DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
PT. NUSVEY didirikan pada tahun 1971 oleh tenaga-tenaga profesional Indonesia.
Pada awalnya PT. NUSVEY lebih dominan melayani pekerjaan pengukuran/pemetaan
(Teknik Geodesi), kemudian pada tahun 1974 dengan diperkuat lagi oleh beberapa
tenaga ahli dalam bidangnya, PT. NUSVEY dapat ikut aktif melayani kebutuhan
dibidang Teknik Sipil, Teknik Arsitektur, Teknik Pertanian.
Pekerjaan-pekerjaan yang dipercayakan pada PT. NUSVEY , selain yang dibiayai oleh
Pemerintah Indonesia (APBN, APBD), juga dari swasta nasional maupun dari bantuan
negara sahabat/badan lainnya antara lain International Bank for Reconstruction and
Development (IBRD), Asian Development Bank (ADB) dan Overseas Economic
Cooperation Fund (OECF).
Sampai saat ini, didukung oleh 207 orang yang terdiri dari 65 tenaga ahli (Sarjana /
Sarjana Muda) dan 142 tenaga teknik menengah dan administrasi.
1.1.3. Kerjasama
Perusahaan asing yang pernah bekerjasama dengan PT. NUSVEY menangani proyek,
adalah :
Euroconsult, Belanda
Mitsui Consultant Ltd. Jepang
Arga Indoc, Jerman Barat
Pacific Consultant International (PCI), Jepang
Nippon Koei, Jepang
China Engineering Consultant, Inc. Taiwan
ND. Lea & Associates Ltd. Canada
STUP Consultants Ltd. India
WSP International, Inggris
DAINICHI Cons., Jepang
KEI KATAHIRA Eng. Cons., Jepang
Bagan Struktur Organisasi Perusahan PT. NUSVEY akan disampaikan seperti Gambar
1.1 di bawah ini :
Gambar 1.1. Struktur Organisasi PT. Nusvey
PT. Cipta Strada, konsultan teknik didirikan pada tahun 1975. Para
pendirinya terdiri dari insinyur-insinyur Indonesia yang masing-masing
memiliki pengalaman yang luas di Indonesia.
Selama tiga puluh sembilan tahun sejak berdirinya, perusahaan telah dipercaya oleh
berbagai pemberi tugas yang menyelenggarakan pelayanan konsultasi, baik kerjasama
dengan perusahaan-perusahaan konsultan asing maupun sendiri.
Kerjasama pertama semacam itu adalah dengan konsultan Sauti dari Italia pada tahun
1975 untuk pelayanan konsultan teknik untuk RBO I di Medan, meliputi baik disain
maupun pengawasan untuk jalan-jalan di Sumatera Utara, (ruas jalan tol Belawan –
Medan – Tanjung Morawa) Riau dan Sumatera Barat. Kerjasama yang lain dengan
perusahaan asing berbeda menyusul sesudah itu.
Sebagai akibat dari hal itu, CIPTA STRADA telah dipercayakan oleh Bina Marga dan
IBRD untuk mengerjakan konsultan teknik tanpa bekerja sama dengan konsultan asing
untuk beberapa proyek yang dibiayai oleh IBRD dan JBIC.
Agar dapat mengerjakan pelayanan yang dipercayakan oleh para pemberi tugas secara
profesional, perusahan telah sejak awal operasinya mengadakan sendiri laboratorim
untuk tanah, aspal dan beton. Beberapa tahun kemudian Perusahaan memiliki fasilitas
komputer perusahaan.
Pada tahun 1978, CIPTA STRADA memperluas jaringan usaha ke luar negeri, ketika
ditugaskan oleh Bank Bumi Daya (BBD) untuk menyelenggarakan jasa pengawasan di
Saudi Arabia, sesudah bergerak di dalam pelayanan yang sama di Indonesia.
Disusul kemudian tugas-tugas yang lain di Saudi Arabia dari BBD dan Bank Indonesia
1946 (BNI ’46).
Quality Management
Representative (QMR)
Kesekretariatan
Quality System Manager
(QSM)
PT. Jasa Mitra Manunggal adalah sebuah Perusahaan Jasa Konsultan Pribumi
yang independent, bergerak di bidang Engineering, Architecture dan Management yang
berdiri pada tahun 1978. Perusahaan ini mengkhususkan diri dibidang Jalan Raya dan
Jembatan, Struktur dan Arsitektur, Pengembangan Sumber Daya Air dan Penyediaan
Air Minum, Sanitasi serta bidang-bidang disiplin Civil Engineering dan Management
lainnya.
Dalam sepuluh tahun terakhir PT. Jasa Mitra Manunggal telah berhasil
menimba Pengalaman dalam bidang profesi tersebut di atas yang didapatkan dari
penyelesaian bermacam-macam proyek yang dipercayakan kepadanya. Berdasarkan
luasnya ruang lingkup layanan yang didapatkan maka PT. Jasa Mitra Manunggal
berkeyakinan dapat menyelesaikan pekerjaan ini dengan sempurna.
Proyek-proyek yang telah ditangani oleh PT. Jasa Mitra Manunggal tersebar
diseluruh Indonesia. Untuk menjamin bahwa pekerjaan yang akan diberikan ini
terlaksana dengan baik, maka PT. Jasa Mitra Manunggal menempatkan beberapa
tenaga profesional yang memadai dibidangnya masing-masing guna untuk dapat
menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dengan baik.
Kantor PT. Jasa Mitra Manunggal berlokasi di Metro Trade Center (MTC) Blok
A-16 Jalan Soekarno-Hatta No. 490 Telepon (022) 7536425 Fax.(022) 7536425
Bandung 40286.
PT. Jasa Mitra Manunggal mempunyai 9 (sembilan) buah divisi yang mencakup
seluruh bidang Engineering dan Management. Ruang lingkup kegiatan itu meliputi
aspek-aspek Planning, Engineering Design dan Construction Supervision, Feasibility
Study.
PT. Jasa Mitra Manunggal telah bekerja sama dengan beberapa Konsultan
Asing (International Consultant) seperti Pacific Consultant International (PCI), CarlBro
International, Nippon Koei Co. Ltd., KATAHIRA & Engineer International, C’Lotti &
Associates, BCOEM, LYON & Associates, dll.
Selain dari itu pembagian Sistem Manajemen dari PT. Jasa Mitra Manunggal
dipersiapkan untuk dapat memberikan hasil layanan maksimal dari produk-produk yang
dihasilkan dalam bidang desain dan supervisi konstruksi Analisis Jaringan Kerja dan
Sistem Analisis. Lebih jauh lagi hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan produktivitas
dan kemantapan dalam hal memonitor berlangsungnya suatu proyek.
BAB 2
PEMAHAMAN DAN TANGGAPAN TERHADAP KAK
Selain penjelasan pada ruang lingkup, untuk pembagian tugas dan tanggung
jawab untuk pelaksanaan kegiatan juga sudah dijelaskan dengan baik pada bab Tenaga
Ahli, melalui penjelasan detail tugas-tugas dan kewajiban masing-masing tenaga ahli.
Sehingga Usulan Teknis ini tersusun atas dasar pemahaman Konsultan yang
mendalam terhadap Kerangka Acuan Kerja (TOR). Persyaratan Teknis (KAK) tersaji
dengan baik dan telah dimengerti, diharapkan tidak terjadi kesalahan interprestasi,
sehingga pembuatan teknikal proposal ini dapat sesuai dengan yang dimaksudkan
dalam KAK. Hal-hal yang perlu kami sampaikan sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan yang berkaitan dengan Kerangka Acuan Kerja adalah :
1. Peta lokasi pekerjaan yang belum disediakan didalam KAK, guna untuk
memudahkan konsultan dalam melakukan persiapan tenaga ahli dan mobilisasi.
Sehingga dalam hal penjelasan mengenai hal – hal yang terkait dengan
pelaksanaan kegiatan, Konsultan sudah dapat memahami dengan baik terkait
pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan nantinya, dan jika Konsultan diberi
kepercayaan untuk melaksanakan kegiatan ini, maka Tim Teknis akan
melaksanakannya sesuai dengan yang telah dijelaskan di Kerangka Acuan Kerja (KAK).
a. Kantor
b. Perabota Kantor
c. Komputer + Printer
d. Kendaraan Roda 4
e. Kendaraan Roda 2
BAB 3
URAIAN PENDEKATAN DAN METODOLOGI
3.3. Sasaran
a. Lingkup Kegiatan
1. Persiapan:
2. Pelaksanaan Pengawasan :
b. Riwayat Perubahan;
c. Maksud dan Tujuan Petunjuk Pelaksanaan;
d. Ruang Lingkup penerapan;
e. Referensi atau acuan yang digunakan;
f. Definisi (penjelasan istilah-istilah) jika diperlukan;
g. Tahapan proses atau kegiatan (dengan bagan alir jika perlu)
h. Ketentuan Umum (penjelasan tentang persyaratan - persyaratan yang harus
dipenuhi dalam melaksanakan proses);
i. Tanggung jawab dan wewenang;
j. Kondisi khusus (penyimpangan dsb.);
k. Rekaman / Bukti kerja (yang menjadi persyaratan)
l. Lampiran berupa contoh format rekaman / bukti kerja
a. Penanggung jawab pada setiap kegiatan harus memastikan bahwa hasil dari
setiap tahapan kegiatan yang tidak memenuhi persyaratan diidentifikasi dan
dikendalikan untuk tindak lanjut tahapan kegiatan yang berhubungan dengan
tahapan sebelumnya.
b. Pelaksanaan pengendalian hasil pekerjaan yang tidak sesuai harus diatur
dalam prosedur pengendalian hasil pekerjaan tidak sesuai yang merupakan
bagian dari prosedur mutu.
c. Pengendalian pekerjaan tidak sesuai harus dilaksanakan dengan
mengesahkan penggunaan dan penerimaannya berdasarkan konsesi oleh
Pengguna atau pemanfaatan hasil pekerjaan.
d. Tindakan korektif yang diambil dalam upaya menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian dan mencegah terulangnya ketidaksesuaian.
e. Prosedur hasil pekerjaan yang tidak sesuai minimal harus mencakup :
a. Menguraikan ketidaksesuaian,
b. Menentukan / melakukan kajian terhadap penyebab ketidaksesuaian
c. Menetapkan rencana penanganan untuk memastikan, bahwa
ketidaksesuaian tidak akan terulang dan jadwal waktu penanganan.
d. Menetapkan petugas yang melaksanakan tindak perbaikan.
e. Mencatat hasil tindakan yang dilakukan.
f. Memverifikasi tindakan perbaikan yang telah dilakukan.
Major Work
Pekerjaan utama (major work) yang digunakan sebagai dasar penyusunan jadwal
waktu pelaksanaan meliputi :
1. Implementation management :
Persiapan awal
Koordinasi Konsultan dengan Pengguna Jasa
Koordinasi team konsultan
Koordinasi dengan instansi terkait
Kegiatan Lapangan
2. Tahap Pelaksanaan Teknis
3. Pelaporan
13. Memeriksa Gambar Sebenarnya yang Terpasang (As Built Drawing) yang
telah dibuat oleh penyedia jasa konstruksi.
15. Membuat laporan - laporan seperti tersebut pada bagian 12 Kerangka Acuan
Kerja ini, mengenai kamjuan fisik dan keuangan kegiatan yang ada dibawah
wewengnya dan menyerahkan kepada PPK Pengawasan, Satuan Kerja
Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Jawa Timur, serta
instansi lain yang terkait tepat pada waktunya.
Tanggung jawabnya akan mencakup, namun tidak terbatas pada apa yang
tersebut dibawah ini :
1. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dari Supervisi Engineer dalam melakukan
tugas - tugasnya serta bekerja sama dengan Quality Engineer untuk
menyesuaikan metode pelaksanaan dilapangan dengan di laboratorium.
2. Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus pada semua lokasi
pekerjaan konstruksi yang sedang dilaksanakan dan berkoordinasi dengan
Supervisi Engineer tentang semua pekerjaan yang memenuhi maupun tidak
memenuhi spesifikasi teknis dan Dokumen Kontrak.
3. Semua hasil pengamatan tersebut dilaporkan secara tertulis kepada Supervision
Engineer / Site Engineer pada hari itu juga.
4. Secara terus menerus mengawasai, membuat catatan dan memeriksa
semua hasil pengukuran, perhitungan kuantitas dan sertifikat pembayaran serta
menjamin bahwa pembayaran terhadap penyedia jasa konstruksi sudah benar
dan sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak
5. Bersama-sama penyedia jasa konstruksi setiap hari memebuat ringkasan/risalah
tentang kegiatan konstruksi, keadaan cuaca, pengadaan material, jumlah dan
keadaan tenaga kerja, peralatan yang digunakan, jumlah pekerja yang telah
diselesaikan, pengukuran dilapangan,kejadian-kejadian khusus dan sebagainya
dengan menggunakan formulir laporan standar (Laporan Harian) yang harus
diserahkan / dikirim kepada Supervision Engineer / Site Engineer dan Satker
PJN Wilayah di Jawa Timur tiap hari setelah pekerjaan selesei kerja.
6. Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus terhadap semua
pekerjaan harian (day work), termasuk membuat catatan mengenai peralatan,
tenaga kerja dan bahan-bahan yang digunakan penyedia jasa konstruksi dalam
melaksanakan pekerjaan harian tersebiut.
7. Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh penyedia jasa konstruksi dan
evaluasi hasil pekerjaan dilapangan.
8. Membantu Supervision Engineer / Site Engineer mengadakan pengukuran akhir
secara keseluruhan dari berbagai pekerjaan yang telah diselesaikan yang
mutunya memenuhu syarat.
9. Dalam pelaksanaannya Quantity Engineer / Chief Inspector bertanggung jawab
kepada Supervision Engineer / Site Engineer.
Bridge Engineer harus memliki pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dalam bidang
pengawasan pelaksanaan pekerjaan jalan dan / atau Jembatan dan mempunyai
Sertifikasi Keahlian (SKA) sebagai Ahli Teknik Jembatan – Madya.
Tanggung jawabnya akan mencakup, namun tidak terbatas pada apa yang
tersebut dibawah ini :
1. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dari Supervisi Engineer dalam melakukan
tugas - tugasnya serta bekerja sama dengan Quality Engineer untuk
menyesuaikan metode pelaksanaan dilapangan dengan di laboratorium.
2. Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus pada semua lokasi
pekerjaan konstruksi yang sedang dilaksanakan dan berkoordinasi dengan
Supervisi Engineer tentang semua pekerjaan yang memenuhi maupun tidak
memenuhi spesifikasi teknis dan Dokumen Kontrak.
3. Semua hasil pengamatan tersebut dilaporkan secara tertulis kepada
Supervision Engineer / Site Engineer pada hari itu juga.
4. Secara terus menerus mengawasai, membuat catatan dan memeriksa semua
hasil pengukuran, perhitungan kuantitas dan sertifikat pembayaran serta
menjamin bahwa pembayaran terhadap penyedia jasa konstruksi sudah benar
dan sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak
5. Bersama - sama penyedia jasa konstruksi setiap hari memebuat ringkasan /
risalah tentang kegiatan konstruksi, keadaan cuaca, pengadaan material,
jumlah dan keadaan tenaga kerja, peralatan yang digunakan, jumlah pekerja
yang telah diselesaikan, pengukuran dilapangan,kejadian-kejadian khusus dan
sebagainya dengan menggunakan formulir laporan standar (Laporan Harian)
yang harus diserahkan / dikirim kepada Supervision Engineer / Site Engineer
dan Satker PJN Wilayah di Jawa Timur tiap hari setelah pekerjaan selesei kerja.
6. Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus terhadap semua
pekerjaan harian (day work), termasuk membuat catatan mengenai peralatan,
tenaga kerja dan bahan-bahan yang digunakan penyedia jasa konstruksi dalam
melaksanakan pekerjaan harian tersebiut.
7. Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh penyedia jasa konstruksi dan
evaluasi hasil pekerjaan dilapangan.
8. Membantu Supervision Engineer / Site Engineer mengadakan pengukuran akhir
secara keseluruhan dari berbagai pekerjaan yang telah diselesaikan yang
mutunya memenuhu syarat.
9. Dalam pelaksanaannya Quantity Engineer / Chief Inspector bertanggung jawab
kepada Supervision Engineer / Site Engineer.
3.7.3. Tugas & Tanggung Jawab Tenaga Pendukung (Sub Prof. Staf)
3.7.3.1 Inspector
Tenaga Teknisi Inspector seorang Sarjana (S1) 1 (satu) tahun / Sarjana Muda
D.III T. Sipil minimal 3 (tiga) tahun atau SMK/STM T. Sipil minimal 5 (lima) tahun, sejak
lulus.
Tugas dan Kewajiban Inspector adalah mencakup tetapi tidak terbatas hal-hal sebagai
berikut :
Tugas dan kewajiban Laboratorium Technician adalah mencakup tetapi tidak terbatas
hal-hal sebagai berikut :
3.7.3.3 . Surveyor
Tenaga Teeknisi Surveyor seorang Sarjana (S1) 1 (satu) tahun / Sarjana Muda
D.III T. Sipil minimal 3 (tiga) tahun atau SMK/STM T. Sipil minimal 5 (lima) tahun, sejak
lulus.
Tugas dan kewajiban Surveyor antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut :
Syarat spesifikasi minimal untuk tenaga ahli (prof. staf) dan jumlah yang
dibutuhkan di dalam menangani pekerjaan ini adalah seperti tertera pada tabel berikut
ini :
TIM 1
Kualifikasi
Jumlah
No Posisi
Tenaga
Pendidikan Keahlian Pengalaman
Tenaga Ahli
Ahli Madya
S1 - Teknik Pengawasan
1 Site Engineer Sipil Jalan dan 5 Thn 1
Jembatan
Ahli Madya
S1 - Teknik Pengawasan
2 Quality Engineer Sipil Jalan dan 3 Thn 1
Jembatan
STM / D3 /
1 Inspector S1 Ijazah T. Sipil 5 / 3 / 1 Thn 7
STM / D3 /
2 Surveyor S1 Ijazah T. Sipil 5 / 3 / 1 Thn 2
STM / D3 /
3 Lab. Technician S1 Ijazah T. Sipil 5 / 3 / 1 Thn 1
Staff Pendukung
1 Sekretaris SMA / D3 / S1 1
- -
Operator SMA / D3 / S1
2 - - 1
Komputer
Kualifikasi
Jumlah
No Posisi
Tenaga
Pendidikan Keahlian Pengalaman
Tenaga Ahli
Ahli Madya
S1 - Teknik Pengawasan
1 Site Engineer Sipil Jalan dan 5 Thn 1
Jembatan
Ahli Madya
S1 - Teknik Pengawasan
2 Quality Engineer Sipil Jalan dan 3 Thn 1
Jembatan
STM / D3 /
1 Inspector S1 Ijazah T. Sipil 5 / 3 / 1 Thn 5
STM / D3 /
2 Surveyor S1 Ijazah T. Sipil 5 / 3 / 1 Thn 2
STM / D3 /
3 Lab. Technician S1 Ijazah T. Sipil 5 / 3 / 1 Thn 1
Staff Pendukung
1 Sekretaris SMA / D3 / S1 1
- -
Operator SMA / D3 / S1
2 - - 1
Komputer
Catatan : Semua tenaga ahli (prof. staf) harus mempunyai sertifikat keahlian yang
dikeluarkan oleh Asosiasi terkait dengan dilegalisasi oleh Lembaga
Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK)
3.8. Pelaporan
Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah berupa Laporan yang berisi
kegiatan pengawasan pekerjaan konstruksi berbasis kinerja antara lain :
Setiap isi laporan harus jelas dan dapat dibaca serta disusun dalam bahasa
Indonesia dengan tata bahasa yang baik dan benar Ukuran kertas masing-masing
laporan adalah A4 (210 x 297 mm), jumlah dan pengiriman laporan ditetapkan sebagai
berikut :
Laporan Rencana Mutu Kontrak diserahkan paling lambat 15 (lima belas) hari
setelah terbitnya SPMK dan dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap/buku laporan.
b. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan dibuat tidak lebih dari 15 (lima belas) hari setelah dimulainya
SPMK Penyedia Jasa Konsultan harus menyerahkan 5 (lima) rangkap/buku laporan
yang berisi jadwal rencana kerja dan tahapan pelaksanaan pekerjaan secara
lengkap dan terperinci termasuk kuantitas masing-masing pekerjaan serta personil-
personil pendukung Penyedia Jasa Konsultan. Laporan ini dibuat dalam kertas
ukuran A4.
c. Laporan Bulanan
Laporan Pengujian Mutu dibuat pada setiap akhir Kantrak Bersamaan dengan
laporan akhir. Laporan ini dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap/buku pengujian bahan
dan/atau mutu hasil pekerjaan, baik dilaboratorium maupun dilaksanakan pada
bulan sebelumnya.
Isi laporan ini berupa kesimpulan yang disertai dengan rekapitulasi dari semua
hasil pengujian tersebut di atas dan salinan bukti pengujian pada formulis
laboratorium/lapangan harus disertakan. Laporan ini diserahkan sebelum tanggal
15 (lima belas) pada bulan berikutnya.
Laporan ini diserahkan pada saat ada perubahan pelaksanaan kontrak dan disusun
pada kertas A4. Dan untuk gambar-gambar pada kertas A3.
f. Laporan Akhir
Pada setiap akhir tahun dan akhir masa layanan jasa, Penyedia Jasa Konsultan
harus menyerahkan Laporan Akhir sebanyak 5 (lima) rangkap/buku dan berbentuk
soft copy yang dimasukan di compact disk (CD) 2 (dua) buah (diakhir kegiatan
untuk PPK Supervisi Jalan Nasional Wilayah Jawa Timur). Laporan harus
dilengkapi dengan foto dokumentasi dan dikirim ke masing-masing instansi terkait.
Isi laporan akhir secara garis besarnya harus menceritakan secara ringkas dan
jelas mengenai metode pelaksanaan konstruksi, realisasi biaya pekerjaan dan
perubahan-perubahan kontrak yang terjadi, lokasi-lokasi sumber material, personil
Penyedia Jasa Konsultan dan Penyedia Jasa Konstruksi yang telah dilaksanakan,
rekomendasi tentang cara pemeliharaan dikemudian hari dan segala permasalahan
yang kemungkinan besar akan timbul pada pekerjaan yang baru saja dilaksanakan,
serta saran-saran tentang perbaikan yang perlu dilakukan
b. Pelaksanaan
a) Mengevaluasi kesesuaian RMK Penyedia Jasa (Kontraktor) dengan kondisi
pekerjaan.
Pemeriksaan terhadap RMK Penyedia Jasa (Kontraktor) diawali pada
Rapat Pra Pelaksanaan yang diselenggarakan oleh Penyedia Jasa (Kontraktor)
dan dihadiri oleh Penyedia Jasa (Konsultan) dan PPK atau yang mewakili.
Pemeriksaan ini meliputi aspek legalitas, sistematika, dan substansi isinya.
Untuk pemeriksaan dari aspek legalitas, dan sistematika RMK Penyedia
Jasa (Kontraktor), harus memenuhi ketentuan sebagaimana diatur didalam
Petunjuk Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu, termasuk Daftar Simaknya
yang diterbitkan oleh Kepala Balai/Balai Besar Pelaksanaan Jalan terkait.
Untuk pemeriksaan dari aspek substansi isi RMK Penyedia Jasa (Kontraktor),
harus memenuhi ketentuan sebagaimana diatur di dalam Dokumen Kontrak
Preservasi Jalan untuk kontrak yang bersangkutan.
Aspek substansi isi RMK Penyedia Jasa (Kontraktor), tidak terbatas namun
harus mencakup aspek-aspek yang tercantum di dalam Daftar Simak
Pemeriksaan RMK Penyedia Jasa (Kontraktor) antara lain:
- Struktur Organisasi Penyedia Jasa (Kontraktor) dengan mengacu pada
Spesifikasi Umum tentang Manajemen Mutu yang merupakan bagian
dari Dokumen Kontrak Preservasi Jalan.
- Ketersediaan personil inti, dan peralatan yang kelayakannya harus
didukung dengan tanda bukti yang terverifikasi.
- Bagan Alir Standard Operation Procedures (SOP) pelaksanaan
pekerjaan yang menggambarkan peran Penyedia Jasa (Kontraktor)
sebagai unsur pelaksana dan pengendali mutu, serta peran Penyedia
Jasa (Konsultan) khususnya pada tahapan pekerjaan yang merupakan
Holding Points. Setiap simpul pengendalian mutu harus merujuk pada
Kriteria Keberterimaan yang mengacu pada Spesifikasi terkait dan
diverifikasi oleh Penyedia Jasa (Konsultan).
- Jadwal Pelaksanaan yang di dalamnya tergambar jadwal pelaksanaan
pekerjaan sesuai lingkup kontrak. Untuk preservasi jalan yang kontraknya
menggunakan skema long segment, harus menggambarkan jadwal
pelaksanaan masing-masing lingkup dan gabungan seluruh lingkup.
Ketentuan tentang Jadwal Pelaksanaan harus mengacu pada Spesifikasi
Umum 2010 Revisi 3, Divisi 1, Seksi 1.12. Dokumen Kontrak Preservasi
Jalan.
- Jadwal Pemeliharaan Kinerja pada preservasi jalan yang kontraknya
menggunakan skema long segment, harus menggambarkan rencana kerja
Penyedia Jasa (Kontraktor) untuk pemenuhan tingkat layanan jalan
sebagaimana diatur di dalam Spesifikasi Khusus Pemeliharaan Kinerja.
... PT. NUSVEY JO PT. CIPTA STRADA, PT. JASA MITRA 3-31
MANUNGGAL
Paket : Pengawasan Teknis Pembangunan Jembatan Gantung
Prov. Jawa Timur
lengkap tentang hasil pengujian dan pengukuran mutu atas semua
pekerjaan yang sudah dilaksanakan untuk setiap lingkup pekerjaan di
dalam Kontrak Preservasi Jalan termasuk tindak lanjut atas rekomendasi
Unit Pengendali Mutu Penyedia Jasa (Kontraktor), atau Penyedia Jasa
(Konsultan).
Untuk memastikan kelaikan informasi pada Laporan tersebut,
Penyedia Jasa (Konsultan) harus melaksanakan hal-hal berikut ini.
Melakukan inspeksi lapangan pada lokasi-lokasi pekerjaan yang
dilaporkan sebagai kemajuan pengujian dan pengukuran mutu
pekerjaan yang telah dilaksanakan. Hal yang sama juga dilakukan,
tetapi secara bersama dengan Penyedia Jasa (Kontraktor), dan PPK
atau yang mewakili melalui Inspeksi Formal untuk pemeriksaan
Sertifikat Bulanan (Monthly Certificate).
Melakukan verifikasi terhadap hasil pengukuran dan pengujian yang
di sampaikan oleh Penyedia Jasa (Kontraktor) sebagai tanda bukti
telah dilaksanakannya Pengendalian Mutu.
Melakukan Penilaian atas Hasil Pelaksanaan dan Pengendalian Mutu
berdasarkan bukti-bukti yang sudah diverifikasi, dengan mengacu
pada Spesifikasi yang ditetapkan di dalam Dokumen Kontrak
Preservasi Jalan yang terkait.
Setiap ketidaksesuaian isi Laporan Pengendalian dan Pengukuran
Mutu Penyedia Jasa (Kontraktor) terhadap ketentuan-ketentuan di
atas harus dibuatkan kesimpulan dan penjelasan ringkas tentang
temuan, dampak, serta rekomendasi tindak lanjut yang harus dilakukan
oleh Penyedia Jasa (Kontraktor). Tindak lanjut yang direkomendasikan
harus sudah mempertimbangkan dari aspek waktu, dan biaya Kontrak
Preservasi Jalan.
Jika berdasarkan hasil inspeksi, mutu hasil pekerjaan dipandang tidak
sesuai dengan tanda bukti mutu, dan Penyedia Jasa (Kontraktor)
berkeberatan untuk melakukan tindak lanjut yang direkomendasikan
maka harus dilakukan uji mutu secara acak di bawah pengawasan
Penyedia Jasa (Konsultan).
Penyedia Jasa (Konsultan) harus membuat Ringkasan Pemeriksaan
Laporan Kemajuan Pekerjaan Penyedia Jasa (Kontraktor) pada
formulir yang telah dipersiapkan sebelumnya, dan didistribusikan
kepada pihak
terkait melalui Pengendali Dokumen.
- Perubahan Kontrak,
Team Supervisi yang terdiri dari Site Engineer, Quality Engineer, Bridge Engineer,
Teknisi (Inspector, Surveyor, dan Lab. Technician) serta tenaga pendukung Sekretaris,
Operator Komputer, dan Office Boy. Team Supervisi berkedudukan didekat lokasi
pekerjaan sebagai upaya untuk dapat memonitor secara langsung dan terus menerus
mengenai perkembangan dan kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor
serta mengupayakan agar segala pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan
/ spesifikasi yang ada.
Team Supervisi akan membuat laporan kemajuan dan aktifitas Kontraktor sebagai
pelaksana fisik. Pekerjaan - pekerjaan ini juga mencakup hal - hal seperti pembuatan
Rekayasa Lapangan, Contract Change Order, menganalisa klaim Kontraktor,
memeriksa pengajuan Sertifikat Pembayaran Bulanan (Monthly Certificate) lengkap
dengan back up datanya, serta penyiapan Professional Hand Over (PHO). Koordinasi
kegiatan Team Pengawas Lapangan akan dilaksanakan oleh Team Supervisi yang
dalam hal ini akan diwakili oleh Site Engineer akan bersama - sama dengan Satuan
Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Jawa Timur.
Dalam hubungan ini Konsultan adalah bertindak sebagai wakil dari Kepala Satuan
Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Jawa Timur atau biasa
disebut dengan "Engineer Representative". Konsultan didalam melaksanakan tugasnya
akan memberikan saran - saran kepada Kontraktor mengenai masalah - masalah yang
berkaitan dan timbul didalam pelaksanaan pekerjaan. Selain itu Konsultan juga akan
membantu Kontraktor dengan memberikan saran - saran mengenai metode kerja,
organisasi, pemilihan dan penempatan staf / tenaga, pemilihan dan penempatan
peralatan kerja yang digunakan dan membantu monitoring pelaksanaan kerja dan lain -
lain.
Selain itu terhadap masalah - masalah yang diperkirakan akan timbul didalam
pelaksanaan pekerjaan, akan didiskusikan secara bersama - sama antara konsultan,
kontraktor dan Kepala Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional
Provinsi Jawa Timur termasuk didalamnya apabila diperlukan adanya revisi desain
(review design) ataupun desain ulang (redesign). Konsultan akan memberikan saran,
alternatif pemecahan masalah serta rekomendasi didalam upaya untuk pengambilan
keputusan, dimana keputusan ini nantinya harus disetujui oleh Kepala Satuan Kerja
Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Jawa Timur sebelum
dilaksanakan dilapangan. Periodic Meeting, sedikitnya sekali dalam seminggu diadakan
bersama - sama dengan kontraktor dan bilamana perlu dengan Kepala Satuan Kerja
Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Jawa Timur untuk
mengevaluasi pelaksanaan kerja minggu sebelumnya, serta membuat program kerja
minggu berikutnya.
3.9.4. Metodologi
Secara umum tugas dari Team Pengawas Teknik adalah melakukan supervisi /
pengawasan. Pekerjaan - pekerjaan ini dapat dikelompokkan dalam pekerjaan -
pekerjaan berikut :
Team Supervisi yang dipimpin oleh Site Engineer akan secara continue
melaksanakan supervisi atas pekerjaan - pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor,
dimana seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan yang disyaratkan di dalam dokumen
kontrak pekerjaan fisik (spesifikasi). Supervisi ini meliputi pekerjaan - pekerjaan seperti
:
Setiap desain awal dari suatu proyek pada umumnya selalu mengalami revisi -
revisi pada saat pelaksanaannya, hal ini biasanya diakibatkan kondisi lapangan yang
sesungguhnya telah mengalami perubahan - perubahan kondisi dibandingkan dengan
kondisi pada saat survey untuk pembuatan desain, atau dikarenakan kesalahan -
kesalahan kecil baik pada saat survey ataupun kesalahan desain itu sendiri. Perubahan
/ revisi ini dapat berupa revisi yang kecil (penambahan atau pengurangan), tetapi dapat
pula dalam suatu pelaksanaan terjadi revisi desain yang besar sampai kepada
penggantian desain itu sendiri. Untuk menanggulangi masalah - masalah diatas, maka
pada awal pekerjaan, sebelum pekerjaan konstruksi dilakukan, Kontraktor dibawah
pengawasan Team Supervisi harus melaksanakan pekerjaan Staking Out dan revisi
pengukuran, pemasangan patok dan Bench Mark serta survei - survei lain yang
diperlukan. Kegiatan survei ini meliputi Pengukuran Horizontal, Vertikal, Titik Kontrol
Survei, Survei Elemen Struktur, Tiang Pancang, Telapak Pondasi dan Beton kopel
Tiang (Footings and Pile Caps), Kolom, Balok Melintang Ujung (Crosshead), Landasan,
Balok dan Gelegar, Lantai dan Parapet Jembatan (Tembok Sedada).
1 Pekerjaan Persiapan a. Survey Dilakukan survey untuk menetapkan letak quarry tanah yang diperlukan untuk
Lapangan material timbunan yang memenuhi syarat kualitas dan kuantitas. Dan lokasi unt
yang diperlukan untuk tempat pembuangan tanah bekas galian yang tidak m
sebagai material timbunan.
Dilakukan survey untuk menetapkan letak quarry sirtu yang memenuhi syarat
.
Dilakukan survey sejumlah titik kontrol pengukuran yang harus dikaitkan pada suatu
koordinat yang tetap dan sistem koordinat yang sama
Dilakukan survey untuk menetapkan letak quarry batu, bila pengadaan batu peca
diproduksi sendiri dengan stone crusher, untuk bahan aggegate.
Dilakukan survey untuk menetapkan letak Base Camp yang paling men
Survey-survey ini biasanya telah dilakukan pada waktu proses perhitungan biay
tetapi terkadang perlu dilakukan survey ulang untuk meyakinkan survey pertam
alternatif yang lebih bagus.
Dilakukan Field Survey untuk review design sesuai pekerjaan yang akan
dilakukan, termasuk untuk Mutual Check Nol (MC O)
Jalan masuk/keluar Dump Truck harus dibuat cukup kuat, untuk menjamin kelan
transportasi material/hot mix.
Dibuat drainase lingkungan yang baik, agar lokasi base camp tidak terganggu pada
Dibuat Mix Design untuk Hot Mix sesuai spesifikasi yang ada, dengan men
material yang akan dipakai.
Pengukuran Vertikal
Pada dasarnya pekerjaan pengukuran (setting out) ini adalah untuk mengetahui :
Pengaturan lalu lintas (traffic management) akan dikonfirmasikan kepada pihak yan
pihak-pihak terkait. Konsultan akan memantau dan memeriksa Kontraktor dalam
yang berpengaruh kepada area operasional dengan kondisi yang baik. Konsultan
kesiapan Kontraktor dalam hal penyiapan fasilitas pengaturan lalu lintas, alat-a
tersebut antara lain meliputi :
Rambu-rambu
Rubber cone
Bendera-bendera
Papan pemberitahuan
No Jenis Pekerjaan Bagian Pekerjaan Keterangan / Uraian
Peralatan laboratorium ringan meliputi : perkakas yang akan digunakan sebagai pen
di lapangan (core drill) dan alat pengujian tanah (sand cone, troxler, dll). Perala
tersebut harus sudah dalam keadaan siap pakai dan sudah terkalibrasi.
2 Pekerjaan Pembersihan Pekerjaan Pembersihan Tempat Kerja meliputi pekerjaan clearing, grubbing dan
Tempat Kerja stripping. Clearing mencakup pekerjaan tebang pohon dan tanaman perdu, pera
dipakai adalah chain saw parang dan alat potong yang lain.
Grubbing mencakup pekerjaan pembuangan kotoran baik hasil clearing maupun kot
di lokasi pekerjaan. Stripping merupakan pekerjaan pembersihan lokasi dan lapi
menutupi lokasi pekerjaan.
No Jenis Pekerjaan Bagian Pekerjaan Keterangan / Uraian
3 Pekerjaan Galian & Timbunan a. Pekerjaan Untuk menetapkan batas-batas galian, dapat dipasang patok-patok pembantu dan
Galian menghubungkan dua profil yang berdekatan.
Berpedoman pada tali batas galian, maka galian kasar dapat dilaksanakan de
Jumlah Excavator yang diperlukan dihitung berdasarkan kapasitas alat dan waktu
Galian dari Excavator langsung dimuat ke Dump Truck yang telah disiapkan (j
Dump Truck harus disesuaikan dengan kapasitas Excavator), dan kemudian di
yang ditentukan. Usahakan posisi Dump Truck sedemikian rupa sehingga swin
bersudut kecil.
Bila karena suatu hal profil rusak atau berubah posisi, maka sebelum galian fini
profil tersebut diperbaiki dengan pedoman patok-patok bantuan yang selalu terj
No Jenis Pekerjaan Bagian Pekerjaan Keterangan / Uraian
b. Pekerjaan Didalam pekerjaan timbunan, unsur yang perlu dicermati adalah masalah pemadata
Timbunan tanah pada saat pemadatan. Dari percobaan di laboratorium yang mengguna
diperkenankan untuk mencapai kepadatan yang dipersyaratkan (Optimum Moisture C
Didalam praktek tidak mudah menetapkan berapa banyak air yang diperlukan pad
berpengalaman sekali.
Bila selama pemadatan, tanah keluar airnya (becek), berarti kadar airnya
terlalu tinggi.
Kadar air
1. Percobaan Pemadatan
Hamparkan tanah lepas setebal yang kita kehendaki, diatas permukaan yang
seperlunya (biasanya dalam spesifikasi teknik ditetapkan tidak boleh lebih dar
Semprotkan air, bila dirasakan hamparan tanah kadar airnya masih kura
baik agak kurang dari pada kelebihan)
Kemudian dipadatkan dengan alat pemadat Vibro Roller atau Sheep Foot R
misalnya dengan 6 lintasan. Sesudah itu diambil sampel tanah dan diukur kep
volume keringnya, δk). Bila ternyata masih kurang padat, maka lintasan pem
lagi, misalnya ditambah dua lintasan. Bila tingkat kepadatannya telah dicapai,
- cara tersebut dipakai sebagai pedoman selanjutnya.
2. Pemadatan Timbunan
Tanah timbunan yang diambil dari quarry, atau lokasi galian, dibawa
dengan Dump Truck, ditumpahkan di lokasi tempat timbunan yang telah dip
tumpukkan diatur sedemikian, sehingga bila dihampar dengan ketebalan
permukaan dapat tertimbun.
Bila musim hujan, sebaiknya hamparan tanah dibatasi seperlunya saja, dan
dengan terpal. Bila hujan cukup deras, pekerjaan harus dihentikan.
Lapisan pertama tersebut sebaiknya melebihi lebar kaki timbunan kurang lebi
dan dikiri. Kemudian setelah kadar air dinilai cukup, langsung dipadatkan de
atau Sheep Foot Roller dengan lintasan sebanyak percobaan pemadatan yan
Bidang pemadatan harus overlapping kurang lebih 15 cm, agar seluruh permuk
Lapisan pertama yang telah selesai dipadatkan, diambil sampelnya setiap jar
sesuai spesifikasi), dan diperiksa kepadatannya.
No Jenis Pekerjaan Bagian Pekerjaan Keterangan / Uraian
Timbunan dan pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis untuk men
timbunan.
Pondasi Iangsung, menyebarkan beban secara langsung pada dasar galian yan
relatif kecil berbeda dengan pondasi tiang pancang yang meneruskan beban pada
pemandu untuk menyangga tiang pancang dan memberi arah pada waktu
pemancangan penumbuk - dari jenis jatuh bebas, uap atau udara bertekanan atau
Topi tiang (helmet) yang juga diarahkan, untuk memindahkan pukulan penu
Katrol atau crane untuk mengangkat tiang pada posisinya dan mengangkat penu
b. Pengeboran Kegiatan pengeboran harus dilakukan dengan ketepatan letak, arah vertikal dan kem
Awal kedalaman yang telah ditentukan. Diameter lubang tidak boleh lebih besar dari pada
tiang dikurangi 50 mm. Pengeboran melebihi kedalaman (over depth) harus dihindari.
(Pre-boring)
mungkin harus ditentukan dengan percobaan. Tujuannya adalah mencapai k
ditentukan, bilamana ujung tiang mencapai kedalaman yang direncanakan. Lazim
awal berhenti satu meter di atas kedalaman ujung tiang rencana. Pada akhir pema
lubang di sekeliling tiang diisi pasir bersih, diisi menggunakan sekop, sambil disempr
air.
No Jenis Pekerjaan Bagian Pekerjaan Keterangan / Uraian
cepat dan ekonomis bila keadaan tanahnya memungkinkan. Cara ini cocok
untuk memasang tiang yang dibor dalam tanah lempung dan dapat dipakai
terbuka (open) atau dilapisi (lined), atau untuk penggunaan bentonite pada batua
bahan selain batuan.
6 Pekerjaan Beton a. Unit Pracetak Mengecek bahwa komponen pemancangan sudah terpasang dengan benar dan
(Bangunan
tidak bergerak selama penempatan dan penggetaran beton. Jika digunakan perawatan uap air, baut penahan (fixing) harus dilepas setelah
dan sebelum penguapan dimulai untuk memungkinkan pergerakan diferensial antara acuan dan b
warna dapat terjadi karena kurang kesesuaian campuran perawatan, zat tambahan (aditive) taha
pelepas acuan. Pengujian pra-produksi dari kombinasi bahan kimia tersebut, sebaiknya dilakuka
pabrik, dan termasuk pengaruhnya pada bahan pelapis yang dipakai pada acuan
b. Pelat Lantai Lantai kantilever dan trotoar adalah bagian yang paling kelihatan dari jembatan. G
melendut pada waktu pelat lantai sedang dicor, dan landutan ini harus diperhitun
memasang acuan pinggir, sehingga pinggir lantai merupakan garis menerus, lurus at
lendut (camber) pada bentang tengah. Acuan lantai harus disangga dari gelegar dan
pilar atau kepala jembatan. Pada waktu lantai dicor, penting untuk melindungi
No Jenis Pekerjaan Bagian Pekerjaan Keterangan / Uraian
gelegar luar dan landasan terhadap pengaruh momen torsi yang disebabkan oleh
perputaran lantai kantilever dan trotoar. Ini dilakukan dengan mengikat bagian atas
satu dengan batang penguat yang dilas dan perkuatan (strutting) pada permukaan fle
c. Penulangan Setalah acuan untuk pelat lantai telah selesai dan diperiksa kekuatannya, pengerjaannya, ke
ketinggian dan kebersihan, penulangan dapat dipasang. Perlu untuk sering memeriksa uku
pembengkokan di lokasi, atau tepat sesudah pengiriman ke lokasi jika tulangan dibengkoka
Penggunaan kayu, rak baja atau penyangga lain adalah supaya penulangan tidak mengenai ta
sampai siap dipakai. Cat, minyak, lemak, lumpur, mill scale lepas atau karat lepas akan menguran
dari batang sederhana khususnya dan harus dilepas. Penutup (selimut) sangat penting terutama
yang relatif tipis, kurangnya selimut dapat mengakibatkan berkaratnya batang dan terkikisnya b
terlal-u banyak selimut dapat mengakibatkan kekuatan rencana diperkirakan dari pelat tidak tercapa
d. Pengecoran Pengecoran dilakukan Melintang - dimulai pengecoran beton di tengah, bergerak kelu
No Jenis Pekerjaan Bagian Pekerjaan Keterangan / Uraian
terjadi pada awal, sehingga bila pengerasan awal terjadi beton tidak akan terpengaruh ol
disebabkan pengecoran beton kemudian. Bila pelat yang sedang dicor tidak lurus, biasan
dikerjakan dari titik terendah menuju titik tertinggi
7 Pekerjaan Permukaan a. Permukaan Permukaan harus dipadatkan dan ditekan untuk menaikkan adukan ke permukaan
terakhir diratakan dengan penghalus kayu sampai permukaannya rata. Ha
drainase/ pengeringan atau pengalihan air yang muncul pada permukaan. Pem
atasnya tidak diperbolehkan.
b. Bangunan Bagian belakang kepala jembatan, gorong-gorong dan tembok sayap harus
Bawah memperoleh" penyelesaian permukaan Kelas 1.
Sisi bawah dari lantai di antara balok-balok, dan muka vertikal dari balok k
dari balok luar harus mendapat penyelesaian permukaan Kelas 1. Muka luar da
balok, pinggir dan sisi bawah pelat lantai kantilever, muka dalam dan luar dari kere
atas dari kereb harus menerima penyelesaian permukaan Kelas 2.
Gelegar Box
Permukaan dalam dari badan, lantai dan dek gelegar box harus mendap
permukaan Kelas 1. Semua permukaan luar dari gelegar box, termasuk kereb da
permukaan lantai, harus menerima penyelesaian permukaan Kelas 2.
Di atas Lantai
d. Beton Pracetak Unit crown pracetak harus diberi penyelesaian Kelas 1. Unit parapet pracetak
harus diberi penyelesaian Kelas 3. Unit pracetak lain selain yang disebut di atas
harus menerima penyelesaian Kelas 2. Semua unit pracetak harus menerima
penyelesaian ini dalam jangka waktu empat puluh delapan jam setelah acuan
dibongkar.
penyelesaian kembali. Semen tidak boleh dipakai untuk menyerap air permukaan
karena ini dapat berakibat permukaan lemah, atau permukaan berbubuk.
No Jenis Pekerjaan Bagian Pekerjaan Keterangan / Uraian
10 Pekerjaan Bagian – bagian baja disambungkan pada tempatnya apakah dengan baut
Penyambungan di berkekuatan tinggi (high strength friction grip) atau dengan pengelasan di
lapangan lapangan. Penggunaan sistem pengelasan dilapangan memerlukan tersedianya
operator las yang terlatih. Baut berkekuatan tinggi dapat diklasifikasikan atas dua
tipe “friction grip” dengan tanpa geseran dan tipe “bearing” dimana suatu geseran
awal diperkenankan
11 Pekerjaan Pagar (Railings) a. Pagar Baja Pemasangan pagar baja yang panjang, menerus tanpa sambungan pemuaian
Dan Pembatas (Barriers) kadang menyebabkan kesulitan dalam mempertahankan profil yang benar
karena perubahan temperatur. Dalam keadaan itu sambungan – pemuaian
harus tidak
lebih daripada kira – kira 45 m dari pusat ke pusat.
b. Pagar Aluminium Pemasangan pagar aluminium serupa dengan pemasangan pagar baja dengan
perbedaan hanya pada tindakan pencegahan tambahan terhadap aluminium
harus dilindungi secara efektif dari beberapa perlengkapan tetap (fixture) baja
seperti bantalan baut untuk mencegah aktivitas galvanisasi, pita plastik, pipa
(sleeve) dan ring (washer)
c. Pagar dan
Pembatas Pagar ini dicetak sebagai bagia dari ujung tembok sedada (parapet), bila ada
Beton tambahan pagar metal bagian atas diperlukan atau mungkin untuk membentuk
No Jenis Pekerjaan Bagian Pekerjaan Keterangan / Uraian
pembatas pada suatu trotoar bagian dalam, dan dapat juga digunakan sebagai
median baik untuk jembatan maupun jalan raya .
12 Pekerjaan Sub Grade Persiapan tanah dasar berada pada lapis timbunan terakhir atau pada galian. Tanah
(Persiapan Tanah Dasar) bagian pekerjaan yang disiapkan untuk lapis pondasi (bisa pondasi bawah, sub b
harus selebar badan jalan termasuk bahu jalan.
Permukaan tanah dasar harus dipadatkan hingga 100%, sedangkan untuk yang ber
timbunan dengan elevasi kurang dari 20 cm, pemadatannya sampai
95%.
Marking tiap 50 m di centerline rencana jalan dan harus di cek posisinya secara peri
No Jenis Pekerjaan Bagian Pekerjaan Keterangan / Uraian
Ditches, drains dan outlet untuk drainase disisi kiri dan kanan sepanjang
konstruksi subgrade harus dibuat dan dijaga untuk melindungi tanah dasar
dari
kerusakan karena air permukaan/hujan.
Pada permukaan subgrade yang telah siap, dipasang patok batas subbase,
berpedoman dari patok As.
Material yang telah disiapkan untuk lapisan sub base, diangkut dengan Dump
Truck dan ditumpahkan sepanjang jalan.
Satu tumpahan Dump Truck mewakili daerah seluas yang diperhitungkan. Bila
material untuk perkerasan bahu jalan tidak sama dengan material subbase,
maka material bahu jalan di drop lebih dahulu.
Matetrial sub base yang telah diratakan dengan Motor Grader, diperiksa ketinggian
(bila ada yang kurang atau lebih dapat diselesaikan dengan tenaga orang). Sege
pekerjaan pemadatan dengan Vibro Roller.
Pada saat penghamparan dan pemadatan harus diperhatikan kadar air optim
Cement Treated Base (CTB), bahan campuran yang terdiri dari aggregat halus
dan kasar, semen dan air. Kadar air yang digunakan sangat minim sehingga men
dengan slump nol.
CTB ini walaupun wujudnya adalah beton, bukan merupakan perkerasan kaku (rigid
merupakan mengembangan dari soil cement, yang biasanya digunakan untuk sub
pada jalan flexible pavement. Penggunaan CTB sebagai sub base atau base co
kelebihan- kelebihan dibandingkan dengan aggregat biasa, maupun struktur beton bia
Soil Cement, pada umumnya bahan yang banyak digunakan untuk lapisan subbase
struktur jalan, adalah aggregate. Tetapi pada daerah tertentu dimana aggregate su
terpaksa harus didatangkan dari tempat lain yang jauh, sehingga perlu biaya yang san
perlu dicari bahan alternatif yang lain. Salah satu alternatif yang sering dipilih untuk d
bahan lapisan subbase maupun base adalah “Soil Cement “.
14 Pekerjaan Base Course (Lapis Pekerjaan lapisan base ini dilaksanakan berdasarkan data yang diperoleh
Pondasi) penghamparan dan pemadatan. Dengan data yang diperoleh dalam proses perco
yang telah ditetapkan sebagai pedoman, maka proses penghamparan untuk l
dilaksanakan sama dengan proses pemadatan pada percobaan.
No Jenis Pekerjaan Bagian Pekerjaan Keterangan / Uraian
Jenis perkerasan yang digunakan untuk lapis base ini biasanya berupa campuran
beraspal (Asphalt Treated Base, ATB). Jenis ini menggunakan sistem campuran
Untuk mendukung sistem pengerjaannya, harus disediakan alat komunikas
penghamparan hot mix dengan AMP (HT, radio dan lain-lain), hal ini adalah untuk m
kontrol pada suhu campuran, jangan sampai terjadi proses menunggu, sehingga me
campuran akan turun dan suhu pemadatan dibawah yang disyaratkan da
Penghamparan hot mix, tidak boleh dilakukan pada waktu hujan, karena akan meng
campuran beraspal yang dihasilkan.
15 Pekerjaan Surface Course Material surface dibuat dari aspal beton, hanya ukuran aggregatenya lebih halus d
(Lapis Pemukaan) kecil karena berfungsi sebagai lapisan kedap air juga. Lapis permukaan ini bisa hany
lapis atau dua lapis. Untuk dua lapis, lapis yang bawah biasa disebut dengan Binder
dan untuk lapis yang paling atas biasa disebut dengan Wearing Course (AC-WC).
16 Pekerjaan Tes Sampling Test terhadap sampel hotmix hasil pekerjaan, dilakukan baik di AMP ma
dipadatkan dilapangan. Di unit AMP setiap hari produksi, selalu diambil sampe
dilaboratorium.
Dilapangan, hotmix yang telah dipadatkan juga ditest dengan cara diambil sam
menggunakan core drill, untuk setiap jarak 50 meter atau ditetapkan
No Jenis Pekerjaan Bagian Pekerjaan Keterangan / Uraian
dalam persyaratan. Sampel yang diambil, ditest kepadatannya dan juga lainnya
sesuai persyaratan. Biasanya sampel core drill juga diukur ketebalannya dari lapi
diambil.
17 Pekerjaan Bahu Ditepi jalan (bahu jalan), biasanya juga dipadatkan dengan lapisan subbase.
• Tumpukan material untuk bahu jalan ditebar dan diratakan dengan Motor
Grader dengan cara menyerongkan bladenya/pisaunya. Kemudian diikuti
dengan pemadatan menggunakan Mini Vibro Roller.
18 Pekerjaan Marka Untuk pekerjaan yang kecil, marking (dengan cat) dapat dikerja
menggunakan mal dari lembaran karet atau karton.
Pelaksanaan dengan alat yang dipasang di mobil dapat diselesaikan dengan kecep
Marka jalan ini biasanya menggunakan cat khusus, yang lebih tahan terhadap g
pekerjaan marka dilaksanakan, permukaan aspal harus dibuat bersih dan
menggunakan
compressor.
URAIAN PENDEKATAN DAN
METODOLOGI
BAB 3
Dengan sistem Kontraktor Utama maka harga konstruksi bersifat lump sump, tidak
terikat pada Daftar Volume (Bill of Quantity – BOQ) melainkan ‘yang tertera /
tercantum’ di dalam Dokumen Perencanaan (Gambar dan Spesifikasi). Adanya
selisih antara jumlah volume dan kedua dokumen di atas menjadi tanggung jawab
internal pelaksana pekerjaan untuk mengendalikan biaya tambahan yang
ditimbulkannya.
Eskalasi harga beberapa butir pekerjaan tertentu seperti pekerjaan beton yang
dikaitkan dengan fluktuasi harga besi dan semen
Pekerjaan tertentu yang volumenya dinyatakan sebagai (profesional) oleh
pertimbangan khusus. Misal pekerjaan pondasi yang sangat tergantung kondisi
tanah, sebenarnya bukan berdasarkan hasil tes random semata
Peningkatan biaya Overhead Pelaksana Pekerjaan (di dalam Bill dari Bill of
Quantity) untuk menutupi perpanjangan waktu pelaksanaan yang disebabkan
pekerjaan tambah kurang
b. Pengendalian Mutu
a) Program dan prosedur test dan inspeksi tersedia dan disusun dengan baik
b) Adanya personil untuk tugas tersebut yang berkualitas dan berpengalaman
cukup
c) Identifikasi dari seluruh aktivitas dan karakteristik yang akan diinspeksi
d) Penyusunan standar penerimaan dan kriteria penolakan sesuai spesifikasi
teknis
e) Uraian rinci mengenai metode inspeksi atau test yang harus dilaksanakan
f) Persyaratan kondisi peralatan ukur dan persyaratan lingkungan yang khusus
(kalibrasi alat, macam - macam kondisi, kondisi temperatur / tekanan udara
dan sebagainya)
g) Pelaksanaan tindak lanjut atas keputusan mengenai modifikasi, perbaikan
dan penggantian item barang / komponen sesuai hasil inspeksi dan
pengujian.
Misal suatu hasil pengecoran beton yang terbukti keropos (honey comb) tidak
selalu harus langsung dibongkar dan dibangun kembali melainkan dicoba
alternatif lain yang tidak meminta tambahan waktu misalnya dengan injeksi
(grouting) bahan plasticizer tetapi hasilnya harus diuji kembali.
c. Pengendalian Waktu
a) Pemberi Tugas,
b) Konsultan Supervisi,
c) Konsultan Menejemen Konstruksi,
d) Pelaksana Pekerjaan,
e) Pihak Lain yang ada sangkut pautnya dengan pelaksanaan pekerjaan.
Keputusan dalam rapat lapangan dituangkan / dicatat dalam berita acara / risalah rapat
lapangan yang disusun oleh Konsultan Menejemen Konstruksi. Keputusan ini sifatnya
mengikat dan dalam waktu 2 (dua) hari setelah rapat lapangan dimaksud harus sudah
disampaikan kepada semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan yaitu,
a) Rapat Menejemen
b) Rapat Teknis.
a) Pemberi Tugas.
b) Konsultan Pengawas.
c) Pelaksana (Kontraktor).
d) Supplier / pihak terkait yang dapat memberikan penyelesaian yang dibutuhkan.
3.9.4.8. Administrasi
Pengukuran kuantitas dilakukan sesuai spesifikasi terhadap setiap pekerjaan yang telah
selesai dikerjakan dengan telah memenuhi standar kualitas yang ditentukan untuk
diberikan pembayaran.
Kontraktor harus menyiapkan tambahan informasi yang diperlukan antara lain titik-titik
referensi untuk membantu “staking out” berupa bench mark dan sebagainya. Penentuan
titik-titik tersebut akan diawasi dan dicek dengan teliti.
Dalam hal pembayaran yang diberikan secara berangsur, maka survey terhadap
pekerjaan yang telah diselesaikan akan dilakukan oleh Kontraktor dibawah pengawasan
tim supervisi.
a) Pada saat menetapkan lokasi pendirian unit produksi campuran beraspal (AMP)
dan unit produksi batu (stone crusher) harus telah melaksanakan studi kelayakan
AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan), UKL (Upaya Kelola Lingkungan),
dan UPL (Upaya Penataan Lingkungan), dan telah disetujui oleh instansi yang
berwenang.
b) Selama proses produksi polusi udara dan kebisingan yang terjadi harus berada di
bawah ambang batas yang disyaratkan. Polusi udara dapat di cegah dengan
mengoperasikan pengumpul debu (dust collector) sesuai persyaratan. Limbah dari
pengumpul debu jenis basah (wet scrubber dust collector) harus ditampung dalam
kolam penampungan.
c) Limbah - limbah lain yang berbahaya harus ditempatkan pada lokasi yang aman
sedemikian rupa sehingga tidak mencemari lingkungan.
d) Pada saat pekerjaan selesai dan lokasi kerja akan ditutup, maka daerah bekas
lokasi kerja tersebut harus dikembalikan ke fungsinya semula, seperti misalnya
kembali menjadi daerah tegalan.
Adapun dokumen - dokumen yang harus ada pada saat serah terima pekerjaan
sementara antara lain adalah seperti tertera pada Tabel pada halaman berikut.
Tabel 3.2 : Kelengkapan Dokumen Administrasi yang Harus Ada pada Saat PHO
NO. URAIAN
DASAR HUKUM PEMERIKSAAN
1. Berita Acara Serah Terima Sementara (PHO)
I
2. Surat Perjanjian Pemborongan dan Lampiran
3. Contract of Change (CCO) jika ada
NO. URAIAN
4. Addendum jika ada
5. Surat Penugasan Direksi Pihak Konsultan kepada Site Engineer dalam hal PHO
III 4. Jamsostek
5. Jaminan Uang Muka
6. Sertifikat :
- MC
- Laporan Quantity Control
- Laporan Quality Control
DOKUMEN PELENGKAP
1. Struktur Organisasi Kontraktor Masa Pelaksanaan
2. Laporan Harian dan Mingguan
3. Laporan Mingguan, Bulanan, dan Triwulan
IV
4. Laporan Teknis
5. Laporan Pengujian Mutu
6. Jadwal Rencana Kerja (S-Curve)
7. Foto Dokumentasi (0%, 50%, 100%)
3.9.4.12. Penyusunan Program Pemeliharaan
BAB 4
PENUGASAN PERSONIL
Pada pekerjaan ini personil yang dibutuhkan adalah seperti tertera dalam tabel berikut
ini :
TIM 1
Kualifikasi
Jumlah
No Posisi
Tenaga
Pendidikan Keahlian Pengalaman
Tenaga Ahli
Ahli Madya
S1 - Teknik Pengawasan
1 Site Engineer Sipil Jalan dan 5 Thn 1
Jembatan
Ahli Madya
S1 - Teknik Pengawasan
2 Quality Engineer Sipil Jalan dan 3 Thn 1
Jembatan
STM / D3 /
1 Inspector S1 Ijazah T. Sipil 5 / 3 / 1 Thn 7
STM / D3 /
2 Surveyor S1 Ijazah T. Sipil 5 / 3 / 1 Thn 2
STM / D3 /
3 Lab. Technician S1 Ijazah T. Sipil 5 / 3 / 1 Thn 1
Staff Pendukung
1 Sekretaris SMA / D3 / S1 1
- -
Operator SMA / D3 / S1
2 - - 1
Komputer
Kualifikasi
Jumlah
No Posisi
Tenaga
Pendidikan Keahlian Pengalaman
Tenaga Ahli
Ahli Madya
S1 - Teknik Pengawasan
1 Site Engineer Sipil Jalan dan 5 Thn 1
Jembatan
Ahli Madya
S1 - Teknik Pengawasan
2 Quality Engineer Sipil Jalan dan 3 Thn 1
Jembatan
STM / D3 /
1 Inspector S1 Ijazah T. Sipil 5 / 3 / 1 Thn 5
STM / D3 /
2 Surveyor S1 Ijazah T. Sipil 5 / 3 / 1 Thn 2
STM / D3 /
3 Lab. Technician S1 Ijazah T. Sipil 5 / 3 / 1 Thn 1
Staff Pendukung
1 Sekretaris SMA / D3 / S1 1
- -
Operator SMA / D3 / S1
2 - - 1
Komputer
Adapun tugas dan tanggung jawabnya untuk masing-masing posisi adalah sebagai
berikut :
13. Memeriksa Gambar Sebenarnya yang Terpasang (As Built Drawing) yang
telah dibuat oleh penyedia jasa konstruksi.
15. Membuat laporan - laporan seperti tersebut pada bagian 12 Kerangka Acuan
Kerja ini, mengenai kamjuan fisik dan keuangan kegiatan yang ada dibawah
wewengnya dan menyerahkan kepada PPK Pengawasan, Satuan Kerja
Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Jawa Timur, serta
instansi lain yang terkait tepat pada waktunya.
Tanggung jawabnya akan mencakup, namun tidak terbatas pada apa yang
tersebut dibawah ini :
Tanggung jawabnya akan mencakup, namun tidak terbatas pada apa yang
tersebut dibawah ini :
1. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dari Supervisi Engineer dalam melakukan
tugas - tugasnya serta bekerja sama dengan Quality Engineer untuk
menyesuaikan metode pelaksanaan dilapangan dengan di laboratorium.
2. Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus pada semua lokasi
pekerjaan konstruksi yang sedang dilaksanakan dan berkoordinasi dengan
Supervisi Engineer tentang semua pekerjaan yang memenuhi maupun tidak
memenuhi spesifikasi teknis dan Dokumen Kontrak.
3. Semua hasil pengamatan tersebut dilaporkan secara tertulis kepada Supervision
Engineer / Site Engineer pada hari itu juga.
4. Secara terus menerus mengawasai, membuat catatan dan memeriksa
semua hasil pengukuran, perhitungan kuantitas dan sertifikat pembayaran serta
menjamin bahwa pembayaran terhadap penyedia jasa konstruksi sudah benar
dan sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak
5. Bersama-sama penyedia jasa konstruksi setiap hari memebuat ringkasan/risalah
tentang kegiatan konstruksi, keadaan cuaca, pengadaan material, jumlah dan
keadaan tenaga kerja, peralatan yang digunakan, jumlah pekerja yang telah
diselesaikan, pengukuran dilapangan,kejadian-kejadian khusus dan sebagainya
dengan menggunakan formulir laporan standar (Laporan Harian) yang harus
diserahkan / dikirim kepada Supervision Engineer / Site Engineer dan Satker
PJN Wilayah di Jawa Timur tiap hari setelah pekerjaan selesei kerja.
6. Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus terhadap semua
pekerjaan harian (day work), termasuk membuat catatan mengenai peralatan,
tenaga kerja dan bahan-bahan yang digunakan penyedia jasa konstruksi dalam
melaksanakan pekerjaan harian tersebiut.
7. Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh penyedia jasa konstruksi dan
evaluasi hasil pekerjaan dilapangan.
8. Membantu Supervision Engineer / Site Engineer mengadakan pengukuran akhir
secara keseluruhan dari berbagai pekerjaan yang telah diselesaikan yang
mutunya memenuhu syarat.
9. Dalam pelaksanaannya Quantity Engineer / Chief Inspector bertanggung jawab
kepada Supervision Engineer / Site Engineer.
Bridge Engineer harus memliki pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dalam bidang
pengawasan pelaksanaan pekerjaan jalan dan / atau Jembatan dan mempunyai
Sertifikasi Keahlian (SKA) sebagai Ahli Teknik Jembatan – Madya.
Tanggung jawabnya akan mencakup, namun tidak terbatas pada apa yang
tersebut dibawah ini :
1. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dari Supervisi Engineer dalam melakukan
tugas - tugasnya serta bekerja sama dengan Quality Engineer untuk
menyesuaikan metode pelaksanaan dilapangan dengan di laboratorium.
2. Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus pada semua lokasi
pekerjaan konstruksi yang sedang dilaksanakan dan berkoordinasi dengan
Supervisi Engineer tentang semua pekerjaan yang memenuhi maupun tidak
memenuhi spesifikasi teknis dan Dokumen Kontrak.
3. Semua hasil pengamatan tersebut dilaporkan secara tertulis kepada
Supervision Engineer / Site Engineer pada hari itu juga.
4. Secara terus menerus mengawasai, membuat catatan dan memeriksa semua
hasil pengukuran, perhitungan kuantitas dan sertifikat pembayaran serta
menjamin bahwa pembayaran terhadap penyedia jasa konstruksi sudah benar
dan sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak
5. Bersama - sama penyedia jasa konstruksi setiap hari memebuat ringkasan /
risalah tentang kegiatan konstruksi, keadaan cuaca, pengadaan material,
jumlah dan keadaan tenaga kerja, peralatan yang digunakan, jumlah pekerja
yang telah diselesaikan, pengukuran dilapangan,kejadian-kejadian khusus dan
sebagainya dengan menggunakan formulir laporan standar (Laporan Harian)
yang harus diserahkan / dikirim kepada Supervision Engineer / Site Engineer
dan Satker PJN Wilayah di Jawa Timur tiap hari setelah pekerjaan selesei kerja.
6. Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus terhadap semua
pekerjaan harian (day work), termasuk membuat catatan mengenai peralatan,
tenaga kerja dan bahan-bahan yang digunakan penyedia jasa konstruksi dalam
melaksanakan pekerjaan harian tersebiut.
7. Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh penyedia jasa konstruksi dan
evaluasi hasil pekerjaan dilapangan.
8. Membantu Supervision Engineer / Site Engineer mengadakan pengukuran akhir
secara keseluruhan dari berbagai pekerjaan yang telah diselesaikan yang
mutunya memenuhu syarat.
9. Dalam pelaksanaannya Quantity Engineer / Chief Inspector bertanggung jawab
kepada Supervision Engineer / Site Engineer
4.2.5. Inspector
Tenaga Teknisi Inspector seorang Sarjana (S1) 1 (satu) tahun / Sarjana Muda
D.III T. Sipil minimal 3 (tiga) tahun atau SMK/STM T. Sipil minimal 5 (lima) tahun, sejak
lulus.
Tugas dan Kewajiban Inspector adalah mencakup tetapi tidak terbatas hal-hal sebagai
berikut :
4.2.6. Surveyor
Tenaga Teeknisi Surveyor seorang Sarjana (S1) 1 (satu) tahun / Sarjana Muda
D.III T. Sipil minimal 3 (tiga) tahun atau SMK/STM T. Sipil minimal 5 (lima) tahun, sejak
lulus.
Tugas dan kewajiban Surveyor antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut :
TIM 1
No Posisi Nama
TIM 2
No Posisi Nama
Penugasan personil untuk Pekerjaan ini berpedoman pada Kerangka Acuan Kerja
(K.A.K.) dengan jumlah personil yang telah ditetapkan. Rincian mengenai waktu
penugasan personil konsultan dapat dilihat pada Bar Chart berikut :
TENAGA AHLI (PERSONIL)
BAB 4
Jadwal Penugasan Personil
Paket : Pengawasan Teknis Pembangunan Jembatan Gantung Prov. Jawa Timur
TIM 1
TIM 2
NO POSISI NAMA PERSONIL BULAN I BULAN II BULAN III BULAN IV BULAN V BULAN VI BULAN VII BULAN VIII ORANG
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 BULAN
I PROF STAFF
BAB 5 rencana
disusun
kerja
BAB 6
PERALATAN DAN FASILITAS PENDUKUNG
Barang-barang yang akan disediakan oleh penyedia jasa dengan cara sewa :
a. Kantor
b. Perabota Kantor
c. Komputer + Printer
d. Kendaraan Roda 4
e. Kendaraan Roda 2
P
e
n
M S
N KJ K K
e t
a a mnd e
Ka r 1
nt
Pe U
rab
Ko 1
mp
Ke U
1
nd
Ke U
1
nd 2
M S
Na K J K K
e t
m a mnd e
Ka r 1 S
Pe S
rab
Ko 1 S
mp
Ke U S
1
nd
Ke U
1 S
BAB 7
KOMPOSISI PENUGASAN PERSONIL
TIM 1
TA
Lingkup Posisi Yang
No Nama Perusahaan Lokal Uraian Pekerjaan
Keahlian Diusulkan
/Asing
1 Rajaman PT. Nusvey Lokal Teknik Sipil Ketua Tim (Site Mengawasi dan meneliti ketepatan dari
Siauta, ST JO PT. Engineer) pengukuran/rekayasa lapangan yang dilakukan Pe
Cipta Jasa Konstruksi sehingga
Strada, PT. Satker PJN Wilayah di Jawa Timur dalam
mengambil keputusan-keputusan yang dipe
Jasa Mitra
termasuk untuk pekerjaan pengembalian kondi
Manunggal pekerjaan minor mendahului pekerjaan utama
rekayasa terperinci lainnya.
Melakukan pengawasan secara teratur dan memeri
pekerjaan pada semua lokasi
3 To be Name To PT. Nusvey JO Lokal Teknik Sipil Inspector – 1 Bertanggung jawab kepada Quantity Engineer
be Name To be PT. Cipta Inspector – 2 Inspector untuk mengawasi kuantitas dari konstru
Strada, PT. memastikan berdasarkan basis harian bahwa pe
Name To be Inspector – 3 dilaksanakan sesuai dengan dokumen kontrak, spe
Jasa Mitra
Name To be Inspector – 4 gambar - gambar kerja yang disahkan oleh Sup
Manunggal
Engineer / Site Engineer
Name To be Inspector – 5
Membuat catatan harian tentang aktivitas penyed
Name To be Inspector – 6 konstruksi dan engineer dengan format laporan s
Name memberitahukan
Inspector Plant
penyedia jasa konstruksi secara tertulis
terhadap penyimpangan - penyimpangan yang
dilakukannya.
Menggambar kemajuan harian yang dicapai penyed
konstruksi pada grafik (chart) yang telah disetujui
Memonitor dan melaporkan setiap kejadian (kece
kebakaran dan lain-lain) serta ketidaksesuaian di la
kepada Bridge Engineer / Quantity Engineer
TA
Lingkup Posisi Yang
No Nama Perusahaan Lokal Uraian Pekerjaan
Keahlian Diusulkan
/Asing
Membantu Bridge Engineer / Quantity Engineer dalam membuat laporan
terima sementara serta pemeriksaan kuantitas di lapangan.
4 To be Name PT. Nusvey Lokal Teknik Sipil Surveyor – 1 Bertanggung jawab terhadap semua
To be Name JO PT. Surveyor – 2 pengukuran kuantitas dan pekerjaan.
Cipta Mengawasi survey teknik lapangan yang
Strada, PT. dilakukan penyedia jasa konstruksi untuk
memastikan pengukuran degan akurat telah m
Jasa Mitra kuantitas untuk pembayaran serifikat bulanan ata
Manunggal pembayaran akhir (final)
Membantu dan berhubungan dengan tim
supervise dalam semua hal yang berhubungan
dengan pengukuran kuantitas.
Membuat laporan harian untuk kemajuan
pekerjaan
Membuat catatan lengkap dengan peralatan, tenaga k
dan material.
5 To be Name PT. Nusvey JO Lokal Teknik Sipil Lab. Technician Mengetahui petunjuk teknis dan instruksi dari
PT. Cipta Quality Engineer
Malakukan pengawasan dan pemantauan atas
Strada, PT. pengaturan personil dan peralatan
laboratorium penyedia jasa konstruksi, agar pelaks
Jasa Mitra
pekerjaan selalu didukung tersedianya tenaga
Manunggal peralatan dan
pengendalian mutu dangan persyaratan dalam
dokumen kontrak.
Melakukan pengawasan setiap hari semua
kegiatan pemeriksaan mutu bahan dan
pekerjaan dilaboratorium, serta memberikan
TA
Lingkup Posisi Yang
No Nama Perusahaan Lokal Uraian Pekerjaan
Keahlian Diusulkan
/Asing
laporan kepada Quality Engineer setiap
permasalahan yang timbul sehubungan
dengan pengendalian mutu bahan dan
pekerjaan.
Melakukan semua tes terhadap semua material
yang dipasok untuk struktur bangunan
jembatan sehubungan dengan pengedalian
mutu untuk bahan bagunan jembatan.
Melakukan semua tes termasuk semua usulan kom
campuran (job mix formula), baik untuk pekerjaan asp
cement, dan beton.
Melakukan pengawasan atas pelaksanaan “
perkerasan jalan yang dilakukan oleh penyedia
konstruksi, sehingga baik jumlah serta lokasi “
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan persyarata
6 To Be Name PT. Nusvey Lokal - Sekretaris Bertanggung jawab kepada Ketua Tim di dalam surat
JO PT. menyurat pekerjaan
Cipta
Strada, PT.
TA
Lingkup Posisi Yang
No Nama Perusahaan Lokal Uraian Pekerjaan
Keahlian Diusulkan
/Asing
Jasa Mitra
Manunggal
7 To Be Name PT. Nusvey Lokal - Operator Komputer Bertanggung jawab kepada Ketua Tim di dalam penge
JO PT. operasional komputer.
Cipta
Strada, PT.
Jasa Mitra
Manunggal
8 To Be Name PT. Nusvey Lokal - Office Boy Bertanggung jawab terhadap pengelolaan kantor.
JO PT.
Cipta
Strada, PT.
Jasa Mitra
Manunggal
TIM 2
TA
Lingkup Posisi Yang
No Nama Perusahaan Lokal Uraian Pekerjaan
Keahlian Diusulkan
/Asing
1 Ir. Mohammad PT. Nusvey JO Lokal Teknik Sipil Ketua Tim (Site Mengawasi dan meneliti ketepatan dari
Soleh PT. Cipta Engineer) pengukuran/rekayasa lapangan yang dilakukan Pe
Jasa Konstruksi sehingga
Strada, PT. Satker PJN Wilayah di Jawa Timur dalam
mengambil keputusan-keputusan yang
diperlukan, termasuk untuk pekerjaan
2 Tony PT. Nusvey Lokal Teknik Sipil Tenaga Ahli Quality Bila dalam Dokumen Kontrak, Penyedia jasa 7.00
Ardiansyah, JO PT. Engineer konstruksi yang bersangkutan mengadakan
ST Cipta peralatan laboratorium, maka Quality Engineer
Strada, PT.
Jasa Mitra harus malakukan pengawasan yang seksama
penempatan
atas peralatan laboratorium
pemasangan, pengaturanlapangan
dan
Manunggal penyedia jasa konstruksi serta memantau alat-
alat pengujian sebelum pekerjaan konstruksi
dimulai, peralatan laboratorium yang ada
sudah siap dioperasikan.
Melaksanakan Pengawasan dari hari ke hari
atas semua pekerjaan pengujian yang
dikerjakan oleh penyedia jasa Konstruksi dan
tenaga - tenaganya dalam rangka
pengendalian mutu material serta hasil
pekerjaannya, dan memberitahukan dengan
segerah secara tertulis kepada Supervision
Engineer / Site Engineer tentang kekurangan-
kekurangan yang dijumpai baik dalam prosedur
pengujian yang dipakai maupun setiap cacat
yang terdapat pada material atau mutu
pekerjaan.
Menganalisa semua data hasil pengujian mutu
pekerjaan serta menyerahkannya kepada
Supervision Engineer / Site Engineer
rekomendasi secara tertulis tentang disetujui
atau ditolaknya material dan hasil pekerjaan
yang bersangkutan.
Mengawasi semua pelaksanaan pengujian
dilapangan yang dilakukan oleh penyedia jasa
konstruksi, dan dapat memastikan bahwa
TA
Lingkup Posisi Yang
No Nama Perusahaan Lokal Uraian Pekerjaan
Keahlian Diusulkan
/Asing
jumlah core yang diambil itu atau lubang uji yang d
tidak kurang dari syarat minimum
yang ditetapkan spesifikasi, sehingga cukup
memungkinkan malakukan suatu evaluasi
statistik untuk mengukur / menghitung
ketebalan lapisan perkerasan yang telah
dilaksankan.
Memeberi semua material / bahan yang didatang
ke lokasi kegiatan sehingga
sebelum material tersebut digunakan sudah sesuai
dengan spesifikasi.
Memeberi panduan dilapangan bagi personil teknisi
penyedia jasa konstruksi dan teknisi
konsultan mengenai metodologi pengujian yang
terkait/diperlukan.
Menyerahkan kepada Supervision Engineer / Site Eng
sebelum tanggal 14 setiap bulan
suatu risalah bulanan mengenai semua hasil
pengujian yang diperoleh selama bulan
sebelumnya, untuk diserahkan Supervision
Engineer / Site Engineer kepada Satker PJN Wilaya
Jawa Timur Laporan tersebut
berisikan semua data laboratorium serta
pengujian di lapangan berikut risalah /
kesimpulan dari data yang ada.
Dalam pelaksanaannya Quality Engineer
bertanggung jawab kepada Supervision
Engineer.
3 To be Name PT. Nusvey Lokal Teknik Sipil Inspector – 1 Bertanggung jawab kepada Quantity Engineer / Chief
To be Name JO PT. Inspector – 2 Inspector untuk mengawasi kuantitas dari
TA
Lingkup Posisi Yang
No Nama Perusahaan Lokal Uraian Pekerjaan
Keahlian Diusulkan
/Asing
To be Name To Cipta Strada, Inspector – 3 konstruksi dan memastikan berdasarkan basis harian
PT. Jasa Mitra pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan dokumen
be Name To be Inspector – 4
Manunggal spesifikasi, gambar - gambar kerja yang disahka
Name Inspector Plant Supervision Engineer / Site Engineer
4 To be Name PT. Nusvey Lokal Teknik Sipil Surveyor – 1 Bertanggung jawab terhadap semua
To be Name JO PT. Surveyor – 2 pengukuran kuantitas dan pekerjaan.
Cipta Mengawasi survey teknik lapangan yang
Strada, PT. dilakukan penyedia jasa konstruksi untuk
memastikan pengukuran degan akurat telah m
Jasa Mitra
kuantitas untuk pembayaran serifikat bulanan ata
Manunggal pembayaran akhir (final)
TA
Lingkup Posisi Yang
No Nama Perusahaan Lokal Uraian Pekerjaan
Keahlian Diusulkan
/Asing
Membantu dan berhubungan dengan tim
supervise dalam semua hal yang berhubungan
dengan pengukuran kuantitas.
Membuat laporan harian untuk kemajuan
pekerjaan
Membuat catatan lengkap dengan peralatan, tenaga kerja, dan material.
5 To be Name PT. Nusvey JO Lokal Teknik Sipil Lab. Technician Mengetahui petunjuk teknis dan instruksi dari
PT. Cipta Quality Engineer
Malakukan pengawasan dan pemantauan atas
Strada, PT. pengaturan personil dan peralatan
laboratorium penyedia jasa konstruksi, agar pelaks
Jasa Mitra
pekerjaan selalu didukung tersedianya tenaga
Manunggal peralatan dan
pengendalian mutu dangan persyaratan dalam
dokumen kontrak.
Melakukan pengawasan setiap hari semua
kegiatan pemeriksaan mutu bahan dan
pekerjaan dilaboratorium, serta memberikan
laporan kepada Quality Engineer setiap
permasalahan yang timbul sehubungan
dengan pengendalian mutu bahan dan
pekerjaan.
Melakukan semua tes terhadap semua material
yang dipasok untuk struktur bangunan
jembatan sehubungan dengan pengedalian
mutu untuk bahan bagunan jembatan.
Melakukan semua tes termasuk semua usulan kom
campuran (job mix formula), baik untuk pekerjaan asp
cement, dan beton.
Melakukan pengawasan atas pelaksanaan
TA
Lingkup Posisi Yang
No Nama Perusahaan Lokal Uraian Pekerjaan
Keahlian Diusulkan
/Asing
“Coring” perkerasan jalan yang dilakukan oleh penyed
konstruksi, sehingga baik jumlah serta lokasi “C
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan persyarata
6 To Be Name PT. Nusvey Lokal - Sekretaris Bertanggung jawab kepada Ketua Tim di dalam surat
JO PT. menyurat pekerjaan
Cipta
Strada, PT.
Jasa Mitra
Manunggal
7 To Be Name PT. Nusvey Lokal - Operator Komputer Bertanggung jawab kepada Ketua Tim di dalam penge
JO PT. operasional komputer.
Cipta
Strada, PT.
Jasa Mitra
Manunggal
8 To Be Name PT. Nusvey Lokal - Office Boy Bertanggung jawab terhadap pengelolaan kantor.
JO PT.
TA
Lingkup Posisi Yang Org
No Nama Perusahaan Lokal Uraian Pekerjaan
Keahlian Diusulkan Bln
/Asing
Cipta
Strada, PT.
Jasa Mitra
Manunggal
DAFTAR PERSONIL
Paket : Pengawasan Teknis Pembangunan Jembatan Gantung Prov. Jawa Timur
Tabel 7.2 Komposisi Tim dan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
TIM 1
Input Personil (dalam orang/bulan) untuk tiap kegiatan sesuai Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
PERSONIL AHLI
1 Rajaman Siauta, ST Site Engineer √ √ √ √
2 Muh. Idris, ST Quality Engineer √ √ - √
S
PERSONIL SUB PROFESIONAL STAF
1 To Be Name Inspector 1 √ √ - √
2 To Be Name Inspector 2 √ √ - √
3 To Be Name Inspector 3 √ √ - √
4 To Be Name Inspector 4 √ √ - √
5 To Be Name Inspector 5 √ √ - √
6 To Be Name Inspector 6 √ √ - √
7 To Be Name Surveyor 1 √ √ - √
8 To Be Name Surveyor 2 √ √ - √
9 To Be Name Lab. Technician √ √ - √
10 To Be Name Inspector Plant √ √ - √
S
PERSONIL PENDUKUNG
1 To Be Name Sekertaris √ √ √ √
2 To Be Name Operator Computer √ √ √ -
3 To Be Name Office Boy √ √ - -
S
Input Personil (dalam orang/bulan) untuk tiap kegiatan sesuai Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
... PT. NUSVEY JO PT. CIPTA STRADA, PT. JASA MITRA 7-21
MANUNGGAL
Paket : Pengawasan Teknis Pembangunan Jembatan Gantung
Prov. Jawa Timur
PRA-RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN
Jalan Jamuju No. 11, BANDUNG 40114
KERJA KONTRAK
Telp. (022) 7205523 Fax : (022)
7205547 (PRA-RK3K)
Komitmen K3 dari Konsultan adalah berupaya secara
berkesinambungan dalam menjaga dan memelihara
PT. Cipta Strada kondisi kerja agar senantiasa selamat dalam bekerja dan
terhindar dari resiko kecelakaan kerja.
Konsultan akan menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) dalam melaksanakan kegiatan
konstruksi, antara lain :
1. KEBIJAKAN K3
1. Konsultan akan bertanggung jawab penuh untuk
semua pelaksanaan K3 dengan persyaratan K3
untuk aktifitas konstruksi dan/atau pemeliharaan.
2. Konsultan bertanggung jawab untuk
menunjukkan kinerjanya dengan berlaku aman
dan baik sesuai persyaratan K3 dalam kegiatan
konstruksi.
3. Konsultan akan melakukan usaha-usaha sistematis
untuk meningkatkan keselamatan kerja.
PRA RK3K - 1
2. PERENCANAAN
NO. JENIS/TYPE IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA RATING RATING DAMPAK Eksposure Tingkat
PENGENDALIAN RISIKO K3
PEKERJAAN & RISIKO K3 PROBABILITAS KEPARAHAN Resiko Resiko
1. Mobilisasi & 1) Kecelakaan dan K R 4 Risiko 1) Menyediakan kantor
Demobilisasi gangguan kesehatan Rendah lapangan dan tempat
tenaga kerja akibat tinggal pekerja yang
tempat kerja kurang memenuhi syarat,
memenuhi syarat, 2) Menyediakan lahan,
Risiko
2) Kecelakaan dan K R 4 gudang dan bengkel
Rendah
gangguan kesehatan yang memenuhi syarat,
pekerja akibat
penyimpanan peralatan
kurang memenuhi
syarat,
PRA RK3K - 2
3. Tempat Pekerja Terjangkit Penyakit K S 6 Risiko 1) Lokasi tempat bekerja
Moderat harus memenuhi standar
(Ruang Kerja)
kesehatan memiliki MCK
2) Tersedianya kebutuhan
air yang bersih / sehat
3) Lokasi cukup memadai
untuk ditempati
sejumlah personil
(pekerja) dan cukup
terhindar dari lokasi
tempat berkembangnya
bibit penyakit
(pembuangan
sampah/lokasi yang
tergenang
PRA RK3K - 3
Keterangan : Rating Probabilitas Vs Rating Dampak Keparahan
RATING DAMPAK/KEPARAHAN
Ringan
Ringan Sedang Berat Sangat Berat
RATING PROBABILITAS Sekali
RS R S B SB
1 2 3 4 5
Sangat Besar SB 5 M M T T T
Besar B 4 R M M T T
Sedang S 3 R M M T T
Kecil K 2 R R M M T
Sangat Kecil SK 1 R R R R M
PRA RK3K - 4
2. Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang wajib dipunyai dan dipenuhi
dalam melaksanakan paket pekerjaan ini adalah :
a. UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja b. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi
c. Peraturan Menteri PU No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU.
d. Undang-undang No. 14 tahun 1969, tentang Perlindungan terhadap Tenaga Kerja dan Pembinaan
Norma Keselamatan Kerja.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per. 01/Men/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pada Konstruksi Bangunan.
f. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja No. Kep.174/Men/1986 dan Menteri Pekerjaan
Umum No. Kep/104/Men/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Kegiatan
Konstruksi Bangunan.
g. Kepmenker No.Kep.75/Men/2002
2. Program K3
a. Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya
b. Pemeliharaan kantor secara periodik dan memisahkan tempat untuk peralatan survey dll.
c. Tersedianya alat pemadam kebakaran, tersedianya saluran air yang cukup dengan tekanan
besar dan pelatihan bagi sebagian tenaga kerja dalam menggunakan peralatan pemadam
kebakaran.
PRA RK3K - 5
3. Organisasi K3
PENANGGUNG JAWAB K3
(Team Leader)
PRA RK3K - 6
STRUKTUR ORGANISASI
BAB 9 Agar mekanisme
dari Pekerjaan ini dapat
PT. J
NUSVEY
Paket : Pengawasan Teknis Pembangunan Jembatan Gantung
Prov. Jawa Timur
9-1
SITE ENGINEER
Rajaman Siauta, ST
1. SEKRETARIS (1 org)
2. OPERATOR KOMPUTER (1 org)
3. OFFICE BOY (1 org)
QUALITY ENGINEER
Muh. Idris, ST
PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN
MANAJEMEN
PT. NUSVEY JO PT. KOORDINASI SITE ENGINEER KOORDINASI PROJECT OFFICER
CIPTA STRADA, PT. JASA (PO)
MITRA MANUNGGAL Rajaman Siauta, ST
1. SEKRETARIS (1 org)
2. OPERATOR KOMPUTER (1 org)
3. OFFICE BOY (1 org)
QUALITY ENGINEER
Muh. Idris, ST
SITE ENGINEER
1. SEKRETARIS (1 org)
2. OPERATOR KOMPUTER (1 org)
3. OFFICE BOY (1 org)
QUALITY ENGINEER
Tony Ardiansyah, ST
PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN
MANAJEMEN
PT. NUSVEY JO PT. KOORDINASI SITE ENGINEER KOORDINASI PROJECT OFFICER
CIPTA STRADA, PT. JASA (PO)
MITRA MANUNGGAL Ir. Muhammad Soleh
1. SEKRETARIS (1 org)
2. OPERATOR KOMPUTER (1 org)
3. OFFICE BOY (1 org)
QUALITY ENGINEER
Tony Ardiansyah, ST