Anda di halaman 1dari 5

Metode Pelaksanaan Baja Ringan + Penutup Atap

Written By Admin Saturday, December 7, 2019 Add Comment


Atap merupakan elemen penting sebagai pelindung hunian dari cuaca panas dan hujan. Adapun pemasangan
atap perlu dipadukan dengan konstruksi rangka sebagai penopangnya. Konstruksi rangka atap tersebut
terdiri dari berbagai jenis seperti kayu, baja atau baja ringan.

Saat ini, material baja ringan sedang menjadi primadona. Material yang satu ini memiliki banyak kelebihan,
utamanya adalah bobot yang begitu ringan untuk memudahkan proses pemasangan rangka atap, namun
sangat kokoh untuk menopang berbagai jenis atap yang akan digunakan.

Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas struktur pendukungnya (kolom atau ringbalk) harus dilaksanakan
secara benar dan cermat, biar rangka atap baja ringan terpasang sesuai dengan persyaratannya. Persyaratan
teknis rangka atap baja ringan di antaranya adalah:
 Kuda-kuda terpasang berpengaruh dan stabil, dilengkapi dengan angkur (dynabolt) pada kedua
Tumpuannya.
 Semua kuda-kuda tegak-lurus terhadap ringbalk.
 Ketinggian apex untuk pemasangan nok di atas setiap kuda-kuda rata.
 Sisi miring atap rata (tidak bergelombang).
 Tidak ada kerusakan lapisan pelindung.
 Tidak terjadi deformasi (perubahan bentuk) akibat kesalahan pelaksanaan pekerjaan.

Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas kedua tumpuannya sanggup dilakukan dengan dua cara, yaitu:

 Dipasang eksklusif di atas ringbalk.


 Dipasang di atas ringbalk dengan mediator wall-plate.

Penggunaan sistem rujukan dengan wall-plate sedapat mungkin harus dihindari, lantaran rujukan dengan
wall-plate hanya ditujukan untuk meratakan (leveling) ringbalk, bila ringbalk tidak rata. Penggunaan wall-
plate akan berakibat kedalaman dynabolt yang tertanam di dalam ringbalk menjadi berkurang. Selain itu,
juga terdapat ruang kosong di dalam wall-plate yang sanggup menjadikan perletakan kuda-kuda menjadi
kurang stabil.

Pemasangan konstruksi rangka atap baja ringan

Tumpuan dengan Wall-plate dan Langsung ringbalk

Contoh sistem rujukan Wall-Plate Kuda-kuda ditumpukan pada boxed C75.100 , diikat dengan grip segitiga
Pemasangan kuda-kuda harus mengikuti beberapa langkah kerja sebagai berikut:

Langkah 1: Persiapan kerja

 Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kuda- kuda, dan tidak diperkenankan
menggunakan gambar draft sebagai panduan.
 Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja, dan memperhatikan
petunjuk tentang persyaratan melaksanakan pekerjaan di atas ketinggian (lihat belahan keselamatan
kerja).
 Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda, antara lain: bor dan hexagonal
socket, meteran, selang air (waterpass), alat penyiku, mesin pemotong, gergaji besi, palu, dan
sebagainya.

Langkah 2 : Leveling dan marking

 Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan siku, dengan menggunakan
selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu.
 Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua belahan bangunan dan tersambung
secara benar (monolith) dengan kolom yang ada di bawahnya.
 Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar rencana atap. Mengukur
jarak antar kuda-kuda.

Langkah 3: Pengangkatan dan pemasangan kuda-kuda

 Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, biar tidak mengakibatkan kerusakan pada rangkaian kuda-
kuda yang telah selesai dirakit .
 Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan dan kiri kuda-kuda
sanggup ditentukan dengan teladan posisi dikala pekerja melihat kuda-kuda, dengan lisan web
sanggup dilihat oleh pekerja. Bagian di sebelah kiri pekerja disebut sisi kiri, sedangkan yang berada
di sebelah kanannya ialah sisi kanan.
 Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda biar tegak lurus dengan ringbalok menggunakan benang
dan lot (unting-unting)
 Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan menggunakan 4 buah screw 12 – 14 x
20 HEX.
 Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan menambahkan balok
penopang sementara, biar posisi kuda-kuda tidak berubah.
 Mengulangi langkah ke-1 hingga ke-6 untuk mendirikan semua kuda-kuda, sesuai dengan posisinya
dalam gambar kerja.
 Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum 1,2 meter).
 Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex), dan memastikan garis nok
mempunyai ketinggian yang sama (datar)
 Memasang balok nok.
 Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, bila bekerja beban angin. Bracing dipasang di atas
top-chord dan di bawah reng.
 Bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas truss, jurai dan rafter.
 Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis epilog atap yang digunakan. Setiap
pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat menggunakan screw ukuran 10-16×16 sebanyak 2 (dua)
buah.
 Memasang outrigger (gording embel-embel sehabis kuda-kuda terakhir yang menumpu ringbalk).
Pada atap jenis pelana, outrigger sanggup dipasang sebagai overhang dengan panjang maksimal 120
cm dari kuda- kuda terluar, dan jarak antar outrigger 120 cm. outrigger harus diletakkan dan di-
screw dengan dua buah kuda-kuda yang terdekat.
 Memasang ceilling battens dengan jarak antar masing-masing ceilling battens ialah 120 cm.
Komponen ini dipasang pada permukaan belahan atas bottom chord kuda-kuda dan di-screw. Untuk
pertemuan ceilling battens dengan ring balok di beri ganjal bracket yang diikat menggunakan 2 (dua)
buah dynabolt. Fungsi ceilling battens ialah untuk memperkuat ikatan antar kuda-kuda. Jika
diperlukan, sambungan memanjang ceilling battens sebaiknya sempurna diatas bottom chord. Setiap
sambungan harus overlap 40 cm, dan setiap pertemuan dengan bottom chord harus di-screw. Ceiling
battens selanjutnya sanggup difungsikan untuk menahan plafond dan penggantungnya.
Pemasangan penutup atap

 Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor, kedataran nok maupun sisi atap, dan
memastikan support overhang terpasang dengan benar .
 Bila menggunakan Aluminium Foil, maka lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas jurai dan rafter,
 Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap yang digunakan, lalu dilanjutkan dengan
pemasangan reng (roof battens) dengan screw 10 – 16 x 16 HEX.
 Memasang satu jalur penutup atap terlebih dahulu dari bawah ke atas. Pemasangan penutup atap
harus lurus dan rapi biar polanya menjadi rapi dan tidak berbelok – belok

INSPEKSI AKHIR
Karat sanggup disebabkan oleh penempelan kotoran (serpihan- serpihan akhir proses pemotongan baja
ringan) atau penggunaan materi logam lain pada struktur baja ringan, seperti: pengikatan dengan kawat
bendrat, pemasangan sekrup yang tidak standar, atau lantaran tabrakan benda tajam. Jika terjadi korosi pada
suatu logam yang melekat pada baja ringan, maka resiko penjalaran korosi sangat besar.

Anda mungkin juga menyukai