dan
lingkungan, kebutuhan hunian (okupansi), kendala biaya, analisis pemilihan
lokasi, skedule disain dan konstruksi.
Jasa lainnya yang mempengaruhi keaslian rancangan dan konstruksi
sebuah proyek seperti pemeliharaan, renovasi, jasa restorasi bangunan,
penilaian kualitas bangunan dan nasihat arsitektur lainnya.

A|2
Jasa desain dan administrasi kontrak seperti jasa rancangan skema berupa
kebutuhan ruang, batasan biaya dan jadwal waktu, penyiapan sket
termasuk rencana lantai, rencana lokasi dan pandangan luar, konsep
desain bentuk, bahan, struktur, sistem mekanikal dan elektrikal, perkiraan
biaya dan desain akhir.
JASA ARSITEKTUR LANSEKAP
Jasa ini mencakup pekerjaan jasa
perancangan dan desain lansekap estetik
untuk taman,
lahan komersial
dan hunian,
penyiapan peta lokasi, gambar kerja dan
spesifikasi teknik. Selain itu pembiayaan untuk
pengembangan lahan (land development), pepohonan yang akan ditanam
dan fasilitas seperti pejalan kaki, pagar dan tempat parkir.
JASA DESAIN INTERIOR
Jasa pelayanan konsultan PT. MUNASA KREASI
NUSANTARA pada sub
bidang ini seperti jasa
perencanaan dan
perancangan ruangan
interior untuk kebutuhan fisik, estitik dan fungsi manusia, penggambaran
desain dekorasi interior termasuk jendela dan gudang.

SIPIL
Jasa pelayanan konsultan pada bidang ini secara garis besar dapat dibagi
menjadi 4 sub bidang layanan yaitu jasa nasehat/pra-desain dan disain
enjinering bangunan, pekerjaan teknik sipil dan keairan, pekerjaan teknik sipil
dan transportasi, dan pekerjaan teknik sipil lainnya.

JASA PRA-DISAIN DAN DESAIN ENJINERING BANGUNAN


Pada sub bidang pelayanan ini meliputi pekerjaan bangunan hunian dan
bangunan bukan hunian seperti bangunan industri, komersial bangunan
pertanian yang mencakup kegiatan jasa bantuan, nasihat dan rekomendasi

A|3
enjinering, melaksanakan persiapan studi kelayakan teknis dan studi
dampak proyek, jasa nasehat dan konsultasi enjinering sebelum
penggambaran proyek, jasa studi kelayakan, studi dampak lingkungan,
pengkajian ekonomi proyek, nasihat teknis yang terkait dengan instalasi.
Selain itu juga mencakup jasa penilaian instalasi struktur, mekanikal dan
elektrikal, disain enjinering struktur, penggambaran draft awal,
perkembangan proyek, spesifikasi perencanaan atas pelaksanaan dan jasa
parsial disain enjinering.
JASA PRA-DISAIN DAN DESAIN ENJINERING PEKERJAAN TEKNIK
SIPIL KEAIRAN
Pada sub bidang pelayanan ini meliputi
pelabuhan, saluran air, bendungan, irigasi dan
pekerjaan air
lainnya. Jasa ini
mencakup
kegiatan: jasa bantuan, nasehat dan
rekomendasi yang terkait dengan masalah
enjinering, melaksanakan persiapan studi
kelayakan teknis dan studi dampak proyek, jasa nasehat dan konsultansi
enjinering sebelum penggambaran proyek, jasa studi kelayakan, studi
dampak lingkungan dan pengkajian ekonomi proyek instalasi.
Selain itu juga mencakup jasa penilaian instalasi struktur, mekanikal dan
elektrikal, disain enjinering struktur, penggambaran draft awal,
perkembangan proyek, spesifikasi perencanaan atas pelaksanaan dan jasa
parsial disain enjinering.
JASA PRA-DISAIN DAN DESAIN ENJINERING PEKERJAAN TEKNIK
SIPIL TRANSPORTASI
Pada sub bidang pelayanan ini meliputi pekerjaan jalan bebas hambatan
(highways), jalan raya (streets), jalan (roads) jalan kereta api, landasan
pacu jembatan, jalan layang, terowongan dan jalan bawah tanah.
Jasa ini mencakup kegiatan : jasa bantuan, nasehat dan rekomendasi yang
terkait dengan masalah enjinering, melaksanakan persiapan studi
kelayakan teknis dan studi dampak proyek, jasa nasehat dan konsultansi

A|4
enjinering sebelum penggambaran proyek, jasa studi kelayakan, studi
dampak lingkungan dan pengkajian ekonomi proyek instalasi.
Selain itu juga mencakup jasa penilaian instalasi struktur, mekanikal dan
elektrikal, disain enjinering struktur, penggambaran draft awal,
perkembangan proyek, spesifikasi perencanaan atas pelaksanaan dan jasa
parsial disain enjinering.
MEKANIKAL
Jasa pelayanan konsultan pada bidang ini yaitu untuk jasa disain enjinering
mekanikal mencakup kegiatan disain sistem pemanasan, ventilasi,
pengaturan udara, pendinginan dan instalasi mekanikal lainnya, disain
enjinering akustik dan vibrasi, pembangunan prototipe dan disain enjinering
detail.
Sedangkan pada sub bidang layanan jasa nasehat atau pra-desain dan
disain enjinering industrial plant dan proses mencakup kegiatan kontruksi
pertambangan, kontruksi pembangkit tenaga power plant, fasilitas kimia
dan yang terkait, konstruksi untuk pabrik manafaktur dan otomatisasi untuk
proses industri.
ELEKTRIKAL
Jasa pelayanan konsultan pada bidang ini yaitu untuk jasa disain enjinering
elektrikal mencakup kegiatan sistem ketenagaan, sistem penyinaran,
sistem alarm kebakaran, sistem komunikasi dan instalasi listrik lainnya.
Sedangkan pada sub bidang layanan jasa nasehat atau pra-desain dan
disain enjinering sistem kontrol lalu lintas yaitu sistem kontrol lalu lintas baik
transportasi darat udara dan laut.
TATA LINGKUNGAN
Jasa pelayanan konsultan pada bidang ini yaitu untuk jasa konsultansi
lingkungan mencakup kegiatan air minum, penyehatan lingkungan
permukiman dan persampahan.Sedangkan jasa perencanaan urban
mencakup kegiatan jasa pembuatan program yang berkaitan dengan tata
guna lahan, pemilihan lokasi, kontrol dan pemanfaatan sistem jalan dan
jasa lahan dengan tujuan untuk menciptakan dan memelihara
pembangunan urban yang sistematik dan terkoordinasi, pengkajian
ekonomi atas program pembangunan urban.

A|5
JASA SURVEY
Jasa pelayanan konsultan pada bidang ini yaitu jasa survey permukaan,
jasa pembuatan peta, jasa survey bawah tanah, jasa geologi, geofisik dan
prospek lainnya.
JASA SURVEY PERMUKAAN
Jasa survey permukaan meliputi jasa pengumpulan informasi dalam
bentuk posisi dan batas bagian permukaan bumi dengan berbagai
fungsi dan metode termasuk transit, fotogrametri dan survey
hidrologi , koleksi data dan satelit serta jasa survey lapangan seperti
membuat tanda hak milik dan penandaan batas.
JASA PEMBUATAN PETA
Jasa ini seperti jasa pembuatan peta termasuk dalam persiapan dan
revisi berbagai jenis peta misalnya jalan, kadastral, topografi,
planimetri, hidrologi, menggunakan hasil aktivitas survey, peta dan
sumber informasi lain termasuk pembuatan peta analog dan digital
pada sistem informasi geografis.
JASA SURVEY BAWAH TANAH
Jasa survey bawah tanah meliputi jasa yang mnyediakan infomasi
pembentukan sub permukaan bumi dengan metoda yang berbeda
seperti metoda seismograf, gravimetri, magnetometri dan metoda
survey sub permukaan lainnya
JASA GEOLOGI, GEOFISIK DAN PROSPEK LAINNYA
Jasa ini meliputi jasa geologi, geofisik, geokimia dan konsultansi
saintifik lainnya yang terkait dengan lokasi deposit mineral, minyak
dan gas, air bawah tanah dengan mempelajari sifat-sifat bumi dan
pembentukan batuan dan strukturnya.
JASA ANALISIS DAN ENJINERING LAINNYA
Jasa pelayanan konsultan pada bidang ini meliputi jasa komposisi
kemurnian dan analisis yang meliputi jasa tes dan analisis untuk sifat-sifat
kimia dan biologi bahan seperti udara, air, limbah, bahan bakar, logam,
tanah, mineral, makanan dan kimia, jasa tes dan analisis yang berkaitan
dengan bidang sainsitifik seperti mikrobiologi, biokimia, bakteriologi dan
sebagainya. Sedangkan pada sub bidang layanan enjinering lainnya
meliputi : jasa enjinering geoteknik yang menyediakan informasi bawah

A|6
tanah, jasa enjinering air tanah termasuk pengkajian air bawah tanah, studi
kontaminasi dan manajemen kualitas, jasa enjinering korosi termasuk
inspeksi, deteksi dan program kontrol korosi dan investigasi kegagalan.
LAYANAN JASA INSPEKSI TEKNIS
Jasa pelayanan konsultan pada bidang ini meliputi 6 sub bidang layanan
yaitu sebagai berikut :
JASA ENJINERING FASE KONSTRUKSI DAN INSTALASI
BANGUNAN
Jasa ini meliputi pekerjaan inspeksi teknis selama fase konstruksi
untuk bangunan hunian dan bangunan bukan hunian seperti
bangunan industri, komersial dan bangunan pertanian.
JASA ENJINERING FASE KONSTRUKSI DAN INSTALASI
PEKERJAAN TEKNIK SIPIL TRANSPORTASI
Jasa ini meliputi pekerjaan inspeksi teknis selama fase konstruksi
untuk jalan bebas hambatan, jalan raya, jalan, jalan kereta api,
landasan pacu pesawat, jembatan, jembatan layang, terowongan dan
jalan bawah tanah.
JASA ENJINERING FASE KONSTRUKSI DAN INSTALASI
PEKERJAAN TEKNIK SIPIL KEAIRAN
Jasa ini meliputi pekerjaan inspeksi teknis selama fase konstruksi
untuk pelabuhan, saluran air, bendungan, irigasi dan pekerjaan air
lainnya.
JASA ENJINERING FASE KONSTRUKSI DAN INSTALASI
PEKERJAAN TEKNIK SIPIL LAINNYA
Jasa ini meliputi pekerjaan inspeksi teknis selama fase konstruksi
untuk pemipaan, kabel komunikasi dan jalur tenaga jarak jauh,
pemipaan dan pengkabelan lokal dan pekerjaan yang terkait, failitas
olah raga outdoor dan rekreasi.
JASA ENJINERING FASE KONSTRUKSI DAN INSTALASI
INDUSTRIAL PLANT DAN PROSES
Jasa ini meliputi pekerjaan inspeksi teknis selama fase konstruksi
untuk konstruksi pertambangan, pembangkit tenaga power plant,
fasilitas kimia dan yang terkait, kanstruksi untuk pabrik manafaktur
dan otomatisasi proses industri.

A|7
JASA ENJINERING FASE KONSTRUKSI DAN INSTALASI SISTEM
KONSTROL LALU LINTAS
Jasa ini meliputi pekerjaan inspeksi teknis selama fase konstruksi
untuk sistem kontrol lalu lintas transportasi baik darat, laut maupun
udara.
LAYANAN JASA MANAJEMEN PROYEK
Jasa pelayanan konsultan pada bidang ini meliputi 6 sub bidang layanan
yaitu sebagai berikut :
JASA MANAJEMEN PROYEK TERKAIT KONSTRUKSI BANGUNAN
Jasa ini meliputi jasa dalam pertanggung jawaban menyeluruh atas
keberhasilan penyelesaian proyek konstruksi atas nama klien
termasuk pengorganisasian pembiayaan dan disain, undangan tender
dan pelaksanaan manajemen dan fungsi-fungsi kontrol, mencakup
bangunan hunian dan bangunan bukan hunian seperti bangunan
industri, komersial dan pertanian.
JASA MANAJEMEN PROYEK TERKAIT KONSTRUKSI
PEKERJAAN TEKNIK SIPIL TRANSPORTASI
Jasa ini meliputi jasa dalam pertanggung jawaban menyeluruh atas
keberhasilan penyelesaian proyek konstruksi atas nama klien
termasuk pengorganisasian pembiayaan dan disain, undangan tender
dan pelaksanaan manajemen dan fungsi-fungsi kontrol, mencakup
jalan bebas hambatan, jalan raya, jalan, jalan kereta api, landas pacu
pesawat, jembatan, jalan layang, terowongan dan jalan bawah tanah.
JASA MANAJEMEN PROYEK TERKAIT KONSTRUKSI
PEKERJAAN TEKNIK SIPIL KEAIRAN
Jasa ini meliputi jasa dalam pertanggung jawaban menyeluruh atas
keberhasilan penyelesaian proyek konstruksi atas nama klien
termasuk pengorganisasian pembiayaan dan disain, undangan tender
dan pelaksanaan manajemen dan fungsi-fungsi kontrol, mencakup
pelabuhan, saluran air, bendungan, irigasi dan pekerjaan air lainnya.
JASA MANAJEMEN PROYEK TERKAIT KONSTRUKSI
PEKERJAAN TEKNIK SIPIL LAINNYA
Jasa ini meliputi jasa dalam pertanggung jawaban menyeluruh atas
keberhasilan penyelesaian proyek konstruksi atas nama klien

A|8
termasuk pengorganisasian pembiayaan dan disain, undangan tender
dan pelaksanaan manajemen dan fungsi-fungsi kontrol.
Mencakup pemipaan, kabel komunikasi dan jalur tenaga jarak jauh,
pemipaan lokal dan kabel, pekerjaan yang terkait olah raga outdoor
dan fasilitas rekreasi.
JASA MANAJEMEN PROYEK TERKAIT KONSTRUKSI
INDUSTRIAL PLANT DAN PROSES
Jasa ini meliputi jasa dalam pertanggung jawaban menyeluruh atas
keberhasilan penyelesaian proyek konstruksi atas nama klien
termasuk pengorganisasian pembiayaan dan disain, undangan tender
dan pelaksanaan manajemen dan fungsi-fungsi kontrol, mencakup
pertambangan, konstruksi pembangkit tenaga power plant, kimia dan
fasilitas terkait, konstruksi untuk industri manafaktur dan otomatisasi
untuk proses industri.
JASA MANAJEMEN PROYEK TERKAIT KONSTRUKSI SISTEM
KONTROL LALU LINTAS
Jasa ini meliputi jasa dalam pertanggung jawaban menyeluruh atas
keberhasilan penyelesaian proyek konstruksi atas nama klien
termasuk pengorganisasian pembiayaan dan disain, undangan tender
dan pelaksanaan manajemen dan fungsi-fungsi kontrol, mencakup
sistem kontrol lalu lintas untuk transportasi darat, udara dan laut.
LAYANAN JASA ENJINEING TERPADU
Jasa pelayanan konsultan pada bidang ini terdiri atas jasa manajemen
proyek yang terkait dengan konstruksi, jasa nasehat enjinering dan pra-
desain, jasa disan, jasa senjinering selama konstruksi dan fase instalasi
serta jasa enjinering lainnya. Pada jasa ini mencakup sebagian atau
seluruh pekerjaan antar lain : konstruksi bangunan hunian dan bukan
hunian seperti bangunan industri, komersial dan pertanian.
Konstruksi pekerjaan teknik sipil antara lain : jalan bebas hambatan, jalan
raya, jalan, jalan kereta api, landas pacu pesawat, jembatan, jalan layang,
terowongan dan jalan bawah tanah, pelabuhan, saluran air, bendungan,
irigasi dan pekerjaan air lainnya, pemipaan, kabel komunikasi dan jalur
tenaga jarak jauh, pemipaan lokal dan kabel, pekerjaan yang terkait olah
raga outdoor dan fasilitas rekreasi.

A|9
Sedangkan pada jasa industrial plant dan proses pencakup
pertambangan, konstruksi pembangkit tenaga power plant, kimia dan
fasilitas terkait, konstruksi untuk industri manafaktur dan otomatisasi untuk
proses industri serta sistem kontrol lalu lintas untuk transportasi darat,
udara dan laut.

A.2.2 KONSULTANSI NON-KONSTRUKSI


PENGEMBANGAN PERTANIAN DAN PEDESAAN
Jasa layanan konsultan PT. MUNASA KREASI NUSANTARA pada bidang
pengembangan pertanian dan perdesaan antara lain : prasarana sosial dan
pengembangan partisipasi masyarakat, kredit dan kelembagaan,
perkebunan dan mekanisasi pertanian , pembibitan, pengendalian hama /
penyakit tanaman, peternakan, kehutanan, perikanan, tanaman keras dan
pangan, dan produk tanaman lain, konservasi dan penghijauan,
pengembangan pertanian dan perdesaan lainnya.
TRANSPORTASI
Jasa layanan konsultan pada bidang transportasi mencakup kegiatan
pengembangan sarana transportasi, legislasi/pengaturan bidang
transportasi, usaha jasa angkutan dan sub bidang transportasi lainnya.
TELEMATIKA
Jasa layanan konsultan pada PT. MUNASA KREASI
NUSANTARA pada bidang telematika mencakup
kegiatan pada sub layanan telekomunikasi darat,
telekomunikasi satelit, perangkat keras, perangkat
lunak, dan sub bidang layanan telekomunikasi
lainnya
KEPARIWISATAAN
Jasa layanan konsultan pada bidang
kepariwisataan mencakup kegiatan pada
sub layanan permintaan aspek transportasi
dan studi dampak pariwisata, penyiapan
dan implementasi proyek wisata, pengelolaan
fasilitas pariwisata, museum, benda-benda sejarah, margasatwa,
kerajinan dan sub bidang layanan kepariwisataan lainnya.

A | 10
PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Jasa layanan pada bidang ini mencakup kegiatan perindustrian, hasil
industri, pola perdagangan dan pemasaran, agroindustri, industri tekstil dan
barang jadi dari tekstil, industri bahan kimia, industri karet dan plastik,
industri kulit dan barang jadi dari kulit, masil mineral non logam, industri
logam dasar, produk logam. Selain itu melayani juga sub bidang layanan
mesin dan perlengkapan, mesin listrik, peralatan elektronik dan
perlengkapannya, industri perkapalan dan sub bidang industri dan
perdagangan lainnya.
PERTAMBANGAN DAN ENERGI
Pada Bidang Pertambangan dan Energi, PT.
MUNASA KREASI NUSANTARA melayani sub
bidang layanan yang meliputi : ekonomi dan
konservasi energi, minyak dan gas, batubara,
ekuil dan antrachile, ekonomi, pemasaran dan
eksplorasi mineral, teknologi mineral, komoditi dan eksplorasi mineral dan
sub bidang pertambangan dan energi lainnya.
KEUANGAN
Pada Bidang Keuangan konsultan melayani sub bidang layanan antara lain
: bank sentral, bank komersial, bank pembangunan bank dagang, pasar
uang, manajemen pasar modal dan bursa efek, manajemen lembaga
keuangan non bank, pembelanjaan sektor pemerintah, manajemen
keuangan perusahaan, manajemen investasi dan portfollo, pengawasan,
regulasi sektor keuangan dan sub bidang layanan keuangan lainnya.
PENDIDIKAN
Pada Bidang Pendidikan konsultan PT. MUNASA KREASI NUSANTARA
melayani sub bidang layanan yaitu: sub bidang layanan sistem dan
evaluasi pendidikan, organisasi/administrasi sekolah, pengembangan
kurikulum dan metodologi pendidikan, bahan, media dan teknologi
pendidikan dan sub bidang layanan pendidikan lainnya.
KESEHATAN
Pada Bidang Kesehatan konsultan melayani sub bidang layanan seperti:
sub bidang sistem/organisasi kesehatan, pelayanan medik, kesehatan

A | 11
kerja, nutrisi dan farmasi, pengembangan tenaga medis, kesehatan dan
penelitian kesehatan serta sub bidang layanan kesehatan lainnya
KEPENDUDUKAN
Jasa layanan konsultan pada bidang kependudukan adalah sebagai
berikut: sub bidang layanan program kependudukan dan pengembangan
peran wanita, organisasi program kependudukan, sistem pelayanan
keluarga berencana, tenaga medis pelayanan keluarga berencana,
penyuluhan, pendidikan dan komunikasi, pemantauan, evaluasi dan
penelitian dan sub bidang layanan kependudukan lainnya.

A.3 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN


Struktur organisasi PT. MUNASA KREASI NUSANTARA dapat dilihat pada
gambar berikut:

A | 12
Gambar A.1
Struktur Organisasi Perusahaan

KOMISARIS
(Ir. Herry Hermawan)
DIREKTUR UTAMA
(Yudi Kurniawan, ST)

DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR UMUM


PENGEMBANGAN TEKNIK & OPERASIONAL (Ina Amalia Zauharti,
(Atang Sutisna) (Erwin Burhanudin, ST) SE)

DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI


PEMASARAN, KONSULTAN KONTRUKSI KONSULTAN NON KONSTRUKSI ADMINISTRASI DAN KEUANGAN DAN
PEMBINA RELASI (Ir. Asep Muhammad S. MPM) (Ir. Arief Hendawan, MT) PERSONALIA PERLENGKAPAN
DAN PROMOSI 1. BIDANG TATA 1. BIDANG TELEMATIKA (Yuli Luttfia A. ST) (Uus Mulyana)
(Wawan Setiawan, LINGKUNGAN 2. BIDANG PENGEMB.
ST) 2. BIDANG SIPIL PERTANIAN
3. BIDANG ARSITEKTUR 3. BIDANG PARIWISATA
4. BIDANG AMDAL & JASA 4. BIDANG PERTAMB. &
SUVEY ENERGI
5. BIDANG INSPEKSI TEKNIS 5. BIDANG KEUANGAN
6. BIDANG MEKANIKAL 6. BIDANG TRANSPORTASI
STAFF T E
7. BIDANG ELEKTRIKAL N A G A A H7. BIDANG
L I PENDIDIKAN STAFF
8. BIDANG ELEKTRIKAL

T E N A G A P E N D U K U N G

A | 13
A.4 PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN PEKERJAAN
Sesuai dengan struktur organisasi di atas maka yang menjadi penanggung jawab
dalam setiap kegiatan adalah Kepala Divisi yang selanjutnya bertanggung jawab
kepada Direktur Teknik dan Operasional dan selanjutnya bertanggung jawab
kepada Direktur Utama.

A.5 FASILITAS MILIK PERUSAHAAN


Fasilitas milik perusahaan untuk menunjang pekerjaan sesuai dengan lingkup
layanan dapat dilihat dalam tabel berikut:

A | 14
Tabel A.1
Daftar Fasilitas Milik Perusahaan

Kapasitas
Jenis Peralatan/ Tahun Kondisi Lokasi Bukti
No. Jumlah atau output Merk dan tipe
Perlengkapan Pembuatan Baik/Rusak Sekarang Kepemilikan
pada saat ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Komputer 6 Intel Intel Pentium 2005, 2006 Baik Bandung Milik Sendiri
2. Leptop 1 Thosiba Intel Pentium 2007 Baik Bandung Milik Sendiri
3. Printer 4 A4, A3 Canon, Epson 2007 Baik Bandung Milik Sendiri
4. Plooter 1 A0 Roland 2003 Baik Bandung Milik Sendiri
5. Mesin Tik Elektirk 1 A4 IBM 1993 Baik Bandung Milik Sendiri
6. Filing Kabinet 4 - Daiichi 1998 Baik Bandung Milik Sendiri
7. Meja Kursi 4 - Lokal 2000 Baik Bandung Milik Sendiri
8. Lemari Kantor 4 - Lokal 2000 Baik Bandung Milik Sendiri
9. Meja Gambar 1 A0 Mutoh 1989 Baik Bandung Milik Sendiri
10. Meja Digitiozer 1 A1 Roland 1994 Baik Bandung Milik Sendiri
11. Phantograf 1 500S AOTT 1990 Baik Bandung Milik Sendiri
12. Camera 3 - Fujica 2006 Baik Bandung Milik Sendiri
13. Software Konversi 2 - - 2006 Baik Bandung Milik Sendiri
14. Planimeter 2 - Kuizini 1996 Baik Bandung Milik Sendiri
15. Theodolite T0, T2 4 - Wild 1990 Baik Bandung Milik Sendiri
16. Infocus 1 1500 Sony 2002 Baik Bandung Milik Sendiri
17. Waterpass N.I.2 2 - Ziss 1990 Baik Bandung Milik Sendiri

A | 15
Kapasitas
Jenis Peralatan/ Tahun Kondisi Lokasi Bukti
No. Jumlah atau output Merk dan tipe
Perlengkapan Pembuatan Baik/Rusak Sekarang Kepemilikan
pada saat ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
18. Handy Camp. 2 - Sony 2005 Baik Bandung Milik Sendiri
19. Kend Roda Empat 3 - Toyota, Honda 2000 Baik Bandung Milik Sendiri
20. Kend Roda Dua 4 - Honda 2006 Baik Bandung Milik Sendiri
Echosounder Multi
21 1 Maks Lokal 2000 Baik Bandung Milik Sendiri
Beam
22 GPS 2 - - 2006 Baik Bandung Milik Sendiri
23 Current Meter 1 Maks Lokal 2003 Baik Bandung Milik Sendiri
24 Grab Sampling 1 Maksimal Local 2008 Baik Bandung Milik Sendiri
25 Wind Meter 1 Maksimal Lokal 2005 Baik Bandung Milik Sendiri
26 Peta 1 Maksimal Lokal 2012 Baik Bandung Milik Sendiri

A | 16
DATA
PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) B
TAHUN TERAKHIR

PT. MUNASA KREASI NUSANTARA sepanjang perjalanannya telah


menangani berbagai macam pekerjaan antara lain Studi Pelayanan Proyek:
Studi Kelayakan, Perencanaan (Planning), dan Studi & Analisa Dampak
Lingkungan; Perancangan Arsitektural & Engineering : Perancangan
Arsitektural dan Perancangan Engineering; Manajemen Proyek &
Manajemen Konstruksi : Pengendalian Biaya & Jadwal Konstruksi,
Pengendalian Administrasi Kontrak Konstruksi, Penyiapan &
Penyelenggaraan Pelelangan Konstruksi, Supervisi Konstruksi Selama
Proses Pelaksanaan Konstruksi; Survey & Pemetaan : Survey Pengamatan
Oseanografi, Survey Pengukuran & Pemetaan Topografi; Geologi &
Mektan: Sondir, Bor Mesin & Tangan, dan Geolistrik; Sistem Informasi
Telematika : Pembuatan Sistem Informasi Geografis, Pengembangan Data,
dan Pembuatan Sistem Informasi Manajemen Data; dan lain-lain.

Dari berbagai pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh PT. MUNASA


KREASI NUSANTARA, beberapa diantaranya adalah memiliki kesamaan
lingkup dan relevansi dengan pekerjaan Kajian Penilaian Kinerja Angkutan
Penumpang Umum. Indikasi ini menunjukkan bahwa PT. MUNASA
KREASI NUSANTARA mempunyai kapasitas dan mampu melaksanakan
pekerjaan Kajian Penilaian Kinerja Angkutan Penumpang Umum.

Adapun pengalaman kerja sejenis ini dapat dilihat pada Tabel Daftar
Pengalaman Perusahaan selama 10 (sepuluh) Tahun Terakhir, seperti
yang terlampir di bawah ini.

B|1
Tabel B.1
Daftar Pengalaman Kerja Sejenis 10 (Sepuluh) Tahun Terakhir
Pengguna Jasa/ Orang Nilai Kontrak Mitra
No. Uraian Pekerjaan Lingkup Layanan Periode
Sumber Dana Bulan (Rp.) Kerja
I II III IV V VI VII VIII
Kajian Detail Analisis Daerah Rawan 14 Agustus 2015
1. Kabupaten Cianjur Kecelakaan Lalu Lintas Ruas Jalan Cianjur - Transportasi – 11 Desember 12 223.850.000
Puncak Kabupaten Cianjur 2015
Kajian Simpul Transportasi dan Peralihan
13 Mei 2015 – 13
2. Kabupaten Sukabumi Moda Angkutan Penumpang Umum dan Transportasi 10 169.015.000
Agustus 2015
Angkutan Barang Kabupaten Sukabumi
Review Pra Desain/Kajian Trase
12 Mei – 7
3. Kemenhub Pembangunan Jalur KA antara Pontianak- Transportasi 25 2.798.768.500
November 2015
Sambas-Batas Negara
Kajian Detail Analisis Daerah Rawan
DISHUBKOMINFO 14 Agustus – 11
4. Kecelakaan Lalu Lintas Ruas Jalan Cianjur - Transportasi 12 223.850.000
Kabupaten Cianjur Desember 2015
Puncak Kabupaten Cianjur
16 Juni 2014 s.d
Studi Pemetaan Alur Pelayaran dan
5. Kemenhub Jakarta Transportasi 18 Desember 6 1.529.982.960 -
Penetapannya
2014
6. DISHUB Komunikasi Penyusunan Kajian Teknis Rencana Induk Konsultansi 30 Juli 2013 s.d 36 376.145.000 -

B|2
Pengguna Jasa/ Orang Nilai Kontrak Mitra
No. Uraian Pekerjaan Lingkup Layanan Periode
Sumber Dana Bulan (Rp.) Kerja
I II III IV V VI VII VIII
dan Informatika Kab, Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Spesialis 27 November
Cianjur Kabupaten 2013
Kajian Perhitungan Inventori Emisi Gas
Kementrian Konsultansi 13 Maret 2013
7. Rumah Kaca (GRK) Sub Sektor Tranportasi 15 629.893.000 -
Perhubungan Spesialis s.d 10 Juli 2013
Darat
13 Maret 2013
Penyusunan pedoman Penetapan alur
8. Ditjen Perhubungan Laut Transportasi s.d 18 40 1.633.225.000 -
pelayaran
September 2013
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan 19 Juli 2013 s.d
Perencanaaan
9. Tarkimsih Kab Sukabumi Peraturan Zonasi Koridor Cikembar 19 Desember 24 406.615.000 -
Penataan Ruang
Gunungguruh Kab. Sukabumi 2013
1 Agustus 2013
DISHUBKOMINFO Kab Rencana Umum Jaringan Transportasi Laut
10. Transportasi s.d 29 Desember 30 340.587.500 -
Belitung Kab Belitung
2013
16 Maret 2012
Studi Penyusunan Rencana Pengembangan
11. Kemenhub Jakarta Tranportasi s.d 11 66 820,649,500 -
Infrastruktur Tranportasi
September 2012
12. Bappeda Kab, Bekasi Study Rencana Induk Angkutan Barang Tranportasi 22 Mei 2012 s.d 19 218.130.000 -

B|3
Pengguna Jasa/ Orang Nilai Kontrak Mitra
No. Uraian Pekerjaan Lingkup Layanan Periode
Sumber Dana Bulan (Rp.) Kerja
I II III IV V VI VII VIII
18 September
2012
14 September
Dishubkominfo Kab Studi Pemetaan Potensi parkir di kabupaten
13. Tranportasi 2012 s.d 12 9 136.279.000 -
Cianjur Cianjur
Desember 2012
Dinas Bina Marga dan 4 April 2012 s.d
14. Perencanaan Teknik Pembangunan PJU Sipil 6 97.196.000 -
Pengairan 3 Juli 2012
17 Oktober 2012
Disbudpar Kab, Pembuatan DED dan Masterplan Kawasan Sipi Keairan/Tata
15. s.d 16 Desember 22 98.560.000 -
Belitung timur Sirkuit Pulau Dapor Lingkungan
2012
02 Nopember
DPU
16. DED Ruas Jalan Strategis Provinsi Wilayah III Sipil 2012 s.d 16 9 199.010.000 -
PRov. Gorontalo
Desember 2012
1 Agustus 2011
Desain Pembangunan Jembatan
17. Dishub Kota Kendari Arsitektur s.d 30 Agustus 6 199.500.000 -
Penyebrangan
2011
Dinas Perumbahan, DED Ruang Terbuka Publik di Koridor Jalan 22 November
18. Tata Lingkungan 7 150.562.500 -
Penataan Ruang dan Kawasan Cileunyi Terpadu 2011 s.d 21

B|4
Pengguna Jasa/ Orang Nilai Kontrak Mitra
No. Uraian Pekerjaan Lingkup Layanan Periode
Sumber Dana Bulan (Rp.) Kerja
I II III IV V VI VII VIII
Kebersihan Kab. Desember 2011
Bandung

B|5
DATA
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) C
TAHUN TERAKHIR

PT. MUNASA KREASI NUSANTARA telah mempunyai banyak pengalaman dalam


menangani proyek-proyek yang memiliki kesamaan lingkup dan relevansi dengan
pekerjaan DED Peningkatan Jalan Tanjung Ular - Air Limau, baik yang diperoleh
dari klien swasta maupun pihak pemerintah di tingkat Pemerintah Provinsi maupun
Pemerintah Kabupaten/Kota. Proyek-proyek tersebut telah ditangani dan dapat
diselesaikan dengan baik oleh PT. MUNASA KREASI NUSANTARA.

Adapun uraian dari pelaksanaan setiap pekerjaan tersebut, disampaikan melalui


lampiran berikut ini.
PENGALAMAN PERUSAHAAN 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Nama Pekerjaan : Review Pra Desain/Kajian Trase Pembangunan Jalur KA


antara Pontianak-Sambas-Batas Negara
2. Pengguna Jasa : Kemenhub
3. Lokasi Proyek : Jakarta
4. Nilai Proyek : Rp. 2.798.768.500
5. No. Kontrak : 160/LLA.KA/V/2015
6. Periode : 12 Mei – 7 November 2015
7. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) : -
Alamat : -
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
: Tenaga Ahli Indonesia 25 Orang Bulan
9. Perusahaan Mitra Kerja : Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
b. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
c. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
d. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
e. dst
Tenaga ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Leader Ahli teknik Hidrologi 7
b. Tenaga Ahli Ahli Teknik Geodesi 6
c. Tenaga Ahli Ahli Teknik Lanscape Arsitektur 6
d. Tenaga Ahli Ahli Cost and Quantity 6

10. Uraian Pekerjaann :


a. Persiapan
b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
c. Penyusunan Laporan Antara
d. Penyusunan Laporan Akhir
PENGALAMAN PERUSAHAAN 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Nama Pekerjaan : Kajian Detail Analisis Daerah Rawan Kecelakaan Lalu Lintas
Ruas Jalan Cianjur - Puncak Kabupaten Cianjur
2. Pengguna Jasa : DISHUBKOMINFO Kabupaten Cianjur
3. Lokasi Proyek : Kabupaten Cianjur
4. Nilai Proyek : Rp. 223.850.000
5. No. Kontrak : 602-01/21-JK/SU-5/DIHUBKOMINFO
6. Periode : 14 Agustus – 11 Desember 2015
7. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) : -
Alamat : -
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
: Tenaga Ahli Indonesia 12 Orang Bulan
9. Perusahaan Mitra Kerja : Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
b. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
c. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
d. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
e. dst
Tenaga ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Leader Team Leader 4
b. Tenaga Ahli Ahli Geodesi 4
Ahli Sipil Lalin 4

10. Uraian Pekerjaann : a. Persiapan


b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
c. Penyusunan Laporan Antara
d. Penyusunan Laporan Akhir
e. CD Laporan
PENGALAMAN PERUSAHAAN 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Nama Pekerjaan : Studi Pemetaan Alur Pelayaran dan Penetapannya


2. Pengguna Jasa : Kemenhub Jakarta
3. Lokasi Proyek : Jakarta
4. Nilai Proyek : Rp. 1.529.982.960
5. No. Kontrak : 52/U/PKP/VI-14
6. Periode : 16 Juni 2014 – 18 Desember 2014
7. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) : -
Alamat : -
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
: Tenaga Ahli Indonesia 6 Orang Bulan
9. Perusahaan Mitra Kerja : Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
b. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
c. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
d. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
e. dst
Tenaga ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Leader 6
b. Tenaga Ahli 6
c. Tenaga Ahli 6
d. Tenaga Ahli 6
e. Tenaga Ahli 6

10. Uraian Pekerjaann : a. Persiapan


b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
c. Penyusunan Laporan Antara
d. Penyusunan Laporan Akhir
PENGALAMAN PERUSAHAAN 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Nama Pekerjaan : Penyusunan Kajian Teknis Rencana Induk Jaringan Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan Kabupaten
2. Pengguna Jasa : DISHUB Komunikasi dan Informatika Kab, Cianjur
3. Lokasi Proyek : Kabupaten Cianjur
4. Nilai Proyek : Rp. 376.145.000
5. No. Kontrak : PBJ.05/KRIILAJ/PPK/VII/2013
6. Periode : 31 Juli 2013 – 27 November 2013
7. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) : -
Alamat : -
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
: Tenaga Ahli Indonesia 36 Orang Bulan
9. Perusahaan Mitra Kerja : Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
b. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
c. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
d. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
e. dst
Tenaga ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Leader Ahli Teknik Sipil / Transportasi 4
b. Tenaga Ahli Ahli Tranportasi 4
c. Tenaga Ahli Ahli Planologi 4
d. Tenaga Ahli Ahli Jaringan Jalan 4
e. Tenaga Ahli Ahli Managemen 4
Ahli Perencanaan Angkutan
f. Tenaga Ahli 4
Umum
Ahli Tranportasi Angkutan 4
g. Tenaga Ahli
Barang
h. Tenaga Ahli Ahli Ekonomi Pembangunan 4
i. Tenaga Ahli Ahli Sosial Budaya 4

10. Uraian Pekerjaann : a. Persiapan


b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
c. Penyusunan Laporan Faknal
d. Penyusunan Laporan Akhir
e. Album Peta
PENGALAMAN PERUSAHAAN 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Nama Pekerjaan : Kajian Perhitungan Inventori Emisi Gas Rumas Kaca (GRK) Sub Sektor
Tranportasi Darat
2. Pengguna Jasa : Kementrian Perhubungan
3. Lokasi Proyek : Jakarta
4. Nilai Proyek : 629.893.000
5. No. Kontrak : 06/KTRK/II/PPK-2013

6. Periode : 13 Maret – 10 Juli 2013


7. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) : -
Alamat : -
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
: Tenaga Ahli Indonesia 15 Orang Bulan
9. Perusahaan Mitra Kerja : Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
b. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
c. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
d. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
e. dst
Tenaga ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
Ahli Perencanaan Wilayah dan
a. Leader 4
Kota
b. Tenaga Ahli Ahli Arsitektur 3
c. Tenaga Ahli Ahli Teknik Lingkungan 2
d. Tenaga Ahli Ahli Geodesi 2
e. Tenaga Ahli Ahli Sipil 2
f. Tenaga Ahli Ahli Kehutanan 2

10. Uraian Pekerjaann : a. Persiapan


b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
c. Penyusunan Laporan Antara
d. Penyusunan Laporan Akhir
PENGALAMAN PERUSAHAAN 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Nama Pekerjaan : Penyusunan Pedoman Penetapan Alur Pelayaran


2. Pengguna Jasa : Ditjen Perhubungan Laut
3. Lokasi Proyek : Jakarta
4. Nilai Proyek : Rp 1.633.225.000
5. No. Kontrak : 01/PP/PKP/II-13
6. Periode : 13 Maret – 18 September 2013
7. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) : -
Alamat : -
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
: Tenaga Ahli Indonesia 40 Orang Bulan
9. Perusahaan Mitra Kerja : Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
b. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
c. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
d. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
e. dst
Tenaga ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Leader
b. Tenaga Ahli
c. Tenaga Ahli
d. Tenaga Ahli

10. Uraian Pekerjaann : a. Persiapan


b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
c. Penyusunan Laporan Antara
d. Penyusunan Laporan Akhir
PENGALAMAN PERUSAHAAN 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Nama Pekerjaan : RDTR dan Peraturan Zonasi Koridor Cikembar Gununguruh


Kab, Sukabumi
2. Pengguna Jasa : Dinas Tata Ruang Permukiman dan Kebersihan
3. Lokasi Proyek : Kabupaten Sukabumi
4. Nilai Proyek : Rp 406.615.000
5. No. Kontrak : 04/PPK-RDTR/TR/TARKIMSIH/2013
6. Periode : 19 Juli – 20 Desember 2013
7. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) : -
Alamat : -
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
: Tenaga Ahli Indonesia 24 Orang Bulan
9. Perusahaan Mitra Kerja : Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
b. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
c. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
d. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
e. dst
Tenaga ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Leader Ahli PWK 5
b. Tenaga Ahli Ahli Arsitektur 3
c. Tenaga Ahli Ahli Geodesi 3
d. Tenaga Ahli Ahli Geologi 3
Ahli Sipil 3
Ahli EKbang 2
Ahli Pertanian 1
Ahli Sosial 1
Ahli Hukum 1
Ahli Lingkungan 2

10. Uraian Pekerjaann : a. Persiapan


b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
c. Penyusunan Laporan Antara
d. Penyusunan Laporan Akhir
e. CD Laporan
PENGALAMAN PERUSAHAAN 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Nama Pekerjaan : Rencana Umum Jaringan Transportasi Laut Kab Belitung


2. Pengguna Jasa : DISHUBKOMINFO Kab Belitung
3. Lokasi Proyek : Kab Belitung
4. Nilai Proyek : Rp. 340.587.500
5. No. Kontrak : 02/SPJK-PPK/RUTJL/HUBKOMINFO/2013
6. Periode : 1 Agustus 2013 s.d 29 Desember 2013
7. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) : -
Alamat : -
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
: Tenaga Ahli Indonesia 30 Orang Bulan
9. Perusahaan Mitra Kerja : Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
b. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
c. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
d. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
e. dst
Tenaga ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Leader Ahli Perencanaan Tranportasi 6
b. Tenaga Ahli Ahli Perencanaan Wilayah 6
c. Tenaga Ahli Ahli Geologi 6
d. Tenaga Ahli Ahli Meteorologi 6
e. Tenaga Ahli Ahli GeoGrafi 6

10. Uraian Pekerjaann : a. Persiapan


b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
c. Penyusunan Laporan Antara
d. Penyusunan Laporan Akhir
e. Presentasi
PENGALAMAN PERUSAHAAN 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Nama Pekerjaan : Studi Penyusunan Rencana Pengembangan Infrastruktur


Tranportasi
2. Pengguna Jasa : Kemenhub
3. Lokasi Proyek : Jakarta
4. Nilai Proyek : Rp. 820.649.500
5. No. Kontrak : 01/KONTRAK/B.I/III/2012
6. Periode : 16 Maret – 11 September 2012
7. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) : -
Alamat : -
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
: Tenaga Ahli Indonesia 66 Orang Bulan
9. Perusahaan Mitra Kerja : Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
b. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
c. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
d. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
e. dst
Tenaga ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Leader Ahli Perencanaan Tranportasi 6
b. Tenaga Ahli Ahli Perencanaan Wilayah 6
c. Tenaga Ahli Ahli Geologi 6
d. Tenaga Ahli Ahli Meteorologi 6
e. Tenaga Ahli Ahli GeoGrafi 6
f. Tenaga Ahli Ahli eodesi 6
g. Tenaga Ahli Ahli Eknomi Pembangunan 6
h. Tenaga Ahli Ahli perencana Tranpotasi Darat 6
i. Tenaga Ahli Ahli Perencana Tranportasi Laut 6
Ahli Perencana Tranportasi
j. Tenaga Ahli 6
Udara
Ahli Perencana Tranportasi
k. Tenaga Ahli 6
Perkeretaapian

10. Uraian Pekerjaann : a. Persiapan


b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
c. Penyusunan Laporan Antara
d. Penyusunan Laporan Akhir
e. Presentasi
PENGALAMAN PERUSAHAAN 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Nama Pekerjaan : Studi Rencana induk Angkutan Barang


2. Pengguna Jasa : Bappeda Kabupaten Bekasi
3. Lokasi Proyek : Kab. Bekasi
4. Nilai Proyek : Rp. 218.130.000
5. No. Kontrak : 027/535/Fispra-Bappeda
6. Periode : 22 Mei – 18 September 2012
7. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) : -
Alamat : -
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
: Tenaga Ahli Indonesia 19 Orang Bulan
9. Perusahaan Mitra Kerja : Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
b. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
c. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
d. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
e. dst
Tenaga ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Leader Ahli Perencanaan Transportasi 4

b. Tenaga Ahli
Ahli Manajemen dan Rekayasa 4
lalulintas
c. Tenaga Ahli Ahli Sipil Tranportasi 4
d. Tenaga Ahli Ahli Ekonomi Pembangunan 3
e. Tenaga Ahli Ahli Geologi 4

10. Uraian Pekerjaann : a. Persiapan


b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
c. Penyusunan Laporan Antara
d. Penyusunan Laporan Akhir/Ekspos
e. Album Peta A1
f. Ringkasan Eksekutif
g. CD Laporan
PENGALAMAN PERUSAHAAN 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Nama Pekerjaan : Pemetaan Studi Potensi Pakir di kab. Cianjur


2. Pengguna Jasa : Dishubkominfo Kab. Cianjur
3. Lokasi Proyek : Kab, Cianjur
4. Nilai Proyek : Rp. 136.279.000
5. No. Kontrak : PBJ.05/SPPP/PPK/IX/2012
6. Periode : 14 September – 12 Desember 2012
7. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) : -
Alamat : -
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
: Tenaga Ahli Indonesia 9 Orang Bulan
9. Perusahaan Mitra Kerja : Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
b. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
c. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
d. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
e. dst
Tenaga ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Leader Ahli Perencanaan tranportasi 3
b. Tenaga Ahli Ahli Planologi 2
Ahli Sipil Jalan raya 2
Ahli Ekonomi 2

10. Uraian Pekerjaann : a. Persiapan


b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
c. Penyusunan Laporan Draft Akhir
d. Penyusunan Laporan Akhir
e. CD Laporan
PENGALAMAN PERUSAHAAN 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Nama Pekerjaan : Perencanaan Teknik Pembangunan PJU


2. Pengguna Jasa : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung
3. Lokasi Proyek : Kota Bandung
4. Nilai Proyek : Rp. 97.196.000
5. No. Kontrak : 602.2/02-PPK/Prc.PJU/DBMP/2012
6. Periode : 4 April – 3 Juli 2012
7. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) : -
Alamat : -
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
: Tenaga Ahli Indonesia 6 Orang Bulan
9. Perusahaan Mitra Kerja : Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
b. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
c. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
d. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
e. dst
Tenaga ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Leader Ahli Elektro 3
b. Tenaga Ahli Ahli Geodesi 3

10. Uraian Pekerjaann : a. Persiapan


b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
c. Penyusunan Laporan Antara
d. Penyusunan Laporan Akhir
e. Presentasi
PENGALAMAN PERUSAHAAN 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Nama Pekerjaan : Pembuatan DED dan Masterplan Kawasan Sirkuit Pulau Dapor
2. Pengguna Jasa : Dibudpar Kab. Belitung timur
3. Lokasi Proyek : Desa Silingsing Kec. Gantung
4. Nilai Proyek : Rp. 98.560.000
5. No. Kontrak : 03/KPJK/III.C/2012
6. Periode : 17 Oktober - 16 Desember 2012
7. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) : -
Alamat : -
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
: Tenaga Ahli Indonesia 22 Orang Bulan
9. Perusahaan Mitra Kerja : Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
b. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
c. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
d. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
e. dst
Tenaga ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Leader
b. Tenaga Ahli
c. Tenaga Ahli
d. Tenaga Ahli
e. Tenaga Ahli

10. Uraian Pekerjaann : a. Persiapan


b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
c. Penyusunan Laporan Antara
d. Penyusunan Konsep Laporan Akhir
e. Penyusunan Laporan Akhir
f. Exsekutif Sumary
PENGALAMAN PERUSAHAAN 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Nama Pekerjaan : DED Ruas Jalan Strategis Provinsi Wilayah III


2. Pengguna Jasa : DPU PRovinsi Gorontalo
3. Lokasi Proyek : Kab, Boalemo & Kab, Pohuwato
4. Nilai Proyek : Rp. 199.010.000
5. No. Kontrak : 620/KOnt/BM/Pemb.Jln/XI/4108/2012
6. Periode : 2 Nopember – 16 Desember 2012
7. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) : -
Alamat : -
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
: Tenaga Ahli Indonesia 9 Orang Bulan
9. Perusahaan Mitra Kerja : Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
b. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
c. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
d. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
e. dst
Tenaga ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Leader Ahli Sipil 1
b. Tenaga Ahli Ahli Jalan Raya 2
c. Tenaga Ahli Ahli Geodesi 2
d. Tenaga Ahli Ahli Hidrologi 1
e. Tenaga Ahli Ahli Geodesi 1
Ahli Quantity/Cost Estimate 2

10. Uraian Pekerjaann : a. Persiapan


b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
c. Penyusunan Laporan Antara
d. Penyusunan Konsep Laporan Akhir
e. Penyusunan Laporan Akhir
PENGALAMAN PERUSAHAAN 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Nama Pekerjaan : Desain Pembangunan Jembatan Penyebrangan


2. Pengguna Jasa : Dishub Kota Kendari
3. Lokasi Proyek : Kota Kendari
4. Nilai Proyek : Rp. 199.500.000
5. No. Kontrak : 5501/462/VII/PHB/2011
6. Periode : 1 Agustus – 30 Agustus 2011
7. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) : -
Alamat : -
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
: Tenaga Ahli Indonesia 6 Orang Bulan
9. Perusahaan Mitra Kerja : Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
b. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
c. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
d. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
e. dst
Tenaga ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Leader Ahli Sipil 1
b. Tenaga Ahli Ahli Planologi 1
c. Tenaga Ahli Ahli Geodesi 1
d. Tenaga Ahli Ahli Geologi 1
e. Tenaga ahli Ahli Transportasi 1
f. Tenaga Ahli Ahli Lingkungan 1

10. Uraian Pekerjaann : a. Persiapan


b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
c. Penyusunan Laporan Antara
d. Penyusunan Laporan Akhir
c. Mempresentasikan
PENGALAMAN PERUSAHAAN 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Nama Pekerjaan : DED Ruang Terbuka Publik di Koridor Jalan Kawasan Cileunyi Terpadu

2. Pengguna Jasa : Dinas Perumbahan, Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung

3. Lokasi Proyek : Kabupaten Bandung


4. Nilai Proyek : Rp. 150.562.500
5. No. Kontrak : 650/51/SP.KONTRAK/DED.RTP.CILEUNYI/TR/XI/2011

6. Periode : 22 November -21 Desember 2011


7. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) : -
Alamat : -
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
: Tenaga Ahli Indonesia 7 Orang Bulan
9. Perusahaan Mitra Kerja : Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
b. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
c. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
d. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
e. dst
Tenaga ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Leader Ahli Lingkungan 1
b. Tenaga Ahli Ahli Arsitektur 1

c. Tenaga Ahli Ahli Prasarana Infrastruktur 1


d. Tenaga Ahli Ahli Perecanaan Wil Kota 1
e.Tenaga Ahli Ahli Teknik Geodesi 1
f. Tenaga Ahli Ahli Teknik Pertanian 1
g. Tenaga Ahli Ahli Teknik lansekap 1

10. Uraian Pekerjaann : a. Persiapan


b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
c. Penyusunan Laporan Interim
d. Penyusunan Laporan akhir
f. Presentasi
DATA
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN D
KERJA DAN PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG DARI PPK

Dalam memahami Kerangka Acuan Kerja (KAK), Penyedia Jasa/ konsultan melakukan serangkaian
kegiatan diantaranya adalah:
1. Membaca KAK dan berusaha untuk mengerti keseluruhan substansinya.
2. Mengikuti Aanwijzing/penjelasan yang diberikan oleh Panitia Pengadaan, berusaha bertanya
tentang hal-hal yang belum dimengerti atau adanya tambahan penjelasan.
3. Studi literatur tentang wilayah perencanaan baik tentang kebijaksanaan Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah serta rencana/studi-studi terkait yang telah dilakukan diwilayah
perencanaan.
4. Studi literatur tentang sarana dan prasarana yang sesuai dengan kondisi wilayah perencanaan,
termasuk mengkaji secara garis besar studi terkait yang telah dilakukan di wilayah perencanaan
5. Mendiskusikan substansi pokok dan point-point penting pada intern tim penyusun usulan teknis
untuk mendapatkan kesamaan persepsi dan pandangan diantara sesama tim penyusun.

D.1 Pemahaman, Tanggapan dan Saran Terhadap Kerangka Acuan Kerja

D.1.1 Pemahaman Terhadap Latar Belakang


Latar belakang pekerjaan yang diuraikan dalam KAK adalah sebagai berikut:
Program pemerintah Kabupaten Bangka Barat dalam pengembangan jaringan jalan yang merupakan
salah satu upaya pencapaian sasaran Pembangunan Nasional. Untuk itu Pemerintah kabupaten
Bangka Barat dalam rangka pengembangan Wilayah untuk kawasan Industri, Pertanian dan
Perikanan serta yang utama adalah membuka akses penghubung antar Desa dengan desa yang lain
diwilayah Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat. Disamping itu juga meningkatkan dan
memperbaiki tarap hidup serta perekonomian masyarakat setempat. Pembangunan jaringan jalan ini
sangat terkait dengan pemerataan pembangunan beserta hasil-hasilnya melalui pengembangan
sarana jalan untuk meningkatkan kondisi jalan sesuai dengan tuntutan laju pertumbuhan ekonomi
akibat pertumbuhan lalulintas yang tinggi diwilayah kabupaten Bangka Barat.

D|1
D.1.2 Pemahaman Terhadap Maksud, Tujuan dan Sasaran
a. Maksud & Tujuan :
Maksud DED Peningkatan Jalan adalah untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan teknis jalan
tersebut sehingga sesuai dengan standart jalan nasional.
Tujuan pekerjaan ini adalah membantu Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangka Barat dalam
Perencanaan Teknis Jalan agar hasilnya sesuai dengan persyaratan yang ada.
Sasaran utama dari pekerjaan ini adalah membantu Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga
Kabupaten Bangka Barat dalam penyiapan dokumen perencanaan Teknik Jalan atau pekerjaan DED
Peningkatan Jalan sepanjang ± …. Km yang meliputi :
1. Program Peningkatan Geometrik Jalan.
2. Program peningkatan Kapasitas Jalan.
3. Program Peningkatan Struktur Jalan

D.1.3 Tanggapan dan Saran Terhadap Kerangka Acuan Kerja


1. Pelaksanaan pekerjaan ini menuntut keahlian dan latar belakang pengalaman yang memadai
terutama mengingat batasan – batasan yang diberikan di dalam Kerangka Acuan Kerja.
Konsultan harus mampu melaksanakan pekerjaan tersebut secara profesional, di samping itu
harus pula ditunjang dengan adanya jalinan hubungan komunikasi, koordinasi dan kerjasama
yang ketat dan baik dengan pihak Pemberi Tugas dan Instansi terkait sehingga dapat dihindari
timbulnya keterlambatan akibat belum adanya kesepakatan dan persetujuan dari pihak Pemberi
Tugas terhadap suatu penyelesaian masalah.

Dengan kondisi tersebut Konsultan cenderung mengajukan agar dapat di list daftar ruas ruas
jalan difinitif yang tersebar di wilayah perencanaan yang akan dilaksanakan penanganan .

2. Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan desain, dan berdasarkan pengalaman menjalankan


proyek sejenis maka Konsultan akan melengkapi peralatan sesuai kebutuhan dalam suatu
pelaksanaan RTA, sehingga tidak terbatas seperti pada daftar peralatan yang tercantum dalam
Dokumen DKH.

3. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan di dalam kegiatan ini adalah penerapan
metodologi dan cara pelaksanaan kerja yang disesuaikan dengan peraturan serta pengenalan

D|2
terhadap lokasi pekerjaan. Jelasnya penghayatan terhadap Kerangka Acuan Kerja dan
pengenalan lokasi ( Peta Existing Lokasi ) pekerjaan serta pengalaman – pengalaman merupakan
persyaratan mutlak yang harus dipenuhi.

4. Pada Kak belum dicantumkan Skala out put Peta yang di inginkan, dengan demikian konsultan
akan mengusulkan yang akan didiskusikan dengan tim teknis.

Dari pengalaman sebelumnya, Konsultan yakin dapat menyelesaikan pekerjaan ini apabila kami
diberi kepercayaan untuk melaksanakannya.

DATA LAPANGAN
Keberhasilan suatu perencanaan jalan didasarkan pada ketersediaan data lapangan yang memadai,
didalam Kerangka Acuan Kerja tidak dijelaskan mengenai koridor atau batasan pengambilan data
lapangan yang akan menjadi acuan bagi Konsultan dalam menjalankan perintah pekerjaan.
Data lapangan tersebut meliputi :
 Pengukuran Topografi
 Penyelidikan Tanah
 Survei Lalu lintas
 Pengukuran Hidrologi

Meskipun demikian dengan pengalaman Konsultan akan dapat menangani pekerjaan DED
Peningkatan Jalan Tanjung Ular - Air Limau dengan mengacu kepada pengalaman menangani
pekerjaan sejenis terdahulu.

PERALATAN LAPANGAN
Di dalam daftar volume untuk penawaran harga, tidak terdapat adanya alat survai kondisi jalan.
Padahal dalam kenyataannya nanti, mengingat lokasi rencana trase jalan adalah meningkatkan
ruas jalan yang sudah ada, sangat diperlukan sekali pemeriksaan kekasaran permukaan jalan yang
ada. Untuk memeriksa kondisi jalan tersebut dibutuhkan sebuah alat yang dinamakan Roughness
meter. Alat yang dapat mendeteksi kekasaran dari permukaan jalan yang akan direncanakan.

D|3
Peralatan lain yang tidak kalah pentingnya adalah alat Benkelman Beam. Alat ini sangat berguna
sekali dalam mendeteksi kemampuan daya dukung dari tanah yang berada di bawah struktur jalan
yang sudah ada, dimana jalan tersebut akan ditingkatkan.

D|4
DATA
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM E
KERJA

E.1 Umum
Mengacu dari hasil pemahaman Konsultan terhadap Iingkup pekerjaan yang tertuang di
dalam KAK di dukung oleh pengalaman perusahaan, maka di susun metodologi
menyeluruh dalam menyelesaikan pekerjaan mulai dari pekerjaan persiapan sampai
penyerahan produk. Untuk memudahkan dalam memahami metodologi tersebut, maka
Konsultan membuat urutan dan keterkaitan dari masing-masing kegiatan dalam bentuk
diagram alir. Di dalam diagram akan disebutkan jenis kegiatan pokoknya saja sedangkan
masing-masing kegiatan pokok akan diuraikan pada bab berikut.

E.2 Konsep Pendekatan


Berdasarkan uraian tugas yang terangkum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), diperlukan
metode pelaksanaan pekerjaan yang tepat dan efektif agar dapat mencapai suatu hasil
perencanaan teknik jalan yang optimal. Untuk itu diperlukan beberapa data/laporan dan
sarana penunjang komputerisasi, agar dapat mendukung tujuan akhir studi yang akan di
capai.
Pada bagian ini akan dipaparkan aspek-aspek yang menjadi pertimbangan dalam
penyusunan dan penyiapan dalam proyek. Pada bagian pertama akan dipaparkan
mengenai dasar pemikiran, pola pikir dan pendekatan yang akan dilakukan untuk
perencanaan teknik jalan. Pada bagian selanjutnya akan dipaparkan mengenai azas yang
digunakan, metodologi dan teknik analisis bertujuan untuk memahami proses kerja sejak
awal hingga akhir pekerjaan penyusunan.

E.3 PENDEKATAN PERENCANAAN


A. STANDAR PERENCANAAN
Dalam melaksanakan perencanaan, jika tidak ditetapkan lain oleh Pemberi Tugas,
referensi seperti di bawah ini akan diterapkan sebagai dasar perhitungan dan
perencanaan :
- Pedoman Perencanaan Perkerasan jalan Beton Semen Pd T-142003
(Dep.Kimpraswil)

E|1
- SNI 03-3424,1994 tatacara perencanaan drainase permukaan jalan
- SNI 03- 1732,1989, Tatacara perencanan tebal perkerasan lentur jalan raya
dengan analisa metode komponen
- SNI No. 03-2442-1991, Spesifikasi Kerb Beton untuk jalan
- SNI No. 03-2447-1991, Spesifikasi trotoar
- Standar No. 031/T/BM/1999/SK, Tatacara Perencanaan Geometrik Jalan Perkotaan
- SNI No. 03-2444-2002, Spesifikasi Bukaan Pemisah Jalur ( Separator)
- Pd.T –XX-2005-B Pedoman Perencanan Teknis Jalan
-
NSPM lain yang relevan dengan penyusunan kajian ini di bawah ini :
- A Policy on Geometric Design of Highway and Streets, AASHTO, Tahun 1994.
- Standar Bina Marga Bridge Management System ’92 (BMAS-92), Direktorat
Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum,.
- Spesifikasi Jembatan Jalan Raya AASHTO.
- Spesifikasi Jepang
- Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan Jalan Raya, Standar
Nasional Indonesia SNI 03-2833 – Tahun 1992.
- Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 NI – 2.
- Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SK. SNI T-15-1991 –
03.
- Tata cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan (SNI 03-3414-1994).
- Petunjuk Desain Drainase Permukaan Jalan No. 008/T/BWKT/1990.
- “A guide to the structural design of bitumen-surfaced roads in tropical and sub
tropical countries”, Overseas Road Note 31, Overseas Centre, TRL,1993
- Guide for Design of Pavement Structure, AASHTO Tahun 1993.
- Ausroads Pavement Design 2000
- Roads Design System (RDS)
- Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa
Komponen, SNI No. 1732 – 1989 – F”, SKBI 23.26 Tahun 1987.
- Keputusan Menteri Perhubungan No. Km 60 Tahun 1993, tentang Marka Jalan.
- Keputusan Menteri Perhubungan No. Km. 61 Tahun 1993 tentang Rambu-Rambu
Lalu Lintas di Jalan.
- Standar Box Culvert (Bipran 1992)
- Gambar Standar Pekerjaan Jalan dan Jembatan (Subdit PSP 2002)

E|2
B. DATA SEKUNDER
Pengumpulan informasi dan validitas data sekunder antara lain meliputi :
1. Laporan / Perencanaan
a. Rencana pengembangan jaringan jalan
b. Rencana pengembangan tata guna lahan
c. Laporan hasil studi basic design
d. As build drawing pada pekerjaan seksi sebelumnya.
e. Laporan AMDAL
2. Publikasi / Data Statistik
a. Statistik Indonesia, BPS
b. Indikator Ekonomi, BPS versi terakhir
c. Statistik Keuangan Pemda setempat, BPS versi terakhir
d. Penduduk Propinsi setempat, BPS
e. PDRB Propinsi Setempat Dalam Angka, versi terakhir
f. Data Tata Guna Lahan disekitar koridor jalan tol
g. Rencana pengembangan tata guna lahan Pemda setempat di koridor jalan.

3. Peta dan data lainnya


a. Peta Geografi ( Peta Tematik Existing )
b. Peta Geologi ( Peta Tematik Existing )
c. Peta Topografi ( Peta Tematik Existing )
d. Peta Sumber Material ( Peta Tematik Existing )
e. Data Transportasi dan Lalu Lintas
f. Data Lingkungan, Geologi dan Hidrologi
g. Data Harga Satuan (material, peralatan, tenaga kerja)
h. Bangunan dan daerah suaka
i. Data utilitas umum dan fasilitas umum (dalam daerah koridor rencana jalan)
j. Data – data titik kontrol geodesi yang tersedia
k. Data – data titik GPS yang ada
l. Data – data iklim, curah hujan dan sistim drainase
m. Data – data lain yang diperlukan

E|3
C. EVALUASI HASIL STUDI BASIC DESIGN
Konsultan akan mengevaluasi hasil studi basic design mencakup kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
a. Evaluasi kelengkapan data dan rekomendasi tentang alinyemen jalan, identifikasi
kebutuhan survai lapangan dan pengumpulan data yang masih diperlukan untuk
kesempurnaan rencana akhir dengan merujuk pada semua survei dan
penyelidikan lapangan yang telah dilakukan sebelumnya, lalu susun prosedur
pekerjaan Rencana Teknik.
c. Evaluasi dan analisa ulang kondisi hunian / tata guna lahan yang ada disekitar
koridor jalan.
d. Evaluasi dan analisa ulang strategi dan pentahapan konstruksi, dengan
mempertimbangkan Jadwal Rencana Teknik.

D. EVALUASI KRITERIA DAN STANDAR PERENCANAAN


Konsultan akan menyusun standar dan kriteria perencanaan yang lebih rinci sesuai yang
dibutuhkan dan dilengkapi dengan prosedur perencanaan.
Prosedur, kriteria dan standar untuk perencanaan teknik tersebut mencakup sebagai
berikut :

1. Geometrik
2. Perkerasan Jalan
3. Utilitas Umum
4. Perlengkapan Jalan
5. Lansekap Jalan

E. SURVAI PENDAHULUAN
Konsultan akan melaksanakan kunjungan lapangan dan survai pendahuluan, sehingga
benar – benar dapat memahami kondisi Existing lapangan.
1. Sasaran
Dalam survai pendahuluan, konsultan akan mengumpulkan sebanyak mungkin data
yang diperlukan untuk perencanaan lebih lanjut. Untuk itu konsultan akan
melakukan hal – hal sebagai berikut :
 Mengumpulkan data mengenai alinyemen jalan, situasinya, serta informasi
lainnya secara umum.

E|4
 Kondisi lingkungan berkaitan dengan perencanaan teknik pekerjaan konstruksi
dan pelayanan jalan.
 Kondisi tata guna lahan yang ada, kondisi jalan, sistem drainase, utilitas umum,
fasilitas umum, dan lain – lain.
 Periksa dan konfirmasi semua informasi penting dan dokumen Definitive Plan
langsung di lapangan.
 Penyiapan koordinasi dengan institusi – institusi yang terkait

2. Metodologi
a. Sebelum survey dilaksanakan, tim survey harus menyiapkan dan mempelajari data
pendukung antara lain :
 Dokumen studi – studi terdahulu, seperti studi kelayakan atau studi lingkungan
 As built drawings dilokasi yang bersangkutan dari pekerjaan sebelumnya
 Peta – peta dasar
b. Survey dilaksanakan dengan kendaraan atau berjalan kaki
c. Pengambilan data lapangan dilaksanakan sepanjang ruas jalan dengan interval
maksimal 50 m atau setiap kali ada perubahan kondisi dilapangan.

3. Keluaran
a. Laporan mengenai jenis survey detail berikutnya yang harus dilaksanakan yang
mengutarakan lokasi survey dan cakupan yang diperlukan
b. Diagram strip longitudinal mulai dari titik awal sampai titik akhir ruas yang
memuat :
 Kondisi perkerasan, termasuk jenis – jenis kerusakan yang terjadi
 Lokasi dan kondisi jembatan dan bangunan – bangunan struktur lainnya
 Lokasi yang membutuhkan perbaikan/peningkatan penampang melintang
c. Informasi dalam bentuk tabel atau daftar
d. Gambar – gambar atau peta – peta yang menunjukkan :
 Sketsa alinyamen horizontal dan alinyamen vertikal
 Batas – batas ruang milik jalan

E|5
 Lokasi deposit material jalan yang diperkirakan dapat dimanfaatkan, seperti
quarry pasir, batu atau bahan timbunan
 Kondisi alam tertentu yang dapat atau akan mempengaruhi kontruksi jalan
seperti sungai, danau, laut, lembah, jurang, bukit, gunung dsb.
 Lokasi bangunan-bangunan tertentu sepanjang ruas jalan yang dapat atau
akan mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan kontruksi maupun pelayanan lalu
lintas
e. Foto – foto lapangan

Dari survai pendahuluan ini diharapkan Konsultan sudah dapat mengevaluasi data
sekunder yang ada serta mengidentifikasi permasalahan yang mungkin timbul dan
dianalisa untuk analisa dan pemecahan masalah yang ada.

F. INVENTARISASI JALAN DAN BANGUNAN PELENGKAP JALAN


1. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah pengumpulan data secara umum menyangkut fitur – fitur
utama dan bangunan-bangunan struktur utama pada ruas jalan yang akan didisain
2. Metodologi
a. Inventarisasi Jalan
Dilaksanakan untuk :
 Pencatatan kondisi rata-rata perkerasan jalan setiap 200 m dengan
menggunakan kendaraan. Untuk kondisi tertentu interval jarak dapat di
perpendek
 Pencatatan kondisi lainnya di dalam ruang manfaat jalan (rumaja) dan ruang
milik jalan (rumija), mencakup :
 Bangunan – bangunan pelengkap jalan (drainase, saluran, gorong-gorong,
guardrail dsb.)
 Bangunan atau instalasi utilitas(seperti gardu/boks/tiang telepon, tiang
listrik, kabel telepon, kabel listrik, pipa air, pipa gas dsb.)
 Pagar, dinding/tembok penahan tebing dsb.
 Papan iklan/reklame, gapura dan sejenisnya yang bersifat permanen atau
non permanent.
 Pengambilan foto – foto kondisi existing di dalam rumaja atau rumija setiap
jarak paling jauh 200 m

E|6
3. Keluaran
Informasi yang komprehensif mengenai data inventarisasi jalan, untuk dipergunakan
sebagai input untuk tahapan perencanaan teknis mendetail dan dapat dipergunakan
untuk estimasi awal kuantitas sebagian pekerjaan yang diperlukan dan dituangkan
dalam format yang kompatibeldengan bahan masukan untuk program IIRMS

G. SURVAI TOPOGRAFI
Untuk memenuhi kebutuhan data dalam penyusunan design jalan, peta topografi
sebagai data base dari hasil survey yang dilakukan harus memenuhi beberapa kriteria
sebagai berikut :
a. Menggambarkan secara detail dan akurat posisi jalan, eksisting lengkap dengan
marka, badan, bahu jalan, guardrail, saluran dan semua sarana utilitas yang ada.
Disamping itu diperlukan juga gambar profil memanjang center line jalan per 10
meter untuk menentukan alinyemen vertikal jalan eksisting.
b. Menggambarkan posisi setiap patok Damija (DMJ) dengan benar dan akurat, hal
ini mutlak untuk mengetahui batas areal sesungguhnya dan sangat diperlukan
dalam penyusunan desain jalan berserta sarana dan prasarana utilitas lainya.
c. Menggambarkan situasi topografi seluruh areal proyek termasuk 60 meter (atau
lebih) areal diluar batas Damija secara akurat dan lengkap dengan semua
bangunan eksisting yang ada, bangunan utilitas, jaringan listrik, jaringan air
bersih, jaringan pipa PAM, jaringan pipa Gas, dan lain sebagainya.
d. Menggambarkan situasi topografi jalan lokal secara lengkap dan akurat, lengkap
dengan profil memanjang setiap jarak 25 meter dan gambar profil melintang jalan
lokal setiap 50 meter.
e. Menggambarkan situasi topografi sungai dan saluran irigasi yang ada secara
lengkap dan akurat, sampai dengan jarak 300 atau 400 meter dari as jalan,
lengkap dengan profil memanjang as sungai per 25 meter dan potongan
melintang sungai setiap jarak 50 meter.
f. Menggambarkan situasi topografi pada daerah rencana secara lengkap dan akurat
sampai dengan radius jarak 500 meter dari as jalan, termasuk jalan arteri dan
jalan eksisting lainya, lengkap dengan posisi bangunan rumah penduduk,
bangunan utilitas dan sebagainya.

E|7
g. Menggambarkan semua posisi dan ketinggian titik-titik survey geoteknik, seperti
titik bor, sondir, sampling dan lain sebagainya.
h. Memeriksa kelayakan dan melengkapi sesuai kebutuhan, peta topografi lengkap
dalam skala 1 : 1000 (1 : 500) untuk jembatan atau simpang susun) dari studi
sebelumnya. Peta tersebut harus menjelaskan kondisi situasi daerah sisi kiri dan
sisi kanan dari garis as jalan, selebar tidak kurang dari 150 (500 m pada daerah
jembatan ) dengan referensi pada suatu sistem grid yang dapat diterima.
i. Menyusun titik referensi lapangan yang memadai untuk pemasangan patok
koordinat dan ketinggian yang akurat, melengkapi definitive plan terdahulu.
j. Melaksanakan survai elevasi permukaan sepanjang garis tengah alinyemen jalan
tol dan jalan akses, dengan survai rinci pada lokasi simpang susun, drainase,
jembatan, simpang sebidang dan lain-lain berpedoman pada hasil terdahulu.
k. Pematokan rinci (staking out) di lapangan untuk referensi pelaksanaan konstruksi.
l. Pembuatan Peta Topografi Sepanjang Jalan Eksisting.

Plan skala 1 : 1000 akan memperlihatkan seluruh informasi – informasi penting yang
ada pada daerah pengaruh pada kedua sisi jalan atau center line jalan akses, seperti
bangunan, jaringan jalan, jalan kereta api, tata guna tanah (sawah, pemukiman dan lain
sebagainya), jaringan listrik tegangan tinggi, utilitas bawah tanah, saluran irigasi dan lain
sebagainya.
Kondisi terrain akan diperlihatkan dengan garis kontur interval 1 (satu) meter. Apabila
kondisi terrain sangat datar maka tambahan garis kontur (interval 0,5 m) dan elevasi
titik juga akan diperlihatkan pada peta.
Peta topografi harus mencakup Daerah Manfaat Jalan (DAMAJA), Daerah Milik Jalan
(DAMIJA) dan Daerah Pengawasan Jalan (DAWASJA) (sesuai dengan Peraturan
Pemerintah No. 8/1990 Pasal 2 angka 2).
Semua data lapangan yang permanen harus digambarkan seperti :
 Batas lajur jalan dan bahu jalan
 Bangunan pelengkap
 Batas selokan, letak dan dimensi gorong – gorong
 Batas Lansekap
 Batas ROW
 Posisi dan Dimensi :

E|8
 Jembatan
 Tiang :  SUTET
 SUTT
 PJU
 Telepon
 Saluran :  Pipa gas
 Pipa air minum

Secara garis besar pelaksanaan survey topografi terdiri atas tahapan pekerjaan sebagai
berikut :
1. Persiapan
2. Pemasangan BM dan Patok STA
3. Survey Pengukuran GPS
4. Pengukuran Poligon Utama
5. Pengukuran Poligon Center Line Tol
6. Pengukuran Leveling dan Profil Memanjang Center Line
7. Pengukuran Crosection
8. Pengukuran Jalan Lokal, Sungai dan Saluran Irigasi
9. Pengukuran Detail Situasi dan Bangunan
10. Data Prosesing dan Penggambaran
11. Laporan
1. PERSIAPAN
a. BM Referensi
Sebelum pelaksanaan survey dilakukan, terlebih dahulu ditentukan BM yang
akan digunakan sebagai referensi koordinat horizontal (x,y) dan referensi
tinggi (h).
BM yang akan digunakan sebagai referensi adalah sebagai berikut :
a. Untuk referensi koordinat horizontal (x,y) digunakan BM existing dari
jalan yang sudah ada

b. Untuk referensi tinggi (h) digunakan titik tinggi Geodesi (TTG) yang ada di
sekitar lokasi
b. Kalibrasi Peralatan
Semua peralatan ukur yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan

E|9
pengukuran dilakukan kalibrasi sehingga memenuhi standar yang ditetapkan.
Persyaratan dalam pelaksnaan kalibrasi untuk masing-masing alat adalah
sebagai berikut :
a. Kalibrasi Theodolith :
- Sumbu I harus benar – benar vertikal, dengan melakukan koreksi
terhadap nivo kotak dan nivo tabung.
- Sumbu II harus tegak lurus sumbu I, dengan melakukan koreksi
benang silang teropong kanan kiri,
- Garis bidik harus tegak lurus sumbu II, dengan melakukan terhadap
koreksi benang silang teropong atas bawah.
b. Kalibrasi Waterpass
- Sumbu I harus vertikal, dengan koreksi nivo kotak
- Garis bidik harus sejajar dengan garis arah nivo, dengan koreksi
teropong
c. Kalibrasi Jarak EDM
Hasil pengukuran jarak EDM harus sesuai dengan spesifikasinya (misalnya
2 ppm) , yaitu dengan cara membandingkannya dengan hasil pengukuran
menggunakan mistar (meteran) baja, dan koreksi dilakukan secara digital
sesuai manual alatnya.

d. Kalibrasi Reciever GPS


c. Inventarisasi Data
Inventarisasi data diperlukan untuk persiapan pengukuran yaitu antara lain :
- Data koordinat BM referensi untuk koordinat horizontal (KKH), Data
referensi tinggi untuk ketinggian dari Bakosurtanal.
- Gambar plan and profil desain awal jalan dan lain sebagainya.

2. PEMASANGAN BM DAN PATOK STA


Sebelum dilaksanakan pengukuran terlebih dahulu harus dilakukan pemasangan
BM dan pemasangan patok – patok STA serta patok – patok lainya, sehingga
pengukuran dapat dilaksanakan dengan lancar.
a. Pemasangan BM
Dalam survey topografi jalan ini ada dua jenis BM sebagai titik tetap yang
akan dipasang dilapangan, yaitu :

E | 10
- BM GPS, yang dipasang sebagai referensi koordinat dan sebagai jaringan
kontrol horizontal jalan.
- BM PVC, dipasang dengan maksud digunakan sebagai referensi dalam
pengukuran stake out pekerjaan konstruksi yang dipasang pada area
cross area dengan jalan lokal, sungai, dan lain sebagainya.
Sesuai dengan maksud dan tujuanya BM PVC atau BM PB ini dipasang untuk
membantu pelaksnaan stake-out, maka patok BM PB ini dibuat berpasangan,
dan setiap areal crossing ditanam satu pasang (dua buah BM), baik itu pada
areal crossing dengan jalan lokal, sungai atau saluran irigasi atau jembatan,
dan lain sebagainya.
Sesuai ketentuan BM PVC akan dipasang 17 buah, akan tetapi dalam
prakteknya biasanya lebih disesuaikan dengan jumlah area crossing yang ada.
Pemasangan BM dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :
- Patok BM ditanam ditempat yang aman dan tidak terganggu oleh alat –
alat berat yang akan melaksanakan pekerjaan konstruksi, dan dihindari
tempat – tempat yang mungkin akan dagali atau ditimbun, serta
gangguan lainnya.
- Patok BM dipasang pada tanah yang keras atau stabil sehingga tidak
berubah kedudukannya.
- Patok BM dibuat dengan beton cor dengan ukuran 10x10x75 cm atau
bentuk lingkaran dengan diameter 4 inchi dan dipasang 20 cm diatas
permukaan tanah.
- Patok BM dibuat dengan kerangka besi didalamnya, dan dipasang baut
besi yang diberi tanda silang sebagai kepala BM.
b. Pemasangan Patok STA
Sebelum dilaksanakan pengukuran terlebih dahulu dilakukan pemasangan
patok STA yang dimulai dari jalan eksisting.Pasangan patok STA dilakuan
setiap jarak 50 meter berdasarkan gambar desain awal yang sudah ada.

3. SURVAI PENGAMATAN GPS


Survai GPS adalah survai untuk menentukan koordinat titik – titik kontrol dengan
melakukan pengamatan satellit GPS.
Maksud dan tujuan dilakukan survai pengamatan GPS ini adalah untuk
menentukan Titik – titik kontrol koordinat pada route atau alinyemen jalan tol,

E | 11
untuk selanjutnya digunakan sebagai referensi dan kontrol pelaksanaan
pengukuran topografi lainnya terutama pada pengukuran poligon. Sehingga hasil
pengukuran topogarfi secara keseluruhan sepanjang route jalan dapat dikontrol
secara bertahap sesuai dengan jarak antar stasiun BM GPS yang telah dipasang.
Agar maksud dan tujuan pelaksanaan survai GPS ini dapat bermanfaat secara
maksimal, maka stasiun GPS ditentukan pada dua buah BM pada ujung awal
route, dua BM lagi dipasang pada jarak ± 1 km, demikian seterusnya (sesuai
dengan table pemasangan BM GPS).
Survai GPS dilakukan dengan metoda pengamatan statis Orde 2 dengan
menggunakan minimal 1 (satu) titik referensi orde 1 atau orde 0 yang
koordinatnya telah ditentukan oleh Bakosurtanal (Badan Koordinasi Pemetaan
Nasional) dan 2 (dua) titik referensi lainya (BM GPS-11 dan BM GPS-12).
Survai GPS dilakukan dengan spesifikasi dan kriteria sebagai berikut :
a. Jaringan pengamatan 17 stasiun ditambah 3 (tiga) stasiun referensi (ikatan),
dirancang sedemikian rupa sehingga setiap titik stasiun pengamatan
dihubungkan dengan minimal 2 (dua) buah baseline nontrivial yang diperoleh
dari minimal dua session pengamatan yang berbeda.
b. Metoda pengamatan dilakukan dengan “metoda pengamatan GPS carrier
phase” dipergunakan dalam model penentuan posisi relatif untuk
menentukan baseline antara dua titik, dengan melakukan pengamatan satelit
yang sama secara bersamaan dan mengumpulkan data dengan kecepatan
dan epoch yang sama.
c. Setiap session pengamatan dilakukan dengan menggunakan minimal 3 (tiga)
reciever GPS dengan lama pengamatan disesuaikan dengan jarak antar titik
stasiun yang diamat.
d. Teknik dan lama pengamatan dengan peralatan receiver Trimbell – Lands
Surveyor III, adalah sebagai berikut :
Tabel 2.5.
Waktu Pengamatan GPS
Panjang Base Line Teknik Waktu Pengamatan
Pengamatan Minimum (L1+L2)

0 – 5 Km Static 30 menit
5 – 8 Km Static 70 menit

Tetapi biasanya dalam pelaksanaanya waktu pengamatan dilakukan sampai 2

E | 12
atau 3 kali batas minimum waktu yang ditetapkan, hal ini dilakukan untuk
mendapatkan data satelit yang sebanyak-banyaknya agar dihasilkan ketelitian
yang baik.
e. Kriteria pengamatan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan setiap session
pengamatan GPS adalah sebagai berikut :
 Tersedia minimal 6 (enam) satelit yang dapat diamat.
 GDOP masing – masing satelit lebih kecil dari 8.
 Pengamatan dilaksanakan di siang hari.
 Kondisi atmosfer dan ionosfer yang memadai.
 Interval epoch 15 detik.
 Minimal satu titik sekutu yang menghubungkan dua session
pengamatan
 Mengamati satelit dengan elevasi minimum 15 derajat.
 Setelah session pengamatan seluruh data didown-load dan disimpan
dalam sebuah disket dan dibuatkan disket cadangan / backup.
 Data – data seperti temperatur, tekanan udara, kelembaban udara pada
setiap titik pengamatan dilakukan pencatatan pada buku lapangan.
f. Standard deviasi hasil hitungan dari komponen baseline harus memenuhi
persyaratan rumus sebagai berikut :
N  M
E  M
 H  2. M
dimana : M =  ((10) 2 + (10) 2) x d / 1.96 mm
d = Jarak baseline dalam km.

Untuk baseline yang diamat dua kali :

Baseline  8 km : Komponen lintang dan bujur dari kedua baseline 


0.015 meter
Perbedaan komponen tinggi  0.03 meter
Baseline  8 km : Komponen lintang dan bujur dari kedua baseline 
0.025 meter
Perbedaan komponen tinggi  0.05 meter

E | 13
g. Dalam pelaksanaan data prosesing harus dilakukan analisa Integritas
pengamatan jaring dinilai berdasarkan :
 Analisa dari baseline yang diamati dua kali (penilaian keseragaman).
 Analisa terhadap perataan kuadrat terkecil jaring bebas (untuk menilai
konsistensi data).
 Analisa perataan kuadrat terkecil untuk jaring terikat dengan titik berorde
lebih tinggi (untuk menilai konsistensi terhadap titik kontrol).
h. Akurasi komponen horizontal jaring akan dinilai terutama dari analisis ellips
kesalahan garis 2 D yang dihasilkan oleh perataan jaring bebas untuk setiap
baseline yang diamati.
Semi mayor axis dari ellips kesalahan garis (1) lebih kecil dari harga
parameter r yang dihitung sebagai berikut :
r = 30 (d + 0,2)
dimana :

r = panjang maksimum untuk semimayor axis (mm)

d = jarak dalam km

i. Peralatan dan Software Yang Digunakan


Peralatan yang digunakan adalah 4 (empat) unit GPS Receiver merk Trilble
4000 SE lengkap dengan asesoris standar pabrik pembuatnya, sebagai berikut
:
- 4 (empat) unit reciver GPS TRIMBLE 4000 SE – Land Surveyor II
- 4 (empat) unit statip dan optical plumet tribrach
- 4 (empat) unit antena dengan antena cable
- 4 (empat) unit battery dan battery charger
- 4 (empat) unit meteran untuk mengukur tinggi antena
- 4 (empat) unit alat komunikasi Alinco VHF FM Transceiver
- 1 (satu) unit Notebook Computer Toshiba Sattelite 2595 CDS
- 1 (satu) unit Software Trimble Geomatic Office, Baseline Processor dan
Network Adjustment
- 1 (satu) unit printer Canon I-320
- Peralatan tulis dan disket serta CD

j. Personil Yang Ditugaskan

E | 14
Team personil pendukung pekerjaan pengukuran ini adalah sebagai berikut :
- 1 (satu) orang Geodetic Engineer sebagai Koordinator Lapangan dan GPS
Analyst.
- 4 (empat) orang Diploma I Survai Pemetaan sebagai GPS Operator.

k. Analisa Jaringan, Sistem Pengukuran dan Penyatuan Antar Seksi Pengukuran


Dalam kenyataannya, nantinya tiap seksi jalur jalan harus bersambung satu
dengan lainnya dengan baik pada sistem koordinatnya, hal ini dimungkinkan
jika antar seksi jalur menggunakan titik ikat yang sama jenisnya, artinya antar
titik tersebut telah disatukan sebelumnya dalam satu perhitungan jaringan
(dalam satu network pengukuran). Jika hal ini dikerjakan tentunya akan
mendapatkan tujuan yang semestinya dan peran pengukuran GPS akan
mendapatkan hasil yang optimal untuk mendukung kegiatan pemetaan
situasi dan pelaksanaan pekerjaan konstruksi nantinya.
Lebih diutamakan, bagian satu Network (satu seksi ruas paket pengukuran)
dengan network sambungannya harus menggunakan titik ikat yang sama,
sehingga perlu adanya koordinasi antara paket seksi yang satu dengan yang
lainnya. Jika tidak dimungkinkan adanya koordinasi antar seksi, yang
terpenting disini seksi yang mengukur berikutnya harus mengambil ikatan
yang sama dengan ikatan seksi sebelumnya, demikian seterusnya sehingga
jalur jalan dari Cikampek sampai Padalarang menjadi satu sistem koordinat.
Untuk bentuk jaringan yang memanjang ini, pengukuran menggunakan sistem
non trivial baseline dan pemakaian empat alat memungkinkan mengukur
dengan 2 (dua) alat diam dan dua alat bergerak dengan efisien dan cepat.
Pada jarak baseline kira – kira 1 km, pengamanan satelit GPS selama 1 (satu)
jam telah memenuhi kriteria pengukuran yang benar dan perhitungannya
harus menghasilkan hitungan baseline yang resolved.
Keterikatan antara satu seksi pengukuran dengan seksi lanjutannya dan
diperlihatkan pemakaian bersama titik antar seksi yang bersebelahan.
Dengan dilakukannya filosofi sistem pengukuran seperti diuraikan diatas
problem perbedaan hasil koordinat yang biasa terjadi dalam pengukuran GPS
dapat dihindari.

E | 15
4. PENGUKURAN POLIGON UTAMA
Pengukuran poligon ini dimaksudkan untuk membuat jaringan titik kontrol atau
kerangka kontrol titik referensi yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan
pengukuran secara detail lainya, seperti pengukuran batas areal, situasi
topography, bangunan exsiting, profil dan crosection jalan eksiting dan lain
sebagainya.
Mengingat arel survey merupakan areal yang memanjang, jairngan poligon utama
dibuat menyusuri batas damija sebelah kanan as jalan, kemudian kembali kearah
semula menyusuri batas damija sebelah kiri as jalan, hal ini dimaksudkan semua
patok damija dapat dipetakan secara akurat.
Pengukuran poligon utama dilakukan dalam 4 (empat) loop tertutup yang mana
setiap loop dimulai dari dua BM GPS sampai dengan dua BM GPS berikutnya, dan
kembali ke BM GPS semula,sebagai berikut :
Loop 1 : Dimulai dari BM GPS-11 dan BM GPS-12 diujung ruas, jaringan
poligon dibuat menyusuri batas damija DMJ sebelah kanan as
jalan kemudian memotong areal tol pada BM GPS-17 dan GPS-18,
menyusuri damija sebelah kiri as jalan kembali sampai pada GPS-
11 dan GPS-12.

Loop 2 : Dimulai dari BM GPS-17 dan BM GPS-18, jaringan poligon dibuat


menyusuri batas damija DMJ sebelah kanan as jalan kemudian
memotong areal jalan pada BM GPS-19 dan GPS-20, kembali
menyusuri damija sebelah kiri as jalan sampai pada GPS-17 dan
GPS-18

Loop 3 : Dimulai dari BM GPS-19 dan BM GPS-20, jaringan poligon dibuat


menyusuri batas damija DMJ sebelah kanan as jalan kemudian
memotong areal jalan pada BM GPS-21 dan GPS-22, menyusuri
damija sebelah kiri as jalan kembali sampai pada GPS-19 dan
GPS-20.

Loop 4 : Dimulai dari BM GPS-21 dan BM GPS-22, jaringan poligon dibuat


menyusuri batas damija DMJ sebelah kanan as jalan kemudian
memotong areal jalan pada BM GPS-23 dan GPS-24 diujung ruas

E | 16
Cikalong Wetan, kembali menyusuri damija sebelah kiri as jalan
sampai pada BM GPS-21 dan GPS-22.

Pelaksanaan pengukuran poligon dilakukan dengan keriteria dan persyaratan


sebagai berikut :
a. Pengukuran sudut poligon dilakukan dengan Theodolith ketelitian sudut 2
second seperti Wild T-2 atau Total Station yang sederajat ketelitiannya,
dengan pembacaan sudut minimal 2 (dua) seri pengukuran.
b. Sudut pada masing-masing titik poligon dibuat minimal 30 derajat dan
maksimal 330 derajat, atau hindari sudut lancip.
c. Ketentuan kesalahan pengukuran sudut poligon adalah tidak lebih dari 10  n
detik, dimana n adalah jumlah titik-titik poligon.
d. Jarak antara dua titik poligon adalah antara 100 meter sampai dengan
200 meter disesuaikan dengan keadaan lapangan.
e. Pengukuran jarak poligon menggunakan alat ukur jarak elektronis EDM
(Electric Distance Measuremant), atau theodolith Total Station dengan
pembacaan jarak dilakukan minimal 3 kali, dan Kesalahan jarak linear adalah
maksimum  1/10.000.

5. PENGUKURAN POLIGON CENTER LINE


Pengukuran poligon center line adalah pengukuran poligon yang khusus melalui
patok patok STA yang telah dipasang pada center line tol. Hal ini dimaksudkan
agar semua patok sta center line dapat dipetakan dengan benar dan akurat, oleh
karena pada setiap patok sta tersebut dilakukan pengukuran crosection areal,
sehingga semua tiitik hasil pengukuran crosection dapat dipetakan dengan benar
dan akurat. Dengan demikian semua titik – titik dilapangan dapat dipetakan
dengan benar dan akurat, sehingga garis kontur yang dihasilkan benar-benar
dapat mewakili tinggi rendah muka tanah dilapangan.
Pada prinsipnya pengukuran poligon centerline adalah sama dengan pengukuran
poligon utama, baik cara, peralatan dan kriteria ketelirianya. Hanya poligon
center line dibuat melalui patok – patok sta centerline jalan dan mengikat kepada
jaringan poligon utama.

E | 17
6. PENGUKURAN LEVELLING
Pengukuran levelling adalah salah satu metoda pengukuran ketinggian yang paling
akurat dengan menggunakan alat Waterpass (level), dan biasanya pengukuran
leveling hanya dilakukan untuk menentukan ketinggian titik – titik kerangka peta
(poligon) dan titik – titik penting lainnya.
Dalam survey topography ini dilakukan beberapa pengukuran leveling, yaitu
antara lain :
- Pengukuran leveling poligon utama, dan poligon center line,
- Pengukuran profil memanjang center line jalan
- Pengukuran profil memanjang as jalan lokal, as sungai dan saluran
Pengukuran leveling ini dilakukan dengan menggunakan alat waterpass dengan
kriteria sebagai berikut :
a. Pengukuran levelling poligon akan dilakukan dengan menggunakan alat
Waterpass Wild NAK.2 atau Ni.2 atau yang sederajat ketelitiannya.
b. Pengukuran leveling dimulai dari BM referensi tinggi yaitu BM TTG-89 atau
BM TTG 91 ke titik BM GPS yang baru (jaringan poligon) sebagai pengukuran
pengikatan.
c. Pengukuran dilakukan dengan sistim double stand (setiap kedudukan rambu
diukur dari dua kedudukan beridiri alat) atau sistim pulang-pergi dalam satu
hari, dan membentuk loop tertutup.
d. Route pengukuran mengikuti jaringan titik-titik poligon untuk leveling
poligon, dibuat pengukuran loop tertutup, dan untuk leveling as jalan eksiting
dibuat loop tertutup mengikat kepada jaringan poligon.
e. Pembacaan rambu ukur akan selalu dilakukan bacaan tiga benang (benang
atas, benang tengah, dan benang bawah) dengan keadaan rambu beridiri
tegak dilengkapi dengan nivo rambu dan sepatu rambu.
f. Setiap satu slag pengukuran, diusahakan jarak alat ke rambu belakang sama
dengan jarak alat ke rambu depan.
g. Toleransi pengukuran waterpass levellling ditentukan 10D mm dimana D
adalah jumlah jarak sisi-sisi polgion dalam Km.
h. Pengukuran levelling ini meliputi titik-titik poligon, patok BM, serta patok
profil crosection (patok STA) jalan, maupun patok sta crosection jalan lokal.

E | 18
7. PENGUKURAN CROSECTION
Pengukuran crosection adalah pengukuran ketinggian permukaan tanah pada satu
garis lurus yang dapat dilakukan dengan alat waterpass (daerah datar) atau
menggunakan alat theodolith (untuk daerah terjal).

Dalam survey topografi jalan ada tiga macam pengukuran crosection, yaitu :
- Pengukuran crosection alinyemen (center line) jalan yang dilakukan setiap
jarak 50 meter untuk daerah lurus dan 25 meter untuk daerah ramp.
- Pengukuran crosection alinyemen jalan, dilakukan setiap jarak 50 meter
untuk daerah lurus dan 25 meter untuk daerah ramp.
- Pengukuran crosection sungai dan saluran, dilakukan setiap jarak 25 meter.

Pengukuran crosection dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :


a. Untuk mendapatkan data yang akurat pengukuran crosection sedapat
mungkin dilakukan dengan menggunakan alat waterpas Wild Nak-2 atau yang
sederajat, dan dapat dilakukan dengan theodolith untuk daerah yang sangat
terjal.
b. Pengukuran crosection jalan dilakukan dengan coverage minimal 60 meter
kearah luar dari batas damija, dengan arah tegak lurus alinyemen as jalan
atau as sungai atau saluran yang ditentukan terlebih dahulu dengan bantuan
theodolith, atau sudut horizontal pada waterpass.
c. Pembacaan rambu ukur harus selalu dilakukan bacaan tiga benang (ba, bt,
dan bb) rambu dalam keadaaan tegak dengan bantuan nivo rambu, dengan
pengukuran jarak antara titik-titik crosection dilakukan dengan meteran
fiberglass.
d. Pengukuran crosection dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat
menggambarkan keadaan tinggi rendah permukaan tanah sesungguhnya
dilapangan.
e. Pengukuran Crosection dilakukan pada setiap titik patok profil dengan
interval per 50 meter pada bagian jalan yang lurus dan interval 25 meter
untuk bagian belokan (ramp), dengan arah tegak lurus alinyemen jalan.
f. Pengukuran Crosection jalan juga dilakukan pada bangunan eksiting yang
penting seperti abortmen jembatan, as jembatan, as pintu gerbang, simpang
atau pertigaan jalan, dan bangunan lainnya.

E | 19
8. PENGUKURAN JALAN LOKAL, SUNGAI DAN SALURAN
Pengukuran jalan lokal, sungai atau saluran irigasi meliputi :
- Pengukuran situasi jalan lokal, sungai dan saluran, termasuk semua bangunan
eksiting disekitar jalan lokal, bangunan utilitas sepanjang jalan dan lain
sebagainya. Pengukuran situasi dilakukan dengan menggunakan Theodolith
T2 EDM atau Theodolith Total Station.
- Pengukuran profil memanjang as jalan lokal, sungai dan saluran, yang
dilakukan dengan menggunakan alat waterpass.
- Pengukuran crosection jalan lokal dilakukan setiap jarak 50 meter dan 25
meter daerah ramp, dengan menggunakan alat waterpass.

9. PENGUKURAN SITUASI DAN BANGUNAN EKSITING


Pengukuran detail situasi dimaksudkan untuk mendapatkan data posisi
planimetris maupun ketinggian dari semua titik – titik dilapangan, baik itu
bangunan eksiting yang ada seperti bangunan, jalan jembatan, saluran, bangunan
utilitas, detail alam seperti sungai, bukit, lereng, lembah dan lain sebagainya,
posisi titik – titik STA, serta titik – titik yang mewakili keadaan topografi
kemiringan tanah seperti turap dan lain sebagainya.

Dalam pelaksanaan pengukuran situasi detail dilakukan dengan kriteria sebagai


berikut :
 Pengukuran situasi detail dilakukan menggunakan sistim kipas dari titik BM,
atau titik poligon yang terdekat.
 Posisi titik – titik STA jalan eksiting harus diukur dengan theodolith T2 dan
EDM dari titik poligon terdekat, dan harus dilakukan secara cermat dan teliti.
 Pengukuran situasi dilakukan dengan menggunakan Theodolith Wild T-2 yang
dilengkapi dengan EDM untuk pengukuran jarak otomatis, atau Theodolith
Total Station.
 Pengukuran posisi bangunan eksiting harus dilakukan dengan Theodolith T2
dan EDM atau Theodolith Total Station, dari BM atau titik poligon terdekat.
 Dimensi bangunan eksiting diukur dengan menggunakan meteran fiberglass.
 Pengukuran detail situasi meliputi semua bangunan eksiting, jalan saluran,
pagar DMJ, jembatan, pintu gerbang, dan lain sebagainya, serta sarana utilitas

E | 20
seperti ; tiang dan jaringan kabel listrik (termasuk gardu atau box trafo dan
tinggi kabel), tiang dan jaringan kabel telepon (termasuk box control dan
tinggi kabel), tiang PJU, dan lain sebagainya.

10. DATA PROSESING DAN PENGGAMBARAN


Data prosesing adalah pekerjaan prosesing dari data lapangan menjadi data
koordinat tiga demensi (x, y, z), yang dilakukan dengan alat bantu komputer,
melalui tiga tahapan pekerjaan sebagai berikut :
a. Input data, pengecekan dan editing
b. Prosesing perhitungan koordinat (x,yz)
c. Ploting data
d. Konturing dan drawing
e. Checking lapangan dan final editing
Proses penggambaran dilakukan dengan menggunakan software Softdesk R.8,
yang akan menghasilkan peta topografi digital tiga demensi dalam software dasar
Autocad R.14 atau R.2000.
Software Siftdesk R.8 Hal ini dipilih untuk penyajian peta topografi hasil survey,
karena Softdesk R.8 merupakan software yang lazim digunakan oleh Highway
Engineer dalam penyusunan desain jalan, dan mempunyai banyak fasilitas
automatis untuk membuat gambar profil pelintang sesuai STA yang dikehendaki,
dan fasilitas-fasilitas lainya.

11. LAPORAN
Sebagai laporan dari pelaksanaan survey topografi secara keseluruhan, disusun
sebuah laporan akhir yang meliputi beberapa hal sebagai berikut :
- Kondisi areal proyek
- Rencana kerja
- Pelaksanaan survey
- Analisa ketelitian hasil pengukuran
- Lampiran hasil hitungan pengukuran
- Data lapangan
- Diskripsi BM yang dilengkapi dengan foto

E | 21
12. PENGUKURAN STAKE OUT
Maksud dan tujuan survey stake out adalah desain survey pengukuran untuk
menerapkan titik – titik desain alinyemen horisontal yang dipasang di lapangan
sesuai dengan STA yang tercantum dalam desain alinyemen horisontal jalan.
Pengukuran stake out ini meliputi pekerjaan :
- Pengukuran stake out alinyemen horisontal jalan (per 50 meter)
- Pengukuran profil memanjang centerline jalan
- Pengukuran crossection Sta.
Pengukuran stake out alinyemen as jalan dilakukan dengan menggunakan alat
Total Station Shokissa Set 4C atau Theodolith T2 + EDM Shokissa Red-2 yang
dilakukan melalui perhitungan berdasarkan data koordinat (X, Y) setiap titik STA.
Pengukuran stake out dilakukan dari titik – titik BM yang sudah dipasang di
lapangan dengan referensi BM yang lain. Bilamana titik – titik STA Desain sudah
terlalu jauh, maka terlebih dahulu dilakukan pengukuran poligon dari BM
tersebut.

Pengukuran profil memanjang as jalan dilakukan setelah semua patok STA as jalan
terpasang di lapangan. Pengukuran profil memanjang ini dilakukan dengan
menggunakan alat waterpass Wild NAK 2 menyusuri setiap patok STA. dan semua
titik – titik disepanjang as jalan.

Pengukuran crossection dilakukan sama persis pada pelaksanaan pengukuran


crossection sebelumnya, hanya disini patok – patok STA as jalan ditentukan
berdasarkan stake out desain alinyemen horisontal.

13. KELUARAN
a. Penggambaran polygon harus dibuat dengan skala 1 : 1.000 untuk jalan dan
1:1500 untuk jembatan.
b. Garis – garis grid dibuat setiap 10 cm
c. Koordinat grid terluar (dari gambar) harus dicantumkan harga absis (x) dan
ordinat (y).
d. Pada setiap 1 m panjang gambar harus dicantumkan petunjuk arah utara
e. Penggambaran titik polygon harus berdasarkan hasil perhitungan

E | 22
f. Setiap titik ikat (BM) agar dicantumkan niali X,Y,Z-nya dan diberi tanda
khusus
g. Semua hasil perhitungan titik pengukuran detail, situasi dan penampang
melintang harus digambarkan pada gambar polygon, sehingga membentuk
gambar situasi dengan interval garis ketinggian (contour) 1 meter.

2.1.1. PENYELIDIKAN PERKERASAN JALAN LAMA


1. UMUM
Inpeksi Perkerasan Jalan Lama dimaksudkan untuk dapat memperoleh informasi yang
lengkap dan akurat mengenai kondisi perkerasan jalan lama seperti lendutan,
kekerasan, daya dukung tanah dasar, susunan/lapisan perkerasan, dan sebagainya.
Informasi tersebut digunakan sebagai basis untuk menetapkan jenis penanganan
selanjutnya terhadap perkerasan pada ruas jalan tersebut.

2. SASARAN
a. Mengetahui kondisi perkerasan yang meliputi lendutan dan nilai lendutan
balik perkerasan jalan
b. Mngetahui kekasaran jalan, daya dukung tanah dasar, susunan/lapisan dari
struktur perkerasan jalan

3. LINGKUP KEGIATAN
a. Pemeriksaan Lendutan Balik dengan alat Benkelman Beam
Pemeriksaan dialakukan dengan ketetuan – ketentuan sbb :
 Pengukuran beban gander belakang harus dilakukan dengan
menggunakan jembatan timbang.
 Alat Benkelman Beam yang dipakai harus mempunyai ukuran yang
standar
 Alat pembacaan (dial gauge) lendutan harus pada kondisi yang baik
 Pemeriksanaan lendutan balik dilakukan dengan interval pemeriksaan
maksimal setiap 200 m
 Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus dicatat dengan jelas (patok
Km/Sta)
 Hasil semua pemerksaan dan pengukuran harus dicatat dengan jelas

E | 23
b. Pemeriksaan Daya Dukung Tanah Dasar dengan alat DCP (dynamic Cone
Penetrometer)
Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan ketentuan–ketentuan sbb :
 Alat DCP harus sesuai dengan ketentuan ukuran yang ada
 Interval pemeriksaan maksimal 200 m
 Pemeriksaan dilakukan pada sumbu jalan dan pada permukaan lapisan
tanah dasar
 Harus dicatat ketebalan dan jenis setiap bahan perkerasan yang ada
sepeti lapisan sirtu, lapisan telford, lapisan pasir dsb.
 Pemeriksaan dilakukan hingga kedalaman 90 cm dari permukaan
lapisan tanah dasar, kecuali dijumpai lapisan tanah yang sangat keras.
 Selama pemeriksaan harus dicatat keadaan – keadaan kondisi
drainase, cuaca, waktu dsb.
 Lokasi awal dan akhir dari pemeriksaan harus dicatat dengan jelas

4. KELUARAN
a. Benkleman Beam tes harus menghasilkan nilai lendutan balik dari perkerasan
jalan lama sesuai ketentuan dalam SNI 03-2416-1991
b. DCP (harus sesuai dengan SNI 03 -1743 -1989) proses pengambilan data
harus mengacu pada format standar.

H. INVESTASI GEOTEKNIK DAN GEOLOGI


Semua penyelidikan perkerasan, material dan tanah dilaksanakan untuk melanjutkan
atau melengkapi survai terdahulu pada tahap basic design, jadi akan mencakup jenis
survai baru atau menambah kuantitas survai sebelumnya.
1. Penyelidikan Geologi
Penyelidikan meliputi pemetaan geologi permukaan detail dengan peta dasar
topografi skala 1:250.000 s/d 1:100.000. Pencatatan kondisi geoteknik disepanjang
rencana trase jalan untuk setiap jarak 500 – 1000 meter.

E | 24
a. Penyelidikan lapangan meliputi pemeriksaan sifat tanah (konsistensi, jenis
tanah, warna, perkiraan prosentase butiran kasar/halus sesuai dengan
metode USCS.
b. Pemetaan
Pemetaan mencakup jenis struktur geologi yang ada antara lain :
sesar/patahan, kekar, perlapisan batuan dan perlipatan dan diplot dalam
gambar rencana dengan skala 1:2000 ukuran A3.

Lapukan batuan dianalisis berdasarkan pemeriksaan sifat fisik/kimia, kemudian


hasilnya diplot diatas peta geologi teknik termasuk didalamnya pengamatan
tentang :
 Gerakan tanah
 Tebal pelapukan tanah dasar
 Kondisi drainase alami, pola aliran air permukaan dan tinggi muka air tanah
 Tata guna lahan
 Kedalaman Rawa

2. Penyelidikan Geoteknik
 Untuk daerah tanah lembek :
 Menyelidiki settlement, stabilitas dan kekuatan geser timbunan.
 Verifikasi ketinggian muka air tanah.
 Pengujian laboratorium untuk evaluasi karakteristik tanah.
 Menentukan metoda stabilisasi yang memadai untuk timbunan di atas
tanah lembek (desain timbunan).
 Kajian terhadap tipe konstruksi khususnya badan jalan.
 Lokasi daerah tanah lembek harus ditunjukkan secara jelas pada peta.
 Untuk daerah tanah biasa :
 Menyelidiki settlement, stabilitas dan kekuatan geser timbunan.
 Pengujian laboratorium untuk evaluasi karakteristik tanah.

 Untuk jembatan dan bangunan struktur lainnya :

E | 25
 Melaksanakan pemboran dalam (mesin) dan SPT (Standard Penetration
Test) termasuk sondir dan pengambilan contoh tanah tak terganggu
(undisturbed soil sampling) untuk pengujian laboratorium.
 Mengevaluasi karakteristik dan daya dukung tanah pondasi untuk
menentukan jenis pondasi jembatan dan bangunan struktur utama.

 Untuk daerah labil (daerah patahan) :


 Penyelidikan longsoran
 Penyelidikan pergerakan tanah
 Penyelidikan kestabilan lereng
 Pengaruh timbunan dan galian terhadap tanah asli.

3. Penyelidikan Material Konstruksi


Lingkup pekerjaan dan tujuan penyelidikan material konstruksi adalah :
 Menyelidiki lokasi, jalur pengangkutan dan volume potensial material
konstruksi yang tersedia.
 Menyelidiki mutu material konstruksi melalui pengujian laboratorium.
Tabel 2.1 Pengujian Lapangan
No. Pengujian Acuan Keterangan
1 Resistivity ASTM G57-78
2 Standar Penetration Test ASTM D1586-94 Pada daerah rencana
Termasuk Spilt Spoon Sampling jalan harus mencapai
kedalaman lapisan
keras
3 Stand Pipe AASHTO T252-84

4. Pengujian Tanah / Material di Lapangan dan Laboratorium


Lingkup pekerjaan dan tujuan pengujian tanah / material adalah :
 Melaksanakan semua jenis pengujian lapangan yang dibutuhkan untuk
mengetahui mutu dan sifat subgrade atau material konstruksi. Jenis
pengujian yang akan dilakukan ini disesuaikan dengan kondisi lapangan yang
ada :
a. Bor mesin
b. Bor tangan
c. Sondir

E | 26
d. SPT (Interval 2 meter)
e. Pengambilan contoh tanah tang terganggu (thin-walled tube)
f. Test pit dan pengambilan contoh tanah terganggu
g. Kepadatan tanah di lapangan
h. Kadar air lapangan
i. Pengujian CBR lapangan

 Melaksanakan semua jenis pengujian laboratorium yang dibutuhkan untuk


mengetahui mutu dan sifat subgrade atau material konstruksi. Jenis
pengujiannya akan mencakup tetapi tidak terbatas pada berikut ini :
a. Kadar air laboratorium
b. Berat Jenis dan Penyerapan Air
c. Analisa Gradasi
d. Pengujian Kepadatan Laboratorium
e. Pengujian Batas Batas Atterberg
f. Kekuatan Tekan Bebas (USC)
g. Pengujian Triaksial (kondisi UU)
h. Pengujian Konsolidasi
i. Pengujian CBR laboratorium
j. Pengujian geser langsung
k. Faktor pengembangan (swelling)

Tabel 2.2 Spesifikasi Pengujian Tanah Di Laboratorium

No. Pengujian Acuan Keterangan


Sifat Indeks
1 Kadar Air ASTM D 2216-92
2 Batas susut ASTM D 427-93
3 Batas plastis ASTM D 4318-93 - Fresh Condition
4 Batas Cair SK-SNI M-07-1989-F -
5 Analisa Saringan SNI-03-3423-1994
6 Berat Jenis ASTM D 854-92 Wet method
7 Berat Isi SNI-1742-1989
8 Choride Content K.H. Head, Vol.1,1984
9 Carbonate Content K.H. Head, Vol.1,1984
10 Suplate Content K.H. Head, Vol.1,1984
Sifat Kuat
Geser Tanah

E | 27
- Fresh sample dengan
11 Direct Shear SNI 03-2813-1992 penjenuhan
ASTM D 3080-90 - Fresh sample tanpa penjenuhan
0
- Fresh sample dioven 70 C
selama satu hari
Sifat
Pemampatan
Tanah
0
12 Swelling ASTM D 4546-90 - Fresh Condition-Dioven 40 C
Dan 70 C selama satu hari
Kepadatan
13 Pemadatan
Sifat Kelulusan
14 Permeabilitas K.H. Head, Vol.2,1984 Manual of Soil Laboratory Testing.
Metode Falling Head
 Menganalisa semua hasil pengujian dan menyusun rekomendasinya.

I. SURVAI HIDROLOGI
Survai Hidrologi meliputi :
1. Survai Instansional, antara lain :
a. Pengumpulan peta topografi skala 1 : 50.000 atau 1 : 25.000
b. Pengumpulan data geologi
c. Pengumpulan foto udara untuk mengetahui secara kasar jenis-jenis vegetasi,
formasi air tanah dan keadaan drainassenya
d. Pengumpulan peta tata guna lahan, dan rencana perkembangan wilayah pada
waktu yang akan datang
e. Pengumpulan data curah hujan tahunan manual maupun otomatis
f. Pengumpulan data debit sungai per setengah bulanan, catatan mengenai
banjir yang pernah terjadi
g. Pengumpulan data catchment area dari suatu drainase alam (sungai)
h. Pengumpulan peta jaringan irigasi, drainase atau utilitas lainnya, misalnya
jaringan pipa air minum.

2. Survai Investigasi Lapangan


Survai dan investigasi lapangan yang diperlukan, umumnya terdiri dari kegiatan –
kegiatan sebagai berikut :
a. Pemetaan geologi permukaan, dan bentuk relief bumi (aut-corp survai)

E | 28
Kegiatan ini diperlukan untuk mendapatkan gambaran karakteristik fisik
terhadap relief bumi, misalnya bentuk dan kemiringan lereng alam,
identifikasi adanya mata air dan formasi gerakan air tanah maupun cekungan
– cekungan dengan genangan air, sehingga diidentifikasi areal tersebut muka
air tanahnya cukup tinggi.
b. Obserfasi kondisi hidrologis, misalnya pengukuran langsung terhadap
karakteristik sungai baik kecepatan aliran, maupun kemampuan sungai
tersebut membawa material hanyutan (sediment transport), identifikasi dari
tapak banjir, dan regime sungai dan pola sungai tersebut.

J. SURVAI UTILITAS UMUM


a. Konsultan akan melakukan survai langsung mengenai utilits pada daerah
perencanaan, meliputi :
 Telepon
 Listrik
 Pipa air bersih dan saluran air lainnya
 Gas / minyak
b. Akan disurvai dari segi :
 Sebaran jaringannya
 Arah
 Posisi
 Dimensi
c. Survai ke instansi terkait.

K. SURVAI JARINGAN JALAN


Survai jaringan jalan dimaksudkan untuk mengetahui fungsi dan status jalan yang
terpotong jalan guna menetapkan tipe maupun dimensi struktur perpotongan, misal
overpass atau underpass. Bahkan bila mungkin beberapa jalan yang terpotong digabung
dengan jalan ini.

Metode pelaksanaan :
- Identifikasi dan inventarisasi data sekunder

E | 29
- Peninjauan ke lokasi perpotongan dalam rangka identifikasi kondisi eksisting jalan
yang terpotong, serta penetapan sementara penanganan
- Koordinasi dengan instansi terkait dalam hal ini :
 Bapeda
 Dinas Bina Marga dan Pengairan

- Penyusunan Draft Laporan Survai Jaringan Jalan

L. GEOMETRIK JALAN RAYA


Dalam hal ini yang dimaksud dengan Geometrik adalah evaluasi terhadap geometrik
dari jalan utama dan persilangan dengan jalan yang ada.

Pada dasarnya elemen geometrik jalan terdiri dari alinyemen horizontal, alinyemen
vertikal dan potongan melintang, dimana besaran dari ketiga elemen tersebut akan
dikontrol oleh kecepatan rencananya.

Besaran dari elemen – elemen geometrik ini biasanya dituangkan dalam satu dokumen
/ Laporan “Kriteria Desain”.

Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja, bahwa pekerjaan ini sifatnya menyusun rencana
teknik detil, sehingga dasar – dasar dari geometrik jalan akan mengikuti apa yang
ditetapkan dalam perencanaan sebelumnya, misalnya kecepatan rencana. Namun
demikian tetap akan dilakukan evaluasi terhadap data sekunder geometrik jalan.

Hal – hal yang menjadi perhatian utama yaitu :

a. Mengavaluasi desain alinyemen horizontal (plan) yang telah disetujui :


- Evaluasi alinyemen horizontal yang direkomendasikan
- Evaluasi semua informasi relavan yang diberikan pada gambar
- Evaluasi semua saluran simpang sebidang dan jalan lama termasuk elevasinya
- Evaluasi denah simpang sebidang simpang susun putaran U ramp masuk /
keluar lajur pemberhentian bis kerb dan lain – lain
- Evaluasi ketentuan – ketentuan pelebaran dan peningkatan jalan.

b. Mengevaluasi desain alinyemen vertikal (profil) yang ada :

E | 30
- Evaluasi elevasi jembatan dan desain alinyemen vertikal yang
direkomendasikan
- Evaluasi permukaan tanah asli
- Evaluasi elevasi yang diperlukan untuk gorong – gorong.
c. Membuat penampang melintang secara rinci untuk perhitungan kuantitas
dan lain – lain misalnya perencanaan timbunan, galian dan struktur perkerasan.

Berikut disampaikan konsep penyelesaian beberapa indikasi permasalahan geometrik :

1. Alinyemen horisontal terikat dengan lahan yang telah bebas, namun demikian
perlu dikaji secara komperehensif. Setelah topografi jadi, persoalan diatas dapat
dikaji lebih detail.
2. Alinyemen vertikal pada daerah galian yang dalam perlu dilakukan penyelidikan
tanah disamping untuk analisa kestabilan lereng sekaligus untuk mengetahui
tinggi muka air tanah, sehingga dapat dicegah dampak negatif terhadap urat air.
3. Jalan eksisting yang terpotong jalan.
Jalan eksiting dikelompokkan atas :
- Jalan desa
- Jalan kabupaten
- Jalan propinsi
- Jalan nasional

Geometrik khususnya potongan melintang perlu melibatkan Bappeda dan Dinas


Bina Marga dan Pengairan. Selanjutnya tipikal potongan melintang dapat dilihat
pada Lampiran.
Sedangkan alinyemen horisontal dan vertikal pada prinsipnya dibuat minimal
sama dengan eksisting.

M. SURVEY LALU LINTAS


1. UMUM
Survey lalu-lintas merupakan kegiatan pencatatan jumlah dan kendaraan yang
melalui segmentasi ruas jalan yang didesain, mencakup kegiatan perekaman
dengan metode A 40 jam untuk lalu lintas dua arah.
2. TUJUAN

E | 31
Survey lalu lintas bertujuan untuk mengetahui kondisi lalu lintas, kecepatan
kendaraan rata-rata, menginventarisasi jalan yang ada, serta menginventarisasi
jumlah setiap jenis kendaraan yang melewati ruas jalan tertentu dalam satuan
waktu, sehingga dapat dihitung lalu lintas harian rata-rata sebagai dasar
perencanaan jalan dan jembatan

3. LINGKUP KEGIATAN
a. Survey Volume Kendaraan dilakukan didua tempat yaitu :
 Ruas jalan
 Persimpangan
Seluruh jenis kendaraan yang lewat baik dari arah depan maupun dari arah
belakang harus dicatat.
Setiap lajur minimal 2 orang dengan peralatan yang digunakan 1 orang 1
counter dengan format survey yang telah ditentukan.

Pos – pos perhitungan lalu lintas :


a. Pos kelas A : yaitu pos perhitungan lalu lintas yang terletak pada ruas
jalan dengan jumlah lalu lintas yang tinggi dan mempunyai LHR ≥ 10.000
kendaraan.
b. Pos kelas B : yaitu pos perhitungan lalu lintas yang terletak pada ruas
jalan dengan jumlah lalu lintas yang sedang dan mempunyai 5.000 
LHR 10.000 kendaraan
c. Pos kelas C : yaitu pos perhitungan lalu lintas yang terletak pada ruas
jalan dengan jumlah lalu lintas yang rendah dan mempunyai LHR ≤ 5.000
kendaraan

Pemilihan lokasi pos :


a. Lokasi pos harus mewakili jumlah lalu lintas harian rata-rata dari ruas
jalan tidak terpengaruh oleh angkutan ulang alik yang tidak mewakili
ruas (commuter Trffic)
b. Lokasi pos harus mempunyai jarak pandang yang cukup untuk kedua
arah, sehingga memungkinkan pencatatan kendaraan dengan mudah
dan jelas
c. Lokasi pos tidak dapat ditempatkan pada persilangan jalan

E | 32
Tanda Pengenal Pos :
Setiap pos perhitungan lalu lintas rutin mempunyai nomor pengenal, terdiri
dari satu huruf besar dan diikuti oleh tiga digit angka. Huruf besar A, B dan C
memberikan identitas mengenai tipe kelas pos perhitungan.
Tiga digit berikutnya identik dengan nomor ruas jalan dimana pos-pos
tersebut terletak.
Apabila pada suatu ruas jalan mempunyai pos pehitungan lebih dari satu,
maka kode untuk pos kedua, digit pertama diganti dengan 4 dan seterusnya.
Urutan pos hendaknya dimulai dari kilometer kecil kearah kilometer besar
pada ruas jalan tersebut.

Periode Perhitungan
a. Pos Kelas A dan Pos Kelas B
Untuk pos kelas A perhitungan dilakukan dengan periode 40 jam
selama 2 hari, mulai pukul 6.00 pagi pada hari pertama dan berakhir
pukul 22.00 pada hari kedua.

Hari Pertama Hari Kedua

40 Jam

06.00 24.00 06.00 22.00

b. Pos Kelas C
Pehitungan dialakukan dengan periode 16 jam mulai pukul 06.00 pagi
dan berakhir pada pukul 22.00 pada hari yang sama yang ditetapkan
untuk pelaksanaan pehitungan.

E | 33
Pada hari yang sama

16 jam

06.00 22.00

Pengelompokan Kendaraan (RTC-Manual)


Dalam perhitungan jumlah lalu lintas, kendaraan dibagi kedalam 8
kelompok mencakup kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor.

Golongan/
Jenis Kendaraan
Kelompok
1 Sepeda motor, sekuter, sepeda kumbang dan kendaraan
bermotor roda 3
2 Sedan, Jeep dan Station Wagon
3 Oplet, Pick-up oplet, suburban, combi, minibus
4 Pick-up, Micro truck dan mobil hantaran atau pick-up box
5a Bus kecil
5b Bus besar
6 Truk 2 sumbu
7a Truk 3 sumbu
7b Truk gandengan
7c Truk semi trailer
8 Kendaraan tidak bermotor, sepeda, becak, andong/dokar,
gerobak sapi

Penganalan ciri kendaraan :


1. Sepeda Kumbang : sepeda yang ditempele mesin 75 cc (max)
2. Kendaraan bermotor roda 3 antara lain : bemo dan bajaj
3. Kecuali Combi, umumnya sebagai kendaraan penumpang umum
maximal 12 tempat duduk seperti mikrolet, angkot, minibus, pick-up

E | 34
4. Umumnya sebagai kendaraan barang maximal beban sumbu belakang
3,5 ton dengan bagian belakang sumbu tunggal roda tunggal (STRT)
5a. Bus kecil adalah sebagai kendaraan penumpang umum dengan tempat
duduk antara 16 s/d 26 buah, seperti kopaja, metromini, elf dengan
bagian belakang sumbu tunggal roda ganda (STRG) dan panjang
kendaraan maximal 9 m dengan sebutan bus ¾
5b. Bus besar adalah sebagai kendaraan penumpang umum dengan
tempat duduk antara 30 s/d 50 buah, seperti bus malam, bus kota, bus
antar kota yang berukuran 12 m (±) dan STRG.
6. Truk 2 sumbu adalah sebagai kendaraan barang dengan beban sumbu
belakang antara 5-10 ton (MST 5,8,10 dan STRG)
7a. Truk 3 sumbu adalah sebagai kendaraan barang dengan 3 sumbu yang
letaknya STRT dan SGRG (sumbu ganda roda ganda)
7b. Truk gandengan adalah sebagai kendaraan no. 6 dan 7 yang diberi
gandengan bak truk dan dihubungkan dengan batang sigitiga. Disebut
juga Full Trailer Truck
7c. Truk semi trailer atau truk tempelan adalah sebagai kendaraan yang
terdiri dari kepala truk dengan sumbu 2-3 sumbu yang dihubungkan
secara sendi dengan pelat dan rangka bak yang beroda belakang yang
mempunyai 2 atau 3 sumbu pula.

4. Persyaratan
Standar pengambilan dan perhitungan data harus mengacu pada buku Manual
Kapasitas Jalan Indonesia.

2.1.2. INVESTIGASI LINGKUNGAN


1. UMUM
Investigasi Lingkungan dimaksudkan untuk memperoleh data rona lingkungan
serta kualitas lingkungan beserta penurunannya sebagai akibat penggunaan lahan
untuk kegiatan lalu lintas dan adanya bangunan didalam ruang pengawasan jalan.

2. TUJUAN
Tujuan investigasi lingkungan adalah untuk mendapatkan parameter lingkungan
baik pada sumber daya alam maupun sumber daya buatan yang diakibatkan oleh

E | 35
pelaksanaan kontruksi jalan dan kegiatan pasca kontruksi diruang milik jalan.

3. LINGKUP PEKERJAAN
Investigasi lingkungan dilakukan berdasarkan standar penialian lingkungan yang
diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga, dengan menggunakan penilaian
indikasi lingkungan.

2.1.3. GEOTEKNIK DAN PERKERASAN


a. Analisa Galian dan Timbunan
Analisa stabilitas lereng dimaksudkan untuk menghitung stabilitas lereng baik
lereng timbunan atau lereng galian termasuk juga lereng – lereng sungai.
Hasil analisa stabilitas lereng biasanya dinyatakan dalam besaran faktor
keamanan lereng FS, yang didefinisikan sebagai berikut :

Kekuatan geser tana h


FS 
Beban gelincir lereng
Jika FS > 1 artinya kekuatan geser tanah lebih besar dari beban gelincir yang bekerja pada
lereng, kondisi aman.
FS = 1 artinya kekuatan geser tanah sama dengan beban gelincir yang bekerja pada lereng,
kondisi seimbang ada gangguan sedikit maka lereng akan runtuh.
FS < 1 artinya kekuatan geser tanah lebih kecil dari beban gelincir yang bekerja pada lereng,
kondisi tidak aman karena lereng runtuh.

Beban gelincir 1.1 Bida


lereng ng

Kekuatan geser
j tanah

Gambar 2.4.
Gaya – Gaya Yang Bekerja Pada Lereng

E | 36
Metode – metode yang sering digunakan dalam perhitungan stabilitas lereng atau
faktor keamanan lereng adalah :
1. Metode Fellenius
2. Metode Bishop

Selain metode – metode yang disebutkan diatas diperlukan juga metode –


metode pendekatan yang dapat digunakan secara cepat dan mudah untuk
menentukan faktor keamanan lereng yang terkait dengan sudut dan tinggi lereng.
Metode – metode tersebut adalah :
1. Bilangan Stabilitas Taylor
Untuk menentukan sudut serta tinggi lereng yang aman secara pendekatan
maka dapat digunakan Metode Bilangan Stabilitas Taylor. Metode ini sangat
mudah dan cepat untuk menentukan atau menghitung faktor keamanan
lereng dengan menggunakan grafik.

2. Berdasarkan pengalaman beberapa peneliti maka dibawah ini disajikan tabel


– tabel yang dapat digunakan untuk menentukan sudut atau kemiringan
lereng yang aman.
* Berdasarkan penelitian J.T. Rea : 1925

Tabel 2.6.
Natural Slopes for Excavated Soils (Rea)
Serial No. Soil Type Angle of Repose Slope :
Hor to Vertical
0
1. Clay dry 29 1 ¾ to 1
0
2. Clay damp, well drained 45 1 to 1
0
3. Clay wet 16 3 ½ to 1
0
4. Earth consolidated 45 1 to 1
0
5. Earth vegetated, dry 29 1 ¾ to 1
0
6. Earth vegetated, moist 45 1 to 1
0
7. Earth vegetated, very wet 18 3 to 1
0
8. Earth vegetated, punned 63 ½ to 1
0
9. Gravel clean 45 1 to 1
0
10. Gravel clean with sand 26 2 to 1
0
11. Peat 33 1 ½ to 1
0
12. Sand, fine dry 31 1 ½ to 1
0
13. Sand, wet 26 2 to 1
0
14. Sand, very wet 31 1 ½ to 1
0
15. Shingle, loose 33 1 ½ to 1
* Berdasarkan penelitian J.W.F Gardener “Earthwork in Railway Engineering”, 1921

E | 37
Material Suggested slope
Gravel 1 hor. to 1 vert.
Dry sand 1 ½ hor. to 1 vert.
Compact earth 1 ½ hor. to 1 vert.
Clay, well drained 1 ½ hor. to 1 vert.
Clay, wet 3 to 5 hor. to 1 vert.
Pada daerah galian batu keras (rock), kemiringan lereng dapat diambil ¼
horizontal : 1 vertikal sampai 1 horizontal : 1 vertikal.

Peneliti Harger dan Bonny “Highway Engineers Handbook” menyarankan


pembagian sudut lereng galian dan timbunan berdasarkan kondisi iklim
daerah yang diteliti. Hasilnya disajikan pada tabel dibawah.
Tabel 2.7.
Stable Cut and Fill Slopes (Harger & Bonny)
Climatic Condition
Serial No. Material Combined Rain & Rain but not much of Arid regions, not much
Heavy Frost frost of frost
Cut Fill Cut Fill Cut Fill
1. Sand 1½:1 1½:1 1½:1 1½:1 2:1 2:1
2:1 2:1 2:1 2:1 4:1 4:1

2. Gravel - - 1½:1 - 1½:1 -


1½:1 1½:1 1:1 1½:1 1:1 1½:1

3. Loam 1½:1 1½:1 1½:1 1½:1 1½:1 1½:1

4. Clay 1½:1 1½:1 - 1½:1 1:1 1½:1


2:1 4:1 1:1 3:1 ¾:1 -

5. Boulders & Earth 1½:1 1½:1 1:1 1½:1 1:1 1½:1

6. Large rock slabs extending back 1:1 1½:1 ¾:1 1½:1 ¾:1 1½:1
into hill & earth

7. Disintegrated rock & shale 1½:1 1½:1 ¾:1 1½:1 ¼:1 1½:1

8. Solid Rock 1½:1 1:1 ¾:1 1:1 ¾:1 1:1

Pendekatan yang lebih rasional mengenai sudut atau kemiringan lereng


diberikan oleh “Highway Research Broad 1952”,dimana pendekatan tersebut
berdasarkan klasifikasi tanah menurut “Public Roads Administration
Classification System”, tinggi urugan dan kepadatan embankment.
Pendekatan tersebut disajikan pada tabel dibawah.

E | 38
Tabel 2.8.
Recommended Slopes and Recommended Minimum Requirements for Compaction of
Embankments
Class of Not Subject to Inundation Subject to Periodic Inundation
Soil Height of fill : Slope Compaction % of Height of fill : Slope Compaction % of
(metres) AASHTO Maximum (metres) AASHTO Maximum
Density Density
A–1 Not critical 1½:1 95 + Not critical 2:1 95
A–3 Not critical 1½:1 100 + Not critical 2:1 100 +
A–2–4 Less than 16 2:1 95 + Less than 13 3:1 95
A–2–5 Less than 16 2:1 95 + 3 to 16 3:1 95 to 100
A–4 Less than 16 2:1 95 + Less than 16 3:1 95 to 100
A–5 Less than 16 2:1 95 + Less than 16 3:1 95 to 100
A–6 Less than 16
A–7 2:1 99.95 Less than 16 3:1 95 to 100

Untuk perhitungan eksak dengan metode Fellenius dan Bishop digunakan


perangkat lunak “stabil”.

b. Analisa Perkerasan
Pada perencanaan perkerasan jalan baik perkerasan lentur maupun perkerasan
kaku akan diperlukan data utama sebagai berikut :
- Data lalu lintas
- Data tanah / subgrade
- Data material perkerasan
- Data damage factor

Setelah data utama di atas diketahui maka kemudian dilakukan perhitungan atau
analisa menentukan tebal perkerasan dengan berbagai metode.

Adapun metode yang akan digunakan adalah sebagai berikut :


Perkerasan Lentur
 Metode AASHTO 1993 /LATASTON
 Metode Portland Cement Association

E | 39
Lalu Lintas
Parameter yang umumnya digunakan dalam analisa lalu lintas meliputi :
 Volume lalu lintas
Volume ini didapatkan berdasarkan hasil survai lalu lintas pada lokasi – lokasi
yang ditentukan, sehingga didapatkan komposisi kendaraan yang akan
melewati suatu ruas jalan.
Setelah itu lalu dihitung volume lalu lintas selama 10 tahun (untuk
perencanaan perkerasan lentur) dan 20 tahun (untuk perencanaan
perkerasan kaku) berdasarkan tingkat pertumbuhan lalu lintas yang ada.
 Volume Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan
Seperti kita ketahui jenis kendaraan yang melewati suatu ruas jalan, sangat
bervariasi baik ukuran, berat kosong, berat total, serta kontiqurasi beban
sumbu. Oleh sebab itu volume lalu lintas umumnya dikelompokkan atas
beberapa kelompok yang masing – masing kelompok diwakili oleh satu jenis
kendaraan. Besarnya beban yang dilimpahkan pada perkerasan jalan
tergantung dari berat total kendaraan, konfigurasi sumbu, bidang kontak
antara roda dan perkerasan dan lain – lain. Dengan demikian pengaruh dari
masing – masing kendaraan terhadap kerusakan yang ditimbulkan tidak sama.
Oleh sebab itu ditetapkan suatu beban standar yaitu merupakan beban
sumbu tunggal beroda ganda seberat 18.000 pon (8.16 ton).
Angka Ekivalen (E) masing – masing golongan beban sumbu (setiap
kendaraan) ditentukan menurut rumus dibawah ini :

1.1.1.1.1.1.1 Angka Ekivalen sumbu tunggal =


4
 beban satu sumber 
 
 tunggal dalam kg 
 8160 
 
 

1.1.1.1.1.1.2 Angka Ekivalen sumbu ganda =


4
 beban satu sumbu 
 
0.086  
ganda dalam kg
8160 
 
 

E | 40
Untuk mengetahui jenis, tipe, berat serta konfigurasi beban kendaraan maka
digunakan suatu laporan mengenai beban ganda yang dikeluarkan pada tahun
1992 oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, seperti ditunjukkan pada
Tabel 2.9 dibawah ini.
Tabel 2.9
Konfigurasi Beban Gandar
No. Type Kendaraan Konfigurasi Penyebaran Beban (Ton)
1. Mobil Penumpang

1 1
2. Pick Up

1, 2,5
3. Bis Kecil
5
2 4
4. Bis Besar

3 5
5. Truk Sedang
3 6
6. Truk Besar 2 Gandar

8 10 10
7. Truk Besar 3 Gandar
4 10
8. Trailer Tipe 1

6 10 10
Trailer Tipe 2

Trailer Tipe 3 6 10 10

6 10 10
Trailer Tipe 4

9. Truk Gandeng 6 10 10

6 10 10 10

Angka ekivalen (E), berbagai jenis kendaraan diatas dapat dihitung


berdasarkan rumusan angka ekivalen sumbu tunggal atau sumbu ganda.

E | 41
Tabel 2.10.
Angka Ekivalen
1.1.1.1.1.1.2.1 1.1.1.1.1.1.2.2 Angka Ekivalen
No. Tipe Kendaraan Sumbu Sumbu Belakang Total
Muka
1. Mobil penumpang 0.0002 00002 0.0004
2. Pick Up 0.0011 0.0088 0.0099
3. Bis Mecil 0.0036 0.0577 0.0613
4. Bis Besar 0.0182 0.1409 0.1591
5. Truk Sedang 0.0182 0.2923 0.3105
6. Truk Besar 2 Gandar 0.0577 2.2554 2.3131
7. Truk Besar 3 Gandar 0.2923 2.2554 2.5477
8. Trailer tipe 1 0.2923 2.2554 4.8031
2.2554
Trailer tipe 2 0.2923 2.2554 2.7416
0.1939
Trailer tipe 3 0.2923 0.1939 2.7416
2.2554
0.2923 2.2554 7.0585
9. Truk Gandeng 2.2554
2.2554

 Kondisi tanah asli / subgrade


Dalam perencanaan tebal perkerasan umumnya didasarkan pada nilai CBR
tanah dasar, tetapi untuk metode AASHTO nilai yang diperlukan adalah nilai
modulus resilient MR. Korelasi nilainya dinyatakan sebagai berikut :
MR = 1500 CBR (psi)

 Material perkerasan
Material perkerasan yang akan digunakan disesuaikan dengan jenis
perkerasan yang akan dibuat. Untuk perkerasan lentur material yang
digunakan umumnya sebagai berikut :

E | 42
AC Binder / wearing
ATB

Aggregate Klas A

Aggregate Klas B

Subgrade

Untuk perkeraan kaku material yang digunakan adalah

Concrete
sebagai berikut : slab

Lean Concrete

Subgrade

atau

Concrete slab

Aggregate

Subgrade

Bagan alir dan rumusan – rumusan yang digunakan pada berbagai metode
analisa perkerasan disajikan berikut ini :

E | 43
Gambar 2.7.
Bagan Alir Metode Desain Perkerasan Lentur

(Bina Marga)

 Lalu lintas
 Jumlah jalur & koefisien distribusi kendaraan ( C )
 Angka ekivalen (E) beban sumber kendaraan
 LHR, LEP, LEA, LET, LER

Daya Dukung Tanah Dasar (DDT) dan CBR

Faktor Regional (FR)


 Koreksi iklim / curah hujan dengan kelandaian

Indeks Permukaan (IP)


 Indeks Permukaan Akhir
 IPt = 1 permukaan jalan dalam keadaan rusak berat
 IPt = 1.5 tingkat pelayanan terendah (jalan tidak terputus)
 IPt = 2.0 tingkat pelayanan rendah galian
 IPt = 2.5 permukaan jalan masih cukup stabil dan baik
 Indeks Permukaan Awal
 IPo = 4

Koefisien Kekuatan Relatif Bahan (a)

Perhitungan ITP
Gunakan Nomogram

Penentuan Tebal Perkerasan

 ITP = a1D1 + a2D2 + a3D3


 ITP = indeks tebalk perkerasan
 a1, a2, a3 = koefisien kekuatan
 D1, D2, D3 = tebal masing – masing lapisan perkerasan

E | 44
Metode Perhitungan Perkerasan Lentur AASHTO 1993

 PSI 
Log 10  
 4.2  1.5 
Log W18  Z R xS O  7.35 x Log 10 D  1  0.06 
1.624 x 10 7
1
D  18.46
 
 
 
 Sc' x Cd x (D 0.75 - 1.132 
 (4.22 - 0.32 x pt) Log 10  0.25 
   
 215.63 * j  D 0.75 - 18.42  




 
Ec  
k  

Gambar 2.8.
Bagan Alir Disain Perkerasan Lentur
1.1.1.2 (AASHTO 1993)

Input
 Umur Rencana
 Estimasi Lalu Lintas W18

Input
 Realibilitas R
 Standar Deviasi Keseluruhan S0

Input
po = Initial Serviceability
pt = Terminal Serviceability
PSI = Serviceability Loss
= po - pt

Input
Modulus Resilient Efektif Tanah Dasar
MR = 1500 * CBR (psi)

E | 45
Input
 Komposisi lapisan perkerasan
 Koefisien tiap lapisan, ai

Perhitungan SN
SN = Sturctural Number

Perhitungan
Ketebalan masing – masing lapisan
D1, D2, D3, …………

Gambar 2.9.
Bagan Alir Perhitungan Perkerasan Kaku (AASHTO 1993)

E | 46
Input Traffic
Total 18 – kip ESAL
(Equipment Single Axle Load)

W18

Input
Modulus Efektif
Reaksi Tanah Dasar
K (pci)

K = MR/19.4

Input
Modulus of Rupture
Beton S’C (psi) dan
Modulus Elastis Beton Ec (psi)

Input
Koefisien Transfer Beban
j

Input
Koefisien Drainase
cd

Input
Initial Serviceability index pi = p0 = 4.5
Terminal Serceability Index pt = 2.5
 PSI = pi - pt

Input
Reliability R (%)
Overall Standard Deviation S0

E | 47
lanjutan

Perhitungan Tebal perkerasan D


dengan Persamaan di bawah

Metode Trial and Error

If Dawal = Dakhir No

Yes

Output
Tebal Perkerasan yang diperlukan
D = Dakhir

E | 48
Metode Perhitungan Perkerasan Kaku Portland Cement Association
Rasio Tegangan dan Repetisi Beban Yang Diizinkan

Teg. kerja (tegangan akbat beban roda


Rasio tegangan 
Flexural Strength
Tabel 2.11.
Stress Ratios Allowable Load Repetitions
Stress Ratio Allowable Stress Allowable
Repetition Ratio Repetition
0.51 c 400.000 0.69 2.500
0.52 300.000 0.70 2.000
0.53 240.000 0.71 1..500

0.54 180.000 0.72 1.100


0.55 130.000 0.73 850
0.56 100.000 0.74 650

0.57 75.000 0.75 490


0.58 57.000 0.76 360
0.59 42.000 0.77 270

0.60 32.000 0.78 210


0.61 24.000 0.79 160
0.62 18.000 0.80 120

0.63 14.000 0.81 90


0.64 11.000 0.82 70
0.65 8.000 0.83 50

0.66 6.000 0.84 40


0.67 4.500 0.85 30
0.68 3.500

E | 49
Gambar 2.10.
Perkerasan Kaku
(Portland Cement Association)

1. Subgrade :
 CBR (California Bearing Capacity)
 K (Modulus of Subgrade Reaction)

2. Subbase :
Lean Concrete K-100 

3. Slab :
Fs : 45 kg/cm2 (flexural strength)

Lalu Lintas (Traffic)

Equivalent Single Axel Load


(ESAL) 18 kip

 Traffic Load Calculate dengan Safety Factor


1.0, 1.1 dan 1.2
 Stress akibat beban lalu lintas (lihat grafik)
 Stress Ratio =

Hitung : Total Fatigul


Rubah Tebal
Slab
IF Total Fatigul > 100 %

OK

E | 50
c. Analisa Perencanaan Pondasi
Analisa pondasi umumnya adalah analisa daya dukung pondasi dangkal dan
pondasi dalam. Analisa ini dilakukan berdasarkan data laboratorium dan data
lapangan. Dibawah disajikan formulasi daya dukung pondasi dangkal dan pondasi
dalam.
1. Pondasi Dangkal (Shallow Foudation)
Daya dukung izin tanah untuk pondasi dangkal dihitung berdasarkan data
hasil penyelidikan laboratorium serta lapangan. Berdasarkan data lapangan
sondir daya dukung izin dapat dihitung secara pendekatan berdasarkan
rumusan R. Audy, sebagai berikut :
qa = qc / 16
dimana :
qa = daya dukung izin tanah (kg/cm2)
qc = tahanan ujung konus (kg/cm2)
Berdasarkan data laboratorium, dengan rumusan Terzaghi :

 1 
qa   Sc  C  Nc  S  Rw   B  N  Sq  RwDNq  / SF
 2 
dimana :
Sc, S, Sq = Faktor bentuk
Nc, N, Ng = Faktor daya dukung
 = Berat isi
D = Kedalaman pondasi
B = Lebar Pondasi
SF = Faktor Keamanan (3)
Rw, Rw’ = Faktor koreksi muka air
2. Pondasi Dalam (Deep Foudation)
Daya dukung dalam dapat dihitung berdasarkan data lapangan sondir, dan
NSPT serta data laboratorium.
 Tiang Pancang (Driven Pile)
 Formula Vesic
Daya dukung Vertikal
Pa = (Ckd Ab + 2 fc As) / SF

E | 51
Ckd = qc = tahanan ujung konus
Ab = luas ujung tiang
fc = friksi selubung rata – rata sepanjang tiang
As = luas selimut tiang
SF = faktor keamanan (2 sampai 3)
 Formula SPT
Daya dukung Vertikal
Qad = (Ab qr + As fs) / SF

q f  40 N
Db
B

 400 N kN / M 2 ....... Sand 
D
 
q f  40 N b  300 N kN / M 2 ....... Non Plastic silt & clay
B
 
fs  2 N kN / M 2 (Concrete pile)
fs  N (Steel pile)
dimana :
N = nilai SPT ujung
N = nilai SPT rata – rata sepanjang tiang
Db = kedalaman tiang
B = diameter / lebar tiang
Ab = luas penampang dasar tiang
As = luas selimut tiang
qf = tegangan dasar tiang
fs = tegangan friksi tiang
SF = faktor keamanan (3)
 Formula Konservatif (FK)
Daya dukung izin vertikal

Ab qc K  JHP
Qad  
SF1 SF 2

Qad = daya dukung izin


qc = tahanan konus
K = keliling tiang
JHP = tahanan friksi total

E | 52
SF1 = faktor keamanan daya dukung ujung (3)
SF2 = faktor keamanan daya dukung friksi (3 sampai 5)

Untuk kelompok tiang daya dukung tiang harus dikoreksi dengan


faktor koreksi yang dirumuskan oleh CONVERSE – LABARRE.
Faktor koreksi kelompok tiang

EG  1  
N  1m  m  1n
90mn
dimana :
Qad = Daya dukung izin kelompok tiang (kg)
Eg = Efisiensi kelompok tiang
m = Jumlah tiang dalam satu kelompok
n = Jumlah baris tiang dalam satu kelompok
d = diameter tiang (cm)
s = jarak antara tiang (cm)
 = are tg d/s (dalam derajat)

Daya dukung pondasi dalam, juga akan dihitung menggunakan


beberapa program perangkat lunak komputer.

2.1.4. STRUKTUR DAN JEMBATAN


a) Definisi Jembatan
Transportasi adalah salah satu sarana terpenting dalam kehidupan manusia salah
satu jenis transportasi yang paling banyak digunakan adalah transportas darat
dengan sarana yang disebut jalan dan salah satu elemen di dalamnya adalah
struktur jembatan. Jembatan adalah suatu struktur yang menghubungkan satu
titik ke titik yang lainnya dalam hal ini jalan yang terputus akibat suatu hambatan
seperti sungai, jurang / lembah, rel kereta api, pemukiman dan sebagainya.
b) Pokok – Pokok Perencanaan
Dalam mendesain jembatan, harus ditentukan jenis material, sistem struktur, tipe
struktur atas, tipe struktur bawah dan sebagainya, tergantung kepada rintangan /
hambatan yang akan dilewati misalnya kondisi lapangan (plan & profil), jenis
material yang tersedia di sekitar lokasi, pengangkutan transportasi untuk
pengadaan material pada saat konstruksi, dan sistem konstruksi / pelaksanaan

E | 53
sehingga menghasilkan suatu struktur jembatan yang kuat, indah dari segi
estetika dan ekonomis.
Pada tahap perencanaan struktur atas, struktur bawah dan fundasi yang akhirnya
dipilih adalah yang paling baik memenuhi pokok – pokok berikut :
 Kekuatan unsur struktural dan stabilitas keseluruhan
 Kelayanan struktural
 Keawetan
 Kemudahan konstruksi
 Ekonomis
 Bentuk estetika
c) Tanggapan terhadap Gambar Desain awal serta usulannya. Berdasarkan uraian
maka tanggapan dan usulan terhadap gambar desain awal sebagai berikut :
 Geometrik Jembatan
Geometri dan alinyemen jalan (horisontal & vertikal) pada lokasi jembatan
harus diperhatikan karena dapat mempengaruhi kemudahan konstruksi /
pelaksaan jembatan.
Pada kondisi ini perubahan super elevasi terdapat di tengah / bentang
jembatan, sehingga cukup sulit mengatur posisi elevasi girder serta deck slab.

2.1.5. ANALISA HIDROLOGI


a. Perhitungan Curah Hujan Rencana
Pada rencana pembangunan suatu sistem drainase data curah hujan ini
diperlukan untuk menganalisa karakteristik debit banjir, antara lain mengenai
kapasitas debit, durasi banjir dan periode perulangannya.

Data – data yang diperlukan dengan periode pencatatan sekurang – kurangnya 20


tahun, karena dari data tersebut akan diperoleh angka – angka probabilitas yang
dapat diandalkan.

b. Perhitungan Debit Banjir Rencana


Pada prinsipnya debit banjir rencana diperoleh dari perhitungan curah hujan
rencana dengan memasukkan faktor kondisi daerah pengaliran, sedang debit
banjir rencana didapat dari perhitungan curah hujan maksimum rata – rata pada

E | 54
daerah pengaliran tersebut.

Secara garis besar perhitungan tersebut terdiri dari 3 (tiga) tahapan sebagai
berikut :
1. Perhitungan Curah hujan maksimum rencana
2. Perhitungan Debit Banjir Rencana
3. Pengujian hasil perhitungan debit banjir rencana

2.1.6. UTILITAS UMUM DAN DRAINASE


Perencanaan Teknis Fasilitas Drainase
Fasilitas Drainase secara umum dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu darinase
permukaan (surface drain) dan drainase dibawah permukaan (sub surface drain).
Drainase Permukaan meliputi :
a. Interseptor Ditch : Merupakan saluran drainase kolektor.
b. Side Ditch : Saluran Sampingan merupakan saluran pengumpul (arteri) dalam satu
sistem drainase.
c. Cross Drain : Bangunan silang merupakan saluran pengumpul dan saluran akhir
dari suatu penggal saluran drainse.
d. Syphon : Merupakan bangunan silang, tetapi elevasi saluran diatas elevasi jalan,
biasanya syphon ini dipergunakan pada saluran irigasi.
e. Talang air : fungsinya sama dengan syphon tetapi talang air dipergunakan jika
beda tinggi statis antara inlet saluran dan outlet kecil.
f. Side spillway : merupakan bangunan pembagi debit pada saluran drainase dengan
mengandalkan karakteristik hidraulis saluran.
g. Cutway (saluran peluncur) : dipergunakan pada outlet median cross drain dimana
elevasi outlet dan kai timbunan cukup tinggi.
h. Energy Disipator : dipergunakan pada oulrt bangunan cross drain dimana beda
tinggi outlet dan elevasi tanah dasarnya cukup tinggi. Sub Surface Drain (drainase
bawah permukaan).
i. Horizontal sub surface drain : berfungsi menurunkan garis equipotensial air tanah
dan mengarahkan garis phreatic air tanah dan berfungsi pula menurunkan dan
mempertahankan muka air tanah (water table) sehingga tidak mengganggu
subgrade jalan dan menimbulkan uplift sehingga mengganggu kestabilan
konstruksi diatasnya.

E | 55
j. Diagonal sub surface drain : secara fungsional sama dengan horisontal sub surface
drain, akan tetapi diagonal sub surface drain ini perlu dipasangkan lokasi – lokasi
yang muka air tanahnya cukup tinggi, angka permeabilitasnya kecil, dan air tanah
diatas lapisan tanah keras atau areal tersebut merupakan suatu lembah air tanah.
k. Horizontal sub surface drain dengan formasi sarang tawon : berfungsi untuk
mematahkan garis erosivitas pada satu lereng timbunan maupun galian, sehingga
kaki galian maupun timbunan tidak tererosi akibat limpasan air hujan.
Uraian tersebut diatas didasari sebagai berikut :
a). Standar Drainase
Kriteria disain untuk pekerjaan Drainase pada proyek ini mengacu pada Standar
Nasional Indonesia (SNI) 03-3424-1994 dan standar – standar lain yang sudah ada.

b). Analisa Data Hujan


Data hujan yang dianalisa untuk mendapatkan Debit Rencana adalah data hujan
harian maksimum pada lokasi rencana. Data hujan ini didapat dari Badan
Meteorologi dan Geofisika dengan panjang data minimal 10 tahun.
Dengan menggunakan analisa statistik dan rumus Dr. Mononobe dapat
ditentukan Intensitas Curah Hujan.
Adapun langkah perhitungan intesitas ini adalah sebagai berikut :

Sx
Xr  X  (Yr  Yn ) ………………………….
Sn
(1)

2/3
R24  24 
I   ………………………….
24  T 
(2)

L
T ………………………….
V
(3)

V  72 (i) 0.6 ………………………….


(4)

E | 56
H
i ………………………….
L
(5)
Keterangan :
R24 = XT = besarnya curah hujan untuk periode ulang T tahun (mm) / 24 jam

X = nilai rata – rata aritmatik hujan kumulatif


SX = Standar deviasi
YT = Variasi yang merupakan fungsi periode ulang (lihat tabel analisa
statistik)
Yn = Nilai yang tergantung pada n (lihat tabel analisa statistik)
Sn = Standar deviasi merupakan fungsi dari n (lihat tabel analisa
statistik)
I = Intensitas curah hujan mm/jam
T = Waktu konsentrasi / perambatan banjir (jam)
L = Jarak sungai terpanjang (km)
i = Kemiringan dasar sungai
H = Beda ketinggian antara elevasi paling hulu dan elevasi paling hilir
dari sungai terpanjang pada catchment yang ditinjau.

Untuk menghitung intensitas ini, data pendukung lainnya, meliputi :


 Data hujan harian / jam – jaman dari stasiun pengamat hujan di lokasi proyek
serta di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang aliran sungainya memotong jalan
yang direncanakan.
 Peta DAS / Topografi / Tata Guna Lahan.
 Studi hidrologi yang pernah dilakukan di lokasi proyek.
 Data debit dan kapasitas saluran irigasi yang menyilang jalan serta data
rencana pengembangan saluran irigasi tersebut.
 Data banjir yang pernah terjadi rencana lokasi jembatan.

 Perkiraan Run-Off

Karena syarat drainase yang baik adalah amat penting untuk pemeliharaan
jalan dan keselamatan lalu lintas, maka ada beberapa aspek yang harus
diperhatikan, sebagai berikut :

E | 57
 Drainase air permukaan termasuk air hujan, kemiringan tanggul dan
permukaan – permukaan lainnya dalam batas ROW
 Drainase tepi jalan termasuk air hujan pada tepi jalan dan areal terdekat
yang dihuni diluar batas ROW, yang mempunyai pengaruh terhadap jalan
 Saluran terbuka dan saluran pembuangan yang melintang jalan.

Perkiraan run-off untuk setiap lembah sungai terdekat didasarkan dengan


rumus berikut :

Q = 0.278 CIA

dimana :
Q = Debit (m3/det)
C = Koefisien run-off
A = Luas permukaan (km2)
I = Intensitas curah hujan
Dalam memperhatikan koefisien run-off, kerangka kondisi geologi dan tanah
harus diperlihatkan untuk setiap aeral dengan areal lain. Nilai tersebut
ditentukan berdasarkan Tabel.1.

 Gorong – Gorong dan Saluran Terbuka

Kapasitas gorong – gorong dan saluran terbuka dihitung dengan


menggunakan rumus Manning.

R 2/3 . S1/2
V
n
A
R
P
1.2 Q = V.A

dimana :
Q = Debit banjir (m3/det)
V = Kecepatan aliran (m/det)

E | 58
A = Luas tampang basah (m3)
n = Koefisien kekasaran manning
R = Radius hidraulik (m)
S = Gradien rata – rata
P = Keliling basah (m)

 Lama Waktu Konsentrasi


Lama waktu konsentrasi tc untuk saluran drainase terdiri atas :
 Waktu yang diperlukan air untuk mengalir melalui permukaan tanah ke
saluran terdekat (to)
 Waktu untuk mengalir didalam salurannya ketempat yang diukur (td)
 tc = to + td
 Intensitas Curah Hujan
Analisa curah hujan dibuat hanya untuk kurun waktu curah hujan maximum.
Intensitas hujan I ialah laju rata-rata dari hujan yang lamanya sama dengan
lama waktu konsentrasi tc dengan masa ulang tertentu.
 Koefisien Pengaliran
Koefisien pengaliran C ini sukar ditentukan secara tepat dan memerlukan
pertimbangan teknis dalam pemilihannya. Pemilihan koefisien ini harus
mempertimbangkan kemungkinan akan adanya pembangunan dan
pengembangan daerahnya dikemudian hari. Besarnya koefisien pengaliran
dapat diambil seperti pada Tabel 1.
 Koefisien Kekasaran
Koefisien kekasaran Manning (n) diperlihatkan pada Tabel.3.
 Analisis Hidrologi
 Hitung koefisien pengaliran (C).
 Dari data pengukuran, hitung : Beda tinggi (H), Panjang daerah pengaliran
(L), Kemiringan rata-rata dasar pengaliran (s) : s = H/L

E | 59
Tabel 2.12.
Koefisien Pengaliran C

Type daerah aliran C

Perumputan Tanah pasir, datar, 2 % 0,05 - 0,10


Tanah pasir, rata-rata 2 - 7 % 0,10 - 0,15
Tanah pasir, curam, 7 % 0,15 - 0,20
Tanah gemuk, datar, 2 % 0,13 - 0,17
Tanah gemuk, rata-rata 2 - 7 % 0,18 - 0,22
Tanah gemuk, curam, 7 % 0,25 - 0,35
Business Daerah kota lama 0,75 - 0,95
Daerah pinggiran 0,50 - 0,70
Perumahan Daerah “single family” 0,30 - 0,50
“Multi units”, terpisah-pisah 0,40 - 0,60
“Multi units”, tertutup 0,60 - 0,75
“Suburban” 0,25 - 0,40
Daerah rumah-rumah apartemen 0,50 - 0,70
Petamanan, kuburan 0,10 - 0,25
Tempat bermain 0,20 - 0,35
Halaman kereta api 0,20 - 0,40
Daerah yang tidak dikerjakan 0,10 - 0,30
Jalan Beraspal 0,70 - 0,95
Beton 0,80 - 0,95
Batu 0,70 - 0,85

E | 60
Tabel 2.13
Koefisien kekasaran Manning (n)

Dinding saluran Kondisi n

Kayu Papan-papan rata, dipasang rapi 0,010


Papan-papan rata, kurang rapi/tua 0,012
Papan-papan kasar, dipasang rapi 0,012
Papan-papan kasar, kurang rapi/tua 0,014

Metal Halus 0,010


Dikeling 0,015
Sedikit kurang rata 0,020

Pasangan batu Plesteran semen halus 0,010


Plesteran semen dan pasir 0,012
Beton dilapis baja 0,012
Beton dilapis kayu 0,013
Batu bata kosongan yang baik, kasar 0,015
Pasangan batu, keadaan jelek 0,020

Batu kosongan Halus, dipasang rata 0,013


Batu pecah, batu belah, dipasang dalam semen 0,017
Kerikil halus, padat 0,020

 Lama waktu konsentrasi (tc) :


Untuk daerah aliran kecil dengan pola drainase sederhana, lama waktu
konsentrasi bisa sama dengan lama waktu pengaliran dari tempat yang
terjauh.

E | 61
0, 77
 L 
t c  0,0195 .   menit
 s
L dalam meter.
 Intensitas curah hujan (I) :
Digunakan Rumus Mononobe :

2/3
R  24 
I  24 .   mm/jam
24  t 
dimana :
R24 = curah hujan maksimum setempat dalam mm
t = lama waktu konsentrasi dalam jam
 Hitung luas daerah aliran (A)
 Hitung debit rencana (Q) :
Q = 0,278.C.I.A m3/det.
dimana :
C = koefisien pengaliran
I = intensitas hujan dalam mm/jam
A = luas daerah aliran dalam km2

 Analisis Hidrolika
 Tentukan bentuk penampang basah dan type dinding saluran.
 Coba penampang basah : b, h, Luas penampang basah (A), Keliling
penampang basah (O).

A
R meter
O
 Hitung Radius hidrolik (R) :
 Hitung / tentukan kemiringan dasar saluran (S).
 Tentukan koefisien kekasaran (n).

R 2/3 . S1/2
V m/det
n
 Kecepatan air rata – rata (V) :
dimana :
R = radius hidrolik dalam m

E | 62
S = kemiringan dasar saluran
n = koefisien kekasaran
 Hitung debit kapasitas saluran (Q) :
Q = V.F m3/det.

Kapasitas saluran ini harus lebih besar dari pada debit rencana /
maksimum :
Q = V.F  Q = 0,278.C.I.A

 Bangunan Pelengkap Drainase


Bangunan yang dimaksud adalah bangunan yang ikut mengatur mengontrol
sistem aliran air hujan yang ada dalam perjalanan menuju outfall agar aman
dan melewati daerah – daerah curam atau melintasi jalan raya. Bangunan-
bangunan tersebut berupa gorong – gorong (culvert), street inlet, bangunan
pertemuan saluran, bangunan terjunan, dan lain-lain.
Jalan masuk air hujan ke saluran drainase atau yang biasa disebut dengan
street inlet biasanya terletak dipinggir jalan raya yang sistem drainasenya
berada dibawah tanah atau ditutup dan terhalang.
Desain dan peletakan street inlet diusahakan sedemikian rupa sehingga air
hujan dapat dengan mudah terkumpul dan disalurkan melalui gutter.
Daya tampung street inlet khususnya curb inlet akan bertambah dengan
adanya pengurangan kemiringan jalur jalan dan bertambahnya kemiringan
punggung jalan. Gutter inlet lebih efisien dari curb inlets namun mempunyai
kemungkinan lebih besar terhadap penyumbatan inlet.

Rumus kapasitas gutter yang diturunkan dari persamaan Manning (oleh


Lazzard) adalah :

z
QO  0,56 x S1/2 x d8/3
n

dimana :
Qo = Total flow in gutter.
z = Kemiringan punggung jalan.
n = Koefisien Manning.

E | 63
s = Kemiringan longitodinal dari gutter.
d = Kedalaman aliran di gutter.

 Bangunan Pertemuan Saluran (Box Drainage)


 Bangunan pertemuan saluran ini diperlukan pada pertemuan dua atau
lebih saluran dan berbentuk box untuk memudahkan pengaturan arah
aliran setelah pertemuan serta merupakan tempat peralihan karakteristik
hidraulis dari saluran sebelum dan sesudah pertemuan tersebut.
 Karakteristik tersebut terutama menyangkut masalah ukuran profil,
kapasitas atau kemiringan saluran. Saluran setelah pertemuan harus
menampung jumlah kumulatif dari debit semua saluran yang mengumpul
dipertemuan tersebut.
 Dimensi saluran dari bangunan peredaman energi (energy dissipation)
terhadap aliran – aliran dari hulunya. Dimensi Hidrolis disesuaikan dengan
analisa terjunan.

 Terjunan
Untuk mengurangi kemiringan saluran dan kecepatan yang terlalu besar yang
dapat mengakibatkan penggerusan bahan saluran maka dipergunakan
terjunan.
Terjunan ini dapat pula diterapkan pada pertemuan saluran (titik simpul)
elevasi dasar saluran yang berbeda tingginya, untuk mengurangi energi yang
jatuh (sebagai energi disipator).
Lokasi atau terjunan dapat diperkirakan dengan mempertimbangkan
kemiringan saluran, sebagai dasar dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 2.14.
Jarak pematah arus sesuai kemiringan lahan
I (%) 6% 7% 8% 9% 10 %
L (m) 16 10 8 7 6

E | 64
 Terjunan Tegak
Perencanaan geometri terjunan tegak dinyatakan dalam persamaan berikut :
Q2
Dn 
gh3
Dn = Koefisien terjunan.
Q = Debit saluran per meter lebar saluran (m3/det/m).
g = Kecepatan grafitasi (9,8 m/det2).
h = Tinggi terjunan (m).
Fungsi dari perencanaan geometri terjunan tegak didefinisikan menurut
persamaan – persamaan dibawah ini :
Ld/h = 4,30 Dn0,27 Lp/h = Dn
d1/h = 0,54 Dn d2/h = 1,66 Dn
Ld = Panjang saluran.
Lp = Tinggi air dibawah terjunan.
d1&d2 = Tinggi air.

 Terjunan Miring
Perencanaan geometri didasarkan kepada perhitungan ruang olakan dengan
prinsip – prinsip “Hidraulic jump”.
 Penggunaan Program Komputer
Konsultan akan menggunakan program komputer dalam perhitungan
drainase analisis hidrologi dan hidrolika. Lembar berikut contoh program dan
out-put program komputer dimaksud.

Bagan alir perencanaan drainase permukaan, analisis hidrologi dan analisis hidrolika
disajikan seperti pada Gambar .

2.1.7. PERLENGKAPAN JALAN


 Analisa perencanaan marka jalan
 Analisa perencanaan perlengkapan jalan (pagar pengaman, patok pengarah, dan
lain – lain).
 Analisa perencanaan sistem penerangan jalan termasuk denah lokasi.

E | 65
2.1.8. JALAN AKSES SEMENTARA KE PROYEK
Konsultan harus membuat alternatif jalan kerja menuju ke proyek dengan
pertimbangan jalan tersebut tidak akan menimbulkan gangguan bagi penduduk
setempat dan tidak merusak fasilitas umumnya yang ada.

2.1.9. LANSEKAP
Analisa perencanaan lansekap sepanjang koridor jalan yang sudah disesuaikan dengan
hasil yang disarankan dalam dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan dan Rencana
Pengelolaan Lingkungan.

2.1.10. MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS


 Analisa Perencanaan Lampu Lalu Lintas (Traffic Signals)
– Rekomendasi tata letak simpang, tata letak lampu lalu lintas dan rincian
fasanya jika diperlukan.
– Mempersiapkan spesifikasi dan masing – masing simpang.
– Mempersiapkan spesifikasi lampu lalu lintas yang digunakan
 Analisa Perencanaan Rambu Lalu Lintas (Traffic Signs)
– Perencanaan sistem manajemen lalu lintas.
– Perencanaan denah lokasi marka jalan, pagar pengaman, patok pengarah,
pagar dan rambu lalu lintas

2.1.11. PARKING BAY


Konsultan akan mempertimbangkan parking bay karena kemungkinan terjadinya
kendaraan yang mogok atau berhenti sementara akan mendapatkan fasilitas
tersebut.

2.1.12. PENGGAMBARAN
1. Rancangan (Draft Perencanaan Teknik)
Detail perencanaan teknis yang perlu dibuatkan konsep perencanaanya antara lain :
a. Alinyamen Horizontal (Plan) digambar diatas peta situasi skala 1:1.000 untuk
jalan dan 1:500 untuk jembatan dengan interval gars tinggi 1.0 m dan dilengkapi
dengan data yang dibutuhkan

E | 66
b. Alinyamen Vertikal (profile) digambar dengan skala horizontal 1:1.000 untuk
jalan dan 1:500 untuk jembatan dan skala vertical 1:100 yang mencakup data
yang dibutuhkan
c. Potongan melintang (cross section) digambar untuk setiap titik STA (interval 50
meter), namun pada segmen khusus harus dibuat dengan interval lebih rapat.
Gambar potongan melintang dibuat dengan skala horizontal 1:100 dan skala
vertical 1:50. Dalam gambar potongan melintang harus mencakup :
 Tinggi muka tanah asli dan tinggi rencana muka jalan
 Profil tanah asli dan profile/dimensi DAMIJA (ROW) rencana
 Penampang bangunan pelengkap yang diperlukan
 Data kemiringan lereng galian/timbunan (bila ada)
d. Potongan melintang tipikal (Typical Cross Section) harus digambar dengan skala
yang pantas dan memuat semua informasi yang diperlukan antara lain :
 Gambar kontruksi existing yang ada
 Penampang pada daerah galian dan daerah timbunan pada ketinggian
yang berbeda-beda
 Penampang pada daerah perkotaan dan daerah luar kota
 Rincian kontuksi perkerasan
 Penampang bangunan pelengkap Bentuk dan kontruksi bahu jalan,
median
 Bentuk dan posisi saluran melintang (bila ada)
e. Gambar standar yang mencakup antara lain : gambar gabungan pelengkap,
drainase, rambu jalan, marka jalan dsb.
f. Gambar detail bangunan bawah dan bangunan atas jembatan
g. Keterangan mengenai mutu bahan dan kelas pembebanan

2. Gambar Rencana (Final Desain)


Pembuatan gambar rencana lengkap dilakukan setelah rancangan perencanaan
disetujui oleh Satker dengan memperhatikan koreksi dan saran yang diberikan.
Gambar rencana akhir terdiri dari gambar – gambar rancangan yang telah diperbaiki
dan dilengkapi dengan :
a. Sampul luar (cover) delaminating dan sampul dalam
b. Daftar isi
c. Peta lokasi proyek

E | 67
d. Peta lokasi Sumber Bahan Material (Quarry)
e. Daftar symbol dan singkatan
f. Daftar bangunan pelengkap dan volume
g. Dafar rangkuman volume pekerjaan

2.1.13. PERHITUNGAN KUANTITAS DAN PERKIRAAN BIAYA


Perkiraan biaya konstruksi akan dihitung secara wajar dengan berdasarkan pada hasil
review rencana teknik awal, untuk menyusun biaya proyek yang realistik dan alokasi
anggaran yang efektif.

Perkiraan biaya konstruksi rinci akan disiapkan untuk setiap tahapan konstruksi yang
direncanakan, sesuai item pekerjaan dan harga satuan yang disajikan secara terpadu.
Kuantitas akan disertai dengand ata pendukung perhitungannya, sedangkan harga
satuan akan merujuk pada referensi harga satuan terbaru dan masih berlaku atau
berpedoman pada survai harga pasar. Metoda perhitungan harga satuan akan
menggunakan metoda Kimpraswil yang terbaru.

Meskipun kontraknya bersifat kontrak harga satuan, tetapi nilai kontrak totalnya
terikat pada suatu jumlah tertentu. Biaya konstruksi aktual tetap dihitung
berdasarkan atas kuantitas terlaksana dan harga satuan, tetapi tidak boleh melebihi
nilai maksimum yang ditentukan.

A. Perhitungan Volume Pekerjaan


Perhitungan volume pekerjaan meliputi semua jenis pekerjaan pembangunan
jalan dan jembatan baru beserta bangunan-bangunan pelengkapnya. Volume
pekerjaan galian dan pekerjaan timbunan dihitung berdasarkan gambar
penampang melintang rencana jalan dan perbedaan tinggi dari muka tanah asli
rata – rata setiap 50 m. Selain itu dihitung kebutuhan bahan pembuatan gorong –
gorong, saluran samping, jembatan dan bangunan pelengkap lainnya berdasarkan
gambar teknis dan dokumen tender.

B. Perhitungan Biaya Pelaksanaan Fisik


Perhitungan biaya pelaksanaan fisik meliputi perhitungan biaya setiap mata
pembayaran pekerjaan, perkiraan biaya untuk segmen jalan dan jembatan serta

E | 68
perkiraan biaya pelaksanaan fisik serta melampirkan daftar harga satuan. Bagian –
bagian harga satuan pekerjaan yang diperhitungkan meliputi kriteria sebagai
berikut :
 Dianggap bahwa pekerjaan pelaksanaan fisik akan ditenderkan kepada
seluruh kontraktor melalui pelelangan yang kompetitif.
 Setiap elemen harga satuan seperti buruh / tenaga kerja, peralatan dan
material / bahan berdasarkan harga aktual yang berlaku.
 Setiap harga satuan adalah dalam rupiah, diperhitungkan dengan klasifikasi
sebagai berikut :
 Upah tenaga kerja
 Overhead dan keuntungan perusahaan
 Peralatan, termasuk nilai depresiasi / penyusutan dan biaya operasi /
pemeliharaan
 Material / bahan sebagai berikut :
- Batu pecah
- Material terpilih untuk pekerjaan timbunan
- Semen
- Rambu – rambu lalu lintas
- Dan lain – lain

 Harga satuan setiap mata pembayaran diperoleh dengan menjumlahkan


biaya tenaga kerja, biaya peralatan, biaya material dan overhead &
keuntungan, yang hasilnya dibandingkan dengan harga yang ada untuk jenis
pekerjaan konstruksi yang sejenis di masing – masing daerah.
 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tidak termasuk dalam harga satuan untuk
setiap mata pembayaran, tapi dihitung dalam perkiraan biaya.

2.1.14. MENAJEMEN KONSTRUKSI (METODE JADUAL DAN PENGAWASAN)


Konsultan akan mengevaluasi dan memberikan kajian terhadap hal – hal sebagai berikut :

 Rekomendasi rencana manajemen lalu lintas selama konstruksi.


 Penyusunan jadual konstruksi dengan memperhitungkan pentahapan konstruksi,
hari kerja efektif, dan lain – lain. Penyusunan jadual pemasokan rinci dari sumber
daya kontraktor (tenaga kerja, material konstruksi, perlengkapan, dan lain – lain).

E | 69
Penyusunan prosedur pengawasan konstruksi dengan mempertimbangkan item
pekerjaan kritis.

 Penyusunan metoda konstruksi, untuk mencapai efektifitas dan efisiensi


penggunaan sumber daya yang maksimum dengan mempertimbangkan
keselamatan kerja dan gangguan yang minimum terhadap lingkungan hidup
sekitarnya.

E.4.1.2 Prasarana Pendukung


a. Terminal
Menurut fungsinya terminal adalah untuk mengendalikan arus kendaraan dan penumpang umum
sedemikian rupa, sehingga dapat memenuhi kebutuhan penduduk untuk bergerak atau
berhubungan dengan berbagai kegiatannya. Adapun tipe terminal yang akan diterapkan sesuai
dengan tipologi terminal yang diatur oleh Keputusan Menteri Perhubungan No. 31 tahun 1995.

Terminal terdiri dari terminal penumpang dan terminal barang. Terminal penumpang menurut
wilayah pelayanannya dibedakan menjadi :
‐ Terminal Tipe A, melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota antar propinsi dan
atau angkutan lintas batas negara, angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan
angkutan pedesaan.
‐ Terminal Tipe B, melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam propinsi,
angkutan kota dan angkutan perdesaan,
‐ Terminal Tipe C, melayani angkutan dalam perkotaan dan angkutan pedesaan.

b. Halte
Dengan rencana pengaturan angkutan umum yang baik dan trayek angkutan umum yang
mengakomodasikan asal tujuan dan aksesbilitas, penetapan dan peletakan halte pada titik
sumber bangkitan (pemukiman, pusat perdagangan, perkantoran, pasar) perlu dilakukan sehingga
mengurangi kendaraan angkutan umum berhenti disembarang tempat dan tentunya harus
dibarengi dengan sosialisasi, pemasangan rambu dan pengaturan yang tegas dari pihak yang
berwenang. Adapun pengaturan peletakan halte 500 meter dari persimpangan. Hal ini dilakukan
agar pada saat kendaraan berhenti di muka halte, maka tidak mengganggu kendaraan yang
berbelok/melakukan manuver. Untuk halte jenis bus bay, dimana angkutan umum yang berhenti

E | 70
di muka halte, terlebih dahulu harus memasuki jalur khusus. Untuk jelasnya dapat dilihat pada
gambar berikut:

Gambar 3.9 Ilustrasi Halte

Sedangkan halte untuk jenis TMB yang melintasi jalan Soekarno – Hatta memiliki jalur lintasan
khusus sehingga peletakan haltenya pun berada pada sisi jalur khusus tersebut. Secara prinsip
sistem jalur masuk dan keluar halte busway hampir sama dengan halte busway.

Pengembangan tempat tunggu kendaraan umum (halte) di wilayah perencanaan dilakukan


sedemikian rupa sehingga calon penumpang dapat menunggu dengan mudah. Adapun rencana
pengembangan lokasi halte tersebut memenuhi pertimbangan sebagai berikut:
‐ Tidak akan menimbulkan kemacetan lalu lintas.
‐ Diusahakan pada mulut-mulut jalan tempat permukiman penduduk.
‐ Untuk jalan relatif sempit dan lalu lintas padat halte dibuat agak menjorok ke dalam.
‐ Dipusat-pusat perdagangan, unit pelayanan perkotaan dan unit pelayanan lingkungan.
‐ Jarak antar halte minimal 500 meter.

c. Jembatan Penyeberangan orang (JPO)


JPO akan efektif apabila sepanjang jalan di beri pagar dan orang hanya dapat menyeberang pada
tempat-tempat yang telah terdapat jembatan penyeberangan. Namun demikian penempatan JPO
harus mengakomodasi sumber-sumber dan pusat bangkitan perjalanan misal akses ke
permukiman, kawasan komersil, kawasan industri, halte dan lain-lain.

d. Rencana Parkir

E | 71
Fasilitas parkir mempengaruhi kualitas lingkungan dalam kaitannya dengan kegiatan dan bentuk
fisik suatu bangunan. Program besaran ruangan terbuka untuk lahan parkir dapat mendukung
penampakan bangunan dari pedestrian maupun dari jalan.

Gambar 3.10 Illustrasi Parkir 1

Besaran, distribusi dan peletakan fasilitas parkir harus direncanakan sehingga tidak mengganggu
kegiatan-kegiatan bangunan dan lingkungan yang lain. Antara sirkulasi keluar masuk area parkir
dengan jalan, harus ada ruang perantaranya sehingga tidak terlalu mengganggu arus lalu lintas.
Sistem parkir yang diterapkan terhadap kawasan perencanaan dibuat berdasarkan peruntukan
kawasan, kelas jalan, dan konfigurasi Sistem Sirkulasi. Dalam hal ini parkir dibuat untuk
memudahkan dan menertibkan penggunaan jalan umum oleh kendaraan bermotor. Parkir
kendaraan dibedakan menjadI:
‐ Parkir kendaraan bermotor, yang dalam hal ini terdiri dari kendaraan beroda empat dan
kendaraan beroda dua (sepeda motor).
‐ Parkir sepeda, bersifat fleksibel dan bisa dipindahkan. Hal ini sesuai dengan sifat sepeda yang
bebas berkendaraan pada bidang perkerasan yang memadai. Walaupun parkir sepeda cukup
sederhana dan bisa ditempatkan dimana saja akan tetapi keberadaannya sangat diperlukan
demi faktor keamanan dan keselamatan.
Sistem dan Konfigurasi dari parkir kendaraan bermotor dibedakan menjadi :
‐ Parkir mengantong, parkir kendaraan bermotor yang diterapkan pada area komersial yang
terdiri dari deretan pada bagian yang berhubungan dengan jalan. Parkir tipe ini diletakan
dibelakang bangunan, dengan harapan optimalisasi estelase terhadap pejalan kaki.
Keuntungan parkir tipe ini adalah unsur keamanan lebih terjamin karena keluar masuk
kendaraan melalui satu pintu yang dapat diawasi dan memperkecil terjadinya
persinggungan antara kendaraan bermotor dengan jalur pejalanan kaki.

E | 72
‐ Parkir di tepi jalan, parkir tipe ini diterapkan pada lingkungan hunian atau fasilitas pelayanan
publik dan bersifat sementara. Dalam artian bahwa parkir ini diperkenankan pada area
dimana jalur jalan akses yang dilaluinya tidak untuk kecepatan tinggi (diatas 30 Km/jam)
dengan lama parkir tidak lebih dari 5 jam. Konfigurasi dari parkir tepi jalan ini memiliki bentuk
yang beragam, antara lain: sejajar dengan dan paralel. Secara umum konfigurasi tersebut
dipengaruhi oleh lebar badan jalan yang dipakai untuk fasilitas parkir dari trotoar.

Untuk ruas jalan yang relatif yang rawan menimbulkan kemacetan memerlukan arahan rencana
penataan parkir sebagai berikut :
‐ Mulai membebaskan dari seluruh kegiatan parkir kendaraan pola on street parking
‐ Mewajibkan parkir kendaraan di dalam kavling/perpetakan (off street parking) untuk
bangunan fungsi rumah tinggal.
‐ Mewajibkan kepada setiap lingkungan/ kompleks perdagangan, komersial dan fungsi
umumnya lainnya yang banyak mendatangkan pergerakan, untuk menyediakan ruang
parkir kendaraan di dalam kaling/ perpetakan masing-masing dengan penataan pavement
dan vegetasi sebagai elemen landscape untuk fungsi peneduh dan estetika lingkungan
‐ Rencana parkir luar berada antara badan jalan dan jalur pedestrian (Dawasja) dengan lebar 5
m yang dianggap cukup proposional untuk perputaran kendaraan roda 4 dan roda 2, sistem
parkir ini diarahkan pada bangunan lingkungan/kompleks public seperti bangunan pusat
perdagangan & pertokoan
‐ Rencana parkir dalam terdapat di dalam kavling/perpetakan (Dawasja), sistem parkir ini
diarah bangunan private & bangunan umum seperti bangunan perkantoran, sosial &
komersial lainnya.

Gambar 3.11 Illustrasi Parkir 2

E | 73
untuk pusat perdagangan di kawasan perumahan dapat menggunakan sistem perparkiran dengan
sistem On-Street, mengingat arus lalu lintas dalam kawasan perumahan tidak besar sehingga tidak
mengganggu kelancaran lalu lintas dalam lingkungan perumahan. Dengan demikian setiap blok
fungsi perdagangan seperti pasar, ruko, mini market, yang berlokasi pada koridor jalan utama
harus menyediakan ruang parkir yang sesuai dengan standar atau ketentuan yang ada. Selain itu
sistem parkir Off-Street itu juga bisa diterapkan pada zona perkantoran, pemerintahan dan
tempat-tempat hiburan.

Untuk beberapa kawasan yang telah direncanakan sebagai pusat perdagangan/jasa yang terpadu,
sistem perparkirannya membutuhkan alokasi ruang parkir dalam bentuk bangunan parkir.
Diharapkan dengan sistem ini kendaraan pengunjung tidak terlalu banyak membebani jalan
sekitarnya.

e. Zebra Cross
Elemen penyeberangan merupakan bagian dari sirkulasi yang meliputi sirkulasi kendaraan,
pejalan kaki, parkir, dan penyeberangan, yang merupakan jalur sirkulasi pejalan kaki pada
perpotongan dengan jalur kendaraan. Prinsip perancangannya adalah kemudahan, kenyamanan
dan keamanan bagi pejalan kaki untuk bergerak bersirkulasi mendapatkan prioritas yang utama.
Elemen penyeberangan yang diusulkan untuk dilakukan peremajaan dan penambahan di kawasan
perencanaan adalah elemen penyeberangan berupa zebra cross, untuk tempat yang sudah
terdapat zebra cross dilakukan peremajaan dengan melakukan pengecatan ulang. Sedangkan
penambahan zebra cross baru ditempatkan pada lokasi yang memiliki aktivitas pejalan kaki yang
tinggi.

Gambar 3.12 Illustrasi Zebra Cross

E | 74
f. Rambu Lalu-lintas dan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas
Rambu lalu-lintas di jalan adalah salah satu dari perlengkapan jalan, berupa lambang, huruf,
angka, kalimat atau perpaduan diantaranya sebagai peringatan, larangan, perintah atau petunjuk
bagi pemakai jalan, sedangkan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas. adalah perangkat peralatan teknis
yang menggunakan isyarat lampu untuk mengatur lalu lintas orang dan/atau kendaraan di
persimpangan atau pada ruas jalan.

 Penempatan Rambu
Rambu Peringatan
Ditempatkan pada jarak 160 m (jalan arteri) dan 80 m (jalan kolektor dan lokal) atau pada
jarak tertentu sebelum tempat bahaya pada sisi jalan dimana dimulai dan sampai akan
berakhirnya radius tikungan dengan jarak antara masing-masing rambu tersebut maksimal 4
meter.

Rambu Larangan dan Perintah


Ditempatkan sedekat mungkin pada awal bagian jalan dimana larangan / perintah itu dimulai
dan ditempatkan pada bagian jalan dimana berlakunya rambu yang bersangkutan berakhir
 Pemasangan Rambu
Ketentuan pemasangan rambu di wilayah perencanaan mengikuti arahan-arahan sebagai
berikut :
‐ Rambu lalu-lintas ditempatkan pada sisi jalan sebelah kiri menurut arah lalu-lintas,
pemasangan/posisi daun rambu diputar 15 derajat berlawanan dengan arah jarum jam
dari posisi tegak lurus menurut arah lalu-lintas.
‐ Rambu lalu-lintas jalan yang ditempatkan pada awal pemisah jalan dan diatas manfaat
jalan, pemasangan/posisi daun rambu tegak lurus terhadap arah lalulintas.
‐ Pemasanganan daun rambu dalam satu tiang maksimal 2 buah daun rambu.

E | 75
‐ Pemasangan ketinggian daun rambu yang ditempatkan pada sisi jalan minimal 175 Cm
dan maksimal 265 Cm dihitung dari bagian atas permukaan jalan sampai dengan sisi daun
rambu bagian bawah.
‐ Pemasangan ketinggian daun rambu yang ditempatkan diatas derah manfaat jalan adalah
500 Cm dihitung dari bagian atas permukaan jalan sampai dengan sisi daun rambu bagian
bawah.
‐ Jarak pemasangan antara daun rambu yang terdekat dengan bagian tepi jalan yang dilalui
kendaraan adalah minimal 60 Cm.
‐ Rambu lalu-lintas jalan yang ditempatkan pada pemisah jalan (median), sisi daun
maksimal harus sejajar dengan sisi jalan yang paling luar.

 Posisi Rambu
‐ Jika Rambu ditempatkan pada trotoar, maka minimum jarak tepi perkerasan jalan adalah
60 cm, sedangkan tinggi tiang rambu minimum 2 m dari trotoar.
‐ Jika Rambu ditempatkan diatas permukaan jalan, maka tinggi rambu dari permukaan jalan
minimum 5 meter dan jarak pondasi tiang rambu dari tepi bahu jalan bagian luar
minimum 60 cm.
‐ Rambu ditempatkan pada jarak 1,80 m dari tepi bahu jalan bagian luar.

Gambar 3.13 Arahan Pemasangan Rambu Lalu-Lintas

 Penempatan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas

E | 76
Rencana penempatan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas di Kawasan Perencanaan diarahkan
sebagai berikut :
‐ Alat pemberi isyarat lalu lintas pada persimpangan, ditempatkan pada sisi kiri jalur lalu
lintas menghadap arah lalu lintas dan dapat diulangi pada sisi kanan at au di atas jalur
lalu lintas.
‐ Alat pemberi isyarat lalu lintas pada tempat penyeberangan pejalan kaki, ditempatkan
pada sisi kiri dan/atau kanan jalur lalu lintas menghadap ke arah pejalan kaki yang
dilengkapi dengan tombol permintaan untuk menyeberang.
‐ Penempatan alat pemberi isyarat lalu lintas dilakukan sedemikian rupa, sehingga mudah
dilihat dengan jelas oleh pengemudi, pejalan kaki dan tidak merintangi lalu lintas
kendaraan.
‐ Alat pemberi isyarat lalu lintas yang ditempatkan pada persimpangan di sisi jalur lalu
lintas, tinggi lampu bagian yang paling bawah sekurang-kurangnya 3,00 meter dari
permukaan jalan.
‐ Apabila alat pemberi isyarat lalu lintas ditempatkan di atas permukaan jalan, tinggi lampu
bagian paling bawah sekurang-kurangnya 5,50 meter dari permukaan jalan.

Gambar 3.14 Illustrasi Penempatan Alat Pemberi Isyarat Lalu-Lintas

g. Marka dan Alat Pembatas Kecepatan


 Marka Jalan
Marka jalan / tanda permukaan jalan berfungsi sebagai penuntun/pengarah pengemudi
selama perjalanan dipasang sesuai dengan jenisnya material yang akan digunakan.
Pemasangan Marka Jalan dapat dilakukan dengan pengecatan, dilekatkan, ditanam atau
dapat diletakkan dipermukaan jalan (untuk marka-marka yang sementara).

E | 77
Penempatan Marka / Tanda Permukaan Jalan
‐ Marka / tanda permukaan jalan hanya dapat ditempatkan pada jalur lalu lintas
‐ Penempatan tanda permukaan jalan dilakukan sedemikian rupa, sehingga mudah
terlihat dengan jelas bagi pemakai jalan yang bersangkutan
‐ Pemasangan tanda permukaan jalan harus bersifat tetap dan kokoh dan tidak
menimbulkan licin pada permukaan jalan dan terlihat jelas pada malam hari
‐ Ketentuan-ketentuan lainnya dapat dilihat pada lampiran Keputusan Menteri
Perhubungan No. KM 27 Th. 1988.

Arahan perencanaan marka jalan di Kawasan perencanaan adalah sebagai berikut :


‐ Garis terpurus (Dash Line ) :
 Pada jalan arteri berfungsi sebagai garis pemisah jalur
 Pada jalan kolektor dan lokal berfungsi sebagai garis sumbu

‐ Garis Penuh (Solid Line) :


 Pada tepi perkerasan jalan berfungsi sebagai garis tepi
 Pada persilangan sebidang, berfungsi sebagai garis pengarah
 Pada pertemuan jalan kurang utama dengan jalan utama, berfungsi sebagai garis
stop
‐ Tempat penyebrangan (zebra cross)
 Pada persilangan tegak lurus
 Pada persilangan serong
 Pada jalan lurus didaerah pejalan kaki cukup banyak (daerah komersil, sekolah,
dsb)

‐ Chevron
Marka chevron dipasang di daerah sebelum dan sesudah adanya penghalang, yang
berfungsi sebagai pengarah lalu lintas. Tanda chevron (arah panah) digambar
menghadap arah lalu lintas.

‐ Marka pengarah jalur


Terutama dipakai pada pertemuan jalan dengan tanda gambar adalah tanda panah
yang terdiri dari panah awal dan panah akhir

E | 78
‐ Marka Huruf dan Angka
Dipakai untuk mempertegas perintah/petunjuk dan biasa dipasang bersama marka
lainnya.

 Alat Pembatas Kecepatan


Alat pembatas kecepatan adalah kelengkapan tambahan pada jalan yang berfungsi untuk
membuat pengemudi kendaraan bermotor mengurangi kecepatan kendaraannya, dapat
berupa peninggian sebagian badan jalan yang melintang terhadap sumbu jalan dengan
lebar, tinggi dan kelandaian tertentu.

Alat pembatas kecepatan ini ditempatkan hanya pada jalan di lingkungan permukiman.
Penempatan alat pembatas kecepatan pada jalur lalu lintas harus diberi tanda berupa
garis serong dari cat berwarna putih.

Gambar 3.15 Arahan Alat Pembatas Kecepatan

h. Penerangan Jalan
Fasilitas penerangan jalan di kawasan perencanaan harus memenuhi persyaratan
perencanaan dan penempatan sebagai berikut :

E | 79
Dimana :
H = tinggi tiang lampu
L = lebar badan jalan, termasuk median jika
ada
e = jarak interval antar tiang lampu
s1 + s2 = proyeksi kerucut cahaya lampu
s1 = jarak tiang lampu ke tepi perkerasan
s2 = jarak dari tepi perkerasan ke titik
penyinaran terjauh
i = sudut inklinasi pencahayaan/ penerangan

E | 80
Tabel 3.1 Persyaratan Perencanaan Dan Penempatan Fasilitas Penerangan Jalan

Uraian Besaran
Tinggi Tiang Lampu (H)

- Lampu Standar 10 - 15 m
Tinggi Tiang rata-rata digunakan 13 m
- Lampu Monara 20 - 50 rn
Tinggi Tiang rata-rata digunakan 30 m
Jarak Interval Tiang Lampu (e)
- Jalan Arteri 3.0 H - 3.5 H
- Jalan Kolektor 3.5 H - 4.0 H
- Jalan Lokal 5.0 H - 6.0 H
- minimum jarak Interval tiang 30 m

Jarak Tiang Lampu ke Tepi minimum 0.7 m


Perkerasan (s1)
Jarak dari tepi Perkerasan ke titik Penerangan minimum L/2
Terjauh (s2)
o o
Sudut Inklinasi ( I ) 20 – 30

Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2012

Ketentuan penempatan fasilitas penerangan jalan yang disarankan di kawasan perencanaan


diperlihatkan pada gambar berikut.

Jalan Arteri dan


Kolektor

Jalan Lokal

E | 81
3.2.2.1. Rencana Jalur Pedestrian

Pejalan kaki adalah suatu bentuk transportasi yang penting, dimana kebutuhan fasilitas para
pejalan kaki merupakan suatu bagian integral/terpadu dalam sistem transportasi jalan. Para
pejalan kaki berada pada posisi yang lemah jika mereka bercampur dengan kendaraan, maka
mereka akan memperlambat arus lalu lintas. Oleh karena itu salah satu tujuan utama dari
manajemen lalu lintas adalah berusaha untuk memisahkan pejalan kaki dari arus kendaraan
bermotor, tanpa menimbulkan gangguan yang besar terhadap aksesibilitas.

Fungsi fasilitas pejalan kaki yaitu memberikan kesempatan bagi lalu lintas orang, sehingga
dapat berpapasan pada masing-masing arah atau menyalip dengan rasa aman dan nyaman,
disamping itu untuk mengindari bercampurnya pergerakan antara pejalan kaki dengan
kendaraan.

Fasilitas yang dibutuhkan tentu sesuai dengan bentuk pergerakan para pejalan kaki yang
dikelompokkan menjadi pergerakan menyusuri jalan, memotong jalan dan pergerakan di
persimpangan. Sesuai dengan kebutuhan fasilitas pejalan kaki pada kawasan perencanaan
dapat berupa trotoar, zebra cross serta pergerakan di persimpangan.

Rencana pengembangan fasilitas pejalan kaki dibagi menjadi empat kategori berdasarkan
keberadaan dan kelengkapan kondisi eksisting, antara lain:

‐ Peningkatan kualitas di ruas-ruas jalan yang sudah terdapat fasilitas pejalan kaki, terutama
di jalan-jalan di sekitar pusat kegiatan, salah satunya di kawasan pusat kota. Peningkatan
kualitas ini meliputi perbaikan kondisi trotoar dan pemeliharaan kelengkapan fasilitas
pejalan (lampu jalan, bangku, kotak sampah, dll).

‐ Pengembangan kelengkapan fasilitas pejalan kaki di ruas-ruas yang memiliki trotoar


namun belum dilengkapi dengan kelengkapan fasilitas pejalan seperti lampu jalan,
bangku, kotak sampah, zebra cross, jembatan penyeberangan, dan lain-lain.

‐ Pengembangan fasilitas pejalan kaki di ruas-ruas jalan yang hanya memiliki trotoar pada
satu sisi jalan saja. Pengembangan fasilitas trotoar di kedua sisi jalan juga dilanjutkan
dengan penambahan kelengkapan fasilitas pejalan seperti lampu jalan, bangku, kotak
sampah, dan lain-lain.

E | 82
‐ Penyediaan fasilitas pejalan kaki di ruas-ruas jalan yang sama sekali belum memiliki fasilitas
trotoar dan kelengkapan lainnya.

Gambar 3.41 Illustrasi Jalur Pedestrian

E | 83
E.5 RENCANA/PROGRAM KERJA

Rencana kerja Konsultan disusun berdasarkan pengalaman yang dikerjakan dalam menangani
pekerjaan-pekerjaan sejenis yang pernah dikerjakan oleh konsultan. Manajemen pengaturan
waktu dan rencana pelaksanaan secara terinci sesuai dengan tahapan yang akan dilakukan
menjadi hal yang sangat penting, mengingat dalam penanganan jalan di wilayah Kabupaten
Bangka Barat khususnya di Wlayah Tanjung Ular - Air Limau tepat waktu sehingga pemanfaatan
perencanaan akan dapat segera dapat dipergunakan dalam pelaksanaan kemudian.

Guna memperoleh hasil kerja yang baik dan mengejar target waktu yang disediakan, maka faktor-
faktor penting yang harus dipenuhi adalah:

 Tersedianya personil yang berpengalaman


 Tersedianya peralatan yang sesuai
 Rencana kerja yang cermat dan terinci

E.5.1 Strategi Dasar

Dalam pelaksana pekerjaan “DED Peningkatan Jalan Tanjung Ular - Air Limau”, digunakan strategi
dasar yang menjadi jiwa dalam setiap pelaksanaan tahap-tahap kegiatan, yakni :
 Inovasi, artinya bahwa sebagai penterjemahan ide yang relatif baru, diperlukan inovasi
sehingga rumusan konsep DED Peningkatan Jalan Tanjung Ular - Air Limau yang digunakan
bisa diterima.
 Akuntabilitas, artinya bahwa semua pelaksanaan yang dilakukan harus dapat dipertanggung
jawabkan dikemudian hari dan terukur, terutama dalam pengelolaan data primer dan
sekunder.
 Optimasi, artinya bahwa baik proses maupun hasil, berjalan seoptimal mungkin dan
memuaskan semua pihak.
 Kerjasama, artinya bahwa pekerjaan ini memerlukan kerja sama yang erat dengan instansi
lain, maupun seluruh stakeholder, terutama pada saat pengumpulan data sekunder dan
primer serta perumusan konsep DED Peningkatan Jalan Tanjung Ular - Air Limau.

E | 84
E.5.2 Strategi Operasional

Perlunya strategi operasional dalam pelaksanaan DED Peningkatan Jalan Tanjung Ular - Air Limau
ini adalah untuk menjamin agar kinerja dari pelaksanaan operasional tetap terjaga, sehingga
dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Strategi operasional ini
adalah :

1. Manajemen Pengelolaan Program.


Agar program kerja DED Peningkatan Jalan Tanjung Ular - Air Limau berjalan sesuai target
yang telah direncanakan sebelumnya, maka perlu adanya strategi untuk mengelola program.
Strategi ini meliputi pengumpulan data, pelaporan (reporting) dan dapat dipertanggung
jawabkan (reliable).

Pengumpulan data (colecting data)


Untuk keperluan analisis, diperlukan pengumpulan data awal baik data primer maupun
sekunder.

Pelaporan (reporting).
Untuk mendokumentasikan semua hasil kegiatan diciptakan sistem pelaporan.
Pelaporan ini dilaksanakan sejak dimulainya pekerjaan (setelah diterimanya SPK) sampai
dengan selesainya pekerjaan.

Bisa Dipertanggung Jawabkan (reliable).


Yang sangat penting dipertahankan bahwa setiap hasil kerja dari konsultan ini harus bisa
dipertahankan kehandalannya. Untuk itu diadakan beberapa konfirmasi dengan
kunjungan atau survai ke lokasi/ wilayah perencanaan ke beberapa pihak yang akan
menjadi pengguna, apakah hasil sementara (konsep) yang ada perlu disempurnakan
atau tidak. Konfirmasi ini diadakan berupa diskusi/dialog pada setiap tahapan laporan
dan dilakukan seminar pada konsep laporan akhir (Konsep DED Peningkatan Jalan
Tanjung Ular - Air Limau).

2. Koordinasi.
Pelaksanaan pekerjaan ini melibatkan banyak pihak terutama pada tahap pengumpulan data,
diskusi/dialog, seminar di daerah. Koordinasi yang baik dari Team Leader sangat penting
untuk dilaksanakan, koordinasi yang dilakukan dapat berupa :

E | 85
Konsultasi dengan Tim Teknis.

Kontrol yang dilaksanakan secara terus menerus terhadap kemajuan pekerjaan,


sehingga setiap penyimpangan yang terjadi dapat diketahui secara dini dan dapat
dipecahkan.

Berkoordinasi dengan pihak pemberi data, misalnya dengan instansi daerah, masyarakat
dan pengusaha ( seluruh stakeholder ).

3. Tahap Persiapan.
 Mempersiapan mobilisasi Personil

 melakukan diskusi untuk menyamakan persepsi tentang rencana kegiatan yang


dilakukan.

 melakukan diskusi tentang format dan mekanisme konsultasi rutin.

 menyusun jadual rencana kegiatan yang telah dilengkapi dengan matrik rincian
keterlibatan tenaga ahli dalam setiap jenis dan tahap kegiatan beserta target yang akan
dicapai.

 menyiapkan list data yang akan dicari serta lembaga/insitusi yang akan dikunjungi.

 Menyiapkan metode dan jenis survey.

 Menyiapkan Peralatan Survey

 menyiapkan formulir survey dan form isian.

 menyusun format pengolahan data survey.

 menyiapkan peralatan pendukung lainnya.

4. Tahap Pengumpulan Data.


A. Pengumpuan Data Sekunder
 Melakukan pengumpulan Dokumen pada Ruas Yang ditetapkan.

 Melakukan pengumpulan Data riwayat / historis jalan (riwayat perkerasan, data


lalu lintas, data perwujudan jalan, data black spot), data data studi terdahulu
khusus Perencanaan Jalan di Tanjung Ular - Air Limau.

E | 86
B. Pengumpulan Data Primer/ Survey Lapangan:& Investigasi
 Indentifikasi kondisi Existing

 Pengukuran Topografi

 Permasalahan yang ada yang berkaitan dengan infrastruktur jalan

5. Pengolahan Data/Analisa Data.


 Melakukan Verifikasi dan Validasi data lapangan

 Melakukan penghitungan dan penggambaran topografi jalan (data spatial)

 Melakukan Analisa Hidrologi,Gelogi, Perhitungan Lalulitas, Perhitungan Struktur


perkerasan.

6. Perencanaan & Penggambaran Detail Desain


 Pra Desain Struktur Perkerasan Jalan

 Penggambaran Detail Desain Bangunan Pelengkap

 Pencetakan dan Penggandaan

Pengukuran /pengamatan data lapangan, pengolahan data serta pencetakan dan penjilidan
dilakukan dengan mengacu pada tata cara pengukuran topografi dan survey jalan yang telah
ditetapkan oleh Ditjen Bina Marga, serta selalu dikoordinasikan dan dikonsultasikan dengan
Project officer (pengawas pekerjaan) untuk dimintakan persetujuan.

7. Pelaporan
Laporan yang akan disiapkan secara lengkapnya yaitu :
a. Laporan Pendahuluan (Preliminary Report)

Laporan Pendahuluan akan berisi antara lain :


1) Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh-,

2) Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya;

3) Jadwal kegiatan penyedia jasa;

4) Gambaran umum wilayah pekerjaan;

5) Keluaran yang akan dihasilkan;

Laporan akan diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak SPMK diterbitkan,

E | 87
diserahkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan, dalam format kertas A4.
b. Laporan Antara (Interim Report)

Laporan Antara akan berisi hasil sementara pelaksanaan pekerjaan akan dilaporkan
selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak SPMK diterbitkan. Secara umum berisi
1) Gambaran umum wilayah pekerjaan;
2) Data-data primer, sekunder, hasil tinjauan lapangan
3) Perhitungan struktur
4) Gambar-gambar
5) Tabel-tabel
6) Hasil analisa dan interpretasi
7) Peta-peta

Laporan akan diserahkan selambat-lambatnya 75 (tujuh puluh lima) hari sejak SPMK
diterbitkan, diserahkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan, dalam format kertas A4.

c. Laporan Akhir (Final Report)

Konsultan akan menyiapkan dan menyerahkan Laporan Akhir (Final) yang masing-
masing dibuat dalam rangkap 3 (tiga) beserta softcopy dalam bentuk CD yaitu berupa :
1. Laporan Final Engineering (Final Engineering Report)

Laporan ini berisikan :


 Analisa Harga Satuan
 Volume Pekerjaan Fisik
 Rencana Anggaran Biaya fisik berbasis Engineer Estimate (EE)
 Photo-photo lapangan
 Rekomendasi

2. Dokumen Pelelangan

Dokumen Pelelangan yang dimaksud adalah Dokumen Pelelangan Konstruksi, yang


terdiri dari :
 BAB I Instruksi kepada Peserta Pelelangan
 BAB II Data Lelang
 BAB III Lampiran : Surat Penawaran, Surat Penunjukan,

E | 88
Surat Perjanjian
 BAB IV Syarat-syarat Umum Kontrak
 BAB V Syarat-syarat Khusus Kontrak
 BAB VI Spesifikasi Teknis
 BAB VII Gambar-gambar
 BAB VIII Daftar Kuantitas, Analisa Harga Satuan dan Metode
Pelaksanaan
 BAB IX Bentuk-bentuk Jaminan

d. Gambar dan peta-peta

Gambar dan peta-peta yang akan ditampilkan dibuat sebagai master dalam format kertas
A3. diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan dalam format kertas A4 dan A3 (untuk
gambar dan peta).

e. Photo-photo lapangan / Dokumentasi

Konsultan akan menyerahkan photo dokumentasi minimal rangkap 1 (satu), dalam bentuk
Album photo.

f. Executive Summary

Konsultan akan mempersiapkan 3 (tiga) buku Executive Summary, yang berisi ringkasan dari
keseluruhan tahapan pelaksanaan dan hasil analisa pekerjaan.

g. Bahan Tayang

Konsultan akan mempersiapkan bahan-bahan prsesntasi untuk setiap kali Rapat Pembahasan
Laporan, yang berisi ringkasan hasil pekerjaan yang telah dilakukan, balk dalam bentuk file
komputer untuk ditayangkan dalam format Power Point juga dalam bentuk tulisan/risalah
sebanyak 5 (lima) eksemplar beserta softcopy dalam bentuk CD.

E | 89
GAMBAR E.4 BAGAN ALIR RENCANA KERJA

Persiapan dan Mobilisasi


Team Konsultan Perencana
PERENCANAAN PERKERASAN & GEOMETRIK JALAN
 Kajian menyeluruh sistem struktural terhadap aspek :
teknik; biaya; keamanan; estetika; lingkungan; pemanfaatan
SURVAI PENDAHULUAN komponen lokal secara maksimal dan sistem pelaksanaan
Pengumpulan Data :  Kajian beberapa alternatif
 Peta jaringan jalan, situasi, foto udara, geologi dll.  Kajian terhadap alinyemen / geometrik jalan
 Informasi Lalu Lintas; utilitas;kondisi tanah;sumber  Kajian terhadap metode Pelaksanaan
material;harga satuan;data tanaman;elevasi banjir dll.
 Rujukan Teknis yang diperlukan
Peninjauan ke Lokasi Proyek
 Pengukuran untuk sketsa situasi
 Perkiraan untuk konsep perencanaan awal berupa usulan:
alinyemen;struktur;survai yang diperlukan KONSULTASI
 Dokumentasi photo KEPADA PEMBERI
Konsultasi Dengan Instansi Terkait TUGAS
 Koordinasi dengan DPUP;Bappeda; Dinas PU/Perhubungan Kab.
mengenai rencana/Program terkait
 Koordinasi dengan pihak PLN;Telkom;PDAM mengenai utilitas
Rencana dan Metoda Kerja
 Membuat program survai lanjutan sesuai kondisi lapangan dan ANALISA PERENCANAAN
kebutuhan  Menetapkan kriteria dan standar perencanaan
 Menetapkan alinyemen yang disetujui
 Perencanaan Teknik Akhir
 Rencana pengaturan Lalu Lintas pada waktu pelaksanaan
LAPORAN SURVEI PENDAHULUAN  Menyiapkan Jadwal dan metodologi pelaksanaan
 Pelaporan semua data hasil survai pendahuluan
 Rencana Kerja
 Konsep perencanaan awal berupa usulan :
 Alinyemen Jalan / Jembatan
 Struktur Perkerasan PENGGAMBARAN
 Usulan untuk program survai/penyelidikan tahap  Penggambaran dengan program komputer (CAD)
berikut  Gambar asli standar kalkir
 Photo dokumentasi

Perhitungan Kuantitas dan Prakiraan Biaya


KONSULTASI  Perhitungan kuantitas setiap mata pekerjaan secara detail
KEPADA  Analisa harga satuan pekerjaan sesuai metoda Bina Marga
PEMBERI TUGAS
Penyiapan Dokumen Lelang
 Penyiapan spesifikasi teknik yang mencakup semua jenis
SURVAI & ANALISA DATA LAPANGAN pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai standar Bina Marga
 Pengukuran Topografi dan spesifikasi khusus
 Penyelidikan Perkerasan jalan  Penyiapan Dokumen Lelang
 Survai Hidrologi / Drainase dan Hidrolika
 Penyelidikan Geologi dan Geoteknik
 Studi UKL / UPL LAPORAN AKHIR
 Draft Konsep Laporan Akhir
 Laporan Akhir
LAPORAN SURVAI DAN ANALISA DATA  Laporan Final Engineening
LAPANGAN  Rangkuman Laporan Hasil Pekerjaan
 Pelaporan semua hasil survai dan penyelidikan
lapangan
 Temuan dan interpretasi
 Kendala dan solusi
 Kesimpulan dan saran

E | 90
E.5.3 Strategi Penanganan Pekerjaan

Pada penanganan pekerjaan “DED Peningkatan Jalan Tanjung Ular - Air Limau”, penekanan lebih
kepada upaya pencapaian sasaran yang diinginkan, tidak semata-mata untuk mencapai produk
fisik semata. Dengan demikian pelaksanaan pekerjaan ini sangat menekankan pada tahap proses
yang akan menunjang tercapainya sasaran yang diinginkan. Pendekatan penanganan pekerjaan
sangat berkaitan dengan pihak-pihak yang terlibat dalam perumusan konsep pekerjaan.

Pihak-pihak yang terlibat dalam pekerjaan sebelum merancang langkah-langkah konkrit dalam
penanganan pekerjaan ini, maka terlebih dahulu perlu diidentifikasikan pihak-pihak yang terlibat
dalam proses perencanaan. Secara garis besar ada tiga pihak yang terlibat dalam pekerjaan DED
Peningkatan Jalan Tanjung Ular - Air Limau yaitu sebagai berikut :
 Pihak Pemerintah, yang diwakili oleh pejabat-pejabat Pemerintah Provinsi Riau yang terkait
memberikan arahan pada pekerjaan ini dan menyediakan data baik sekunder maupun primer
yang diperlukan.
 Pihak Masyarakat, menyediakan dan mengoreksi data yang akan direncanakan berdasarkan
kebijakan yang ada maupun aspirasi mereka untuk masukan bagi DED Peningkatan Jalan
Tanjung Ular - Air Limau.
 Pihak Konsultan, yang berperan aktif untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang
diperlukan sebagai bahan analisis dalam penyelesaian pekerjaannya.

E.6 Organisasi dan Personil

Untuk memudahkan dan memelihara efisiensi kerja, perlu disusun suatu organisasi pelaksanaan
pekerjaan agar dapat berjalan lancar sesuai dengan maksud, tujuan dan sasaran serta jadwal yang
telah ditetapkan. Pada dasarnya dalam penyusunan organisasi pelaksanaan pekerjaan tersebut
menyangkut hubungan kerja antara pemberi tugas dan penerima/pelaksana pekerjaan.

Dalam melaksanakan pekerjaan yang dimaksud, konsultan akan membentuk satu tim yang
dipimpin oleh Team Leader dengan didukung oleh beberapa tenaga ahli dan juga beberapa
tenaga pendukung yang berkompeten. Untuk mengetahui lebih jelas, struktur organisasi
pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat pada Gambar E.4 halaman berikut.

E | 91
Gambar E.5
Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
DED Peningkatan Jalan Tanjung Ular - Air Limau

DINAS PEKERJAAN UMUM


KABUPATEN BANGKA BARAT

DED Peningkatan Jalan Tanjung Ular -


Konsultan Air Limau
Pelaksana

PEJABAT PELAKSANA
Direktur Utama TEKNIS KEGIATAN

Office Manager

Tim Teknis
Team Leader

Tim Ahli

Tenaga Pendukung

Keterangan :
Garis Tugas
Garis Koordinasi
Garis Perintah

E | 92
PRA RK3K (PRA RENCANA KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA KONTRAK) G

I.1 KEBIJAKAN K3
Perusahaan akan melakukan identifikasi bahaya dan risiko K3 yang mungkin timbul dari
pelaksanaan pekerjaan ini, dari identifikasi ini dapat diketahui pengendalian bahaya dan
risiko K3 yang akan dilakukan. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini perusahaan akan
melengkapi tenaga ahli yang bekerja dengan alat pelindung diri yang diperlukan dalam
setiap tahapan kegiatan dan akan memberikan asuransi jiwa terhadap tenaga ahli selama
pekerjaan berlangsung.
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Yudi Kurniawan, ST
Jabatan : Direktur PT. Munasa Kreasi Nusantara
Dengan ini menyatakan akan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dalam melaksanakan kegiatan konstruksi.

I.2 ORGANISASI K3
Organisasi K3 terdiri dari personil yang memiliki kompetensi bidang K3 berasal dari
pihak terkait dalam pelaksanaan proyek yang bertanggung jawab untuk menjamin
terlaksananya SMK3, terdiri dari penanggung jawab K3, engineering, pelaksana
konstruksi dan unit pendukung seperti SDM, keuangan dan tim pengelola K3
(kedaruratan, P3K, kebakaran). Organisasi ini dibentuk sesuai kebutuhan dan tingkat
kemampuan proyek.

F|1
I.3 PERENCANAAN K3
Penyedia jasa wajib membuat Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas,
Pengendalian Risiko K3 dan Penanggung Jawab untuk diserahkan, dibahas dan disetujui
PPK pada saat Rapat Pelaksanaan Kontrak/Pre Construction Meeting (PCM) sesuai
lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan.
I.3.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3 dan
Penanggung Jawab
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian
Risiko K3 dan Penanggung Jawab sesuai tabel i.1.

I.3.2 Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya


Daftar perundang-undangan dan persyaratan K3 yang digunakan sebagai acuan
dalam melaksanakan SMK3 Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut :
a. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Jasa Konstruksi
b. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
c. PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
d. Peraturan Menteri PU No. 05/PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU

I.3.3 Sasaran dan Program K3


I.3.3.1 Sasaran K3
1. Sasaran Umum :
Nilai Kecelakaan Kerja yang fatal (Zero Fatal Accidents) pada pekerjaan
konstruksi.

2. Sasaran Khusus
Sasaran khusus adalah sasaran rinci dari setiap pengendalian risiko
yang disusun guna tercapainya Sasaran Umum.

I.3.3.2 Program K3
Program K3 meliputi sumber daya, jangka waktu, indikator pencapaian,
monitoring, dan penanggung jawab. Pembuatan program ini untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

F|2
I.4 PENGENDALIAN OPERASIONAL
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang harus mencakup
upaya pengendalian seluruh kegiatan konstruksi di tempat kerja sesuai tabel i.2,
diantaranya :
1. Menunjuk Penanggung Jawab Kegiatan SMK3 yang dituangkan dalam Struktur
Organisasi K3 beserta uraian tugas;
2. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai tabel i.2;
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja;
4. Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko pada tabel i.2;
5. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;
6. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3 seperti tertera pada tabel i.1
Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas dan Pengendalian Risiko K3

6.1 PEMERIKSAAN DAN EVALUASI KINERJA K3


Kegiatan pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatan yang
dilaksanakan pada bagian Pengendalian Operasional berdasarkan upaya pengendalian
pada Perencanaan K3 sesuai dengan uraian pada tabel i.2 (Sasaran dan Program K3).

6.2 TINJAUAN ULANG K3


Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 diklasifikasikan dengan kategori sesuai dan
tidak sesuai tolok ukur sebagaimana ditetapkan pada tabel i.2 Sasaran dan Program K3.
Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan
peninjauan ulang untuk diambil tindakan perbaikan.

F|3
1. KEBIJAKAN K3

(Berupa pernyataan/komitmen Direktur Utama atas nama perusahaan untuk menerapkan sistem manajemen dan kesehatan kerja (K3) dalam
melaksanakan kegiatan konstruksi).

2. PERENCANAAN

1. Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko Bahaya

No. JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO

1. PERSIAPAN
1.1. Inventarisasi laporan terkait Jenis bahaya : Kecelakaan lalu lintas dalam - Menggunakan kendaraan
perjalanan ke lokasi yang laik jalan
Resiko : luka ringan/ berat/ meninggal - Mematuhi ketentuan
peraturan perundangan
lalu lintas
1.2. Pengumpulan data dan peta Jenis bahaya : Kecelakaan lalu lintas dalam - Menggunakan kendaraan
perjalanan ke lokasi yang laik jalan
Resiko : luka ringan/ berat/ meninggal - Mematuhi ketentuan
peraturan perundangan
lalu lintas
1.3. Penyiapan struktur model termasuk usulan Jenis bahaya : tidak ada
pembagian segmentasi Sungai/Tukad Rangda Resiko : tidak ada
1.4. Menyiapkan rencana pelaksanaan survei dan Jenis bahaya : tidak ada
investigasi tambahan serta langkah-langkah Resiko : tidak ada
detail pelaksanaan

F|4
No. JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO

2 PEMGAMBILAN DATA (SURVEY


LAPANGAN)
2.1 Survey untuk memperoleh data lapangan Jenis bahaya : Kecelakaan lalu lintas dalam - Menggunakan kendaraan
yang lengkap yang telah di kembangkan oleh perjalanan ke lokasi yang laik jalan
Dit.jen Prasarana Wilayah Resiko : luka ringan/ berat/ meninggal - Mematuhi ketentuan
peraturan perundangan
lalu lintas
2.2 Survey Dynamic Cone Penetration untuk Jenis bahaya : Kecelakaan lalu lintas dalam - Menggunakan kendaraan
mendapatkan nilai CBR lapisan tanah dasar perjalanan ke lokasi yang layak jalan
yang dilakukan pada ruas-ruas jalan yang Resiko : luka ringan/ berat/ meninggal - Mematuhi ketentuan
belum beraspal dan pada daerah pelebaran peraturan perundangan
jalan atau jalan aspal yang telah rusak lalu lintas
sehingga tampak lapisan pondasinya

2.3 Survey Kondisi dan Geometrik Jalan Tujuan Jenis bahaya : Kecelakaan lalu lintas dalam - Menggunakan kendaraan
dari ini adalah untuk mendapatkan data perjalanan ke lokasi yang laik jalan
umum mengenai kondisi jalan serta kondisi Resiko : luka ringan/ berat/ meninggal - Mematuhi ketentuan
geomentriknya peraturan perundangan
lalu lintas

2.4 Pemeriksaan Lokasi Sumber Material Jenis bahaya : Kecelakaan lalu lintas dalam - Menggunakan kendaraan
Pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui perjalanan ke lokasi yang laik jalan
informasi mengenai bahanbahan perkerasan Resiko : luka ringan/ berat/ meninggal - Mematuhi ketentuan
yang dapat dipakai untuk pelaksanaan peraturan perundangan
pekerjaan konstruksi pada ruas tersebut. lalu lintas
2.5 Inventaris Geometrik Jembatan Tujuan Jenis bahaya : Kecelakaan lalu lintas dalam - Menggunakan kendaraan
pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan perjalanan ke lokasi yang laik jalan
informasi mengenai kondisi jembatan yang Resiko : luka ringan/ berat/ meninggal - Mematuhi ketentuan

F|5
No. JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO

terdapat pada ruas jalan yang ditinjau peraturan perundangan


lalu lintas
2.6 Survey Topografi Pengukuran topografi ini Jenis bahaya : Kecelakaan lalu lintas dalam - Menggunakan kendaraan
dimaksudkan untuk mengumpulkan data perjalanan ke lokasi yang laik jalan
topografi yang cukup untuk kebutuhan Resiko : luka ringan/ berat/ meninggal Mematuhi ketentuan
perencanaan dan dilakukan pada daerah yang peraturan perundangan lalu
akan direlokasi atau jalan baru lintas

3 IDENTIFIASI PERMASALAHAN
3.1. Pada tahap kedua ini perlu dilakukan Jenis bahaya : tidak ada -
identifikasi permasalahan untuk dapat Resiko : tidak ada
merumuskan permasalahan yang ada

4. Analisa Data lapangan, Desain dan


Gambar – gambar
4.1. Analisa Lendutan balik Jenis bahaya : tidak ada
Resiko : tidak ada

4.2. Analisa Data CBR Jenis bahaya : tidak ada


Resiko : tidak ada
4.3 Analisa data Lapangan lalulintas untuk Jenis bahaya : tidak ada
menghitung besarnya beban gandar Resiko : tidak ada
komulatif selama umur rencana dan
menghitung besarnya ADT pada pertengahan
umur rencana.
4.4 Penentuan “unique section” yaitu seksi jalan Jenis bahaya : tidak ada
yang mempunyai karakteristik seragam Resiko : tidak ada
dalam beberapa variable desain

F|6
No. JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO

4.5 Menyiapkan gambar-gambar khusus yang Jenis bahaya : tidak ada


diperlukan untuk setiap ruas jalan tertentu Resiko : tidak ada

5. PELAPORAN DAN PEMBAHASAN


5.1. Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Jenis bahaya : tidak ada
Resiko : tidak ada
5.2. Penyusunan Laporan Pendahuluan Jenis bahaya : tidak ada
Resiko : tidak ada
5.3. Penyusunan Laporan Antara Jenis bahaya : tidak ada
Resiko : tidak ada
5.4. Konsep Laporan Akhir Jenis bahaya : tidak ada
Resiko : tidak ada
5.5 Laporan Akhir Jenis bahaya : tidak ada
Resiko : tidak ada

F|7
DATA
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
G

Secara rinci, tahapan pelaksanaan pekerjaan beserta uraian kegiatannya telah di


jelaskan dalam Program Kerja. Untuk menjaga kesinambungan antara Program
Kerja yang telah disusun, berikut ini akan disusun Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan DED Peningkatan Jalan Tanjung Ular – Air Limau. Selengkapnya,
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan K DED Peningkatan Jalan Tanjung Ular – Air
Limau. dapat dilihat dalam Tabel F.1 berikut :

G|1
Tabel F.1
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan DED Peningkatan Jalan Tanjung Ular – Air
Limau

BULAN
NO. PEKERJAAN 1 2 3 4 5 KET.

1 SURVEY PENDAHULUAN DAN PENGUMPULAN DATA


1.1 Administrasi Proyek
1.2 Peninjauan ke Lokasi Proyek
1.3 Konsultasi ke Pemberi Tugas dan Instansi terkait
1.4 Rencana dan Metode Kerja

2 SURVEY DAN ANALISA DATA LAPANGAN


2.1 Pengukuran Topografi
2.2 Analisis Kondisi Eksisting
2.3 Survey Lokasi
2.4 Survey Perilaku Masyarakat
2.5 Analisa Data Lapangan

3 PERENCANAAN
3.1 Perencanaan
3.2 Analisa
3.3 Perencanaan Bangunan
3.4 Perencanaan Pengelolaan
3.5 Perencanaan Bangunan Pelengkap
3.6 Perencanaan teknologi Pengelolaan
3.7 Penggambaran
3.8 Perhitungan Kuantitas dan Perkiraan Biaya

4 PENYIAPAN DOKUMEN PELELANGAN


4.1 Penyiapan Spesifikasi Teknik
4.2 Penyiapan Dokumen Lelang

5 LAPORAN
5.1 Laporan Pendahuluan
5.2 Laporan Antara
5.3 Laporan Akhir
- Laporan Final Engineering
- Gambar Rencana
- Engineer Estimated

G|2
DATA
KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN
H

Kebutuhan personil (tenaga ahli, asisten ahli dan tenaga penunjang) dalam
melaksanakan pekerjaan DED Peningkatan Jalan Tanjung Ular – Air Limau,
disusun dengan mengacu pada Kerangka Acuan Kerja (KAK), serta dengan
dasar pertimbangan :

a) lingkup pekerjaan,
b) metode penanganan pekerjaan,
c) jadwal/waktu pelaksanaan pekerjaan.

Dengan dasar pertimbangan tersebut, maka komposisi keahlian yang dibutuhkan


dalam melaksanakan pekerjaan ini adalah sebagaimana dapat dilihat dalam
tabel berikut :

H| 1
Tabel G.1
Komposisi Tim dan Penugasan

Jumlah
Lingkup
Nama Personil Perusahaan Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan (Orang
Keahlian
)/Bulan

 Bertanggung jawab secara keseluruhan dalam pelaksanaan pekerjaan, baik teknis maupun non
teknis
 Menterjemahkan keinginan dari pemberi tugas untuk pelaksanaan pekerjaan ini, sesuai
dengan apa yang telah digariskan dan dituangkan di dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK)
 Mengkoordinir dan mengalokasikan pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki oleh
masing-masing tenaga ahli.
 Mempertanggungjawabkan secara keseluruhan penyelenggaraan pelaksanaan pekerjaan ini
PT. MUNASA dan menjaga mutu pekerjaan sesuai dengan maksud dan tujuan, serta sasaran pekerjaan dari
Rahmadani Sahputra, Ahli Teknik awal sampai akhir pelaksanaan
KEREASI Team Leader 4.5
ST Sipil  Mengkoordinasikan dan mengendalikan semua tenaga pendukung terkait, baik tenaga
NUSANTARA pendukung lapangan maupun studio.
 Mempersiapkan dan memberikan materi / petunjuk teknis sesuai bidang keahliannya pada
setiap tahap perencanaan, agar kesinambungan proses perencanaannya terkendali.
 Mengkoordinasikan Tim dalam penulisan laporan pekerjaan.
 Mengkoordinasikan Tim melakukan asistensi, koordinasi, diskusi dengan berbagai stakeholder
yang terkait dengan pekerjaan ini.
 Mengkoordinasikan Tim melakukan presentasi / ekspose hasil pekerjaan.

Khaerwadi, ST PT. MUNASA Ahli Muda Jalan  Berkoordinasi dengan Pimpinan Tim dan para tenaga ahli lainnya secara rutin dan periodik 3.5
Ahli Teknik
KEREASI  Mempersiapkan materi teknis sesuai bidang keahliannya pada tahap perencanaannya.

H| 2
Jumlah
Lingkup
Nama Personil Perusahaan Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan (Orang
Keahlian
)/Bulan

NUSANTARA SIpil  Bertanggung jawab penuh kepada Ketua Tim atas kelangsungan, kelancaran dan keberhasilan
pekerjaan yang ditangani.
PT. MUNASA  Berkoordinasi dengan Pimpinan Tim dan para tenaga ahli lainnya secara rutin dan periodik
Agus Achmad
KEREASI Ahli Geodesi Ahli Geodesi  Mempersiapkan materi teknis sesuai bidang keahliannya pada tahap perencanaannya. 3.5
Sudrajat, ST  Bertanggung jawab penuh atas hasil perencanaan dan desainnya sesuai dengan bidang
NUSANTARA
keahlian, baik pada dokumen tertulis, maupun pada dokumen gambar tekniknya.
PT. MUNASA  Berkoordinasi dengan Pimpinan Tim dan para tenaga ahli lainnya secara rutin dan periodik
Daceu Wirasasmita, Ahli Teknik Ahli Cost
KEREASI  Mempersiapkan materi teknis sesuai bidang keahliannya pada tahap perencanaannya. 4.5
ST SIpil Estimator  Bertanggung jawab penuh atas hasil perencanaan dan desainnya sesuai dengan bidang
NUSANTARA
keahlian, baik pada dokumen tertulis, maupun pada dokumen gambar tekniknya.
TENAGA PENDUKUNG

PT. MUNASA  Membantu Team Leader dan Tim Ahli lainya dalam menyusun dan merumuskan Penyusunan
Operator Operator laporan
KEREASI 4.5
To Be Name Komputer Komputer  Menyiapkan materi untuk tampilan paparan dalam setiap diskusi/seminar
NUSANTARA  Membantu Team Leader dan Tim Ahli lainya dalam pembuatan seluruh laporan yang harus
diserahkan kepada pemberi pekerjaan.
PT. MUNASA Juru  Membantu Team Leader dan Tim Ahli lainya dalam menyusun dan merumuskan Penyusunan
Juru laporan
KEREASI Gambar/Draft 3.5
To Be Name Gambar/Drafter  Menyiapkan materi untuk tampilan paparan dalam setiap diskusi/seminar
NUSANTARA er  Membantu Team Leader dan Tim Ahli lainya dalam pembuatan seluruh laporan yang harus
diserahkan kepada pemberi pekerjaan.
PT. MUNASA  Membantu Team Leader dan Tim Ahli lainya dalam menyusun dan merumuskan Penyusunan
KEREASI Juru Ukur Juru Ukur laporan 3.5
To Be Name
NUSANTARA  Menyiapkan materi untuk tampilan paparan dalam setiap diskusi/seminar
 Membantu Team Leader dan Tim Ahli lainya dalam pembuatan seluruh laporan yang harus

H| 3
Jumlah
Lingkup
Nama Personil Perusahaan Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan (Orang
Keahlian
)/Bulan

diserahkan kepada pemberi pekerjaan.


PT. MUNASA  Membantu Team Leader dan Tim Ahli lainya dalam menyusun dan merumuskan Penyusunan
Pembantu Pembantu Juru laporan
KEREASI 3.5
To Be Name Juru Ukur Ukur  Menyiapkan materi untuk tampilan paparan dalam setiap diskusi/seminar
NUSANTARA  Membantu Team Leader dan Tim Ahli lainya dalam pembuatan seluruh laporan yang harus
diserahkan kepada pemberi pekerjaan.
PT. MUNASA
Pesuruh/Penj
KEREASI Pesuruh/Penjaga  Membantu Team Leader dan Tim Ahli lainya dalam Mobilisasi 4.5
To Be Name aga
NUSANTARA  Menjaga Kantor dan Peralatan Kantor

H| 4
DATA
JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI
I

Kelompok atau tim kerja yang dimaksud meliputi tenaga-tenaga ahli


sebagaimana dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel H.1
Jadwal Penugasan Tenaga Ahli

Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3 Bulan ke 4 Bulan ke 5


No. Nama Personil / Penugasan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Tenaga Ahli

1 Rahmadani Sahputra, ST / Team Leader

2 Khaerwadi, ST / Ahli Muda Jalan

3 Agus Achmad Sudrajat, ST / Ahli Geodei

4 Daceu Wirasasmita, ST / Ahli Cost Estimator

Tenaga Pendukung

1 Operator Komputer

2 Juru Gambar/Drafter

3 Juru Ukur

4 Pembantu Juru Ukur

5 Pesuruh/Penjaga

I|1
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK DITUGASKAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Rahmadani Sahputra, ST.


Alamat : KP Setra Tengah RT.015 RW.004 Kabupaten Lebak

Dengan ini menyatakan bahwa saya be rsedia untuk melaksakan paket Pekerjaan DED Peningkatan
Jalan Tanjung Ular - Air Limau untuk Penyedia Jasa Konsultansi PT. MUNASA KREASI NUSANTARA,
sesuai dengan usulan jadwal penugasan saya dari bulan Juli Tahun 2016 sampai dengan bulan
Desember Tahun 2016 dengan posisi sebagai Team Leader.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung jawab.

Menyetujui, Bandung, 16 Juli 2016


PT. MUNASA KREASI NUSANTARA Yang membuat penyataan

YUDI KURNIAWAN, ST Rahmadani Sahputra, ST


Direktur Utama Team Leader

Hal 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Posisi yang diusulkan : Team Leader


2. Nama Perusahaan : PT. MUNASA KREASI NUSANTARA
3. Nama Personil : Rahmadani Sahputra, ST
4. Tempat / Tanggal Lahir : Lebak, 14 Juli 1974
5. Pendidikan : S1 Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 2000
6. Pendidikan Non Formal : -
7. Penguasaan Bahasa Inggris : Baik Sekali
8. Pengalaman Kerja :

Tahun 2015
a. Nama Proyek/Kegiatan : Studi Kelayakan Rencana Pengembangan Jaringan Jalan
Pembentuk Struktur Ruang BWP Pusat Kota
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Kota Bekasi
c. Pengguna Jasa : DINAS TATA KOTA KOTA BEKASI
d. Nama Perusahaan : PT. MUNASA KREASI NUSANTARA
e. Uraian Tugas :  Bertanggung jawab terhadap perencanaan
pekerjaan Terminal meliputi pekerjaan setting out,
fondasi pilar dan abutment jalan, pekerjaan
precast, deck slab dan pekerjaan pendukung
lainnya;
 Mengkoordinir team dan mengadakan
pengawasan di lapangan secara periodik
 Memantau pekerjaan agar sesuai dengan jadwal
dan tepat waktu;
 Membuat rencana program kerja secara terpadu
f. Posisi Penugasan : Team Leader
g. Waktu Pelaksanaan : 19 Mei 2015 - 15 oktober 2015
h. Status Kepegawaian pada : Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Ada
Pengguna Jasa

Tahun 2014
a. Nama Proyek/Kegiatan : Perencanaan Jalan Ruas Wilayah Maybrat dan Sorong
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Wilayah Maybrat dan Sorong
c. Pengguna Jasa : Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional
Provinsi Papua Barat
d. Nama Perusahaan : PT. Hegardaya

Hal 2
e. Uraian Tugas :  Bertanggung jawab terhadap perencanaan
pekerjaan Terminal meliputi pekerjaan setting out,
fondasi pilar dan abutment jalan, pekerjaan
precast, deck slab dan pekerjaan pendukung
lainnya;
 Mengkoordinir team dan mengadakan
pengawasan di lapangan secara periodik
 Memantau pekerjaan agar sesuai dengan jadwal
dan tepat waktu;
 Membuat rencana program kerja secara terpadu
f. Posisi Penugasan : Team Leader
g. Waktu Pelaksanaan : 23 Mei 2014 s/d 21 November 2014
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Ada
Pengguna Jasa

Tahun 2013
j. Nama Proyek/Kegiatan : Penyusunan Master Plan Jaringan Jalan Provinsi NTB
(Paket 1)
k. Lokasi Proyek/Kegiatan : Provinsi NTB
l. Pengguna Jasa : Dinas Kimpraswil Provinsi NTB
m. Nama Perusahaan : PT. JASAKONS PUTRA UTAMA
n. Uraian Tugas :  Bertanggung jawab terhadap perencanaan
pekerjaan Terminal meliputi pekerjaan setting out,
fondasi pilar dan abutment jalan, pekerjaan
precast, deck slab dan pekerjaan pendukung
lainnya;
 Mengkoordinir team dan mengadakan
pengawasan di lapangan secara periodik
 Memantau pekerjaan agar sesuai dengan jadwal
dan tepat waktu;
 Membuat rencana program kerja secara terpadu
o. Posisi Penugasan : Team Leader
p. Waktu Pelaksanaan : 17 Mei 2013 - 18 November 2013
q. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
r. Surat Referensi dari : Ada
Pengguna Jasa

Tahun 2012
a. Nama Proyek/Kegiatan : Perencanaan Teknis (DED) Peningkatan Jalan Cikalong –
Cilamaya - Muara Cilamaya
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Cikalong – Cilamaya - Muara Cilamaya

Hal 3
c. Pengguna Jasa : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang
d. Nama Perusahaan : PT. Andhika Persada Raya
e. Uraian Tugas :  Bertanggung jawab terhadap perencanaan
pekerjaan Terminal meliputi pekerjaan setting out,
fondasi pilar dan abutment jalan, pekerjaan
precast, deck slab dan pekerjaan pendukung
lainnya;
 Mengkoordinir team dan mengadakan
pengawasan di lapangan secara periodik
 Memantau pekerjaan agar sesuai dengan jadwal
dan tepat waktu;
 Membuat rencana program kerja secara terpadu
f. Posisi Penugasan : Team Leader
g. Waktu Pelaksanaan : 30 Mei 2012 s/d 28 Juli 2012.
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Ada
Pengguna Jasa

Tahun 2011
a. Nama Proyek/Kegiatan : Perencanaan Teknik Jalan Kabupaten Bogor
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Kabupaten Bogor
c. Pengguna Jasa : Kementerian Perhubungan
d. Nama Perusahaan : PT. Kwarsa Hexagon
e. Uraian Tugas :  Bertanggung jawab terhadap perencanaan
pekerjaan Terminal meliputi pekerjaan setting out,
fondasi pilar dan abutment jalan, pekerjaan
precast, deck slab dan pekerjaan pendukung
lainnya;
 Mengkoordinir team dan mengadakan
pengawasan di lapangan secara periodik
 Memantau pekerjaan agar sesuai dengan jadwal
dan tepat waktu;
 Membuat rencana program kerja secara terpadu
f. Posisi Penugasan : Team Leader / Ahli Perencana Jalan
g. Waktu Pelaksanaan : 21 Agustus 2011 - 19 Desember 2011
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Ada
Pengguna Jasa

Tahun 2010
a. Nama Proyek/Kegiatan : Perencanaan Pembangunan Pelantar Beton Tanjung

Hal 4
Kumbik - Tajung Kumbik Utara (1 Paket
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Tanjung Kumbik - Tajung Kumbik Utara
c. Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Natuna
d. Nama Perusahaan : PT. Maza Pradita Sarana
e. Uraian Tugas :  Bertanggung jawab terhadap perencanaan
pekerjaan Terminal meliputi pekerjaan setting out,
fondasi pilar dan abutment jalan, pekerjaan
precast, deck slab dan pekerjaan pendukung
lainnya;
 Mengkoordinir team dan mengadakan
pengawasan di lapangan secara periodik
 Memantau pekerjaan agar sesuai dengan jadwal
dan tepat waktu;
 Membuat rencana program kerja secara terpadu
f. Posisi Penugasan : Team Leader
g. Waktu Pelaksanaan : 30 Maret 2010 – 30 April 2010
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Ada
Pengguna Jasa

Tahun 2010
a. Nama Proyek/Kegiatan : Perencanaan Teknik Jalan dan Trotoar Kawasan Cilikriwut
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Kawasan Cilikriwut
c. Pengguna Jasa : Dinas Perhubungan Pulang Pisau
d. Nama Perusahaan : PT. CITRA LAHAN UTAMA
e. Uraian Tugas :  Bertanggung jawab terhadap perencanaan
pekerjaan Terminal meliputi pekerjaan setting out,
fondasi pilar dan abutment jalan, pekerjaan
precast, deck slab dan pekerjaan pendukung
lainnya;
 Mengkoordinir team dan mengadakan
pengawasan di lapangan secara periodik
 Memantau pekerjaan agar sesuai dengan jadwal
dan tepat waktu;
 Membuat rencana program kerja secara terpadu
f. Posisi Penugasan : Ahli Teknik Jalan
g. Waktu Pelaksanaan : 11 Juni 2010 s/d 15 Agustus 2010
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Ada
Pengguna Jasa

Tahun 2009
a. Nama Proyek/Kegiatan : Survey Pemetaan Jalan Non Status Lintas Kecamatan/Desa
Wilayah I Karawang
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Wilayah I Karawang
c. Pengguna Jasa : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang
d. Nama Perusahaan : PT. Genta Pertiwi
e. Uraian Tugas :  Bertanggung jawab terhadap perencanaan

Hal 5
pekerjaan Terminal meliputi pekerjaan setting out,
fondasi pilar dan abutment jalan, pekerjaan
precast, deck slab dan pekerjaan pendukung
lainnya;
 Mengkoordinir team dan mengadakan
pengawasan di lapangan secara periodik
 Memantau pekerjaan agar sesuai dengan jadwal
dan tepat waktu;
 Membuat rencana program kerja secara terpadu
f. Posisi Penugasan : Team Leader
g. Waktu Pelaksanaan : 17 Juni 2009 s/d 5 Oktober 2009
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Ada
Pengguna Jasa

Tahun 2008
a. Nama Proyek/Kegiatan : Penetapan Jalan Strategis Provinsi dan Kabupaten
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Jakarta
c. Pengguna Jasa : Satuan Kerja Pembinaan dan Pengembangan Program
Jalan dan Jembatan Direktorat Jenderal Bina Marga
d. Nama Perusahaan : PT. Pola Agung
e. Uraian Tugas :  Bertanggung jawab terhadap perencanaan
pekerjaan Terminal meliputi pekerjaan setting out,
fondasi pilar dan abutment jalan, pekerjaan
precast, deck slab dan pekerjaan pendukung
lainnya;
 Mengkoordinir team dan mengadakan
pengawasan di lapangan secara periodik
 Memantau pekerjaan agar sesuai dengan jadwal
dan tepat waktu;
 Membuat rencana program kerja secara terpadu
f. Posisi Penugasan : Team Leader
g. Waktu Pelaksanaan : 02 Juni 2008 – 28 Nopember 2008
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Ada
Pengguna Jasa

Tahun 2007
a. Nama Proyek/Kegiatan : Pembangunan Jalan Soekarno – Hatta dan Pembangunan
Jalan Batas Kampar - bangkinang
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Jalan Soekarno – Hatta dan Pembangunan Jalan Batas
Kampar - bangkinang
c. Pengguna Jasa : Departemen Pekerjaan Umum
d. Nama Perusahaan : PT. Ottoman Architecture
e. Uraian Tugas :  Bertanggung jawab terhadap perencanaan
pekerjaan Terminal meliputi pekerjaan setting out,
fondasi pilar dan abutment jalan, pekerjaan

Hal 6
precast, deck slab dan pekerjaan pendukung
lainnya;
 Mengkoordinir team dan mengadakan
pengawasan di lapangan secara periodik
 Memantau pekerjaan agar sesuai dengan jadwal
dan tepat waktu;
 Membuat rencana program kerja secara terpadu
f. Posisi Penugasan : Supervision Engineer
g. Waktu Pelaksanaan : 17 April 2007 – 16 Nopember 2007
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Ada
Pengguna Jasa

Tahun 2006
a. Nama Proyek/Kegiatan : Road Rehabitation (sector) project (RRSP) Paket AK – 04 A
9 Cikeusik – Muara Binuangeun)
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Serang
c. Pengguna Jasa : Departemen Pekerjaan Umum
d. Nama Perusahaan : PT. Wahana Mitra Amerta
e. Uraian Tugas :  Bertanggung jawab terhadap perencanaan
pekerjaan Terminal meliputi pekerjaan setting out,
fondasi pilar dan abutment jalan, pekerjaan
precast, deck slab dan pekerjaan pendukung
lainnya;
 Mengkoordinir team dan mengadakan
pengawasan di lapangan secara periodik
 Memantau pekerjaan agar sesuai dengan jadwal
dan tepat waktu;
 Membuat rencana program kerja secara terpadu
f. Posisi Penugasan : Chief Inspector / Quantity Engineer
g. Waktu Pelaksanaan : 3 Maret 2006 – 3 Maret 2007
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Ada
Pengguna Jasa

Tahun 2005
a. Nama Proyek/Kegiatan : Road Rehabitation (sector) project (RRSP) Paket AK – 01
(Simpang – Bayah)
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Simpang – Bayah
c. Pengguna Jasa : Departemen Pekerjaan Umum
d. Nama Perusahaan : PT. Wahana Mitra Amerta
e. Uraian Tugas :  Bertanggung jawab terhadap perencanaan
pekerjaan Terminal meliputi pekerjaan setting out,
fondasi pilar dan abutment jalan, pekerjaan
precast, deck slab dan pekerjaan pendukung
lainnya;
 Mengkoordinir team dan mengadakan

Hal 7
pengawasan di lapangan secara periodik
 Memantau pekerjaan agar sesuai dengan jadwal
dan tepat waktu;
 Membuat rencana program kerja secara terpadu
f. Posisi Penugasan : Chief Inspector / Quantity Engineer
g. Waktu Pelaksanaan : 01 Oktober 2004 – 31 September 2005
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Ada
Pengguna Jasa

Tahun 2004
a. Nama Proyek/Kegiatan : Pembangunan Jalan Citorek – Warung banten Propinsi
Banten
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Propinsi Banten
c. Pengguna Jasa : Departemen Pekerjaan Umum
d. Nama Perusahaan : PT. Jabez Pratama Konsultan
e. Uraian Tugas :  Bertanggung jawab terhadap perencanaan
pekerjaan Terminal meliputi pekerjaan setting out,
fondasi pilar dan abutment jalan, pekerjaan
precast, deck slab dan pekerjaan pendukung
lainnya;
 Mengkoordinir team dan mengadakan
pengawasan di lapangan secara periodik
 Memantau pekerjaan agar sesuai dengan jadwal
dan tepat waktu;
 Membuat rencana program kerja secara terpadu
f. Posisi Penugasan : Chief Inspector/Quantity Engineer
g. Waktu Pelaksanaan : 11 Mei 2004 – 23 September 2004
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Ada
Pengguna Jasa

Tahun 2003
a. Nama Proyek/Kegiatan : Pembangunan Jalan dan Jembatan Tanggerang – Serang –
Merak Paket Pantura Propinsi Banten
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Propinsi Banten
c. Pengguna Jasa : Departemen Pekerjaan Umum
d. Nama Perusahaan : PT. Ottoman Architecture
e. Uraian Tugas :  Bertanggung jawab terhadap perencanaan
pekerjaan Terminal meliputi pekerjaan setting out,
fondasi pilar dan abutment jalan, pekerjaan
precast, deck slab dan pekerjaan pendukung
lainnya;
 Mengkoordinir team dan mengadakan
pengawasan di lapangan secara periodik

Hal 8
 Memantau pekerjaan agar sesuai dengan jadwal
dan tepat waktu;
 Membuat rencana program kerja secara terpadu
f. Posisi Penugasan : Chief Inspector/Quantity Engineer
g. Waktu Pelaksanaan : 14 Maret 2003 – 19 Desember 2003
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Ada
Pengguna Jasa

Tahun 2002
a. Nama Proyek/Kegiatan : Penataan Sistem Jaringan Jalan Kota Tangerang Dalam
Konstelasi Metropolitan Jabodetabek
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Kota Tangerang
c. Pengguna Jasa : Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah
d. Nama Perusahaan : PT. Parama Mula Bhakti
e. Uraian Tugas :  Bertanggung jawab terhadap perencanaan
pekerjaan Terminal meliputi pekerjaan setting out,
fondasi pilar dan abutment jalan, pekerjaan
precast, deck slab dan pekerjaan pendukung
lainnya;
 Mengkoordinir team dan mengadakan
pengawasan di lapangan secara periodik
 Memantau pekerjaan agar sesuai dengan jadwal
dan tepat waktu;
 Membuat rencana program kerja secara terpadu
f. Posisi Penugasan : Ahli Jalan
g. Waktu Pelaksanaan : 12 April 2002 - 15 Desember 2002
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Ada
Pengguna Jasa

Tahun 2001
a. Nama Proyek/Kegiatan : Perencanaan Teknik Jalan Kota, Sulawesi II UDP Kom
ponen Jalan Kota Propinsi Sulawesi Tengah
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Propinsi Sulawesi Tengah
c. Pengguna Jasa : Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Propinsi
Sulawesi Tengah
d. Nama Perusahaan : PT. Perentjana Djaja
e. Uraian Tugas :  Bertanggung jawab terhadap perencanaan
pekerjaan Terminal meliputi pekerjaan setting out,
fondasi pilar dan abutment jalan, pekerjaan
precast, deck slab dan pekerjaan pendukung
lainnya;
 Mengkoordinir team dan mengadakan

Hal 9
pengawasan di lapangan secara periodik
 Memantau pekerjaan agar sesuai dengan jadwal
dan tepat waktu;
 Membuat rencana program kerja secara terpadu
f. Posisi Penugasan : Ahli Jalan
g. Waktu Pelaksanaan : 28 April 2001 - 24 Desember 2001
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Ada
Pengguna Jasa

9. Status kepegawaian pada perusahaan ini : pegawai tetap

Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika
terdapat pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau sepatutnya diduga maka
saya siap untuk digugurkan dari proses seleksi atau dikeluarkan jika sudah dipekerjakan.

Bandung, 16 Juli 2016

Yang Membuat Pernyataan


Mengetahui
PT. MUNASA KREASI NUSANTARA

YUDI KURNIAWAN, ST
Direktur Utama Rahmadani Sahputra, ST
Team Leader

Hal 10
Hal 11
Hal 12
Hal 13
Hal 14
Hal 15
Hal 16
Hal 17
Hal 18
Hal 19
Hal 20
Hal 21
Hal 22
Hal 23
Hal 24
Hal 25
Hal 26
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK DITUGASKAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Khaerwadi, ST.


Alamat : Jalan Persatuan No. 11 Makassar

Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia untuk melaksakan paket DED Peningkatan Jalan
Tanjung Ular - Air Limau untuk Penyedia Jasa Konsultansi PT. MUNASA KREASI NUSANTARA, sesuai
dengan usulan jadwal penugasan saya dari bulan Juli Tahun 2016 sampai dengan bulan Nopember
Tahun 2016 dengan posisi sebagai Ahli Jalan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung jawab.

Menyetujui, Bandung, 16 Juli 2016


PT. MUNASA KREASI NUSANTARA Yang membuat penyataan

YUDI KURNIAWAN, ST Khaerwadi, ST


Direktur Utama Ahli Jalan

Hal 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Posisi yang diusulkan : Ahli Jalan


2. Nama Perusahaan : PT. MUNASA KREASI NUSANTARA
3. Nama Personil : Khaerwadi, ST
4. Tempat / Tanggal Lahir : Ujungpandang, 7 Juli 1978
5. Pendidikan : S1. Teknik Sipil Universitas Muslim Tahun 2006
6. Pendidikan Non Formal : -
7. Penguasaan Bahasa Inggris : Baik Sekali
8. Pengalaman Kerja :

Tahun 2015
a. Nama Proyek/Kegiatan : Masterplan Pengembangan Jaringan Jalan di Wilayah
Cileunyi
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Cileunyi
c. Pengguna Jasa : Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung
d. Nama Perusahaan : PT. INASA SAKHA KIRANA
e. Uraian Tugas :  Bertanggung jawab terhadap perencanaan
pekerjaan Terminal meliputi pekerjaan setting out,
fondasi pilar dan abutment jalan, pekerjaan
precast, deck slab dan pekerjaan pendukung
lainnya;
 Mengkoordinir team dan mengadakan
pengawasan di lapangan secara periodik
 Memantau pekerjaan agar sesuai dengan jadwal
dan tepat waktu;
 Membuat rencana program kerja secara terpadu
f. Posisi Penugasan : Ahli Jalan
g. Waktu Pelaksanaan : 22 Juli 2015 - 19 Nopember 2015
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Ada
Pengguna Jasa

Tahun 2014
a. Nama Proyek/Kegiatan : Perencanaan Teknis Peningkatan Jalan dan Jembatan X-1
Tahun 2015 Kec Cilincing
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Kec Cilincing
c. Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum Jalan Kota Administrasi jakarta
Utara
d. Nama Perusahaan : PT. INASA SAKHA KIRANA

Hal 2
e. Uraian Tugas :  Bertanggung jawab terhadap perencanaan
pekerjaan Terminal meliputi pekerjaan setting out,
fondasi pilar dan abutment jalan, pekerjaan
precast, deck slab dan pekerjaan pendukung
lainnya;
 Mengkoordinir team dan mengadakan
pengawasan di lapangan secara periodik
 Memantau pekerjaan agar sesuai dengan jadwal
dan tepat waktu;
 Membuat rencana program kerja secara terpadu
f. Posisi Penugasan : Ahli Jalan
g. Waktu Pelaksanaan : 11 Agustus 2014 s/d 11 Oktober 2014
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Ada
Pengguna Jasa

Tahun 2013
a. Nama Proyek/Kegiatan : Penyusunan Master Plan Jaringan Jalan Provinsi NTB
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Provinsi NTB
c. Pengguna Jasa : Dinas Kimpraswil Provinsi NTB
d. Nama Perusahaan : PT. JASAKONS PUTRA UTAMA
e. Uraian Tugas :  Bertanggung jawab terhadap perencanaan
pekerjaan Terminal meliputi pekerjaan setting out,
fondasi pilar dan abutment jalan, pekerjaan
precast, deck slab dan pekerjaan pendukung
lainnya;
 Mengkoordinir team dan mengadakan
pengawasan di lapangan secara periodik
 Memantau pekerjaan agar sesuai dengan jadwal
dan tepat waktu;
 Membuat rencana program kerja secara terpadu
f. Posisi Penugasan : Ahli Jalan
g. Waktu Pelaksanaan : 17 Mei 2013 - 18 November 2013
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Ada
Pengguna Jasa

Tahun 2012
a. Nama Proyek/Kegiatan : Pekerjaan Perencanaan Teknis (DED) Jalan di Kabupaten
Tanah Tidung
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Kabupaten Tanah Tidung
c. Pengguna Jasa : BAPPEDA Litbang Dan Penanaman Modal Daerah
Kabupaten Tanah Tidung
d. Nama Perusahaan : PT. MIRANTHI KONSULTAN PERMAI

Hal 3
e. Uraian Tugas :  Bertanggung jawab terhadap perencanaan
pekerjaan Terminal meliputi pekerjaan setting out,
fondasi pilar dan abutment jalan, pekerjaan
precast, deck slab dan pekerjaan pendukung
lainnya;
 Mengkoordinir team dan mengadakan
pengawasan di lapangan secara periodik
 Memantau pekerjaan agar sesuai dengan jadwal
dan tepat waktu;
 Membuat rencana program kerja secara terpadu
f. Posisi Penugasan : Ahli Jalan
g. Waktu Pelaksanaan : 12 Juni 2012 s/d 12 Desember 2012.
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Ada
Pengguna Jasa

Tahun 2011
a. Nama Proyek/Kegiatan : Perencanaan Teknik Jalan Di Provinsi Sulawesi Tengah
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Sulawesi Tengah
c. Pengguna Jasa : Dinas Cipta Karya
d. Nama Perusahaan : PT. CITRA LAHAN UTAMA
e. Uraian Tugas :  Bertanggung jawab terhadap perencanaan
pekerjaan Terminal meliputi pekerjaan setting out,
fondasi pilar dan abutment jalan, pekerjaan
precast, deck slab dan pekerjaan pendukung
lainnya;
 Mengkoordinir team dan mengadakan
pengawasan di lapangan secara periodik
 Memantau pekerjaan agar sesuai dengan jadwal
dan tepat waktu;
 Membuat rencana program kerja secara terpadu
f. Posisi Penugasan : Ahli Jalan
g. Waktu Pelaksanaan : 9 Agustus 2011 - 12 Desember 2011
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Ada
Pengguna Jasa

Tahun 2010
a. Nama Proyek/Kegiatan : Perencanaan Teknik Jalan dan Trotoar Kawasan Cilikriwut
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Cilikriwut
c. Pengguna Jasa : Dinas Perhubungan Kabupaten Pulang Pisau
d. Nama Perusahaan : PT. CITRA LAHAN UTAMA
e. Uraian Tugas :  Bertanggung jawab terhadap perencanaan
pekerjaan Terminal meliputi pekerjaan setting out,

Hal 4
fondasi pilar dan abutment jalan, pekerjaan
precast, deck slab dan pekerjaan pendukung
lainnya;
 Mengkoordinir team dan mengadakan
pengawasan di lapangan secara periodik
 Memantau pekerjaan agar sesuai dengan jadwal
dan tepat waktu;
 Membuat rencana program kerja secara terpadu
f. Posisi Penugasan : Ahli Jalan
g. Waktu Pelaksanaan : 11 Juni 2010 - 15 Agustus 2010
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Ada
Pengguna Jasa

Tahun 2010
j. Nama Proyek/Kegiatan : Perencanaan Peningkatan Prasarana Transportasi
k. Lokasi Proyek/Kegiatan : Semarang
l. Pengguna Jasa : Departemen Pekerjaan Umum Prov Jawa Tengah
m. Nama Perusahaan : PT. Cakra Muara Consult
n. Uraian Tugas :  Bertanggung jawab terhadap perencanaan
pekerjaan Terminal meliputi pekerjaan setting out,
fondasi pilar dan abutment jalan, pekerjaan
precast, deck slab dan pekerjaan pendukung
lainnya;
 Mengkoordinir team dan mengadakan
pengawasan di lapangan secara periodik
 Memantau pekerjaan agar sesuai dengan jadwal
dan tepat waktu;
 Membuat rencana program kerja secara terpadu
o. Posisi Penugasan : Ahli Jalan
p. Waktu Pelaksanaan : 20 September 2010 s.d. 14 Desember 2010
q. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
r. Surat Referensi dari : Ada
Pengguna Jasa

Tahun 2009
a. Nama Proyek/Kegiatan : Survey Pemetaan Jalan Non Status Lintas Kecamatan/Desa
Wilayah I Karawang
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Wilayah I Karawang
c. Pengguna Jasa : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang
d. Nama Perusahaan : PT. Genta Pertiwi
e. Uraian Tugas :  Bertanggung jawab terhadap perencanaan
pekerjaan Terminal meliputi pekerjaan setting out,
fondasi pilar dan abutment jalan, pekerjaan
precast, deck slab dan pekerjaan pendukung
lainnya;
 Mengkoordinir team dan mengadakan
pengawasan di lapangan secara periodik

Hal 5
 Memantau pekerjaan agar sesuai dengan jadwal
dan tepat waktu;
 Membuat rencana program kerja secara terpadu
f. Posisi Penugasan : Ahli Jalan
g. Waktu Pelaksanaan : 17 Juni 2009 s/d 5 Oktober 2009
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Ada
Pengguna Jasa

Tahun 2008
a. Nama Proyek/Kegiatan : Perencanaan Teknik Jalan Provinsi Bangka Belitung
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Bangka Belitung
c. Pengguna Jasa : Direktorat Jenderal Bina Marga
d. Nama Perusahaan : PT. Tri Dewi karsa
e. Uraian Tugas :  Bertanggung jawab terhadap perencanaan
pekerjaan Terminal meliputi pekerjaan setting out,
fondasi pilar dan abutment jalan, pekerjaan
precast, deck slab dan pekerjaan pendukung
lainnya;
 Mengkoordinir team dan mengadakan
pengawasan di lapangan secara periodik
 Memantau pekerjaan agar sesuai dengan jadwal
dan tepat waktu;
 Membuat rencana program kerja secara terpadu
f. Posisi Penugasan : Ahli Jalan
g. Waktu Pelaksanaan : 02 Maret 2008 – 18 November 2008
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Ada
Pengguna Jasa

Tahun 2007
a. Nama Proyek/Kegiatan : Perencanaan Teknik Jalan Non Status di Kabupaten
Kuningan
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Kab Kuningan
c. Pengguna Jasa : Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Kabupaten Kuningan
d. Nama Perusahaan : PT. Survindo Karyatehnik Nusantara
e. Uraian Tugas :  Bertanggung jawab terhadap perencanaan
pekerjaan Terminal meliputi pekerjaan setting out,
fondasi pilar dan abutment jalan, pekerjaan
precast, deck slab dan pekerjaan pendukung
lainnya;
 Mengkoordinir team dan mengadakan
pengawasan di lapangan secara periodik
 Memantau pekerjaan agar sesuai dengan jadwal
dan tepat waktu;
 Membuat rencana program kerja secara terpadu
f. Posisi Penugasan : Ahli Jalan
g. Waktu Pelaksanaan : 11 April 2007 - 12 Desember 2007

Hal 6
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Ada
Pengguna Jasa

9. Status kepegawaian pada perusahaan ini : pegawai tetap

Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika
terdapat pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau sepatutnya diduga maka
saya siap untuk digugurkan dari proses seleksi atau dikeluarkan jika sudah dipekerjakan.

Bandung, 16 Juli 2016

Menyetujui, Yang membuat penyataan


PT. MUNASA KREASI NUSANTARA

Khaerwadi, ST
YUDI KURNIAWAN, ST Ahli Jalan
Direktur Utama

Hal 7
Hal 8
Hal 9
Hal 10
Hal 11
Hal 12
Hal 13
Hal 14
Hal 15
Hal 16
Hal 17
Hal 18
Hal 19
Hal 20
Hal 21
Hal 22
Hal 23
SURAT PERNYATAAN
KESEDIAAN UNTUK DITUGASKAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Agus Achmad Sudrajat, ST.


Alamat : Komplek Bukit Padjajaran RT.04 RW 013 Bandung

Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia untuk melaksakan paket DED Peningkatan
Jalan Tanjung Ular - Air Limau untuk Penyedia Jasa Konsultansi PT. MUNASA KREASI
NUSANTARA, sesuai dengan usulan jadwal penugasan saya dari bulan Juli Tahun 2016
sampai dengan bulan Nopember Tahun 2016 dengan posisi sebagai Ahli Geodesi.

Demikian Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung
jawab.

Menyetujui, Bandung, 16 Juli 2016


PT. MUNASA KREASI NUSANTARA Yang membuat pernyataan

YUDI KURNIAWAN, ST
Direktur Utama Agus Achmad Sudrajat, ST
Ahli Geodesi

Hal 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Posisi yang diusulkan : Ahli Geodesi


2. Nama Perusahaan : PT. MUNASA KREASI NUSANTARA
3. Nama Personil : Agus Achmad Sudrajat, ST
4. Tempat / Tanggal Lahir : Bandung, 23 Agustus 1972
5. Pendidikan : S1 Teknik Geodesi ITB 1998
6. Pendidikan Non Formal : -
7. Penguasaan Bahasa Inggris
dan Bahasa Indonesia : Baik Sekali
8. Pengalaman Kerja :

Tahun 2015
a. Nama Proyek/Kegiatan : Pendataan PBB Berbasis Sismiop di Wilayah
Kecamatan Cibeurem Kabupaten Kuningan
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Kabupaten Kuningan
c. Pengguna Jasa : Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kuningan
d. Nama Perusahaan : PT. Inasa Sakha kIrana
e. Uraian Tugas :  Memimpin Tim Ahli dalam pelaksanaan
pekerjaan.
 Bersama-sama tim ahli mendiskusikan alur dan
arah pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan control kualitas dari hasil pekerjaan
ahli yang terlibat.
 Melakukan kompilasi data bersama-sama dengan
ahli lainnya.
f. Posisi Penugasan : Ahli Geodesi
g. Waktu Pelaksanaan : 07 Agustus 2015 s.d 04 Desember 2015
h. Status Kepegawaian pada : Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari Pengguna : Ada
Jasa

Tahun 2014
a. Nama Proyek/Kegiatan : Survey Dan Pemetaan
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Kabupaten Nuru
c. Pengguna Jasa : Badan Perencanan Pembangunan Daerah Kabupaten
Buru
d. Nama Perusahaan : PT. Inasa Sakha kIrana
e. Uraian Tugas :  Memimpin Tim Ahli dalam pelaksanaan
pekerjaan.
 Bersama-sama tim ahli mendiskusikan alur dan
arah pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan control kualitas dari hasil pekerjaan
ahli yang terlibat.

Hal 2
 Melakukan kompilasi data bersama-sama dengan
ahli lainnya.
f. Posisi Penugasan : Ahli Geodesi
g. Waktu Pelaksanaan : 03 Oktober 2014 - 01 Desember 2014
h. Status Kepegawaian pada : Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari Pengguna : Ada
Jasa

Tahun 2013
a. Nama Proyek/Kegiatan : Pemutakhiran Peta Pendukung RTRW
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Kab Purwakarta
c. Pengguna Jasa : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kab Purwakarta
d. Nama Perusahaan : PT. Inasa Sakha Kirana
e. Uraian Tugas :  Memimpin Tim Ahli dalam pelaksanaan
pekerjaan.
 Bersama-sama tim ahli mendiskusikan alur dan
arah pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan control kualitas dari hasil pekerjaan
ahli yang terlibat.
 Melakukan kompilasi data bersama-sama dengan
ahli lainnya.
f. Posisi Penugasan : Ahli Geodesi
g. Waktu Pelaksanaan : 24 Juni 2013 - 21 Nopember 2013
h. Status Kepegawaian pada : Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari Pengguna : Ada
Jasa

Tahun 2012
a. Nama Proyek/Kegiatan : Penyusunan Peta Wilayah Usaha Pertambangan
WUP dan Wilayah Pertambangan Rakyat WPR
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Propinsi Jawa Tengah
c. Pengguna Jasa : Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Propinsi
Jawa Tengah
d. Nama Perusahaan : PT. Trideconst
e. Uraian Tugas :  Memimpin Tim Ahli dalam pelaksanaan
pekerjaan.
 Bersama-sama tim ahli mendiskusikan alur dan
arah pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan control kualitas dari hasil pekerjaan
ahli yang terlibat.
 Melakukan kompilasi data bersama-sama dengan
ahli lainnya.
f. Posisi Penugasan : Ahli Geodesi
g. Waktu Pelaksanaan : 09 Mei 2012 - 10 Nopember 2012
h. Status Kepegawaian pada : Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari Pengguna : Ada
Jasa

Hal 3
Tahun 2011
a. Nama Proyek/Kegiatan : Digitasi Peta Potensi Air Tanah
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Kabupaten Bogor
c. Pengguna Jasa : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor
d. Nama Perusahaan : PT. Maza Pradita Sarana
e. Uraian Tugas :  Memimpin Tim Ahli dalam pelaksanaan
pekerjaan.
 Bersama-sama tim ahli mendiskusikan alur dan
arah pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan control kualitas dari hasil pekerjaan
ahli yang terlibat.
 Melakukan kompilasi data bersama-sama dengan
ahli lainnya.
f. Posisi Penugasan : Ahli Geodesi
g. Waktu Pelaksanaan : 12 Oktober 2011 - 10 Desember 2011
h. Status Kepegawaian pada : Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari Pengguna : Ada
Jasa

Tahun 2011
a. Nama Proyek/Kegiatan : Penyusunan Peta Pemanfaatan Potensi Lahan
Pertanian di 6 (enam) Kecamatan Pusat Kegiatan Sub
Wilayah Pengembangan (SWP) Kabupaten
Tasikmalaya
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Kabupaten Tasikmalaya
c. Pengguna Jasa : Kantor Litbang Kab. Tasikmalaya
d. Nama Perusahaan : PT. Geosurvey
e. Uraian Tugas :  Memimpin Tim Ahli dalam pelaksanaan
pekerjaan.
 Bersama-sama tim ahli mendiskusikan alur dan
arah pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan control kualitas dari hasil pekerjaan
ahli yang terlibat.
 Melakukan kompilasi data bersama-sama dengan
ahli lainnya.
f. Posisi Penugasan : Ahli Geodesi
g. Waktu Pelaksanaan : 15 Mei 2011 - 15 September 2011
h. Status Kepegawaian pada : Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari Pengguna : Ada
Jasa

Tahun 2010
a. Nama Proyek/Kegiatan : Pemetaan Geologi Rinci Bahan Galian dan
Pertambangan Unggulan Logam dan Non Logam
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Kabupaten Manggarai Barat
c. Pengguna Jasa : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten
Manggarai Barat

Hal 4
d. Nama Perusahaan : PT. MIRANTHI KONSULTAN PERMAI
e. Uraian Tugas :  Memimpin Tim Ahli dalam pelaksanaan
pekerjaan.
 Bersama-sama tim ahli mendiskusikan alur dan
arah pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan control kualitas dari hasil pekerjaan
ahli yang terlibat.
 Melakukan kompilasi data bersama-sama dengan
ahli lainnya.
f. Posisi Penugasan : Ahli Geodesi
g. Waktu Pelaksanaan : 12 Juni 2010 - 15 Desember 2010
h. Status Kepegawaian pada : Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari Pengguna : Ada
Jasa

Tahun 2009
a. Nama Proyek/Kegiatan : Pembuatan Peta Digital Kab. Bangka Selatan Skala
1:1000
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Kab. Bangka Selatan
c. Pengguna Jasa : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Kabupaten Bangka Selatan
d. Nama Perusahaan : PT. Wahana Perkasa Utama
e. Uraian Tugas :  Memimpin Tim Ahli dalam pelaksanaan
pekerjaan.
 Bersama-sama tim ahli mendiskusikan alur dan
arah pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan control kualitas dari hasil pekerjaan
ahli yang terlibat.
 Melakukan kompilasi data bersama-sama dengan
ahli lainnya.
f. Posisi Penugasan : Ahli Geodesi
g. Waktu Pelaksanaan : 12 Februari 2009 - 12 Agustus 2009
h. Status Kepegawaian pada : Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari Pengguna : Ada
Jasa

Tahun 2009
a. Nama Proyek/Kegiatan : Survey Inventarisasi dan Pengembangan GIS Wilayah
Aceh Jaya
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Aceh Jaya
c. Pengguna Jasa : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Kabupaten Aceh Jaya
d. Nama Perusahaan : PT. Inasa Sakha Kirana
e. Uraian Tugas :  Memimpin Tim Ahli dalam pelaksanaan
pekerjaan.
 Bersama-sama tim ahli mendiskusikan alur dan
arah pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan control kualitas dari hasil pekerjaan
ahli yang terlibat.

Hal 5
 Melakukan kompilasi data bersama-sama dengan
ahli lainnya.
f. Posisi Penugasan : Ahli Geodesi
g. Waktu Pelaksanaan : 27 Agustus 2009 - 27 Desember 2009
h. Status Kepegawaian pada : Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari Pengguna : Ada
Jasa

Tahun 2008
a. Nama Proyek/Kegiatan : Penyebaran Peta Daerah Rawan Bencana Alam
Geologi Provinsi Maluku Utara
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Provinsi Maluku Utara
c. Pengguna Jasa : Dinas Pertambangan dan Energi Prov Maluku Utara
d. Nama Perusahaan : PT. Daya Cipta Dianrancana
e. Uraian Tugas :  Memimpin Tim Ahli dalam pelaksanaan
pekerjaan.
 Bersama-sama tim ahli mendiskusikan alur dan
arah pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan control kualitas dari hasil pekerjaan
ahli yang terlibat.
 Melakukan kompilasi data bersama-sama dengan
ahli lainnya.
f. Posisi Penugasan : Ahli Geodesi
g. Waktu Pelaksanaan : 20 Juni 2008 - 18 Desember 2008.
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari Pengguna : Ada
Jasa

Tahun 2007
a. Nama Proyek/Kegiatan : Survey Pemetaan dan Pengamatan Pasang Surut
Muara Sungai Citarum di Kab. Karawang dan Bekasi
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Kab. Karawang dan Bekasi
c. Pengguna Jasa : Satuan Kerja
Balai Besar Wilayah Sungai Citarum
d. Nama Perusahaan : PT. Winaguna Sarana Teknik.
e. Uraian Tugas :  Memimpin Tim Ahli dalam pelaksanaan
pekerjaan.
 Bersama-sama tim ahli mendiskusikan alur dan
arah pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan control kualitas dari hasil pekerjaan
ahli yang terlibat.
 Melakukan kompilasi data bersama-sama dengan
ahli lainnya.
f. Posisi Penugasan : Ahli Geodesi
g. Waktu Pelaksanaan : 1 November 2007 - 30 April 2008
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari Pengguna : Ada
Jasa

Hal 6
Tahun 2007
a. Nama Proyek/Kegiatan : Pembuatan Peta Digital Potensi Pencemaran Industri
Kota Tangerang
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Kota Tangerang
c. Pengguna Jasa : Dinas Lingkungan Hidup Kota Tanggerang
d. Nama Perusahaan : PT. Anugrah Cipta Lestari Consult.
e. Uraian Tugas :  Memimpin Tim Ahli dalam pelaksanaan
pekerjaan.
 Bersama-sama tim ahli mendiskusikan alur dan
arah pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan control kualitas dari hasil pekerjaan
ahli yang terlibat.
 Melakukan kompilasi data bersama-sama dengan
ahli lainnya.
f. Posisi Penugasan : Ahli Geodesi
g. Waktu Pelaksanaan : 11 Juni 2007 - 11 Oktober 2007
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari Pengguna : Ada
Jasa

Tahun 2006
a. Nama Proyek/Kegiatan : Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG)
Kota Tangerang
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Kota Tangerang
c. Pengguna Jasa : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota
Tangerang
d. Nama Perusahaan : PT. Anugrah Cipta Lestari Consult.
e. Uraian Tugas :  Memimpin Tim Ahli dalam pelaksanaan
pekerjaan.
 Bersama-sama tim ahli mendiskusikan alur dan
arah pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan control kualitas dari hasil pekerjaan
ahli yang terlibat.
 Melakukan kompilasi data bersama-sama dengan
ahli lainnya.
f. Posisi Penugasan : Ahli Geodesi
g. Waktu Pelaksanaan : 1 Juni 2006 - 1 Desember 2006
h. Status Kepegawaian Pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari Pengguna : Ada
Jasa

Tahun 2006
a. Nama Proyek/Kegiatan : Survei Potensi Geologi Kelautan di Pesisir Madura
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Madura
c. Pengguna Jasa : Pusat Survei Geologi
d. Nama Perusahaan : PT. Pandu Persada.

Hal 7
e. Uraian Tugas :  Memimpin Tim Ahli dalam pelaksanaan
pekerjaan.
 Bersama-sama tim ahli mendiskusikan alur dan
arah pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan control kualitas dari hasil pekerjaan
ahli yang terlibat.
 Melakukan kompilasi data bersama-sama dengan
ahli lainnya.
f. Posisi Penugasan : Ahli Geodesi
g. Waktu Pelaksanaan : 14 Februari 2006 - 14 Mei 2006
h. Status Kepegawaian Pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari Pengguna : Ada
Jasa

Tahun 2005
a. Nama Proyek/Kegiatan : Survey dan Pemetaan Lokasi MCRMP
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Kabupaten Tapanuli Selatan
c. Pengguna Jasa : Dirjen Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Dep. Kelautan
dan Perikanan
d. Nama Perusahaan : PT. Citra Lahan Utama
e. Uraian Tugas :  Memimpin Tim Ahli dalam pelaksanaan
pekerjaan.
 Bersama-sama tim ahli mendiskusikan alur dan
arah pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan control kualitas dari hasil pekerjaan
ahli yang terlibat.
 Melakukan kompilasi data bersama-sama dengan
ahli lainnya.
f. Posisi Penugasan : Ahli Geodesi
g. Waktu Pelaksanaan : 20 Maret 2005 - 21 November 2005
h. Status Kepegawaian Pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari Pengguna : Ada
Jasa

Tahun 2004
a. Nama Proyek/Kegiatan : Plotting Fotogrametris Proyek Pemetaan Dasar
Nasional Matra Darat dan Tata Ruang
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Jakarta
c. Pengguna Jasa : Bakosurtanal
d. Nama Perusahaan : PT. Citra Lahan Utama
e. Uraian Tugas :  Memimpin Tim Ahli dalam pelaksanaan
pekerjaan.
 Bersama-sama tim ahli mendiskusikan alur dan
arah pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan control kualitas dari hasil pekerjaan
ahli yang terlibat.
 Melakukan kompilasi data bersama-sama dengan
ahli lainnya.
f. Posisi Penugasan : Ahli Geodesi

Hal 8
g. Waktu Pelaksanaan : 02 Maret 2004 - 03 Desember 2004
h. Status Kepegawaian Pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari Pengguna : Ada
Jasa

Tahun 2003
a. Nama Proyek : Pembuatan Peta Pengendalian
Pemanfaatan Ruang Kabupaten Tapanuli
Selatan
b. Lokasi Proyek : Kabupaten Tapanuli Selatan
c. Pengguna Jasa : Bappeda Kabupaten Tapanuli Selatan
d. Nama Perusahaan : PT. Pamintori Cipta
e. Uraian Tugas :  Mengkoordinir tenaga ahli dan ikut
dalam seluruh kegiatan pekerjaan Tim
Konsultan serta memeriksa pekerjaan
yang ditugaskan
 Bersama tenaga ahli merumuskan
metodologi dan rencana kerja
 Mengumpulkan data, informasi-
informasi yang diperlukan
melaksanakan pekerjaan
 Mempelajari data-data dan
menganalisanya
 Mengadakan hubungan dengan
pemberi kerja dan instansi lain yang
terkait dan menunjang terhadap
kelancaran pekerjaan.
 Menyusun jadual waktu kerja aktual
para tenaga ahli dalam pelaksanaan
pekerjaan
 Bertanggung jawab terhadap seluruh
hasil pekerjaan studi dan laporan yang
disajikan kepada pemberi kerja
f. Waktu Pelaksanaan : 12 Mei 2003 – 22 Desember 2003
g. Posisi Penugasan : Ahli Geodesi
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari Pengguna Jasa : Ada

Tahun 2002
a. Nama Proyek : Pembuatan Peta dan Database Jalan
Lingkungan
b. Lokasi Proyek : Kabupaten Bandung
c. Pengguna Jasa : Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung
d. Nama Perusahaan : PT. Maza Pradita Sarana
e. Uraian Tugas :  Bersama tenaga ahli merumuskan
metodologi dan rencana kerja
 Mengumpulkan data, informasi-
informasi yang diperlukan
melaksanakan pekerjaan

Hal 9
 Mempelajari data-data dan
menganalisanya
 Mengadakan hubungan dengan
pemberi kerja dan instansi lain yang
terkait dan menunjang terhadap
kelancaran pekerjaan.
 Menyusun jadual waktu kerja aktual
para tenaga ahli dalam pelaksanaan
pekerjaan
 Bertanggung jawab terhadap seluruh
hasil pekerjaan studi dan laporan yang
disajikan kepada pemberi kerja
f. Waktu Pelaksanaan : 5 April 2002 – 12 Oktober 2002
g. Posisi Penugasan : Ahli Geodesi
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari Pengguna Jasa : Ada

Tahun 2001
a. Nama Proyek : Inventarisasi Data Base dan Pengembangan
Pembangunan Daerah
b. Lokasi Proyek : Kab Pidie Jaya
c. Pengguna Jasa : Bappeda
d. Nama Perusahaan : PT. Belaputera Interplan
e. Uraian Tugas :  Bersama tenaga ahli merumuskan
metodologi dan rencana kerja
 Mengumpulkan data, informasi-
informasi yang diperlukan
melaksanakan pekerjaan
 Mempelajari data-data dan
menganalisanya
 Mengadakan hubungan dengan
pemberi kerja dan instansi lain yang
terkait dan menunjang terhadap
kelancaran pekerjaan.
 Menyusun jadual waktu kerja aktual
para tenaga ahli dalam pelaksanaan
pekerjaan
 Bertanggung jawab terhadap seluruh
hasil pekerjaan studi dan laporan yang
disajikan kepada pemberi kerja
f. Waktu Pelaksanaan : 18 Juni 2001 - 5 Desember 2001
g. Posisi Penugasan : Ahli Geodesi
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari Pengguna Jasa : -

Tahun 2001

Hal 10
a. Nama Proyek : Pengembangan Sistem Service Protocol
OGC pada Program Peningkatan Kualitas
dan Askes Informasi Sumberdaya
Lingkungan dan Lingkungan Hidup
Lokasi Proyek : Jakarta
c. Pengguna Jasa : Departemen Permukiman dan Prasarana
Wilayah
d. Nama Perusahaan : PT. ARKONIN ENGINEERING MP
e. Uraian Tugas :  Mengkoordinir tenaga ahli dan ikut
dalam seluruh kegiatan pekerjaan Tim
Konsultan serta memeriksa pekerjaan
yang ditugaskan
 Bersama tenaga ahli merumuskan
metodologi dan rencana kerja
 Mengumpulkan data, informasi-
informasi yang diperlukan
melaksanakan pekerjaan
 Mempelajari data-data dan
menganalisanya
 Mengadakan hubungan dengan
pemberi kerja dan instansi lain yang
terkait dan menunjang terhadap
kelancaran pekerjaan.
 Menyusun jadual waktu kerja aktual
para tenaga ahli dalam pelaksanaan
pekerjaan
 Bertanggung jawab terhadap seluruh
hasil pekerjaan studi dan laporan yang
disajikan kepada pemberi kerja
f. Waktu Pelaksanaan : 2 Maret 2001 - 1 Juni 2001
g. Posisi Penugasan : Ahli Geodesi
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari Pengguna Jasa : ada

9. Status kepegawaian pada perusahaan ini : Pegawai Tetap

Hal 11
Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung
jawab. Jika terdapat pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau
sepatutnya diduga maka saya siap untuk digugurkan dari proses seleksi atau dikeluarkan
jika sudah dipekerjakan.

Menyetujui, Bandung, 16 Juli 2016


PT. MUNASA KREASI NUSANTARA Yang membuat pernyataan

YUDI KURNIAWAN, ST
Direktur Utama Agus Achmad Sudrajat, ST
Ahli Geodesi

Hal 12
Hal 13
Hal 14
Hal 15
Hal 16
Hal 17
Hal 18
Hal 19
Hal 20
Hal 21
Hal 22
Hal 23
Hal 24
Hal 25
Hal 26
Hal 27
Hal 28
Hal 29
Hal 30
Hal 31
Hal 32
Hal 33
Hal 34
Hal 35
SURAT PERNYATAAN
KESEDIAAN UNTUK DITUGASKAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Daceu Wirasasmita, ST


Alamat : Jl Cikutra Baru IV No 14 Bandung

Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia untuk melaksakan paket Pekerjaan Design Enginering
Detail Water Front City Biak untuk Penyedia Jasa Konsultansi PT. MUNASA KREASI NUSANTARA,
sesuai dengan usulan jadwal penugasan saya dari bulan Juli Tahun 2016 sampai dengan bulan
Desember Tahun 2016 dengan posisi sebagai Ahli Cost Estimator.

Demikian Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung jawab.

Bandung, 26 Mei 2016


Menyetujui, Yang Membuat Pernyataan,
PT. Munasa Kreasi Nusantara

Yudi Kurniawan, ST Daceu Wirasasmita, ST


Direktur Utama Ahli Cost Estimator
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Posisi yang diusulkan : Ahli Cost Estimator


2. Nama Perusahaan : PT. Munasa Kreasi Nusantara

3. Nama : Daceu Wirasasmita, ST

4. Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 15 September 1976


5. Pendidikan : S1, Teknik Sipil ITENAS 2001
6. Pendidikan Non Formal : -
7. Penguasaan Bahasa Inggris : Baik
dan Bahasa Indonesia
8. Pengalaman Kerja :

Tahun 2015
a. Nama Proyek/Kegiatan : Masterplan Pengembangan Jaringan Jalan di Wilayah
Cileunyi
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Cileunyi
c. Pengguna Jasa : Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung
d. Nama Perusahaan : PT. INASA SAKHA KIRANA
e. Uraian Tugas :  Bertanggung jawab terhadap perencanaan
pekerjaan Terminal meliputi pekerjaan setting out,
fondasi pilar dan abutment jalan, pekerjaan
precast, deck slab dan pekerjaan pendukung
lainnya;
 Mengkoordinir team dan mengadakan
pengawasan di lapangan secara periodik
 Memantau pekerjaan agar sesuai dengan jadwal
dan tepat waktu;
 Membuat rencana program kerja secara terpadu
f. Posisi Penugasan : Ahli Cost Estimator
g. Waktu Pelaksanaan : 22 Juli 2015 - 19 Nopember 2015
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Ada
Pengguna Jasa

Tahun 2014
a. Nama Proyek/Kegiatan : Perencanaan Teknis Peningkatan Jalan dan Jembatan X-1
Tahun 2015 Kec Cilincing
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Kec Cilincing

Hal 1
c. Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum Jalan Kota Administrasi jakarta
Utara
d. Nama Perusahaan : PT. INASA SAKHA KIRANA
e. Uraian Tugas :  Bertanggung jawab terhadap perencanaan
pekerjaan Terminal meliputi pekerjaan setting out,
fondasi pilar dan abutment jalan, pekerjaan
precast, deck slab dan pekerjaan pendukung
lainnya;
 Mengkoordinir team dan mengadakan
pengawasan di lapangan secara periodik
 Memantau pekerjaan agar sesuai dengan jadwal
dan tepat waktu;
 Membuat rencana program kerja secara terpadu
f. Posisi Penugasan : Ahli Cost Estimator
g. Waktu Pelaksanaan : 11 Agustus 2014 s/d 11 Oktober 2014
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Ada
Pengguna Jasa

Tahun 2013
a. Nama Proyek/Kegiatan : Perencanaan Teknis DED Drainase Wilayah Kecamatan
indihiang, Bungursari, Mangkubumi
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Mangkubumi Tasikmalaya
c. Pengguna Jasa : Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kota
Tasikmalaya
d. Nama Perusahaan : PT. Daya Cipta Diantrancana
e. Uraian Tugas :  Mempelajari Kerangka Acuan Kerja (KAK), membuat
kerangka pikir pelaksanaan kegiatan,
mempersiapkan formulir – formulir survai dan
briefing/pembekalan kepada tim survai.
 Melakukan koordinasi dengan team konsultan dan
pemberi kerja pada pertemuan awal persiapan
pelaksanaan kegiatan.
 Melakukan koordinasi terhadap tenaga ahli dalam
survai pengumpulan data kondisi berikut
dokumentasi digital atas fasilitas umum di
permukiman penduduk.
 Melakukan pencarian literatur berkaitan dengan
pengelolaan fasilitas umum
 Mengolah data hasil survai dan melakukan analisa
 Melakukan koordinasi tim dengan pemberi kerja
untuk melakukan pembahasan terhadap pencapaian
pekerjaan
 Membuat laporan kegiatan
f. Posisi Penugasan : Ahli Cost And Quantity

Hal 2
g. Waktu Pelaksanaan : 29 Juli 2013 s/d 27 Desember 2013
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan

Tahun 2012
a. Nama Proyek/Kegiatan : Perencanaan Teknis (DED) Jalan di Kabupaten Tanah
Tidung
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Kabupaten Tanah Tidung
c. Pengguna Jasa : BAPPEDA LITBANG DAN PENANAMAN MODAL DAERAH
KABUPATEN TANAH TIDUNG
d. Nama Perusahaan : PT. MIRANTHI KONSULTAN PERMAI
e. Uraian Tugas :  Mempelajari Kerangka Acuan Kerja (KAK), membuat
kerangka pikir pelaksanaan kegiatan,
mempersiapkan formulir – formulir survai dan
briefing/pembekalan kepada tim survai.
 Melakukan koordinasi dengan team konsultan dan
pemberi kerja pada pertemuan awal persiapan
pelaksanaan kegiatan.
 Melakukan koordinasi terhadap tenaga ahli dalam
survai pengumpulan data kondisi berikut
dokumentasi digital atas fasilitas umum di
permukiman penduduk.
 Melakukan pencarian literatur berkaitan dengan
pengelolaan fasilitas umum
 Mengolah data hasil survai dan melakukan analisa
 Melakukan koordinasi tim dengan pemberi kerja
untuk melakukan pembahasan terhadap pencapaian
pekerjaan
 Membuat laporan kegiatan
f. Posisi Penugasan : Ahli Cost Estimator
g. Waktu Pelaksanaan : 12 Juni 2012 s/d 12 Desember 2012
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan

Tahun 2011
a. Nama Proyek/Kegiatan : Penyusunan Perencanaan Teknis Jalan Wilayah Maja
Kabupaten Majalengka
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Kabupaten Majalengka
c. Pengguna Jasa : BAPEDA Kabupaten Majalengka
d. Nama Perusahaan : PT. CITRA LAHAN UTAMA
e. Uraian Tugas :  Mempelajari Kerangka Acuan Kerja (KAK), membuat
kerangka pikir pelaksanaan kegiatan,
mempersiapkan formulir – formulir survai dan
briefing/pembekalan kepada tim survai.
 Melakukan koordinasi dengan team konsultan dan
pemberi kerja pada pertemuan awal persiapan
pelaksanaan kegiatan.

Hal 3
 Melakukan koordinasi terhadap tenaga ahli dalam
survai pengumpulan data kondisi berikut
dokumentasi digital atas fasilitas umum di
permukiman penduduk.
 Melakukan pencarian literatur berkaitan dengan
pengelolaan fasilitas umum
 Mengolah data hasil survai dan melakukan analisa
 Melakukan koordinasi tim dengan pemberi kerja
untuk melakukan pembahasan terhadap pencapaian
pekerjaan
 Membuat laporan kegiatan
f. Posisi Penugasan : Ahli Cost Estimator
g. Waktu Pelaksanaan : 15 Juni 2011 s/d 15 Desember 2011
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan

Tahun 2010
a. Nama Proyek/Kegiatan : Penyusunan Master Plan Drainase Kabupaten Bekasi
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Kabupaten Bekasi
c. Pengguna Jasa : BAPPEDA Kabupaten Bekasi
d. Nama Perusahaan : PT. Harmonia Penta Estestika
e. Uraian Tugas :  Mempelajari Kerangka Acuan Kerja (KAK), membuat
kerangka pikir pelaksanaan kegiatan,
mempersiapkan formulir – formulir survai dan
briefing/pembekalan kepada tim survai.
 Melakukan koordinasi dengan team konsultan dan
pemberi kerja pada pertemuan awal persiapan
pelaksanaan kegiatan.
 Melakukan koordinasi terhadap tenaga ahli dalam
survai pengumpulan data kondisi berikut
dokumentasi digital atas fasilitas umum di
permukiman penduduk.
 Melakukan pencarian literatur berkaitan dengan
pengelolaan fasilitas umum
 Mengolah data hasil survai dan melakukan analisa
 Melakukan koordinasi tim dengan pemberi kerja
untuk melakukan pembahasan terhadap pencapaian
pekerjaan
 Membuat laporan kegiatan
f. Posisi Penugasan : Ahli Cost And Quantity
g. Waktu Pelaksanaan : 09 Juni 2010 - 06 Desember 2010
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan

Tahun 2009
a. Nama Proyek/Kegiatan : Perencanaan Teknik Jalan Wilayah Timur Kota Semarang
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Semarang

Hal 4
c. Pengguna Jasa : Departemen Pekerjaan Umum
d. Nama Perusahaan : PT. Andra Cipta Consult
e. Uraian Tugas :  Mempelajari Kerangka Acuan Kerja (KAK), membuat
kerangka pikir pelaksanaan kegiatan,
mempersiapkan formulir – formulir survai dan
briefing/pembekalan kepada tim survai.
 Melakukan koordinasi dengan team konsultan dan
pemberi kerja pada pertemuan awal persiapan
pelaksanaan kegiatan.
 Melakukan koordinasi terhadap tenaga ahli dalam
survai pengumpulan data kondisi berikut
dokumentasi digital atas fasilitas umum di
permukiman penduduk.
 Melakukan pencarian literatur berkaitan dengan
pengelolaan fasilitas umum
 Mengolah data hasil survai dan melakukan analisa
 Melakukan koordinasi tim dengan pemberi kerja
untuk melakukan pembahasan terhadap pencapaian
pekerjaan
 Membuat laporan kegiatan
f. Posisi Penugasan : Ahli Cost and Quantity
g. Waktu Pelaksanaan : 20 September 2009 s/d 14 Desember 2009
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan

Hal 5
Tahun 2008
a. Nama Proyek/Kegiatan : Perencanaan Teknis Jalan dan Saluran
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Gorontalo
c. Pengguna Jasa : Dinas Bina Marga Provinsi Gorontalo
d. Nama Perusahaan : PT. Marga Sarana Bumi
e. Uraian Tugas :  Mempelajari Kerangka Acuan Kerja (KAK), membuat
kerangka pikir pelaksanaan kegiatan,
mempersiapkan formulir – formulir survai dan
briefing/pembekalan kepada tim survai.
 Melakukan koordinasi dengan team konsultan dan
pemberi kerja pada pertemuan awal persiapan
pelaksanaan kegiatan.
 Melakukan koordinasi terhadap tenaga ahli dalam
survai pengumpulan data kondisi berikut
dokumentasi digital atas fasilitas umum di
permukiman penduduk.
 Melakukan pencarian literatur berkaitan dengan
pengelolaan fasilitas umum
 Mengolah data hasil survai dan melakukan analisa
 Melakukan koordinasi tim dengan pemberi kerja
untuk melakukan pembahasan terhadap pencapaian
pekerjaan
 Membuat laporan kegiatan
f. Posisi Penugasan : Ahli Cost Estimator
g. Waktu Pelaksanaan : 10 Juli 2008 s.d 10 Desember 2008
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan

Tahun 2007
a. Nama Proyek/Kegiatan : Perencanaan Teknik Jalan Prof. M. Yamin
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Tenggarong
c. Pengguna Jasa : Dinas Bina Marga Kabupaten kutai Kartanegara
d. Nama Perusahaan : PT. Formasi Empat Pola Selaras Konsultan
e. Uraian Tugas :  Mempelajari Kerangka Acuan Kerja (KAK), membuat
kerangka pikir pelaksanaan kegiatan,
mempersiapkan formulir – formulir survai dan
briefing/pembekalan kepada tim survai.
 Melakukan koordinasi dengan team konsultan dan
pemberi kerja pada pertemuan awal persiapan
pelaksanaan kegiatan.
 Melakukan koordinasi terhadap tenaga ahli dalam
survai pengumpulan data kondisi berikut
dokumentasi digital atas fasilitas umum di
permukiman penduduk.
 Melakukan pencarian literatur berkaitan dengan

Hal 6
pengelolaan fasilitas umum
 Mengolah data hasil survai dan melakukan analisa
 Melakukan koordinasi tim dengan pemberi kerja
untuk melakukan pembahasan terhadap pencapaian
pekerjaan
 Membuat laporan kegiatan
f. Posisi Penugasan : Ahli Cost and Quantity
g. Waktu Pelaksanaan : 20 Juli 2007 s/d 10 Oktober 2007
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan

Tahun 2006
a. Nama Proyek/Kegiatan : Perencanaan Teknik Jalan dan Saluran Non Status di
Kabupaten Kuningan
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Kabupaten Kuningan
c. Pengguna Jasa : Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Kabupaten Kuningan
d. Nama Perusahaan : PT. Sadhya Grahacara
e. Uraian Tugas :  Mempelajari Kerangka Acuan Kerja (KAK), membuat
kerangka pikir pelaksanaan kegiatan,
mempersiapkan formulir – formulir survai dan
briefing/pembekalan kepada tim survai.
 Melakukan koordinasi dengan team konsultan dan
pemberi kerja pada pertemuan awal persiapan
pelaksanaan kegiatan.
 Melakukan koordinasi terhadap tenaga ahli dalam
survai pengumpulan data kondisi berikut
dokumentasi digital atas fasilitas umum di
permukiman penduduk.
 Melakukan pencarian literatur berkaitan dengan
pengelolaan fasilitas umum
 Mengolah data hasil survai dan melakukan analisa
 Melakukan koordinasi tim dengan pemberi kerja
untuk melakukan pembahasan terhadap pencapaian
pekerjaan
 Membuat laporan kegiatan
f. Posisi Penugasan : Ahli Cost Estimator
g. Waktu Pelaksanaan : 11 April 2006 s/d 12 Agustus 2006
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan

Tahun 2005
a. Nama Proyek/Kegiatan : Perencanaan Teknis Penataan Lahan Parkir Rsu Haji
Surabaya
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Surabaya
c. Pengguna Jasa : Pemerintah Propinsi Jawa Timur Rumah Sakit Haji
Surabaya
d. Nama Perusahaan : PT. Pandu Persada

Hal 7
e. Uraian Tugas :  Mempelajari Kerangka Acuan Kerja (KAK), membuat
kerangka pikir pelaksanaan kegiatan,
mempersiapkan formulir – formulir survai dan
briefing/pembekalan kepada tim survai.
 Melakukan koordinasi dengan team konsultan dan
pemberi kerja pada pertemuan awal persiapan
pelaksanaan kegiatan.
 Melakukan koordinasi terhadap tenaga ahli dalam
survai pengumpulan data kondisi berikut
dokumentasi digital atas fasilitas umum di
permukiman penduduk.
 Melakukan pencarian literatur berkaitan dengan
pengelolaan fasilitas umum
 Mengolah data hasil survai dan melakukan analisa
 Melakukan koordinasi tim dengan pemberi kerja
untuk melakukan pembahasan terhadap pencapaian
pekerjaan
 Membuat laporan kegiatan
f. Posisi Penugasan : Ahli Cost and Quantity
g. Waktu Pelaksanaan : 20 Maret 2005 – 21 Agustus 2005
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan

Tahun 2004
a. Nama Proyek/Kegiatan : Perencanaan Teknis Pembangunan Jalan dan Trotoar Di
Wilayah Cianjur – Sukabumi – Bogor
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Cianjur – Sukabumi – Bogor
c. Pengguna Jasa : Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat
d. Nama Perusahaan : PT. Sarana Bagja bumi
e. Uraian Tugas :  Mempelajari Kerangka Acuan Kerja (KAK), membuat
kerangka pikir pelaksanaan kegiatan,
mempersiapkan formulir – formulir survai dan
briefing/pembekalan kepada tim survai.
 Melakukan koordinasi dengan team konsultan dan
pemberi kerja pada pertemuan awal persiapan
pelaksanaan kegiatan.
 Melakukan koordinasi terhadap tenaga ahli dalam
survai pengumpulan data kondisi berikut
dokumentasi digital atas fasilitas umum di
permukiman penduduk.
 Melakukan pencarian literatur berkaitan dengan
pengelolaan fasilitas umum
 Mengolah data hasil survai dan melakukan analisa
 Melakukan koordinasi tim dengan pemberi kerja
untuk melakukan pembahasan terhadap pencapaian
pekerjaan

Hal 8
 Membuat laporan kegiatan
f. Posisi Penugasan : Ahli Cost And Quantity
g. Waktu Pelaksanaan : 15 Juli 2003 s/d 13 Mei 2004
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan

Tahun 2002
a. Nama Proyek/Kegiatan : Supervisi Pembangunan Bendung Kalibumi, Kabupaten
Nabire – Propinsi Papua
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Kabupaten Nabire – Propinsi Papua
c. Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua
d. Nama Perusahaan : PT. Transka Dharma Konsultan
e. Uraian Tugas :  Mempelajari Kerangka Acuan Kerja (KAK), membuat
kerangka pikir pelaksanaan kegiatan,
mempersiapkan formulir – formulir survai dan
briefing/pembekalan kepada tim survai.
 Melakukan koordinasi dengan team konsultan dan
pemberi kerja pada pertemuan awal persiapan
pelaksanaan kegiatan.
 Melakukan koordinasi terhadap tenaga ahli dalam
survai pengumpulan data kondisi berikut
dokumentasi digital atas fasilitas umum di
permukiman penduduk.
 Melakukan pencarian literatur berkaitan dengan
pengelolaan fasilitas umum
 Mengolah data hasil survai dan melakukan analisa
 Melakukan koordinasi tim dengan pemberi kerja
untuk melakukan pembahasan terhadap pencapaian
pekerjaan
 Membuat laporan kegiatan
f. Posisi Penugasan : Ahli Cost and Quantity
g. Waktu Pelaksanaan : 12 April 2002 s/d 12 September 2002
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan

Tahun 2001
a. Nama Proyek/Kegiatan : Penyusunan DED Kolam Retensi Teluk Bayur
b. Lokasi Proyek/Kegiatan : Pangkalpinang
c. Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum Kota Pangkalpinang
d. Nama Perusahaan : PT. Wahana Prima Kreasi Consultants
e. Uraian Tugas :  Mempelajari Kerangka Acuan Kerja (KAK), membuat
kerangka pikir pelaksanaan kegiatan,
mempersiapkan formulir – formulir survai dan
briefing/pembekalan kepada tim survai.
 Melakukan koordinasi dengan team konsultan dan
pemberi kerja pada pertemuan awal persiapan
pelaksanaan kegiatan.

Hal 9
 Melakukan koordinasi terhadap tenaga ahli dalam
survai pengumpulan data kondisi berikut
dokumentasi digital atas fasilitas umum di
permukiman penduduk.
 Melakukan pencarian literatur berkaitan dengan
pengelolaan fasilitas umum
 Mengolah data hasil survai dan melakukan analisa
 Melakukan koordinasi tim dengan pemberi kerja
untuk melakukan pembahasan terhadap pencapaian
pekerjaan
 Membuat laporan kegiatan
f. Posisi Penugasan : Ahli Cost and Quantity
g. Waktu Pelaksanaan : Juni 2001 – November 2001
h. Status Kepegawaian pada : Tidak Tetap
Perusahaan

9. Status kepegawaian pada perusahaan ini : pegawai tetap

Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika
terdapat pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau sepatutnya diduga maka
saya siap untuk digugurkan dari proses seleksi atau dikeluarkan jika sudah dipekerjakan.

Bandung, 16 Juli 2016


Menyetujui, Yang Membuat Pernyataan,
PT. Munasa Kreasi Nusantara

Yudi Kurniawan, ST Daceu Wirasasmita, ST


Direktur Utama Ahli Cost Estimator

Hal 10
Hal 11
Hal 12
Hal 13
Hal 14
Hal 15
Hal 16
Hal 17
Hal 18
Hal 19
Hal 20
Hal 21
Hal 22
Hal 23
Hal 24
Hal 25
Hal 26
Hal 27
Hal 28
Hal 29

Anda mungkin juga menyukai