Anda di halaman 1dari 4

1.1.1.

1 Pembesian/Penulangan Pada Pelat


 Setelah bekisting pelat lantai selesai lalu dilakukan peletakan besi yang mana
bagian yang paling panjang dari besi diletakkan searah dengan panjang pelat yang
paling pendek
 Besi yang di pakai pada pekerjaan pelat adalah besi diameter 8
 Mleletakan besi sejajar dengan jarak yang bervariasi sesuai dengan gambar kerja
yaitu 300 mm, 400 mm mm untuk lapangan dan untuk tumpuan juga bervariasi
yaitu 300 mm, 400 mm. kemudian dikaitkan dengan balok dan diikat dengan
kawat menggunakan Cutting Nipper Pliers. Setelah tulangan bawah maka
dilanjutkan tulangan atas sesuai dengan ukuran yang telah di buat dengan jarak
tumpuan ¼ dari jarak antar balok.

Gambar 3. 1 Perakitan Tulangan Pelat Lantai


(Sumber : Dokumentasi Lapangan)

 Memasang cakar ayam untuk membuat spasi antara besi tulangan atas dan bawah
agar tidak menyatu dan meletakkan decking beton sebagai selimut beton pelat
untuk menjaga konsistensi ketebalan selimut beton agar sesuai spesifikasi
yang dibutuhkan.

Gambar 3. 2 Beton decking ,Kaki Ayam dan Batas cor


(Sumber : dokumentasi Lapangan)
1.1.1.2 Pembuatan Bekisting Pelat Lantai
1. Dalam pemasangan bekisting pelat lantai alat yang digunakan adalah
palu,geregaji , meteran dan bahan yang dibutuhkan multipleks,paku dan kayu.
2. Memasang balok kayu di setiap scaffolding sebagai perancah dan menahan
bekisting tangga dan pelat lantai
3. Mengunci setiap balok kayu yang digunakan pada u-head scaffolding sengan
menggunakan paku
4. Membuat dudukan bekisting pelat menggunakan balok kayu sesuai 2qdengan
panjang pelat terpendek dan diletakkan bersilang dengan balok lalu memaku kayu
ke balok perancah, dan balok kayu bekisting balok
5. bawah pelat, pasang juga pada tepi untuk pelat yang ditahan dengan kayu.
Multipleks dipasang dan dipaku ke multipleks lain,dan ke balok bantalan seerat
mungkin sehingga tidak ada rongga yang dapat menyebabkan kebocoran pada saat
pengecoran.

Gambar 3. 3 Pemasangan Bekisting Tangga


(Dokumentasi Lapangan)

1. Pekerjaan pembesian
Ukuran yang digunakan untuk pekerjaan tangga adalah tulangan pokok dengan D10 dan
tulangan pembagi D8 Untuk pengikat tulangan digunakan kawat pengikat ukuran 1
mm.adapun langkah-langkah pelaksaaan pekerjaan tangga yang diamati adalah sebagai
berikut
a. tulangan pokok besi D10 dibentangkan secara vertical sesuai dengan kemiringan
tangga
b. Setelah tulangan terbentang kemudian diberi balok decking dibagian bawah tulangan
dan diikatkan dengan tulangan pokok dengan jarak 3 cm untuk selimut beton
c. Tulangan pokok dikaitkan dan diikat dengan stek besi yang berada pada balok lantai
supaya tulangan tangga menyatu dengan tulangan balok
d. Setelah pemasangan tulangan pokok dilakukan pemasangan tulangan pembagi dengan
besi ulir D8 yang diletakkan dan diikat horinzontal diatas tulangan pokok sesuai
kemiringan tangga dengan jarak 15 cm.
e. Kemudian diberi cakar ayam/kursi yang memiliki bentuk S dengan ketinggian 5 cm
besi D10 dengan jarak 50 cm untuk memnbentuk jarak antar tulangan pembagi bagian
bawah dengan tulangan pembagi bagian atas
f. Setelah diberi cakar ayam/kursi maka tulangan pembagi besi D8 diletakkan sejajar
dengan tulangan pembagi bagian bawah
g. Kemudian diberi tulangan pokok besi D10 lagi diatas tulangan pembagi bagian atas
dan diikatkan pada tulangan pembagi yang sudah diikat dengan cakar ayam/kursi
dengan mengggunakna kawat pengikat
2. Pekerjaan anak tangga
Untuk pekerjaan anak tangga dilapangan tidak menggunakan tulangan,pekerjaan anak
tangga dibuat dengan membentuk multipleks sebagai bekisting anak tangga dengan
ukuran lebar 80 cm dan tinggi 15 cm.pemasangan anak tangga dilakukan dengan cara
memasukkan bekisting anak tangga diatas tulangan tangga dengan cara menarik benang
dari dinding tangga untuk menyesuaikan rata tangga bagian dining tangga kanan dan kiri
dibantu dengan menggunakan alat waterpass.
Dimesi ukuran yang digunakan dilapangan adalah
Antrede = 30 cm
Optrede = 17,5 cm
Lebar tangga = 80 cm
3. Pekerjaan pengecoran
Setelah pekerjaan pembesian selesai dilakukan langkah selanjutnya yaitu
pengecoran.dalam teori dijelaskan bahwa sebelum pelaksanaan pengecoran terlebih
dahulu bekisting harus diperiksa sehingga tidak terjadi kebocoran atau retakan pada saat
pengecoran,dan selain dari pada itu agar segi keamanan selam berlangsungnya
pengecoran beton dapat terjamin.
Mutu dari kuat beton harus terlebih dahulu diuji dan uji slump diukur supaya sesuai
dengan yang dikehendaki.pengecoran dilakukan dari bawah ke atas tangga hal ini
bertujuan untuk memastikan pengecoran sudah benar-benar mamadati semua cetakan
tangga sehingga beton tidak memiliki keropos
Dibandingkan dengan pelaksanaan dilapangan pengecoran tangga pada proyek ini tidak
sepenuhnya dilakukan dengan baik sesuai dengan pengamatan pelaksanaan pengecoran
dilakukan dengan mendatangkan beton jadi dari PT KREASI BETON yang diangkut ke
proyek dengan kekuatan mutu K-300 (karakteristik dengan kuat tekan beton 300
kg/cm2.dan diangkat menggunakan ember beton,di tuangkan dari tangga bagian atas
hingga tangga bagian bawah.
Pada pengamatan pekerjaan dilapangan juga tidak menggunakan pemadatan cor beton
dengan vibrator,hanya dengan menggunakan sendok semen yang digunakan untuk
meletakkan bagian permukaan cor.

Anda mungkin juga menyukai