BAB IV
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Membuat Master Coordination Schedule secara terpadu (Integrated untuk semua tahapan-
tahapan : Pelaksanaan yang disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan pemilik).
1. Master Coordination Schedule ini dipakai sebagai pedoman bagi semua pihak yang terlibat
dalam pembangunan dan dibuat secara menyeluruh atas dasar:
1. Schedule per paket untuk jadwal reviw
2. Schedule per bangunan untuk jadwal pelaksanaan
8
Us ulan T eknis
2. Coordination Schedule antar paket untuk pekerjaan-pekerjaan yang saling berkaitan, yang
meliputi :
1. Ketergantungan antar pekerjaan
2. Waktu mulai pelaksanaan paling awal dan paling akhir (EST dan LSI)
3. Waktu selesai pelaksanaan paling awal dan paling akhir (EST dan LST)
4. Free float dan total float
5. Jenis-jenis pekerjaan kritis (lintasan kritis)
6. Gambar Coordination Construction Site Plan dibagi dalam beberapa periode
tertentu, sehingga merupakan suatu rangkaian gambar pembagian lokasi dari
awal sampai akhir proyek
7. Coordination Schedule antar paket pekerjaan yang saling berkaitan
9
Us ulan T eknis
1. Menyusun jadwal pelaksanaan bersama-sama dengan Pengawas dan pemilik berdasarkan "
Master Coordination Schedule "
2. Jadwal review dan lelang dibuat berdasarkan Master Coordination Schedule yang memuat
antara lain :
o Tanggal-tanggal review
o Tanggal final review
o Tanggal pengambilan dokumen lelang
o Tanggal rapat penjelasan lelang
3. Melakukan review (peninjauan lokasi) setiap gambar kerja dan persyaratan teknis yang
diajukan oleh Pengawas setiap tahap pengembangan design
Review yang dilaksanakan oleh Pengawas meliputi aspek-aspek :
1. Filosofi site dan kebenaran sistem
2. Kondisi site (misalnya sistem koordinat, elevasi dan kondisi existing)
3. Kemudahan dalam cara pelaksanaan
4. Koordinasi antara gambar yang satu dengan gambar yang lain
5. Lingkup dan batasan antara masing-masing paket pekerjaan
6. Kejelasan serta kelengkapan gambar dan persyaratan teknis
7. Tersedianya sumber daya (resources) di pasaran yaitu : material, peralatan,. tenaga dan
kemungkinan penggantian (substitusi)
10
Us ulan T eknis
11
Us ulan T eknis
A. RAPAT PELAKSANAAN
12
Us ulan T eknis
B. PERSIAPAN PELAKSANAAN
13
Us ulan T eknis
- Kacamata las
- Safety belt
- Pemadam kebakaran
- Masker
14
Us ulan T eknis
H. IJIN LEMBUR
Dalam pelaksanaan dilapangan, apabila diperlukan Kontraktor dapat mengajukan kepada
Konsultan Pengawas sebelum pelaksanaannya.
Dalam menyetujui ijin lembur, tersebut hal-hal yang perlu dipertimbangkan antara lain
1. Mengejar schedule yang sudah teriambat
2. Pekerjaan yang tidak dapat dihentikan, misalnya pengecoran beton, load test dan lain-lain.
Dalam melaksanakan pekerjaan yang akan dilemburkan Kontraktor harus siap dengan sarana
dan prasarana, air kerja dan lain-lain.
15
Us ulan T eknis
L. PEKERJAAN PERUBAHAN
MENGEVALUASI PERINTAH PERUBAHAN PEKERJAAN (CHANGE ORDER) DARI ASPEK BIAYA
DAN WAKTU
Dalam evaluasi tersebut dibahas masalah - masalah antara lain :
1. Sebab-sebab timbulnya perubahan pekerjaan.
2. Pengaruhnya terhadap biaya proyek.
3. Pengaruhnya terhadap waktu pelaksanaan.
16
Us ulan T eknis
N. DENDA-DENDA
Di dalam pelaksanaan pekerjaan, keterlambatan pelaksanaan oleh Kontraktor dapat dikenakan
sanksi-sanksi dengan persyaratan umum/kontrak berupa denda yang harus dipikul oleh
Kontraktor.
Denda-denda tersebut dapat dikenakan kepada Kontraktor atas dasar keterlambatan
pelaksanaan ataupun hal-hal lain yang dapat dikenakan sanksi denda antara lain :
1. Keterlambatan penyelesaian tahapan pekerjaan.
2. Keterlambatan penyelesaian tahapan akhir/keseluruhan proyek.
3. Kelalaian Kontraktor atas tidak dilaksankannya peringatan-peringatan yang diberikan
oleh Konsultan Pengawas.
O. KLAIM KONTRAKTOR
MENGEVALUASI DAN MEREKOMENDASI KEPADA PEMILIK PROYEK MENGENAI TUNTUTAN
(KLAIM) KONTRAKTOR.
Tuntutan (klaim) kontraktor antara lain :
1. Perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan.
2. Penambahan biaya pekerjaan.
P. KLAIM ASURANSI
Pada polis CAR (Construction All Risk), di dalam hal terjadinya tanda-tanda yang menimbulkan
klaim, Konsultan Pengawas segera melakukan tindakan-tindakan antara lain :
1. Memberitahukan pihak Asuransi dan menerangkan sebab-sebab terjadinya damage.
2. Melakukan tindakan-tindakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kerugian.
3. Menyediakan barang-barang yang mengalami damage untuk diteliti bersama-sama
dengan pihak Asuransi.
4. Menyiapkan data-data, dokumen dan informasi untuk proses penyelesaian klaim.
5. Dalam kasus terjadinya pencurian, Konsultan PENGAWAS segera melapor kepada polisi.
6. Pemberitahuan/laporan kepada pihak asuransi atas kejadian damage tidak boleh lama
dari jumlah hari tertentu yang disyaratkan oleh pihak Asuransi yang ditunjuk.
17
Us ulan T eknis
18
Us ulan T eknis
T. TRAINING OPERATOR
Konsultan Pengawas mengkoordinir penyelenggarakan training baik berupa teori maupun
praktek kepada para operator mengenai equipment (utilitas) yang akan diserahkan kepada
pemilik. antara lain menyusun training yang mencakup schedule training dan klasifikasi dan
jumlah operator yang akan mengikuti training.
U. PENYERAHAN KEDUA
a. TAHAP PEMELIHARAAN DAN PENGOPERASIAN.
MENGKOORDINIR, MENGARAHKAN SERTA MENGONTROL PERBAIKAN PEKERJAAN SESUAI
PUNCH LIST.
19
Us ulan T eknis
20
Us ulan T eknis
SPK
Pengawasan pekerjaan
Pekerjaan perlengkapan
persiapan
Sesuai Spesifikasi
Y
O
K
T
Sarana pendukung kerja
T
O
K
T
O
K
Y
Selesai
21
Us ulan T eknis
GAMBAR 2.
YA
ALASANNYA ?
ADA KETERLAMBATAN?
DIPERLUKAN
PENANGANAN
OK PEMECAHAN
22
Us ulan T eknis
GAMBAR 3.
Pekerjaan Yang
Seharusnya Sudah
Selesai
YA TIDAK
YA
YA
OK Ditangani
OK
Berapa Lama Terlambat ?
Kenapa ? TIDAK
OK
YA
Berapa Lama Perpan-
angan ? Ada Float ?
OK
Tangani
GAMBAR 4.
DIPERLUKAN
PENANGANAN
OK PEMECAHAN
24
Us ulan T eknis
GAMBAR 5.
FLOW CHART PENGAWASAN TEKNIS
PEMBUATAN JADWAL PELAKSANAAN/PERUBAHAN
JADWAL PELAKSANAAN
DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH YANG BERLAKU
USULAN YA
KONSULTAN YA KONSULTAN
KONTRAKTOR
KURVA S
25
Us ulan T eknis
GAMBAR 6.
FLOW CHART PENGAWASAN TEKNIS
PELAKSANAAN SUATU PEKERJAAN
SETTING OUT
PELAKSANAAN PEKERJAAN DIPERIKSA
Kontraktor
Pengelola Kegiatan Oleh Kontraktor Kegiatan PENGUKURAN VOLUME
Tim Supervisi Tim Supervisi
GAMBAR KERJA
JOB MIX/MUTU/KUALITAS
DATA UNTUK PEMBAYARAN
METODE
26
Us ulan T eknis
GAMBAR 7.
FLOW CHART METODE PELAKSANAAN PENGAWASAN
SPESIFIKASI TEKNIK
GAMBAR KERJA
ADDENDUM/CCO
PELAKSANAAN PEKERJAAN
OLEH KONTRAKTOR
DATA LAPANGAN TUJUAN KEGIATAN
OLEH MASYARAKAT
27
Us ulan T eknis
GAMBAR 8.
FLOW CHART PENGAWASAN TEKNIS
PEMBUATAN MONTHLY CERTIFICATES
TIDAK OK
DIPERBANYAK
MONTHLY
OLEH CERTIFICATES
KONTRAKTOR
TIDAK OK
28
Us ulan T eknis
GAMBAR 10.
SISTEM PELAPORAN SUPERVISI TEKNIS
DATA
LAPANGAN
DOKUMEN AWAL /
REVIEW DESIGN /
KHUSUS
LAPORAN HARIAN 1
LAPORAN HARIAN 2
LAPORAN HARIAN 3
LAPORAN HARIAN ….
LAPORAN HARIAN 7
LAPORAN MINGGUAN 1
LAPORAN MINGGUAN 2
LAPORAN MINGGUAN …
LAPORAN MINGGUAN 4
LAPORAN BULANAN 1
LAPORAN BULANAN …
LAPORAN BULANAN 6
LAPORAN TRIBULAN/KHUSUS
LAPORAN AKHIR
29
Us ulan T eknis
PENGENDALIAN MUTU
JMF
Pelaksanaan Pekerjaan
Pengujian Mutu
30
Us ulan T eknis
Survey
Shopdrawing
Pemasokan
Ijin Pelaksanaan
Periksa
Volume rencana
Sesuai volume
rencana
BA. Konsep MC
Hasil pengukuran
Diperiksa konsultan
MC
31
Us ulan T eknis
4.10. KRITERIA
32
Us ulan T eknis
- Addenda.
- Peraturan-peraturan lainnya yang harus dipatuhi.
Pengawasan Umum, Pengawasan Lapangan, Koordinasi dan Inspeksi semua kegiatan
pembangunan.
Mengadakan konsultasi dengan Pengelola Proyek atau PU Cipta Karya daerah untuk
membicarakan persoalan-persoalan yang timbul selama pembangunan.
Memeriksa dan menyetujui :
- Jadwal kerja yang diajukan pemborong.
- Gambar-gambar kerja dan gambar-gambar tambahan yang dibuat pemborong.
- Perhitungan-perhitungan dan gambar kerja yang dibuat oleh pemborong.
Mempersiapkan formulir-formulir :
1. Formulir Risalah Rapat Lapangan.
2. Formulir Memo Lapangan.
3. Formulir Perhitungan Pekerjaan Tambah/Kurang.
4. Formulir Surat Perintah Perubahan Pekerjaan.
5. Formulir Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan.
6. Formulir Berita Acara Kemajuan Pekerjaan.
7. Formulir Lampiran Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan.
8. Formulir Laporan Kemajuan Pekerjaan.
9. Formulir Laporan Harian.
10. Formulir Laporan Mingguan Tenaga dan Hari Kerja.
11. Laporan Bulanan.
12. Check List Pemeriksaan Pekerjaan.
Mengambil langkah-langkah untuk kepentingan Pemeringah dalam keadaan darurat
atau jika terjadi hal-hal yang kiranya dapat merugikan pihak pemerintah.
Mengadakan pertemuan berkala di lapangan minimal satu kali dalam satu bulan.
Membicarakan masalah yang timbul.
Membuat risalah rapat dan mengiriPengawas an kesemua pihak yang terlibat.
Memberikan nasihat kepada Pengelola Proyek tentang hal-hal yang berkaitan dengan
pembangunan gedung.
Memeriksa laporan harian yang dibuat oleh pemborong dimana tercatat hal-hal sebagai
berikut :
- Kemajuan pekerjaan dan tahapan-tahapannya.
- Jumlah tenaga kerja.
- Bahan-bahan bangunan yang dipergunakan pada saat itu.
- Laporan Cuaca.
- Hal-hal lain yang timbul selama pembangunan.
33
Us ulan T eknis
4.12.1. UMUM
Alat-alat teknis yang dipergunakan untuk kegiatan pengawasan dilapangan dimaksud untuk
melakukan pengecekan/kontrol terhadap :
- Bahan Material yang akan dipakai
- Kebenaran ukuran, dimensi terhadap bahan dan hasil pekerjaan.
- Kebenaran tata letak, peil tanah bangunan
- Dan sebagainya.
Alat-alat yang lazim dipergunakan didalam kegiatan pengawasan pelaksanaan pembangunan
kontruksi fisik oleh Pengawasan sebenarnya praktis sama dengan jenis-jenis peralatan yang biasa
dipakai oleh pemborong, selaku pelaksana dari jenis pembangunan tersebut.
Peralatan tersebut diperlukan untuk mengetes atau menguji bahwa pekerjaan yang dilakukan
oleh pemborong benar-benar memenuhi persyaratan, baik secara konstruksi maupun secara
estetis arsitektural.
Peralatan yang umum dipakai ada yang sifatnya sederhana maupun peralatan yang modern
sebagai berikut :
Meetveer/meetband (rolmeter)
Meetveer biasa dipakai untuk mengukur ukuran panjang dari 2.00 m sampai dengan
5.00 m.
Meetband biasa dipakai untuk mengukur ukuran panjang sekitar 30.00 m keatas, juga
untuk mengecek ukuran jarak, panjang, tinggi, lebar dan dimensi-dimensi kayu atas
beton.
34
Us ulan T eknis
Unting-unting
Unting-unting dipakai untuk mengetes agar pemasangan suatu komponen bangunan
benar-benar tegak lurus kebawah (vertikal).
Pasekon
Pasekon dipakai agar pekerjaan yang akan dipasang tersebut benar-benar nyiku (90
derajat).
Waterpas
Alat waterpas biasa dipakai, dengan tujuan agar pekerjaan yang dilaksanakan tersebut
benar-benar waterpas.
Alat waterpas yang sederhana biasa dijual ditoko atau juga menggunakan pipa plastik
dengan diisi air.
Staagmaat
Untuk mengecek ukuran diameter tulangan besi beton atau dimensi besi yang akan
dipakai.
35
Us ulan T eknis
36
Us ulan T eknis
37