Anda di halaman 1dari 4

Sebelum pekerjaan dilaksanakan, setelah penandatanganan kontrak kerja,

pada 1 minggu pertama akan dilaksanakan MC-0 ke lokasi pekerjaan. MC-0


dilaksanakan bersama antara pihak pemilik pekerjaan, direksi pengawas dan
pihak kontraktor pelaksana.
Kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan MC-0 ini adalah :
1. Pengukuran awal terhadap volume pekerjaan, untuk mengetahui adanya
perubahan atau tidak.
2. Pengambilan foto kondisi awal lokasi pekerjaan (Foto 0%), pengambilan foto
ini diusahakan pada titik yang tetap, sehingga foto untuk kondisi/progress
lainnya dapat diambil dari titik yang sama dengan foto 0%.
3. Melapor terhadap pihak aparat pemerintah setempat dan pihak terkait
4. Survey terhadap ketersediaan sumber daya di sekitar lokasi pekerjaan
5. Pendataan terhadap utilitas di dalam dan sekitar gedung
Setelah MC-0 dilaksanakan, maka selanjutnya dilakukan pengurusan
administrasi proyek seperti pembuatan gambar kerja (Jika ada perubahan, maka
dibuat gambar detail-detail perubahan).
Selanjutnya pihak kontraktor mengajukan permohonan izin untuk
melakukan mobilisasi terhadap sumber daya yang akan digunakan pada
pekerjaan. Setelah disetujui, maka kontraktor akan melakukan mobilisasi ke
lokasi pekerjaan,

1. Pekerjaan Pembongkaran atap dan plafond


Pihak pelaksana terlebih dahulu harus memastikan keamanan terhadap
gedung, utilitas di dalam dan sekitar gedung sebelum dilakukan pembongkaran.
Sebelum pembongkaran dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan
pemutusan sementara terhadap aliran listrik ke dalam gedung. Pekerjaan
pembongkaran ini dikerjakan secara manual, dan dilanjutkan dengan
pembersihan sisa bongkaran ke luar area pekerjaan atau tempat yang telah
ditentukan.
Pembongkaran dimulai dengan membongkar plafond yang ada di dalam
gedung, kemudian dilanjutkan dengan pembongkaran penutup atap serta rangka
atap eksisting.

2. Pekerjaan Rangka Atap Baja Ringan


Konstruksi rangka atap yang digunakan adalah baja ringan dengan ukuran
sesuai gambar rencana yaitu 75/100. Sebelum rangka baja dipotong terlebih
dahulu diukur dan dipotong. Gunakan ukuran rangka baja yang pertama
sebagai contoh untuk memotong yang berikutnya sehingga potongan untuk
rangka atap tersebut memiliki ukuran yang sama. Ukur dan potong rangka baja
ringan untuk batang miring yang akan dipasang pada kerangka atap.
Pasang bagian kerangka kuda-kuda atap tersebut di bawah sebelum
ditaruh pada bagian atas kolom untuk memastikan bagian kerangka kuda-kuda
tersebut telah mempunyai ukuran yang tepat dan dapat dipasang dengan baik,
setelah itu bongkar kembali dan simpan. Simpan bagian-bagian kerangka atap
tersebut dan disimpan dalam keadaan terlindung dan tertutup. disiapkan pula
tiang penahan sementara (scaffolding) untuk pembuatan atap.
Penahan sementara ini dapat terbuat dari bambu, kayu, dsb (pada beberapa
daerah telah terdapat scaffolding yang terbuat dari pipa besi yang dapat diatur
jarak dan ketinggiannya).
Sebelum memasang rangka atap kuda-kuda, bersihkan bagian atas
dari kolom beton dan pastikan ketinggiannya telah sejajar antara satu kolom
dengan yang lain. Pastikan bagian atas antara kolom dipinggir dan tengah
bangunan telah sesuai dengan ukuran rangka atap yang akan dipasang.
Dirikan rangka atap dengan bantuan penahan sementara (scaffolding) yang
bertumpu pada tanah.
Pasang terlebih dahulu kedua batang miring kayu pada bagian kiri-kanan
bangunan dan bentangkan benang (tali kecil) antara batang miring sebelah
kanan dengan batang miring sebelah kiri, benang ini akan menjadi acuan bagi
pemasangan batang miring lainnya yang berada di bagian tengah atap. Pada
beberapa kasus pada bagian batang miring di kiri-kanan bangunan inidapat
dibuat dari beton bertulang dengan lebih dulu memasang susunan bata pada
bagian dinding kiri - kanan bangunan tersebut.
Kemudian pasang rangka baja ringan balok atap di bagian tengah
bangunan yang bertumpu pada kolom, pastikan balok tersebut telah
horizontal (dengan bantuan waterpass). Setelah balok ditaruh pada kolom, pasang
bagian-bagian kuda- kuda atap berikutnya, pastikan letak bagian-bagian tersebut
telah dapat dipasang dengan baik (batang vertikal, dsb). Sesuaikan letak dan
ketinggian (dinaikkan, diturunkan, dsb) dari rangka atap bagian tengah (batang
miring, dsb) dengan meng gunakan benang yang telah dibentangkan sebelumnya
sebagai acuan. Sambung bagian-bagian rangka kayu rangka atap tersebut
Ikat bagian kuda-kuda atap tersebut pada kolom dengan cara
membengkokkan besi tulangan yang muncul dari ujung kolom beton (stek/starter
bars)tersebut sehingga membentuk ikatan yang mengikat balok kayu tersebut
pada kolom. Jika telah terpasang baut angkur maka bagian balok dan kaki kuda-
kuda kayu dibor terlebih dahulu untuk sehingga angkur dapat menembus bagian
kayu rangka kuda-kuda tersebut kemudian dipasang mur.
Pada saat rangka kuda-kuda atap telah terpasang dengan baik, maka
gording rangka baja ringan yang akan menjadi tempat pemasangan lembaran
atap dapat dipasang. Jarak maksimum antar balok gording adalah 60cm.
Gording tersebut harus keluar melewati batang miring paling luar sejauh
minimal 80cm, jarak yang sesungguhnya tergantung pada panjang bangunan dan
jumlah lembaran penutup atap yang akan digunakan.
Pada saat pemasangan penutup atap perlu diperhatikan jarak tumpang
tindih (overlap) antar lembaran atap.Jarak ini harus cukup untuk menghindari
kebocoran. Pada bagian ata sbawah lembaran atap yang saling tumpang tindih
(overlap), jaraknya minimal 20cm. Sedangkan untuk bagian sisi kiri-kanannya
yang saling tumpang tindih (overlap) mempunyai jarak antara 1½ sampai 2
gelombang lembaran atap, tergantung jenis dan ukuran lembar penutup atap
yang digunakan.
Lubang-lubang untuk paku pemasangan harus dibor terlebih dahulu,
dan ujung-ujung lembaran atap yang bertumpang-tindih (overlap) dipotong 450
dapat diletakkan dan dipasang dengan baik. pada saat memotong dan membor
harus sangat hati-hati, untuk menghindari keretakan serta gunakan selalu
penutup hidung untuk menghindari debu-debu bijih seng masuk ke dalam paru-
paru.
Pasang gording bagian paling atas dan paling bawah terlebih dahulu
dengan menggunakan klos (spacers) kayu. Kemudian bentangkan benang
pembantu secara diagonal dari ujung kiri atas ke ujung kanan bawah, dan dari
ujung kiri bawah ke ujung kanan atas untuk memeriksa atap telah rata,
lurus, dan sejajar. Benang ini harus bersentuhan pada bagian tengahnya yang
berarti pemasangan telah sejajar, jika belum bersentuhan maka perlu diatur
lagiletak gording paling atas dan bawah tersebut dengan menggunakan
kloskayu hingga letaknya benar. Gording berikutnya kemudian dapat dipasang
dengan mengikuti benang acuan tadi. Semua gording dipasang dengan
menggunakan klos reng U.50.
Setelah itu tentukan garis batas pinggir atap bagian miring dengan
menggunakan bantuan benang. Pertama tentukan jarak keluar atap pada bagian
miring rangka atap, setelah didapat jarak tersebut (minimum 5cm) bentangkan
benang dari bagian gording paling bawah ke bagian gording paling atas pada
kedua sisi kiri kanan bagian miring tersebut, benang ini akan menjadi acuan
batas lembaran penutup atap pada bagian miring atap tersebut.
Setelah pekerjaan atap dilakukan, maka pekerjaan bubungan/nok seng
genteng metal dipasang. Pemasangan bubungan seng genteng metal dimulai
dari permukaan yang paling ujung/bawah dengan melakukan gerakan mundur.
Pemasangan bubungan seng genteng metal harus lurus, supaya rabung yang
dipasang lurus harus diberi batuan benang yang diikatkan kedua sisi yang
hendak dipasang.

3. Pekerjaan Rangka dan Penutup Plafond


Pekerjaan penutup plafond menggunakan penutup plafond tripleks dengan
ketebalan minimal 7 mm sesuai gambar rencana.
Pada pekerjaan pemasangan plafond menggunakan langit-langit
(plafond) yang rata horizontal, maka pasang balok penggantung tepat dibawah
kuda-kuda atap. Kemudian memasang kayu rangka penempel langit-langit
(plafond) utama membentang dari ujung atas dinding ke ujung atas dinding
diseberangnya. Setelah kayu utama tersebut dipasang, maka dipasangkan
juga kayu rangka penempel plafond dibawah kayu utama tadi dengan jarak
antar rangka (Modul) tersebut 60 cm. Kayu tadi juga dipasang pada sekeliling
dinding ruangan bagian atas.
Setelah rangka penempel panel langit-langit (plafond) dipasang maka
lembaran panel langit-langit (plafond) dapat dipasang. Bahan yang digunakan
adalah tripleks dengan ketebalan 7 mm.

4. Pekerjaan Lisplank Baja Ringan Calsiplank


Lisplank tersebut secara memanjang sesuai dengan panjang atap. Dalam
pengerjaannya jarak antara sekrup yang digunakan berkisar antara 20 – 30 cm
untuk memperkuat dudukan lisplank.
Setelah lisplank terpasang, apabila diperlukan maka diberikan finishing
terhadap sekrup yang terpasang berupa dempul
5. Pekerjaan Instalasi Listrik dan lampu
Setelah pekerjaan rangka atap selesai, maka selanjutnya dilakukan
pekerjaan instalasi listrik dan titik lampu.
Pekerjaan dilakukan oleh tenaga ahli kelistrikan, dan jalur serta
penempatan saklar, stop kontak dan titik lampu mengikuti gambar rencana/kerja.

6. Pelaporan Dan Dokumentasi


Pihak penyedia jasa akan membuat laporan-laporan kemajuan pekerjaan
periodik dan menyusun dokumentasi pelaksanaan pekerjaan per tahap
pengerjaan.
Untuk pengambilan dokumentasi diusahakan harus dari titik pengambilan
yang sama setiap tahap pengerjaannya.

7. Pelaksanaan K3 Di Lokasi Pekerjaan


Mengingat pentingan manajemen kesehatan dan keselamatan kerja di lokasi
proyek, maka pihak penyedia jasa secara rutin akan menerapkan sistem
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SMK-3) di lokasi pekerjaan.

8. Provisional Hand Over (PHO)


Kegiatan PHO (Serah terima pertama pekerjaan) dilaksankaan setelah
semua item pada pekerjaan telah selesai dikerjakan dan dinyatakan diterima
dengan baik oleh pengawas.

Anda mungkin juga menyukai