Sedangkan untuk bangunan yang semakin tinggi, tentu core nya semakin
besar, karena pertimbangan kekuatan angin dan beban yang ditumpu.
LETAK INTI : SUSUNAN INTI :
• Inti di dalam
• Inti di sekeliling
• Inti di luar
• Inti Tunggal
• Inti Jamak
DINDING INTI ( CORE WALL )
core wall dapat dibayangkan sebagai penahan lateral yang mirip dengan
balok besar terkantiliver dari tanah. oleh sebab itu tegangan geser dan lentur yang
bekerja pada dinding inti menyerupai balok berpenampang persegi, dengan anggapan
bahwa struktur itu akan sanggup menahan gaya gaya yang bekerja padanya dan tidak
akan runtuh. karena inti ini juga memikul beban gravitasi , keuntungannya adalah
timbul pratekan oleh gaya gaya induksi sehingga inti tersebut tidak perlu dirancang
untuk menahan tegangan tarik oleh lentur yang diakibatkan oleh beban lateral.
penggunaan core wall dipertimbangkan sebagai suatu bagian dari sistem konstruksi
bangunan tinggi yang bisa memikul gaya puntir (torsi), yang dapat terjadi akibat
adanya eksentrisitas beban atau eksentrisitas struktur. selain itu, struktur ini juga dapat
dibuat secera asimetris dan ditempatkan di dalam atau pun luar bangunan
core berdasarkan perletakan :
1. central core
1. singel core ( tunggal ) core berada ditengah bangunan. hal ini sering digunakan pada
a. central core bangunan yang bentuk denahnya memanjang, lingkaran,
segitiga atau persegi.
b. lateral core
2. two cores ( ganda )
3. multiple core ( core majemuk)
3. two cores ( core ganda )
2. lateral core
dua core dalam satu bangunan. untuk
core berada di salah satu sisi bangunan. menghindari munculnya tekanan dari
pada denah yang kecil, core dapat deformasi membujur, maka dua buah core
diletakan hanya pada satu sisi bangunan diletakan terpisah. core tersebut dapat
saja. diletakan di dalam sisi bangunan maupun
diluar bangunan.
3. inti banyak / multi core system
Bentuk bujur sangkar banyak di gunakan Contoh dari inti bangunan dengan bentuk
untuk bangunan perkantoran dengan segitiga adalah hotel mandarin di Jakarta,
koridor mengelilngi inti bangunan. Gedung US Steel di Pittsburg Amerika Serikat,
Riverside Development di Brisbane Australia dan
Central Plazza di Hongkog
3. Inti pada bangunan bentuk lingkaran 4. Inti pada bangunan dengan bentuk
memanjang
Bangunan dengan bentuk ‘silang’ dan ‘Y’,’T’,’H’, atau ‘V’, merupakan variasi dari
bangunan bentuk memanjang. Bentuk seperti ini dimaksudkan untuk mendapatkan
luas lantai tipikal yang cukup luas tetapibangunan tetap dapat memanfaatkan
pencahayaan alamiah.
7. Inti pada bangunan dengan bentuk acak
Bangunan dengan inti bangunan yang terletak di luar titik berat massa bangunan
dan ditempatkan secara acak kurang menguntungkan bagi perencanaan bangunan
tahan gempa
Perbedaan fungsi bangunan akan mempengaruhi pola letak inti bangunan. pada
bangunan tinggi, luas lantai bersih, sirkulasi dan jaringan utilitas serta
pemanfaatan pencahayaan alamiah menjadi pertimbangan untuk menempatkan
letak inti. penempatan letak inti bangunan akan memberikan pengaruh pada
bangunan.
Bahan Struktur Inti Bangunan
Inti dari bahan pembuatnya dapat menggunakan baja, beton ataupun gabungan
keduanya (beton tulang) yang disebut sebagai inti struktural. Selain itu, inti dari material
lain seperti dinding biasa (batu bata, celcon dll) disebut sebagai inti nonstruktural karena
tidak terlalu kuat menahan gaya lateral.
untuk inti dari rangka baja bisa manggunakan kuda kuda Vierendeel untuk mencapai
kestabilan lateral. Sistem Vierendeel ini cukup fleksibel sehingga hanya digunakan untuk
bangunan bertingkat relatif sedikit. pengakuan diagonal dari rangka Vierendeel
digunakan untuk mencapai kekakuan inti yang diperlukan untuk bangunan yang lebih
tinggi
Sistem Vierendeel
Sistem struktur yang tampaknya seperti rangka batang yang batang diagonalnya
dihilangkan tetapi ini bukan rangka batang sehingga bentuk titik hubungnya
sangat kaku. Sistem ini banyak sekali digunakan pada gedung bertingkat, karena
sangat fungsional ( tidak menggunakan elemen diagonal) danlebih efisien
(Schodek,1999)
Perancangan utilitas di dalam inti bangunan (core) terdiri dari :
1.Perancangan lift
2.Perancangan tangga darurat
3.Perancangan sistem plumbing
4.Perancangan pengolah udara
5.Perancangan instalasi listrik
6.Perancangan telepon
7.Perancangan CCTV dan security sistem
8.Perancangan tata surya
9.Perancangan pembuangan samp
contoh bangunan
TURNING TORSO
INTRODUCTION