Anda di halaman 1dari 16

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Spesifikasi Kuda-kuda Baja Ringan

Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan


pemasangan struktur atap berupa rangka batang yang telah dilapisi lapisan anti
karat. Rangka batang berbentuk segitiga,trapesium dan persegi panjang yang
terdiri dari :

1. Rangka utama atas (top chord)


2. Rangka utama bawah (bottom chord)
3. Rangka pengisi (web).
4. Rangka reng (batten)

A. Rangka Utama Atas ( Top Chord )


Adalah batang yang berada di sisi bagian atas kuda-kuda baja ringan, pada
bagian ini, biasanya ditempatkan reng. Dalam analisa, biasanya batang ini selalu
mengalami gaya tekan pada profil baja

Gambar :
B. Rangka utama bawah (bottom chord)
berada disisi bagian bawah kuda-kuda baja ringan, pada profil biasanya
ditempatkan Adalah profil yang plafon dan penggantungnya.

Gambar :

C. Rangka pengisi (web)


Merupakan batang-batang penghubung antara Bottom Chord dan Top Chord,
fungsi utama batang ini adalah untuk memperkuat beban sehingga beban yang
bekerja pada kuda-kuda baja ringan dapat ditopang dengan baik

Gambar:
D. Rangka reng (batten)
Adalah baja dengan profil B untuk dudukan genteng atau penutup atap lain yang
dipasang melintang diatas dengan jarak tertentu sesuai dengan penutup
atapnya. Ukuran reng reng tersebut tergantung dari jenis penutup atap dan jarak
kuda-kudanya.

Gambar:

1. Persyaratan Material Rangka Atap Baja Ringan

A. Properti mekanikal baja (Steel mechanical properties)

 Baja Mutu Tinggi G 550


 Kekuatan Leleh Minimum 550 Mpa
 Tegangan Maksimum 550 Mpa
 Modulus Elastisitas 200.000 Mpa
 Modulus geser 80.000 Mpa
Gambar :

B. Multigrip ( MG )
Konektor antara kuda-kuda baja ringan dengan murplat (top plate) berfungsi
untuk menahan gaya lateral tiga arah, standart teknis sebagai berikut:

 Galvabond Z275
 Yield Strength 250 MPa
 Design Tensile Strength 150 MPa

Gambar :

C. Brace System (bracing)


 BOTTOM CHORD BRACING : Pengaku/ikatan pada batang tarik bawah
(bottom chord) pada kuda-kuda baja ringan.
 LATERAL TIE BRACING : Pengaku/bracing antara web pada kuda-kuda
baja ringan,sekaligus berfungsi untuk mengurangi tekuk lokal (buckling)
pada batang tekan (web),standar teknis mengacu pada desain struktur
kuda-kuda tersebut
 DIAGONAL WEB BRACING (IKATAN ANGIN) : Pengaku/bracing diagonal
antara web pada kuda-kuda baja ringan dengan bentuk yang sama dan
letak berdampingan.
 STRAP BRACE (PITA BAJA) : Yaitu pengaku /ikatan pada top chord dan
bottom chord kuda-kuda baja ringan, Untuk kebutuhan strap brace
berdasarkan perhitungan desain struktur.
 TALANG JURAI DALAM (VALLEY GUTTER) : Pertemuan dua bidang atap
yang membentuk sudut tertentu, pada pertemuan sisi dalam harus
manggunakan talang dalam (Valley Gutter) untuk mengalirkan air hujan.
Ketebalan material jurai dalam minimal 0,45 mm dengan detail profil seperti
gambar diatas.

D. Alat Sambung (Screw)


Baut menakik sendiri (self drilling screw) digunakan sebagai alat sambung antar
elemen rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi dan instalasi, spesifikasi
screw sebagai berikut:

 Kelas Ketahanan Korosi Minimum Kelas 2


 Panjang (termasuk kepala baut) 16mm
 Kepadatan Alur 16 alur/inci
 Diameter Bahan dengan alur 4,80 mm
 Diameter Bahan tanpa alur 3,80 mm

Kekuatan Mekanikal

 Gaya geser satu baut 5,10 KN


 Gaya aksial 8,60 KN
 Gaya Torsi 6,90 KN

Gambar :
2. Pekerjaan Pemasangan Struktur Baja Ringan Pada Rangka Atap
 persyaratan teknis yang harus diketahui diantaranya :

a. Kuda-kuda terpasang kuat dan stabil, dilengkapi


dengan angkur (dynabolt) pada kedua tumpuannya.
b. Semua kuda-kuda tegak-lurus terhadap ringbalk.
c. Ketinggian apex untuk pemasangan nok di atas setiap
kuda-kuda rata.
d. Sisi miring atap rata (tidak bergelombang).
e. Tidak ada kerusakan lapisan pelindung.
f. Tidak terjadi deformasi (perubahan bentuk) akibat
kesalahan pelaksanaan pekerjaan.

 Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas kedua tumpuannya dapat


dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Dipasang langsung di atas ringbalk.
b. Dipasang di atas ringbalk dengan perantara wall-plate

 Pemasangan kuda-kuda harus mengikuti beberapa langkah kerja sebagai


berikut

Langkah 1: Persiapan kerja

1) Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kuda- kuda, dan tidak
diperkenankan menggunakan gambar draft sebagai panduan.
2) Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan kesehatan
kerja, dan memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melakukan
pekerjaan di atas ketinggian (lihat bagian keselamatan kerja).
3) Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda, antara lain:
bor dan hexagonal socket, meteran, selang air (waterpass), alat penyiku,
mesin pemotong, gergaji besi, palu, dan sebagainya.

Langkah 2: Pelaksanaan

1) Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan siku,
dengan menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu
2) Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian
bangunan dan tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada
di bawahnya.
3) Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar
rencana atap.
4) Mengukur jarak antar kuda-kuda

Langkah 3: Pengangkatan Dan Pemasangan Kuda-kuda

1. Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak mengakibatkan kerusakan


pada rangkaian kuda-kuda yang telah selesai dirakit
2. Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan
dan kiri kuda-kuda dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja melihat
kuda-kuda, dengan mulut web dapat dilihat oleh pekerja. Bagian di sebelah
kiri pekerja disebut sisi kiri, sedangkan yang berada di sebelah kanannya
adalah sisi kanan.
3. Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ringbalok
menggunakan benang dan lot (unting-unting)
4. Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan menggunakan
4 buah screw 12 – 14 x 20 HEX.
5. Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan
menambahkan balok penopang sementara, agar posisi kuda-kuda tidak
berubah.
6. Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-6 untuk mendirikan semua kuda-kuda,
sesuai dengan posisinya dalam gambar kerja.
7. Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum 1,2 meter).
8. Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex), dan
memastikan garis nok memiliki ketinggian yang sama (datar)
9. Memasang balok nok.
10. Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin.
Bracing dipasang di atas top-chord dan di bawah reng.
1.2 Spesifikasi Genteng

Seperti diketahui, genteng menjadi salah satu bahan material terpenting dari sebuah
bangunan, entah itu pada hunian tempat tinggal sampai gedung perkantoran.
Dimana di Indonesia sendiri saat ini jenis genteng cukup beragam dan salah
satunya yang sangat populer di kalangan masyarakat yaitu genteng tanah liat.

A. Kelebihan Genteng Tanah Liat


 Ramah lingkungan.
 Aman bagi kesehatan penghuni rumah.
 Harga genteng tanah liat relatif murah.
 Mampu meredam hawa panas dengan baik.
 Mempunyai kemampuan peredaman suara yang baik.
 Mampu menjaga kelembapan ruangan.
 Dapat membuat rumah tampak lebih indah dan asri.
 Warna tidak mudah memudar.
 Awet dan tahan lama.
 Perawatan minim.
 Tahan terhadap berbagai macam cuaca

B. Kekurangan Genteng Tanah Liat


 Rentan akan retak
 Rentan terhadap kebocoran
 Mudah tertiup angina
 Proses pemasangan cukup sulit
 Warna bisa mengalami perubahan jika terkena cuaca yang terlalu ekstrim
2. Tips Memilih Genteng Tanah Liat
 Pastikan bentuk dan ukuran genteng tanah liat presisi dengan cetakannya.
 Pilih genteng dengan struktur kuat dan kokoh.
 Cari permukaan genteng rata serta halus.
 Pastikan bahwa genteng tersebut terbuat dari tanah murni

3. Cara Pemasangan Atap Genteng


 Memasang reng
Apabila atap memiliki kemiringan yang curam, reng bisa jadi dibutuhkan untuk
menahan genting pada tempatnya. Reng adalah kepingan material tipis
lazimnya memiliki ketebalan 1 inci (± 2,5 cm) dan lebar 2 inci (± 5 cm) yang
membentang horizontal sejauh panjang atap.
 Gunakan dua genting untuk menentukan jarak yang dibutuhkan untuk reng.
Perhitungkan hal ini saat Anda menentukan lokasi-lokasi reng.
 Setelah Anda menentukan jarak antara dua reng pertama, ukur jarak dan atur
reng dengan menggunakan jarak tersebut terus ke atas, pastikan dengan
cara memeriksa ukuran dua kali saat Anda melakukan hal ini.
 Pasanglah genteng badan dengan mulai dari bawah sebelah kanan ke arah
kiri, lanjutkan sampai atas.
 Pemasangan genteng harus dengan pola zig-zag atau berselang sesuai
dengan modul pemasangan.
 Genteng badan harus terpasang dengan benar sehingga saling mengunci
antara sesama genteng ( interlocking ).
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
rahmat dan karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“ Struktur Atas Bangunan ”. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Pak Alva Y. Lukas, ST., MT., MT dan Ibu Maria L. Hendrik, ST., MT Sebagai
dosen mata kuliah Material Arsitektur.
2. Kepada teman- teman yang telah memberikan dukungan, baik secara
langsung maupun tidak langsung.

Tujuan penyusunan makalah ini untuk menambah pengetahuan serta


wawasan bagi pembaca tentang konstruksi dan spesifikasi pada struktur atas
bangunan. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik dari semua pihak sangat
diharapkan demi perbaikan makalah ini di masa mendatang.

Kupang, 14 November 2022

Penulis
DAFTAR PUSTAKA

academia.edu/35453737/
METODE_PELAKSANAAN_KONSTRUKSIhdesignideas.com/
2010/07/spesifikasi-teknis-rangka-atap-baja.html
gigasteel.co.id/spesifikasi-pekerjaan-baja-ringan/
alfatihsteel.net/susunan-kuda-kuda-baja-ringan-untuk-ranga-atap/
rizpoint.blogspot.com/2012/01/rencana-kerja-dan-syarat-syarat-
rks.html
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Material baja ringan (Cold Formed Steel ) merupakan baja profil yang
dibentuk sedemikian rupa melalui proses pendinginan sebuah pelat baja. Baja
ringan memiliki ketebalan berkisar 0.4 mm – 6.4 mm sehingga termasuk dalam
kategori material tipis (thin walled ). Walaupun termasuk dalam material yang
tipis tetapi kredibiltas material baja ringan sebagai elemen struktur juga
mumpuni sama halnya dengan beton dan baja (hot rolled ) karena memiliki
tegangan leleh yang tinggi berkisar 550 MPa.
Di Indonesia, material baja ringan juga sudah dikenal sebagai material
konstruksi bangunan dan dituangkan dalam peraturan SNI 2013 tentang
Struktur Baja Canai Dingin. Dalam hal ini penggunaannya secara umum sebagai
rangka kuda-kuda atap. Keuntungan yang didapat pada konstruksi rangka kuda-
kuda baja ringan adalah kecepatan pemasangan dan struktur yang kuat
terutama pada daerah yang memiliki potensi gempa tinggi. Untuk peningkatan
utilitas penggunaannya, baja ringan dapat digunakan pada struktur pelat
komposit beton- baja ringan. Pelat komposit tersebut dibentuk dengan
menggabungkan beton dan baja ringan yang berbentuk profil sebagai
pengganti tulangan utama pada sebuah struktur. Struktur rangka atap baja
ringan saat ini sudah banyak digunakan masyarakat dan pengembang
perumahan di Indonesia, tidak hanya pengembang kelas atas dan menengah
saja yang menggunakan profil rangka atap baja ringan, tetapi masyarakat kelas
bawahpun sudah mulai menggunakan material profil rangka atap baja ringan,
salah satu alasan adalah karena harga kayu yang semakin tinggi dan
kualitasnya semakin menurun.

B. Rumusan Masalah
1. Sebut dan jelaskan spesifikasi baja ringan sebagai rangka kuda-kuda !
2. Bagaimana cara pemasangan rangka kuda-kuda baja ringan?
3. Sebut dan jelaskan spesifikasi dari genteng !
4. Bagaimana cara pemasangan genteng pada atap?
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................

KATA PENGANTAR............................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................

A. Latar Belakang...........................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................

BAB II PEMBAHASAN........................................................................

1.1 Spesifikasi Kuda-kuda Baja Ringan......................................


1.2 Spesifikasi Genteng..............................................................

BAB III PENUTUP...............................................................................

A. Kesimpulan.................................................................................
B. Saran..........................................................................................
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan :

1. Rangka atap adalah struktur bangunan yang posisi berada di atas bangunan
yang berdiri. Rangka memiliki beberapa struktur diantara nya adalah kuda -
kuda.
2. Rangka atap memiliki fungsi menyalurkan tekanan dari atap ke struktur
bangunan lainnya yang berada dibawahnya. Rangkap atau juga memiliki fungsi
sebagai penahan atap dari tekanan tekanan yang diberikan dari atap itu sendiri.
3. Dalam pemakaian di lapangan, baut dapat digunakan untuk membuat konstruksi
sambungan tetap, sambungan bergerak, maupun sambungan sementara yang
dapat dibongkar/dilepas kembali.
4. Untuk memasang atap baja ringan, hal pertama yang dilakukan adalah membuat
kuda kuda sebagai rangka utama dan gording Kuda kuda dan gording akan
diikat dengan reng sehingga membentuk kerangka yang kuat dan kokoh.
Lempengan reng sendiri memiliki bentuk dan ukuran yang paling kecil karena
berfungsi sebagai penahan genteng juga pengatur jarak barisan genteng
sehingga genteng lebih rapih dan juga lebih mencengkram

B. Saran
Penggunaan baja mempunyai sifat yang ramah lingkungan, karena
menggunakan material yang bisa mengurangi pembalakan liar (illegal logging)
namun dalam prosesnya terlalu panjang dan ketersediaan bahan dari bijih besi
terbatas. Sama halnya dengan genteng, dalam pemasangan atap, genteng dipilih
karena memiliki kualitas serta manfaat yang besar bagi penghuni rumah atau
bangunan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai