Dengan ini menyatakan bahwa Tenaga Ahli yang saya usulkan dalam
Dokumen Penawaran, sudah memiliki SERTIFIKAT KOMPETENSI KERJA
sesuai dengan yang disyaratkan dalam Dokumen Seleksi dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Kepada Yth.:
Pokja Pemilihan VII Biro Pengadaan Barang dan Jasa
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2020
Jl. Ahmad Yani ( Komplek Kantor Gubernur Kalimantan Barat )
di
Pontianak
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 6 (enam bulan). Penawaran ini berlaku sejak
batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran sampai dengan 60 (Enam Puluh) Hari
Kalender.
Sesuai dengan persyaratan Dokumen Seleksi, bersama Surat Penawaran Administrasi dan
Teknis ini kami lampirkan :
1) Dokumen penawaran teknis, terdiri atas;
a. Data Pengalaman Perusahaan
b. Proposal Teknis
c. Kualifikasi Tenaga Ahli; dan
d. [Dokumen lain yang dipersyaratkan]
Dengan disampaikan Surat Penawaran ini maka kami menyatakan sanggup dan akan
tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Seleksi. Apabila dana
dalam dokumen anggaran yang telah disahkan tidak tersedia atau tidak cukup tersedia
dalam DIPA Tahun Anggaran maka Pengadaan Barang/Jasa Dapat dibatalkan dan kami
tidak akan menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.
PT. Visiprana,
Kepada Yth.:
Pokja Pemilihan VII Biro Pengadaan Barang dan Jasa
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2020
Jl. Ahmad Yani ( Komplek Kantor Gubernur Kalimantan Barat )
di
Pontianak
Sesuai dengan persyaratan Dokumen Seleksi, bersama Surat Penawaran Administrasi dan
Teknis ini kami lampirkan :
1. Daftar Kuantitas dan Harga yang terdiri atas;
a. Rekapitulasi penawaran biaya;
b. rincian biaya langsung personil; dan
c. rincian biaya langsung non-personil
2. [Dokumen lain yang dipersyaratkan]
Dengan disampaikan Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan
tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Seleksi. Apabila dana
dalam dokumen anggaran yang telah disahkan tidak tersedia atau tidak cukup tersedia
dalam DIPA Tahun Anggaran maka Pengadaan Barang/Jasa Dapat dibatalkan dan kami
tidak akan menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.
PT. Visiprana,
Dengan ini menyatakan bahwa kami telah mematuhi ketentuan terkait standar
remunerasi minimal untuk setiap personel Tenaga Ahli yang kami usulkan untuk
melaksanakan paket Pekerjaan Pekerjaan Pengawasan Peningkatan Halaman Kantor
Gubernur Kalimantan Barat., Tahun Anggaran 2020.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa
tanggung jawab, apabila di kemudian hari ditemukan data lain/keterangan yang
berbeda dengan surat pernyataan ini, kami bersedia dikenakan sanksi administrasi
berupa pembatalan sebagai pemenang seleksi dan sanksi sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
TOTAL BIAYA
NO. URAIAN BIAYA
(Rp)
KONTRAK
NO. URAIAN BIAYA SATUAN VOLUME HARGA PAJAK JUMLAH
HARGA
(Rp)
PERSONEL
A Tenaga Ahli
1 Supervisor Engineer / SE (Ahli Manajemen Konstruksi) OB 4,50 Rp 23.382.000,00 Rp 2.338.200,00 Rp 115.740.900,00
2 Inspection Engineer / IE (Ahli Jalan) OB 1,50 Rp 18.186.000,00 Rp 1.818.600,00 Rp 30.006.900,00
3 Inspection Engineer / IE (Ahli Arsitektur Lansekap) OB 1,50 Rp 18.186.000,00 Rp 1.818.600,00 Rp 30.006.900,00
4 Health Safety Environtment Engineer / HSE (Ahli K3 Konstruksi) OB 1,50 Rp 18.186.000,00 Rp 1.818.600,00 Rp 30.006.900,00
Sub Total A Rp 205.761.600,00
B Tenaga Pendukung
1 Inspector OB 6,00 Rp 3.500.000,00 Rp 350.000,00 Rp 23.100.000,00
2 Administrasi OB 2,10 Rp 3.500.000,00 Rp 350.000,00 Rp 8.085.000,00
Sub Total B Rp 31.185.000,00
KONTRAK
C BIAYA PELAPORAN
1 Laporan Bulanan EXPL 30,00 Rp 80.000,00 Rp 8.000,00 Rp 2.640.000,00
2 Laporan Akhir EXPL 5,00 Rp 100.000,00 Rp 10.000,00 Rp 550.000,00
3 Laporan Data Flash Disk Unit 5,00 Rp 100.000,00 Rp 10.000,00 Rp 550.000,00
Sub Total (C) Rp 3.740.000,00
Nama : SUWOKO, ST
Alamat : JL. FAJAR III NO. 03 A KEL. LABUH BARU BARAT KEC. PAYUNG
SEKAKI PEKAN BARU
NO. KTP : 14711101085880004
NO.NPWP : 47-024.656.2-201.000
Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia untuk melaksanakan paket pekerjaan
PENGAWASAN PENINGKATAN HALAMAN KANTOR GUBENUR untuk penyedia Jasa
Konsultansi PT. VISIPRANA sesuai dengan usulan jadwal penugasan saya dari bulan Maret
tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu sampai dengan bulan Agustus tahun Dua Ribu Dua Puluh
Satu dengan posisi sebagai tenaga ahli Supervisor engineer (SE).
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung
jawab, apabila di kemudian hari ditemukan data lain/keterangan yang berbeda dengan
surat pernyataan ini, saya bersedia dikenakan sanksi perdata/pidana sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Suwoko, ST
Mengetahui
Pemimpin Perusahaan
PT. VISIPRANA
DR.IR.H.SYAFARUDDIN ALISAN, MM
Direktur Utama
SERTIFIKAT KEAHLIAN
Berdasarkan Undang - Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dengan ini Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi menetapkan
bahwa :
Nama : SUWOKO, ST
Dinyatakan memiliki kompetensi dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, sebagai :
Nomor Registrasi
1.6.602.2.102.14.1027115
Sertifikat ini diterbitkan pada tanggal 24 September 2019 dan berlaku sampai dengan tanggal 23 September 2022.
Ditetapkan di : Pontianak
Pada tanggal : 24 September 2019
Manajer Eksekutif
Supardiono., SE.,MM.,MH
Keterangan:
1. QRCode dan Data yang tertera dalam SKA ini dapat diverifikasi melalui Aplikasi LPJK Certificate Scanner
2. Sertifikat ini tidak memerlukan tanda tangan basah karena telah ditandatangani secara elektronik (Digital Signature)
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam berpraktek sebagai:
Saya berjanji:
1. Akan patuh melaksanakan Kode Etik Asosiasi Profesi di mana saya menjadi anggotanya.
2. Akan mematuhi segala ketentuan hukum yang sah dan berlaku di tempat dilaksanakannya karya saya.
Saya:
a. mengakui dan menerima sepenuhnya wewenang Asosiasi Profesi di mana saya menjadi anggotanya
untuk menilai pengaduan dan atau keluhan apapun dari masyarakat yang menyangkut janji
tersebut di atas.
b. menerima sanksi apapun apabila saya melanggar janji tersebut.
SUWOKO, ST
No: 223.SKA.ASTD.KB.14.IX.2019
HERI PURNAMA, SH
KETUA UMUM
TAHUN TAKWIM
LAMPIRAN I - A 1. Lembar 1 untuk KPP
1721 - A1
FORMULIR
2. Lembar 2 untuk Pemotong Pajak
3. Lembar 3 untuk Pegawai
SPT TAHUNAN PPH PASAL 21
DEPARTEMEN KEUANGAN RI • PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 PEGAWAI TETAP ATAU
STATUS, JENIS KELAMIN DAN KARYAWAN ASING : X KAWIN TIDAK KAWIN X LAKI-LAKI PEREMPUAN KARYAWAN ASING
2. TUNJANGAN PPh 2 0
11. BIAYA JABATAN / BIAYA PENSIUN ATAS PENGHASILAN PADA ANGKA 8 11 100.000
16. JUMLAH PENGHASILAN NETO UNTUK PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 (SETAHUN/DISETAHUNKAN) 16 36.100.000
19. PPh PASAL 21 ATAS PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN / DISETAHUNKAN 19 185.000
NAMA LENGKAP Y U D I I S N A E N I
NPWP 0 8 3 1 8 3 6 0 8 7 0 1 0 0 0
JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI
D.1.1.32.48
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Posisi yang diusulkan : SUPERVISOR ENGINEER
2. Nama Perusahaan : PT. VISIPRANA
3. Nama Personil : SUWOKO, ST
4. Tempat/Tanggal Lahir : Malang, 01-08-1958
5. Pendidikan Formal (Lembaga : Universitas Bung Hatta
Pendidikan, tempat dan tahun tamat Teknik Sipil , 22 September 1998
Belajar, dilampirkan fotocopy Ijazah)
6. Pendidikan Non Formal :
7. Penguasaan Bahasa Inggris : Baik
8. Pengalaman Kerja
SUWOKO,ST~ 2
- Mengawasi serta melakukan pengendalian dan pelaksanaan fisik
pekerjaan;
- Memberikan panduan dilapangan bagi personil pelaksana mengenai
metodologi pengujian mutu bahan dan pekerjaan (jika diperlukan);
- Membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan
pengendalian volume pekerjaan;
- Mengawasi dan memberi laporan kepada dinas tentang pengujian
lab.
f. Waktu Pelaksanaan : 2 Mei 2017 s/d 28 Desember 2017 (8 bulan)
g. Posisi Penugasan : SUPERVISOR ENGINEER
h. Status Kepegawaian : Tidak tetap
Pada Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Kesehatan Kota Samarinda
Pengguna Jasa
Tahun 2016-2016
Tahun 2015-2015
Tahun 2014-2014
Tahun 2012-2013
Tahun 2007-2007
Pernyataan: Saya yang bertandatangan di bawah ini, menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:
a. Daftar riwayat hidup ini sesuai dengan kualifikasi dan pengalaman saya;
b. Saya akan melaksanakan penugasan sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan dalam
proposal penawaran, kecuali terdapat permasalahan kesehatan yang mengakibatkan saya tidak
bisa melaksanakan tugas;
c. Saya berjanji melaksanakan semua penugasan;
d. Saya bukan merupakan bagian dari tim yang menyusun Kerangka Acuan Kerja;
e. Saya akan memenuhi semua ketentuan Klausul 4 dan 5 pada IKP.
Jika terdapat pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau sepatutnya diduga
maka saya siap untuk digugurkan dari proses seleksi atau dikeluarkan jika sudah dipekerjakan.
SUWOKO,ST~ 5
PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK DITUGASKAN
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung
jawab, apabila di kemudian hari ditemukan data lain/keterangan yang berbeda dengan
surat pernyataan ini, saya bersedia dikenakan sanksi perdata/pidana sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
WIDI HARDIYANTO, ST
Mengetahui
Pemimpin Perusahaan
PT. VISIPRANA
DR.IR.H.SYAFARUDDIN ALISAN, MM
Direktur Utama
TAHUN TAKWIM
LAMPIRAN I - A 1. Lembar 1 untuk KPP
1721 - A1
FORMULIR
2. Lembar 2 untuk Pemotong Pajak
3. Lembar 3 untuk Pegawai
SPT TAHUNAN PPH PASAL 21
DEPARTEMEN KEUANGAN RI • PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 PEGAWAI TETAP ATAU
STATUS, JENIS KELAMIN DAN KARYAWAN ASING : X KAWIN TIDAK KAWIN X LAKI-LAKI PEREMPUAN KARYAWAN ASING
2. TUNJANGAN PPh 2 0
11. BIAYA JABATAN / BIAYA PENSIUN ATAS PENGHASILAN PADA ANGKA 8 11 100.000
16. JUMLAH PENGHASILAN NETO UNTUK PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 (SETAHUN/DISETAHUNKAN) 16 36.100.000
19. PPh PASAL 21 ATAS PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN / DISETAHUNKAN 19 185.000
NAMA LENGKAP Y U D I I S N A E N I
NPWP 0 8 3 1 8 3 6 0 8 7 0 1 0 0 0
JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI
D.1.1.32.48
SERTIFIKAT KEAHLIAN
Berdasarkan Undang - Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dengan ini Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi menetapkan
bahwa :
PY
Nama : WIDI HARDIYANTO, ST
Dinyatakan memiliki kompetensi dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, sebagai :
O
Nomor Registrasi
1.2.202.2.151.14.1039907
Sertifikat ini diterbitkan pada tanggal 20 Maret 2019 dan berlaku sampai dengan tanggal 19 Maret 2022.
C Ditetapkan di : Pontianak
Pada tanggal : 23 Juli 2020
Manajer Eksekutif
H. Supardiono, MM, MH
Keterangan:
1. QRCode dan Data yang tertera dalam SKA ini dapat diverifikasi melalui Aplikasi LPJK Certificate Scanner
2. Sertifikat ini tidak memerlukan tanda tangan basah karena telah ditandatangani secara elektronik (Digital Signature)
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam berpraktek sebagai:
Saya berjanji:
1. Akan patuh melaksanakan Kode Etik Asosiasi Profesi di mana saya menjadi anggotanya.
PY
2. Akan mematuhi segala ketentuan hukum yang sah dan berlaku di tempat dilaksanakannya karya saya.
Saya:
a. mengakui dan menerima sepenuhnya wewenang Asosiasi Profesi di mana saya menjadi anggotanya
untuk menilai pengaduan dan atau keluhan apapun dari masyarakat yang menyangkut janji
tersebut di atas.
O
b. menerima sanksi apapun apabila saya melanggar janji tersebut.
WIDI HARDIYANTO, ST
C Anggota Asosiasi Profesi ATAPI
No: 2019.03.151.14.1.000025
AGUS SUPRIYANDI, ST
KETUA UMUM
SERTIFIKAT KEAHLIAN
Berdasarkan Undang - Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dengan ini Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi menetapkan
bahwa :
Dinyatakan memiliki kompetensi dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, sebagai :
Nomor Registrasi
1.2.203.2.148.04.1039907
Sertifikat ini diterbitkan pada tanggal 24 September 2020 dan berlaku sampai dengan tanggal 23 September 2023.
Ditetapkan di : Pekanbaru
Pada tanggal : 24 September 2020
Manajer Eksekutif
Saya berjanji:
1. Akan patuh melaksanakan Kode Etik Asosiasi Profesi di mana saya menjadi anggotanya.
2. Akan mematuhi segala ketentuan hukum yang sah dan berlaku di tempat dilaksanakannya karya saya.
Saya:
a. mengakui dan menerima sepenuhnya wewenang Asosiasi Profesi di mana saya menjadi anggotanya
untuk menilai pengaduan dan atau keluhan apapun dari masyarakat yang menyangkut janji
tersebut di atas.
b. menerima sanksi apapun apabila saya melanggar janji tersebut.
WIDI HARDIYANTO, ST
No: -
YULI FITRIA,ST
KETUA UMUM
SERTIFIKAT KEAHLIAN
Berdasarkan Undang - Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dengan ini Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi menetapkan
bahwa :
PY
Nama : WIDI HARDIYANTO, ST
Dinyatakan memiliki kompetensi dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, sebagai :
O
Nomor Registrasi
1.2.201.2.102.14.1039907
Sertifikat ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak diterbitkan.
C Ditetapkan di : Pontianak
Pada tanggal : 6 September 2019
Manajer Eksekutif
Supardiono., SE.,MM.,MH
Keterangan:
1. QRCode dan Data yang tertera dalam SKA ini dapat diverifikasi melalui Aplikasi LPJK Certificate Scanner
2. Sertifikat ini tidak memerlukan tanda tangan basah karena telah ditandatangani secara elektronik (Digital Signature)
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam berpraktek sebagai:
Saya berjanji:
1. Akan patuh melaksanakan Kode Etik Asosiasi Profesi di mana saya menjadi anggotanya.
PY
2. Akan mematuhi segala ketentuan hukum yang sah dan berlaku di tempat dilaksanakannya karya saya.
Saya:
a. mengakui dan menerima sepenuhnya wewenang Asosiasi Profesi di mana saya menjadi anggotanya
untuk menilai pengaduan dan atau keluhan apapun dari masyarakat yang menyangkut janji
tersebut di atas.
O
b. menerima sanksi apapun apabila saya melanggar janji tersebut.
WIDI HARDIYANTO, ST
C Anggota Asosiasi Profesi ASTTATINDO
No: 219.SKA.ASTD.KB.14.IX.2019
HERI PURNAMA, SH
KETUA UMUM
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Demikian Riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika terdapat
pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau sepatutnya diduga maka saya siap untuk digugurkan dari
proses seleksi atau dikeluarkan jika sudah dikerjakan.
Pontianak,
Hormat kami,
WIDI HARDIYANTO
Mengetahui
Pemimpin Perusahaan
PT. VISIPRANA
DR.IR.H.SYAFARUDDIN ALISAN, MM
Direktur Utama
PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK DITUGASKAN
Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia untuk melaksanakan paket pekerjaan
PENGAWASAN PENINGKATAN HALAMAN KANTOR GUBENUR untuk penyedia
Jasa Konsultansi PT. VISIPRANA sesuai dengan usulan jadwal penugasan saya dari
bulan Maret tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu sampai dengan bulan Agustus tahun Dua
Ribu Dua Puluh Satu dengan posisi sebagai tenaga ahli Inspector engineer (IE).
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung
jawab, apabila di kemudian hari ditemukan data lain/keterangan yang berbeda dengan
surat pernyataan ini, saya bersedia dikenakan sanksi perdata/pidana sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
PENNY ARIESANTY, ST
Mengetahui
Pemimpin Perusahaan
PT. VISIPRANA
DR.IR.H.SYAFARUDDIN ALISAN, MM
Direktur Utama
SERTIFIKAT KEAHLIAN
Berdasarkan Undang - Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dengan ini Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi menetapkan
bahwa :
Dinyatakan memiliki kompetensi dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, sebagai :
Nomor Registrasi
1.1.103.2.142.31.1917963
Sertifikat ini diterbitkan pada tanggal 30 Januari 2019 dan berlaku sampai dengan tanggal 29 Januari 2022.
Manajer Eksekutif
Dicky Mardiansyah
Keterangan:
1. QRCode dan Data yang tertera dalam SKA ini dapat diverifikasi melalui Aplikasi LPJK Certificate Scanner
2. Sertifikat ini tidak memerlukan tanda tangan basah karena telah ditandatangani secara elektronik (Digital Signature)
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam berpraktek sebagai:
Saya berjanji:
1. Akan patuh melaksanakan Kode Etik Asosiasi Profesi di mana saya menjadi anggotanya.
2. Akan mematuhi segala ketentuan hukum yang sah dan berlaku di tempat dilaksanakannya karya saya.
Saya:
a. mengakui dan menerima sepenuhnya wewenang Asosiasi Profesi di mana saya menjadi anggotanya
untuk menilai pengaduan dan atau keluhan apapun dari masyarakat yang menyangkut janji
tersebut di atas.
b. menerima sanksi apapun apabila saya melanggar janji tersebut.
PENNY ARIESANTY
No:
Syahril Efendi
KETUA UMUM
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Posisi yang diusulkan : Ahli Arsitektur Lansekap (IE)
8. Pengalaman Kerja
Tahun 2019-2019
PENNY ARIESANTY, ST ~ 1
- Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi Kontraktor, segera
melaporkan kepada Pemimpin Proyek, apabila kemajuan pekerjaan
ternyata mengalami keterlambatan lebih dari 5% dari rencana.
Membuat saran-saran penanggulangannya serta perbaikan.
- Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran pekerjaan
dan secara khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran akhir
pekerjaan
- Menghadiri rapat mingguan antara Konsultan-Kontraktor serta Rapat
Bulanan antara Konsultan-Kontraktor-Pemilik Proyek serta
bertanggung jawab menyusun Laporan Mingguan dan Bulanan
tentang kemajuan fisik dan financial, serta menyerahkannya kepada
Pemimpin Proyek.
- Mengoreksi laporan-laporan bulanan dan mingguan yang diberikan
oleh Inspektur Lapangan serta staf Tenaga Ahli/Engineer dan
mempersiapkan suatu Laporan Manajemen Konstruksi secara
menyeluruh untuk disampaikan kepada Pemimpin Proyek.
- Mengecek dan menandatangi dokumen pembayaran bulanan
(Monthly certificate)
- Mengecek dan menandatangani dokumen-dokumen tentang
pengendalian mutu dan volume pekerjaan
- Mengatur distribusi atas gambar-gambar konstruksi/Pelaksanaan,
contoh-contoh produk yang telah disetujui.
f. Waktu Pelaksanaan : 01 Februari 2019 s/d 29 September 2019 (8 bulan)
g. Posisi Penugasan : Ahli Arsitek Lansekap
h. Status Kepegawaian : Tidak tetap
Pada Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Dinas CK dan PSDA Provinsi Lampung
Pengguna Jasa
Tahun 2016-2017
PENNY ARIESANTY, ST ~ 2
- Inspeksi secara teratur ke lokasi proyek untuk melakukan monitoring
kondisi pekerjaan dan melakukan instruksi perbaikan-perbaikan agar
pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan
persyaratan yang ada.
- Membuat pernyataan penerimaan (acceptance) atau penolakan
(rejection) atas material dan produk pekerjaan.
- Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi Kontraktor, segera
melaporkan kepada Pemimpin Proyek, apabila kemajuan pekerjaan
ternyata mengalami keterlambatan lebih dari 5% dari rencana.
Membuat saran-saran penanggulangannya serta perbaikan.
- Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran pekerjaan
dan secara khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran akhir
pekerjaan
- Menghadiri rapat mingguan antara Konsultan-Kontraktor serta Rapat
Bulanan antara Konsultan-Kontraktor-Pemilik Proyek serta
bertanggung jawab menyusun Laporan Mingguan dan Bulanan
tentang kemajuan fisik dan financial, serta menyerahkannya kepada
Pemimpin Proyek.
- Mengoreksi laporan-laporan bulanan dan mingguan yang diberikan
oleh Inspektur Lapangan serta staf Tenaga Ahli/Engineer dan
mempersiapkan suatu Laporan Manajemen Konstruksi secara
menyeluruh untuk disampaikan kepada Pemimpin Proyek.
- Mengecek dan menandatangi dokumen pembayaran bulanan
(Monthly certificate)
- Mengecek dan menandatangani dokumen-dokumen tentang
pengendalian mutu dan volume pekerjaan
- Mengatur distribusi atas gambar-gambar konstruksi/Pelaksanaan,
contoh-contoh produk yang telah disetujui.
f. Waktu Pelaksanaan : 03 Oktober 2016 s/d 24 Desember 2017 (15 bulan)
g. Posisi Penugasan : Ahli Arsitek Lansekap
h. Status Kepegawaian : Tidak Tetap
Pada Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Dinas PUPR Kabupaten Lampung Selatan
Pengguna Jasa
Tahun 2016-2016
PENNY ARIESANTY, ST ~ 3
sebagaimana tercantum dalam kontrak, serta dalam batasan tertib
administrasi
- Membantu Pemimpin Proyek dalam penyelesaian Administrasi
Kemajuan Proyek
- Inspeksi secara teratur ke lokasi proyek untuk melakukan monitoring
kondisi pekerjaan dan melakukan instruksi perbaikan-perbaikan agar
pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan
persyaratan yang ada.
- Membuat pernyataan penerimaan (acceptance) atau penolakan
(rejection) atas material dan produk pekerjaan.
- Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi Kontraktor, segera
melaporkan kepada Pemimpin Proyek, apabila kemajuan pekerjaan
ternyata mengalami keterlambatan lebih dari 5% dari rencana.
Membuat saran-saran penanggulangannya serta perbaikan.
- Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran pekerjaan
dan secara khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran akhir
pekerjaan
- Menghadiri rapat mingguan antara Konsultan-Kontraktor serta Rapat
Bulanan antara Konsultan-Kontraktor-Pemilik Proyek serta
bertanggung jawab menyusun Laporan Mingguan dan Bulanan
tentang kemajuan fisik dan financial, serta menyerahkannya kepada
Pemimpin Proyek.
- Mengoreksi laporan-laporan bulanan dan mingguan yang diberikan
oleh Inspektur Lapangan serta staf Tenaga Ahli/Engineer dan
mempersiapkan suatu Laporan Manajemen Konstruksi secara
menyeluruh untuk disampaikan kepada Pemimpin Proyek.
- Mengecek dan menandatangi dokumen pembayaran bulanan
(Monthly certificate)
- Mengecek dan menandatangani dokumen-dokumen tentang
pengendalian mutu dan volume pekerjaan
- Mengatur distribusi atas gambar-gambar konstruksi/Pelaksanaan,
contoh-contoh produk yang telah disetujui.
f. Waktu Pelaksanaan : 25 Januari 2016 s/d 20 September 2016 (8 bulan)
g. Posisi Penugasan : Ahli Arsitek Lansekap
h. Status Kepegawaian : Tidak Tetap
Pada Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Kementrian PU Satker PKP Provinsi Lampung
Pengguna Jasa
Tahun 2015-2015
PENNY ARIESANTY, ST ~ 4
- Memastikan bahwa semua ketentuan-ketentuan yang ada dalam
Kerangka Acuan Kerja dapat terpenuhi
- Menggunakan segala kemampuannya untuk memastikan selesainya
pekerjaan sesuai dengan waktu, biaya dan kualitas teknik
sebagaimana tercantum dalam kontrak, serta dalam batasan tertib
administrasi
- Membantu Pemimpin Proyek dalam penyelesaian Administrasi
Kemajuan Proyek
- Inspeksi secara teratur ke lokasi proyek untuk melakukan monitoring
kondisi pekerjaan dan melakukan instruksi perbaikan-perbaikan agar
pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan
persyaratan yang ada.
- Membuat pernyataan penerimaan (acceptance) atau penolakan
(rejection) atas material dan produk pekerjaan.
- Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi Kontraktor, segera
melaporkan kepada Pemimpin Proyek, apabila kemajuan pekerjaan
ternyata mengalami keterlambatan lebih dari 5% dari rencana.
Membuat saran-saran penanggulangannya serta perbaikan.
- Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran pekerjaan
dan secara khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran akhir
pekerjaan
- Menghadiri rapat mingguan antara Konsultan-Kontraktor serta Rapat
Bulanan antara Konsultan-Kontraktor-Pemilik Proyek serta
bertanggung jawab menyusun Laporan Mingguan dan Bulanan
tentang kemajuan fisik dan financial, serta menyerahkannya kepada
Pemimpin Proyek.
- Mengoreksi laporan-laporan bulanan dan mingguan yang diberikan
oleh Inspektur Lapangan serta staf Tenaga Ahli/Engineer dan
mempersiapkan suatu Laporan Manajemen Konstruksi secara
menyeluruh untuk disampaikan kepada Pemimpin Proyek.
- Mengecek dan menandatangi dokumen pembayaran bulanan
(Monthly certificate)
- Mengecek dan menandatangani dokumen-dokumen tentang
pengendalian mutu dan volume pekerjaan
- Mengatur distribusi atas gambar-gambar konstruksi/Pelaksanaan,
contoh-contoh produk yang telah disetujui.
f. Waktu Pelaksanaan : 02 Februari 2015 s/d 28 Desember 2015 (11 bulan)
g. Posisi Penugasan : Ahli Arsitek Lansekap
h. Status Kepegawaian : Tidak Tetap
Pada Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kota Metro
Pengguna Jasa
PENNY ARIESANTY, ST ~ 5
e. Uraian Tugas : - Memeriksa kesempurnaan dan kelengkapan dokumen-dokumen :
gambar-gambar kerja perencana, rencana kerja dan syarat-syarat,
berita acara aanwijzing sampai dengan penunjukan/penetapan
Kontraktor Pelaksana, Bar Chart dan S.Curve yang dipersiapkan
Kontraktor, Jadwal Kerja Kontraktor
- Memastikan bahwa semua ketentuan-ketentuan yang ada dalam
Kerangka Acuan Kerja dapat terpenuhi
- Menggunakan segala kemampuannya untuk memastikan selesainya
pekerjaan sesuai dengan waktu, biaya dan kualitas teknik
sebagaimana tercantum dalam kontrak, serta dalam batasan tertib
administrasi
- Membantu Pemimpin Proyek dalam penyelesaian Administrasi
Kemajuan Proyek
- Inspeksi secara teratur ke lokasi proyek untuk melakukan monitoring
kondisi pekerjaan dan melakukan instruksi perbaikan-perbaikan agar
pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan
persyaratan yang ada.
- Membuat pernyataan penerimaan (acceptance) atau penolakan
(rejection) atas material dan produk pekerjaan.
- Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi Kontraktor, segera
melaporkan kepada Pemimpin Proyek, apabila kemajuan pekerjaan
ternyata mengalami keterlambatan lebih dari 5% dari rencana.
Membuat saran-saran penanggulangannya serta perbaikan.
- Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran pekerjaan
dan secara khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran akhir
pekerjaan
- Menghadiri rapat mingguan antara Konsultan-Kontraktor serta Rapat
Bulanan antara Konsultan-Kontraktor-Pemilik Proyek serta
bertanggung jawab menyusun Laporan Mingguan dan Bulanan
tentang kemajuan fisik dan financial, serta menyerahkannya kepada
Pemimpin Proyek.
- Mengoreksi laporan-laporan bulanan dan mingguan yang diberikan
oleh Inspektur Lapangan serta staf Tenaga Ahli/Engineer dan
mempersiapkan suatu Laporan Manajemen Konstruksi secara
menyeluruh untuk disampaikan kepada Pemimpin Proyek.
- Mengecek dan menandatangi dokumen pembayaran bulanan
(Monthly certificate)
- Mengecek dan menandatangani dokumen-dokumen tentang
pengendalian mutu dan volume pekerjaan
- Mengatur distribusi atas gambar-gambar konstruksi/Pelaksanaan,
contoh-contoh produk yang telah disetujui.
f. Waktu Pelaksanaan : 02 September 2010 s/d 23 Februari 2012 (18 bulan)
g. Posisi Penugasan : Ahli Arsitek Lansekap
h. Status Kepegawaian : Tidak Tetap
Pada Perusahaan
i. Surat Referensi dari : Kementrerian PU Satker PIP Provinsi Lampung
Pengguna Jasa
PENNY ARIESANTY, ST ~ 6
Pernyataan: Saya yang bertandatangan di bawah ini, menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:
a. Daftar riwayat hidup ini sesuai dengan kualifikasi dan pengalaman saya;
b. Saya akan melaksanakan penugasan sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan dalam
proposal penawaran, kecuali terdapat permasalahan kesehatan yang mengakibatkan saya tidak
bisa melaksanakan tugas;
c. Saya berjanji melaksanakan semua penugasan;
d. Saya bukan merupakan bagian dari tim yang menyusun Kerangka Acuan Kerja;
e. Saya akan memenuhi semua ketentuan Klausul 4 dan 5 pada IKP.
Jika terdapat pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau sepatutnya diduga
maka saya siap untuk digugurkan dari proses seleksi atau dikeluarkan jika sudah dipekerjakan.
PENNY ARIESANTY, ST ~ 7
PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK DITUGASKAN
Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia untuk melaksanakan paket pekerjaan
PENGAWASAN PENINGKATAN HALAMAN KANTOR GUBENUR untuk penyedia
Jasa Konsultansi PT. VISIPRANA sesuai dengan usulan jadwal penugasan saya dari
bulan Maret tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu sampai dengan bulan Agustus tahun Dua
Ribu Dua Puluh Satu dengan posisi sebagai tenaga ahli K3 Konstruksi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung
jawab, apabila di kemudian hari ditemukan data lain/keterangan yang berbeda dengan
surat pernyataan ini, saya bersedia dikenakan sanksi perdata/pidana sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
DR.IR.H.SYAFARUDDIN ALISAN, MM
Direktur Utama
SERTIFIKAT KEAHLIAN
Berdasarkan Undang - Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dengan ini Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi menetapkan
bahwa :
Dinyatakan memiliki kompetensi dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, sebagai :
Nomor Registrasi
1.6.603.2.148.04.1063053
Sertifikat ini diterbitkan pada tanggal 13 Desember 2019 dan berlaku sampai dengan tanggal 12 Desember 2022.
Ditetapkan di : Pekanbaru
Pada tanggal : 13 Desember 2019
Manajer Eksekutif
Saya berjanji:
1. Akan patuh melaksanakan Kode Etik Asosiasi Profesi di mana saya menjadi anggotanya.
2. Akan mematuhi segala ketentuan hukum yang sah dan berlaku di tempat dilaksanakannya karya saya.
Saya:
a. mengakui dan menerima sepenuhnya wewenang Asosiasi Profesi di mana saya menjadi anggotanya
untuk menilai pengaduan dan atau keluhan apapun dari masyarakat yang menyangkut janji
tersebut di atas.
b. menerima sanksi apapun apabila saya melanggar janji tersebut.
No: -
YULI FITRIA,ST
KETUA UMUM
TAHUN TAKWIM
LAMPIRAN I - A 1. Lembar 1 untuk KPP
FORMULIR
1721 - A1 SPT TAHUNAN PPH PASAL 21
2.
3.
Lembar 2 untuk Pemotong Pajak
Lembar 3 untuk Pegawai
DEPARTEMEN KEUANGAN RI • PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 PEGAWAI TETAP ATAU
STATUS, JENIS KELAMIN DAN KARYAWAN ASING : X KAWIN TIDAK KAWIN X LAKI-LAKI PEREMPUAN KARYAWAN ASING
2. TUNJANGAN PPh 2 0
11. BIAYA JABATAN / BIAYA PENSIUN ATAS PENGHASILAN PADA ANGKA 8 11 100.000
16. JUMLAH PENGHASILAN NETO UNTUK PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 (SETAHUN/DISETAHUNKAN) 16 36.100.000
19. PPh PASAL 21 ATAS PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN / DISETAHUNKAN 19 185.000
NAMA LENGKAP Y U D I I S N A E N I
NPWP 0 8 3 1 8 3 6 0 8 7 0 1 0 0 0
JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI
D.1.1.32.48
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Posisi yang diusulkan : HEALTH SAFETY ENVIRONTMENT ENGINEER
2. Nama Perusahaan : PT. VISIPRANA
3. Nama Personil : Bagus Ririh Datwan Adiyaksa, ST
4. Tempat/Tanggal Lahir : Semarang, 09 Oktober 1977
5. Pendidikan (Lembaga Pendidikan, Tempat dan tahun Universitas Diponogoro
Tamat Belajar, dilampirkan fotocopy Ijazah : Sarjana Teknik, 19 Agustus 2005
6. Pendidikan Non Formal :
7. Penguasaan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia : Baik
8. Pengalaman Kerja
a. Nama Proyek : Pengawasan Pembangunan Gedung Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Multi
Years)
b. Lokasi Proyek : Kab. Kayong Utara
c. Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Kayong Utara
d. Nama Perusahaan : CV. Swadaya Inti Sarana
e. Uraian Tugas : - Mengadakan pengawasan yang terus menerus di lokasi proyek yang sedang
dikerjakan dan memberikan laporan kepada Team Leader atas pekerjaan yang tidak
sesuai dengan kontrak. Semua hasil pengamatan harus dilaporkan pada hari itu juga.
- Menerapkan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) proyek
- Menerapkan cara-cara pengelolaan lingkungan proyek
- Menetapkan ruang lingkup proyek
- Menetapkan jadwal waktu proyek
- Menetapkan mutu proyek.
- Melakukan pengetesan dan menyusun laporan sesuai dengan spesifikasi dalam
Dokumen Kontrak.
f. Waktu Pelaksanaan : 25 juni 2012 – 17 Desember 2013 (17 bulan)
g. Posisi Penugasan : Tenaga Ahli K3 Konstruksi
h. Status Kepegawaian : Tetap
Pada Perusahaan
i. Surat Referensi dari : ada
Pengguna Jasa
Demikian Riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika terdapat
pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau sepatutnya diduga maka saya siap untuk digugurkan dari
proses seleksi atau dikeluarkan jika sudah dikerjakan.
Mengetahui
Pemimpin Perusahaan
PT. VISIPRANA
DR.IR.H.SYAFARUDDIN ALISAN, MM
Direktur Utama
PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK DITUGASKAN
Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia untuk melaksanakan paket pekerjaan
PENGAWASAN PENINGKATAN HALAMAN KANTOR GUBENUR untuk penyedia
Jasa Konsultansi PT. VISIPRANA sesuai dengan usulan jadwal penugasan saya dari
bulan Maret tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu sampai dengan bulan Agustus tahun Dua
Ribu Dua Puluh Satu dengan posisi sebagai tenaga ahli Inspector.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung
jawab, apabila di kemudian hari ditemukan data lain/keterangan yang berbeda dengan
surat pernyataan ini, saya bersedia dikenakan sanksi perdata/pidana sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
DR.IR.H.SYAFARUDDIN ALISAN, MM
Direktur Utama
TAHUN TAKWIM
LAMPIRAN I - A 1. Lembar 1 untuk KPP
1721 - A1
FORMULIR
2. Lembar 2 untuk Pemotong Pajak
3. Lembar 3 untuk Pegawai
SPT TAHUNAN PPH PASAL 21
DEPARTEMEN KEUANGAN RI • PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 PEGAWAI TETAP ATAU
STATUS, JENIS KELAMIN DAN KARYAWAN ASING : X KAWIN TIDAK KAWIN X LAKI-LAKI PEREMPUAN KARYAWAN ASING
2. TUNJANGAN PPh 2 0
11. BIAYA JABATAN / BIAYA PENSIUN ATAS PENGHASILAN PADA ANGKA 8 11 100.000
16. JUMLAH PENGHASILAN NETO UNTUK PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 (SETAHUN/DISETAHUNKAN) 16 40.800.000
19. PPh PASAL 21 ATAS PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN / DISETAHUNKAN 19 85.000
NAMA LENGKAP Y U D I I S N A E N I
NPWP 0 8 3 1 8 3 6 0 8 7 0 1 0 0 0
JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI
D.1.1.32.48
PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK DITUGASKAN
Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia untuk melaksanakan paket pekerjaan
PENGAWASAN PENINGKATAN HALAMAN KANTOR GUBENUR untuk penyedia
Jasa Konsultansi PT. VISIPRANA sesuai dengan usulan jadwal penugasan saya dari
bulan Maret tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu sampai dengan bulan Agustus tahun Dua
Ribu Dua Puluh Satu dengan posisi sebagai tenaga ahli Administrasi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung
jawab, apabila di kemudian hari ditemukan data lain/keterangan yang berbeda dengan
surat pernyataan ini, saya bersedia dikenakan sanksi perdata/pidana sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Bima Tanaka
Mengetahui
Pemimpin Perusahaan
PT. VISIPRANA
DR.IR.H.SYAFARUDDIN ALISAN, MM
Direktur Utama
DATA ORGANISASI PERUSAHAAN
PT. VISIPRANA terbentuk atas dukungan beberapa tenaga Sarjana Teknik dari
berbagai disiplin Ilmu yang mempunyai pengalaman di bidangnya masing-masing
dengan maksud dan tujuan memberikan Pelayanan Jasa Konsultansi kepada
masyarakat dan sebagai mitra kerja Pemerintah Republik Indonesia.
Sejak dimulai Pelita yang Pertama hingga Pembangunan di era Reformasi yang
sedang berjalan ini, Pemerintah Republik Indonesia terus melaksanakan
pembangunan hingga tercapai cita-cita Masyarakat Adil dan Makmur.
Pembangunan ini tidak akan pernah berhenti, dan akan berjalan terus sepanjang
tahun. Untuk itu Pemerintah memerlukan Mitra Kerja yang dapat dipercaya dan
membantu terlaksananya program-program pembangunan yg telah dijadwalkan
supaya selesai tepat pada waktunya dengan mutu pekerjaan yang dapat
dipertanggung jawabkan.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut diatas, PT. VISIPRANA ikut berperan
didalam Perancangan dan Perencanaan serta Pengawasan terhadap Proyek-proyek
yang telah diprogramkan.
Tentunya di dalam peran serta tersebut PT. VISIPRANA didukung oleh tenaga
tenaga yang telah berpengalaman dibidangnya masing-masing.
Perencanaan Umum
Study Kelayakan
Perencanaan Teknik
Pengawasan
Manajemen
Penelitian
Adapun bidang pekerjaan yang dapat kami layani adalah sebagai berikut :
Perusahaan kami telah berpengalaman dibidangnya sesuai dengan subbidang yang kami
miliki kurang lebih sejak tahun pendirian. Pengalaman yang kami miliki yaitu pada
perencanaan pekerjaan gedung, jalan dan jembatan, pengairan, supervisi gedung,
supervisi jalan dan jembatan, manajemen konstruksi dan kami juga memiliki
pengalaman di bidang studi-studi yang bersifat keteknikan.
3.1. UMUM
- PAGU : Rp 300.000.000,00
- HPS Rp: 299.327.600,00
1. Lokasi Kegiatan
Lokasi pekerjaan jasa konsultansi konstruksi yang akan dilaksanakan : Kantor
Gubernur Kota Pontianak
WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan jasa konsultansi konstruksi harus sudah
selesai/diserahterimakan selama : 6 (enam) bulan atau setara 180 (Seratus
Delapan Puluh) hari kalender.
Lingkup Kegiatan
2. LANDASAN HUKUM
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dari pekerjaan yang akan direncanakan oleh
Konsultan Pengawas dan tahapan – tahapan dalam mencapai sasaran sebagai pelaksana
dari kegiatan pengawasan konstruksi tersebut maka diperlukanlah suatu kerangka acuan
kerja.
1. Pada Standar Teknis, menurut konsultan perlu dipertegas lagi mengenai standarisasi
teknis yang dipergunakan sebagai pedoman tata cara prosedur kegiatan. Melalui
rapat koordinasi dapat melakukan standarisasi prosedur, tata cara kerja, pelaporan,
dan hal lainnya yang terlibat dengan pengawasan di lapangan.
2. Seluruh tim pengawas lapangan harus mengikuti rapat koordinasi sejak awal hingga
akhir masa pengawasan dengan jadwal yang teratur. Dengan demikian tercipta
homogenitas pengetahuan dan kemampuan tenaga pengawas di seluruh tim,
sehingga masing-masing field team dapat bekerja secara harmonis.
TANGGAPAN & SARAN TERHADAP
PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG DARI
PPK
Personil yang akan melaksanakan pengawasan harus melalui uji wawancara baik oleh
PPTK, PPK, maupun Team Leader konsultan agar diketahui kompetensinya dalam hal
pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Kelengkapan Personil perlu dipertimbangkan karena tingkat kompleksitas, lokasi yang
jauh dan panjangnyanya link jalan yang diawasi diperlukan penambahan personil
dikemudian hari agar beban kerja personel dapat optimal
Konsekwensi penambahan personil memang mengakibatkan penambahan anggaran
kontrak akan tetapi dapat meningkatkan hasil kerja dari pengawasan
Semua personil diwajibkan mengikuti Pre Construction metting ( PCM ), rapat bulanan
atau mingguan per paket pekerjaan sehingga terjadi koordinasi yang kontinyu.
FASILITAS PENDUKUNG
Dalam hal fasilitas pendukung untuk pekerjaan Konsultan Supervisi disesuaikan dengan
pengajuan penawaran searah dengan Rapat Penjelasan yang telah dilaksanakan pihak
Pemberi Tugas yaitu yang dicantumkan dalam estimasi biaya antara lain :
Disetiap tingkatan tim pengawas diperlukan disiplin yang tinggi untuk menerapkan tata
cara pengendalian mutu baik yang menyangkut mutu kerja dan mutu hasil kerja
Kontraktor dan Konsultan.
Pengendalian mutu memegang peranan yang sangat penting karena berkaitan dengan
cara kerja kontraktor dan konsultan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari
pelaksanaan dilapangan diterapkan system kendali mutu yang diterapkan dari awal
dengan penjelasan yang detil mengenai system ini pada saat pre-contruction meeting.
Sistem kendali mutu ini akan disiapkan oleh konsultan secara sistematis dengan form-
form yang telah dibuat sebelumnya. Form tersebut akan dibahas pada saat awal
konstruksi sehingga dapat dievaluasi dengan baik dan dilakukan perubahan-perubahan
seperlunya oleh konsultan apabila ada hal-hal yang perlu disesuaikan dengan keadaan
masing-masing proyek. Untuk pengendalian waktu dan monitoring “critical line” dapat
digunakan software Microsoft project, primavera, ataupun lainnya sehingga
meminimalisir keterlambatan sebagai alat bantu pengendalian proyek
Dengan diterapkannya secara khusus system ini maka akan semakin mudah untuk
melakukan kontroling dalam bidang mutu dan diharapkan pelaksanaan pekerjaan juga
dapat dilaksanakan dengan lebih cepat dan bermutu.
Melalui Field Team dilakukan standarisasi prosedur, tata cara kerja, pelaporan, dan hal
lainnya yang terlibat dengan pengawasan di lapangan. Standarisasi kami anggap sangat
penting dalam menyamakan presepsi dalam pelaksanaan di lapangan, menghindari
perbedaan-perbedaan antara konsultan dan kontraktor dalam pemahaman Management
proyek secara umum dan secara khusus. Penerapan ini secara langsung dapat
mendukung tertib administrasi dari sejak awal hingga akhir proyek sehingga pada saat
PHO segala hal yang menyangkut administrasi dapat dipenuhi dengan baik dan benar.
Standarisasi ini saling mendukung antara system kendali mutu yang diterapkan sehingga
dapat menciptakan iklim pelaksanaan yang kondusif dan persoalan-persoalan rutin yang
sering dijumpai dapat diselesaikan dengan cepat.
Manajemen proyek berbasis Microsoft project, primavera dll mempunyai dasar metoda
sebagai berikut :
1. Metoda CPM ( Critical Path Method )
2. PERT ( Program Evalution Review Technique )
PERBEDAAN CPM DAN PERT
Metoda PERT menggunakan activity oriented, sedangkan dalam CPM menggunakan
event oriented. Pada activity oriented anak--panah menunjukkan activity atau
pekerjaan dengan beberapa keterangan aktivitasnya, sedang event oriented pada
peristiwalah yang merupakan pokok perhatian dari suatu aktivitas.Metoda CPM
menggunakan satu jenis waktu untuk taksiran waktu kegiatan sedangkan PERT
menggunakan tiga jenis waktu ,yaitu: prakiraan waktu teroptimis, termungkin, dan
terpesimis.
Berikut Contoh Diagram Network Planing yang akan diterapkan manajemen proyek
Dari alur network planning menjadi dasar dan implementasi ke dalam barchart
Microsoft projeck .Berikut contoh pengendalian proyek berbasis Microsoft project
Penggunaan fasilitas social media juga dapat digunakan untuk suvervisi online yang
uptodate misalnya menggunakan grup whastup untuk group koordinasi administrasi,
dokumentasi, live activity dapat diterapkan di sebuah proyek managemen sehingga
memangkas waktu birokrasi unuk efisiensi prosedur walaupun tetap harus secara
printout berkas kelengkapan administrasi disusulkan. Ini opsi yang paling sederhana
Berikut 10 Aplikasi Online untuk Manajemen Proyek Lebih Efektif berbasis web,
windows maupun android
1. Asana
Jika Anda sedang mencari sesuatu yang akan mempermudah dalam manajemen proyek,
maka Asana adalah Aplikasi yang tepat. Aplikasi ini juga gratis hingga 30 pengguna.
Setelah Anda mendaftar dan membuka Asana, Anda perlu untuk membiasakan diri
dengan antar muka Asana. Karena antar mukanya sendiri dianggap cukup ramai oleh
beberapa orang. Anda tidak perlu terintimidasi, sebab secara garis besar, aplikasi ini
hanya memiliki tiga bagian utama :
Pertama kolom di sebelah kiri akan menampilkan daftar lembar kerja proyek Anda.
Panel ini juga digunakan untuk melakukan kegiatan seperti menambahkan orang baru,
membuat sebuah proyek, membuat grup, dan manajemen tag.
Kedua pada bagian tengah akan ditampilkan tugas pada proyek yang anda pilih pada sisi
kiri. Bagian tugas juga bisa dikelompokkan dan ditandai.
Terakhir bagian ketiga pada di sisi kanan. Di sini akan ditampilkan detail ekstra tentang
item yang Anda pilih di panel tengah. Di menu ini juga bisa ditambahkan komentar dan
sebagainya.
Asana sangat interaktif. Jika seorang anggota tim lain menambahkan komentar pada
tugas tertentu, yang lainnya akan diberitahu seketika dan akan ditambahkan ke dalam
percakapan, karena semua orang akan melihat pesan baru ditambahkan secara real time.
2. Teambox
Selain Asana ada pula Teambox untuk manajemen kolaborasi proyek seperti berbagi
tugas, pesan, melampirkan file dan pemberitahuan dengan email. Teambox bersifat
open source, menawarkan hingga 3 proyek gratis dan menawarkan 3000 proyek untuk
versi premium.
3. Basecamp
Basecamp juga merupakan aplikasi alternatif untuk proyek manajemen dan kolaborasi
tugas yang berbasis web. Di dalamnya terdapat fitur untuk berbagi, manajemen deadline
tugas, menambahkan tugas, menambahkan umpan balik, dan fokus pada komunikasi
dan kolaborasi. Namun Basecamp hanya bisa digunakan 30 hari untuk masa percobaan.
4. ActiveCollab
Juga merupakan salah satu alat manajemen proyek dan kolaborasi. Anda bisa menjaga
proyek agar tepat waktu sampai jatuh tempo, ada dukungan emailnya juga,
menambahkan faktur, menambahkan dokumen, drag drop manajemen tugas drop,
peningkatan editor visual dan banyak lagi …
5. Teamwork
Alat manajemen proyek berbasis web yang membantu manajer, staf dan klien bekerja
bersama secara online. Anda bisa mendapatkan ruang gratis untuk 2 proyek. Anda bisa
upgrade ke versi yang berbayar untuk mendapatkan tambahan ruang projek.
6. 05:00
05:00 pm juga berbasis web. Cukup mudah untuk digunakan. Anda dapat meminta
tambahan kustom ke developernya melalui email. Ada backup datanya pula, jadi
manajemen proyek yang anda susun bisa lebih aman. Selain itu ada pula dukungan 256-
bit enkripsi kelas tinggi untuk keamanan data.
7. Wridea
Manajemen online ide dan kolaborasi berbasis web. Anda dapat menyimpan ide-ide
Anda disini, mengelola dan mengaturnya sendiri, mengkolaborasikan ide-ide Anda pada
teman-teman anda, dlsb. Terlebih lagi, semuanya gratis.
8. proyek Zoho
Adalah tempat terpusat di mana dokumen-dokumen proyek yang relevan dan isinya
dapat anda simpan, sekaligus ditukar ke semua anggota tim kerja anda. Gratis untuk
satu proyek dengan pengguna terbatas.
9. Rememberthemilk
RememberTheMilk juga salah satu layanan online management tugas yang dapat anda
pilih. Anda dapat mengatur tugas dengan cepat dan mudah. Anda juga bisa melakukan
sinkron ke perangkat lain seperti Blackberry, Gmail, Android, Twitter, Serta dapat
mengingatkan anda melalui google kalender.
10. Ajaxworkspace
AJAXworkspace menawarkan lebih dari 10 manajemen proyek online dan fitur
kolaborasi seperti dashboard proyek, pelacakan perangkat, manajemen tugas,
manajemen dokumen, file sharing, dan diskusi. Semuanya terintegrasi dalam satu fungsi
kolaborasi sederhana dan mudah digunakan.
Digunakannya sistem CCTV untuk pengawasan proyek merupakan solusi yang sangat tepat karena
disamping dapat memberikan pengawasan penuh selama 24 jam juga dapat merekam jalannya proyek
• Penggunaan alat drone untuk mengawasi bagian proyek yang sulit diakses oleh
pengawas sehingga didapat dokumentasi live streaming real dalam hal item
pekerjaan sebuah proyek
• Review lokasi eksisting dan rencana serta realisasi sebuah proyek dapat di cover
oleh teknologi drone yng diproses oleh software digital Photo geometri ( Ortho
Photo, DEM, DSM, ) menjadi dokumentasi digital baik 2 D maupun 3D
Kami sebagai konsultan pengawas akan merekomendasikan peralatan pelaksanaan
pekerjaan termoderen kekinian seperti dibawah ini :
1. Pengukuran
Menggunakan total station, digital measurement, 3d laser scaning
Kegunaan alat digital untuk meningkatkan ketelitian dan presisi ukuran sehingga tercapai dimensi posisi
secara tepat
2. Formwork ( bekisting )
Bekisting knock down berbahan ramah lingkungan PVC, alumunium dengan system sewa
3 tulangan beton
Alat pengikat bendrat mesin, bar bending , bar cutter
4. Pengecoran beton
Self loading concrete mixer untuk ketepatan takaran bila pendamping bila beton utama
menggunakan ready mix
DAN MASIH BANYAK LAGI ALAT TERMODEREN YANG AKAN KAMI USULKAN
UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PELAKSANAAN PROYEK BILA KAMI
SEBAGAI PENGAWAS PEKERJAAN INI
Panduan Pengawas Konstruksi ini mencakup pengawasan teknis dari pekerjaan pelaksanaan
ini. Bagian Pertama mengandung prosedur administratif dan pedoman-pedoman yang sebaiknya
digunakan untuk Pengawasan pada proyek-proyek pelaksanaan.
Dengan memperhatikan jenis utama dari pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan
proyek (penggantian, rehabilitasi atau perbaikan), serta membahas beberapa masalah dan
penyelesaiannya yang biasa timbul selama pelaksanaan pekerjaan tersebut. Dapat dianggap
bahwa masalah-masalah yang dibahas tidak berhubungan dengan manajemen proyek (hal mana
telah dibicarakan dalam Bagian Pertama), melainkan berkaitan dengan masalah teknis.
Sejumlah formulir standar telah disarankan untuk digunakan oleh engineer-engineer serta
pengawas-pengawas pada pekerjaan proyek. Formulir-formulir ini mencakup bidang-bidang
utama pekerjaan pengawasan yang dilaksanakan untuk menjamin standar kualitas yang
ditentukan di dalam Syarat-syarat Teknik dan tercakup pada Lampiran 1.
Tidak semua formulir tersebut diperlukan pada setiap proyek, dan akan menjadi kewajiban
pengawas lapangan untuk menentukan formulir mana yang akan digunakan, serta untuk
menugaskan tanggung jawab atas supervisi dan pengawasan bagian-bagian yang berbeda dari
pekerjaan.
Bab-bab berikut ini mengandung dasar uraian metode dan teknik pelaksanaan, serta supervisi
yang terkait dan pengawasan yang diperlukan, sehingga produk yang dihasilkan dapat memenuhi
kualitas yang dipersyaratkan.
Uraian yang Iebih rinci dari pada metode dan teknik pelaksanaan, dimana banyak diantaranya
digunakan di Indonesia dan jenis proyek yang dibangun di Indonesia, tercakup pada
Panduan Teknik Pelaksanaan proyek.
Sedangkan metodologi yang dipakai untuk pekerjaan Konsultan Manajemen Konstruksi ini adalah
melakukan studi komparasi, studi pustaka, pengukuran lapangan, kajian teknis dan struktur, survey
teknis serta analisa laboratorium terhadap hasil-hasil uji kualitas bahan yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan.
Yang di maksud dengan konsultan pengawas adalah badan yang ditunjuk oleh pemimpin
proyek setelah melalui seleksi konsultan dengan mengajukan usulan kerja, melakukan tugas dan
tanggung jawab seperti yang telah dituangkan dalam kontrak atau perjanjian kerja pengawasan dan
bertanggung jawab kepada pimpinan proyek.
1) Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi seperti yang
dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi
dan kompleksitas bangunan, yaitu :
a) Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul akibat
perilaku alam dan manusia;
a) Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul akibat
perilaku alam dan manusia;
b) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun
sedemikian rupa, secara struktur stabil selama kebakaran sehingga: (i) Cukup waktu
bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman; (ii) Cukup waktu bagi pasukan
pemadam kebakaran memasuki
(iii) Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya. E) Persyaratan Instalasi Listrik
dan Komunikasi :
a) Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alam maupun buatan
dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan
fungsinya;
b) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang udara secara
baik;
G) Persyaratan Pencahayaan :
2) Kriteria Khusus
direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan tersebut dan segi
teknis lainnya :
A) Kesatuan perencanaan interior dengan lingkungan yang ada disekitar, seperti dalam
rangka implementasi penataan tata ruangan dan lingkungan;
B) Tata Ruangan yang akan direncanakan berada pada bangunan yang sudah ada,
diupayakan dalam pekerjaan ini semaksimal mungkin menyesuaikan modul dan
prasarana pendukung bangunan yang ada fungsinya
Bagian-bagian pekerjaan yang menjadi tugas tim konsultan pengawas (supervisi), meliputi :
a. Membantu Pemimpin Kegiatan Fisik dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
dalam mengendalikanpelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai
dengan desain, persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum serta jadwal waktu
yang telah ditetapkan didalam Dokumen Kontrak
b. Membantu Pemimpin Kegiatan Fisik dalam memahami dan melaksanakan ketentuan-
ketentuan hukum yang tercantum dalam dokumen kontrak, terutama sehubungan dengan
pemenuhan kewajiban dan tugas kontraktor.
c. Menyiapkan rekomendasi sehubungan dengan “Contract Change Order” dan atau
“Addendum”, sehingga perubahan- perubahan kontrak yang diperlukan dapat
dibuat secara optimum dengan mempertimbangkan seluruh aspek yang ada.
d. Melaksanakan pengumpulan data lapangan yang diperlukan secara terperinci untuk
mendukungpeninjauan desain (Review Desain), menyusun perhitungan desain.
Membuat gambar desain dan menyiapkan perintah-perintah kepada kontraktor sehingga
perubahan desain tersebut dapat dilaksanakan.
e. Melaksanakan pengecekan secara cermat semua pengukuran dan perhitungan volume
pekerjaan yang akan dipakai sebagai dasar pembayaran, sehingga semua pengukuran
pekerjaan, perhitungan volume dan pembayaran didasarkan pada ketentuan yang
tercantum dalam dokumen kontrak.
f. Melaporkan kepada Pemimpin Kegiatan Fisik semua masalah sehubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan termasuk keterlambatan pencapaian target fisik, serta usaha-usaha
penanggulangan dan tindak turun tangan yang diperlukan dengan terlebih dahulu meng
konsultasikannya kepada owner.
g. Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus menerus sehubungan dengan
pengendalian mutu dan volume pekerjaan, serta menandatangani “Monthly
Certificate(MC)” apabila mutu dan pelaksanaan pekerjaan telah memenuhi semua
ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan.
h. Konsultan harus memberitahu secara tertulis kepada Kontraktor atas adanya
penyimpangan-penyimpangan dari ketentuan dan persyaratan, baik mutu dan volume
bahan dan pekerjaan dan copy surat- surat pemberitahuan tersebut harus
disampaikan kepada Pemimpin Kegiatan Fisik dan diarsipkan secara baik.
i. Melakukan pengecekan dan persetujuan atas gambar-gambar terlaksana (“As-Built
Drawing”) yang menggambarkan secara terperinci setiap bagian pekerjaan yang telah
dilaksanakan oleh kontraktor, serta membantu Pemimpin Kegiatan Fisik
meneruskan gambar-gambar tersebut kepada Dinas terkait
j. Membantu Pemimpin Kegiatan Fisik menyusun laporan bulanan tentang kegiatan-
kegiatan pelaksanaan pekerjaan untuk dilaporkan kepada Dinas terkait.
k. Membantu Pemimpin Kegiatan Fisik dalam melaksanakan “Provisional Hand Over” dan
“Final Hand Over”, terutama dalam menyusun daftar kerusakan dan
penyimpangan yang perlu diperbaiki.
l. Membantu dan bekerjasama dengan Dinas terkait, terutama dalam mendapatkan data
lapangan yang lengkap serta pelaksanaan test-test yang diperlukan.
2) Menghentikan pekerjaan dan pengadaan klien terhadap hal yang tidak sesuai dengan
rencana.
3) Melakukan penundaan dan pengadaan klien terhadap hal yang tidak memenuhi ketentuan
dalam kontrak.
2. Pengawasan administrasi
3. Pengawasan teknik
5. Membatalkan contoh bahan apabila tidak sesuai dengan apa yang diminta.
Pada suatu proyek, pihak pengawas diberikan waktu oleh pemilik proyek untuk
menyelesaikan proyek dalam waktu yang telah ditentukan. Untuk dapat mengendalikan serta
mengontrol suatu proyek ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya,maka dibuat time
schedule dan diagram kurva S.
Time schedule merupakan rencana waktu yang digunakan untuk memulai kegiatan
pembangunan sampai bangunan tersebut selesai dibangun, di mana ini menjadi pedoman
bagi kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan sehari-harinya agar pekerjaan berjalan lancar
dan efisien.
Data yang diperlukan untuk menyusun time schedule adalah sebagai berikut :
Situasi proyek.
Jenis pekerjaan.
Material dan alat yang tersedia serta jumlah tenaga kerja dan ahlinya.
Data pelaksanaannya memiliki dua time schedule yang didalamnya terdapat diagram kurva
S:
1. Diagram kurva S rencana, yaitu diagram kurva S dari prosentase pekerjaan yang
direncanakan untuk dicapai setiap minggunya.
2. Diagram kurva S pelaksanaan, yaitu diagram kurva S dari prosentase pekerjaan yang
dilaksanakan setiap minggunya.
1. Untuk mencapai waktu pelaksanaan yang telah diatur dengan efektif dan efisien.
2. Untuk mencapai urut-urutan pekerjaan dan penyediaan tenaga dan bahan secara
sistematis.
3. Untuk mencapai hasil fisik.
1. Pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, serta laju
pencapaian volume.
1. Pengertian proyek.
2. Pendanaan proyek.
5. Manajemen konstruksi.
6. Kontraktor / pelaksana.
7. Pengawasan.
1) Materi
• Organisasi Kerja.
• Tata cara pengaturan pelaksanaan.
• Review dan penyempurnaan terhadap schedule dikaitkan dengan target volume, mutu
dan waktu.
• Jadwal pengadaan bahan, alat dan mobilitas personil.
• Menyusun rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan (mutual check), koordinasi
dengan tim perencana.
• Menentukan lokasi bahan material (quarry), estimate quantity dan rencana quality
control bahan yang akan digunakan.
• Pendekatan terhadap masyarakat dan Pemda setempat.
• Penyusunan rencana kendali mutu proyek.
• Penentuan titik Sta. 0+00 bersama tim perencana.
• Menyusun acara “Rekayasa Lapangan/Field Engineering” guna penyesuaian gambar
rencana terhadap kebutuhan lapangan.
• Pemahaman mengenai keselamatan kerja, keselamatan bangunan, keselamatan
pengguna jalan beserta penanganannya berupa asuaransi-asuransi, peralatan-peralatan
keselamatan kerja dan pengaturan lalu lintasnya.
• Penjelasan dan pembahasan mengenai rencana Base camp, lokasi AMP ( bila
Pengawasan jalan ), penentuan instansi penguji independent.
• Pembahasan mengenai kebutuhan uang muka untuk kebutuhan pelaksanaan fisik.
• Pembahasan mengenai prosedur pelaporan, jenis-jenis laporan yang harus dibuat oleh
masing-masing pihak.
• Penjelasan mengenai prosedur penilaian pekerjaan terlaksana dan prosedur
pembayaran.
4) Kesepakatan tentang tata cara dan prosedur teknis pelaksanaan pekerjaan utama
(major items).
Berdasarkan rapat ini semua pihak terutama instansi-instansi pelaksana pekerjaan akan
mempunyai pandangan yang sama terhadap sasaran, tata cara dan detail-detail pelaksanaan
sehingga semua pihak bisa mendukung kelancaran pekerjaan.
Untuk pelaksanaan Survai pendahuluan ini konsultan akan membentuk tim untuk
mencatat data-data yang diperlukan seperti :
PENGUKURAN HORIZONTAL
Pengukuran horizontal didasarkan baik pada sistem kontrol garis ataupun sistem
koordinat, namun bile dibutuhkan dapat merupakan kombinasi dari kedua sistem di
atas.
A. Sistem Kontrol Garis
Dalam sistem ini penentuan pengukuran didasarkan pada sistem referensi garis,
dalam hal ini biasanya digunakan garis tengah Proyek. Garis kontrol offset dapat
pula digunakan.
Titik-titik utama (key points) ditentukan dari pengikatan, titik-titik kontrol offset
serta pengukuran jarak langsung dan pengukuran sudut sepanjang garis referensi.
Garis-garis kontrol tidak perlu harus lurus, dapat berbentuk lingkaran atau
lengkungan spiral. Dalam hal ini, suatu perhitungan data-data koordinat kritis,
pengikatan, landasan serta lengkungan harus tercakup dan tertera pada gambar
alinemen.
B. Sistem Koordinat
Dalam sistem ini, titik-titik utama harus ditentukan koordinatnya. Untuk
menentukan posisi koordinat-koordinat tersebut di lapangan,-dilakukan
pengukuran jarak dari titik kontrol hasil survei yang dihitung berdasarkan pada
ordinat arah Utara-Timur.
PENGUKURAN VERTIKAL
Ketinggian permukaan tanah dapat diukur dari titik Bench Mark. Bench Marks
mengendali bangunan dapat di tempatkan pada lokal atau pada gabungan datum.
Geometri vertikal garis kontrol biasanya telah ditentukan. Data-data ini memerinci
rangkaian titik-titik tangen vertikal, ketinggian dan kemiringan permukaan akhir.
Pengukuran lengkung vertikal sering diabaikan jika lengkungan vertikal normal
dan dikurangi dengan ketinggian yang diukur pada interval-interval pendek
sepanjang garis-garis rencana.
Suatu jaringan titik kontrol survei ditentukan untuk mencakup seluruh daerah
proyek, dan ditempatkan pada posisi yang tepat di dalam lokasi pekerjaan
konstruksi. Jarak antar titiktitik kontrol dianjurkan kira-kira 50 meter.
Titik-titik kontrol survei sebaiknya berada dekat dengan lokasi proyek tetapi
bebas dari arena kegiatan, hal ini dimaksud untuk menghindari kemungkinan
adanya pergeseran posisi akibat aktivitas pekerjaan termasuk pengoperasian dari
peralatan. Untuk itu letak titik-titik kontrol tersebut harus selalu dicek secara
teratur. Perubahan letak titik kontrol juga dapat terjadi pada dasar tanah seperti
pada daerah pasang surut dan tanah, pada timbunan pelapisan tanah yang mudah
mampat atau proses dalam tanah itu sendiri, seperti proses yang terjadi akibat
besarnya variasi kadar kelembaban.
PENENTUAN ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR
A. Umum
Titik offset referensi harus ditetapkan untuk tiap pilar dan kepala proyek. Letak
dan jarak offset tiap-tiap titik referensi harus hati-hati diputuskan dan dikenali di
lapangan dan untuk menyiapkan tahap penentuan kembali yang mudah bagi letak
pelaksanaan pekerjaan sehingga titik-titik ini tidak terganggu.
Letak elemen-elemen kecil lain seperti kereb, parapet, galian drainase ditentukan
berdasarkan pada letak elemen-elemen utama dengan mempertimbangkan
pengukuran.
Prinsip dasar pekerjaan survei harus selalu digunakan, terutama untuk jarak
yang besar. Peralatan harus mengukur dengan akurat dan sudut diukur pads sisi
muka kanan dan muka kiri. Peralatan survei yang digunakan
dianjurkan untuk diperiksa secara teratur untuk
mempertahankan ketelitian dan ketepatannya. Dalam pengukuran, diusahakan
agar jarak muka sama dengan jarak belakang jika memungkinkan.
B. Tiang Pancang
Penentuan dan pematokan posisi pondasi merupakan pekerjaan yang paling kritis.
Beberapa unsur-unsur penting seperti jarak antara beton kopel tiang (pile cap)
harus selalu diperiksa ulang sesuai dengan ukuran bangunan atas, sebelum
pekerjaan konstruksi dimulai, terutama bila bangunan atas tidak horizontal.
Hal terpenting yang harus diperhatikan, apabila posisi garis kontrol terletak di luar
garis tengah Proyek. Perlu diperhatikan bahwa sudut kemiringan diputar dari garis
yang benar terutama bila kemiringan berada di antara 40° dan 50°. Lokasi tiang
pancang terletak pada satu bidang di sisi bawah dari beton kopel tiang atau
pilecap. Oleh karena itu pada pematokan tiang pancang, maka posisi tiang
pancang dipermukaan atau kerangka tiang pancang harus diukur dan disesuaikan,
untuk mendapatkan perbedaan antara bagian bawah beton kopel atau kepala
proyek dan permukaan asli atau kerangka tiang pancang.
C. Telapak Pondasi dan Beton kopel Tiang (Footings and Pile Caps)
Posisi garis-garis referensi harus tetap terletak pada telapak pondasi. atau pada
garis poros beton kopel dan garis-garis poros kolom. Setelah pemancangan tiang
dilakukan, titik referensi yang telah ditentukan sebelumnya harus diperiksa
kembali untuk memastikan bahwa titik-titik tersebut tidak mengalami gangguan.
Acuan untuk pangkal atau ujung dari kolom harus ditentukan secara tepat dan
akurat. Bila pangkal kolom terletak pada posisi yang tepat dan akurat, maka
ketegakan kolom dapatdikontrol langsung dari pangkal.
D. Kolom-kolom
Ketegakan dapat dikontrol dari pangkal kolom yang dibuat secara akurat, seperti
yang telah diterangkan di atas atau dengan unting-unting atau bila mungkin
dapat dilakukan dengan Theodolit dari 2 arah.
Ketinggian kolom juga dapat dikontrol dengan pita ukur atau dengan cara
pengukuran beda tinggi (levelling).
E. Balok Melintang Ujung (Crosshead)
Posisi horizontal Crosshead dapat ditentukan dari titik-titik tetap di puncak kolom
menggunakan koordinat-koordinat atau dari posisi garis poros yang ditransfer dari
dasar dengan menggunakan Theodolit.
Kecuali pada keadaan khusus, permukaan atas dari dasar landasan harus rata.
Pengurangan ketinggian dari dasar landasan untuk mendukung gelegar beton
pratekan mungkin perlu penyesuaian terhadap perbedaan tak terduga dari
lengkung gelegar (hog). (Lihat Seksi 13.5.8.)
F. Landasan
Landasan ditempatkan secara tepat pada dasarnya yang telah diberi tanda garis
tengah. Beberapa perencanaan mensyaratkan balok atau gelegar didukung pada
landasan sementara.
Penentuan landasan sementara dilakukan dengan cara yang sama seperti landasan
yang tetap.
G. Balok dan Gelegar
Sedangkan tugas Konsultan Pengawas dalam hal kontrak terhadap Kontraktor secara
garis besar akan meliputi :
Segala sesuatunya merujuk kepada ketentuan dan syarat-syarat yang tercantum dalam
kontrak pemborongan.
b. Review Design
Pengecekan hasil perencanaan dilakukan dengan cara membawa hasil
perencanaan ke lokasi untuk menentukan apakah hasil perencanaan tersebut
telah sesuai dengan kondisi yang ada.
Apabila ternyata dari hasil pengecekan design tidak sesuai dengan kondisi
lapangan, Konsultan Coordination tim akan membuat alternatif lain yang sesuai
untuk diajukan kepada Pemberi Tugas.
c. Persiapan Konstruksi
Material dan peralatan yang didatangkan Pelaksana Kegiatan akan diperiksa
terlebih dahulu oleh Konsultan sehingga benar-benar memenuhi spesifikasi yang
telah ditetapkan.
Jadwal waktu yang dibuat oleh Pelaksana Kegiatan akan diteliti terlebih dahulu
apakah sudah memadai terhadap volume pekerjaan yang akan dilaksanakan
dengan perkiraan tenaga kerja/tukang yang akan mengerjakannya serta alat yang
akan digunakan. Apabila menurut analisa tidak seimbang antara volume dengan
tenaga kerja dan peralatan terhadap waktu yang tersedia maka Konsultan akan
menyarankan kepada Pelaksana Kegiatan untuk menyiapkan tenaga kerja dan
peralatan yang memadai agar bias selesai tepat pada waktunya.
Agar tidak terjadi perubahan biaya terlalu besar, Konsultan akan mengusulkan
menggantikan nilai pekerjaan tambah itu dengan pengurangan pekerjaan lainnya
sehingga terjadi kompensasi dan tidak memerlukan biaya tambah sepanjang hal
tersebut memungkinkan dan mendapat persetujuan dari Kepala SNVT /
Pemimpin Bagian Pelaksana Kegiatan Fisik.
Dalam melakukan monitoring, kerjasama antara anggota tim akan kita jaga sebaik-
baiknya sehingga informasi dan pelaporan bisa berjalan dengan cepat, sehingga
kerugian yang menyangkut aspek mutu, volume, waktu, dan biaya keseluruhan hasil
pekerjaan dapat dihindari atau ditekan sekecil-kecilnya. Selain mengawasi pekerjaan
fisik Konsultan Pengawas juga memonitor aspek lingkungan sekitar proyek, agar
jangan sampai pelaksana lapangan berikut tukang-tukangnya mengganggu,
mematikan serta merusak flora dan fauna yang ada.
Faktor keselamatan kerja juga akan dimonitor secara rutin dengan memperhatikan
peraturan-peraturan yang berlaku.
3. Rentang Kendali Post-audit
Setiap kemajuan penyelesaian pekerjaan akan merupakan prestasi kerja bagi
Pelaksana Kegiatan. Kemajuan fisik ini akan dipakai untuk pengajuan pembayaran
senilai hasil kerjanya. Namun Pelaksana Kegiatan tidak akan bisa mengajukan
permintaan pembayaran sebelum mendapat rekomendasi dari Konsultan Pengawas
bahwa hasil pekerjaannya sudah memenuhi persyaratan teknis atau tidak.
▪ Dinas terkait.
▪ Kegiatan Perencanaan dan Pengawasan Teknis .
▪ Konsultan lain yang terkait.
▪ Instansi terkait lainnya.
Langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan Konsultan Pengawas untuk maksud
diatas adalah :
▪ Meninjau secara periodik hasil dan kemajuan pekerjaan pada beberapa bidang
kegiatan pokok. Bila mana terdapat kekurangan yang terjadi, maka harus
dikembangkan sasaran jangka pendek dan program kerja untuk mengantisipasinya.
▪ Memastikan bahwa pekerjaan pengawasan berjalan secara benar sehingga peringatan
secara dini dapat diberikan apabila terjadi sesuatu kesalahan.
▪ Mengamankan bahwa biaya yang sudah dianggarkan oleh proyek tidak dilampaui
bila tidak terjadi perubahan kontrak.
Bidang-bidang sasaran kegiatan pokok yang perlu dikontrol pada waktu peninjauan
dilapangan yaitu :
Tiap bidang tersebut diatas ditinjau apakah situasinya mantap, kurang memadai atau
menunjukkan tendensi yang tidak menggembirakan.
Dengan mengetahui keadaan dan situasi masalah dengan benar, maka langkah-langkah
yang diambil untuk mengatasinya akan lebih cepat dan efektif.
Bila perlu dapat diadakan perubahan baru untuk mengendalikan jalannya proyek seperti
yang dikehendaki.
▪ 1 – 2 minggu untuk aktifitas yang kritis atau bisa kurang dari 1 minggu.
▪ 2 – 4 minggu untuk aktifitas-aktifitas yang tidak kritis.
2. Cara Mengontrol
Dibedakan 3 cara mengontrol, sebagai berikut :
▪ Untuk sebuah aktifitas yang akan dimulai : disajikan langkah-langkah cara
mengontrol seperti flow chart Gambar F-2.
▪ Untuk menguji pekerjaan yang seharusnya sudah dimulai : disajikan langkah-
langkah cara mengontrol seperti flow chart Gambar F-3.
▪ Uji pekerjaan yang seharusnya sudah selesai : disajikan langkah-langkah cara
mengontrol seperti flow chart Gambar F-4.
Dapatkah Pekerjaan
Tidak
Dimulai ?
Ya
Alasannya ?
Ada ketelambatan ?
Diperlukan Penanganannya
OK
Pemecahannya
GAMBAR : F – 2.
FLOWCHART LANGKAH-LANGKAH CARA MENGONTROL
UNTUK AKTIVITAS YANG AKAN DIMULAI
Pekerjaan yang seharusnya
sudah dimulai
Ya
Ya
OK
OK Tangani
Ya
OK Apa prestasinya
bisa dikejar ?
Tidak
Ya
Tangani
GAMBAR : F – 3
FLOWCHART LANGKAH-LANGKAH CARA MENGONTROL
PEKERJAAN YANG SEHARUSNYA SUDAH DIMULAI
Diperlukan penanganan
OK
GAMBAR : F – 4
FLOWCHART LANGKAH-LANGKAH CARA MENGONTROL
UNTUK AKTIVITAS SUDAH SELESAI
Untuk monitoring dan pengontrolan proyek ini akan digunakan system informasi
pengendalian proyek yang dilaksanakan dengan suatu aplikasi berbasis komputer.
Monitoring dan pengendalian proyek dilakukan pada aspek-aspek berikut :
▪ Planning dan scheduling pekerjaan yang meliputi quantity, duration, dates, network
planning atau precedence Diagram Methode.
▪ Progress Performance.
▪ Schedule Control.
▪ Project cost control yang meliputi pelaporan status nilai kontrak vs aktual,
perhitungan pembayaran progress pekerjaan.
PELAPORAN
MONITORING PERIODIK
SKEDUL, PROGRES RINGKASAN
DAN BIAYA PROGRES
KONSTRUKSI PEKERJAAN
PELAPORAN
PELAKSANAAN PELAPORAN
ANALISA KOMPUTER PEKERJAAN PERIODIK
• SKEDUL MANAJEMEN
• PROGRES PROYEK
• PEMBIAYAAN
PELAPORAN
ANALISA KOMPUTER
GAMBAR : F – 5. SKEMA PENGENDALIAN PROYEKPERIODIK
RINGKASAN
PEMBIAYAAN
Informasi yang di peroleh dari pelaporan tersebut dapat di analisa dan di jadikan bahan
dalam pengambilan keputusan menajemen kegiatan. Pelaporan kegiatan dibuat dengan
format dan prosedur yang standar untuk memperoleh peningkatan efisiensi, efektifitas
dan optimalisasi sinergi kerja, sehingga Dinas Pekerjaan Umum setempat dapat
mencapai performansi dan kualitas akhir manajemen pembangunan yang lebih baik.
Manfaat utama lainnya dari system ini antara lain adalah :
a. Satuan Kerja/Pejabat membuat Komitmen dapat memonitor dan mengendalikan
kegiatan secara terintegrasi dengan system yang ada di Dinas Pekerjaan Umum.
b. Memberikan tambahan kapasitas kepada Dinas Pekerjaan Umum untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kepada pengguna jalan melalui
penyelesaian pembangunan jalan beserta falisilitas pendukung lainnya yang sesuai
jadwal dan alokasi biaya.
Opsi Sofware yang digunakan untuk pengendalian proyek ini adalah : Microsoft
Project.
dari suatu aktifitas digambarkan dalam garis yang berbeda warna pada tampilan
barchart, yaitu sebagai berikut :
▪ Total Float = 0, digambarkan dengan warna merah;
▪ 1 < Total float < 5, digambarkan dengan warna kuning;
▪ Sedangkan total Float >=6, digambarkan dengan warna hijau.
Hal tersebut perlu menjadi perhatian bagi project control dan menjadi salah satu acuan
bagi analisa kemajuan pelaksanaan proyek yang menjadi tanggung jawabnya.
Selanjutnya dapat dilakukan beberapa tindakan untuk meningkatkan kinerja proyek,
seperti penambahan tenaga ahli, tenaga pekerja, bahan dan alat penunjang, atau merubah
metode pelaksanaannya.
Tahap Pelaporan
Tahap pelaporan ini ditujukan untuk menyampaikan kemajuan pelaksanaan proyek
actual di lapangan kepada pihak Pemberi Tugas / pemilik proyek untuk mendapatkan
gambaran kemajuan proyek di lapangan, dengan ikut memperhatikan hal-hal kritis yang
di peroleh dari analisa pelaksanaan proyek. Bentuk laporan ini disesuaikan dengan
kebutuhan pelaporan, dan terbagi menjadi pelaporan kemajuan proyek secara tabular,
pelaporan kemajuan proyek secara barchart, serta dalam bentuk S-Curve; yang
membandingkan pencapaian actual dengan baseline proyek.
Dibawah ini adalah bagaimana pengendalian waktu perlu mendapat perhatian agar
tidak terjadi perpanjangan waktu yang tidak perlu yang akan memboroskan waktu,
tenaga dan biaya.
1. Schedule Pelaksanaan Kegiatan
Sebelum pekerjaan dimulai konsultan akan mengecek schedule pelaksanaan yang
dibuat Pelaksana Kegiatan.
Apakah rencana kerja Prosress pekerjaan yang di targetkan sudah layak dan realistis.
Misalnya dalam musim hujan, target pekerjaan lebih kecil bila dibandingkan pada
musim kemarau untuk pekerjaan pengaspalan misalnya untuk kondisi kerja yang
sama.
Kemudian juga construction method, urutan Kerja Pelaksanan Kegiatan apakah
sudah sistematis, konsepsional dan benar.
Selanjutnya berdasarkan schedule Pelaksana Kegiatan yang sudah disetujui,
Konsultan Pengawas akan mengendalikan waktu pelaksanaan tersebut.
Dari time schedule tersebut bisa dijabarkan ke dalam target harian, sehingga setiap
hari apakah target volume tersebut bisa tercapai atau tidak, bila target volume
tersebut tidak tercapai maka selisih volume harus diprogramkan/dikejar untuk
schedule hari berikutnya.
Dengan time schedule yang dibuat dan disetujui itu bila dilaksanakan dengan
sebagaimana mestinya dan dikendalikan dengan baik maka diharapkan proyek bisa
diselesaikan “on schedule”.
F.12.PENGENDALIAN MUTU
Selama periode konstruksi, Konsultan akan senantiasa memberikan pengawasan,
arahan, bimbingan dan instruksi yang diperlukan kepada Pelaksana Kegiatan guna
menjamin bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, tepat kualias untuk semua
jenis pekerjaan baik untuk konstruksi-konstruksi pokok maupun perlengkapan proyek,
untuk itu akan di uraikan disini.
Aspek-aspek pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
konstruksi antara lain sebagai berikut dibawah ini namun tidak terbatas pada :
▪ Peralatan laboratorium.
▪ Penyimpanan bahan/material
▪ Cara pengakutan material / campuran ke lokasi kerja.
▪ Pengujian material yang akan diginakan
▪ Penyiapan job mix formula campuran.
▪ Pengujian rutin laboratorium selama pelaksanaan.
▪ Test lapangan.
▪ Administrasi dan formulir-formulir.
▪ Berat jenis.
▪ Analisa ukuran butir.
▪ Marshall Test.
▪ Termometer logam.
▪ Coreb Drill.
▪ Test beton, slump, kuat tekan.
▪ Alat uji spesifik seperti PDA, uji tegangan strand (biasanya disediakan oleh
Pelaksana Kegiatan Spesialis)
▪ Dan lain-lain seperti disebutkan dalam spesifikasi.
Tahap demi tahap pekerjaan ini sebagaimana yang didiagramkan pada Gambar F.6.
Flowchart Pengendalian Mutu.
PENGAWAS / PROYEK KONTRAKTOR
JMF
Pelaksanaan pekerjaan
Pengujian mutu
Penanganan perbaikan
Mutu sesuai Spec.
Setelah produk pekerjaan memenuhi persyaratan baik kualitas maupun elevasi dan
persyaratan lainnya, maka pengukuran kuantitas dapat dilakukan agar volume pekerjaan
denagn teliti/akurat yang disetujui oleh Konsultan sehingga kuantitas dalam kontrak adalah
benar di ukur dan di rekomendasikan untuk dibayar oleh Konsultan dan mendapat persetujuan
Pemberi Tugas. Rekomendasi hasil pengukutan kuantitas ini
Harus dala suatu Berita Acara yang disetujui bersama oleh tiga pihak pelaksana proyek.
Formulir untuk perhitungan kuantitas tersebut untuk semua item pekerjaan dalam kontrak
berupa Quantity Sheet dapat disiapkan semuanya oleh Konsultan.
F.15. PENGENDALIAN BIAYA PELAKSANAAN PROYEK
Didalam kontrak pelaksanaan pekerjaan tercantum :
▪ Biaya proyek.
▪ Estimated quantity /volume pekerjaan.
▪ Harga satuan pekerjaan
Guna pengendalian biaya pelaksanaan proyek, hal-hal pokok yang perlu diperhatikan
antara lain sebagai berikut :
Dalam tahap pembayaran akhir, perlu diperiksa dan dievaluasi kuantitas yang telah
dibayar sebelumnya, sehingga kuantitas/volume yang dibayar dalam pembayaran akhir
merupakan final quantity yang benar.
Manfaat yang didapatkan pada pemeliharaan lalu lintas yang baik selama pelaksanaan
memberikan keselamatan dan kenyamanan lalu lintas yang lebih baik pula.
Sitruasi semacam itu sangat membantu untuk menghilangkan persoalan-persoalan yang
diakibatkan oleh kacaunya lalu lintas yang pada gilirannya akan menghambat
pelaksanaan pembangunan proyek itu sendiri.
Untuk itulah pada proyek pembangunan tersebut diatas perlu dibuat sistem pengaturan
Lalu lintas yang baik dan memenuhi standar.
▪ Pemasangan pagar untuk pengaman dan kerapian pekerjaan pada kedua sisi.
▪ Pembongkaran beton
▪ Pemasangan form work
▪ Pengecoran beton
▪ Pekerjaan tanah, menggali dan mengangkut keluar lokasi
▪ Pekerjaan lainnya.
Semua kegiatan tersebut di atas jelas menjadi kendala bagi kelancaran dan keselamatan
kerja bagi pemakai jalan maupun bagi pekerja proyek.
Oleh sebab itu penanganan khusus sangat diperlukan agar tercapai hasil yang optimal
dan sesedikit mungkin akibat buruk yang ditimbulkannya.
Untuk mengantisipasi pengurangan lebar jalur efektif, bahu jalan dibagian luar yang
sudah diperkeras dipakai sebagai jalur lalu lintas khusus untuk kendaraan penumpang
sedan dan jeep atau sejenisnya dan alternatif lain dengan membuat jalur baru dengan
memanfaatkan areal yang kosong disekitar lokasi pekerjaan tersebut.
Demikian pula mengenai penanganan pembuangan tanah hasil galian haruslah dengan
penanganan yang baik, misalnya dimana Dump Truck harus masuk dan keluar dari
lokasi proyek. Tidak kalah pentingnya dari penanganan tersebut di atas adalah cara
pemuatan dan transportasi pembuangan tanah hasil galian haruslah memperhatikan
wawasan lingkungan.
Tanah yang dimuat di atas Dump Truck harus diberi penutup agar tidak tercecer di atas
permukaan jalan yang ada, sebab bila turun hujan akan menjadi licin dan dapat
menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang pada gilirannya menghambat arus lalu lintas
yang ada.
Didalam pelaksanaan traffic management untuk proyek ini kriteria penanganan dibagi
menjadi 2 bagian :
1. Pelayanan Umum
Indikasi yang diperlukan dalam pelayanan umum adalah sebagai berikut :
b. Mengurangi Kemacetan
Dalam mengatasi adanya kemacetan lalu lintas, dapat dilakukan dengan
perambuan sementara selama pelaksanaan pekerjaan dan dengan menyiagakan
satuan penanggulangan gangguan.
2. Keselamatan Kerja
Indikasi diperlukan dalam keselamatan kerja meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Disiplin Kerja
• Pengendalian pelaksanaan dilapangan secara ketat dan terus-menerus
dimonitor dengan perlengkapan komunikasi untuk dapat saling berhubungan
setiap saat dengan cepat.
• Pengendalian waktu dimaksudkan agar penyelesaian proyek sesuai jadwal
yang talah ditetapkan.
b. Peniadaan Kecelakaan Fatal
▪ Pembuatan sesuai dengan standar perambuan
▪ Pemasangan pagar pengaman yang juga berfungsi sebagai penciptaan
kerapian kerja sepanjang daerah proyek (kiri dan Kanan) dan diberi lampu-
lampu agar mudah terlihat pada malam hari.
Kecelakaan lalu lintas adalah aspek negatif dari meningkatnya mobilitas transportasi.
Keseimbangan antara mentalitas pengemudi, kemajuan teknologi kendaraan dan
penyediaan prasarana lalu lintas merupakan unsur-unsur yang menentukan mobilitas
transportasi yang semakin dinamis, cepat dan semakin nyaman sesuai dengan
tuntutan keadaan.
Ketidak seimbangan dari salah satu unsure tersebut di atas dalam beradaptasi akan
menyebabkan kesenjangan yang cenderung kepada terjadinya kecelakaan.
Bekerja pada sebuah proyek jalan yang sedang beroperasi baik pada tahapan
perencanaan maupun tahap pelaksanaan menanggung resiko tinggi pada terjadinya
kecelakaan yang setiap saat bias terjadi. Untuk itulah maka diperlukan persyaratan
keselamatan kerja pada pelaksanaan proyek yang berbeda pada ruas jalan yang
sedang beroperasi.
Dalam pelaksanaan proyek ada beberapa factor keselamatan kerja yang terkait antara
lain :
Pada tahap pelaksanaan, yang mana banyak aktifitas jenis pekerjaan yang ditangani
dan melibatkan banyak tenaga yang bekerja, maka keselamatan kerja dari pada
semua eksponen terkait menjadi factor utama dari kelancaran progress yang hendak
dicapai.
Pada tahap ini, gamabaran pencapaian keselamatan kerja dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a. Perambuan Darurat
Seperti pada tahap perencanaan, maka perambuan pada tahap pelaksanaan pun
mempunyai andil besar dalam keselamatan kerja yang memberikan rasa aman
dalam melaksanakan pekerjaan bagi para pekerja yang berada pada daerah
perambuan.
Rambu-rambu darurat yang diperlukan pada tahap pelaksanaan misalnya rambu
peringatan, rambu perintah dan larangan serta rambu petunjuk, juga rubber cone
serta lighting yang pengaturan letak penempatan serta jaraknya seperti ditunjukan
pada keperluan “rambu darurat”.
Disamping itu diperlukan pagar pembatas antara daerah kerja dan lajur yang
beroperasi yang diletakkan sepanjang daerah kerja. Pagar pembatas dicat dengan
warna crossing “kuning-biru” dan pada setiap jarak tertentu diberi tanda “spot
light” atau cat berpendar yang bias terlihat bila kena sorot lampu pada malam hari.
Bisa juga dengan lampu-lampu sebagai pengganti spot light.
Walaupun pembuatan desain dan detail beton merupakan tugas perencana, adalah
penting bahwa mereka yang mengawasi di lapangan dapat memahami prinsip-
prinsip dasar beton bertulang.
Sifat Beton :
▪ Plastis dan mudah dibentuk waktu masih baru;
▪ Berkekuatan tinggi waktu keras dan berkekuatan tarik rendah;
▪ Mempunyai perlawanan (ketahanan) tinggi terhadap api. Tidak mahal.
Sifat Baja :
▪ Dapat dibuat menjadi batang-batang yang cocok untuk dimasukkan dalam
beton;
▪ Mempunyai kekuatan tekan tinggi;
▪ Mempunyai kekuatan tarik tinggi;
▪ Mempunyai ketahanan rendah terhadap api;
▪ Mahal.
Baja dan Beton Dikombinasikan Bersama Karena :
▪ Setelah pengerasan, beton melekat pada baja tulangan dan keduanya bertindak
sebagai satu kesatuan apabila diberi suatu beban. Ini berarti tendensi pada
beton untuk regangan dan retak pada daerah tegangan tarik dapat langsung
dilawan oleg batang-batang baja yang ditanamkan didaerah itu.
▪ Apabila mengalami perubahan temperature, beton dan baja memuai atau
menyusut dalam jumlah yang sama-sama. Apabila ini tidak terjadi, kekurangan
pengikatan antara beton dan baja akan mencegah tegangan beton untuk
diteruskan pada penulangan baja adan beton akan retak dan runtuh.
▪ Beton yang mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap kerusakan oleh api,
melindungi baja bertulang yang ditanam didalamnya, menjaga dari kehilangan
kekuatan pada panas yang tinggi.
(f) Kolom
Kolom yang dibebani dapat melendut ke beberapa arah tergantung dari distribusi
beban dari rangka balok. Penulangan karenanya ditempatkan dekat muka luar dari
semua sisi-sisi.
Penulangan lateral dengan bentuk besi sengkang atau pengikat bentuk bundar
diperlukan dalam kolom untuk :
• Memegang tulangan pokok tetap pada posisinya selama pengocoran.
• Mencegah keretakkan kesamping dari kolom pada gaya tekan axial yang tinggi.
Penulangan Geser
Tegangan geser ada 2 tipe :
• Tegangan geser vertical seperti yang ditunjukkan pada suatu balok didukung
sederhana terjadi di atas tumpuan sebagai hasil dari beban berat yang cenderung
menyebabkan bagian tengah menggelincir tegak lurus ke bawah relative terhadap
sambungan akhir balok.
• Tegangan geser horizontal dihasilkan akibat kecenderungan balok yang melendut
karena beban dan pecah menjadi belahan-belahan horizontal.
Pada ujung suatu kombinasi geser vertical dan horizontal menghasilkan tegangan tarik
diagonal yang menyebabkan retak diagonal.
Untuk mencegah keretakan diagonal pada ujung balok atau yang berdekatan dengan dalah
satu tumpuan, sering diperlukan pembengkok penulangan tarik atau menggunakan begel.
Desain campuran percobaan harus menjelaskan campuran tambahan atau abu terbang
(flysh) yang akan dipakai, bila menggunakannya.
Kepala SKNVT Proyek fisik dilokasi harus memastikan bahwa ia mempunyai detail
lengkap mengenai gradasi rencana yang disetujui, dan harus memeriksa secara periodic
pada bahan yang dipakai. Jika ada perubahan besar yang timbul, penyebabnya harus
diselidiki dan Pelaksana Kegiatan diperintahkan mengambil langkah-langkah untuk
memperbaiki gradasinya. Sebagai usaha terakhir, Pelaksana Kegiatan mungkin perlu
merencanakan kembali campuran kepada Kepala SKNVT Proyek Fisik untuk persetujuan.
Tidak boleh ada penyimpangan dari campuran beton yang disetujui kecuali mendapat ijin
tertulis dari Kepala SKNVT Proyek Fisik.
4. Produksi Beton
Tujuan semua prosedur batching dan campuran adalah untuk menghasilkan beton yang
seragam yang mengandung bahan-bahan dalam perbandingan yang disyaratkan. Untuk
mencapai hal ini perlu dijamin bahwa :
Bahan dipelihara agar homogen dan tidak saling terpisah sebelum dan pada waktu
hatching.
Peralatan yang tersedia akan membantu batching bahan secara tepat dalam jumlah yang
diperlukan, dan jumlah tersebut akan dapat diganti dengan mudah jika dan bila diperlukan.
Perbandingan bahan yang diperlukan dipeluhara dari batch ke batch lain. Semua bahan
dimasukkan kedalam pengaduk dalam urutan yang benar. Semua bahan dicampur dengan
menyeluruh pada waktu pengadukan dan semua partikel agregat dilapisi dengan pasta
semen.
Beton, bila dikeluarkan dari pengaduk, akan seragam dan homogen dalam tiap batch dan
dari satu batch ke batch lainnya.
Jika pekerjaan tertunda untuk jangja waktu lama, harus diperkirakan pemakain set retarder
(memperlambat pengerasan) dalam campuran dan diambil langkah agar beton dalam
keadaan dingin selama masa tertundanya pekerjaan. Dalam hal apapun beton tidak boleh
do cor ke dalam acuan bila tingkat kemudahan pengerjaannya (workability) telah hilang,
yaitu slump asli telah banyak berkurang oleh pengeringan atau pengerasan awal (initial
setting), sebab ini dapat menghasilkan beton berpori yang lemah. Air tidak bolah
ditambahkan pada wajtu penanganan sebab tidak dapat bercampur secara efektif dan dapat
memperlemah beton.
Pemisahan (segregation) adalah berpisahnya agregat kasar dari adukan beton (mortar).
Cara-cara paling lazim untuk pengecoran adalah dengan ember kibble dan pompa beton.
Beton dalam volume yang sedikit dapat dicor oleh pekerja dengan menggunakan kereta
dorong dan atau tukang. System talang yang paling besar lebih efektif bila medan
memungkinkan. Sudut kemiringan 25 hingga 30 derajat adalah ideal untuk beton dengan
slump 40-50 mm.
Beton dapat dicor secara tepat dan menerus dengan pompa yang digunakan oleh tim yang
terdiri dari dua orang yang pertama mengndalikan pompa sedangkan yang ke dua
mengerahkan aliran dengan pekerjaan didepan operator penggetar dan finisher beton.
Pompa biasanya merupakan unit yang lengkap yang dinaikkan di atas truk dengan
kapasitas pengiriman berkisar antar 10 hingga 100 meter kubik per jam. Pipa penyaluran
pada umumnya terbuat dari baja atau karet dengan penghubung yang mudah untuk
dilepas.
Pengecoran harus di awasi dengan hati-hati menjamin bahwa acuan dan tulangan tidak
rusak atau perpindahan tempat, dan juga beton tidak terpisah. Bila beton di cor dalam
acuan vertical untuk kolom dan dinding, tingkat pengecoran harus dikendalikan dengan
hati-hati untuk menjamin bahwa tingkat itu tidak melebihi tngkat dalam desain acuan.
Pemadatan Beton
Maksud pemadatan betonadalah untuk memastikan bahwa diperoleh kepadatan
maksimum dan bahwa kontak menyeluruh antara beton dengan permukaan baja
penulangan dan acuan dapat dicapai.
• Kekuatan Maksimum.
• Beton yang padat dan kedap air.
• Pembentukan sudut dengan baik.
• Penampilan permukaan yang baik.
• Ikatan yang baik dengan penulangan baja, dan
• Selimut (penutup) beton yang padat pada penulangan baja.
Jika suhu sekeliling mungkin melampaui 320C, sebagian atau semua tindakan pencegahan
berikut harus diambil untuk mencegah pengerasan beton lebih awal :
• Pengecoran beton dilakukan pada waktu suhu udara setempat kemungkinan dibawah
320C (pada pagi hari atau di waktu malam, terutama pengecoran pelat lantai).
• Melindungi timbunan agregat dari panas matahari.
• Menyemprot timbunan agregat kasar dengan air.
• Penambahan pecahan es sebagai pengganti air campuran.
• Penyuntikkan nitrogen cair kedalam campuran pada waktu campuran berada di dalam
pengaduk.
• Pembungkusan atau penanaman pipa persediaan air.
• Pengecatan tanki air dengan cat putih.
• Pendinginan penulangan dan acuan dengan semprotan air.
• Melindungi daerah kerja dan tanki aor dari panas matahari.
• Pembuatan penahan angin.
• Megurangi waktu untuk pengecoran dan penyelesaian.
• Menutupi pekerjaan yang sudah selesai tanpa ditunda-tunda.
• Segera dimulai perawatan.
6. Perawatan Beton
Tujuan perawatan adalah menahan kelembaban didalam beton pada waktu semen
berhidrasi, oleh karena itu usahakan tercapainya kekuatan struktur yang diinginkan dan
tingkat kekedapan (impermeabilitas) yang disyaratkan untuk ketahanannya. Permukaan
beton yang tidak dirawat akan terkikis lebih cepat dari pada yang dirawat, dan dalam
lingkungan agresif, permeabilitas tinggi dapat menyebabkan berkaratnya penulangan.
Perawatan yang kurang dapat menyebabkan pula penyusutan beton lebih banyak. Setelah
beton dicor dan dipadatkan, beton harus dilindungi serta dirawat dengan memadai sesuai
dengan syarat-syarat teknik.
Semua sifat-sifat beton seperti kekuatan, kerapatan air, ketahanan terhadap aus dan
stabilitas volume meningkat sesuai dengan umur beton selama terdapat kondisi yang
memadai untuk hidrasi yang berlanjut dari semen. Peningkatan itu berlangsung dengan
cepat pada umur awal tetapi berlanjut dengan lebih lambat untuk suatu masa yang tidak
ditentukan.
• Adanya kelembaban.
• Suhu yang memadai.
• Cara yang memberikan tambahan kelembaban pada permukaan beton pada waktu
masa pengerasan awal. Cara-cara ini termasuk menggenangi, menyiram dan menutupi
dengan penutup basah (misalnya karung, tanah, pasir, atau jerami).
• Perawatan suhu tinggi, misalnya perawatan uap dan auto cleaving. Suhu tingg
mempercepat reaksi kimia dan kelembaban diberikan oleh uap atau dipertahankan oleh
ruangan auto clave.
Perawatan harus dilanjutkan tanpa gangguan selama mungkin paling sedikit untuk masa
yang disyaratkan (umumnya 7 hari), dimulai dari saat beton telah diberi penyelesaian
awal.
7. Pengujian Beton
Pengujian pengendalian mutu beton harus dilaksanakan menurut cara pengujian AASHTO
yang sesuai dengan syarat-syarat teknik. Selain pengujian komponen bahan beton, beton
diuji pada waktu pembuatan untuk konsistensi dan kemudahan pengerjaan (workability),
dan setelah mengeras untuk kekuatan tekan serta sifat-sifat lain.
Penelitian visual oleh pengawas, pada beton yang dikirim ke lokasi sangat penting untuk
mendeteksi kesalahan dalam batching. Perubahan yang tampak harus segera dilanjutkan
dengan pengujian slump dan pembuatan silinder pengujian tambahan jika dianggap perlu.
Pengujian Slump
Pengujian slump dari beton yang baru dicampue merupakan cara utama untuk meneliti
konsistensi dan kemudahan pengerjaan (workability). Pengujian slump harus dilakukan
pada campuran percobaan dan suatu kisaran (range) slump yang dapat diterima harus
ditentukan pada saat itu. Pada umumnya slump beton kurang dari 50 mm memerlukan
banyak usaha untuk mencapai pemadatan yang cukup, sedangkan slump beton diatas 100
mm biasanya tidak diperlukan, kecuali untuk beton yang dipompa.
Pengujian slump harus dilakukan pada tiap batch beton yang disediakan oleh pengaduk
transit sebelum dicor pada acuan. Jika slump terlalu tinggi atau terlalu rendah,
penyebabnya harus dicari dan diperbaiki. Beton dengan slump diluar kisaran (range) yang
ditentukan harus ditolak.
Jumlah benda uji yang harus diambil dari tiap tulangan beton harus sesuai denga syarat-
syarat teknik. Benda uji yang harus diambil dari talang tuang (discharge chute) dari
pengaduk atau truck. Benda uji tidak boleh diambil dari bagian perempat (quarter)
pertama atau terakhir dari beton dalam pengaduk atau truk. Benda uji harus didapatkan
dengan hati-hati, diselesaikan, dan ditandai dengan jelas untuk identifikasi lebih lanjut
dengan batch serta truk, dan lokasi beton yang diwakili oleh benda uji itu.
Benda uji harus di usahakan tetap lembab sampai sebelum pengujian. Benda uji boleh
dikeluarkan dari acuan (demoulded) setelah 18 jam, jika perlu, dan diangkut secara hati-
hati ke lab. Pengujian dalam keadaan masih tertutup dengan karung bawah atau dibungkus
plastik untuk mencegah pengeringan.
Waktu Pengujian
Biasanya diterimanya beton dihubungkan dengan kekuatan 28 hari. Akan tetapi oleh
karena urutan pelaksanaan berlangsung dalam waktu yang singkat, dan pengecoran lebih
lanjut akan disambung pada beton yang ada kurang dari 28 hari setelah pengecoran
sebelumnya, pengujian tambahan yang lebih awal dari 28 hari mungkin diperlukan.
Pengawas pelaksanaan harus mengusahakan bahwa tiap bagian beton mempunyai
kekuatan dan mutu yang memadai sebelum dibangun diatasnya oleh bagian beton yang
lain, karena itu menyebabkan langkah perbaikan sukar dilaksanakan bilamana kelak
ditemukan beton dengan kekuatan kurang (undersrength). Dalam hal demikian pengawas
pelaksana harus menentukan, dengan pengujian sebelumnya, kurva peningkatan kekuatan
terhadap waktu mutu beton yang dipakai sehingga penilaian perbandingan dapat dilakukan
pada waktu kurang dari 28 hari.
8. Quality Assurance
Jaminan mutu memerlukan perubahan structural terhadap metode supervise. Juga
diperlukan supervisi yang bermanfaat (tentunya untuk pekerjaan yang lebih besar),
standarisasi test dan pengetesan (termasuk kekerapan pengetesan) serta criteria untuk
penaksiran (termasuk toleransi yang diijinkan). Diperlukan pula guideline yang spesifik
untuk supervisor dan client atau pihak ketiga (seperti konsultan atau tim audit teknis).
Aspek lain yang sangat mempengaruhi mutu akhir pekerjaan sipil adalah kecermatan
rancangan. Rancangan yang dibuat berdasarkan dana yang tersedia dan/atau berdasrkan
survai yang tidak akurat cenderung mendapatkan lebih banyak masalah mutu
dibandingkan dengan rancangan yang secara akurat mewakili kebutuhan-kebutuhan di
lapangan.
Pada format kontrak saat ini, supervisor harus membuktikan bahwa pekerjaan Pelaksana
Kegiatan mengikuti standard.
Persyaratan testing dan kekerapannya pada dasranya berarti pergeseran tanggung jawab
yaitu : Pelaksana Kegiatan harus membuktikan bahwa pekerjaan itu dilakukan menurut
spesifikasinya, bukannya Supervisor harus membuktikan bawwa pekerjaan ada dibawah
standar.
TUGAS-TUGAS KONSULTAN PENGAWAS
Menyiapkan Panduan Managemen Pengendalian Kegiatan termasuk memberikan
pendampingan dalam pelaksanaan, seperti:
- Pra Construction Meeting (P.C.M)
- Show Course Meeting (S.C.M)
- Provisional Hand Over/ Final Hand Over (PHO/ FHO)
❖ Memberikan konsultasi kepada PPK atau Ka SNVT atau Tim Supervisi atas
permasalahan - permasalahan Administrasi maupun Teknik yang diperlukan.
❖ Mengadakan lnspeksi persiapan PHO.
❖ Bersama - sama RPMC ikut membahas Pra Rencana / Desain Proyek yang akan
datang; Review Desain kegiatan yang berjalan.
Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan dilingkungan peran Supervisi juga termasuk dalam
monitoring kemajuan fisik yang selalu diikuti dengan pembayaran. Dalam hal untuk
menghindari terjadinya suatu deviasi dalam pelaksanaan pekerjaan perlu diadakan suatu
meeting mingguan dan bulanan untuk mengevaluasi kemajuan pekerjaan.
Pelaksana pekerjaan juga harus secara konsekwen melaksanakan segala sesuatu seperti
yang telah direncanakan, seperti financial, material dan peralatan.
Seandainya terjadi juga adanya deviasi perlu diadakan Show Cause Meeting (SCM), yaitu
rapat yang membahas kemampuan pelaksana pekerjaan untuk membuat perencanaan
dalam waktu tertentu untuk mengejar ketelambatan.
3. Menyiapkan metoda evaluasi rencana kerja dan jadwal pelaksanaan kegiatan serta
evaluasi aplikasi standar
Untuk menyiapkan metode evaluasi dari rencana kerja suatu proyek, harus ada rencana
pelaksanaan pekerjaan yang mempunyai metode tertentu.
Mengingat hal tersebut diatas maka sebelum pelaksanaan pekerjaan pihak konsultan akan
membuat metode pengendalian waktu pelaksanaan dengan metode :
b. Network Planning
Sebelum pekerjaan konstruksi dimulai, Konsultan akan mengkaji ulang dan mengevaluasi
rencana kerja Kontraktor yang memperlihatkan usulan metode dan prosedur pelaksanaan
pekerjaan konstruksi. Rencana kerja ini
menggambarkan secara detail rencana kontraktor pada Mobilisasi, jadwal
pelaksanaan yang memperhitungkan lalu lintas / faktor keamanan, metode
pelaksanaan, program pengendalian mutu, metode penyediaan dan penyimpanan
bahan, penggunaan peralatan kerja, organisasi kerja, sub kontraktor (jika ada), dan lain-
lainnya.
Pertimbangan Konsultan atas rencana kerja Kontraktor memerlukan perhatian khusus pada
beberapa pokok persoalan berikut : Metode pelaksanaan, penggunaan material untuk
mendapatkan mutu kerja yang sesuai dengan spesifikasi dan syarat -- syarat
kontrak.
Jadwal pelaksanaan pekerjaan secara detail dengan metode critical part dengan
pertimbangan semua kegiatan pekerjaan
yang saling berkaitan.
Mobilisasi peralatan serta personil yang memadai. Dalam pelaksanaan pekerjaan fungsi
rencana kerja sangatlah penting.
Selama pelaksanaan tugas konsultan akan selalu memonitor segala kegiatan yang menjadi
tanggung jawabnya, mengidentifikasi segala sesuatu yang terjadi dalam pelaksanaan
pekerjaan terutama permasalahan dilapangan.
Konsultan akan membuat sesuatu catatan - catatan permasalahan yang ada sebagai
data, yang akan dibuat laporan sebagai data masukan dalam penyusunan program untuk
meminimalis permasalahan pelaksanaan untuk proyek yang akan dating.
6. Melakukan koordinasi dengan para pihak terkait termasuk dengan masing - masing
Dinas terkait dalam kegiatan proyek yang sedang berjalan
Dalam pelaksanaan tiugasnya konsultan juga akan selalu berkoordinasi dengan pihak
Dinas terkait untuk mendapat informasi yang jelas tentang pekerjaan yang sedang
berjalan, juga kondisi Proyek serta data - data sekunder yang diperlukan sebagai bahan
masukan dalam evaluasi pelaksanaan pekerjaan.
Sebagai salah satu tugas konsultan adalah membuat laporan yang jelas tentang evaluasi
pelaksanaan pekerjaan yang nantinya diharapkan dapat menjadi acuan dalam Manajemen
Proyek. Monitoring dan mengevaluasi secara berkala performa pekerjaan dilapangan dan
hasil quality control yang dilakukan oleh para pihak terkait dalam kegiatan dilapangan
Laporan tersebut berisi ringkasan kemajuan kontrak, semua variasi kontrak lainnya dan
informasi lain yang diperlukan.
11. Menyampaikan laporan teknis / khusus yang diperlukan oleh para pihak terkait
Laporan Teknik atau Laporan Khusus yaitu laporan yang dibuat secara khusus
untuk paket pekerjaan yang ada permasalahan teknik / khusus dilapangan sehingga
memerlukan evaluasi teknik secara menyeluruh terkait dengan desain atau permasalahan
lainnya sesuai dengan kondisi pekerjaan dilapangan.
Mendokumentasikan kegiatan pelaksanaan pekerjaan, koordinasi - koordinasi dengan para
pihak dan penyebarluasan
12. Menyampaikan draft laporan penyelesaian proyek satu buIan sebelum masa
berakhirnya kontrak jasa layanan konsultan
Setelah adanya koreksi dari draft Laporan Akhir dan persetujuannya, maka konsultan
akan menyelesaikan Laporan Akhir tersebut beserta Soft Copy-nya pada masa
berakhirnya kontrak jasa layanan konsultan.
Berikut langkah pengendalian proyek bila terjadi keterlambatan yang akan diadakan gelar
meeting evaluasi berikut berita acaranya :
show Cause Meeting (SCM) diadakan oleh Pejabat Dinas terkait dalam hal ini Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK). Rapat diadakan dikarenakan adanya kondisi kontrak kerja yang
dinilai kritis dan berpotensi waktu pelaksanaan tidak sesuai dengan jadwal penyelesaian
pekerjaan yang telah dibuat.
Karena kontrak dinyatakan kritis dalam hal penanganan pekerjaan, maka kontrak kritis harus
dilakukan dengan rapat pembuktian SCM. Pejabat Dinas dalam hal ini PPK harus
memberikan peringatan tertulis atau dikenakan ketentuan tentang kontrak kritis kepada
kontraktor mengenai keterlambatan dalam melaksanakan pekerjaan
A. Ketentuan Kontrak Kritis sebagai berikut:
Sesuai dengan Permen PU No. 07/PRT/M/2011 Buku PK 06A-BAB VII B6 Angka 39.2,
kontrak dinyatakan kritis apabila:
Dalam hal setelah diberikan SCM III yaitu Rencana fisik pelaksanaan 70 % - 100 % dari
kontrak, realisasi fisik pelaksanaan terlambat kurang dari 5 % dari rencana dan akan
melampui tahun anggaran berjalan dan Penyediah tidak mampu memenuhi kemajuan fisik
yang sudah ditetapkan, PPK melakukan rapat bersama atasan PPK sebelum tahun anggaran
berakhir, dengan ketentuan:
1. PPK dapat memberikan kesempatan untuk menyelesaikan sisa pekerjaan paling lama 50
(lima puluh) hari kalender dengan ketentuan:
a. Penyedia secara teknis mampu menyelesaikan sisa pekerjaan paliung lama 50 (lima puluh)
hari kalender, dan
Berikut ini kami sertakan contoh Berita Acara Show Cause Meeting.
Contoh :
Pada hari ini......................Tanggal .......... Bulan .................. tahun..................., telah diadakan Rapat Pembuktian
Keterlambatan (Show Cause Meeting) Paket ............................. :
1. Rapat dipimpin oleh :
2. Peserta Rapat : (daftar hadir terlampir)
3. Keterlambatan
Progres sampai dengan tanggal : .................................
• Rencana : ......... %
• Realisasi : ......... %
• Deviasi : ......... %
Pekerjaan yang sangat signifikan terhadap pencapaian rencana tersebut diatas adalah sebagai berikut :
6. Dalam Rapat Pembuktian Keterlambatan ini Penyedia Jasa akan diberi Test Case untuk menyelesaikan pekerjaan
selama .....(Hari) kerja; sebesar ...... %, dengan asumsi .... %/hari. Adapun pekerjaan yang harus dilakukan adalah
sebagai berikut :
A. Pekerjaan yang harus diselesaikan s/d tanggal ..................................... agar dapat sesuai dengan schedule yang
telah disepakati bersama :
B. Item dan volume yang akan dijadikan sebagai dasar (target) test case adalah sebagai berikut :
Ket *) : Presentase Test Case untuk pekerjaan utama dan dapat memperkecil keterlambatan
**) : Total Harga sebagai Cash Flow Test Case
Untuk mencapai prestasi seperti dalam tabel diatas penyedia jasa harus menyediakan :
• ..... Unit Dump truck dengan kapasitas .......... untuk mengangkut (Item 1,2,3,4)
• Menambah alat ........................... kapasitas ............
• Menambah alat ........................... (Alat lainnya)
Kesimpulan
1. Cash Flow Untuk mencapai, penyedia jasa membutuhkan biaya operasional sebesar Rp.
............................./hari {(Total harga **) dibagi periode Test Case)}
2. Uji coba dilaksanakan selama ....... hari mulai tanggal .................................. s/d .... ..........................
Penyedia Jasa PT. ............................ harus memenuhi target ..... *).
3. Monitoring akan dilakukan setiap hari kerja dan dilaporkan ke Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).
4. Peralatan yang perlu ditambahkan adalah:
5. Sanksi Apabila tidak dapat memenuhi program uji coba, maka akan diadakan Show Cause
Meeting tingkat ................................................
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
( ....................................... )
BERIKUT CONTOH PENGAWASAN YANG SUDAH KAMI LAKSANAKAN
Berikut adalah action job kami sebagai pengawas untuk pengendalian mutu dan ukuran
bagian struktur bangunan dilokasi Kalimantan Barat
✓ Pengukuran pondasi
✓ Cek tulangan Sengkang P-8mm
✓ Hammer Test
✓ Cek ketebalan baja ringan
✓ Laporan progress
✓ Pengawasan proyek dengan Drone
SUBSTANSI
Tahap pertama yang akan dilakukan adalah menyusun rencana kerja dan menugaskan
personil-personil yang akan ditugaskan ke proyek. Rincian aktivitas pekerjaan
persiapan ini meliputi :
JANGKA WAKTU
Jangka waktu pelaksanaan paket kegiatan ini adalah 6 (Enam) bulan atau setara 180
(Seratus Delapan Puluh) hari kalender.
PROSES PENGAWASAN
Konsultan Pengawas harus membuat uraian kegiatan secara terperinci yang sesuai
dengan setiap bagian pekerjaan pengawasan yang dihadapi di lapangan yang secara
garis besar adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan Persiapan.
b. Memeriksa Time schedulle / Bar chart, S-Curve, dan Net Work Planning yang
diajukan oleh Kontraktor Pelaksana untuk selanjutnya diteruskan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen untuk mendapatkan persetujuan.
b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau komponen
bangunan, peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan atau
di tempat kerja lainnya.
c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat dan cepat,
agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
3. Konsultasi.
a. Melakukan konsultasi kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk membahas
segala masalah dan persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan konstruksi gedung.
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, sedikitnya dua kali dalam sebulan,
dengan Pejabat Pembuat Komitmen, Perencana dan Pemborong dengan tujuan untuk
membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, untuk kemudian
membuat risalah rapat dan mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan, serta
sesudah diterima paling lambat 1 minggu kemudian.
4. Laporan.
c. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat yang
digunakan.
5. Dokumen.
Konsultan menyiapkan Kantor Proyek sebagai bagian dari rangkaian kegiatan kerja,
setelah Konsultan mendapat Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK ) dari Pemberi Tugas,
kantor Proyek yang disediakan berkedudukan dilokasi pembangunan proyek sebagai
sarana kerja dan fasilitas kantor Divisi Konsultan Pengawas.
Mobilisasi personil dan tim sesuai dengan jadual penugasan dan kualifikasi, sekurang-
kurangnya satu minggu setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterima dan kantor
proyek tersedia.
3. Koordinasi Pekerjaan
Koordinasi dengan berbagai pihak seperti; dengan Pemberi Tugas dan Kontraktor
Pelaksana adalah bagian dari pelaksanaan pekerjaan pengawasan dengan melaksanakan
Rapat Koordinasi yang dilaksanakan setiap minggu secara rutin selama pekerjaan fisik
dilaksanakan, dalam rapat koordinasi tersebut materi pembahasan seperti :
▪ Dan juga untuk mengambil keputusan yang tepat dalam membahas persoalan yang
dianggap perlu dilaksanakan sesegera mungkin/mendesak.
4. Pemeriksaan Dokumen
Seluruh dokumen yang berkaitan dengan kelancaran pekerjaan yang akan dilaksanakan
dan sesudah dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana diperiksa secara rutin dan berkala
oleh Konsultan Pengawas, dokumen tersebut berupa :
v Dokumen Kontrak
v As Built Drawings
Untuk merealisasikan pelaksanaan pekerjaan tersebut, maka lingkup tugas layanan Jasa
Konsultan adalah:
1. Memberikan petunjuk dan arahan kepada Kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan syarat-syarat Kontrak yang sudah ditetapkan.
• Menyusun Laporan Bulanan yang didasarkan pada Laporan Mingguan yang telah
disetujui Pemberi Tugas dengan memuat masalah – masalah potensial pada bulan
yang bersangkutan sehingga di harapkan dapat diselesaikan dan diantisipasi
secepat mungkin.
DATA DASAR
Keterkaitan Pekerjaan Antara Owner , konsultan Supervisi dan Kontraktor dapat dilihat
dari Diagram sebagai berikut :
OWNER
Konsultan terdiri dari Tim Kerja / Tim Supervisi Lapangan yang bertanggung jawab
untuk melaksanakan review design selama waktu pelaksanaan pekerjaan fisik dengan
menggunakan data lapangan yang diperoleh dari Penyedia Barang / Jasa, sesuai dengan
yang tercantum dalam Dokumen Kontrak Penyedia Barang dan Jasa dan menggunakan
Standart Design serta Cara yang telah ditentukan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga.
Layanan yang akan mencakup supervisi dari semua aspek pelaksanaan pekerjaan dan
menjamin bahwa pekerjaan konstruksi sesuai dengan kebijakan dan filosofi dari Bina
Marga yang diterapkan untuk Pembangunan jalan sebagai kelengkapan dari
perencanaan detail yang telah disahkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
Kalimantan Barat serta Dokumen Kontrak.
KELUARAN/ OUTPUT
a. Laporan Bulanan,
Memuat hasil rencana dan realisasi pelaksanaan kegiatan, masalah yang dihadapi,
penyimpangan yang terjadi, tindakan koreksi dan/atau penyesuaian yang
dilakukan, evaluasi dan kesimpulan kegiatan manajemen konstruksi setiap
bulannya, sebanyak 5 (lima) buku,termasuk 1 (satu) asli, selama 6 bulan..
b. Laporan Akhir
Laporan Akhir merupakan rangkuman seluruh kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang
telah dicapai sampai dengan serah terima pekerjaan sementara (PHO). Secara teknis
laporan ini terdiri dari:
o Justifikasi teknik/Review Design;
o Rekapitulasi kemajuan pekerjaan;
o Monitoring penggunaan peralatan;
o Kegiatan mata pembayaran utama;
o Rangkuman sertifikat pembayaran bulanan;
o Ringkasan pengendalian mutu;
o Ringkasan kuantitas akhir, yang harus sesuai dengan kuantitas dalam Kontrak;
o Petunjuk pemeliharaan, pengoperasian, dan pemanfaatan;
o Hal-hal khusus tentang pekerjaan perlu penanganan yang berkaitan dengan
kondisi bangunan;
o Status perintah perubahan (Change Order) dan adendum kontrak;
o Program masa pemeliharaan;
o Hal ikhwal tentang AMDAL; dan
o Lampiran - lampiran, yang terdiri dari:
Jadwal pelaksanaan;
Berita Acara PHO;
Gambar tipikal;
Gambar kerja (Shop drawing);
Gambar terlaksana (As-built drawing);
Rekapitulasi pekerjaan;
Daftar lokasi pekerjaan perlu penanganan;
Dokumentasi photo pada kondisi awal, selama masa pelaksanaan, dan akhir
pekerjaan.
sebanyak 5 (lima) buku,termasuk 1 (satu) asli, selama 6 bulan
d. Laporan K3
Susunan dokumen Laporan Pelaksanaan RKK terdiri dari:
▪ Cover Dokumen
▪ Halaman Pengesahan
▪ Halaman Daftar Isi
▪ Halaman Uraian dan Penjelasan Laporan Pelaksanaan RKK
LAPORAN HARIAN
LOKASI :
JUMLAH
Pekerjaan mulai jam : …………………………… berakhir jam : ………………………
KEADAAN CUACA :
Pelaksana :
Nama :
: Cerah Ttd. :
Nama :
: Gerimis Kontraktor :
Catatan :
: Hujan Lebat
Nama Proyek :
Lokasi :
Kontraktor :
Tanggal Kontrak :
B: Belum dikerjakan
K: Dinilai kurang
sempurna
J UM L A H
SELURUH BANGUNAN
- Prestasi sampai dengan minggu ini ( % terhadap bobot ) = %
- Prestasi sampai dengan minggu lalu ( % terhadap bobot ) = %
Jenis-jenis pekerjaan yang kami nyatakan selesai dengan baik, telah sesuai dengan persyaratan
yang tercantum didalam kontrak / dokumen Pelaksanaan.
Site Manajer
2
Manajer Proyek Manajer Proyek
Tabel Laporan Bulanan :
Bulan : BULAN KE :
Nomor : Tgl.
Nama Proyek :
Pekerjaan :
Bangunan :
Lokasi :
Pemborong :
Surat Perjanjian Pemborongan :
Harga Borongan :
Konsultan Pengawas :
Surat Perjanjian Kons. Peng. :
:
J UM L A H
KETERANGAN :
Format table tidak mengikat bila disyaratkan lain oleh pemilik pekerjaaan dapat
disesuaikan
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
Jadwal waktu jasa konsultasi dengan pekerjaan perencanaan /pengawasan teknik dilaksanakan pada 6 bulan.
berikut adalah rencana schedule pelaksanaan perencanaan/pengawasan :
WAKTU P ELAKS ANAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
PERSONIL
Komposisi tim pengawasan dan daftar personil yang akan diturunkan dalam pengawasan
sebagai berikut :
Tenaga Ahli
(Personil Inti)
Field Team
(Personil lainnya)
Inpector PT. VISIPRANA Lokal Teknik sipil INSPCTR Pengawas Lap 1/6
TENAGA PENUNJANG
Administrasi PT. VISIPRANA Lokal SMK/SMU Adm Pembukuan 1/6
TENAGA AHLI ( Profesional Staf )
(Personil Inti)
NO NAMA POSISIInput Personil ( dlm org/bln ) utk tiap kegiatan sesuai jadwal pelaks pek.
Total
Kegiatan Kegiatan Kegiatan Waktu
1 2 …6 Penugsn
PROFESIONAL STAF
Supervisor
1 Engineer (SE) Mutu Kontrak Korlap Korlap 1/6
Pengawasan Pengawasan Pengawasan
Review BQ Rapat Evaluasi Rapat Evaluasi
Health Safety
Environtment Engineer
3 (HSE) K3 cek K3 cek K3 cek 1/6
Vol K3 cek Vol K3 cek Vol K3 cek
Pengawasan Pengawasan Pengawasan
FILED TEAM
1 Inspector Pengawasan Pengawasan Pengawasan 1/6
Harian Vol/mat Harian Vol/mat Harian Vol/mat
Jumlah Tenaga Jumlah Tenaga Jumlah Tenaga
Cuaca Cuaca Cuaca
Opname Vol Opname Vol Opname Vol
TENAGA PENUJANG
(Personil lainnya)
1 Administrasi Adm Kntr Adm Kntr Adm Kntr 1/6
TENAGA AHLI & TANGGUNGJAWABNYA
Organisasi tim dipimpin oleh Team Leader berfungsi sebagai Koordinator dan
Supervisor, yaitu mengkoordinasikan dan mengawasi seluruh kegiatan / pekerjaan,
baik kegiatan lapangan ( survey, inventarisasi dan investigasi ), maupun kegiatan
kantor yaitu kegiatan analisa dan lain-lain yang diperlukan.
Untuk keberhasilan pelaksanaan pekerjaan tersebut Team Leader dibantu sepenuhnya
oleh Tenaga Ahli dan Staf Pendukung.
Tugas dan fungsi Tenaga Ahli yang tercantum dibawah ini harus bekerja secara
penuh untuk pekerjaan ini, yaitu terdiri dari :
I PROFESIONAL STAF
a Core Team
Supervisor
1 Suwoko, ST 6/1
Engineer (SE)
5 FIELD TEAM
1 Inpector Candra Irawan, A.Md 6/1
II TENAGA PENUNJANG
Supervisor
Engineer (SE)
SUWOKO, ST
ADMINISTRASI
BIMA TANAKA
INSPEKTOR
CANDRA IRAWAN
LAPORAN
a. Laporan Bulanan,
Memuat hasil rencana dan realisasi pelaksanaan kegiatan, masalah yang dihadapi,
penyimpangan yang terjadi, tindakan koreksi dan/atau penyesuaian yang
dilakukan, evaluasi dan kesimpulan kegiatan manajemen konstruksi setiap
bulannya, sebanyak 5 (lima) buku,termasuk 1 (satu) asli, selama 6 bulan..
b. Laporan Akhir
Laporan Akhir merupakan rangkuman seluruh kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang
telah dicapai sampai dengan serah terima pekerjaan sementara (PHO). Secara teknis
laporan ini terdiri dari:
o Justifikasi teknik/Review Design;
o Rekapitulasi kemajuan pekerjaan;
o Monitoring penggunaan peralatan;
o Kegiatan mata pembayaran utama;
o Rangkuman sertifikat pembayaran bulanan;
o Ringkasan pengendalian mutu;
o Ringkasan kuantitas akhir, yang harus sesuai dengan kuantitas dalam Kontrak;
o Petunjuk pemeliharaan, pengoperasian, dan pemanfaatan;
o Hal-hal khusus tentang pekerjaan perlu penanganan yang berkaitan dengan
kondisi bangunan;
o Status perintah perubahan (Change Order) dan adendum kontrak;
o Program masa pemeliharaan;
o Hal ikhwal tentang AMDAL; dan
o Lampiran - lampiran, yang terdiri dari:
Jadwal pelaksanaan;
Berita Acara PHO;
Gambar tipikal;
Gambar kerja (Shop drawing);
Gambar terlaksana (As-built drawing);
Rekapitulasi pekerjaan;
Daftar lokasi pekerjaan perlu penanganan;
Dokumentasi photo pada kondisi awal, selama masa pelaksanaan, dan akhir
pekerjaan.
sebanyak 5 (lima) buku,termasuk 1 (satu) asli, selama 6 bulan
d. Laporan K3
Susunan dokumen Laporan Pelaksanaan RKK terdiri dari:
▪ Cover Dokumen
▪ Halaman Pengesahan
▪ Halaman Daftar Isi
▪ Halaman Uraian dan Penjelasan Laporan Pelaksanaan RKK
LAPORAN HARIAN
LOKASI :
JUMLAH
Pekerjaan mulai jam : …………………………… berakhir jam : ………………………
KEADAAN CUACA :
Tabel Laporan Curah Hujan :
Pelaksana :
Nama :
: Cerah Ttd. :
Nama :
: Gerimis Kontraktor :
Catatan :
: Hujan Lebat
Nama Proyek :
Lokasi :
Kontraktor :
Tanggal Kontrak :
B: Belum dikerjakan
K: Dinilai kurang
sempurna
J UM L A H
SELURUH BANGUNAN
- Prestasi sampai dengan minggu ini ( % terhadap bobot ) = %
- Prestasi sampai dengan minggu lalu ( % terhadap bobot ) = %
Jenis-jenis pekerjaan yang kami nyatakan selesai dengan baik, telah sesuai dengan persyaratan
yang tercantum didalam kontrak / dokumen Pelaksanaan.
Tabel Laporan Bulanan :
Bulan : BULAN KE :
Nomor : Tgl.
Nama Proyek :
Pekerjaan :
Bangunan :
Lokasi :
Pemborong :
Surat Perjanjian Pemborongan :
Harga Borongan :
Konsultan Pengawas :
Surat Perjanjian Kons. Peng. :
:
J UM L A H
KETERANGAN :
Format table tidak mengikat bila disyaratkan lain oleh pemilik pekerjaaan dapat
disesuaikan
Bila diperlukan staf pendukung untuk kegiatan lapangan perencanaan ini mengingat
merupakan salah satu kunci keberhasilan tercapainya hasil pekerjaan yang diharapkan
maka kami akan tugaskan sesuai dengan arahan pemberi tugas misalnya diperlukan
usulan Operator computer, Administrasi, Matlab, Surveyor, atau lainnya tetap
disesuaikan dengan kontrak kerja
PENUTUP
Demikianlah uraian dari Usulan Teknis untuk pekerjaan Konsultan ini kami sampaikan.
Semoga dapat menjadi gambaran akan pelaksanaan pekerjaan yang akan kami lakukan
dalam menangani pekerjaan Konsultan ini
Terima kasih atas perhatiannya.
Pontianak, 2021
PT. VISIPRANA
PENGALAMAN PERUSAHAAN
Perusahaan kami telah berpengalaman dibidangnya sesuai dengan subbidang yang kami
miliki kurang lebih sejak tahun pendirian. Pengalaman yang kami miliki yaitu pada
perencanaan pekerjaan gedung, jalan dan jembatan, pengairan, supervisi gedung,
supervisi jalan dan jembatan, manajemen konstruksi dan kami juga memiliki
pengalaman di bidang studi-studi yang bersifat keteknikan.
Dinas Ciptakarya Tata Ruang Dan 641.6/76/SPK/KONS-SD/PPK- 31 JULI 2015 S/D 12 DES
15 Pengawasan Rumah Ibadah KKR Pengawasan 11 Rp 239.310.000,00 -
kebersiahan CK/CTK/2015 2015
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Pengawasan Rehabilitas Bagunan 30 Agustus 2013 S/D 27
17 027/905.A/DIKPORA.01 Pengawasan 11 Rp 88.727.000,00 -
Raga Sekolah (PAKET II) desember 2013
Pengawasan Pembangunan
19 Kepala Dinas Pendidikan Sekadau 027/737c/Dikpora-01 Pengawasan 18 Juli 2012 s/d 14 Nop 2012 11 Rp 108.000.000,00 -
Perpustakaan Sekolah
Pengawasan Pemeliharaan
25 Dinas Dinas Ciptakarya dan tata ruang 650/180/SPK-PL/DCT-KH/2009 Pengawasan 19 JUNI 2009 s/d 11 Rp 49.500.000,00 -
Lingkungan
02/SP/JK/PPK-PGWS CAMAT
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Pengawasan Pembangunan Kantor 17 November 2017 s/d 11
27 SELATAN (MULTI YEARS) / DPUPR- Pengawasan 11 Rp 121.120.000,00 -
Ruang Kota Pontianak Camat Selatan Desember 2018
CK / 2017
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR
1 PENGUNA JASA : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pontianak
2 Nama Paket Pekerjaan : Supervisi Pembangunan Rumah Khusus Kodam XII/Tanjung Pura Pontianak
2 Nama Paket Pekerjaan : Pengawasn Pembagunan Shelter Kendaraan Pos Sar Sintang Kantor Sar Sintang
2 Nama Paket Pekerjaan : Pengawasan Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso
2 Nama Paket Pekerjaan : Penwasan Pembangunan Pagar Keliling 300 M2 Pos Sar Sintang
2 Nama Paket Pekerjaan : Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor Pada Kantor Imigrasi Kelas II Entikong
Kegiatan Belanja Modal Peralatan dan Mesin, Supervisi Peningkatan Menara Suar 40
2 Nama Paket Pekerjaan :
M Pulau Setinjan DIPA Tahun Anggaran 2017
2 Nama Paket Pekerjaan : Pengawasan Pembangunan Gedung kantor Pengadilan Negeri Putussibau Tahap I
2 Nama Paket Pekerjaan : Pengawasan Pembangunan Gedung Sekolah SDN Rasau Jaya
2 Nama Paket Pekerjaan : Pengawansan Pemeliharaan Rutin Taman Untuk Putussibau,Kedamin dan Badau
Gaji Dasar per bulan Beban Biaya Sosial Beban Biaya Umum Tunjangan Total Biaya Langsung
No Jabatan Nama Personil Keuntungan (K)
(Basic Salary) (Social Charge) (Overhead) Penugasan (TP) Personil
1 3 4 5 6 7 8 9 (4+5+6+7+8)
A. TENAGA AHLI
1 Tim Leader SUWOKO, ST 11.749.455 4.699.782 3.526.006 2.349.891 1.056.866 23.382.000
2 Ahli Sipil WIDI HARDIYANTO, ST 9.138.465 3.655.386 2.742.449 1.827.693 822.007 18.186.000
3 Ahli Arsitektur Lanskap PENNY ARIESANTY, ST 9.138.465 3.655.386 2.742.449 1.827.693 822.007 18.186.000
4 Ahli K3 Konstruksi BAGUS RIRIH D.A, ST 9.138.465 3.655.386 2.742.449 1.827.693 822.007 18.186.000