DINAS PERHUBUNGAN
Alamat Pokja : : Jl. Soekarno Hatta
PROPOSAL TEKNIS
PAKET / PEKERJAAN :
PENGAWASAN PEMBANGUNAN TERMINAL TARENGGE
DINAS PERHUBUNGAN
KABUPATEN LUWU TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2019
PENYEDIA JASA
SURAT PENAWARAN
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
Makassar, 09 September 2019
Nomor : 019/NAFA/SP_TER./LUTIM/IX/2019
Lampiran : Surat Penawaran Administrasi dan Teknis
Kepada Yth.:
Pokja Pemilihan III UKPBJ Kab. Luwu Timur
di
Malili
Penawaran Administrasi dan Teknis ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas.
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 90 (Seratus Lima Puluh) hari Kalender.
Penawaran ini berlaku 60 (Enam Puluh) Hari sejak batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran
Sesuai dengan persyaratan Dokumen Seleksi, bersama Surat Penawaran Administrasi dan Teknis ini kami
lampirkan:
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini maka kami menyatakan sanggup dan akan tunduk pada semua
ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Seleksi.Apabila dana dalam dokumen anggaran yang telah disahkan
tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dalam DIPA/DPA Tahun Anggaran maka Pengadaan Barang/Jasa dapat
dibatalkan dan kami tidak akan menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.
Ir. MURDIPIN, ST
Direktur
PERUSAHAAN
A.1 UMUM
Untuk menangani pekerjaan yang memerlukan personil dan penanganan dengan kualitas baik dan
dengan batasan waktu yang singkat, maka diperlukan Perusahaan yang mempunyai pengalaman dan
personil yang baik dan profesional.
Untuk semua itu yang telah siap untuk mengerjakan pekerjaan seperti yang tertulis dalam Kerangka
acuan yang diterbitkan oleh Panitia Pengadaan Jasa Konsultasi.
A.2.
A. LATAR BELAKANG
PT. NAFA AIRFINDO KONSULTAN merupakan perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang
jasa konsultasi teknik yang mencakup berbagai bidang konsultasi dimulai Dari Studi Kelayakan,
Penyelidikan Lapangan, perencanaan Akhir sampai pada bidang Pengawasan Pelaksanaan
Pembangunan dan Manajemen.
PT. NAFA AIRFINDO KONSULTAN terbentuk atas dukungan beberapa
tenaga-tenaga teknik dari berbagai disiplin ilmu yang mempunyai pengalaman
dibidangnya masing-masing, dengan maksud dapat memberikan pelayanan
kepada masyarakat dan semua mitra kerja perusahaan.
PT. NAFA AIRFINDO KONSULTAN merupakan perusahaan yang berdiri dan berkembang dari
Sulawesi Selatan.
didalam melaksanakan pekerjaan selalu akan didukung oleh tenaga personilnya pada bidangnya
masing-masing secara profesional.
PT. NAFA AIRFINDO KONSULTAN telah berpengalaman melaksanakan pekerjaan di bawah naungan
Pemerintah dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum dan telah berulang kali membina hubungan
kerja sama dengan Konsultan-Konsultan Nasional lainnya.
PT. NAFA AIRFINDO KONSULTAN adalah Perusahaan Konsultan akan berkembang dan mengikuti
arus Perkembangan Republik indonesia yang tak akan pernah berhenti.
PT. NAFA AIRFINDO KONSULTAN merupakan perusahaan yang handal dengan struktur organisasi
perusahaaan seperti dibawah ini
1. Murdipin, ST Direktur
2. Masdin, ST Wakil Direktur
Pusat Cabang
2. Status :
3. Alamat Kantor Pusat : BTN. Nusa Harapan Permai Blok A/2 Makassar
E-Mail : airfindo.pt@gmail.com
4. Alamat Kantor Cabang : BTN. Nusa Harapan Permai Blok A/2 Makassar
E-Mail : airfindo.pt@gmail.com
B. IZIN USAHA
a. Nomor : 503.1/0066/IUJK/DPM-PTSP/I/2019
1. Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi :
b. Tanggal : 07 Januari 2019
a. Nomor : 503.1/0067/IUJK/DPM-PTSP/I/2019
1. Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi :
b. Tanggal : 07 Januari 2019
Nomor : 503/23073/SIUPK-B/11/DPM-PTSP
1. SIUPK :
Tanggal : 17 Januari 2018
Nomor : 503/32210/IG-B/11/DPM-PTSP
1. IZIN GANGGUAN (IG) :
Tanggal : 17 Januari 2018
Nomor : 180000000371530
1. BPJS :
Tanggal : 09 Januari 2018
G. DATA KEUANGAN
1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/Susunan Pesero (untuk CV/Firma)
Persenta
No. Nama No. KTP Alamat
se
BTN. Nusa Harapan Permai
1. Ir. Murdipin,ST 7371110705690000 70%
Blok A/2 Makassar
BTN. Nusa Harapan Permai
2. A. Ika Rosiani 7371115409840012 10%
Blok A/2 Makassar
Pajalesang, Kabupaten
3. Zaidil Basri 7312030304750001 10%
Soppeng
BTN. Nusa Harapan Permai
3. Masdin,ST 7371110510680020 10%
Blok B/1 Makassar
13.
Two – Way – Radio (HT) 2 Unit FM – V88DS Berlin 2014 95% Makassar Milik
PERLENGKAPAN KANTOR
Meja Direktur
14.
1 Unit ½ Biro Lokal 2008 80 % Makassar Milik
Meja Komputer
15.
(1,4 x 2,4) - Lokal 2008 70 % Makassar Milik
Meja Tamu
16.
1 Set - - 2010 80 % Makassar Milik
PT. NAFA AIRFINDO KONSULTAN telah memiliki pengalaman yang sangat luas dalam pekerjaan
perencanaan dan pengawasan, terutama perencanaan dan pengawasan jalan dan jembatan atau
telah berhasil dengan baik dalam menangani Proyek-proyek, khususnya penanganan proyek-
proyek ke Bina Margaan. Untuk memberikan gambaran lebih lanjut mengenai hal diatas,
dilampirkan rekaman pengalaman PT. NAFA AIRFINDO KONSULTAN selama kurun waktu 10
(Sepuluh) tahun terakhir yang dirinci dengan daftar pengalaman dan uraian pengalaman
perusahaan untuk setiap paket kontrak.
Menjaga kepercayaan yang diberikan dan menjalin hubungan kerja yang harmonis dengan
Pemberi Tugas, disertai pelayanan teknis dan administratif yang professional merupakan icon
perusahaan yang senantiasa dipertahankan, sehingga PT. NAFA AIRFINDO KONSULTAN telah
mendapat kepercayaan untuk menangani beberapa proyek baik dari pemerintah maupun swasta.
Hal ini dapat dilihat pada pengalaman perusahaan mulai sejak berdirinya hingga saat ini dapat
dilihat pada lampiran Pengalaman B sebagai berikut :
P e n g a l a m a n K e r j a P e r u s a h a a n 10 (Sepuluh) T a h u n T e r a k h I r
B-1
PENGALAMAN PERUSAHAAN YANG SAMA/ SEJENIS 10 TH TERAKHIR
PEKERJAAN PERENCANAAN DAN PENGAWASAN JALAN DAN JEMBATAN
P e n g a l a m a n K e r j a P e r u s a h a a n 10 (Sepuluh) T a h u n T e r a k h I r
B-2
Perencana
14. Dinas Bina Marga Prov. Sultrng Penyusunan Leger Jalan dan Jembatan 10/04/2014 09/07/2014 2/120 183.945.300 Konsultan Utama 100%
Rekayasa
Perencanaan / DED Pembangunan Jalan Perencana
15. Dinas PU Kab. Gowa 19/05/2014 17/07/2014 6/60 361.810.000 Konsultan Utama 100%
DAK Rekayasa
Perencanaan Teknis Peningkatan Jalan Perencana
16. Dinas PU Kab. Takalar 10/03/2014 08/04/2014 3/30 49.750.000 Konsultan Utama 100%
Beton Ruas Manuju – Panjo’jo Rekayasa
Dinas Pekerjaan Umum Kota Perencanaan Teknis Pembangunan Perencana
17. 14/05/2014 12/07/2014 4/60 66.605.000 Konsultan Utama 100%
Pare Pare Jalan Akses PPI – Perbatasan Pinrang Rekayasa
Perencanaan (Paket -46) Pembangunan
Jembatan Dusun Reformasi Desa Perencana
18. Dinas PU Kab.Lutim 04/09/2014 03/10/2014 2/30 31.100.000 Konsultan Utama 100%
Maliwowo dan Pembangunan Jembatan Rekayasa
Desa Tawakua
Penyusunan Leger Jalan Satuan Kerja
Perencana
19 Kemetrian Pekerjaan Umum Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II 15/07/2014 12/12/2014 3/180 1.377.205/000 KSO 20%
Rekayasa
Provinsi Sulawesi Barat KSO 20%
SID/DED Pembangunan Pengasapan
Dinas Pertanian dan Hasil Pertanian, Pembangunan Irigasi Perencana
20 12/02/2015 13/03/2015 2/30 41.415.000,- Konsultan Utama 100%
Peternakan Kab. Majene Sistem Perpipaan dan Rekayasa
Pembangunan/Peningkatan Jalan Tani
Perencanaan Teknis Peningkatan Jalan Perencana
21 Dinas PU Kab.Buol 20/11/2015 31/12/2015 2/30 88.000.000,- Konsultan Utama 100%
DAK 2016 Rekayasa
perencanaan teknis SID/DED kegiatan
Perencana
22 Dinas PU Kab. Majene pembangunan jalan DAK transportasi 12/02/2015 13/03/2015 2/30 30.000.000,- Konsultan Utama 100%
Rekayasa
pedesaan
Perencanaan teknis SID/DED
Perencana
23 Dinas PU Kab. Majene Pembangunan Saluran Drainase / 12/02/2015 13/03/2015 2/30 29.000.000 Konsultan Utama 100%
Rekayasa
Gorong-gorong Kab. Majene
Dinas Pekerjaan Umum Kab. Perencanaan Teknis Pembangunan Perencana
24 22/07/2015 22/08/2015 2/30 49.830.000,- Konsultan Utama 100%
Tana Toraja Jalan DAK Tambahan Wilayah III Rekayasa
Perencanaan Teknis Paket 22 BM
Perencana
25 Dinas Pekerjaan Umum Pengaspalan Jalan Desa Sumber 10/09/2015 24/10/2015 2/30 46.580.000 Konsultan Utama 100%
Rekayasa
Makmur - Wanasari
Perenc. SID/DED Kegiatan Perencana
26 Dinas Pekerjaan Umum 12/02/2015 13/03/2015 2/30 30.000.000 Konsultan Utama 100%
Pembangunan Jalan DAK Reguler Rekayasa
Perencanaan Teknis Jalan Ruas Perencana 49.808.000
27 Dinas Pekerjaan Umum 08/12/2015 30/12/2015 2/30 Konsultan Utama 100%
Macanre –Batas Kab. Wajo (Segmen II) Rekayasa
28 Dinas Bina Marga Prov. Sulsel Perencanaan Teknis PembangunanJalan Perencana 10/11/2016 09/12/2016 2/30 49.368.100 Konsultan Utama 100%
P e n g a l a m a n K e r j a P e r u s a h a a n 10 (Sepuluh) T a h u n T e r a k h I r
B-3
di Wajo Rekayasa
Dinas Pekerjaan Umum & Perencanaan Teknis Peningkatan Jalan Perencana
29 07/04/2017 05/06/2017 2/30 176.680.000 Konsultan Utama 100%
Penataan Ruang Dalam Kota Boul (HRS) Rekayasa
Perencanaan Teknis Peningkatan Jalan
Dinas Pekerjaan Umum & Perencana
30 Paket DAU Mangubi – Bandara Cs. 08/05/2017 13/07/2017 2/90 121.344.000 Konsultan Utama 100%
Penataan Ruang Rekayasa
(HRS)
Dinas Pekerjaan Umum & Perencanaan Pembangunan Jalan Perencana
31 05/05/2017 04/06/2017 2/30 1.254.900.000 Konsultan Utama 100%
Penataan Ruang DAU Paket - I Rekayasa
Dinas Pekerjaan Umum & DED Peningkatan Jalan Pettabeang - Perencana
32 15/05/2017 05/06/2017 2/30 73.755.000 Konsultan Utama 100%
Penataan Ruang Lombang Rekayasa
Dinas Pekerjaan Umum & DED Peningkatan Jalan seppong – Perencana
33 15/05/2017 05/06/2017 2/30 73.755.000 Konsultan Utama 100%
Penataan Ruang Talongga, Pattepadang - Pangalo Rekayasa
Badan Perencanaan Penyusunan Grand Desain Sentral Perencana
34 18/05/2017 16/08/2017 2/120 147.500.000 Konsultan Utama 100%
Pembangunan Daerah Peternakan Kambing Kab. Majene Rekayasa
Perencanaan Teknis Pembangunan
Dinas Pekerjaan Umum dan Perencana
35 Jembatan Gantung Kali Dogabu 5 15/05/2018 14/06/2018 2/30 54.500.000 Konsultan Utama 100%
Penataan Ruang Rekayasa
(Mujumugi – Kombogosiga)
Perencanaan Teknis Pembangunan
Dinas Pekerjaan Umum dan Perencana
36 Jembatan Gantung Kali Mendekala 15/05/2018 14/06/2018 2/30 54.700.000 Konsultan Utama 100%
Penataan Ruang Rekayasa
(Togai – Bugalaga)
Perencanaan Teknis Peingkatan Struktur
Dinas Pekerjaan Umum dan Perencana
37 dan Kapasitas Ruas Jalan Yokatapa 12/12/2018 12/12/2018 2/30 679.000.000 Konsultan Utama 100%
Penataan Ruang Rekayasa
Lingkar Kanan (2,5)
Dinas Pekerjaan Umum dan Perencanaan Teknis Pembangunan Perencana
38 05/12/2018 12/12/2018 2/30 394.800.000 Konsultan Utama 100%
Penataan Ruang Ruas Jalan Agapa – Kendetapa (2,6 Km) Rekayasa
Konsultan Utama 100%
Dinas Pekerjaan Umum dan Perencanaan Teknis Pemeliharaan Ruas Perencana
39 15/05/2018 14/06/2018 2/30 136.000.000
Penataan Ruang Jalan Mamba – Titiga - Wabui Rekayasa
P e n g a l a m a n K e r j a P e r u s a h a a n 10 (Sepuluh) T a h u n T e r a k h I r
B-4
PENGALAMAN PERUSAHAAN YANG SAMA/ SEJENIS 10 TH TERAKHIR
PEKERJAAN PERENCANAAN DAN PENGAWASAN JALAN DAN JEMBATAN
PERIODE
LINGKUP ORANG NILAI
PENGGUNA JASA URAIAN PEKERJAAN MITRA KERJA
PEKERJAAN BULAN KONTRAK
No. MULAI S/D
P e n g a l a m a n K e r j a P e r u s a h a a n 10 (Sepuluh) T a h u n T e r a k h I r
B-5
Peternakan Danau Mawang Rekayasa
Pengawasan Teknis Paket 30 BM,
Pengaspalan Jalan Ruas Taripa – Pengawasan
14 Dinas Pekerjaan Umum 29/06/2013 31/12/2013 1/210 49.980.000 Konsultan Utama 100%
Mantadulu dan Pengaspalan Jalan Kec. Rekayasa
Angkona
Pengawasan Teknis Paket 27 Bina
Marga :
- Pemeliharaan Ruas PLN Wasuponda Pengawasan
15 Dinas Pekerjaan Umum 04/08/2014 31/12/2014 1/150 38.700.000,- Konsultan Utama 100%
- Pemliharaan Jalan Aspal Kecamatan Rekayasa
Nuha
Pemeliharaan JalanUssu - Toletole
Pengawasan Teknis Jalan di Kabupaten Pengawasan
16 Dinas Bina Marga Sulsel 13/05/2014 14/10/2014 1/180 272.580.000,- Konsultan Utama 100%
Wajo – 2 Rekayasa
Pengawasan Peningkatan JalanPoros
Dinas Sosial , Tenaga Kerja Pengawasan
17 Penghubung UPT Ulumanda SP1 08/10/2014 31/12/2014 2/90 65.054.000,- Konsultan Utama 100%
dan Transmigrasi Rekayasa
Kolehalang
Pengawasan Teknis PembangunanJalan Pengawasan
18 Dinas Pekerjaan Umum 01/10/2014 29/12/2014 2/90 214.150.000 Konsultan Utama 100%
Beton Mattirotasi Rekayasa
Pengawasan Teknis Pengaspalan Jalan
Pengawasan
19 Dinas Pekerjaan Umum Ruas Mantadulu – Kalaena Kiri 11/08/2014 31/12/2014 1/30 44.470.000,- Konsultan Utama 100%
Rekayasa
Kecamatan KALAENA (Paket 53)
Pengawasan Pembangunan Jalan Pengawasan
20 Dinas PU Kab. Gowa 14/08/2014 30/12/2014 3/150 642.000.000,- Konsultan Utama 100%
Kabupaten (DAU) Rekayasa
Dinas Kependudukan, Catatan
Supervisi Pengaspalan Jalan Poros Pengawasan
21 Sipil,Tenaga Keraja dan 06/06/2014 02/11/2014 2/180 191.000.000 Konsultan Utama 100%
Tajuncu Kab.Soppeng (Jo) 40% Rekayasa
Transmigrasi
Pengawasan Teknis Pekerjaan
Peningkatan Jalan Hotmix Ruas
Dinas Pekerjaan Umum Kab. Pengawasan
22 Parangbaddo – Kampungberu, Ruas 19/11/2014 19/11/2014 1/30 30.800.000 Konsultan Utama 100%
Takalar Rekayasa
Malewang – Borongbaji (lanjut) dan Ruas
Jalan Lapen Desa Balangtanaya
Pengawasan Teknis Peningkatan Jalan
Ruas Kawasan Wisata Ompo+Ruas Pengawasan
23 Dinas Pekerjaan Umum 27/05/2015 23/11/2015 1/210 49.791.000,- Konsultan Utama 100%
Dalam Kota Donri-Donri+Ruas Dusun Rekayasa
Ara+Talud Jalan Tanah Bellange
Pengawasan Teknis Peningkatan Jalan Pengawasan
24 Dinas Pekerjaan Umum 01/10/2015 29/12/2015 1/90 197.991.000,- Konsultan Utama 100%
Ruas Takku - BureccengE Rekayasa
25 Kementerian Desa. Supervisi Fasilitas Pelaksanaan Pengawasan 10/11/2015 31/12/2015 3/30 276.380.500 Konsultan Utama 100%
P e n g a l a m a n K e r j a P e r u s a h a a n 10 (Sepuluh) T a h u n T e r a k h I r
B-6
Pembangunan Daerah Pembangunan/Peningkatan Jalan di Rekayasa
Tertinggal Dan Transmigrasi Daerah Perbatasan Kab.Kupang Prov.
Republik Indonesia Nusa Tenggara Timur
Pengawasan Teknis Peningkatan Jalan
Pengawasan
26 Dinas PU Kab. Buol Dalam Kota Buol (Hot Mix) dan Jalan 15/10/2015 31/12/2015 3/90 251.000.000,- Konsultan Utama 100%
Rekayasa
Ruas Bungkudu – Mopu (Hot Mix)
Dinas Pekerjaan Umum Kota Pengawasan Teknis Rehabilitasi / Pengawasan
27 18/05/2015 04/10/2015 2/180 131.400.000,- Konsultan Utama 100%
Pare pare Pemeliharaan Jalan DAK Rekayasa
Pengawasan Teknis Konstruksi Jalan,
Dinas Permukiman dan Tata Drainase, Pentaludan, Duekker dan Pengawasan
28 10/08/2015 10/10/2015 2/90 65.752.000 Konsultan Utama 100%
Ruang Kab. Tana Toraja Gorong-Gorong Jalan Lingkungan Rekayasa
Kawasan B
Pengawasan Teknis Peningkatan Jalan
Pengawasan
29 Dinas Pekerjaan Umum Ruas Paroto – Palangiseng + Ruas 22/04/2015 20/10/2015 2/210 99.191.000,- Konsultan Utama 100%
Rekayasa
Tocampu Bts Bone
Pengawasan Pembangunan Jalan Pengawasan
30 Dinas PU Kab. Gowa 06/08/2015 18/12/2015 4/150 925.000.000,- Konsultan Utama 100%
(DAU) Rekayasa
Pengawasan Pendampingan
Pengawasan
31 Dinas PU Kab. Gowa Pembangunan Jalan DAU (APBD 13/11/2015 30/12/2015 2/30 49.850.000,- Konsultan Utama 100%
Rekayasa
Perubahan)
Pengawasan pemb./Peningkatan
Dinas Pertanian dan Pengawasan
32 /Perintisan Jalan Tani Dan Pemb. 02/04/2015 28/11/2015 1/240 35.000.000,- Konsultan Utama 100%
Peternakan Rekayasa
Jemuran Hasil Pertanian
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan
Pengawasan
33 Dinas Pekerjaan Umum Kecamatan Banggae- Banggae Timur 04/05/2015 01/08/2015 1/120 25.000.000,- Konsultan Utama 100%
Rekayasa
DAU Paket III
Pengawasan Teknis Kegiatan Pengawasan
34 Dinas Pekerjaan Umum 04/05/2015 01/08/2015 1/120 15.000.000,- Konsultan Utama 100%
Pembangunan Jalan DAK Tambahan Rekayasa
Pengawasan Teknis Peningkatan Jalan
Pengawasan
35 Dinas Pekerjaan Umum Salutambung- Kabiraan Kec. Ulumanda 31/08/2015 21/12/2015 1/120 15.000.000,- Konsultan Utama 100%
Rekayasa
T.A 2015
Pengawasan Peningkatan Jalan /
Pengawasan
36 Dinas Pekerjaan Umum Pelebaran & Proteksi Jalan Trans Ulama 27/10/2015 25/12/2015 1/90 137.280.000 Konsultan Utama 100%
Rekayasa
– Jalan Alun Alun
Pengawasan Pembangunan Jembatan Pengawasan
37 Dinas Pekerjaan Umum 27/10/2015 25/12/2015 1/90 162.085.000 Konsultan Utama 100%
Salunggabo Rekayasa
Pengawasan Peningkatan Jalan Akses Pengawasan
38 Dinas Pekerjaan Umum 27/10/2015 25/12/2015 2/90 121.825.000 Konsultan Utama 100%
Pelabuhan Rekayasa
P e n g a l a m a n K e r j a P e r u s a h a a n 10 (Sepuluh) T a h u n T e r a k h I r
B-7
Pengawasan Peningkatan / Pelebaran
Pengawasan
39 Dinas Pekerjaan Umum Jalan & Proteksi Jalan Trans Dewi 27/10/2015 25/12/2015 2/90 121.825.000 Konsultan Utama 100%
Rekayasa
Sartika
Kementerian Desa. Supervisi Fasilitas Pelaksanaan
Pembangunan Daerah Pembangunan/Peningkatan Jalan di Pengawasan
40 10/11/2015 31/12/2015 2/30 276.380.500 Konsultan Utama 100%
Tertinggal Dan Transmigrasi Daerah Perbatasan Kab.Kupang Prov. Rekayasa
Republik Indonesia Nusa Tenggara Timur
Pengawasan Pembangunan Jalan dan Pengawasan
41 Dinas Pekerjaan Umum 28/08/2015 25/12/2015 2/150 49.500.000,00 Konsultan Utama 100%
Jemkbatan DAK Transportasi Desa Rekayasa
Paket – II, Pengawasan Pembangunan Pengawasan
42 Dinas PU Kab. Gowa 02/11/2016 31/12/2016 6/30 948.298.000 Konsultan Utama 100%
Jalan DAK 2016 Rekayasa
Pengawasan Pembangunan Jembatan Pengawasan
43 Dinas PU Kab. Gowa 30/08/2016 22/12/2016 2/150 66.781.000 Konsultan Utama 100%
(DAU) Rekayasa
Supervisi Pemeliharaan Berkala Jalan Pengawasan
44 Dinas Pekerjaan Umum 24/06/2016 26/11/2016 2/210 69.905.000 Konsultan Utama 100%
APBD 2016 Rekayasa
Pengawasan (Paket III) Peningkatan Pengawasan
45 Dinas Pekerjaan Umum 19/10/2016 27/12/2016 2/90 73.590.000 Konsultan Utama 100%
Jalan DAK Tambahan Rekayasa
Pengawasan Peningkatan Jalan
Pengawasan
46 Dinas Pekerjaan Umum Sipakainga – Bulusunggu – Rontojali 19/08/2016 26/12/2016 2/150 49.740.000 Konsultan Utama 100%
Rekayasa
(DAK SPP)
Pengawasan Paket II (Peningkatan Jalan
Muara Baloli Pelabuhan(DAK SPP), Pengawasan
47 Dinas Pekerjaan Umum 19/08/2016 26/12/2016 2/150 153.615.000 Konsultan Utama 100%
Peningkatan Jalan Salonggabo(DAK Rekayasa
SPP)
Pengawasan Teknis Paket IV Rehabilitasi Pengawasan
48 Dinas Pekerjaan Umum 01/12/2016 31/12/2016 2/30 124.700.000 Konsultan Utama 100%
Berkala Jalan DAK Tambahan Rekayasa
Pengawasan Teknis Pemeliharaan Pengawasan
49 Dinas Pekerjaan Umum 01/12/2016 31/12/2016 2/30 99.500.000 Konsultan Utama 100%
Berkalah Jalan DAK IPD Rekayasa
Pengawasan Peningkatan Jalan Dalam Pengawasan
50 Dinas PU & Penataan Ruang 02/08/2016 30/12/2016 2/150 381.315.000 Konsultan Utama 100%
Kota Buol Cs. Rekayasa
Pengawasan Teknis (Paket III)
Pengawasan
51 Dinas Pekerjaan Umum Rehabilitasi Berkala Jalan DAK 01/12/2016 31/12/2016 2/150 119.100.000 Konsultan Utama 100%
Rekayasa
Tambahan
Pengawasan Teknis (Paket I) Rehabilitasi
Pengawasan
52 Dinas Pekerjaan Umum Berkala Jalan DAK Tambahan Kota 01/12/2016 31/12/2016 2/30 127.000.000 Konsultan Utama 100%
Rekayasa
Parepare
53 Dinas PU & Penataan Ruang Paket – III, Pengawasan Peningkatan Pengawasan 23/05/2017 18/11/2017 2/210 337.700.000 Konsultan Utama 100%
P e n g a l a m a n K e r j a P e r u s a h a a n 10 (Sepuluh) T a h u n T e r a k h I r
B-8
Jalan (DAK) Rekayasa
Pengawasan Peningkatan Jalan dan Pengawasan
54 Dinas PU & Penataan Ruang 25/07/2017 24/12/2017 2/180 361.000.000 Konsultan Utama 100%
Pelebaran Jalan Paket - IV Rekayasa
Pengawasan Peningkatan Jalan dan Pengawasan
55 Dinas PU & Penataan Ruang 25/07/2017 24/12/2017 2/180 508.900.000 Konsultan Utama 100%
Pelebaran Jalan Paket - I Rekayasa
Supervisi Pemeliharaan Berkala Jalan
Pengawasan
56 Dinas PU & Penataan Ruang Kota BanggaE,BanggaE Timur, 21/06/2017 17/12/2017 2/210 74.305.000 Konsultan Utama 100%
Rekayasa
Pemboang dan Sendana
Dinas Pekerjaan Umum & Paket VII, Pengawasan Peningkatan Pengawasan
57 121.110.000 Konsultan Utama 100%
Penataan Ruang Jalan Kapaha - Balanti Cs (DAK) Rekayasa
Dinas Pekerjaan Umum & Supervisi Peningkatan Jalan Seppong – Pengawasan
58 21/06/2017 17/12/2017 2/210 74.855.000 Konsultan Utama 100%
Penataan Ruang Talongga – Rattepadang - Panggalo Rekayasa
Dinas Pekerjaan Umum & Supervisi Peningkatan Jalan Pettabeang Pengawasan
59 21/06/2017 17/12/2017 2/210 74.855.000 Konsultan Utama 100%
Penataan Ruang - Lombang Rekayasa
Dinas Pekerjaan Umum & Pengawasan Teknis Pembangunan Ruas Pengawasan
60 05/06/2018 05/12/2018 2/210 144.400.000 Konsultan Utama 100%
Penataan Ruang Jalan Sugapa Lama – Cartenz (Urpil) Rekayasa
Dinas Pekerjaan Umum & Pengawasan Teknis Pembangunan Ruas Pengawasan
61 22/06/2018 05/12/2018 2/210 112.500.000 Konsultan Utama 100%
Penataan Ruang Jalan Sugapa – Emondi (Urpil) Rekayasa
Dinas Pekerjaan Umum & Pengawasan Teknis Pembangunan Ruas Pengawasan
62 03/09/2018 05/12/2018 2/120 73.425.000 Konsultan Utama 100%
Penataan Ruang Jalan Sugapa – Wabui 1,5 Km Rekayasa
Pengawasan Teknis Pemeliharaan Ruas
Dinas Pekerjaan Umum & Pengawasan
63 Jalan Sugapa Lama – Soanggama - 27/08/2018 09/12/2018 2/120 79.910.000 Konsultan Utama 100%
Penataan Ruang Rekayasa
Pugisiga 1,5 Km
Pengawasan Teknis Pembangunan Ruas
Dinas Pekerjaan Umum & Pengawasan
64 Jalan Bugalaga – Baya Biru Km 117 14/09/2018 16/12/2018 2/120 129.300.000 Konsultan Utama 100%
Penataan Ruang Rekayasa
(Lanjutan) Urpil
Dinas Pekerjaan Umum & Pengawasan Teknis Pembangunan Ruas Pengawasan
65 05/06/2018 03/11/2018 2/90 144.000.000 Konsultan Utama 100%
Penataan Ruang Jalan Jalai – Mbamogo (Urpil) 1 Km Rekayasa
Pengawasan Teknis Pembangunan
Dinas Pekerjaan Umum & Pengawasan
66 Sarana dan Prasarana Perikanan (Jalan 20/07/2019 19/12/2018 2/120 197.700.000 Konsultan Utama 100%
Penataan Ruang Rekayasa
Produksi)
Dinas Pekerjaan Umum & Paket-IV,(Empat) Pengawasan Pengawasan
67 22/06/2018 21/12/2018 3/210 603.475.000 Konsultan Utama 100%
Penataan Ruang Pembangunan Jalan (Dana Cadangan) Rekayasa
P e n g a l a m a n K e r j a P e r u s a h a a n 10 (Sepuluh) T a h u n T e r a k h I r
B-9
10 (Sepuluh) Tahun Terakhir
Uraian Pengalaman Perusahaan yang ditampilkan disini adalah “Uraian Pengalaman Kerja Sejenis 10
(Sepuluh) Tahun Terakhir. Uraian ini sesuai dengan daftar pengalaman yang telah ditampilkan pada
bab B sebelumnya.
Uraian ini dibuat dalam bentuk daftar dengan penjelasan itemantara lain :
Pengguna Jasa
Nama Paket Pekerjaan
Lingkup Produk Utama
Lokasi Proyek
Nilai Kontrak
Nomor Kontrak
Waktu Pelaksanaan
Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada)
- Alamat
- Negara Asal
Jumlah Tenaga Ahli
- Tenaga Ahli Asing (Orang Bulan)
- Tenaga Ahli Indonesia (Orang Bulan)
Perusahaan Mitra Kerja
- Nama Perusahaan
Jumlah Tenaga Ahli
o Tenaga Asing
o Tenaga Indonesia
Tenaga Ahli Tetap yang terlibat
o Posisi
o Keahlian
o Jumlah orang bulan
- Nama Perusahaan
Jumlah Tenaga Ahli
o Tenaga Asing
o Tenaga Indonesia
Tenaga Ahli Tetap yang terlibat
o Posisi
o Keahlian
o Jumlah orang bulan
Berikut ini dapat dilihat “Uraian Pengalaman Perusahaan Sejenis 10 Tahun Terakhir” :Pada
Lampiran Kontrak – Kontrak Pekerjaan yang di Upload terisah……….
U r a I a n P e n g a l a m a n P e r u s a h a a n S e j e n I s 10 (Sepuluh) T a h u n T e r a k h I r
C-1
DAN PERSONIL / FASILITAS PENDUKUNG
D.1. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK
D.1.1. UMUM
Persyaratan umum Penyedia Jasa dalam Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Terminal Tarengge,
yang dituangkan dalam Kerangka Acuan Kerja sudah cukup jelas, yaitu layanan / bantuan teknis dari
Team Konsultan Supervisi yang akan melaksanakan pengawasan pekerjaan konstruksi melalui
pemantauan atas kemajuan pekerjaan, kualitas dan teknis pelaksanaan, review atau penyesuaian kondisi
aktual lapangan terhadap disain serta perbaikan kelengkapan kontrak (bila ada)
Koordinasi kegiatan Team Pengawasan Teknis akan dilaksanakan bersama-sama dengan Dinas
Perhubungan Kabupaten Luwu Timur serta bagian Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan pada lokasi
yang bersangkutan. Supervisi dari pekerjaan konstruksi akan dilaksanakan oleh Penyedia Jasa sebagai
wakil Direksi seperti yang ditentukan dalam dokumen kontrak. Kewenangan yang dilimpahkan kepada
Team Supervisi oleh Pemilik antara lain masalah-masalah teknis dan kontraktual yang secara jelas akan
disebutkan dalam dokumen kontrak nantinya.
Sasaran
Sasaran Pengadaan Jasa Konsultan ini yaitu untuk membantu Pelaksana Kegiatan mengamati
serta mengawasi pekerjaan dan pengujian serta meneliti setiap bahan yang akan dipakai atau mutu
pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor, sehingga hasil pekerjaan memenuhi persyaratan Kontrak
dan dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Untuk efisiensi dan efektifitas penggunaan biaya dan tenaga Konsultan, Pelaksanaan Jasa akan
diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan tahapan atau tingkat kegiatan Kontraktor di lokasi
kegiatan.
Pelaksanaan Jasa akan diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan tahapan atau tingkat
kegiatan Kontraktor di lokasi kegiatan.membantu Dinas Perhubungan Kabupaten Luwu Timur dalam
pelaksanaan Pengawasan Pembangunan Terminal Tarengge agar hasilnya sesuai dengan
persyaratan kontrak/yang akan dicapai secara optimal.
T a n g g a p a n T e r h a d a p KAK
D-1
(a) Mengadakan pemeriksaan keadaan kegiatan serta mengadakan penilaian atas ketepatan
rancangan yang ada untuk disesuaikan dengan keadaan / kebutuhan lapangan yang
sebenarnya (rekayasa lapangan)
(b) Atas dasar data dari (a) diatas, membuat suatu program terperinci untuk kepentingan
pemeriksaan / pengambilan data lapangan yang masih diperlukan (tambahan) dan
menangani pengawasan pelaksanaannya yang dilakukan oleh Kontraktor.
(c) Memeriksa gambar hasil perencanaan atau hasil survey ulang Kontraktor dan atas dasar
gambar tersebut membuat gambar rencana teknis untuk diserahkan kepada Kontraktor
pada waktu yang telah ditetapkan setelah mendapat persetujuan Pelaksana Kegiatan.
(d) Memeriksa serta memberikan rekomendasi atas jadwal pelaksanaan Kontraktor atau
perubahan - perubahannya untuk pelaksanaan kontrak, serta setiap rencana atau program-
program serupa yang harus diajukan oleh kontraktor untuk mendapatkan persetujuan dari
Pelaksana Kegiatan.
(e) Menilai kecukupan pemakaian, antara lain bahan-bahan dan tenaga kerja yang disediakan
oleh Kontraktor, serta cara kerja Kontraktor sehubungan dengan besarnya tingkat kemajuan
yang ditargetkan, dan bila perlu, mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan laju
pekerjaan.
(f) Melaksanakan pengawasan yang efektif dan terus menerus terhadap pekerjaan yang telah
disetujui untuk dilaksanakan, serta menjamin bahwa mutu pekerjaan sesuai dengan standar
dan spesifikasi yang ditetapkan dalam kontrak.
(g) Memeriksa serta membuat rekomendasi tertulis terhadap semua permintaan / tuntutan
Kontraktor untuk mendapatkan perpanjangan waktu, pembayaran tambahan, pekerjaan
atau biaya tambahan atau hal-hal lain semacamnya.
(h) Menghitung kuantitas pekerjaan serta material yang telah disetujui dan diterima baik,
kemudian memeriksa dan menerangkan dengan sebenarnya mengenai tagihan Kontraktor
yang berupa pembayaran bulanan dan pembayaran akhir.
(i) Melaporkan secara berkala tentang kemajuan pekerjaan, cara pelaksanaan kontraktor,
mutu pekerjaan serta status keuangan Kegiatan berikut apa yang dapat diantisipasi.
T a n g g a p a n T e r h a d a p KAK
D-2
(i) Menyerahkan laporan akhir yang merupakan ringkasan kegiatan konstruksi seraya
menampakkan, antara lain, realisasi pembayaran pekerjaan, prestasi kerja, hasil pengujian
mutu pekerjaan selama pelaksanaan dan pada saat serah terima pertama, perubahan
kontrak, tuntutan atau perselisihan atau hal-hal penting lainnya yang ada dampaknya
terhadap kuantitas, biaya serta pelaksanaan pekerjaan.
1. Persiapan :
a) Pelaksanaan / Pre Construction Meeting (PCM). Pengawasan Pekerjaan
bersama–sama dengan kontraktorpelaksana
b) Mempelajari hal-hal yang terkait dokumen kontrak pekerjaan konstruksi
berbasis kinerja, termasuk pengendalianmanajemen dan keselamatan lalu-
lintas serta SMK3 Konstruksi, dan Dokumen Lingkungan.
c) Membantu PPK Pekerjaan Konstruksi dalam pelaksanaan Rapat Pelaksanaan
/ Pre Construction Meeting (PCM).
d) Mencatat seluruh kesepakatan dalam PCM dan dituangkan dalam Berita Acara
sebagai Dokumen Kegiatan.
e) Memeriksa kesiapan formulir-formulir isian, antara lain:
a. Laporan Harian
b. Laporan Mingguan
c. Laporan Bulanan.
d. Laporan Teknis (jika diperlukan).
e. Pengecekan kesesuaian desain dengan kondisi lapangan.
f. Laporan inspeksi pemenuhan tingkat layanan jalan.
g. Rencana monitoring pelaksanaan pekerjaan dan verifikasi
laporan kegiatan yang disiapkan oleh Penyedia pekerjaan
konstruksi.
h. Penjaminan mutu pekerjaan termasuk kriteria pengujian dan
penerimaan hasil pekerjaan.
i. Bentuk perhitungan perhitungan volume data dan Sertifikat
Pembayaran.
j. Bentuk Request Penyedia untuk memulai pekerjaan dan
pengujian bahan.
f) Menjelaskan Struktur Organisasi Direksi Teknis dan tugas dari masing-masing
personil Direksi Teknis kepada PPK Pekerjaan Konstruksi.
g) Menjelaskan rencana kerja pengawasan Pekerjaan Konstruksi kepada PPK
Pekerjaan Konstruksi:
h) Menyampaikan dan mempresentasikan RMK kepada PPK Pekerjaan
Konstruksi pada saat PCM.
i) Membantu PPK Pekerjaan Konstruksi dalam mengkaji rencana mutu kontrak
(RMK) penyedia jasa konstruksi.
j) Menyampaikan pemahaman pasal-pasal utama dalam kontrak terkait
pelaksanaan pekerjaan.
k) Menandatangani berita acara mobilisasi dan melaporkan pelaksanaan
mobilisasi kepada Direksi Pekerjaan.
l) Melakukan pengawasan, pengujian, pengecekan kuantitas dan kualitas serta
kelayakan peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang dimobilisasi Penyedia
Jasa Konstruksi.
T a n g g a p a n T e r h a d a p KAK
D-3
m) Mengecek Daftar peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang disampaikan
Penyedia Jasa.
n) Mengecek masa laku kalibrasi peralatan yang akan digunakan oleh Penyedia
Jasa Konstruksi.
o) Menyampaikan rekomendasi kepada Direksi Pekerjaan tentang jumlah, mutu
dan kelaikan peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang dimobilisasi Penyedia
Jasa Konstruksi.
p) Menyampaikan ketentuan tentang pemenuhan tingkat layanan jalan
berdasarkan indikator kinerja jalan yang ditetapkan dalam dokumen kontrak.
q) Memberikan rekomendasi terhadap konsep gambar kerja kepada Direksi
Pekerjaan dan Penyedia Jasa.
r) Memeriksa gambar kerja yang terkait dengan metode kerja diajukan oleh
Penyedia Jasa dan kontrol terhadap kuantitas pekerjaan.
s) Melaporkan progres pekerjaan yang telah diselesaikan Penyedia Jasa.
t) Membuat daftar kekurangan (Defect & Dificiencies) berdasarkan hasil
pemeriksaan lapangan.
u) Membantu PPK dalam pengecekan data adminstrasi dan teknis pekerjaan.
v) Bersama PPK menyusun rencana penerapan K3 dan Sistem Manajemen
Lingkungan (SML)
2. Pelaksanaan Pengawasan:
a) Turut serta dalam pelaksanaan rekayasa lapangan dan membantu memeriksa
shop drawing yang disiapkan oleh Penyedia Jasa Konstruksi.
b) Melaksanakan pengawasan teknis pekerjaan konstruksi jalan secara
professional, efektif dan efisien sesuai dengan spesifikasi sehingga terhindar
dari resiko kegagalan konstruksi.
c) Memeriksa dan menyetujui laporan harian dan laporan mingguan pekerjaan
konstruksi
d) Mengevaluasi dan menyetujui monthly sertificate (MC).
e) Membuat laporan bulanan terkait progress pekerjaan dilapangan dan membuat
rekomendasi setiap permasalahan yang timbul dilapangan kepada Pengguna
Jasa.
f) Membuat laporan teknis (bila diperlukan) pada setiap terjadinya perubahan
kinerja pekerjaan.
g) Melakukan verifikasi dan validasi hasil pengukuran topografi yang dilakukan
Penyedia.
h) Melakukan inspeksi dan membuat laporan hasil inspeksi pemenuhan tingkat
layanan jalan.
i) Verifikasi hasil inspeksi pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia pekerjaan
konstruksi.
j) Penjaminan mutu pekerjaan dilapangan dengan menerapkan prosedur kerja
dan uji mutu pekerjaan sesuai dokumen kontrak.
k) Melakukan verifikasi pemenuhan tingkat layanan jalan yang dilakukan
Penyedia Jasa Konstruksi.
l) Melaksanakan koordinasi dengan Core Team Consultant P2JN.
T a n g g a p a n T e r h a d a p KAK
D-4
kegiatan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Untuk setiap unit
kerja/unit pelaksana kegiatan harus merencanakan dan melaksanakan proses
dan pelaksanaan kegiatan secara terkendali yang meliputi :
T a n g g a p a n T e r h a d a p KAK
D-5
- Validasi ulang pelaksanaan kegiatan bila hasilnya tidak sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan, setelah dilakukan perbaikan atau
penyempurnaan.
- Verifikasi kinerja hasil pekerjaan dan pemenuhan tingkat layanan
jalan.
- Kriteria pengujian dan penerimaan hasil pekerjaan.
T a n g g a p a n T e r h a d a p KAK
D-6
a. Penanggung jawab pada setiap kegiatan harus memastikan bahwa hasil dari
setiap tahapan kegiatan yang tidak memenuhi persyaratan diidentifikasi dan
dikendalikan untuk tindak lanjut tahapan kegiatan yang berhubungan dengan
tahapan sebelumnya.
b. Pelaksanaan pengendalian hasil pekerjaan yang tidak sesuai harus diatur
dalam prosedur pengendalian hasil pekerjaan tidak sesuai yang merupakan
bagian dari prosedur mutu.
c. Pengendalian atas pekerjaan tidak sesuai harus dilaksanakan dengan
mengesahkan prosedur penggunaan dan penerimaannya berdasarkan konsesi
oleh Pengguna atau pemanfaat hasil pekerjaan.
d. Prosedur hasil pekerjaan yang tidak sesuai minimal harus mencakup:
- Penetapan personil yang kompeten dan memiliki kewenangan untuk
menetapkan ketidaksesuaian hasil pekerjaan untuk setiap tahapan.
- Mekanisme penanganan hasil kegiatan tidak sesuai termasuk tatacara
pelepasan hasil kegiatan tidak sesuai.
- Mekanisme verifikasi ulang untuk menunjukkan kesesuaian terhadap
persyaratan yang ditetapkan.
T a n g g a p a n T e r h a d a p KAK
D-7
D.1.5. LOKASI KEGIATAN
Lokasi Kegiatan Jasa Konsultansi ini dilaksanakan pada Pengawasan Pembangunan Terminal
Tarengge.
RUAS JALAN
Konsultan memahami jasa layanan yang tercantum dalam Kerangka Acuan kerja
(KAK) meliputi : pengertian terhadap tujuan pekerjaan / kegiatan, lingkup serta jasa
konsultansi yang diperlukan dan pengenalan lapangan secara tuntas dan menyeluruh.
Suatu proyek biasanya dimulai dengan munculnya gagasan untuk memenuhi suatu
kebutuhan atau penanggulangan suatu masalah yang dihadapi. Dengan demikian
proyek tersebut tidak serta merta dapat direalisasikan tanpa melalui suatu proses
yang panjang dan mengalami perubahan – perubahan sejalan dengan tingkat
perkembangan suatu lokasi / daerah. Oleh karena itu, mutlak diketahui perkembangan
tersebut agar kegiatan yang akan dilakukan tetap berada pada arah dan sasaran yang
benar, tidak tumpang tindih .
Berdasarkan hal tersebut maka harus diperoleh data – data, studi terdahulu, program
– program Pemerintah setempat, survey investigasi atau pra rencana terdahulu yang
berkaitan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan, dan yang paling utama adalah
hasil perencanaan terbaru / terakhir sebagai pedoman dalam pelaksanaan konstruksi.
T a n g g a p a n T e r h a d a p KAK
D-8
Berdasarkan pengalaman, kami menganggap bahwa Man Month seluruh tenaga yang akan
dilibatkan/ditugaskan sudah cukup memadai.
Man Month yang telah ditetapkan tersebut sudah sesuai dengan kondisi ruas jalan dan
jembatan yang akan diawasi, sehingga diharapkan pengawasan harian dapat berjalan dengan
baik sesuai dengan sasaran yang akan dicapai yaitu pencapaian mutu, biaya dan penyelesaian
pekerjaan tepat pada waktunya. Man month tersebut agar dapat terserap seefektif mungkin
sesuai dengan jadwal konstruksi.
D.1.9. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pekerjaan ini adalah Laporan mengenai informasi kegiatan
pelaksanaan fisik
LAPORAN
Konsultan dalam melaksanakan tugas rutinnya senantiasa mencatat segala aktifitas
berdasarkan program yang telah disusun sehingga rekaman – rekaman tersebut dapat
disimpan / dipelihara dan dilegalisir dengan baik bersama dengan Pelaksana Satker untuk
keperluan pembuatan laporan – laporan maupun untuk rekomendasi, rujukan, teguran dan
instruksi demi mencapai sasaran / tujuan proyek secara keseluruhan.
SUMBER DAN BENTUK PELAPORAN DAPAT BERUPA :
a. Hasil – hasil pemeriksaan dan rekomendasi tertulis terhadap permintaan / tuntutan
kontraktor untuk mendapatkan perpanjangan waktu, pembayaran tambahan, pekerjaan
atau biaya tambahan atau hal – hal lain semacamnya.
b. Kemajuan pekerjaan secara berkala, cara pelaksanaan kontraktor, mutu pekerjaan
serta status keuangan proyek serta berbagai hal yang harus diantisipasi.
c. Ringkasan kegiatan konstruksi yang menampakkan antara lain, realisasi pembayaran
pekerjaan, prestasi kerja, hasil pengujian mutu pekerjaan selama pelaksanaan dan
pada saat serah terima pertama, perubahan kontrak, tuntutan atau perselisihan atau
hal-hal penting lainnya yang ada dampaknya terhadap kuantitas, biaya serta
pelaksanaan pekerjaan.
d. Bantuan (apabila diperlukan) dalam mempersiapkan Project Complection Report
(Laporan Penyelesaian Proyek).
e. Bantuan dalam mempersiapkan dan membuat rencana sub proyek tambahan bila
diperlukan.
Laporan dan Dokumentasi Pekerjaan / jenisnya , dilaksanakan sesuai dengan KAK dan
ketentuan, oleh karena itu konsultan telah menyusun schedul pelaksanaan pekerjaan dengan
mencantumkan pula produk – produk laporan yang akan dihasilkan agar lebih mudah dikontrol
baik jenis maupun subtansinya
T a n g g a p a n T e r h a d a p KAK
D-9
Untuk menghasilkan suatu keluaran (out put) yang berdaya guna sehingga dapat dipergunakan
dengan layak maka dibutuhkan suatu standar mutu sesuai dengan dokumen kontrak. Dan dalam
melaksanakan kegiatan pengendalian dan
pengawasan teknis, Konsultan Supervisi akan membuat dan menyampaikan produk kerja hasil-
hasil kegiatan berupa dokumen-dokumen, antara lain :
a. Laporan Mingguan :
Laporan Mingguan memuat :
(a). Kemajuan pekerjaan terhadap pelaksanaan kegiatan di lapangan;
(b). Keadaan cuaca dan permasalahan yang dihadapi Kontraktor dalam melaksanakan
kegiatan di lapangan;
(c). Keadaan cuaca dan permasalahan yang dihadapi Kontraktor dalam melaksanakan
kegiatan di lapangan;
(d). Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan dilokasi pekerjaan;
(e). Saran dan pendapat dalam penyelesaian/pekerjaan di lapangan.
b. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan memuat :
(a). Kemajuan pekerjaan terhadap pelaksanaan kegiatan di lapangan;
(b). Keadaan cuaca dan permasalahan yang dihadapi Kontraktor dalam melaksanakan
kegiatan di lapangan;
(c). Saran dan pendapat dalam penyelesaian/pekerjaan di lapangan;
c. Laporan Antara
Laporan Review Design (bila ada) memuat :
(a). Permohonan Review Design dari Penyedia Jasa kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
(b). Hasil Investigasi dan Justifikasi Teknis dari Konsultan Supervisi mengenai Review
Design di lapangan;
(c). Berita Acara Perubahan Volume Pekerjaan (CCO) di lapangan yang diketahui dan
disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
Laporan harus diserahkan selambat – lambatnya 3 (Tiga) hari setelah Berita Acara
Perubahan Volume Pekerjaan (CCO) ditandatangani oleh semua pihak yang terkait dengan
Review Design.
d. Laporan Antara
Laporan Review Design (bila ada) memuat :
(a). Permohonan Review Design dari Penyedia Jasa kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
(b). Hasil Investigasi dan Justifikasi Teknis dari Konsultan Supervisi mengenai Review
Design di lapangan;
(c). Berita Acara Perubahan Volume Pekerjaan (CCO) di lapangan yang diketahui dan
disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
Laporan harus diserahkan selambat – lambatnya 3 (Tiga) hari setelah Berita Acara
Perubahan Volume Pekerjaan (CCO) ditandatangani oleh semua pihak yang terkait dengan
Review Design.
T a n g g a p a n T e r h a d a p KAK
D - 10
e. Laporan Akhir
Laporan Akhir memuat :
(a). Laporan mengenai informasi secara ringkas dan jelas mengenai metode pelaksanaan
konstruksi, realisasi biaya kegiatan, Back up Quality dan Back up Quantity dan
perubahan – perubahan kontrak yang terjadi.
(b). Laporan mengenai hasil pengujian mutu pekerjaan, pelaksanaan pengawasan
konstruksi yang telah dilaksanakan.
(c). Laporan berupa Berita Acara Perubahan Volume Pekerjaan (CCO), Berita Acara PHO,
Foto Akhir Pelaksanaan dan instruksi-instruksi yang pernah disampaikan kepada
kontraktor
Semua bentuk Laporan Konsultan, disiapkan dan disusun dalam Bahasa Indonesia dengan
tatabahasa yang baik dan benar dengan ukuran kertas masing-masing laporan adalah A4
(210 x 297 mm) atau Kertas Legal (210 x 330 mm)
T a n g g a p a n T e r h a d a p KAK
D - 11
dengan jumlah personil telah dapat menjamin kelangsungan kegiatan pengawasan sesuai
dengan kondisi pekerjaan
Seperti diketahui untuk pekerjaan supervisi, bahwa peralatan utama baik untuk pengukuran
topografi maupun untuk peralatan Testing laboratorium sepenuhnya harus disediakan oleh
Kontraktor dimana dalam pelaksanaannya dibawah persetujuan/pengawasan dan monitoring
konsultan .
Untuk fasilitas konsultan dalam pelaksanaan tugas harian, disamping fasilitas utama seperti
kantor dan kelengkapannya maupun untuk akomodasi, sebenarnya masih tetap harus
diantisipasi/disiapkan fasilitas – fasilitas seperti alat ukur untuk suatu keadaan yang mendesak
dimana kontraktor terlambat dalam menyiapkan alat yang dimaksud.
Disamping itu konsultan juga tetap menyiapkan alat – alat sederhana sebagai pegangan /
kontrol atau deteksi awal secara kasar / perbandingan sebelum dilakukan penelitian secara
detail dengan menggunakan peralatan yang disiapkan oleh Kontraktor .
Pemilik Proyek, dalam rangka penyelenggaraan jasa supervisi ini akan menyediakan (sepanjang
tersedia di proyek) hal-hal berikut kepada perusahaan konsultan : laporan dan data yang ada,
gambar-gambar, peta foto udara, data statistik serta informasi yang berhubungan dengan
pekerjaan.
Memberikan informasi dan instruksi mengenai ketentuan-ketentuan atau ketetapan-
ketetapan pemerintah yang baru sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan
tersebut.
Pejabat Direksi Pekerjaan / Koordinator Pengawas Lapangan.
Pihak Proyek akan mengangkat pejabat, petugas atau wakilnya sebagai direksi pekerjaan/
koordinator pengawas lapangan demi pelaksanaan pekerjaan yang efektif.
T a n g g a p a n T e r h a d a p KAK
D - 12
Staff dilapangan (selama tersedia) Dinas Perhubungan Kabupaten Luwu Timur dan
harus dijaga/dipelihara.
- Kendaraan roda-4, kendaraan roda-2, dan Rumah untuk Prof.Staff dan sub proff staff
disediakan dengan cara sewa.
- Akomodasi dan Ruangan Kantor disediakan oleh Penyedia Jasa dengan cara sewa.
T a n g g a p a n T e r h a d a p KAK
D - 13
DAN PROGRAM KERJA
Sasaran yang harus dicapai di dalam jasa pelayanan Konsultan adalah untuk menjamin agar
pelaksanaan proyek sesuai dengan persyaratan yang tercantum di dalam dokumen kontrak yaitu kualitas
sesuai dengan spesifikasi, perkembangan kemajuan proyek sesuai waktu yang direncanakan , tepat
dan akurat pembiayaan serta secara langsung dapat diserah-terimakan kepada Pemberi Tugas dengan
baik
Masalah teknis yang biasa dihadapi serta memerlukan perhatian khusus pada Jalan adalah
sebagai berikut :
Apabila Kondisi eksisting tanah dasar di ruas jalan jembatan yang akan ditangani
mempunyai daya dukung tanah dasar yang kurang baik.
Beban lalu lintas yang menggunakan ruas jalan jembatan tersebut, dilihat dari beban
gandarnya cukup berat.
Grade/kemiringan dari alinyemen vertikal existing yang memerlukan penyesuaian.
Jari-jari lengkung horizontal dan super elevasinya.
Kualitas material perkerasan yang akan digunakan.
Manajemen lalu lintas pada saat pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan dengan
waktu pelaksanaan konstruksi (siang/malam) dan lamanya pelaksanaan konstruksi.
Secara umum semua permasalahan yang terjadi di lapangan terkait erat dengan kegiatan
pelaksanaan konstruksi yang dilakukan oleh Kontraktor. Untuk mengantisipasi supaya
permasalahan yang timbul hanya memberikan dampak negatif sekecil mungkin, maka konsultan
akan melakukan pendekatan-pendekatan sebagai berikut :
a. Pengendalian waktu
b. Pengendalian mutu
c. Pengendalian biaya
d. Pengendalian keselamatan kerja
e. Pengaturan lalu lintas (traffic management)
f. Pelaporan
g. Hubungan dengan pihak terkait.
Detail dari pendekatan yang akan dilakukan oleh konsultan untuk pelaksanaan pekerjaan
sehubungan dengan hal tersebut adalah sebagai berikut :
Seluruh pekerjaan berjalan didalam sekuen dan mengikuti jadwal waktu yang ditetapkan
didalam program kerja Kontraktor. Konsultan akan mengendalikan waktu dengan metoda
tertentu, sehingga proyek dapat diselesaikan sesuai periode kontrak atau dengan
keterlambatan yang sekecil mungkin.
Hal ini harus ditempuh dengan langkah-langkah yang terencana dan efektif sesuai
penjabaran Dokumen Kontrak sehingga dapat dipahami dan dilaksanakan oleh Kontraktor.
Prosedur pengendalian waktu yang diusulkan Konsultan seperti terlihat pada Gambar E.1.
KONTRAK ASLI
FIELD ENGINEERING
METODE :
- KUANTITAS
- KONSTRUKSI
GAMBAR E.1
KONTROL WAKTU
ANALISA SUMBER DAYA
NETWORK ANALISIS
SYSTEM
GAMBAR KERJA
EVALUASI
Untuk itu Konsultan akan menerapkan pola pengendalian mutu sebagaimana dikenal di
lingkungan Bina Marga dengan istilah “Pola 3-2-5”, yang artinya bertahap 3 (tiga),
berlingkup 2 (dua) dan berstruktur 5 (lima). Pola tersebut dapat diuraikan lebih jauh sebagai
berikut :
Tahapan Pengujian :
Lingkup Pengujian :
1. Dimensi
2. Kualitas
Struktur Pengujian :
1. Jenis Pemeriksaan
2. Metode Pemeriksaan
3. Frekwensi Pemeriksaan
4. Spesifikasi
5. Toleransi Hasil Pekerjaan
Disan
Spesifikasi Teknis
Revisi Disain
Pra Pelaksanaan
Shop Drawing
Inspection Guide
Request of Work
Metode Konstruksi
Pelaksanaan
Konstruksi
Pelaksanaan
Evaluasi Pelaksanaan
Konstruksi
Pasca Pelaksanaan
Data Test
Survey Hasil Pelaksanaan
Inspection Sheet
Attachment
Pengendalian Biaya dengan cara mengarahkan dan bekerjasama dengan Kontraktor dalam
mengoptimalkan hasil kerja dari tenaga kerjanya dan pendayagunaan peralatannya sehingga
diperoleh hasil yang optimal dan tepat waktu dengan biaya konstruksi seoptimal mungkin
atau tidak melebihi dari perkiraan biaya yang tercantum dalam kontrak.
Prosedur pengendalian biaya yang diusulkan yang dikaitkan dengan progres fisik dan
kualitasnya dapat dilihat pada Gambar E.3.
KONTRAK ASLI
Field Engineering
METODE :
- Kuantitas
- Konstruksi
BIAYA
GAMBAR KERJA
Site Instruction /
Rapat Harian
Pelaksana Konstruksi
Evaluasi Pelaksanaan
Monthly Certificate
Evaluasi Biaya
Prosedur pengajuan perubahan volume dan harga satuan baru dapat dilihat pada
Gambar E.4. Namun demikian, sebaiknya diusahakan agar tidak ada harga satuan baru
demi kelancaran pekerjaan.
Pengendalian keselamatan kerja yang berkaitan dengan keamanan dan keselamatan kerja
baik terhadap publik (umum) maupun bagi pekerja itu sendiri adalah merupakan salah satu
sasaran dari Manajemen Konstruksi. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka prosedur yang
dipakai adalah sesuai dengan manajemen Konstruksi mulai dari pra pelaksanaan sampai
akhir pelaksanaan.
PERSETUJUA N MC
PEMBA YA RA N &
PENGA JUA N
PROSES
PERMINTA A N
A DMINISTRA SI
PEMBA YA RA N
KEUA NGA N
MENERIMA PHOTO
MENERIMA
COPY BUKTI
PEMBA YA RA N
PEMBA YA RA N
DESIGN
SHOP DRAWING
INSPECTION
REQUEST OF WORK
METODE KONSTRUKSI
Tidak OK
PEMERIKSAAN
PERSIAPAN
OK
PELAKSANAAN
EVALUASI WAKTU
BAHAYA STOP
PELAKSANAAN
PENGAMANAN PASCA
PELAKSANAAN
Alat-Alat Bantu
Site Engineer dalam kerjasamanya dengan semua staff, akan memastikan bahwa
seluruh pekerjaan memenuhi gambar dan spesifikasi / rencana, dengan
melaksanakan beberapa hal penting misalnya semua personil inti akan saling
bekerja sama selama masa kontrak dengan cara / berpedoman pada matriks
tanggung jawab yang dibebankan kepada setiap personil yang bersangkutan .
Inspeksi (Pemeriksaan)
Survey Control
Pematokan (Stake Out) oleh kontraktor pada setiap bagian, harus diawasi untuk
memastikan bahwa pematokan yang dilakukan oleh surveyor lapangan kontraktor
sudah teliti dan benar serta untuk memastikan alignment dan titik kontrol lainnya
dapat dipantau dengan jelas.
Mutu seluruh material akan diuji untuk memastikan bahwa material memenuhi
kwalitas yang ditentukan sebelum diangkut ke lokasi pekerjaan. Sertifikat pengujian
dari semen, besi tulangan, baja, struktur, dll, akan diteliti dengan cermat terlebih
dahulu .
Hasil pengujian akan dicatat dalam suatu Form Standar yang menunjukkan
bagiannya dalam struktur pada pekerjaan. Dokume dari material yang di import
Penyesuaian Desain
Selama masa pelaksanaan, Site Engineer dan timnya harus mengoptimalkan desain
yang ada sesuai kondisi aktual lapangan, perubahan pada gambar dilakukan setelah
diadakan konsultasi dan persetujuan dengan Tim Direksi.
f. Pelaporan
Konsultan sesuai jadual melaporkan secara lengkap kepada Satker tentang segala kemajuan
pekerjaan melalui surat menyurat dan laporan kemajuan pekerjaan bulanan.
Membina hubungan yang baik dengan pihak - pihak yang terlibat pada proyek ini.
E.1.2. METODOLOGI
Demi tercapainya sasaran target pekerjaan pengawasan teknik ini yaitu penyelesaian pekerjaan
tepat waktu dengan kualitas hasil pekerjaan yang memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan,
Tim Konsultan Supervisi akan melakukan tindakan sebagai berikut :
Sesuai dengan lingkup layanan Jasa Konsultan Pengawas yang sudah disebutkan pada Bab
sebelumnya, lingkup layanan tersebut dapat dibagi menjadi 2 kategori dasar sehingga didapatkan
sasaran yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang tercantum dalam dokumen kontrak.
a. Pengawasan Teknik
b. Administrasi Kontrak
Didalam lingkup layanan jasa yang diberikan oleh konsultan dalam pelaksanaan tugasnya, tidak
diartikan secara sendiri-sendiri karena tugas-tugas tersebut harus merupakan satu kesatuan yang
saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya.
Berdasarkan dari hal-hal tersebut di atas, maka metodologi pelaksanaan pekerjaan yang akan
diterapkan meliputi :
Material yang akan digunakan Kontraktor harus memenuhi persyaratan teknis yang
disetujui oleh Site Engineer dan Quality/Chief Inspector. Setelah material yang akan
digunakan telah memenuhi persyaratan teknis, maka Kontraktor segera melaksanakan
pekerjaannya dan tetap dibawah pengawasan Material Tecnician dan Inspector, dilanjutkan
dengan pengetesan berkala oleh Quality/Chief Inspector dan Site Engineer.
Setelah proses pelaksanaan tersebut selesai, maka dilakukan pengukuran oleh Inspector
kemudian dilaporkan ke Site Engineer untuk mendapatkan sertifikat bulanan. Secara detail
urutan kerja pelaksanaan pekerjaan ini, dapat dilihat pada Gambar E.7.
Apabila ada data yang tidak sesuai dengan keadaan lapangan yang sebenarnya,
Konsultan bisa membantu Kontraktor untuk menyelesaikan setiap perubahan dari
perencanaan secara tuntas, termasuk gambar-gambar rencana dan spesifikasinya.
c. Pemeriksaan Material
Setiap material yang akan dipakai baik bahan baku, bahan olahan maupun bahan
jadi harus terlebih dahulu diperiksa kualitasnya di laboratorium melalui pengujian yang
meliputi: Berat Jenis, Stabilitas, Durabilitas, Penyerapan, Daya Lekat, Gradasi dan lain
sebagainya, sehingga sesuai dengan spesifikasi teknik yang tercantum dalam
Dokumen Kontrak.
Pemeriksaan mutu dilakukan secara rutin dengan mengambil contoh secara acak pada
lokasi-lokasi yang ditentukan oleh Konsultan.
Peralatan yang akan dipakai, terutama alat untuk pemadatan, harus dalam keadaan
baik menurut standar yang disyahkan oleh badan tertentu.
SURVA I LOKA SI
QUA RRY
USULA N MA TERIA L
(QUA RRY)
PENGUJIA N Tidak
MUTU
LA BORA TORIUM
Ya
USULA N
JOB MIX FORMULA
Tidak PENGUJIA N
MUTU
LA BORA TORIUM
Ya
Ya
STOK FILE
MA TERIA L
PRODUKSI :
- A MP
- STONE CRUSHER
- CONCR. BA TCHING PLA NT
Untuk pekerjaan struktur beton perlu diperiksa terhadap berat jenis, gradasi,
kuat tekan, abrasi dan lain sebagainya sesuai spesifikasi yang ingin dicapai
Kontrol Pekerjaan
Jenis pekerjaan dalam pengawasan teknik jalan dibedakan menjadi dua pekerjaan
yaitu pekerjaan dengan kategori pokok (Major) dan pekerjaan Minor. Pembagian
jenis kegiatan ini didasarkan atas prosentase bobot dari masing-masing pekerjaan
tersebut dan berpengaruh terhadap persiapan pendanaan, alat maupun personil.
Pekerjaan Perkerasan
Hal yang perlu mendapatkan pengawasan khusus dalam pekerjaan ini adalah
material yang harus memenuhi kualitas yang telah ditentukan dalam spesifikasi
dimana komposisi campuran harus tetap dipertahankan pada pelaksanaan di
lapangan.
a. Penyerahan Lapangan
Kewenangan yang didelegasikan oleh Pemberi Tugas kepada Site Engineer secara
umum telah didefinisikan secara jelas di dalam Dokumen Kontrak.
c. Jaminan Pekerjaan
Sebelum pekerjaan lapangan dimulai, Konsultan akan mengkaji ulang jaminan yang
diusulkan oleh Kontraktor. Hal ini diperlukan untuk melindungi Pemberi Tugas dari
kerugian atau kerusakan dalam menghadapi klaim dari ketiga unsur pelaksana
proyek terhadap kerusakan-kerusakan atau kecelakaan.
d. Program Kerja
Kontraktor diharuskan membuat program kerja secara rinci dari mulai penempatan
sumber daya manusianya (personil), jenis dan jumlah peralatan yang dipakai,
metoda pelaksanaan dan lain sebagainya, sebagaimana diatur dalam persyaratan
kontrak.
Program kerja ini dibuat dalam bentuk / format Critical Path Network (CPN) yaitu
yang berdasarkan lintasan kritis sehingga jenis-jenis pekerjaan apa atau pengiriman
material apa yang perlu pengawasan khusus supaya waktu pelaksanaan proyek
tidak mengalami keterlambatan dan dihasilkan mutu sesuai dengan standar
spesifikasi
Konsultan mengevaluasi setiap usulan yang diajukan oleh Kontraktor yang berupa
uraian pekerjaan sementara atau pekerjaan-pekerjaan permanen. Secara umum
Kontraktor diberi keleluasaan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
metoda pekerjaan dan sumber dana yang dimiliki .
Evaluasi Konsultan akan meliputi kelayakan, kompetensi teknis dan biaya yang
kompetitif atas proposal tersebut, meliputi seluruh perhitungan pendukung
desain / atau asumsi-asumsi yang mendasarinya. Persetujuan terhadap hal ini
harus di berikan secara tertulis oleh Site Engineer (SE).
f. Variation Orders
Variation order ini akan menerangkan alasan amandemen dibuat, lingkup dan
detail variasi yang harus dibuat untuk dokumen kontrak yang bersifat khusus,
adanya implikasi biaya terhadap nilai kontrak atau beberapa perubahan yang
dibutuhkan untuk penyelesaian suatu kontrak. Variation Orders harus disetujui oleh
Pemberi Tugas yang kemudian diserahkan kepada Kontraktor untuk
dilaksanakan.
Bilamana menurut pendapat Konsultan tidak ada harga yang memadai, maka
Konsultan membuat analisa harga satuan baru sebagai dasar / bahan pertimbangan
Panitia Kewajaran Harga untuk menentukan harga baru melalui negosiasi dengan
Kontraktor.
Salah satu kegiatan yang akan diuraikan di sini adalah mengenai “Metodology Record”,
dimana setiap hari dan setiap kegiatan harus di record/dicatat dengan lengkap. Ada dua
macam record / pencatatan yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek diantaranya :
Record ini berupa grafik-grafik yang dibuat berdasarkan urutan kegiatan dalam
proyek. Dalam grafik-grafik ini tercantum pula lokasi dan waktu dari kegiatan
yang berlangsung. Dengan adanya grafik-grafik kita dapat
dengan mudah dan jelas melihat kegiatan mana yang terlambat atau kegiatan
mana yang belum dikerjakan terhadap jadwal yang telah direncanakan.
Selain dihitung dan dicatat jumlahnya, diperlukan juga gambarnya sebagai dasar
perhitungan volume tersebut (back up datanya). Bahwa setiap material yang akan
dibayar harus diketahui dimana material tersebut ditempatkan dan berapa
kuantitasnya.
Agar semua kegiatan berjalan lancar dan teratur, diperlukan kerjasama yang baik
antara Site Engineer, Material Technecin, dan Inspector. Site Engineer harus
mengetahui apakah semua kegiatan sesuai dengan spesifikasi yang diminta
dalam kontrak
Setiap hari Inspector harus membuat laporan harian yang mencatat lokasi dan
jenis material yang digunakan. Quantity Engineer/Chief Inspector harus membuat
summary terhadap report yang dibuat oleh Inspector dan diteruskan kepada
Quantity Engineer untuk dicatat jenis dan volume material yang digunakan. Chief
Inspector diharuskan pula memberikan summary kepada Quality Engineer (yang
diterima dan yang ditolak) Record material dikumpulkan, dibuatkan
rekapitulasinya dan selanjutnya menjadi dasar perhitungan dalam pembuatan
Sertifikat Bulanan (Monthly Certificate), sehingga setiap monthly certificate yang
3. Format-format Pencatatan
Agar dalam pelaksanaan konstruksi, secara bersama-sama memonitor, baik oleh
kontraktor, konsultan maupun pemilik proyek maka diperlukan format-format
pencatatan yang disepakati oleh ketiga pihak tersebut.
Format-format yang digunakan adalah format standar yang dikeluarkan oleh Bina
Marga.
4. Pengendalian Proyek
Dengan tingkat kompleksitas yang tinggi dari suatu proyek maka Konsultan
melakukan pengawasan serta mengamati perkembangan proyek setiap saat agar
kondisinya dapat diketahui secara cepat, akurat dan terbaru. Permasalahan yang
mungkin timbul dapat segera diatasi. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
Tujuan pemakaian sistem ini adalah agar proses pada ketiga fase tersebut dapat
dilakukan secara terintegrasi. Dengan sistem tersebut, maka berbagai indikasi
dan informasi penting yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek, dapat
diakomodir dan dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Selain hal di atas, juga akan dibuat suatu format dan prosedur standar pelaporan
proyek. Di mana dengan format dan prosedur yang standar, akan dapat lebih
meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan mengoptimalkan sinergi kerja.
A. Tahap Persiapan
a). Rapat Pra pelaksanaan
Rapat pra pelaksanaan (Pre Construction Meeting) adalah rapat/pertemuan awal yang
diadakan oleh prakarsa/undangan dari Pemberi Tugas yang dihadiri oleh konsultan
Pengawas Teknik dan Kontraktor. Hal ini diperlukan untuk menyamakan
pengertin/bahasa atau pemahaman mengenai dokumen kontrak dan spesifikasi teknik
yang dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan.
Konsultan supervisi akan memberikan masukan-masukan di dalam pemahaman isi dari
seluruh Dokumen kontrak, dan merumuskan pokok-pokok bahasan dalam rapat tersebut.
Pokok – pokok penting yang perlu dibahas :
Pemahaman dan Penyamaan interprestasi atas dokumen kontrak
Jadwal pelaksanaan
Mobilisasi
Pemasangan peralatan konstruksi (installation)
Tata cara pengukuran volume pekrjaan (opname)
Lintas koordinasi dan komunikasi
Jadwal Pelaksanaan
Mobilisasi
Untuk pekerjaan mobilisasi titk berat masalah pada :
- Survai sumber material (quarry), meliputi.
Banyaknya material, yaitu mengenai jumlah dan jarak Ke lokasi.
Kualitas material, yaitu mengenai pengujian material yang Akan
dipakai.
- Penetapan base camp untuk lokasi
AMP (Asphalt Mixing Plant)
Stone Crusher
Batching Plant
Laboratorium kantor (office) kontraktor,konsultan pengawas Teknik dan
pemberi tugas.
- Pengukuran ulang lapangan (field engineering/rekayasa lapangan).
- Pematokan lapangan (Setting out), pekerjaan ini perlu profil-profil melintang
yang didapat merupakan/dasar perhitungan kuantitas selanjutnya.
Mobilisasi awal
Mobilisasi awal adalah mobilisasi personil inti untuk mempersiapkan
- Pengkajian ulang terhadap desain
- Pengukuran awal.
- Mempersiapkan program deatail dan gambar kerja yangb akan dilaksanakan
pada masa konstruksi.
- Mempersiapkan peralatan konstruksi untuk siap menjalani uji coba dan
running well
Mobilisasi Keseluruhan
Dalam kaitan ini, Konsultan akan memeriksa, program/jadwal kerja yang diajukan oleh
kontraktor. Dan akan meninjau program ini dari berbagai aspek, seperti misalnya apakah
pekerjaan dapat atau tidak dilaksanakan secara efektif dan apakah pekerrjaan ini dapat
dilaksanakan dalam waktu dan biaya seperti tercantum dalam kontrak, dan lain-lain.
Jadwal kerja ini akandisesuaikan dengan ketersediaan alat, sumber daya
manusia/tenaga dan material yang dapat domobilisasikan oleh kontraktor.
Pengujian Awal
Pengujian awal adalah suatu kegiatan pengujian awal bahan mentah hasil alam
sebelum dipergunakan sebagai material untuk pembangunan suatu proyek.
Hal ini diperlukan agar supaya material yang akan dipergunakan nanti dapat
dipertanggung jawabkan, mengenai : kekerasan, keawetan, kebersihan dan lain-lain
sesuai syarat-syarat yang tercantum dalam spesifikasi teknik.
Pengetasan atau pengujian awal yang dilakukan pada lokasi sumber material
(quarry),yaitu antara lain :
- Batuan atau aggregat ; pengetesan atau kekuatan/keausan dengan mesin
Los Angeles.
- Tanah, pengetasan untuk mengetahui klasifikasi tanah sehingga diketahui
sepintas sifat-sifat tanah.
- Air adalah air yang bersih dari kotoran organic/kandungn lumpur dan
sebagainya.
- Pasir, bersih dari kotoran bahan organik dan pemeriksaan gradasi.
Konsultan akan mengevaluasi alternatif sumber material yang diajukan oleh
Kontarktor dengan mengestimasi kuantitas yang ada dan pengambilan sample untuk
dilakukan pengujian-pwngujian. Dari hasil hasil pengujian tersebut Konsultan akan
memberikan erekomendasi untuk pemakaian mterial atau tidak dari sumber material
tersebut.
Bagan Alir pengajuan sumber material dan pengujian awal diperlihatkan pada gambar
6.10.
START
KONTRAKTOR MENGAJUKAN
BEBERAPA CALON SUMBER
MATERIAL (QUARRY) YANG SIAP
DIUJI BAGI MATERIAL TERTENTU
TIDAK SESUAI
SPESIFIK
ASI
YA
SERTIFIKASI
DATA MATERIAL YANG PEMAKAIAN
TERPILIH DISIMPAN MATERIAL YANG
BOLEH DIPAKAI
DALAM SISTEM ARSIP
PADA PROYEK
(FILE) DAN MENJADI
ACUAN BAGI TESTING
BAHAN OLAHAN
START
KONTRAKTOR MENGAJUKAN
BEBERAPA CALON SUMBER
MATERIAL (QUARRY) YANG SIAP
DIUJI BAGI MATERIAL TERTENTU
CARI CALAON
SUMBER MATERIAL
(QUARRY) LAIN
TIDAK
SETUJU
YA
REKOMENDASI
KONSULTAN
PENGAWAS DIPAKAI UNTUK BASE CAMP
TEKNIK RESMI KONTRAKTOR
END
START
REQUEST DAN
PELAKSANAAN SESUATU
PEKERJAAN SESUAI DESAIN
CAMPURAN (JOB MIX
DESIGN)
DIPERBAIKI DITOLAK/REJECTED
DIBONGKAR
SETUJU
DISIMPAN DI
SISTEM
DOKUMENTASI
DICATAT DAN DISIMPAN
ARSIP (FILE)
DIARSIP (FILE) UNTUK DATA
PENDUKUNG (BACK-UP)
DATA MC
VERIFIKASI
END
Pendekatan MotodologI dan Progr am Kerja
E - 36
d). Material di Lapangan ( Material On Site )
Material di lapangn (material on site) adalah material atau bahan yang akan dipergunakan
sebagai bahan konstruksi yang ada di lapangan dan sudah disetujui pemberi tugas untuk
dipakai sebagai bahan konstruksi, contohnya :
1) Semen
2) Besi tulangan
3) Baja bangunan (profil)
4) Aspal
5) Aggregat / batu pecah
Semua bahan yang digolongkan sebagai material di lapangan (material on site) dapat
ditagihkan dalam sertifikat bulanan, maka penyimpanan material trsebut akan dicel oleh
Konsultan Pengawas Teknik dan disetujui oleh Pemberi Tugas mengenai :
1) Keamanannya material di lapangan (material on site), lokasi diberi pagar keliling
dekat pos keamanan (satpam)
2) Rapih, material disusun menurut ukurannya seperti beton, semen diberi sekat-sekat
dan disusun menurut tanggal kedatangan.
3) Terjaga mutunya, mutu material tidak terpengaruh dengan kelembaban udaras
seperti semen tidak boleh langsung diatas lantai diberi matras yang berongga
sehingga memudahkan fork lift masuk
4) Temapat penyimpanan harus tertutup untuk menghindari pengaruh cuaca, seperti
hujan dan panas matahari terutama untuk material semen dan beton.
5) Penumpukan material seperti aggregatdiberi pembatas sesuai ukuran material
supaya tidak tercampur satu sama lain
6) Perhitungan dan pencatatan volume saat kedatangan yang ditolak atau yang tidak
bisa dipakai lagi ditempatkan terpisah.
7) Penumpukan besi tulangan harus dihindari dari tergenang air, oksidasi, minyak dan
kotoran lainnya.
Bagan alir mengenai serah terima awal (PHO) diperlihatkan pada gambar 6.13
START
REQUEST DAN
PELAKSANAAN SESUATU
PEKERJAAN SESUAI DESAIN
CAMPURAN (JOB MIX
DESIGN)
DIPERBAIKI DITOLAK/REJECTED
DIBONGKAR
TIDAK TIDAK
SETUJU
DISIMPAN DI YA
SISTEM
DOKUMENTASI
DICATAT DAN DISIMPAN
ARSIP (FILE)
DIARSIP (FILE) UNTUK DATA
PENDUKUNG (BACK-UP)
DATA MC
VERIFIKASI
END
Hal – hal yang perlu diperhatikan sehubungan demhan masa jaminan terhadap kerusakan
adalah sebagai berikut :
Panitia Penilai Serah Terima akan mengadakan pemeriksaan ulang ke lapangan, apakah
perbaikan-perbaikan yang sudah didaftar itu sudah dilaksanakan semua atau belum. Apakah
bila dianggap sudah selesai maka dibuat Berita Acara pemeriksa hasil pekerjaan yang
disampaikan kepada Pemberi tugas.
Bagan alir mengenai serah terima akhir (FHO) diperlihatkan pada gambar 6.14.
START
REQUEST KONTRAKTOR
UNTUK SERAH TERIMA
TUNDA
100 %
PEKERJAAN
MAJOR SELESAI
TIDAK
YA
TIDAK
1. Penyerahan Lapangan
Setelah penandatangan kontrak yang dilanjuktan dengan penerbitan surat Perintah kerja Penyedia
Jasa Konstruksi akan segera menerima penyerahan area lapangan secara keseluruhan dari Pemberi
Tugas untuyk memulai melakukan pekerjaannya. Apabil hanya sebagaian pekerjaan yang diserahkan
kepada Penyedia Jasa Konstruksi perlu diyakinkanbahwa area tersebut sudah memadai untuk
dikerjakan dengan mempertimbangkan ”cost effective” terhadap pelaksanaan pekerjaan. Agenda
pertemuan mengenai penyerahan lapangan ini harus secara jelas menyatakan tanggal terkahir
penyerahan area berikutnya untuk dikerjakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi.
Garansi adalah jaminan Bank atau Garansi Bank diberikan guna mencakup beberapa masalah,
antara lain :
- Jaminan uang muka, jaminan yang mencakup keperluan untuk uang muka.
Tujuan diadakannya Asuransi dan Garansi Bank pada suatu proyek adalah untuk memberikan rasa
aman dan tentram pada semua pihak yang terlibat, antara lain Penyedia Jasa Konstruksi, Konsultan
Pengawas Teknik maupun Pemberi Tugas beserta Staff Pemberi Tugas dalam dalam melaksanakan
atau pengawasan pekerjaan di lapangan.
Hal – hal penting yang harus diperhatikan sehubungan dengan CCO adalah :
- Perubahan volume atau perubahan jenis pekerjaan tidak merubah nilai kontrak secara
keseluruhan atau kurang dari 5 % terhadap total kontrak.
- Perubahan jenis pekerjaan tersebut tidak mengurangi maksud dan tujuan dari proyek
tersebut.
- Pengajuan permohonan perubahan kontrak pekerjaan (Contract Change Order / CCO)
masih dalam waktu pelaksanaan ( Time Schedule ).
- Dengan terbitnya berita acara perubahan kontrak pekerjaan (Contract Change
Order/CCO) maka kontrak awal maupun Change Order lama tidak berlaku lagi.
Dalam kaitan ini Konsultan Pengawas akan mengenai CCO dan akan membuat Technical Justifcation
sebagai dasar bahwa perubahan dapat dilaksanakan.
Bagan Alir prosedur perubahan kontark (CCO) diperlihatkan pada gambar 6.15
START
YA
A
TIDAK
DITOLAK
KONTRAKTOR MENGAJUKAN
REQUEST PERUBAHAN BIAYA/CCO
DAN COA
KONTRAKTOR MENGAJUKAN
REQUEST PERUBAHAN BIAYA/CCO
DAN COA
LAKUKAN PROSES
DISETUJUI ? CO
DISIMPAN DI SISTEM
DOKUMENTASI ARSIP PEKERJAAN
(FILE) UNTUK BACK SELESAI
UP DATA MC
PROSES
VERIFIKASI
END
Pendekatan MotodologI dan Progr am Kerja
E - 47
5. Sertifikat Bulanan (Monthly Certificate /MC)
Yang dimaksud sertifikat bulanan (Monthly Certificate/MC) adalah sertifikat pembayaran bulanan
yang diajukan Penyedia Jasa Konstruksi kepada Pemberi Tugas untuk dibayar sesuai kemajuan
pekerjaan di lapangan setelah diperiksa dan direkomnedasikan oleh Konsultan Teknik untuk dapat
dibayar.
Tujuan sertifikat bulanan (Monthly Certificate/MC) adalah :
- Hasil pekerjaan Penyedia Jasa Konstruksi dapat dibayar sesuai kemajuan sesuai kemajuan
pekerjaan yang telah dikerjakan di lapangan.
- Pemberi tugas dapat memonitor hasil pekerjaan fisik atau cash flow setiap bulan.
- Merupakan tambahan modal Penydia Jasa Konstruksi untuk melanjutkan pekerjaan.
Dalam penyiapan sertifikat bulanan perlu diperhatikan sebagai berikut :
KONTRAKTOR MENGAJUKAN
PERBAIKI DAN
REQUEST
LENGKAPI
TIDAK
PERSETUJUAN DISETUJUI ?
(APPROVAL)
YA
PELAKSANAAN PEKERJAAN
PERBAIKI
PENGUJIAN
TIDAK
OK ?
DISIMPAN DI SISTEM YA
ARSIP (FILE) UNTUK
DATA PENDUKUNG
(BACK UP) VERIFIKASI
SERTIFIKAT
BULANAN (MONTHLY
CERTIFICATE MC)
SUDAH BELUM
WAKTUNYA
BUAT MC
DATA PENDUKUNG
(BACK UP) UNTUK MC YA
KONTRAKTOR MENGAJUKAN
REQUEST (BACK UP) MC
( DRAFT MC)
TIDAK
OKOKK
DIAJUKAN KE PIMPRO
VERIFIKASI
DISIMPAN DI SISTEM
END ARSIP (FILE)
7. Verifikasi
Verifikasi (penutup request) adalah data dokumen sebagai penutup request pelaksanaan pekerjaan
Penyedia Jasa Konstruksi setelah pekerjaandapat diterima dan dipertanggung jawabkan baik mutu
maupun kuantitasnya.
Maksud penerbitan verifikasi adalah :
a. Dengan adanya verifikasi (penutup request), maka request yang dinyatakan sebelumnya telah
selesai dikerjakan dan dapat ditagihkan oleh Penyedia Jasa Kontruksi.
b. Untuk menjadi pendukung data sertifikasi bulanan (Monthly Certificate/MC) yang diajukan
Penyedia Jasa Konstruksi setiap mengajukan penagihan.
8. Visual Monitoring
Visual monitoring adalah sistem monitoring dimana prestasi kerja Penyedia Jasa Konstruksi
terpresentasi dalam bentuk gambar dan grafik berwarna atau narasi secara akurat terinci dan selalu
diperbaharui.
Untuk memperlihatkan prestasi kerja Penyedia Jasa Konstruksi dalam bentuk grafik, gambar atau
narasi yang mudah dicerna dengan jelas, sehingga memudahkan semua pihak baik yang terlibat
langsung maupun tidak apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Adapun jenis sistem dokumentasi antara lain :
a. Dokumentasi terhadap kegiatan di lapangan/fisik (surat-surat & Site Instruction)
b. Dokumentasi terhadap testing material yang dipakai.
c. Dokumen terhadap bahan olahan dan jadi.
d. Dokumentasi terhadap foto-foto dan gambar-gambar seperti gambar kerja (shop drawing) dan
gambar terlaksana (as built drawing)
e. Dokumentasi data pendukung (back up) sertifikat bulanan (Monthly Certificate/MC).
f. Dokumentasi kontrak (Contract Change Order/CCO), Addendum, penyesuaian harga
(ekskalasi) apabila ada.
g. Dokumentasi surat menyurat memo dinas antar instansi terkait dan lain – lain.
h. Dokumentasi Laporan Proyek
i. Dokumentasi pengisian formulir-formulir kegiatan supervisi.
Formulir – formulir kegiatan supervisi akan dikelompokkan menjadi 3 (tiga) bagian pokok kegiatan
yaitu : Pengendalian Kuantitas, Pengendalian Mutu dan Survey Jalan seperti terlihat pada Tabel 6.3.
Untuk keperluan pengendalian dalam proyek ini, maka tidak semua jenis formulir yang ada akan
dipakai, tetapi disesuaikan dengan keperluan.
Alat tersebut dibuat pada tahap persiapan pelaksanaan kegiatan. Apabila terjadi perubahan
atau perbedaan terhadap schedule utama diatas pada tahap pelaksanaan pelaksanaan
,harus dilakukan pencatatan dan kontrol agar pada akhirnya tetap sesuai dengan waktu yang
ditargetkan.
Pengendalian pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh konsultan akan meliputi :
f. Keselamatan Kerja
Kontraktor wajib memperhatikan keselamatan tenaga kerja dengan menyiapkan
perlengkapan pekerja berupa pakaian pelindung, pelindung kepala,dan pelindung kaki.
Koordinator konsultan / Site Engineer ( SE ) akan memberikan pengarahan dan masukan kepada
pelaksana secara tertulis melalui buku bimbingan atau buku tamu yang ada ditiap lokasi. Buku ini
digunakan atau difungsikan untuk menjaring persepsi semua yang berkompeten serta di sedakan
untuk pengunjung lain dari pihak terkait yang akan memberikan saran dan masukan guna
menghasilkan pekerjaan yang lebih bermutu.
» Atas dasar data dari (a) diatas, membuat suatu program terperinci untuk
kepentingan pemeriksaan / pengambilan data lapangan yang masih
diperlukan (tambahan) dan menangani pengawasan pelaksanaannya
yang dilakukan oleh Kontraktor.
Sasaran
Sasaran Pengadaan Jasa Konsultan ini yaitu untuk
membantu Pelaksana Kegiatan mengamati serta
mengawasi pekerjaan dan pengujian serta meneliti setiap
bahan yang akan dipakai atau mutu pekerjaan yang
dilakukan oleh Kontraktor, sehingga hasil pekerjaan
memenuhi persyaratan Kontrak dan dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.
a. Masa Mobilisasi
Kegiatan pada masa sebelum pelaksanaan pekerjaan konstruksi
merupakan langkah awal yang sangat penting bagi suksesnya
pelaksanaan konstruksi karena pada periode ini segala sesuatu
menyangkut Evaluasi Design maupun persiapan kontraktor akan
dilakukan secara detail, antara lain :
PENDEKATAN MASALAH :
a. Mengadakan pemeriksaan keadaan proyek serta mengadakan penilaian atas
ketepatan rancangan yang ada untuk disesuaikan dengan keadaan/kebutuhan
lapangan yang sebenarnya (rekayasa lapangan).
b. Membuat suatu program terperinci untuk kepentingan pemeriksaan/pengambilan data
lapangan yang masih diperlukan (tambahan) sebelum mengaprooved kegiatan
konstruksi oleh kontraktor Dari data yang dihasilkan, konsultan menyusun program
pekerjaan pengembalian kondisi dan pekerjaan minor yang diperlukan sebelum
melaksanakan tahapan pekerjaan selanjutnya .
c. Memeriksa gambar hasil survey ulang kontraktor dan atas dasar gambar tersebut,
membuat gambar rencana teknis untuk diserahkan kepada kontraktor pada waktu
yang telah ditentukan setelah mendapat persetujuan Pelaksana Kegiatan .
d. Membuat usulan perubahan serta menyajikan untuk mendapatkan persetujuan
Pelaksana Satker pada setiap adanya perubahan yang berkaitan dengan rencana
yang mungkin dirasa perlu, seraya menunjukkan dampak apa saja yang diakibatkan
oleh perubahan tersebut terhadap kontrak dan sekaligus menyiapkan semua perintah
perubahan yang diperlukan.
e. Menjamin bahwa as built drawing (gambar sebenarnya terbangun/terpasang) dibuat
untuk semua pekerjaan dan bersama-sama kontraktor mengupayakan untuk
menyelesaikannya sebelum penyerahan pertama pekerjaan.
PENDEKATAN MASALAH :
Program Pembinaan Jaringan Jalan dan Jembatan merupakan salah satu upaya
Pemerintah dalam menunjang pencapaian sasaran Pembangunan Nasional.
Sejalan dengan pembangunan di berbagai bidang, maka bidang ke Bina Margaan sangat
penting artinya bagi perkembangan daerah setempat khususnya dan Indonesia pada
umumnya. Keadaan jalan dan jaringan-jaringannya dapat menjadi BAROMETER tentang
tingginya kebudayaan dan kemajuan ekonomi suatu bangsa.
Diharapkan bahwa dengan selesainya proyek ini akan memperbaiki dan meningkatkan
mutu layanan jalan terhadap perkembangan lalu lintas, sehingga dapat tercapai sasaran-
sasaran antara lain :
Meningkatkan arus transportasi darat dalam rangka menunjang
perkembangan sosial-ekonomi masyarakat sekitarnya.
Mengembangkan dan menggali potensi daerah yang ada disekitar Proyek
untuk meningkatkan roda perekonomian masyarakat .
Mengingat hal tersebut, maka Jalan tidak hanya mempunyai arti teknik semata, melainkan
juga memiliki arti yang sangat strategis antara lain :
Dalam Bidang Sosial
Bidang Ekonomi
Bidang Politik
Bidang Kebudayaan
Bidang Strategi / Militer
Dalam melaksanakan pekerjaan ini, Penyedia Jasa akan selalu melakukan koordinasi secara
periodik dengan pihak Pengguna Jasa. Dengan demikian kesatuan dan kesamaan pandangan
dengan pengguna jasa, terhadap semua aspek yang dilakukan akan selalu terjaga dimana
Pengguna Jasa secara aktual akan dapat mengetahui kemajuan pelaksanaan pekerjaan setiap
saat.
Koordinasi ini sangat penting bagi Penyedia Jasa agar semua pekerjaan dapat berjalan sesuai
dengan rencana. Dengan demikian diharapkan hambatan yang terjadi dapat segera diselesaikan,
sehingga penyelesaian pekerjaan tidak akan melewati waktu yang telah ditentukan serta
tepat biaya
Hubungan kerja antara Pengguna Jasa, Konsultan pengawas dan Pelaksana Fisik Pekerjaan
ditampilkan pada Gambar Organisasi Hubungan Kerja
DINAS PERHUBUNGAN
KONSULTAN KONTRAKTOR
PENGAWAS PELAKSANA
Untuk pelaksanaan Jasa Konsultansi ini, pembiayaan diperoleh dari dana APBD Tahun
Anggaran 2019.
Dalam ketentuan Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi telah ditetapkan bahwa untuk
Usulan Biaya yang akan diajukan oleh Penyedia Jasa adalah; Biaya Langsung Personil
untuk paket Pengawasan minimum 70% dari nilai total penawaran biaya. Sedangkan
untuk Biaya Langsung Non Personil maksimum adalah 30% dari nilai total penawaran
biaya.
Konsultan harus meyakinkan kontraktor akan filosofi dari program Pembangunan Jalan
ini dan metodologi pelaksanaan/perencanaan yang dipakai serta anggapan-anggapan
yang digunakan dalam penyusunan Dokumen Pelelangan
Secara khusus konsultan harus memberikan pengertian kepada semua personil yang
terlibat dilapangan bahwa Dokumen Kontrak untuk pekerjaan ini didasarkan pada
Konsultan membuat jadual mobilisasi staff dan kegiatan lainnya dan menjamin bahwa
perencanaan detail dilapangan dapat disiapkan secepat mungkin sebelum tahap
pelaksanaan konstruksi dimulai.
Secara umum tugas dan kewajiban Tim Pengawas Teknis Jalan akan mencakup, tapi
tidak terbatas, hal-hal sebagai berikut :
1. Melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis pada ruas jalan dan jembatan
yang ditangani agar diperoleh hasil pekerjaan yang sesuai dengan spesifikasi,
sehingga terhindar dari resiko kegagalan konstruksi
6. Verifikasi progres fisik dan progres keuangan yang diajukan oleh penyedia
jasa konstruksi (Kontraktor).
Dan secara lebih rinci lingkup jasa konsultan dijelaskan pada uraian berikut :
Team Konsultan akan bekerja dengan peralatan lengkap sesuai dengan jadwal yang
telah disepakati, koordinasi dengan Pelaksana Satker, intern konsultan, dipimpin oleh
Site Engineer serta konfirmasi dengan Instansi Terkait .
Didalam bekerja konsultan sebelumnya akan meminta persetujuan metode kerja,
format/blangko – blangko pendataan yang akan dipergunakan kepada pihak Pelaksana
Satker, sehingga kegiatan – kegiatan tersebut mendapat legalitas dan berjalan lancar
dengan persepsi yang sama. Demikian juga dengan kegiatan pelaporan dan berbagai
kegiatan lapangan lainnya .
E.2.2.8. PELAPORAN
Laporan dan Dokumentasi Pekerjaan / jenisnya , dilaksanakan sesuai dengan KAK
dan ketentuan, oleh karena itu konsultan telah menyusun schedul pelaksanaan
pekerjaan dengan mencantumkan pula produk – produk laporan yang akan dihasilkan
agar lebih mudah dikontrol baik jenis maupun subtansinya .
Tahapan kegiatan yang perlu dilakukan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan secara umum
dapat dilihat pada Gambar 7.1 Bagan Alir Kegiatan Konstruksi
Pre Construction Meeting (Gambar 7.2.)
Yaitu pertemuan pendahuluan antara Pihak Proyek, Kontraktor dan Konsultan guna
membahas rencana kerja Kontraktor, menyamakan persepsi terhadap
dokumen kontrak termasuk masalah-masalah yang meragukan atau belum di atur di dalam
Dokumen Kontrak.
Penyusunan Jadual Pelaksanaan (Gambar 7.3. Prosedur Pengajuan Rencana Kerja Secara
Umum)
Kontraktor harus mengajukan rencana kerja dan jadwal pelaksanaan sesuai dengan
Dokumen Kontrak kepada Konsultan yang selanjutnya mendapatkan persetujuan dari Satker
Mobilisasi Personil
Kegiatan Review Design
Apabila diperlukan dapat dilakukan review design untuk memperoleh penghematan waktu,
maupun biaya dengan tetap mempertahankan mutu.
Kegiatan Pelaksanaan
Urutannya sebagai berikut :
» Pekerjaan tanah
» Pekerjaan Struktur
» Pekerjaan Perkerasan
» Pekerjaan lain-lain (miscellaneous)
Untuk mendukung agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan,
yaitu kualitas sesuai dengan spesifikasi dengan persyaratan waktu yang telah ditetapkan, maka
perlu di implementasikan program kerja yang telah disusun.
Program kerja yang telah disusun tersebut adalah berdasarkan jangka waktu pelaksanaan,
kategori pekerjaan dan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan.
A B C
D E F
D E F
PENYERAHAN PEKERJAAN Memberikan laporan kepada Mengajukan tertulis untuk PHO Laporan pemeriksaan lapangan
II. 1. Penyerahan Pertama (PHO) Pemilik Proyek/Pemberi Tugas kepada Konsultan apabila lebih sekaligus dengan perkiraan
bahwa proyek sudah dapat Memberikan rekomendasi kepada kurang 97%. tanggal pekerjaan yang akan
dilaksanakan PHO Pimpro bahwa usulan yang dapat selesai 100%
diajukan oleh Kontraktor sudah Menyampaikan nama wakil dalam
memenuhi syarat PHO.
Menerbitkan BA Penyerahan
Pertama (PHO) Membentuk
Panitia PHO.
Menerbitkan BA Penyerahan
Pertama PHO.
- Perbaikan Hasil
Pekerjaan
Monitoring Volume
Monitoring Mutu Pengendalian Waktu
Tidak Tidak Pekerjaan Tida
k
Evaluasi : Evaluasi :
- Bahan Evaluasi : - Harian
- Pelaksanaan Pekerjaan - Volume Pekerjaan - Mingguan
- Hasil Pekerjaan - Bulanan
Ya Ya Ya
Hasil Pekerjaan
- Tepat Waktu
- Tepat Biaya
- Tepat Mutu
Serah Terima
Masa Pemeliharaan
Sementara (PHO)
Perbaikan Pekerjaan
Serah Terima
Akhir (FHO)
Pre Construction
Pengawasan Konsultan - Bar Chart & Kurva "S" Rencana
Meeting - Rencana Mobilisasi Personil
- Rencana Mobilisasi Alat
- Rencana Pengadaan Material
Usulan Rencana Kerja - Penyiapan Software Project Control
Kontraktor - Input Data
Tidak
Ya
- Usulan Rencana Kerja - Target Prestasi Minggu Ke I sesuai Rencana Kerja Kontraktor
Rapat Mingguan Ke I Kontraktor Minggu Ke I
- Rencana Kerja dan Lokasi Pekerjaan Hari Ke 1
- Usulan Rencana Kerja
Rencana Kerja Hari Ke 1
Kontraktor Hari Ke 1
Tidak
- Penyempurnaan Rencana Kerja Kontraktor Minggu Ke I
Evaluasi dan Persetujuan
- Persetujuan Rencana Kerja Minggu Ke I dan Hari Ke 1
Konsultan
- Rencana Penempatan Tenaga Pengawas Konsultan Hari Ke
1
Ya
Pengawasan Harian - Pembuatan Laporan Harian Ke 1
Konsultan * Masalah Lapangan
Hari Ke 1 * Prestasi Kerja Kontraktor
- Rekomendasi Konsultan
Rencana Kerja Hari Ke 2 Usulan Rencana Kerja - Rencana Kerja dan Pekerjaan Hari Ke 2
Kontraktor Hari Ke 2
Tidak
AKTIVITAS SELAMA KONSTRUKSI
dst
* Hari = Hari Kerja
Pekerjaan gorong-gorong.
Pekerjaan ini mencakup pekerjaan perbaikan, perpanjangan, penggantian atau
pembuatan baru dari gorong-gorong pipa beton bertulang atau pipa besi
gelombang, yang meliputi :
a. Pekerjaan persiapan
Pekerjaan persiapan disini adalah pekerjaan penggalian dan persiapan
2. Pekerjaan Tanah
Pekerjaan galian tanah
Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, penaganan, dan pembuangan dari
tanah atau material lain dari badan jalan disekitarnya. Galian dibagi menjadi dua
macam :
a. Galian biasa
b. Galian padas
Galian biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak diklasifikasikan sebagi
gailan padas, sedangkan galian padas harus mencakup galian dari batu dengan
volume 1 m3 atau lebih atau galian yang harus menggunakan alat bertekanan
udara, pemboran atau peledakan. adapun prosedur dari penggalian sebagai
berikut.
Pekerjaan urugan
Pekerjaan uragan disini ialah pekerjaan pengambilan, pengankutan,
penghamparan dan pemadatan tanah dasar serta urugan kembali galian. Dalam
pekerjan pengurugan tidak boleh dilakukan pada waktu hujan dan pemadatan
urugan tidak boleh dilakukan setelah hujan atau lainnya bila kadar air material
diluar rentang yang ditentukan. Urugan secara garis besar terbagi dua yaitu :
urugan biasa
urugan pilihan
Pemasangan dan pemadatan urugan dimulai dari :
a. Penyiapan tempat kerja
Sebelum pemasangan urugan yang harus dilakukan terlebih dahulu
adalah penyiapan tempat kerja dimana semua bahan yang tidak
memenuhi persyaratan harus dibuang dari lokasi pekerjaan.
b. Pemasangan urugan
Urugan harus dibawah kepermukaan yang telah disiapkan dan
disebar merata dalam lapis yang bila dipadatkan akan memenuhi
toleransi tabal lapisan nantinya.
Sebaiknya urugan tanah diangkut langsung dari lokasi sumber
material kelokasi yang telah dipersiapkan dan penimbunan stok
urugan sebaiknya dihindari.
Untuk penempatan urugan diatas atau terhadap selimut pasir atau
bahan drinase porous harus diperhatikan agar tidak terjadi
pencampuran dari dua material tersebut.
c. Pemadatan urugan
Langsung setelah pemasangan dan penghamparan urugan
masing-masing lapis harus dipadatkan benar-benar dengan
menggunakan alat pemadat yang memadai.
Pemadatan dilakukan hanya bila kadar air dari material berada
dalam rentang 3% sampai lebih dari 1% dari kadar air optimun.
Urugan padas ditutup dengan satu atau lebih lapisan setebal 20
cm yang sanggup menutupi rongga pada bagian padas atau
urugan.
Timbunan harus dipadatkan mulai pada tepi luar dan berlanjut
kearah sumbu jalan sedemikan sehingga masing-masing bagian
menerima usaha pemadatan yang sama.
Persiapan pondasi
Pondasi pada struktur pasangan batu harus disiapkan karena
merupakan pendukung dari pasangan batu tersebut. Dasar pondasi
harus mendatar atau bertangga yang juga horisontal.
Pemasangan batu
Sebelum memasang batu seharusnya landasan dari adukan segar yg
paling sedikit 3 cm tebalnya dipasang pd pondasi sebelum
penempatan masing-masing batu pada lapisan pertama.
Batu harus dihampar dengan muka yang terpanjang mendatar dari muka yang
tampak harus dipasang sejajar dengan muka dari tembok dari batu yang
terpasang. Biasanya pasangan batu dilengkapi dengan sulingan atau penyaring
untuk mengalirkan air, dan permukaan horisontal dari seluruh pasangan dibuat
rapi dengan adukan setebal 2 cm.
Beberapa jenis dari item pekerjaan yang disebutkan diatas disajikan dalam bentuk
bagan alir pada lampiran
lokasi pengecoran dengan memutar drum sebanyak 50 – 70 putaran atau selama lebih
kurang 5 menit pada kecepatan pengadukan Metode ini disebut juga sebagai dry
batch.
Konsistensi beton yang dihasilkan dan dihantar ke lokasi pengecoran tergantung juga
pada kondisi truck mixer yang digunakan.Keausan bilah pengaduk harus diperiksa
secara berkala untuk memastikan bahwa keausan bilah tersebut dalam batas yang
masih bisa diterima sesuai petunjuk fabrik pembuat truk.Kerak-kerak sisa beton yang
terbentuk di dalam mixer dapat mempengaruhi efisiensi pengadukan.Cara cepat untuk
memeriksa keberadaan sisa-sisa beton adalah dengan menimbang truk secara
berkala.Pemeriksaan dan pembersihan secara berkala perlu dilakukan.
Untuk mendapatkan ketelitian penakaran bahan semua peralatan pengukuran di plant
harus diperiksa dan dikalibrasi sebelum digunakan. Toleransi penakaran harus
memenuhi persyaratan (misalnya AASHTO M157)
Urutan penakaran bahan dapat mempengaruhi keseragaman campuran yang
dihasilkan.Pada dry batch, bahan pertama yang dimasukkan kedalam drum pengaduk
adalah sebagaian air dan sebagian agregat kasar.Setelah air ditutup untuk sementara,
pemasukan agregat dilanjutkan bersamaan dengan dan sehingga seluruh bahan
spiral akan “menarik” campuran ke atas melalui sumbu putaran ke arah tempat
pengeluaran beton. Proses ini menyebabkan beton yang dihasilkan tidak sehomogin
beton hasil CMP.
Selain itu, pada pengadukan dengan truck mixer sering ditemui adanya gumpalan
berbetuk bola-bola semen berdiameter 60 hingga 75 mm atau lebih yang tidak
tercampur merata (Gambar 2). Pada umumnya penggumpalan terjadi apabila bahan-
bahan beton dimasukkan secara bersamaan dan jumlah putaran yang rendah. Untuk
mengatasi hal ini, disarankan untuk selalu memulai pengisian drum dengan
memasukkan air (sebagian) terlebih dahulu sebelum bahan-bahan lain dan mulai
dengan agregat kasar sebelum memasukkan agregat halus.
Bahan tambah
Untuk tujuan-tujuan tertentu mungkin diperlukan bahan tambah (admixtures).Dosis
penggunaan bahan tambah berbentuk cairan lazim dinyatakan dalam mililiter per
kilogram semen. Jenis dan kegunaan beberapa bahan tambah ditunjukkan pada
Tabel berikut:
Pengaturan air
Jumlah maksimum air dalam beton ditetapkan berdasarkan nisbah berat air dan
semen campuran beton (water cement ratio) ditetapkan dalam perencanaan campuran
beton semen. Jumlah maksimum tersebut merangkumi pula jumlah air yang terdapat
pada permukaan agregat melebihi atau diluar kandungan air pada keadaan kering
jenuh permukaan (saturated surface dry condition, SSD).
Keadaan agregat di lapangan, dalam hal kadar air, mungkin berbeda jauh dengan
keadaan di laboratorium dimana perencanaan campuran dilakukan. Penyesuaian
jumlah air campuran beton perlu dilakukan dengan memperhitungkan jumlah “air
bebas” atau kadar air agregat di lapangan di atas keadaan SSD. Nisbah air semen
sangat mempengaruhi karakteristik beton.Oleh sebab itu, pengendalian air dalam
pembuatan beton adalah penting.Ilustrasi berikut menunjukkan
pengaruh air bebas dalam pasir dan bagaimana penyesuaian jumlah air dilakukan
Contoh:
Disain campuran di laboratorium menghasilkan komposisi campuran sebagai berikut:
Contoh di atas menunjukkan bahwa jika tidak diadakan penyesuaian, adanya air
bebas tersebut akan: (i) meningkatkan W/C ratio menjadi 0.51; (ii) mengurangi fraksi
pasir dan; (iii) meningkatkan nilai slump beton. Pengaruh dari kelebihan air adalah
penurunan kekuatan, peningkatan permeabilitas dan penurunan keawetan beton.
Perhitungan penyesuaian dapat dilakukan secara manual dan memberikan hasil
seperti ditunjukkan dalam Tabel 3.
Kebanyakan unit penakar beton (batching plant) modern dilengkapi dengan sensor
pengindra kelembaban otomatis yang dihubungkan ke sistem pengendalian operasi
yang dikendalikan komputer. Informasi yang diperoleh dari sensor tersebut akan
diteruskan ke komputer yang secara otomatis akan menyesuaikan penakaran bahan
secara berterusan. Apabila penakar beton yang digunakan tidak mempunyai fasilitas
tersebut maka pemeriksaan kelembaban agregat harus dilakukan secara berkala dan
diikuti dengan penyesuian takaran bilamana perlu.
Selain dari variasi kadar air agregat di lapangan, sumber lain yang dapat
menyebabkan variasi jumlah air dalam pencampuran beton adalah air yang tersisa di
hopper atau chute atau drumpengaduk truk pengangkut setelah pembersihan truk dari
sisa-sisa beton segar sebelumnya.
4.4 Pelaksanaan
Pada dasarnya tidak ada perbedaan cara pelaksanaan perkerasan beton
semen konvensional dengan pelapisan beton di atas perkerasan aspal.
Perbedaan lebih nyata adalah dalam hal pengaturan dizona pelaksanaan
atau work zone management. Pekerjaan pelapisan (overlay)
dilaksanakan pada jalan yang telah wujud dengan lalu-lintasnya yang
telah mapan. Setiap aktivitas penanganan yang jalan yang demikian,
Pekerjaan Pendahuluan
Sebelum pelapisan atau pengecoran, permukaan jalan yang ada harus
diperbaiki seperlunya.Lazimnya, perbaikan yang dilakukan adalah
minimum karena pada akhirnya perkerasan berkenaan akan dilapis
dengan pelat beton. Tabel 6-1 menunjukkan tipikal kerja-kerja perbaikan
perkerasan aspal sebelum dilapis beton.
Gambar 6- 1
Pengecoran Permukaan Yang Telah Dikupas
Pembersihan permukaan
Sebelum pengecoran, permukaan aspal harus dibersihkan.Pembersihan
dapat dilakukan secara manual atau dengan mesin penyapu.Sisa-sia
berupa serpihan kecil dari 5 mm boleh diabaikan.
Pembetonan
Tidak ada perbedaan antara pelaksanaan pengecoran jalan baru dan
pelapisan beton diatas perkerasan aspal.Mulai dari pemasangan acuan,
pemasangan ruji dan batang pengikat hingga pengakhiran
(finishing).Namun untuk pekerjaan pelapisan, suhu permukaan aspal pada
saat pengecoran hendaklah tidak lebih dari 490 C.Bila perlu, adakan
penyiraman permukaan untuk menurunkan suhu.Tetapi pastikan bahwa
tidak ada genangan air pada permukaan aapal pada saat pengecoran
beton dimulai.
Faktor lain yang harus diperhatikan adalah kedalaman penggergajian.
Pada pembetonan perkerasan baru, penggergajian dilakukan antara
kedalaman ¼ hingga 1/3tebal pelat.Pada pekerjaan pelapisan, tebal beton
mungkin bervariasi karena adanya alur atau ketidak rataan permukaan
Gambar 6- 2
Pelapisan Beton Di Atas Permukaan Aspal Yang Beralur
Metode percepatan
Percepatan pelaksanaan perkerasan beton dapat dilakukan dengan
berbagai pendekatan atau gabungan pendekatan seperti pendekatan
manajemen konstruksi dan inovasi dalam teknologi bahan, peralatan dan
kaedah pelaksanaan.Tabel 6.2 menunjukkan berbagai komponen proyek
yang dapat disiasati untuk mempersingkat waktu pelaksanaan
pembetonan perkerasan.Dari berbagai komponen tersebut, teknologi
beton dengan kecepatan awal tinggi (high-early-strength concrete)
Tabel 6.2
Komponen Proyek Yang Dapat Mempersingkat Waktu Pelaksanaan
Perkerasan Beton Semen
Semen Portland
Semen tipe I, II, III atau semen yang diracik khusus dapat digunakan
untuk membuat beton dengan kekuatan awal tinggi.Lakukan pengujian
dan perencanaan campuran untuk memastikan bahwa bahan-bahan yang
digunakan adalah berkesesuaian (compatible) dan campuran yang
dihasilkan akan mencapai kekuatan awal yang ditargetkan.
Laju pencapai kekuatan beton diperoleh dari hidrasi dan dan karakteristik
pembangkitan panas dari kombinasi semen, pozolan dan bahan
tambah.Semen merupakan faktor penentu utama dalam pencapaian
kekuatan dan panas, dan sifat tersebut tergantung pada interaksi diantara
komponen pembentuk semen.Misalnya, kombinasi kandungan trikalsium
silikat (C3S) dan partikel semen yang digerus haluspada umumnya dapat
mempercepatan pencapaian kekuatan beton. Selanjutnya, trikalsium
aluminat (C3A) dapat menjadi katalis untuk meningkatkan laju hidrasi C3S
dengan cara melepaskan panas awal selama proses hidrasi. Namun
demikian, C3Atidak banyak menyumbang kepada kekuatan jangka
panjang.
beton.
Abu terbang kelas C dan F dapat digunakan pada beton dengan kekuatan
awal tinggi.Abu terbang kelas C yang mempunyai sifat semen sehingga
dapat berhidrasi sperti halnya semen.Abu terbang yang compatible
dengan semen Portland dapatmengurangi kebutuhan terhadap air,
meningkatkan kemudahkerjaan, dan meningkatkan kekuatan jangka
panjang beton.
Abu terbang kelas F pada umumnya tidak mempunyai sifat semen dan
hanya bereaksi dengan hidrasi produk kimia semen Portland. Oleh
sebab itu, abu terbang kelas F tidak menyumbang kepada kekuatan awal
beton.Walaupun demikian, beton dengan abu terbang kelas F dapat
meningkatkan kekuatan jangka panjang, mengurangi permeabilitas, dan
menahan efek merusak dari sulfat atau alkali.
Dalam menghitung nisbah air-semen, bahan pengganti semen
diperhitungkan sebagai bagain dari semen.Bahan tambah mungkin
diperlukan apabila hasil pengujian di laboratorium menunjukkan bahwa
peningkatan kekuatan tidak sesuai dengan target.
Sleg (ground granulated blast-furnace slag) dapat pula digunakan dalam
pembuatan perkerasan beton semen dengan kuat awal tinggi.Sleg dapat
meningkatkan kekuatan jangka panjang dan memudahkan finishing.Dosis
penggunaan sleg harus ditentukan di lab dengan memperhatikan
pengaruh suhu terhadap perkembangankekuatan beton yang diharapkan
sama dengan perkembangan kekuatan beton normal pada suhu 210 C.
Bahan tambah pengurang air
Bahan tambah pengurang air berfungsi mengurangi jumlah air yang
diperlukan untuk suatu campuran beton atau memperbaiki kebolehkerjaan
suatu campuran pada kadar air yang diberikan. Bahan tambah ini
mengingkatkan kekuatan awal beton dengan cara menurunkan nisbah air-
semen tanpa mengurangi kebolehkerjaan. Bahan tambah pengurang air
memencarkan butir-butir semen sehingga mengurangi penggumpalan
semen.Dengan demikian hidarasi semen berlangsung lebih efektif dan
efisien sehingga meningkatkan kekuatan beton pada berbagai tingkat
umur.Untuk beton perkerasan dengan kuat awal tinggi, bahan tambah ini
dapat digunakan untuk berbagai jenis semen khususnya semen tipe – 1.
Tabel 6.5 menyenaraikan lima jenis bahan tambah pengurang air sesuai
ASTM C-494. Bahan tambah tipe A, E dan F dapat digunakan untuk
perkerasan yang akan dibuka cepat. Bahan tambah yang juga
dikelompokkan sebagai superplasticizer diatur didalamASTM C-
1017.Cukup banyak bahan yang memenuhi ASTM C-944 dan sekaligus
juga C-1017.Kebanyakan bahan tambah tersebut sesuai untuk digunakan
denganb erbagai tipe semen.Namun demikian, ujian lab tetap diperlukan
untuk memastikan bahwa bahan tambah terebut dapat membantu
mencapai sifat-sifat beton yang diinganikan.Pemberian bahan tambah
dalam dosis yang berlebihan dapat meneybabkan pelambatan setting.
Bahan tambah pengurang air tipe A (ASTM C494) lazim digunakan dalam
perkerasanbeton semen dengan kuat awal tinggi. Beton yang dihasilkan
memerlukan air dalam jumlah yang lebih rendah 5 % hingga 10 %
dibanding dengan campuran beton yang sama tetapi tanpa bahan tambah
pengurang air. Dalam kasus tingginya suhu campuran beton
menyebabkan set awal yang mengganggu pengecoran dan finishing
beton, untuk mengatasinya, dapat digunakan bahan tambah pengurang
air tipe D.
Agregat
Pada dasarnya, semua jenis agregat yang memenuhi persyaratan seperti
dinyatakan didalam spsifikasi dapat digunakan untuk membuat beton
semen yang dibuka cepat.Kinerja pelaksanaan dan pencapaian mutau
perkerasan beton semen dapat dioptimalkan dengan menggunakan
agregat dengan gradasi dan bbentuk partikel yang sesuai.
Gradasi agregat terkait rapat dengan kekuatan, kemudahkerjaan dan
keawetan beton. Pada campuran beton begradasi baik, agregat
berukuran sedang (intermediate size) akan mengisi rongga (yang pada
campuran bergradasi senjang) diisi oleh pasta semen yang kurang rapat.
Dengan demikian, kepadatan beton menjadi lebih optimum. Peningkatan
kepadatan beton tersebut akan:
meningkatkan keawetan karena mengurangi peresapan air;
meningkatkan kemudahkerjaan dan mobilitas beton segar
karena dibawah getaran pemadatan dan aktifitas finishing,
butir-butir agregat kasar tidak saling mengikat satu dengan
lainnya;
Agregat bergradasi baik juga akan mempengaruhi kemudahkerjaan dan
kemudahan pengecoran, pemadatan dan finishing.Slump tidak selalu
menjadi patokan pada beton dengan gradasi baik.Tidak jarang beton
dengan agregat bergradasi baik dengan nilai slump rendah lebih mudah
dikerjakan daripada beton bergradasi senjang dengan slump yang lebih
tinggi. Agregat dengan gradasi baik dapat mengubah nilai slump sebesar
90 mm terhadap campuran yang sama dengan gradasi senjang. Ini
karena air yang diperlukan lebih rendah hingga 320 - 385 kg/m3 untuk
menjaga konsistensi campuran dibanding dengan campuran bergradasi
senjang.
Bentuk dan tekstur butir agregat mempengaruhi sifat-sifat beton.Pada
nisbah air semen yang sama, agregat dengan bentuk tajam dan kasar
menghasilkan campuran dengan kemudahkerjaan yang lebih rendah
Pelaksanaan
Pelaksanaan pembetonan perkerasan jalan yang dibuka cepat tidak
memerlukan peralatan khusus.Pemebetonan dapat dilaksanakan dengan
menggunakan acuan tetap maupun acuan bergerak dengan segala
kelengkapannya.Namun demikian, karena waktu yang tersedia untuk
pelaksanaan lebih pendek dari pada waktu pelaksanaan jalan beton biasa,
semua aspek pelaksanaan pembetonan harus direncanakan dari awal
dengan sebaik mungkin.Tim pelaksana yang sudah terbiasa dengan
pelaksanaan jalan beton konvensional mungkin memerlukan waktu untuk
menyesuaikan diri dengan bahan beton dengan kekuatan awal tinggi.
Membuat satu pelat beton percobaan di lokasi tertentu sebelum
pelaksanaan yang sebenarnya dapat membantu tim pelaksana untuk
menyesuaikan diri dengan sifat-sifat beton yang akan digunakan.
Mengingat pendeknya waktu yang tersedia untuk pelaksanaan dengan
percepatan ini, faktor jarak plan pembuat beton dan kelancaran
penghantaran ke lapangan harus dipertimbangkan sebaik mungkin.Dalam
pelaksanaannya, perlu dijaga agar percepatan pelaksanaan tidak
mempengaruhi mutu produk akhir baik dalam hal kekuatan dan keawetan
struktur maupun mutu fungsional sebagai perkerasan jalan.
Perawatan
Seperti halnya dengan perkerasan beton semen konvensional, beton
untuk jalan dengan kekuatan awal tinggi harus dirawat dengan
baik.Khasnya pada beton dengan kekuatan awal tinggi, perawatan
diperlukan untuk menjaga kelembaban dan panas yang diperlukan untuk
hidrasi untuk mencapai kekuatan awal yang dipercepat.Perhatian dan
perlindungan perawatan khusus diperlukan pada kondisi suhu tinggi,
kelembaban udara rendah, kecepatan angina tinggi, dan kombinasi dari
berbagai kondisi tersebut.
Suhu udara, angin, kelembaban relatif, dan cahaya matahari
mempengaruhi hidrasi beton dan penyusutan.Faktor-faktor tersebut dapat
memanaskan atau mendinginkan beton atau menguapkan kelembaban
Kompon perawatan
Bahan-bahan yang memenuhi persyaratan ASTM C 309 dapat digunakan
untuk merawat beton muda.Misalnya, cairan kompon pigmen putih (Tipe 2
kelas A) dapat disemprotkan pada permukaan beton dan tepi-tepi pelat
beton yang terbuka. Bahan ini akan membentuk selaput yang akan
membatasi penguapan air. Warna putih dari bahan ini akan memantulkan
radiasi matahari sehingga dapat mencegah pemanasan permukaan yang
berlebihan pada permukaan beton. Dengan jumlah pemakaian yang
sesuai, cairan kompon perawatan kelas A dapat digunakan pada
pembetonan perkerasan jalan pada kondisi normal.
Untuk pekerjaan pembetonan perkerasan jalan di kawasan perbukitan dan
kawasan yang gersang, perlu digunakan bahan perawatan berbasis resin
Tipe 2 Kelas B (ASTM C 329) dalam dosis yang lebih tinggi.Iklim yang
keras dan kelembaban udara yang rendah dapat menyebabkan retak
pada beton akibat penyusutan plastik, dan selang waktu untuk
penggergajian sambungan yang lebih pendek.
Pada pembetonan perkerasan secara konvensional, dosis penggunaan
bahan perawatan adalah sekitar 1 liter per 5.0 m2.Pada pembetonan
perkerasan yang dipercepat dosis penggunaan bahan perawatan
ditingkatkan hingga 1 liter per 3.75 m2.Pertimbangannya adalah karena
pada hidrasi awal beton dengan kekuatan awal tinggi menggunakan air
semen lebih cepat sehingga lebih berpotensi untuk menyebabkan susut
plastik pada permukaan. Dosis aplikasi yang lebih besar juga perlu
diberikan pada permukaan dengan tekstur makro permukaan yang lebih
dalam daripada 3 mm. Pada pelapisan beton yang kurang dari 150 mm
(biasanya pada pelapisan dengan ikatan atau bonded overlay) dosis
aplikasi bahan perawatan yang dianjurkan adalah 2 l perr 2.5 m2.
Pertimbangannya adalah karena pada pelat yang lebih tipis, perbandingan
antara luas permukaan dengan volume beton adalah lebih besar sehingga
penguapan yang terjadi akan menjdai lebih besar pula.
Masa yang paling kritikal untuk menghasilkan perawatan yang baik adalah
beberapa jam setelah pengecoran. Oleh sebab itu, kompon perawatan
harus diaplikasikan sesegera mungkin setelah penyelesaian
akhir.Pedoman pelaksanaan perkerasan jalan beton semen menyebutkan
bahwa bidang-bidang tepi perkerasan harus segera dilapisi paling lambat
60 menit setelah acuan dibongkar.Untuk meratakan pelapisan dan
menutup kekurangan peliputan akibat angin dan tekstur makro
Pembuatan Sambungan
Kecepatan setting, pencapaian kekuatan awal yang tinggi dan percepatan
pembukaan perkerasan untuk lalu lintas menyebabkan terbatasnya
rentang waktu untuk penggergajian sambungan.Penggergajian
sambungan harus dilakukan sesegera mungkin, lebih awal dari pada yang
biasanya dilakukan pada perkerasan beton semen konvensional.Agar
supaya perkerasan dapat dibuka untuk umum lebih dini, pemasangan
penutup sambungan yang lebih awal danpemilihan bahan penutup
sambungan yang sesuaiperlu dilakukan.
Penggergajian
Waktu untuk penggergajian(sawing window) adalah periode waktu yang
pendek tidak lama setelah pengecoran pada saat mana penggergajian
dapat dilaksanakan sebelum terjadi retak.Waktu untuk penggergajian
bermula pada waktu beton mencapai kekerasan yang cukup untuk dapat
digergaji tanpa mengalami gerusan yang berlebihan.Waktu tersebut
berakhir pada saat berlakunya penyusutan yang cukup berarti sehingga
berpotensi menyebabkan terjadinya retak liar.Dalam hal pembetonan
dengan kekuatan awal tinggi, penggergajian dapat dilakukan lebih awal
sebelum suhu beton mulai berkurang dan beton mulai menyusut.
Rentang waktu untuk penggergajian pelat dipengaruhi oleh suhu internal
beton dan kelembaban.Suhu beton berkaitan langsung dengan kekuatan
beton, yang menentukan waktu yang sesuai untuk memulai
penggergajian. Pada cuaca panas, beton yang dicor pada awal pagi akan
mencapai suhu maksimum yang lebih tinggi dibandingkan dengan beton
yang dicor pada siang atau soer hari, karena beton yang dicor pagi hari
Contoh perhitungan
Berikut adalah contoh perhitungan untuk mendapatkan kriteria
pembukaan perkerasan beton semen yang dibuka cepat.
Perkerasan beton semen untuk jalan dalam kota direncanakan
dengan data sebagai berikut:
Lalu lintas rencana: 3.000.000 ESAL (satu arah pada lajur
rencana);
Umur rencana: 20 tahun;
Jenis perkerasan: Perkerasan beton semen tanpa tulangan
dengan sambungan, dengan ruji, dan curb and gutter;
Tebal pelat beton: 200 mm;
Modulus reaksi tanah dasar: 27.2 MPa/m;
Kekuatan lentur beton rencana: 4.8 MPa;
Pengujian di lab menunjukkan bahwa kuat lentur 4.8 MPa dapat
dicapai dalam 24 jam;
Diperkirakan pada pelaksanaan di lapangan luat lentur tersebut
baru dicapai setelah 8 jam.
Dari tabel 6.7 didapat bahwa kekuatan lentur yang harus dicapai untuk
pembukaan lalu lintas umum adalah 2.3 MPa.
Untuk menghasilkan suatu keluaran (out put) yang berdaya guna sehingga dapat
dipergunakan dengan layak maka dibutuhkan suatu standar mutu sesuai dengan
dokumen kontrak. Dan dalam melaksanakan kegiatan pengendalian dan
pengawasan teknis, Konsultan Supervisi akan membuat dan menyampaikan produk
kerja hasil-hasil kegiatan berupa dokumen-dokumen, antara lain :
a. Laporan Mingguan :
Laporan Mingguan memuat :
(a). Kemajuan pekerjaan terhadap pelaksanaan kegiatan di
lapangan;
(b). Keadaan cuaca dan permasalahan yang dihadapi Kontraktor
dalam melaksanakan kegiatan di lapangan;
(c). Keadaan cuaca dan permasalahan yang dihadapi Kontraktor
dalam melaksanakan kegiatan di lapangan;
(d). Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan dilokasi pekerjaan;
(e). Saran dan pendapat dalam penyelesaian/pekerjaan di
lapangan.
b. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan memuat :
c. Laporan Antara
Laporan Review Design (bila ada) memuat :
(a). Permohonan Review Design dari Penyedia Jasa kepada
Pejabat Pembuat Komitmen.
(b). Hasil Investigasi dan Justifikasi Teknis dari Konsultan Supervisi
mengenai Review Design di lapangan;
(c). Berita Acara Perubahan Volume Pekerjaan (CCO) di lapangan
yang diketahui dan disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
d. Laporan Antara
Laporan Review Design (bila ada) memuat :
(a). Permohonan Review Design dari Penyedia Jasa kepada
Pejabat Pembuat Komitmen.
(b). Hasil Investigasi dan Justifikasi Teknis dari Konsultan Supervisi
mengenai Review Design di lapangan;
(c). Berita Acara Perubahan Volume Pekerjaan (CCO) di lapangan
yang diketahui dan disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
e. Laporan Akhir
Laporan Akhir memuat :
(a). Laporan mengenai informasi secara ringkas dan jelas mengenai
metode pelaksanaan konstruksi, realisasi biaya kegiatan, Back
up Quality dan Back up Quantity dan perubahan – perubahan
kontrak yang terjadi.
(b). Laporan mengenai hasil pengujian mutu pekerjaan,
pelaksanaan pengawasan konstruksi yang telah dilaksanakan.
(c). Laporan berupa Berita Acara Perubahan Volume Pekerjaan
(CCO), Berita Acara PHO, Foto Akhir Pelaksanaan dan instruksi-
instruksi yang pernah disampaikan kepada kontraktor
Nama proyek :
No. Proyek :
Lokasi :
Tahun Anggaran :
Pemberi Tugas :
Jadwal Pelaksanaan :
Perpanjangan Waktu :
Nilai Kontrak :
3 Permohonan pengkajian ulang terhadap desain (Review Design) Ada Tidak Ada
4 Rapat pengkajian ulang terhadap desain (Review Design) Ada Tidak Ada
Nama proyek :
No. Proyek :
Lokasi :
Tahun Anggaran :
Pemberi Tugas :
Jadwal Pelaksanaan :
Perpanjangan Waktu :
Nilai Kontrak :
10 Pembaharuan data (Up - date data) mingguan diarsipkan (File) Ada Tidak Ada
Mata Volume
Uraian Pekerjaan Unit Keterangan
Pembayaran
Mata Volume
Uraian Pekerjaan Unit Keterangan
Pembayaran
Nama proyek :
No. Proyek :
Lokasi :
Tahun Anggaran :
Pemberi Tugas :
Jadwal Pelaksanaan :
Perpanjangan W aktu :
Nilai Kontrak :
13 Tanggal persetujuan
Dasar Pemeriksaan
Lokasi Quarry Jarak dari Klausul Spesifikasi Keterangan
Volume (m3) Transportasi
Pemukiman (km)
Rujukan Pemeriksaan
Jenis Material Jenis Pemeriksaan Keterangan
ASTM AASHTO Spesifikasi
Nama proyek :
No. Proyek :
Lokasi :
Tahun Anggaran :
Pemberi Tugas :
Jadwal Pelaksanaan :
Perpanjangan Waktu :
Nilai Kontrak :
3 Evaluasi mengenai :
Nama proyek :
No. Proyek :
Lokasi :
Tahun Anggaran :
Pemberi Tugas :
Jadwal Pelaksanaan :
Perpanjangan W aktu :
Nilai Kontrak :
Tanggal
No. Judul Gambar No. Gambar Revisi Ke Catatan Revisi
Masuk Keluar
Persetujuan
(Approval) : Tanggal :
Nama proyek :
No. Proyek :
Lokasi :
Tahun Anggaran :
Pemberi Tugas :
Jadwal Pelaksanaan :
Perpanjangan Waktu :
Nilai Kontrak :
7 Material dan jenis bahan yang dipakai dicantumkan Ada Tidak Ada
E.3.1 UMUM
Untuk menjalin koordinasi yang baik antara unit-unit kerja maupun antara Konsultan
dengan Pemberi tugas serta menjamin fungsi kontrol / pengawasan dalam
pelaksanaan pekerjaan, maka perlu disusun suatu Bagan Organisasi yang
menggambarkan hubungan kerja / koordinasi antara unit-unit kerja maupun antara
Konsultan dengan Pemberi Tugas / Direksi Pekerjaan.
Didalam Rencana Kerja dipertegas tugas masing-masing tenaga ahli sesuai “JADWAL
PELAKSANAAN PEKERJAAN” dan tempat tugas serta pengaturan logistik
disesuaikan dengan “JADWAL PENUGASAN PERSONIL”.
E.4 PERSONIL
A. SITE ENGINEER
Site Engineer adalah Pemimpin Tim Konsultan atau Wakil Direksi Pekerjaan
yang bertanggung jawab langsung pada Pelaksanan Kegiatan dimana timnya
ditugaskan untuk melaksanakan Jasa.
Site Engineer adalah Sarjana (S1) Teknik Arsitek, dari suatu perguruan tinggi
negeri, perguruan tinggi swasta yang telah disamakan, telah lulus ujian yang
diselenggarakan oleh negara. Site Engineer harus memiliki SKA Arsitek-
Muda/SKA Manajemen Proyek- Muda dan telah memiliki pengalaman pekerjaan
min. 7 Tahun pada pekerjaan Bidang Pengawasan.
Tugas-tugas Site Engineer akan meliputi, namun tidak terbatas pada hal – hal
yang tersebut di bawah ini :
(a). Mengawasi dan meneliti ketepatan dari semua pengukuran /
rekayasa lapangan yang dilakukan Kontraktor sehingga dapat
memudahkan Pejabat Pembuat Komitmen mengambil keputusan-
keputusan yang diperlukan, termasuk untuk pekerjaan
pengembalian kondisi dan pekerjaan minor mendahului pekerjaan
utama serta rekayasa terperinci lainnya.
(b). Melakukan pengawasan secara teratur dan memeriksa pekerjaan
pada semua lokasi di lapangan dimana pekerjaan konstrusi sedang
dilaksanakan serta memberi penjelasan tertulis kepada Kontraktor
mengenai apa yang sebenarnya dituntut dalam pekerjaan tersebut,
bila dalam kontrak hanya dinyatakan secara umum.
(c). Mengupayakan bahwa Kontraktor memahami Dokumen Kontrak
secara benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
spesifikasi serta gambar-gambar, dan Kontraktor menerapkan
teknik pelaksanaan konstruksi yang tepat / cocok dengan keadaan
lapangan untuk berbagai macam kegiatan pekerjaan.
(d). Membuat rekomendasi kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
untuk menerima atau menolak pekerjaan dan material.
(e). Mencatat kemajuan setiap hari yang dicapai Kontraktor pada
lembar kemajuan pekerjaan (progress schedule) yang telah
disetujui.
B. MATERIAL TECHNICIAN
Material Technician adalah Sarjana (S1) Teknik Sipil atau Sarjana Muda (D3)
Teknik Sipil, dari suatu perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta yang
telah disamakan, harus telah lulus ujian yang diselenggarakan oleh negara.
Material Technician memiliki SKA Ahli Teknik Bangunan Gedung-Muda dan
memiliki pengalaman min. 2 Tahun untuk Sarjana (S1) Teknik Sipil atau
pengalaman min. 3 Tahun untuk Sarjana Muda (D3) Teknik Sipil memiliki
pengalaman pekerjaan Bidang Pengawasan.
Professional Staf
Memiliki SKA
Arsitek-Muda/SKA
Manajemen Proyek-
Muda (Strata 1
1 Site Engineer S1 Teknik Sipil Teknik Arsitek 7 Tahun 3.00
Pengalaman min.7
Tahun untuk
Pekerjaan Bidang
Pengawasan)
SUB TOTAL A 1
Tenaga Pendukung
Penilaian pekerjaan adalah berdasarkan ketepatan waktu penyelesaian , ketepatan mutu hasil
pekerjaan serta ketepatan biaya pelaksanaan dimana tentunya harus ditunjang oleh sumber
daya manusia (SDM) , Profesionalisme , Usaha yang terencana dan kegiatan yang
sistematis serta ditunjang pula oleh material , dana dan waktu .
Keberhasilan Konsultan dalam pengawasan apabila telah memiliki prinsip – prinsip dasar
sebagai berikut :
o Kapan saja ada tanda-tanda bahwa akan terlihat pekerjaan yang kurang
memuaskan, maka Konsultan segera memberitahukan hal tersebut kepada
kontraktor agar diberikan perhatian sedini mungkin, sehingga pemborosan
bahan, waktu dan tenaga dapat dihindari
o Instruksi hanya akan disampaikan kepada wakil sah dari kontraktor, biasanya
superintendent atau mandor, memberikan instruksi secara lisan tidak
dilakukan terkecuali dalam keadaan terpaksa, karena instruksi lisan tidak
meninggalkan bekas. Salinan dari pada instruksi tertulis yang diberikan
kepada kontraktor dengan segera disampaikan kepada Pelaksana Satker
untuk diketahui.
o Instruksi diikuti secara ketat untuk menjamin bahwa instruksi itu benar-
benar dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Prinsip – prinsip dasar ini kemudian ditunjang oleh kemampuan Personality sebagai berikut :
Selanjutnya kunci sukses pekerjaan juga sangat ditentukan pula oleh berfungsinya struktur
organisasi baik dari Konsultan , Kontraktor dan Satker, dimana tercipta/terjalin suatu siklus
koordinasi yang sehat dan dinamis .
KONTRAKTOR
INSPECTOR
Andi Mattulada
Yuliandi
MATERIAL TECHNICIAN
Ir. Rahman Lado
P e n d e k a t a n & M e t o d o l o g i E - 141
P e n d e k a t a n & M e t o d o l o g i E - 142
Tabel E-20 Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko Bahaya Berdasarkan Ranking Resiko
P e n d e k a t a n & M e t o d o l o g i E - 143
RISIKO AWAL RISIKO SISA
Kemu Kepar Nilai Kemu Kepar Nilai
DESKRIPSI
NO. AKTIVITAS LOKASI BAHAYA ngkin ahan KONTROL AWAL ngkin ahan
KONSEKUENSI
an an
a b c a b c
1 Survei Topografi
Pengukuran Situasi Area proyek - Serangan Binantang Cedera pada 1 3 3 a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
Buas beberapa bagian b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
- Digigit Ular cedera fatal, patah c. Engineering Control : Tidak dapat dilakukan
- Hanyut tulang, d. Administrative Control
- Terjatuh Dari Tebing pendarahan - Memastikan bahwa operator bekerja sesuai
dengan SOP
- Menyiapkan Telepon Emergency
- Memberitahukan Bahwa Ada Pekerjaan Kepada
Pemerintah Setempat
- Menyiapkan Peta Jalur Evakuasi dan Membawa Ke
Layanan Unit UGD Rumah Sakit Terdekat.
e. APD
- Helm
- Safety shoes
- P3K
2 Survei Geoteknik
Pengeboran/Sondir Area proyek - Serangan Binantang Cedera pada 1 3 3 f. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
Buas beberapa bagian g. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
- Digigit Ular cedera fatal, patah h. Engineering Control : Tidak dapat dilakukan
- Hanyut tulang, i. Administrative Control
- Terjatuh Dari Tebing pendarahan - Memastikan bahwa operator bekerja sesuai
dengan SOP
- Menyiapkan Telepon Emergency
- Memberitahukan Bahwa Ada Pekerjaan Kepada
Pemerintah Setempat
- Menyiapkan Peta Jalur Evakuasi dan Membawa Ke
Layanan Unit UGD Rumah Sakit Terdekat.
j. APD
- Helm
- Safety shoes
- P3K
P e n d e k a t a n & M e t o d o l o g i E - 144
1. Pemenuhan Perundang-undangan dan Persyaratan lainnya.
Daftar perundang – undangan dan Persyaratan K3 yang wajib dipunyai dan dipenuhi
dalam melaksanakan paket pekerjaan ini adalah :
1. Sasaran K3.
a. Tidak ada kecelakaan kerja yang berdampak korban jiwa ( Zero Fatal Accident)
b. Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80 %
c. Semua pekerja wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan resiko pekerjaannya
masing-masing
2. Program K3
3. Organisasi K3
P e n d e k a t a n & M e t o d o l o g i E - 145
G.10.3. Rencana Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3)
Konstruksi.
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja,
bahan dan proses pengolaannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-
cara melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja menyangkut segenap proses produksi dan
distribusi, baik barang maupun jasa. Salah satu aspek penting sasaran keselamatan kerja,
mengingat risiko bahayanya adalah penerapan teknologi, terutama teknologi yang lebih
maju dan mutakhir. Keselamatan kerja adalah tugas semua orang yang bekerja.
Keselamatan kerja adalah dari, oleh, dan untuk setiap tenaga kerja serta orang lainnya,
dan juga masyarakat pada umumnya. Tujuan keselamatan kerja adalah sebagaiberikut :
- Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional.
- Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.
- Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien. Dalam
hubungan kondisi-kondisi dan situasi di Indonesia, keselamatan kerja dinilai sebagai
berikut:
a. Keselamatan kerja adalah sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat dan
kematian sebagai akibat kecelakaan kerja. Keselamatan kerja yang baik adalah pintu
gerbang bagi keamanan tenaga kerja.
b. Analisa kecelakaan secara nasional berdasarkan angka-angka yang masuk atas
dasar wajib lapor kecelakaan dan data kompensasinya dewasa ini seolah-olah
relative rendah dibandingkan banyaknya jam kerja tenaga kerja.
c. Potensi-potensi bahaya yang mengancam keselamatan pada berbagai sektor
kegiatan ekonomi jelas dapat diobservasikan, misalnya sektor industri disertai
bahaya-bahaya potensial seperti keracunan-keracunan bahan kimia, kecelakaan-
kecelakaan oleh karena mesin, kebakaran, ledakan-ledakan, dan lain-lain.
d. Menurut observasi, angka frekuensi untuk kecelakaan-kecelakaan ringan yang tidak
menyebabkan hilangnya hari kerja tetapi hanya jam kerja masih terlalu tinggi.
e. Analisa kecelakaan memperlihatkan bahwa untuk setiap kecelakaan ada
factor penyebabnya. Sebab-sebab tersebut bersumber kepada alat-alat mekanik dan
lingkungan serta kepada manusianya sendiri. Sebanyak 85 % dari sebab-sebab
kecelakaan adalah factor manusia.
P e n d e k a t a n & M e t o d o l o g i E - 146
4. Tangan : SarungTangan (Safety Gloves)
5. Kulit : Cream pelindung
6. Kaki : Sepatu Pelindung (Safety Shoes)
7. Pernapasan : Masker, Pengatur Pernapasan (respirator)
8. Telinga : PenutupTelinga (Ear Plug)
P e n d e k a t a n & M e t o d o l o g i E - 147
Gambar G-10 Bagan Alir K3
Rujukan
Dokukmen
Kontrak
Peralatan
Pelaksanaan Keselamatan
Proyek (mutu, Kerja
Waktu, biaya)
Aspek Hak
Tenaga
Keselamatan
Kerja
Kerja
dipenuhi
Perlu Perwujudan
Perlindungan
Tenaga Kerja
Keselamatan
Kerja
Tidak
Pelaksanaan
Pekerjaan
Untuk menghindarkan dan memperkecil
kemungkinan terjadinya :
Ya - Kec elakaan kerja (kejatuhan peralatan kerja dari
tempat yang
tinggi, jatuh karena terpeleset dari tempat yang tinggi,
dan lain
Prospek pencapaian
sasaran proyek
potensial dapat
dipenuhi (mutu, waktu, biaya) Peralatan Keselamatan / Kesehatan Kerja :
- Tergantung jenis pekerjaan yang dilakukan
- Perlu perlengkapan pakaian kerja mis. : Topi
keras, Kacamata Hitam
(Tukang Las), Sabuk Pengaman (Jika bekerja
ditempat yang tinggi)
baju keras, sarung tangan, sepatu pengaman dan lain-
P e n d e k a t a n & M e t o d o l o g i E - 148
PEKERJAAN
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN disusun dan disesuaikan dengan 3 (tiga) bagian utama/tahapan
kegiatan yang tidak dapat dipisahkan, yaitu Tahapan Persiapan Konstruksi, Tahapan Pengawasan serta
Tahapan Pelaporan dalam kurun waktu penyelesaian pekerjaan secara keseluruhan (telah ditentukan
dalam KAK)
Tahapan Persiapan Konstruksi, adalah merupakan tahapan dimana seluruh legal aspek dan administrasi
harus dipenuhi yang meliputi persiapan administrasi, pekerjaan review desain (bila perlu) serta pre
construction meeting . Persiapan, pengadaan serta legalisasi administrasi tersebut menjadi dasar untuk
pelaksanaan kegiatan berikutnya
Tahapan Pelaksanaan Pengawasan, adalah merupakan tahapan dimana Kegiatan konstruksi mulai
dilaksanakan hingga mencapai tahap penyelesaian. Dalam tahapan ini berlangsung kegiatan – kegiatan
pengawasan yang sesungguhnya, dimulai dengan Persiapan teknis, kegiatan mobilisasi, pengawasan dan
pengendalian harian, koordinasi serta penyerahan pekerjaan
Tahapan Pelaporan, tahapan ini sebenarnya tidak terlepas dari ke dua tahapan sebelumnya dimana pada
tahapan pelaporan ini dilakukan pencatatan pada setiap kegiatan dalam rangka pembuatan dokumen
pelaksanaan sebagai bahan monitoring atau sebagai arsip proyek serta memiliki nilai (Legal Aspect)
Berdasarkan metodologi dan rencana kerja yang telah diuraikan pada Bab terdahulu, Konsultan telah
menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan yang dapat dilihat pada Gambar berikut :
BULAN KE
NO KEGIATAN I II III Keterangan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4
TAHAP AKTIVITAS PRA KONSTRUKSI
4 Pemeriksaan Site
3 Pengujian Material
8 Pengendalian Proyek
9 Rapat Koordinasi
10 Sistem Pencatatan
11 Sistem Pelaporan
KONSTRUKSI
TENAGA AHLI
MM=
(PERSONIL INTI)
TENAGA
JUMLAH
AHLI LINGKUP POSISI DI
NAMA PERSONIL PERUSAHAAN URAIAN PEKERJAAN ORANG -
LOKAL / KEAHLIAN USULKAN
BULAN
ASING
Mengawasi dan meneliti ketepatan
Memiliki SKA dari semua pengukuran / rekayasa
Arsitek- lapangan yang dilakukan Kontraktor
Muda/SKA sehingga dapat memudahkan
Manajemen Pelaksana Kegiatan mengambil
PT.Nafa Airfindo keputusan-keputusan yang
MAPPATARI, ST Lokal Proyek- Muda Site Engineer a. 3.00
Konsultan diperlukan, termasuk untuk
(Strata 1 Teknik
pekerjaan pengembalian kondisi
Arsitek
dan pekerjaan minor mendahului
Pengalaman pekerjaan utama serta rekayasa
min.7 Tahun terperinci lainnya.
untuk
Pekerjaan
Bidang Membuat justifikasi teknis terhadap
segala perubahan yang terjadi atas
Pengawasan)
desain yang ada dengan keadaan /
b. kebutuhan lapangan yang
sebenarnya (rekayasa lapangan)
demikian halnya terhadap usulan
perpanjangan waktu pelaksanaan.
Kompos is i T im Penuga s an
G-1
sebenarnya dituntut dalam
pekerjaan tersebut, bila dalam
kontrak hanya dinyatakan secara
umum.
Kompos is i T im Penuga s an
G-2
pembayaran bulanan Kontraktor.
Membuat laporan-laporan
mengenai kemajuan fisik dan
keuangan dari Kegiatan yang ada
o. dibawah wewenangnya dan
menyerahkan kepada Pelaksana
Kegiatan serta instansi lain yang
terkait tepat pada waktunya.
Kompos is i T im Penuga s an
G-3
STAFF
PENDUKUNG MM=
Memiliki SKT
Pengawas
Bangunan
PT. Nafa Airfindo Gedung Operator mengikuti petunjuk Site Engineer
IKRAM Lokal dan Inpektor untuk membuat surat- 3.00
Konsultan pengalaman Komputer
surat maupun mengetik laporan.
Min.1 Tahun
bidang
Pengawasan)
Kompos is i T im Penuga s an
G-4
BAGAN ORGANISASI PELAKSANAAN
PEKERJAAN : PENGAWASAN PEMBANGUNAN TERMINAL TARENGGE
KONSULTAN : PT. NAFA AIRFINDO KONSULTAN
PEMERINTAH KAB. LUWU TIMUR
DIREKTUR
KONTRAKTOR
INSPECTOR
Andi Mattulada
Yuliandi
MATERIAL TECHNICIAN
Ir. Rahman Lado
Kompos is i T im Penuga s an
G-5
Tenaga ahli Konsultan yang akan ditugaskan telah diseleksi dan direncanakan dengan seksama, agar
memenuhi kebutuhan program dan kegiatan secara akurat. Jadwal penugasan Personil diringkas pada
Tabel H.5. menunjukkan matriks tanggung jawab untuk setiap personil yang diusulkan.
Pengusulan personil professional yang telah dipilih berdasarkan kualifikasi, pengalaman pada proyek
sejenis dan kesesuainnya dengan persyaratan khusus pekerjaan. Kriteria pemilihan untuk masing-
masing anggota tim yang diusulkan mencakup :
Pendidikan dan pelatihan;
Pengalaman umum;
Pengalaman yang terkait dengan proyek;
Pengalaman lain di Indonesia atau yang sejenisnya.
Nasional
Profesional Staff
MAPPATARAI, ST
1 3,00 Lokasi Pekerjaan
(Site Engineer)
Nasional
ANDI MATTULADA
2 3,00 Lokasi Pekerjaan
(Inspector)
YULIANDI
3 3,00 Lokasi Pekerjaan
(Inspector)
Jadwal Penugasan Personil
IKRAM H-1
4 3,00 Kantor Konsultan
(Operator Komputer)
PERSONIL
Daftar Riwayat Hidup Personil yang ditampilkan disini adalah “Curriculum Vitae” dari Personil yang
diusulkan oleh penyedia jasa untuk melaksanakan kegiatan ini. Riwayat hidup akan memberi gambaran dan
penilaian bagi pengguna jasa sebagai berikut :
a) Data Pribadi Personil :
Posisi yang diusulkan
Nama Perusahaan
Nama Personil
Tempat/Tanggal Lahir
Pendidikan Formal
Pendidikan Non Formal
Penguasaan Bahasa
b) Pengalaman Kerja :
Tanggal, Bulan dan Tahun Proyek yang dikerjakan
Nama Proyek
Lokasi Proyek
Pengguna Jasa
Nama Perusahaan
Uraian Tugas
Waktu Pelaksanaan
Posisi Penugasan
Status Kepegawaian pada perusahaan
Surat Referensi dari pengguna jasa
Riwayat hidup ini ditanda tangani oleh personil yang bersangkutan dan diketahui serta ditanda tangani
juga oleh pimpinan perusahaan yang mengusulkan
Selanjutnya Riwayat Hidup Personil dapat dilihat pada lampiran terpisah.
Seluruh Personil Inti Konsultan yang diusulkan harus memberi keyakinan kepada penyedia jasa
bahwa yang bersangkutan bersedia melaksanakan penugasannya. Oleh karena itu perlu dibuatkan
surat pernyataan yang ditanda tangai bersama dengan pimpinan perusahaan yang mengusulkannya.
Selanjutnya “Surat Pernyataan Kesediaan Untuk Ditugaskan” dari masing – masing personil Inti
yang diusulkan dapat dilihat Pada Uraian Daftar Pengalaman Masing – Masing Personil
K e s e d i a a n U n t u k di T u g a s k a n
J-1