Anda di halaman 1dari 11

TANGGA

Merupakan struktur bangunan yang menghubungkan dua pelat lantai yang tingginya berbeda. Stiap konstruksi
tangga terdiri dari beberapa anak tangga yang tinggi dan lebarnya selalu tepat sama. Kemiringan tergantung pada
kepentingan tangga dan jarak antara dua lantai yang akan dihubungkan. Perbandingan tinggi dan lebar anak
tangga harus disesuaikan dengan ukuran langkah manusia. Komponen-komponen dari tangga antara lain adalah
tinggi injakan(riser), lebar injakan/kedalaman (tread), bordes (landing), nosing, pegangan tangan (handrail) dan
bidang pengaman (balustrade).
Hand rail/pegangan tangan

Bordes/landing/nosing

Tread/injakan

Gb. 1. Denah dan bagian tangga i


h

Gb. 2. Potongan tangga


MENGHITUNG KEBUTUHAN TANGGA

gb. 3. Langkah kaki rata-rata orang dewasa

1. Lebar rata-rata langkah orang dewasa : 62.5 cm, tinggi hand rail : 80 cm
2.

Sebuah tangga dapat dinaiki dan dituruni dengan


enak dan aman tergantung dari perbandingan
kenaikannya ( tinggi dan lebarnya)
Sebagai dasar Untuk menentukan perbandingan ini
digunakan langkah rata-rata orang dewasa
Pada bidang datar dengan langkah lambat ukuran
langkah 60 – 63 cm. Pada bidang mendaki (vertical)
ukuran langkah dibagi dua, yaitu 30-31,5 cm.

Gb. 4. Skema perhitungan tangga

Berdasarkan penentuan tersebut rumus yang digunakan adalah :

2 x kenaikan (tinggi anak tangga) + 1 x lebar anak tangga (lebar injakan) = 60-63 cm

Atau

2 h + t = 60-63 cm
Dimana :

h : tinggi anak tangga (riser)

i : lebar injakan tangga (tread)

Contoh :
Jika h : 13 cm maka t : 37 cm
Jika h : 15 cm maka t : 33 cm
Jika h : 17 cm maka t : 29 cm
Jika h : 19 cm maka t : 25 cm

Catatan :
Kemiringan tangga yang umum digunakan :
Antara 15 – 45

tangga harus nyaman dipakai supaya Orang tidak cepat merasa capek jika naik tangga. Idealnya, tinggi anak tangga
20 cm. tinggi anak tangga lebih dari 25 cm akan membuat orang cepat lelah. Lebar injakan tangga setidaknya 25 cm,
Agar cukup untuk tapak kaki. Kurang dari itu membahayakan. Sementara panjang anak tangga yang nyaman untuk
lalu lalang minimal 0,9-1 meter.(1 orang)

Gb. 5. Lebar tangga

Gb. 6. Lebar injakan

Tinggi (rise) dan lebar injakan anak tangga (run/tread) harus konsisten. Semua anak tangga harus mempunya
ukuran tinggi dan lebar yang sama persis. Karena itu perhitungan harus dilakukan sejak awal desain. Untuk
menghitung jumlah anak tangga yang dibutuhkan adalah membagi jarak elevasi bangunan dengan tinggi anak
tangga. Atau dengan rumus :

T = H:h
Dimana T : jumlah anak tangga
H : tinggi elevasi lantai bangunan
h : tinggi anak tangga

Contoh :

Jarak antar lantai (tinggi elevasi lantai 2) diketahui 3m. Dan tinggi anak tangga 20 cm. Maka jumlah anak tangga
yang dibutuhkan adalah :

T = H/h  T = 300/20 = 15 anak tangga.

Selanjutnya untuk menentukan berapa luas ruang yang dibutuhkan untuk tangga. Kalau lebar injakan anak tangga
adalah 25 cm. Maka total panjang ruang yang dibutuhkan adalah 25 × 15 = 3,7m. jika panjang tangga ditentukan 1m,
maka Total luas ruang untuk tangga adalah 1 x 3,7m = 3,7m2. (Ini kalau asumsinya tangga berbentuk lurus saja
seperti gambar di atas.

Bentuk dan Jenis Tangga


Tangga dapat bersifat permanen maupun non permanen.Tangga permanen biasanya digunakan
untuk menghubungkan:

 dua bidang horisontal pada bangunan


 lantai bangunan yang berbeda

Tangga dapat berbentuk lurus, huruf "L", huruf "U" , memutar atau merupakan dari
kombinasinya. Contoh dari penggunaan tangga ini misalnya seperti yang kita temui pada
bangunan rumah tinggal atau perkantoran, "tangga monyet", dsb.

Tangga non permanen biasanya digunakan untuk mencapai bidang horisontal yang lebih tinggi,
dan digunakan hanya pada waktu-waktu tertentu sehingga bisa dipindahkan / disimpan. Contoh
dari tangga jenis ini misalnya tangga lipat.

Jenis tangga berdasarkan fungsi


Tangga dapat bersifat umum ataupun memiliki fungsi-fungsi tertentu. Contoh jenis tangga yang
memiliki fungsi khusus yaitu tangga kebakaran.
Jenis tangga berdasarkan sistem mekanis
Tangga dapat bersifat pasif ataupun aktif bergerak dengan menggunakan sistem mekanis. Jenis
tangga mekanis juga dikenal dengan nama eskalator dan umumnya digunakan pada bangunan
publik dengan tujuan mempercepat arus transportasi vertikal antar lantai bangunan.

Bahan konstruksi
Tangga dapat dibuat dari beberapa bahan. Penggunaan bahan ini dapat dikelompokan secara
struktural dan non-struktural.

Penggunaan bahan yang bersifat struktural umumnya meliputi kayu, baja, dan beton. Sedangkan
penggunaan bahan pada tangga yang bersifat non-struktural dapat meliputi kaca, karet (sebagai
pelapis anti licin pada injakan atau pegangan tangan) ataupun plastik (pada desain-desain
khusus).

Contoh Desain Tangga

TAngga Melayang
Foto - Foto Desain Tangga Rumah Modern

Desain rumah modern saat ini banyak dipilih masyarakat karena dianggap mewakili gaya hidup masyarakat saat ini.
Rata - rata dengan alasan keterbatasan lahan, banyak masyarakat yang memutuskan untuk membangun rumah
berbentuk tingkat. Model tangga pada rumah modern terlihat sangat unik dan menarik. Bahkan beberapa
diantaranya seolah - olah terlihat seperti tangga yang melayang. Foto - foto desain tangga rumah modern dibawah
ini bisa menjadi referensi kita bila kita ingin membangun rumah tingkat dengan desain modern.

FOTO - FOTO DESAIN TANGGA RUMAH MODERN


Tangga dan Mezzanine

Bentuk tangga U juga dapat dikembangkan menjadi mezzanine. Yaitu ruang antara lantai 1 dan 2. Mezzanine dalam
rumah merupakan pemberhentian sejenak. Di mezzanine Anda dapat menempatkan ruang keluarga, atau ruang
baca. Pada contoh di bawah ini saya memperlihatkan sebuah mezzanine yang difungsikan sebagai ruang belajar.
Pada sisi sebelah kiri saya tampilkan gambar denah tangga dan mezzanine. Sedang pada gambar sebelah kanan
adalah gambar sketsa dari mezzanine dan tangga.

Tangga dan Mezzanine

Perpaduan antara mezzanine dan tangga ini cocok diterapkan dalam rumah dengan lahan terbatas namun
kebutuhan ruangnya banyak

Tangga dan Pencahayaan

Area tangga harus mendapat sinar matahari yang cukup dari lantai 2. Jika tidak, area tangga akan lembab dan
menimbulkan kesan seram atau muram. Perhitungkan agar sinar matahari dapat masuk ke area tangga. Hal itu
dapat dilakukan dengan membuat jendela dengan kaca mati di dinding atau glassblock/genting kaca pada atap
rumah.

Pada foto di atas saya memperlihatkan pencahayaan di salah satu proyek kami. Gambar sebelah kiri
memperlihatkan pencahayaan dari dinding. Gambar tengah memperlihatkan cahaya alam yang masuk lewat glass
block pada atap dak. Pencahayaan alami yang didesain sejak awal dapat berfungsi bak lighting pada hiasan dinding
dekat tangga. Efeknya, cahaya matahari memperkuat hiasan dinding sebagai focal point di area tangga dengan cara
yang menakjubkan. Desain pencahayaan alami yang diperhitungkan sejak awal saya perlihatkan dalam Tip 75 (klik)

Tangga dan Interior

Dalam beberapa foto berikut saya memperlihatkan bagaimana tangga dapat menjadi ornamen interior yang eksotik
sekaligus fungsional. Di tangan seorang arsitek yang desainer atau desainer interior tangga tidak hanya fungsional
tetapi juga indah. Tangga yang didesain dengan baik dapat menjadi bagian dari interior rumah yang menawan.
Lihatlah contoh-contoh berikut ini.

Tangga yang berfungsi juga sebagai storage (ki) dan tangga yang dikombinasi dengan rak buku (ka)

Tangga dengan gaya country, dan tangga dengan susunan balok segitiga dari kayu olahan
Tangga putar yang menawan cocok untuk kantor/ruko
Lantai bawah untuk ruang layanan sedang lantai atas untuk kantor atau back office

Anda mungkin juga menyukai