Anda di halaman 1dari 6

Paving Block atau conblock adalah produk beton pracetak yang dibuat dengan

bentuk, ukuran dan kekuatan tertentu. Produk ini juga tersedia berbagai warna dan
biasanya digunakan untuk trotoar, jalan tertentu, parkiran, dan pekarangan rumah.

ALASAN MENGGUNAKAN PAVLING BLOCK

Seringkali paving block digunakan sebagai alternatif penggunaan aspal ataupun


beton karena alasan sebagai berikut :
1. Daya Serap Air Yang Lebih Baik
Paving Block yang terpasang dengan baik mampu meresapkan air ke tanah hingga
60%, yaitu dengan melalui celah nat pada pasangan paving. Jikalau hujan selama
berjam-jam dan menyebabkan genangan air, paving block dengan kemiringan yang
tepat mampu mengalirkannya menuju saluran pembuangan.

Beda halnya dengan aspal atau beton yang tidak memiliki celah nat untuk
meresapkan air ke dalam tanah
2. Memberikan Kesan Natural
Secara visual dapat memberikan kesan alami seperti tekstur bebatuan, apalagi
disekitarnya dipadukan dengan tumbuhan atau rumput hias. Sehingga tidak heran
paving block juga cocok untuk pekarangan rumah.
3. Pilihan Model dan Pola Yang Beragam
Ada cukup banyak model paving block di pasaran, mulai dari bentuk kotak,
persegi, segi enam, dsb. Atau dapat juga mencoba model paving block Besta yang
lebih modern. Tersedia lebih dari 10 model paving block yang unik dan menarik,
cocok untuk memperindah pekarangan rumah, kompleks perumahan, parkiran kos,
hotel dan apartment.
4. Tahan Terhadap Perubahan Cuaca
Paving block yang baik memiliki permukaan yang tidak mudah tergerus air,
misalnya saat musim penghujan. Berbeda dengan aspal dan beton yang murah
tergerus saat musim penghujan, sehingga seringkali kita melihat aspal berlubang
dan setiap tahun harus dilakukan penambalan ulang, dan itu hanya bisa dilakukan
oleh instansi tertentu dengan menggunakan alat berat.
5. Perawatan Yang Mudah
Paving block termasuk produk perkerasan dengan perawatan yang mudah.
Kalaupun ada bagian yang rusak, bisa dengan mudah diganti tanpa menggunakan
peralatan berat. Selengkapnya untuk perawatan, dapat disimak pada artikel ini.
6. Harga Yang Relatif Terjangkau
Harga paving block tergolong cukup murah, tergantung pada bentuk dan kekuatan
dari produk tersebut. Untuk paving block atau conblock yang
berkualitas, Besta dapat menjadi pilihan tepat bagi anda. Tidak hanya murah, tetapi
juga terjamin kualitasnya.
7. Memberikan Perbedaan Zonasi Suatu Kawasan
Biasanya cara ini digunakan pada kawasan Perumahan, dimana setiap kendaraan
diharapkan tidak melaju dengan kencang, sehingga tidak membahayakan pengguna
lain. Hal ini tidak lain karena tekstur pada paving block memberikan sedikit
getaran saat melintas diatasnya. Secara tidak langsung membuat pengendara
memperlambat kendaraannya dan menjadi lebih hati-hati.

https://www.google.com/amp/s/bumibeton.wordpress.com/2018/08/10/7-alasan-
menggunakan-paving-block/amp/

Menurut SNI 03 0691 1996, Bata Beton (Paving Block) adalah suatu komposisi
bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen portland atau bahan perekat
hidrolis sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya
yang tidak mengurangi mutu bata beton itu.

Mengamati dari kata “bata beton” maka unsur menyusun beton adalah air, semen
dan agregat (agregat halus umumnya berupa pasir dan agregat kasar umumnya dari
kericak). Maka saya agak heran jika mendapati produk paving block lebih
menyerupai mortar. Sedangkan bahan penyusun mortar adalah air, semen dan
agregat halus (pasir). Kuat tekan mortar dan beton berbeda, maka tidak heran jika
mutu bata beton (paving block) bervariasi sesuai dengan bahan menyusunnya.

Belum banyak yang tahu kalau paving block memiliki klasifikasi mutu, perlu
diketahui, dalam SNI 03 0691 1996 dicantumkan:
bata beton (paving block) mutu A digunakan untuk jalan, mutu B digunakan untuk
pelataran parkir, mutu C digunakanuntuk pejalan kaki, sedangkan untuk mutu D
digunakan untuk taman dan penggunaan lain. Dengan karakteristik sebagai berikut
:

Bata Beton mutu A di atas disyaratkan kuat tekan minimal 35 MPa dan rerata 40
MPa hal ini setara dengan K430 hingga K490.

Bata Beton mutu B diatas disyaratkan kuat tekan minimal 20 MPa da rerata 20
MPa hal ini setara dengan K208 hingga K245.
Bata Beton mutu C diatas disyaratkan kuat tekan minimal 12,5 MPa dan rerata 15
MPa hal ini setara dengan K153 hingga K184.

Bata Beton mutu D diatas disyaratkan kuat tekan minimal 8,5 MPa dan rerata 10
MPa hal ini setara dengan K104 hingga K122.

Dari sisi ketebalan, paving mempunyai 3 macam ketebalan, yaitu 6 cm, 8 cm dan
10 cm. Kuat tekan bata beton (paving block) tidak ditentukan dari ketebalan, tetapi
dari komposisi bahan/material penyusunnya.

Dalam penelitian Harun Malissa tentang pengaruh batu pecah terhadap kuat tekan
paving block, menyatakan Penambahan batu pecah akan berpengaruh terhadap
kuat tekan paving block. Hal ini jika ditinjau dari perbandingan yang sama antara
semen dengan pasir yaitu 1 pc : 8 pasir tanpa tambahan batu pecah (seperti paving
block yang ada di pasaran) didapatkan kuat tekan maksimum sebesar 5,25 Mpa,
sedangkan yang ditambah batu pecah didapatkan kuat tekan maksimum sebesar
9,70 Mpa pada komposisi campuran 1 pc : 8 pasir : 4 batu pecah dengan
menggunakan batu pecah lolos ¾” tertahan ½” dan minimum 4,91 Mpa pada
komposisi campuran 1pc : 8 pasir : 8 batu pecah dengan menggunakan batu pecah
lolos saringan No. 3/8” tertahan saringan. No. 4.

Proses Pembuatan Paving Block


 Pembuatan dengan cara manual
Pembuatan paving block dimulai dengan mencampur semen, air, pasir,
penambahan batu pecah (kericak) dan penambahan abu batu (sebagai filler)
dengan komposisi tertentu. Setelah adukan homogen, kemudian dimasukkan
ke dalam cetakan dan dipress dengan kekuatan tekan tenaga manusia.
Pembuatan cara manual ini umumnya menghasilkan mutu paving block
yang rendah karena tekanan yang diberikan pada saat mengempa tidak
maksimal.
 Pembuatan dengan mesin
Mencampurkan bahan material penyusun ke dalam mesin molen, kemudian di
masukkan ke dalam mesin press paving block. Pada mesin ini dapat disetting
tekanan yang akan diterima untuk menghasilkan paving dengan mutu tertentu.
Umumnya pembuatan paving block dengan menggunakan mesin akan
menghasilkan mutu beton yang tinggi, keseragaman dan kestabilan tekanan pada
saat pengempaan memberikan kontribusi peningkatan mutu paving block,
Meskipun demikian, komposisi material penyusun bata beton (paving block)
sangat menentukan mutu produk tersebut.

Paving dengan mutu baik tidak akan ditumbuhi lumut, jika paving block ditumbuhi
lumut menandakan penyerapan air yang tinggi sehingga kondisi paving lembab.
Hal ini juga menandakan bahwa material pasir yang digunakan jelek, kandungan
lumpur terlalu banyak sehingga menyebabkan bata beton (paving block) bermutu
jelek.

Berbagai metode pengujian

 Metode struktur, yaitu dengan cara paving dipotong berbentuk kubus dengan
ukuran yang disesuaikan dengan benda uji, kemudian ditekan dengan tekanan,
durasi waktu dan kecepatan tertentu hingga hancur. Nilai kuat tekan diperoleh
dari Beban tekan dibagi dengan luas bidang tekan.
 Metode Ukuran, diukur dengan kaliper ukuran ketebalan minumum 6 cm
dengan toleransi +8%
 Metode Visual, permukaan paving block harus rata, tidak terdapat cacat,
bagian sudut dan tepi tidak mudah hancur, jika paving satu dengan yang lainnya
dibenturkan tidak mudah hancur.
 Pengujian jatuh, jika paving dijatuhkan bebas dengan ketinggian 1 meter maka
paving block yang bagus tidak akan mudah patah.
 Pengujian serapan air, paving block direndam ke dalam air selama 24 jam,
kemudian dikeringkan dengan suhu 105 derajat celcius dan ditimbang 2 kali
hingga selisih hasil penimbangan tidak lebih dari 0,2%, kemudian nilai
penyerapan dihitung dari berat paving block basah dikurangi berat paving block
kering, dibagi dengan berat paving block kering, kemudian dikalikan 100%.

Metode interlock, pada bentuk bata beton (paving block) yang mempunyai sisi
tidak rata (mulus) tetapi mempunyai sisi yang sengaja dibuat dengan tonjolan
untuk membuat ikatan antar bata beton (paving block) akan membuat struktur
pasangan paving block semakin kuat. Pada pemasangan paving block jenis interlok
ini juga mempunyai keunggulan, yaitu jarak antar paving (nat) berbentuk rapi dan
seragam. Sisi panjang dan lebar paving block terdapat tonjolan yang akan
membentuk ruang kecil untuk isian pasir di sela-sela pasangan paving tersebut.

Keuntungan dari Paving Block :


(a) Pelaksanaannya mudah dan tidak memerlukan alat berat serta dapat diproduksi
secara masal
(b) Pemeliharaannya mudah, ekonomis, ramah lingkungan dan dapat dipasang
kembali setelah dibongkar
(c) Tahan terhadap beban statis, dinamik dan kejut
(d) Tahan terhadap tumpahan bahan pelumas dan pemanasan oleh mesin
kendaraan.

Kelemahan Paving Block :


(a) Mudah bergelombang bila pondasinya tidak kuat dan kurang nyaman untuk
kendaraan dengan kecepatan tinggi.
(b) Perkerasan paving block sangat cocok untuk mengendalikan kecepatan
kendaraan di lingkungan permukiman dan perkotaan yang padat.
https://www.google.com/amp/s/dwikusumadpu.wordpress.com/2012/12/27/paving-block/amp/

ini link tenang usaha paving block

http://usahapavingblok.blogspot.com/?m=1

Anda mungkin juga menyukai