Anda di halaman 1dari 7

Konstruksi kuda kuda kayu untuk rumah tinggal sederhana 

 
Persyaratan bahan

 Semua kayu yang dipakai harus kering, berumur tua, lurus dan tidak retak, tidak
bengkok dan mempunyai derajad kelembaban kurang dari 15% dan memenuhi persyaratan
yang tercantum dalam PKKI 1970-NI.5.
Pekerjaan Konstruksi Atap

 Kuda-kuda, gording, konsul, ikatan angin, klos, usuk, reng dan seluruh rangka atap
dibuat dari kayu kualitas baik tua, kering atau tidak pecah-pecah.
 Papan lisplang bisa digunakan kayu atau woodplank
 Baut, mur, besi strip dari bahan besi / baja.
Ukuran kayu :
 Kaki kuda-kuda - ukuran 8/12 cm
 Pengerat - ukuran 8/12 cm
 Ander - ukuran 8/12 cm
 Skoor - ukuran 8/12 cm
 Nok - ukuran 8/12 cm
 Pengapit - ukuran 2 x 6/12 cm
 Gording - ukuran 8/12 cm
 Konsol - ukuran 8/12 cm
 Usuk - ukuran 5/7   cm
 Reng - ukuran 3/4   cm / 2/3 cm tergantung jenis genteng yang dipakai
 listplank kayu - ukuran 3/30 cm / 2/20 cm
Pelaksanaan Pekerjaan.

 Semua pekerjaan kayu yang harus diserut rata dan licin hingga memberikan
penyelesaian yang baik dan sedikit penghalusan.
 Kaso-kaso dipasang setiap jarak 50 cm, harus waterpass menurut kemiringan atap,
sedangkan reng dipasang setiap jarak sesuai dengan ukuran genteng.
 Permukaan kayu yang tampak (papan lisplank, skoor) harus diserut rata dan licin, setiap
sambungan konstruksi atas agar diperhatikan adanya pen/joint yang berfungsi pengunci.
 Pekerjaan kayu harus rata, melentur, bengkok

  Informasi umum
a.  Pengertian kuda-kuda
Kuda-kuda adalah susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap
termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat memberikan bentuk pada atapnya.Kuda-
kuda kayu digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang maksimal sekitar 12m.
b.  Bagian-bagian kuda-kuda
Bagian-bagian dari kuda-kuda adalah balok tarik (balok paling bawah dari kuda-
kuda),Kaki kuda-kuda (balok diagonal dalam),tiang gantung (balok vertical di tengak),Balok
sokong (balok diagonal di tengah),Gording (balok melintang di atas kaki kuda-kuda),balok
blandar (balok di atas tembok),kasau/Usuk (balok melintang di nook,gording,murplat),Reng
(balok meyilang di atas kasau/usuk)
c.  Bahan dalam pembuatan kuda-kuda
Kayu Merbau
Bahan yang akan dipakai adalah kayu merbau yang punya tingkat keawetan I ,tingkat
kekuatan I ,tingkat pemakaian I dan berat jenisnya 0,9-1,0.warnanya kelabu sawo,jika telah
lama dipakai akan berubah menjadi hitam-sawo,kayu agak keras, kejelekannya bila
berhubungan dengan besi akan mudah berkarat karena banyak mengandung kadar asam,tahan
terhadap rayap dan kembang susutnya kecil.baik digunakan untuk konstruksi-konstruksi yang
terlindung serta perabotan rumah tangga dan baik untuk di pelitur.
d.  Hal yang harus diperhatikan
Kuda-kuda diletakkan di atas dua tembok selaku tumpuannya dan usahakan tembok
tidak menerima gaya horizontal maupun momen, karena tembok hanya mampu menerima
beban vertikal saja. Jarak kuda-kuda satu dengan yang lain biasanya direncanakan antara 3
sampai 4 meter dari sumbu ke sumbu. Untuk mendapatkan kuda-kuda yang kuat, diperlukan
sambungan dengan alat sambung dan perkuatan yang tepat. Jenis alat sambung yang sering
digunakan antara lain, adalah: baut, paku, dan pasak. Untuk menahan beban gempa, setiap titik
buhul perlu diperkuat dengan plat beugel, yang berukuran tebal plat minimal 4 mm dan
lebarnya 40 mm. Alat sambung yang digunakan berupa mur dan baut.
Pada pembuatan kuda-kuda, hubungan kaki kuda-kuda dengan balok tarik,
menggunakan sambungan lubang dan pen yang dilengkapi dengan gigi. Ukuran pen dan lubang
ditentukan 1/3 tebal kayu, sedangkan dalamnya gigi adalah 1/6 - 1/8 lebar kayu. Sisi atas dari
tiang penggantung dimiringkan juga ke kiri dan ke kanan sesuai dengan kemiringan atapnya.
e.    Dasar ukuran konstruksi kuda-kuda
Pada dasarnya ukuran untuk konstruksi kuda-kuda bergantung pada Lebar Bentang ( l ), yaitu jarak
dari sumbu tembok ke sumbu tembok yang lain, Besarnya beban dan tegangan yang akan
dipikul dan Jenis (kelas kuat) kayu yang digunakan. 
4. Keselamatan kerja
a.  hal-hal yang harus di perhatikan dalam bekerja :
1)    Hati-hati dalam mengerjakan tidak boleh ceroboh.
2)    petunjuk pengerjaan sesuai prosedur yang digariskan
3)    Tempatkan alat-alat dan bahan pada tempat yang semestinya dan aman.
4)    Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
5)    Pastikan semua peralatan dalam kondisi siap pakai  
6)    Gunakan pengaman saat menggunakan peralatan mesin
7)    Pada waktu mengukur kayu, lakukan dengan cermat dan teliti
8)    Gunakan bahan-bahan kayu yang tidak cacat atau tidak melengkung dan baling.
9)    Pada saat melubang atau membuat takikan gunakanlah pahat lubang dan palu kayu sebagai
pemukulnya.
10) Setiap mengangkat balok kayu jangan ragu-ragu agar tidak meleset.
11) Pusatkan perhatian pada pekerjaan.
12) Awali dan akhiri setiap pekerjaan dengan berdo’a agar mendapat perlindungan dari Yang Maha
Kuasa.
b.  Alat keselamatan
Alat keselamatan kerja yang digunakan adalah Pakaian kerja,Kacamata kerja,Penutup
kepala ( helm kerja ),Sarung tangan,Sepatu boot (sepatu karet bergerigi ) ,dan Masker.
5. Alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan kusen
a.  Peralatan yang diperlukan
peralatan yang digunakan untuk membuat kuda-kuda adalah :

1)     Siku biasa,
2)     Siku rangka,
3)     Siku yang dapat distel,
4)     Pensil,
5)     Perusut,
6)     gergaji potong,
7)     Gergaji belah,
8)     Pahat tusuk,
9)     Palu kayu,
10)   Martil,
11)   Sipatan lurus,
12)   Unting-unting,
13)   Mesin ketam perata,
14)   Mesin ketam penebal,
15)   dan Mesin gergaji potong.
Proses pelaksanaan :
1. Kuda-kuda menggunakan konstruksi balok kayu dari kayu kelas II yang tua dan kering
dengan ukuran 5 x 10 cm dan dipasang dengan jarak antar kuda-kuda maksimum 3.00 m.
2. Semua kayu kuda-kuda di labur dengan bahan pengawet.
3. Panjang paku sedikitnya 2 ½ x tebal kayu pada sambungan rangkap 2 dan 3 1/3 x tebal
kayu pada sambungan rangkap 3.
4. Sambungan pada balok tarik dari kuda-kuda dibuat di tengah-tengah bentang dengan
menggunakan tipe sambungan gigi dan diikat dengan pelat baja, panjang overlap dari
sambungan minimum 5 kali tebal kayu yang disambung atau 25 cm.

5. Klam yang digunakan untuk sambungan batang rangka kuda-kuda adalah papan dari
kayu klas II berukuran 10 x 25 cm dan tebal 2 cm, dengan jumlah paku pada setiap titik simpul
berjumlah 20 buah.
6. Ukuran paku yang digunakan adalah paku 7 cm, sehingga jumlah paku ini yang
digunakan pada setiap satu unit kuda-kuda sekurang-kurangnyya berjumlah 220 buah.
7. Untuk pertemuan permukaan ujung setiap batang dari rangka kuda-kuda dipasang 2
buah paku 10 cm, sehingga untuk satu unit kuda-kuda digunakan sekurang-kurangnya 22 buah
paku 10 cm.

 Pengukuran (Uitzet) dan Pemasangan Bouwplank.


Setelah surveyor melakukan pengukuran terhadap batas-batas lokasi proyek dan batas lokasi
bangunan, sesuai dengan gambar kerja, maka dilanjutkan dengan pengukuran terhadap as-as
bangunan dan titik-titik kolomnya.
Pengukuran yang dilakukan oleh surveyor pada tahap ini adalah sudah merupakan pekerjaan
survai detail, yang berpedoman pada hasil setting-out yang telah dilakukan dengan
berpedoman pada patok referensi pada Pekerjaan Survey Pendahuluan.
Pada Survey ini diambil elevasi tanah existing yang nantinya akan dipindahkan dalam pekerjaan
pemasangan bouwplank.
Penjelasan untuk pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouwplank ini, diuraikan sebagai
berikut :
 Surveyor dengan dibantu oleh seorang pembantu surveyor melakukan setting-out dengan
berpeoman pada pada referensi yang telah ditetapkan
 Dengan berpedoman pada hasil pengukuran sebelumnya diambil elevasi tanah asli, kemudian
barulah pekerjaan pengukuran elevasi bangunan dilakukan
 Hasil pengukuran-pengukuran diatas akan dipindahkan oleh tukang dan beberapa pekerja
pada kayu bouwplank, yang akan dijadikan sebagai referensi/pedoman dalam melakukan
setiap pekerjaan proyek pada bidang tersebut. Dalam proses pemeindahan hasil pengukuran
ini surveyor terus terlibat aktif membantu tukang, sehingga tidak terjadi kesalahan
interpretasi hasil pengukuran yang dapat menyebabkan kesalahan posisi dan titik-titik
bangunan secara keseluruhan
 Karena akan digunakan dalam waktu yang lama, Bouwplank ini harus dibuat dengan
konstruksi yang cukup kuat, tidak mudah goyang atau berubah posisinya, baik secara vertikal
maupun horinzontal
 Patok-patok bouwplank ditanam cukup dalam agar kokoh, kemudian jarak antar patok pun
harus dibuat dengan jarak proporsional (2,0 – 3,0 M), tergantung dari besarnya tiang patok
yang ditanam
 Setelah bouwplank terpasang secara keseluruhan mengelingi rencana lokasi bangunan,
barulah kemudian ditarik as-as bangunan sesuai dengan gambar kerja
 Setelah penarikan as-as bangunan dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan galian
tanah

Cara Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan


Berikut beberapa hal yang harus anda perhatikan sebelum anda melaksanakan pemasangan
rangka baja ringan.
 Untuk kuda-kuda yang terpasang harus kuat dan stabil, serta terpasang tegak lurus
terhadap ring balok.
 Kerataan dalam ketinggian apex untuk pemasangan nok di setiap kuda kuda.
 Ratanya sisi miring pada atap.
 Coating atau lapisan tidak timbul kerusakan.
 Tidak terjadinya perubahan bentuk akibat kesalahan pelaksanaan pekerjaan.
Sesudah syarat teknis tersebut terpenuhi, kemudian pemasangan kuda-kuda baja ringan baru
dapat dilaksanakan.
Ada tiga tahap yang utama dalam cara memasang baja ringan ini khususnya pada rangka atap,
yaitu:
1. Persiapan.
2. Levelling dan marking (penyamarataan dan penandaan).
3. Pemasangan.
Dan dibawah ini kami memberikan penjelasan uraian diatas bagaimana cara pemasangan
rangka baja ringan dari tiga tahapan tersebut:
Persiapan 
Pada tahapan yang pertama perlu dipersiapkan adalah:
1. Gambaran perencanaan atap yang akan di gunakan dan perletakan kuda kuda
2. Perlengkapan peralatan yang digunakan dalam pemasangan kuda-kuda.
3. Pentingnya Peralatan K3 (kesehatan & keselamatan kerja) sebagai persyaratan utama
melakukan pekerjaan di atas ketinggian.
Leveling dan Marking (Penyamarataan dan Penadaan)
Setelah persiapan sudah terpenuhi, cara pemasangan rangka baja ringan selanjutnya adalah
kegiatan leveling dan marking, yaitu:
1. Pastikan meratanya permukaan ring balok dan siku.
2. Pastikan rangkaian ring balok telah terikat secara keseluruhan pada bagian bangunan. Dan
sudah tersambung dengan benar pada kolom di bawahnya.
3. Pengukuran jarak antar truss, lalu tandai posisi untuk meletakkan truss sesuai dengan
gambar rencana kerja.
Pemasangan Kuda Kuda
Sampailah kita pada tahap ketiga yaitu pemasangan kuda kuda:
1. Setelah kuda kuda terpasang sama dengan nomor urutan yang telah di tandai. pada waktu
memasang, memastikan posisi kana dan kiri kuda-kuda agar tidak terbalik.
2. Mengecek kuda-kuda yang sudah berdiri agar tegak lurus dengan ring balok.
3. Untuk pengencangan kuda kuda menggunakan plat L.
4. Untuk pengencangan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan tambahkan
balok untuk menjaga sebagai penopang sementara, supaya kuda-kuda tidak berubah
posisinya.
5. Pemasangan material balok nok.
6. Pemasangan bracing sebagai penguatan.
7. Pemasangan reng pada jarak yang telah di sesuaikan penutup atap yang digunakan. Di
setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai sekrup (screw) ukuran 10-16×16
sebanyak 2 buah.
8. Pemasangan outrigger (Outrigger adalah suatu struktur tambahan berbentuk rangka
batang berdimensi besar).
9. Pemasangan reng langit-langit di permukaan bagian atas bottom chord kuda-kuda dan di
sekrup (screw) berjarak masing masing 120 cm.
Demikian sedikit ulasan kami tentang bagaimana cara pemasangan rangka baja ringan untuk
tekhnik dasar. Saran dari kami, apabila anda ingin menggunakan atau memakai material
konstruksi ini, pilihlah tenaga ahli yang mengerti tekhnik dasar pemasangan rangka baja ringan.

Anda mungkin juga menyukai