Bata
urang ideal, sebab bahan lunak dan berporeus.
Digunakan untuk pembebanan yang ringan atau
bangunan sementara.
Sebaiknya tidak pada lapisan tanah yang berair.
Batu kali
Cukup baik, asalkan susunan batu harus tersusun
dengan benar dan kompak. Perbandingan spesi 1 PC :
4 PS.
Untuk pondasi bangunan permanent berlantai 1/2/3.
ekokohan landasan dapat agak lunak hingga
sedang, tergantung besarnya beban bangunan.
©á
Beton bertulang
Sangat ideal digunakan karena bahan yang padat, kompak dan
kedap air.
Dapat diperhitungkan untuk menahan beban tarik.
Perlu perhatian dalam pembuatannya dan kualitas betonnya.
(perlu lantai kerja untuk peletakan tulangan besi)
perbandingannya 1 PC : 3 PS : 5 .
0 0
1. Pondasi Dangkal
Pondasi dangkal adalah pondasi yang
digunakan pada kedalaman 0.8ʹ1 meter.
arena daya dukung tanah telah mencukupi.
2. Pondasi Dalam
Pondasi dalam adalah pondasi yang
kedalamannya lebih dari 2 meter dan biasa
digunakan pada bangunan ʹ bangunan
bertingkat.
a
0
©
Menerus
Setempat
0
©
Bore pile adalah pondasi yang kedalamannya lebih
dari 2 meter. Digunakan untuk pondasi bangunan ʹ
bangunan tinggi. Sebelum memasang bore pile,
permukaan tanah dibor terlebih dahulu dengan
menggunakan mesin bor. Setelah itu tulang besi
dimasukan kedalam permukaaan tanah yang telah
dibor, kemudian dicor dengan beton. Pondasi ini
berdiameter 20 Cm keatas.
Material Bore Pile antara lain:
1. Beton
ÿ Semen Portland tipe 1
ÿ Agregat kasar dari batu pecah 1-2 cm
dan 2-3 cm
ÿ Agregat halus/pasir ukuran 0,1-4 mm
2. Baja Tulangan
Tulangan = besi polos B0TD 30 ʹ 40
Untuk spiral/sengkang = besi polos
B0TD 24 atau tergantung kebutuhan
struktur.
3. Air
Air yang digunakan adalah air bersih
sesuai dengan ketentuan Peraturan Beton
Indonesia.
Contoh gambar kerja
Pondasi Bore Pile
3
Tiang pancang pada dasarnya sama dengan bore pile,
hanya saja yang membedakan bahan dasarnya. Tiang
pancang menggunakan beton jadi yang langsung
ditancapkan langsung ketanah dengan menggunakan
mesin pemancang. Menurut kualitas bahan material
yang digunakan, tiang pancang dibedakan menjadi
empat yaitu :
1. Tiang pancang kayu,
2. Tiang pancang beton,
3. Tiang pancang baja
4. Tiang pancang composite (kayu ʹ beton dan baja ʹ
beton).
a 3
3
Sebelum pemancangan, tindakan pencegahan
kerusakan pada kepala tiang pancang harus diambil.
Pencegahan ini dapat dilakukan dengan pemangkasan
kepala tiang pancang sampai penampang melintang
menjadi bulat dan tegak lurus terhadap panjangnya
dan memasang cincin baja atau besi yang kuat atau
dengan metode lainnya yang lebih efektif.
Setelah pemancangan, kepala tiang pancang
harus dipotong tegak lurus terhadap panjangnya
sampai bagian kayu yang keras dan diberi bahan
pengawet sebelum pur (pile cap) dipasang.
3
Tiang pancang harus dilengkapi dengan sepatu
yang cocok untuk melindungi ujung tiang selama
pemancangan, kecuali bilamana seluruh pemancangan
dilakukan pada tanah yang lunak. Sepatu harus
benar-benar konsentris (pusat sepatu sama dengan
pusat tiang pancang) dan dipasang dengan kuat pada
ujung tiang. Bidang kontak antara sepatu dan kayu
harus cukup untuk menghindari tekanan yang
berlebihan selama pemancangan.
Umumnya, berat palu harus sama dengan beratnya
tiang untuk memudahkan pemancangan.
epala tiang pancang harus selalu berada sesumbu
dengan palu dan tegak lurus terhadap panjang tiang
pancang, agar tiang pancang berada dalam posisi relatif
pada tempatnya.
sambungannya diperkuat dengan kayu atau pelat
penyambung baja, atau profil baja seperti profil kanal
atau profil siku yang dilas menjadi satu membentuk
kotak yang dirancang untuk memberikan kekuatan yang
diperlukan
½ 3 ©
Pengangkatan tiang.
Pemeriksaan kelurusan
tiang.