: 03061181419023
Ketentuan Pemasangan
Batang-batang dipasang rata dengan bagian bawah balok-ikat kudakuda. Jika jarak antar
dinding yang mendukung kuda-kuda dalam ruangan kurang dari jarak antarakuda-kuda, maka
batang-batang gantung plafon induk dipasang tegak lurus arah dinding dan masuk dalam
pasangan dinding. Namun, jika jarak antara kuda-kuda kurang dari jarak antardinding yang
mendukung kuda-kuda, maka batang-batang gantung plafon induk dipasang tegak lurus pada
balok ikat dari kuda-kuda. Pada prinsipnya pemasangan batang penggantung plafon adalah
sama, tetapi jaraknya tidak sama tergantung dari bahan plafon yang digunakan. Pada
bangunan perumahan dalam pemasangan plafond, ketentuan untuk tinggi ruang/kamar
minimal sekurang-kurangnya 2,40 m kecuali kalau kasau-kasaunya miring sekurangkurangnya dari luas ruang mempunyai tinggi ruang 2,40 m dan tinggi ruang selebihnya
pada titik terendah tidak kurang dari 1,75 m. Pada ruang cuci dan kamar mandi diperbolehkan
sampai sekurang-kurangnya 2,10 m.
Pada proses pemasangan rangka plafon menggunakan sistem suspended ceiling. Sistem ini
menghasilkan kisi-kisi dari bahan rangka yang berupa hollow, posisi di bawah atap atau dak
beton dengan menggunakan rangkaian kawat sebagai penggantung. Biasanya rangka ini
terdiri atas wall angle (siku leter L), main tee (hollow 2x4, dan cross tee (hollow 4x4). Wall
angle dipasang pada sekeliling ruangan. Sedangkan main tee dan cross tee adalah rangka
pada bagian tengah sebagai rangka utama.
Berikut ini akan adalah cara pemasangan rangka plafon:
Selanjutnya menggantung hanger dari langit-langit atau dak betaon. Hanger ini
berfungsi sebagai penggantung rangka utama, yang berupa main tee atau main runner.
Metal furring sebagai bahan dari rangka plafon juga harus terbuat dari bahan bahan yang
baik dan berkualitas, biasanya bahan yang baik dan berkualitas tersebut terbuat dari bahan
bahan seperti :
Yang pertama yaitu Furring yang memiliki ukuran 38 x 20 x 0.5 mm x 4 M
-
Bahan metal furring yang ke dua yaitu Ceiling Batten yang berukuran 36 x 12 x 0.35
mm x 4 M
Dan yang ketiga adalah bahan dari Top Cross yang mempunyai ukuran 25 x 21 x 0.5
mm x 4 M
Kisi-kisi
ini
kemudian
ditutup
dengan
menggunakan
papan
gypsum.
Sistem suspended ceiling terbagi menjadi dua yaitu sistem ekspos (exposed grid) yang
menonjolkan kisi-kisi rangka plafon dan sistem tanpa sambungan (concealed grid) yang
menghasilkan penampilan yang mulus dan bersih.
Memasang rangka plafon dari metal furing sebenarnya tidak terlalu sulit, hanya butuh
ketelitian, bahan dan alat yang benar serta teknik pemasangan yang benar. Pada dasarnya
pemasangan rangka plafon dari metal furing atau hollow dapat diurai menjadi beberapa
langkah yaitu:
1. Sebelum pekerjaan rangka plafon dilakukan, terlebih dahulu seluruh item pekerjan di
atas plafon harus sudah diselesaikan.
2. Langkah pertama dan terpenting dari pemasangan rangka adalah mengukur garis
ketinggian plafon sekeliling ruangan yang hendak dipasang rangka. Anda dapat
menggunakan pengukur waterpas pada beberapa titik di sekeliling ruangan. Gambar
garis untuk menyatukan titik-titik tersebut.
3. Langkah berikutnya adalah pemasangan wall angle (siku metal) sebagai penyangga
metal furing. Tempatkan siku metal pada tanda garis. Selalu mulai dengan dinding
dengan luas terpanjang. Bor siku metal dengan jarak antar baut/sekrup 40 cm.
Pastikan siku dibaut dengan kencang agar kuat menyangga metal furing.)
4. Teruskan pemasangan siku metal pada bagian dinding yang lain. Harap diperhatikan
bahwa pada sudut dinding, siku metal sebaiknya dipasang saling tindih sepanjang 40
cm. Bentuk siku metal menjadi L di ujung dengan menggunakan gunting hollow.
Kencangkan juga semua pada daerah metal yang bertindihan tersebut. (lihat gambar:
5. Setelah siku metal terpasang, beri garis dengan pensil atau spidol untuk setiap 40 cm
sebagai tanda bagi pemasangan metal furing atau hollow. Jarak antar metal furing
sebaiknya 40cm atau bila ingin lebih longgar, maksimum 60cm. Semakin besar jarak
metal furing atau hollow akan berisiko menghasilkan plafon yang tidak rata atau
melengkung.
6. Potong metal furing sesuai dengan panjang yang direncanakan dan tempatkan di atas
siku metal. Kencangkan dengan baut.
7. Rangka utama (main channel atau C channel) digantungkan pada kawat penggantung
dengan menggunakan U clamp dan ditempatkan di atas metal furing dengan posisi
menyilang. Kaitkan persilangan kedua jenis metal tersebut dengan menggunakan
channel clamp.
8. Tahap terakhir dari pemasangan rangka adalah penguatan rangka tersebut dengan
pemasangan bracket dan hanger.