Anda di halaman 1dari 27

Bab II Tinjauan Pustaka

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dinding

Menurut Marzuki (2017) menjelaskan bahwa dinding merupakan suatu struktur padat

yang membatasi dan kadang melindungi suatu area. Umumnya, dinding membatasi

suatu bangunan dan menyokong struktur lainya, membatasi ruang dalam bangunan

menjadi ruangan-ruangan, atau melindungi dan membatasi suatu ruang dialam

terbuka.

Menurut Sahid (2010) Menjelaskan terdapat tiga jenis dinding, yaitu :

a) Dinding struktural

Dinding sebagai struktur bangunan (bearing wall). Dinding ini berperan untuk

menopang atap dan sama sekali tidak menggunakan cor beton untuk kolom (besi

beton). Bahan dinding struktur yang biasa digunakan pada suatu bangunan adalah

batu bata atau bata ringan.

b) Dinding non-struktural

Dinding ini adalah dinding yang tidak menopang beban, hanya sebagai pembatas,

apabila dinding ini dirobohkan maka bangunan tetap berdiri. Beberapa material

dinding non-struktural diantaranya seperti batu bata, batako, bata ringan, kayu dan

kaca.

II-1
Bab II Tinjauan Pustaka
c) Dinding partisi atau penyekat

Dinding penyekat adalah batas vertical yang ada di dalam ruangan (interior). Bahan-

bahan yang digunakan untuk dinding partisi ini antara lain gypsum, papan kalsium,

triplek dan kayu.

2.2 Plester Aci

Menurut Supriyatna (2011) menjelaskan bahwa plesteran adalah suatu lapisan yang

biasa dipakai sebagai penutup pasangan tembok. Plesteran dapat sebagai penutup

bagian luar dan dalam atau keduanya-duanya. Fungsi plesteran :

a. Melindungi pasangan tembok dari pengaruh cuaca, khususnya hujan.

b. Melindungi pasangan tembok dari pengaruh-pengaruh mekanik.

c. Memperhalus atau meratakan permukaan pasangan tembok.

Menurut Laksono (2010) terdapat beberapa macam pekerjaan plesteran, antara lain

pekerjaan plesteran dinding vertikal, pekerjaan plesteran lantai dan pekerjaan

plesteran batako. Dari beberapa macam pekerjaan plesteran diatas maka akan

mempunyai produktivitas yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan pada setiap

pekerjaan akan mempunyai faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerjanya

sendiri-sendiri. Pekerjaan plesteran dinding vertikal merupakan pekerjaan menutup

pasangan bata dengan plester adukan sehingga akan di peroleh bidang muka dinding

yang rata dan halus serta bidang muka dinding yang lurus dan vertikal atau tegak.

2.3 Gypsum (Stick On Wall)

Menurut Husna (2016) menjelaskan bahwa gypsum adalah salah satu contoh mineral

dengan kadar kalsium yang dominan pada mineralnya. Dalam keadaan seimbang,

II-2
Bab II Tinjauan Pustaka
gypsum yang berada di atas suhu 108°F atau 42°C dalam air murni akan berubah

menjadi anhidrit. Saat ini gypsum sebagai bahan bangunan digunakan untuk

membuat papan gypsum dan propil pengganti triplek dari kayu.

Stick On Wall adalah pelapis dinding yang berbahan papan gypsum dilapisi kertas

tebal yang harus diperkuat oleh kumpulan komponen-komponen lem/bond sebagai

perekatnya kedinding bata ringan. Stick on wall merupakan produk dengan teknologi

terbaru menggunakan bahan material yang berkualitas dan tenaga ahli yang

berpengalaman. sebuah inovasi produk yang dirakit oleh perusahaan tertentu dengan

menggunakan bahan-bahan import yang berkualitas berdasarkan persyaratan yang

berlaku. Dengan menggambungkan komponen-komponen yang menjadi satu

kesatuan baik dari sisi berat,

suara, ketahanan api dan estetika keindahan yang dimilikinya. Stick on wall memiliki

karakteristik yang beragam dilihat dari beberapa segi, antara lain :

1.Berat

Papan gypsum yang diproduksi mempunyai berat/bobot bervariasi sesuai dengan

jenis dan ketebalannya.

2.Suhu & Kelembaban

Papan gypsum akan mencapai performa yang maksimal apabila ditempatkan dan

diaplikasikan pada kondisi “kering” yaitu dengan suhu 5-40 derajat celcius dan

kelembaban maksimal 90%.

II-3
Bab II Tinjauan Pustaka

3. Daya Hantar Panas ( Thermal Conductivity )

Thermal Conuctivity (I-value) adalah kemampuan sebuah material dalam

merambatkan panas. Nilai pada table dibawah berdasarkan data tes dengan acuan

ASTM C 117 (Ref. No. Puskim 45A-B-C/Um/Lm. 5/07).

4. Tinjauan Akustik

Akustik bangunan adalah ilmu yang mengantur tentang suara di dalam bangunan

(tata suara). Suara dalam hal ini adalah suara yang tidak di inginkan

(bising/noise). Suara bising (noise) selama ini diartikan sebagai suara yang tidak

nyaman untuk didengar, namun hal ini bersifat subyektif dan tergantung pada

reaksi setiap individu. Idealnya, tata cara dalam bangunan dilakukan pada tahap

perancangan dan disesuaikan dengan standard atau ketentuan yang ada.

2.3.1 Material Finishing Dinding Gypsum (stick on wall)

Bahan yang digunakan di dalam pekerjaan stick on wall adalah :

a. Papan gypsum

Menurut Husna (2016) papan gypsum terdiri dari inti dari bahan gypsum yang

dibungkus dengan kertas penguat di sekelilingnya. Kekuatan utama gypsum

terletak pada kertas pembungkusnya. Saat ini produsen gypsum memproduksi

beberapa jenis gypsum untuk beberapa aplikasi pekerjaan. Ketebalan gypsum

bervariasi, rata-rata dipasaran adalah 9 mm, 12 mm dan 15 mm untuk type gypsum

standar (plasterboard).

II-4
Bab II Tinjauan Pustaka
b. Jointing tape

Menurut Husna (2016) jointing tape berfungsi sebagai bahan penutup celah

sambungan antara gypsum guna mendapatkan hasil dan performa yang terbaik.

Material jointing tape adalah sejenis lembaran bahan sintestis khusus untuk

sambungan dinding gypsum dengan ukuran lebar yang bervariasi sesuai kebutuhan

yang diinginkan. Bentuk material jointing tape adalah memanjang dalam roll

persis seperti “solatip” kertas yang biasa kita lihat.

c. Kompon

Menurut Husna (2016) kompon berfungsi sebagai bahan finishing akhir penutup

celah sambungan antara gypsum dan material perekat gypsum ke bata ringan.

Material kompon adalah serbuk halus instant khusus, dan produk tersebut

biasanya bisa didapatkan pada semua supplier gypsum.

2.4 Alluminium Composite Panel

Material Alluminium Composite Panel (ACP) merupakan material campuran antara

bahan polyetheylene (PE) dan alumunium yang disusun berlapis pada kedua sisi PE

kemudian proses pengecatan menggunakan teknologi coating PVDF yang dapat

bertahan dalam jangka waktu lama. Keunggulan ACP adalah sifat material yang

ringan, mudah diproses (pemotongan, pengeboran, pemangkasan), biaya terjangkau,

mudah dalam hal pemeliharaan dan memiliki banyak variasi warna untuk

mendukung estetika sebuah bangunan, Kenbae (2013).

Dari tahap-tahap strategi permodelan diuraikan sebagai berikut:

2.4.1 Parameter bentuk geometri dasar panel fasade

a. Bentuk geometri

II-5
Bab II Tinjauan Pustaka
Penentuan parameter bentuk dasar fasade tetap dikaitkan dengan aspek

simboliknya yaitu olahraga. Penulis menggunakan objek bola sepak sebagai

penentu bentuk geometri dasar. Bentuk dasar yang akan diambil adalah bentuk segi

lima dan segi enam dari panel bola sepak. Bentuk segi enam dan segi lima

memiliki bentuk dasar yang tersusun dari bentuk segi tiga, sehingga dapat

menciptakan alternatif penyusunan bentuk yang berbeda.

Gambar 2.1 Bentuk geometri dasar


Sumber :Laveca Vioveta (2016)

b. Alternatif susunan bentuk geometri

Alternatif 1 bentuk cluster, alternatif 2 bentuk radial, alternatif 3 bentuk

terpusat, alternatif 4 bentuk linier dan alternatif 5 bentuk grid.

1. 2. 3. 4.

Gambar 2.2. Alternatif bentuk 1,2,3,dan 4


Sumber :Laveca Vioveta (2016)

c. Alternatif 6 bentuk cluster-radial, alternatif 7 bentuk cluster-radial-terpusat,

alternatif 8 bentuk cluster-radial-terpusat-linier, dan alternatif 9 bentuk cluster-

radial-terpusat-grid.

II-6
Bab II Tinjauan Pustaka

5. 6. 7. 8.

Gambar 2.3 Alternatif bentuk 5, 6,7, dan 8


Sumber :Laveca Vioveta (2016)

2.4.2 Parameter dimensi panel fasade

Penentuan dimensi panel berdasarkan sudut pandang visual manusia dan ukuran

material ACP. Ukuran sisi panel ditentukan dari pandangan intensif manusia

pada titik

objek (0,8-1,2m) dan dari fpb dimensi material, angka yang paling mendekati

adalah 50cm dan 100cm. Panel yang berukuran 100cm jika dibandingkan

dengan titik intensif pandangan mata manusia susunan bentuknya dapat

dijangkau dan terlihat pola susunannya. Secara proses pemotongan dan

pemasangan material juga lebih mempersingkat waktu karena dimensi panel

yang dinilai seimbang dengan permukaan fasadenya. Sehingga penentuan

dimensi panel menggunakan ukuran 100cm pada setiap sisi segi tiga maupun

segi lima dan enam.

2.4.3 Parameter penerapan panel pada ACP

Dari hasil analisis 9 alternatif bentuk dasar dapat diambil kesimpulan susunan

bentuk dengan prosentase penggunaan material yang efisien ketika diterapkan

pada material ACP, yaitu:

1. Alternatif bentuk 1 dan 2 dengan persentase 76% pada setiap lembar

ACP

II-7
Bab II Tinjauan Pustaka
2. Alternatif bentuk 3 dan 7 dengan persentase 76% pada setial lembar

ACP

3. Alternatif bentuk 5 dan 6 dengan persentase 76% pada setiap lembar

ACP

4. Alternatif bentuk 8 dengan persentase 72% pada setiap lembar ACP

2.4.4 Parameter bentuk fasade 3 dimensi


Untuk mencapai bentuk fasade yang dinamis dari bentuk 2 dimensi pada alternatif

bentuk menjadi bentuk 3 dimensi, maka panel-panel tersebut disusun berdasarkan teori

nirmana trimatra.

a. Sudut kemiringan kanan-kiri (bidang berderet)

Penentuan besar sudut kemiringan panel berdasarkan pertimbangan arah lintasan

manusia saat berkendara maupun berjalan kaki. Sudut kemiringan maksimal panel

fasade yang paling efisien menurut hasil analisis pada sudut pandang adalah 30o.

Gambar 2.4 Alternatif bentuk 2 dan 5, 3 dimensi

Sumber :Laveca Vioveta (2016)

b. Sudut kemiringan timbul ke depan (bidang pembentuk ruang)

Pertimbangan menentukan besar sudut kemiringan panel berdasarkan sudut

pandang horizontal dan vertikal mata manusia saat berdiri di depan maupun di

samping bangunan untuk memaksimalkan visual fasade. Sudut kemiringan

maksimal panel yang akan digunakan menurut hasil analisis adalah sudutnya 30o.

II-8
Bab II Tinjauan Pustaka

Gambar 2.5. Alternatif bentuk 6 dan 8


Sumber :Laveca Vioveta (2016)

c. Jarak fasade/maju-mundur (ketebalan bidang)

Menurut Poirazis (2004) jarak yang digunakan antara lapisan fasade dalam dan

lapisan fasade luar adalah 20cm – 2m. Jadi jarak antar fasade yang akan diterapkan

pada alternatif bentuk fasade maksimal 200cm dengan kombinasi jarak minimal

20cm agar terlihat permainan maju mundur fasadenya.

Gambar 2.6 Alternatif bentuk 1,3 dan 7


Sumber :Laveca Vioveta (2016)

2.5 Manajemen Biaya Proyek

Menurut Wulfram, I.E. (2002) dalam jurnal Alfajriah (2018) menjelaskan bahwa

kegiatan estimasi adalah salah satu proses utama dalam pekerjaan konstruksi dan

pada umumnya biaya yang dibutuhkan dalam sebuah pekerjaan konstruksi

berjumlah besar. Ketidaktepatan yang terjadi dalam penyediaannya akan berakibat

kurang baik pada pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.

II-9
Bab II Tinjauan Pustaka
Selain sebagai dasar untuk membuat sistem pembiayaan dalam sebuah

perusahaan, kegiatan estimasi juga digunakan untuk merencanakan jadwal

pelaksanaan konstruksi. Kegiatan estimasi pada umumnya dilakukan dengan

terlebih dahulu mempelajari gambar rencana dan spesifikasi. Berdasarkan gambar

rencana, dapat diketahui kebutuhan material.

2.6 Analisis Produktivitas

Didalam jurnal Finatry (2018). Menjelaskan analisis produktivitas dapat

menggunakan metode CYCLONE (CYCLic Operation NEtwork), yaitu sebuah

program simulasi berbasis komputer mikro yang dirancang khusus untuk proses

pemodelan operasi konstruksi. yang melibatkan interaksi tugas dengan durasi

yang terkait.

Metoda CYCLONE ditemukan oleh Halphin pada tahun 1973. CYCLONE

merupakan singkatan dari Cyclic Construction Operation Network. Metoda ini

merupakan pemodelan yang bisa disimulasikan ke dalam bentuk simulasi

komputer.

a. Dasar Permodelan Elemen MicroCYCLONE & WebCYCLONE

Pemograman WebCYCLONE dikembangkan oleh Construction Engineering dan

Management Purdue University, USA. webCYCLONE adalah pemograman

Micro-CYCLONE dalam bentuk web, sehingga pengguna tidak perlu menginstal

atau memiliki program tersebut cukup dengan mengakses website tersebut.

Berikut adalah alur proses tahapan analisis metode pekerjaan dengan

menggunakan CYCLONE :

1. Identifikasi proses pekerjaan

II-10
Bab II Tinjauan Pustaka
2. Penentuan komponen CYCLONE yaitu diantaranya adalah penentuan work task,

durasi, resources.

3. Modeling diagram CYCLONE berdasarkan komponen dan proses pekerjaan

4. Penerjemahan diagram kedalam kode input (coding input)

5. Run Program

Tabel 2.1 Simbol dalam Permodelan CYCLONE.

Sumber : WebCyclone User Manual, Finatry (2018)

b. Data Input

Sebuah file input WebCYCLONE adalah sarana yang pengguna menerjemahkan

model grafis CYCLONE menjadi masukan Problem-Oriented Language (POL)

yang dapat dimengerti oleh program WebCYCLONE.

Berikut adalah bagian coding WebCYCLONE :

II-11
Bab II Tinjauan Pustaka
1. General System Information

General system informasi adalah bagian pertama dari file input WebCYCLONE.

Ini adalah baris pertama dari informasi mengenai jaringan, dan itu harus selalu

men-gandung header standar untuk sistem informasi umum, yang didefinisikan

sebagai berikut:

NAME (name of process) LENGTH (length of run) CYCLES (# of cycles)

2. Network Input

Bagian ini input digunakan untuk memasukkan unsur-unsur jaringan proses yang

sebenarnya. Setiap pernyataan bagian ini menentukan elemen satu jaringan, atribut,

dan hubungan logis untuk unsur-unsur lain dalam jaringan. Header untuk bagian ini

adalah NETWORK INPUT header harus diketik LINE # 2. Empat jenis elemen yang

digunakan dalam jaringan WebCYCLONE.

a. Combi

b. Normal

c. Queue

d. Function

3. Duration Input

Setiap elemen tugas harus disertai dengan mengatur nomor durasi yang

mendefinisikan jenis durasi tugas dan parameter dari distribusi yang durasi tugas

akan sampel. Ada dua kategori tugas berdasarkan tugas durasi-stasioner dan tugas

nonstationary.

II-12
Bab II Tinjauan Pustaka
Tabel 2.3 Elemen dalam Permodelan CYCLONE

Constant C: DETERMINISTIC C
The Constant Duration
Uniform A UNIFORM AB
: The low value of the duration
B The high value of the duration
Triangular :A: TRIANGULAR AMB
M The low value of the
: duration The mode value
B: of the duration The high
value of theduration
Beta BETAA Bαβ
A The low est value of the duration
: The high est value of the duration
B The first shape parameter of the beta
: distribution
Normal α:
μ: NORMAL μσ 2
Thesecondshapeparameterofthebetadistributio
β
σ2: The
n mean of the duration
: The variance of the duration
Exponential μ: EXPONENTIALμ
The mean of the duration

Sumber : WebCyclone User Manual, Finatry (2018)

4. Resource Input

Jumlah unit masing-masing jenis sumber daya yang akan digunakan dalam proses

jaringan diinisialisasi. Untuk menginisialisasi sumber daya, dua item informasi yang

diperlukan:Jumlah unit dalam jaringan.

a. Jumlah unit dalam jaringan.

b. QUEUE node yang akan menjadi titik awal untuk unit ini dalam jaringan. Header

untuk bagian ini adalah resource input, yang harus diketik pada baris pertama dari

bagian.

II-13
Bab II Tinjauan Pustaka
5. End Data

Kata prosedural ENDDATA (END) digunakan untuk menandakan akhir dari input

data Web CYCLONE. Ini akan menjadi baris terakhir data yang dimasukkan untuk

jaringan.

II-14
Bab II Tinjauan Pustaka
2.7 Penelitian terdahulu
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu

No Tahun Penulis Kata kunci Masalah penelitian Metode Tujuan penelitian Hasil penelitian
penelitian
1 Analisa biaya pekerjaan dinding bata merah , bata ringan , dan gypsum (studi kasus proyek pembangunan rumah kost lippo village)
2014 Jainal, Abidin , Bata merah , bata 1. Diantara bata merah , Analisa harga 1. Untuk mengetahui 1.Selisih biaya total bata
Universitas ringan , gypsum , bata ringan dan gypsum Diantara bata merah ,
ringan dengan dengan
Mercubuana analisa harga . bahan mana yang bata ringan dan
paling hemat digunakan gypsum . bahan mana bata merah adalah bata
satuan,bill of
untuk pembangunan yang paling hemat
quantity ringan lebih mahal Rp.
rumah kost digunakan untuk
2. berapa selisih harga pembangunan rumah 8.735.066 dibanding bata
yang di dapat dengan kost
merah.
menggunakan bata 2. berapa selisih
merah , bata ringan atau harga yang di dapat 2. Selisih biaya total bata
gypsum dengan menggunakan ringan dengan dinding
bata merah , bata gypsum adalah bata
ringan atau gypsum ringan lebih mahal Rp
123.284.510 dibanding
dinding gyp sum.
3.Selisih biaya total bata
merah dengan dinding
gypsum adalah bata
merah lebih mahal Rp.
114.549.445 dibanding
dinding gypsum.

II-15
Bab II Tinjauan Pustaka

No Tahu Penulis Kata kunci Masalah penelitian Metode Tujuan penelitian Hasil penelitian
n penelitian
2 Analisa Perbandingan penggunaan material pada dinding bata ringan dengan Dry wall system
2018 Fitia Fenti, Biaya ,waktu Pemilihan product Analisis 1.Untuk mengetahui 1.Pekerjaan pasangan dinding
Universitas , bata ringan , untuk kedap suara Observasi perbandingan kerugian menggunakan bata ringan lebih
Mercu dry wall dimana dampaknya Wawancara dan keuntungan dengan murah ( Rp. 6.592.231.525)
mengakibatkan over mengunakan bata ringan
Buana system tetapi memerlukan waktu
budget menggunakan dengan dry wall system
dry wall system pekerjaan yang cukup lama (
dibandingkan bata 2. Untuk mengetahui biaya 133 hari ) sementara pekerjaan
ringan yang di pakai bahan yang diperlukan pasangan dinding menggunakan
seperti biasanya untuk untuk pekerjaan Drywall system lebih mahal
unit lantai typical dari (Rp. 10.757.859.750) tetapi
pemasangan bata ringan
sisi finishing interior memerlukan waktu pekerjaan
dan dry wall system
yang cukup cepat ( 77 hari )
2.Selisih rincian anggaran biaya
antara pasangan dinding
menggunakan bata ringan
dengan pasangan dinding
menggunakan Drywall system
adalah Rp. 4.165.628.225.

II-16
Bab II Tinjauan Pustaka

No Tahun Penulis Kata kunci Masalah penelitian Metode Tujuan penelitian Hasil penelitian
penelitian
3 Alternative review design dinding bata konvesional ke dinding panel partisi gedung
2016 Arifatul Waktu , biaya , 1. Bagaimana Analisis 1. Mengetahui
Husna dinding bata , perbandingan anggaran descriptif perbandingan 1.Selisih harga permeter persegi antara dinding bata
Mercubu partisi biaya dinding bata anggaran biaya konvensional dengan dinding panel partisi adalah Rp.
konvesional dengan dinding bata dengan 20.512,00 untuk keseluruhan volume Rp.
ana
dinding panel dinding panel
9.230.400,00. Maka pemasangan dinding panel partisi
2. Bagaimana 2. mengetahui
perbandingan waktu perbandingan waktu lebih murah disbanding dinding bata konvensional.
pelaksanaan dalam pelaksanan dinding
pekerjaan dinding bata bata konvensional 2.Selisih waktu pelaksanaan dinding bata
konvesional den dengan dindig panel konvensional dengan dinding panel partisi 4 hari.
dinding panel 3. mengetahui Maka pemasangan dinding panel partisi lebih singkat
3. apa saja kelebihan kelebihan dan dan efisien pengerjaannya.
dan kekurangan dinding kekurangan dinding
bata konvesional dan bata dengan dinding
3.Dalam pengamatan dilapanga pemasangan dinding
dinding panel panel
panel partisi lebih mudah dikerjakan karena untuk
materialnya tidak terlalu banyak dan untuk
pelaksanaanya juga sangat praktis dan ringkas serta
tidak membutuhkan ruang

II-17
Bab II Tinjauan Pustaka

No Tahun Penulis Kata kunci Masalah Metode Tujuan Hasil penelitian


penelitian penelitian penelitian
4 Analisa produktifitas Pemasangan Mpanel Dengan Dinding Konvesional
2016 Kusuma The cost of Perbandingan Observasi 1. mengetahui 1. Produktifitas pemasangan dinding Mpanel
ningrum installation , productifitas perbedaa
sebesar 10,90 m²/jam dan dinding batu
diah productivity , antara dinding spesifikasi bahan
bata dengan dan teknis dari sebesar 2,81 m²/jam dengan menggunakan
niken brick wall,
Mpanel pemasangan batu
Mpanel wall daily record sheet
bata
2. Dengan menggunakan metode baseline
productivity pemasangan dinding bata yaitu
3,6 m²/jam dan pemasangan dinding Mpanel
yaitu 11,62 m²/jam
3. Biaya pemasangan Mpanel lebih tinggi dari
pemasangan batu bata. Perbedaan biaya ini
terlihat dari harga satuan panel dinding yang
tinggi yaitu Rp. 173.400,00/m² sedangkan
kebutuhan batu bata hanya Rp. 42.000,00/m²

II-18
Bab II Tinjauan Pustaka

No Tahun Penulis Kata kunci Masalah penelitian Metode Tujuan penelitian Hasil penelitian
penelitian
5 Analisis Perbandingan Metoda Pelaksanaan Finishing Dinding Plester Aci Dengan Stick On Wall Dari Segi Biaya Dan WAktu
2018 Mahsyuda Finishing , stick 1.Menjelaskan Analisa 1. menjelaskan a.perbandingan biaya
Putri on wall , Plester perbandingan productifitas perbandingan metode biaya sebesar
Alfajriah Aci penggunaan finishing pengunaan finishing Rp9.715,00,- /m2 untuk
dinding dengan stick dinding luasan total
on wall dan plester aci 2. menganalisis pada satu lantai yaitu
2.menganalisis dampak terhadap 1231,25 m2 adalah
dampak terhadap waktu dan biaya Rp11.961.271,00,- untuk
waktu dan biaya proyek totalan
luasan 10 lantai terlihat
pelaksanaan proyek
selisih biaya adalah
Rp119.612.712,00,-
b. Dari segi waktu
pelaksanaan stick on wall
ini lebih efisien
dibandingkan
plester aci. Hal ini terlihat
dari selisih waktu selama
10 hari

II-19
Bab II Tinjauan Pustaka

No Tahun Penulis Kata kunci Masalah penelitian Metode Tujuan penelitian Hasil penelitian
penelitian
6 Analisa Perbandingan Waktu Dan Biaya Pelaksanaan Pada Pekerjaan dinding Façade Menggunakan Material Convensional Dan Precast
2017 Wijaksono, conventional a.Bagaimanakah Analisa 1.Mengetahui dan a. Diperoleh selisih
Candra wall, precast wall, perbandingan waktu productifitas menganalisis biaya sebesar Rp.
Sulistiyo facade wall, time, pelaksanaan pekerjaan pekerjaan dinding 1.293.736.913,- atau
dinding façade dengan façade dengan secara prosentase sebesar
cost
menggunakan dinding menggunakan dinding 47,63%. Hal tersebut
konvensional dan konvensional dan berarti bahwa biaya
dengan menggunakan dengan menggunakan penggunaan material
dinding precast? dinding precast. dinding precast lebih
2. Bagaimanakah mahal dibandingkan
2.Mengetahui dan dengan menggunakan
perbandingan biaya menganalisis waktu
pekerjaan dinding dinding konvensional.
pelaksanaan pekerjaan
façade dengan dinding façade dengan b. Untuk waktu
menggunakan dinding menggunakan dinding pelaksanaan pemasangan
konvensional dan konvensional dan dinding konvensional
dengan menggunakan dengan menggunakan membutuhkan waktu 16
dinding precast? dinding precast. minggu (112 hari) dan
dinding precast
membutuhkan waktu 9
minggu (63 hari).

II-20
Bab II Tinjauan Pustaka

No Tahun Penulis Kata kunci Masalah penelitian Metode Tujuan penelitian Hasil penelitian
penelitian
7 Perbandingan Biaya dan Waktu Penggunaan sistem Curtain Wall Stick dengan Curtain Wall Unitizaed
2016 Abdul Aziz , Curtain Wall 1. Berapa biaya dan Analisis 1. Mengetahui biaya 1.Biaya pemasangan curtain wall
Firmanshah . Stick , Curtain waktu yang di Descriptif, dan waktu yang di sistem stick sebesar Rp.
Universitas wall unitized butuhkan untuk productifitas, butuhkan untuk 14.666.888.739 sedangkan waktu
Mercu Buana Observasi pengerjaannya adalah 12,07
pelaksanaan pekerjaan pelaksanaan pekerjaan
bulan
curtain wall dengan curtain wall dengan 2. biaya pemasangan curtain wall
stick. stick. dengan sistem unitizaed adalah
2. Berapa biaya dan 2. mengetahui biaya sebesar Rp.19.559.691 939,
waktu yang di dan waktu yang di sedangkan waktu pelaksanaan
butuhkan untuk butuhkan untuk 7,19 bulan
pelaksanaan pekerjaan pelaksanaan pekerjaan
curtain wall dengan curtain wall dengan
unitized unitized

II-21
Bab II Tinjauan Pustaka

No Tahun Penulis Kata kunci Masalah penelitian Metode Tujuan penelitian Hasil penelitian
penelitian

8 Analisa Inovasi Beton Modifikasi Pada Pekerjaan Pelat Lantai ,Terhadap Pekerjaan Kaki Ayam
2018 Olfa Finatri Analisa a.Bagaimana Observasi, a.Mengetahui a.Pekerjaan Pelat lantai menggunakan
perbandingan Wawancara, perbandingan metode kaki ayam dan beton decking
Universitas Produktifitas ,
pelaksanaan metode Analisis pelaksanaan metode dapat diselesaikan dengan waktu
Mercubuana
pelat lantai, penggunaan tulangan penggunaan tulangan 29,973 hari, Pekerjaan pelat lantai
penyangga kaki ayam dan penyangga kaki ayam menggunakan metode beton modifikasi
Web Cyclone
beton decking menjadi dan beton decking bisa diselesaikan dengan waktu 29,973
metode beton modifikasi menjadi metode hari.
pada pekerjaan pelat beton modifikasi B. Biaya pekerjaan pelat lantai
lantai?. pada pekerjaan pelat menggunakan tulangan kaki ayam dan
lantai. beton decking Rp 4.879.007.309,-
b.Bagaimana dampak b.Mengetahui biaya pekerjaan beton modifikasi
terhadap waktu dampak terhadap (menggunakan beton baru) Rp.
pelaksanaan proyek waktu pelaksanaan 4.778.069.027,- Selisih RAP dengan
akibat perubahan metode metode penggunaan pekerjaan pelat lantai menggunakan
penggunaan tulangan tulangan penyangga tulangan kaki ayam dan beton decking
penyangga kaki ayam dan kaki ayam dan beton yaitu Rp 110.998.41,- selisih RAP
beton decking menjadi decking menjadi dengan beton modifikasi
metode beton modifikasi metode beton (menggunakan beton baru) Rp
pada pekerjaan pelat modifikasi pada 10.060.133,-
lantai? pekerjaan pelat lantai.

II-22
Bab II Tinjauan Pustaka

No Tahun Penulis Kata Masalah Metode Tujuan penelitian Hasil penelitian


kunci penelitian penelitian
9 Alternative Review Design Pekerjaan Dinding Bata Ringan Menjadi Dinding Wall Block
2018 Afik Wall 1.berapakah Deskriptif 1.mengetahui a.Biaya per m2 pekerjaan dinding luar eksterior
block , analisis , perbandingan
Wijayanto bata perbandingan menggunakan dinding bata ringan adalah Rp.
ringan , anggaran biaya wawancara anggaran biaya 292.800,00 dan total biaya keseluruhan menggunakan
perbandin , observasi
pelaksanaan antara pelaksanaan antara
gan waktu bata ringan adalah Rp. 303.663.360,00.
dan biaya dinding bata dinding bata ringan
ringan dengan wall dengan wall block b.Biaya per m2 pekerjaan dinding luar eksterior
block 2.mengetahui menggunakan dinding Wall Block adalah Rp.
2.berapakah perbandingan
245.500,00 dan total biaya keseluruhan menggunakan
perbandingan waktu pelaksanaan
waktu pelaksanaan pekerjaan dinding Wall Block adalah Rp. 181.473.600,00.
pekerjaan dinding bata ringan dengan c. Selisih harga biaya per m2 pekerjaan
bata ringan dengan dinding wall block
dinding luar eksterior antara dinding bata
dinding wall block 3.mengetahui
3.bagaimana bagaimana analisis ringan dengan dinding Wall Block adalah Rp.
analisis perbandingan biaya 47.300,00 dan selisih untuk keseluruhan
perbandingan dan waktu antara volume adalah Rp. 122.189.760,00. Maka
biaya dan waktu bata ringan dengan pasangan dinding Wall Block lebih murah
antara bata ringan wall block
1,19 kali dibandingkan dengan pasangan bata
dengan wall block
ringan.

II-23
Bab II Tinjauan Pustaka

No Tahun Penulis Kata kunci Masalah penelitian Metode Tujuan penelitian Hasil penelitian
penelitian
10 Studi Perbandingan Biaya dan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Dinding Menggunakan Blok Hebel Dengan Bata Merah Klaten Pada Proyek
Pembangunan Kantor PT. Aero Prima 3 Lantai Di Boyolali.
2012 Imam Safi’i, Blok Hebel , Bata 1.berapakah Deskriptif 1. Mengetahui 1. Setelah di analisis maka dapat
Universitas Merah , Dinding perbandingan analisis, perbandingan disimpulkan bahwa pasangan
Muhamadiy anggaran biaya observasi anggaran biaya dinding menggunakan blok hebel
ah lebih murah dibandingkan
pelaksanaan antara pelaksanaan antara
Surakarta pasangan dinding bata merah,
dinding Block Hebel dinding Block Hebel adapun perbedaannya tidak
dengan bata merah dengan bata merah terlalu signifikan yaitu Rp. 1.433,-
2.berapakah 2.Mengetahui per-m2.
perbandingan waktu perbandingan waktu 2. Setelah dianalisis maka dapat
pelaksanaan pekerjaan pelaksanaan pekerjaan disimpulkan bahwa pasangan
dinding Block Hebel dinding Block Hebel dinding menggunakan blok hebel
lebih murah dibandingkan
dengan bata merah dengan bata merah
pasangan dinding bata
merah, adapun
perbedaannya yaitu Rp
9.481.866,

II-24
Bab II Tinjauan Pustaka
2.7 Research Gap

Analisa
No Penulis Tahun Materi Biaya Waktu Metode
Plester Gypsum Partisi Panel precast
1 Jainal, Abidin 2014 Analisa biaya pekerjaan √ √ √
dinding bata merah , bata
ringan , dan gypsum (studi
kasus proyek pembangunan
rumah kost lippo village)
2 Fitia fenti 2018 Analisa Perbandingan √ √ √
penggunaan material pada
dinding bata ringan dengan
Dry wall system
3 Arifatul 2016 Alternative review design √ √ √ √
husna dinding bata konvesional ke
dinding panel partisi gedung
4 Kusuma 2016 Analisa produktifitas √ √ √
Ningrum Pemasangan Mpanel Dengan
Diah niken Dinding Konvesional
5 Putri 2018 Analisis Perbandingan Metoda √ √ √ √
Alfajriah Pelaksanaan Finishing Dinding
Mahsyuda Plester Aci Dengan Stick On
Wall Dari Segi Biaya Dan
Waktu

II-25
Bab II Tinjauan Pustaka

Analisa
No Penulis Tahun Materi Biaya Waktu Metode
Plester Gypsum Partisi Panel precast
6 Chandra 2018 Analisa Perbandingan Waktu Dan √ √ √
Biaya Pelaksanaan Pada
Pekerjaan dinding Façade
Menggunakan Material
Convensional Dan Precast
7 Abdul ajis 2016 Perbandingan Biaya dan Waktu √ √
Penggunaan sistem Curtain Wall
Stick dengan Curtain Wall
Unitizaed
8 Olfa Finatry 2018 √
Analisa Inovasi Beton Modifikasi Pada √
Pekerjaan Pelat Lantai ,Terhadap
Pekerjaan Kaki Ayam
9 Afik 2018 Alternative Review Design √ √ √
Wijayanto Pekerjaan Dinding Bata Ringan
Menjadi Dinding Wall Block
10 Imam Safi’i, 2012 Studi Perbandingan Biaya dan √ √ √
Universitas Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Dinding Menggunakan Blok Hebel
Dengan Bata Merah Klaten Pada
Proyek Pembangunan Kantor PT.
Aero Prima 3 Lantai Di Boyolali.

II-26
Bab II Tinjauan Pustaka
2.9 Kerangka Berfikir

Studi literatur

Identifikasi Masalah
1. perbandingan analisa waktu dan biaya antara ACP dengan Stick on
wall

Rumusan Masalah
1. Bagaimana perbandingan waktu antara ACP dengan Stick on
wall?
2. Bagaimana perbandingan biaya antara ACP dengan Stick on
wall?

Tujuan Penelitian

1. Mengetahui perbandingan waktu ACP dengan Stick on wall

2. Mengetahui perbandingan biaya ACP dengan Stick on wall

Analisis Data

Analisa Produktifitas pekerjaan dengan

menggunakan WEB CYCLONE

Kesimpulan

Gambar 2.4 Kerangka Berfikir


Sumber : Olahan Penulis, 2018

II-27

Anda mungkin juga menyukai