PROSES PERANCANGAN
Kelompok 7
Lutfiah (60100123052)
Zakiyah Ruslan (60100123012)
Ismiah Khusnul Azzikra (60100123125)
Nurul Arseti Syalwa (60100123018)
PENGERTIAN PERANCANGAN
ARSITEKTUR
Pengertian Perancangan
Perancangan merupakan upaya untuk menemukan komponen fisik yang tepat dari sebuah
struktur fisik (Christopher Alexander, 1983).
Perancangan merupakan sasaran yang dikendalikan dari aktivitas pemecahan masalah (L.
Bruce Archer, 1985).
Perancangan merupakan proses penarikan keputusan dari ketidakpastian yang tampak,
dengan tindakan-tindakan yang tegas bagi kekeliruan yang terjadi (M.Asimow, 1982).
Perancangan arsitektur adalah proses kreatif yang melibatkan pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan untuk menciptakan suatu konsep desain bangunan atau lingkungan
binaan. Proses ini melibatkan pemahaman tentang konteks, kebutuhan pengguna, fungsi
bangunan, dan faktor-faktor lain seperti estetika, teknologi, dan lingkungan.
PERAN RANCANGAN
DALAM ARSITEKTUR
Rancangan memegang peran krusial dalam arsitektur sebagai
fondasi utama dalam penciptaan bangunan yang fungsional,
estetis, dan sesuai dengan kebutuhan manusia. Rancangan
mencakup proses merumuskan ide-ide kreatif, menerjemahkan
kebutuhan pengguna menjadi bentuk visual, serta
mengintegrasikan elemen-elemen teknis dan estetika menjadi
suatu konsep yang dapat direalisasikan.
3. Desain Preliminary: Konsep awal kemudian diterjemahkan ke dalam desain yang lebih
rinci. Ini melibatkan pembuatan gambar-gambar kasar, model 3D, dan komunikasi awal
dengan klien untuk mendapatkan masukan.
4. Detail Desain: Setelah konsep disepakati, arsitek mulai mengembangkan desain yang
lebih detail, termasuk spesifikasi material, dimensi akurat, dan aspek teknis lainnya.
5. Persetujuan dan Izin: Proses ini meliputi presentasi desain kepada klien dan pihak
terkait untuk mendapatkan persetujuan dan mendapatkan izin yang diperlukan dari
pemerintah setempat.
1. Software Desain 3D: Penggunaan perangkat lunak desain 3D seperti AutoCAD, SketchUp,
dan Revit memungkinkan arsitek untuk membuat model yang lebih realistis dan terukur. Ini
membantu mereka memvisualisasikan proyek, mendeteksi potensi masalah, dan berkolaborasi
dengan pemangku kepentingan.
2. Simulasi dan Analisis: Teknologi arsitek memungkinkan untuk melakukan simulasi dan
analisis lebih lanjut terhadap desain mereka. Contohnya adalah simulasi energi untuk
efisiensi bangunan atau analisis arus lalu lintas dalam desain kota.
3. Teknologi Augmented dan Virtual Reality: Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR)
memungkinkan arsitek dan klien untuk "mengalami" desain dalam skala nyata sebelum
konstruksi dimulai. Ini memfasilitasi pemahaman yang lebih baik terhadap ruang dan proporsi.
4. Pencetakan 3D: Penggunaan pencetakan 3D memungkinkan pembuatan model fisik dari
desain, membantu arsitek untuk memahami dan mengkomunikasikan konsep secara lebih
taktis.
6. Material dan Inovasi Konstruksi: Perkembangan teknologi material dan teknik konstruksi
memungkinkan penggunaan material yang lebih efisien, tahan lama, dan bahkan inovatif
dalam desain arsitektur.
7. IoT (Internet of Things): Integrasi IoT dalam desain bangunan memungkinkan terciptanya
“bangunan pintar” yang dapat memadukan dan mengelola sumber daya secara efisien,
meningkatkan keamanan, dan memberikan kenyamanan bagi penghuninya.
TANTANGAN DALAM PROSES PERANCANGAN
Beberapa hambatan umum dalam proses perancangan arsitektur meliputi:
1. Keterbatasan Anggaran: Upaya untuk mengatasi ini dapat melibatkan penyesuaian desain untuk
memenuhi batasan anggaran atau mencari solusi yang lebih hemat biaya.
2. Ketidakpastian Persyaratan: Mungkin sulit untuk memiliki persyaratan yang jelas dari awal.
Mengadopsi pendekatan iteratif dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan dapat
membantu mengelola ketidakpastian ini.
3. Konflik Desain: Tim arsitek dan pemangku kepentingan mungkin memiliki preferensi yang
berbeda. Komunikasi terbuka dan kolaborasi intens dapat membantu mengatasi konflik ini.
4. Perubahan Lingkungan: Faktor lingkungan seperti perubahan regulasi atau kondisi tanah dapat
mempengaruhi desain. Pemantauan konstan terhadap perubahan lingkungan dapat membantu
mengatasi dampaknya.
5. Teknologi dan Inovasi: Beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan mengintegrasikan
inovasi baru dapat menjadi tantangan. Keterlibatan dalam pelatihan dan pemahaman yang
mendalam tentang perkembangan terkini dapat membantu mengatasi hal ini.
ADA SARAN DAN
PERTANYAAN ?
Silahkan disampaikan
kepada kami
TERIMA KASIH