Anda di halaman 1dari 32

CORE

Struktur dan Konstruksi IV


kelompok 6
DWI CAHYASYAM W
AHMAD HIKAMI MAJID
MUHAMMAD GHAZALI
M AGUNG NUGRAHA
DEFINISI
Core atau inti bangunan menurut Schueller (1989) adalah suatu tempat
untuk meletakantransportasi vertikal dan distribusi energi ( seperti lift, tangga, wc
dan shaft mekanis ). inti adalah tempat untuk memuat sistem-sistem transportasi
mekanis dan vertikal serta menambah kekakuan bangunan.

Jadi kesimpulannya bahwa inti bangunan (core) suatu tempat untuk


meletakan sistemtransportasi vertikal dan mekanis dengan bentuk yang
disesuaikan dengan fungsibangunan serta untuk menambah kekakuan
bangunan diperlukan sistem struktur dindinggeser sebagai penyalur gaya lateral
(seperti tiupan angina tau gempa bumi) pada inti.
Bangunan yang harus menggunakan core adalah bangunan yang
memiliki 4 lantai
ke atas. Untuk lantai 4-10, bisa dipertimbangkan apakah ingin
menggunakan core atau
tidak, namun untuk lantai 10 ke atas, harus menggunakan core, karena
pertimbangan
kekuatan angin.

Sedangkan untuk bangunan yang semakin tinggi, tentu core nya semakin
besar, karena pertimbangan kekuatan angin dan beban yang ditumpu.
LETAK INTI : SUSUNAN INTI :

• Inti di dalam
• Inti di sekeliling
• Inti di luar

MACAM MACAM CORE


BERDASARKAN JUMLAH INTI :

• Inti Tunggal
• Inti Jamak
DINDING INTI ( CORE WALL )

sistem dinding pendukung linear yang cukup


sesuai untuk bangunan tinggi yang juga dapat
menahan gaya gaya lateral yang terjadi pada
bangunan

core wall ini sering digunakan pada konstruksi


seperti pada jembatan beton, ruang lift, shaft, dll
core wall system

core wall dapat dibayangkan sebagai penahan lateral yang mirip dengan
balok besar terkantiliver dari tanah. oleh sebab itu tegangan geser dan lentur yang
bekerja pada dinding inti menyerupai balok berpenampang persegi, dengan anggapan
bahwa struktur itu akan sanggup menahan gaya gaya yang bekerja padanya dan tidak
akan runtuh. karena inti ini juga memikul beban gravitasi , keuntungannya adalah
timbul pratekan oleh gaya gaya induksi sehingga inti tersebut tidak perlu dirancang
untuk menahan tegangan tarik oleh lentur yang diakibatkan oleh beban lateral.
penggunaan core wall dipertimbangkan sebagai suatu bagian dari sistem konstruksi
bangunan tinggi yang bisa memikul gaya puntir (torsi), yang dapat terjadi akibat
adanya eksentrisitas beban atau eksentrisitas struktur. selain itu, struktur ini juga dapat
dibuat secera asimetris dan ditempatkan di dalam atau pun luar bangunan
core berdasarkan perletakan :
1. central core

1. singel core ( tunggal ) core berada ditengah bangunan. hal ini sering digunakan pada
a. central core bangunan yang bentuk denahnya memanjang, lingkaran,
segitiga atau persegi.
b. lateral core
2. two cores ( ganda )
3. multiple core ( core majemuk)
3. two cores ( core ganda )
2. lateral core
dua core dalam satu bangunan. untuk
core berada di salah satu sisi bangunan. menghindari munculnya tekanan dari
pada denah yang kecil, core dapat deformasi membujur, maka dua buah core
diletakan hanya pada satu sisi bangunan diletakan terpisah. core tersebut dapat
saja. diletakan di dalam sisi bangunan maupun
diluar bangunan.
3. inti banyak / multi core system

beberapa sistem inti tunggal yang terdapat didalam satu bangunan


karena denah yang luas sehingga jarak antara inti struktur masih
dalam jarak pencapaian maksimum ( sekitar 30 m )
Multiple core

banyak core dalam satu bangunan. diaplikasikan pada


bangunan yang memiliki area yang sangat luas dimana
tidak ada perluasan sambungan lantai.

core core yang terletak berjauhan harus disusun untuk


menahan gaya tangensial
KARAKTERISTIK TATA LETAK INTI BANGUNAN
1. Inti pada bangunan bentuk bujur sangkar 2. Inti pada bangunan bentuk segitiga

Bentuk bujur sangkar banyak di gunakan Contoh dari inti bangunan dengan bentuk
untuk bangunan perkantoran dengan segitiga adalah hotel mandarin di Jakarta,
koridor mengelilngi inti bangunan. Gedung US Steel di Pittsburg Amerika Serikat,
Riverside Development di Brisbane Australia dan
Central Plazza di Hongkog
3. Inti pada bangunan bentuk lingkaran 4. Inti pada bangunan dengan bentuk
memanjang

Menara berbentuk lingkaran biasanya Bangunan dengan bentuk memanjang


digunakan pada fungsi hunian (apartemen biasanya digunakan untuk fungsi hotel,
dan hotel) dengan koridor berada di sekeliling apartement atau perkantoran.
inti bangunan sebagai akses ke unit-unit
hunian.
5. Inti pada bangunan dengan bentuk silang 6. Inti pada bangunan bentuk Y

Bangunan dengan bentuk ‘silang’ dan ‘Y’,’T’,’H’, atau ‘V’, merupakan variasi dari
bangunan bentuk memanjang. Bentuk seperti ini dimaksudkan untuk mendapatkan
luas lantai tipikal yang cukup luas tetapibangunan tetap dapat memanfaatkan
pencahayaan alamiah.
7. Inti pada bangunan dengan bentuk acak

Bangunan dengan inti bangunan yang terletak di luar titik berat massa bangunan
dan ditempatkan secara acak kurang menguntungkan bagi perencanaan bangunan
tahan gempa
Perbedaan fungsi bangunan akan mempengaruhi pola letak inti bangunan. pada
bangunan tinggi, luas lantai bersih, sirkulasi dan jaringan utilitas serta
pemanfaatan pencahayaan alamiah menjadi pertimbangan untuk menempatkan
letak inti. penempatan letak inti bangunan akan memberikan pengaruh pada
bangunan.
Bahan Struktur Inti Bangunan

Inti dari bahan pembuatnya dapat menggunakan baja, beton ataupun gabungan
keduanya (beton tulang) yang disebut sebagai inti struktural. Selain itu, inti dari material
lain seperti dinding biasa (batu bata, celcon dll) disebut sebagai inti nonstruktural karena
tidak terlalu kuat menahan gaya lateral.

untuk inti dari rangka baja bisa manggunakan kuda kuda Vierendeel untuk mencapai
kestabilan lateral. Sistem Vierendeel ini cukup fleksibel sehingga hanya digunakan untuk
bangunan bertingkat relatif sedikit. pengakuan diagonal dari rangka Vierendeel
digunakan untuk mencapai kekakuan inti yang diperlukan untuk bangunan yang lebih
tinggi
Sistem Vierendeel

Sistem struktur yang tampaknya seperti rangka batang yang batang diagonalnya
dihilangkan tetapi ini bukan rangka batang sehingga bentuk titik hubungnya
sangat kaku. Sistem ini banyak sekali digunakan pada gedung bertingkat, karena
sangat fungsional ( tidak menggunakan elemen diagonal) danlebih efisien
(Schodek,1999)
Perancangan utilitas di dalam inti bangunan (core) terdiri dari :

1.Perancangan lift
2.Perancangan tangga darurat
3.Perancangan sistem plumbing
4.Perancangan pengolah udara
5.Perancangan instalasi listrik
6.Perancangan telepon
7.Perancangan CCTV dan security sistem
8.Perancangan tata surya
9.Perancangan pembuangan samp
contoh bangunan

TURNING TORSO
INTRODUCTION

• ARCHITECT : SANTIAGO CALATRAVA


• LOCATION : MALMO, SWEDEN
• DESIGN : 1999-2001
• CONSTRUCTION : 2001-2005
• TYPE : RESIDENTIAL TOWER
• STRUCTURE : CORE AND SLABS (
CONCRETE)
• EXOSKELETON : STEEL
• LEVELS : 56
• HEIGHT : 190.0 M
lateral loads
Thanks

Anda mungkin juga menyukai