Anda di halaman 1dari 2

PROSES PEMBUATAN KANSTIN

Kanstin merupakan satu dari sekian banyak produk material beton Precast yang
mengandung sekian banyak kegunaan bagi jalan-jalan umum. Kanstin memberikan
sebuah perbedaan antara lajur pejalan kaki dengan lajur kendaraan. Hal yang bisa kita
temui pada kantin adalah penggunaan jalur-jalur pavingnya agar tidak mudah
berpindah dari titik pemasangan semula sekaligus memperkokoh tingkat kekuatannya.

Proses Pembuatan Kanstin Sesuai Standar Prosedur


Proses melakukan konstruksi paving di sepanjang jalan secara umum dapat
menimbulkan resiko-resiko berupa permukaan yang tidak rata atau justru lepas dari
titik pemasangan semula. Ini dikarenakan timbulnya sebuah rangkaian pada jalur
paving yang telah lepas. Maka dari itu anda perlu mempelajari beberapa langkah-
langkah penggunaan kanstin beton dengan benar dan tepat sebagaimana pada ulasan
berikut ini.

Proses pembuatan drainase


Nyaris seluruh proses pembuatan jalan umumnya menggunakan drainase sebagai
saluran pembuangan air yang cukup solutif. Sehingga apabila penerapannya dilakukan
secara benar dan tepat maka genangan air dapat dikurangi dengan baik jalan pun
menjadi tahan terhadap kerusakan atau berlubang. Diperlukan jarak 150 sampai 100
mm untuk proses pemasangan kanstin yang dilakukan dari tepi jalan atau tembok.
Dengan demikian maka air dapat mengalir turun melewati saluran paving.
Pembenahan drainase pada sebuah fasilitas Jalan seringkali menimbulkan gangguan
pada para pengguna jalan yang akan melewati, umumnya jalan-jalan akan ditutup dan
dialihkan ke jalan alternatif yang jaraknya lebih jauh. Oleh karena itu dibutuhkan
sebuah teknis desain drainase berupa longitudinal fall atau cross fall yang mana
diarahkan keluar, bisa juga dengan mengarahkannya ke rerumputan atau taman.
Sudut kemiringan untuk pembuatan drainase yang paling proporsional adalah 1,5
sampai 2 derajat.

Proses pembuatan alas kanstin


Tahap awal yang harus anda kerjakan sebelum memulai peletakan kantin pada
sebidang tanah adalah pembuatan alasnya terlebih dahulu menggunakan rabat beton.
Dibutuhkan kurang lebih 150 mm sebagai tingkat ketebalan alas. Penggunaan dari
rabat beton ini tak lain sebagai bahan struktural yang mampu menunjang tingkat
stabilitas kanstin. Oleh karena itu anda sudah tidak perlu lagi ragu apabila kanstin
permukaannya tenggelam atau turun ke dalam tanah. Apabila dipadukan dengan rabat
beton tentu saja akan menimbulkan susunan yang lebih kokoh antara kanstin yang
satu dengan kanstin berikutnya.

Proses peletakan kanstin beton


Jika langkah-langkah sebelumnya telah sukses dilakukan, maka anda berhak melaju
ke langkah berikutnya. Nyaris sama dengan proses pergerakan beton pada umumnya,
dimana 1 buah benang digunakan untuk meluruskan posisi kantin yang akan
diletakkan. Jika untuk lebih mudahnya anda bisa menggunakan waterpass atau kayu
berbentuk lurus guna mengetahui apakah kanstin telah diletakkan lurus atau tidak.

Pembuatan haunching
Proses berikutnya yang tak kalah penting adalah membuat haunching. Proses ini
dikenal dengan metode mengunci kanstin yang biasanya mudah bergeser atau
berpindah tempat jika terkena hantaman kendaraan. Apabila kanstin sedikit saja
bergeser maka hampir dipastikan proses pembangunan penutup Jalan akan menjadi
lebih rusak. Apabila proses haunching telah selesai, maka bisa diletakkan pada sisi luar
atau belakang kanstin. Seperti halnya pada jalan-jalan jadi Perumahan ukuran yang
digunakan adalah setebal minimal 75 mm sementara untuk jalan-jalan ketebalannya
mencapai 100 mm. Terakhir, jalan raya membutuhkan 150 mm.

Metode Terakhir pemasangan kanstin


Proses ini merupakan proses terakhir pada pemasangan kanstin, yakni dengan cara
mengandalkan mortar guna melapisi kanstin yang berikutnya akan digunakan sebagai
perekat. Mortar sendiri memiliki tingkat ketebalan yang kurang lebih 12 sampai 20
mm. Instalasi kanstin yang berbekal mortar sendiri hanya dapat berjalan apabila
kanstin memiliki dimensi yang lebih besar dengan pembangunan penutup jalan yang
juga lebih besar. Tidak hanya mengandalkan mortar saja namun proses terakhir ini
juga memerlukan sebuah besi dowel yang nantinya akan berfungsi sebagai pengait plat
beton.

Anda mungkin juga menyukai